Anda di halaman 1dari 3

SOP Bekam

SOP ( Standar Operasional Prosedur ) Bekam

Ada bebrapa tahapan dalam berbekam yang harus diketahui oleh setiap
pembekam agar apa yang dilakukannya didasari dengan pengetahuan. Bekam tidak
semudah mengatakannya, hal ini perlu adanya tehnik dan perlakuan bekam yang lebih
serius sehingga proses pembekaman dapat berjalan dengan sempurna. Beberapa hal
langkah-langkah atau SOP Bekam yang harus diperhatikan dalam berbekam
diantaranya:

a. Pra Bekam

Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam berbekam agar mendapatkan hasil yang
optimal, sebagai berikut :

1) Persiapan peralatan Bekam

a. Gelas Kop/Kaca
b. Jarum atau Surgical Blade hanya satu kali pakai/satu orang satu.
c. Sarung tangan sekali pakai.
d. Kapas /Kasa/ tissue
e. Gunting ( jika diperlukan )
f. Alat cukur ( jika diperlukan )
g. Masker
h. Kaca mata
i. Tempat sampah/ limbah cair dan kering
j. Rak alat bekam
k. Minyak Zaitun / Minyak Herba jawi
l. Antiseptik
2) Persiapan untuk pasien

a. Pasien dalam keadaan rileks, nyaman dan jangan terlalu tegang atau takut.
b. Pasien dalam keadaan jangan terlalu kenyang.
c. Pastikan pasien tidak mengkonsumsi obat pengencer darah.
d. Pasien harus menceritakan keadaan penyakit yang dideritanya.
e. Pasien hendaknya selalu membaca doa kesembuhan dirinya.
3) Persiapan untuk pembekam

Tehnik pembekaman :

a. Awali pembekaman dengan membaca Doa seperti : Doa Berbekam dan


Kesembuhan.

( Sumber Gambar: SOP ABI, 2011)


Gambar 4.1 Doa Berbekam dan Kesembuhan.
b. Mintalah pasien untuk baring atau duduk agar siap untuk dilakukan proses
pembekaman.
c. Awali pembekaman tersebut dengan melaksanakan tehnik relaksasi.
d. Mulai mempersiapkan peralatan bekam serta mencuci tangan terlebih dahulu.
e. Pembekaman memakai sarung tangan, masker, pakaian rapi, apron (
celemek ), kaca mata sebagai alat-alat keselamatan pembekam.
f. Persiapan alat bekam di meja bekam dengan urutan yang telah disiapkan.
g. Pembekam meneteskan atau mengoleskan Minyak Zaitun/Herba Jawi pada
daerah yang akan dibekam setelah sebelumnya menetukan titik yang akan
dilakukan pembekaman.
h. Pembekam mengambil alat pompa bekam dan kop bekam dan kemudian
meletakannya pada punggung ataupun bagian yang akan dilakukan pembekaman
ditubuh pasien.
i. Pembekam melakukan penyedotan alat bekam dengan tarikan yang sesuai
dengan tingkat kenyamanan pasien.
j. Pembekam menunggu proses kop awal tersebut selama 3-5 menit atau ketika
dilihat kulit sudah berubah warna menjadi kemerahan atau lebih gelap lagi.
k. Setelah itu, pembekam membuka alat kop tersebut dengan cara menarik ujung
klep alat bekam dan meletakan alat kop tersebut pada tempat menyimpan alat
pada rak bekam yang telah disediakan.
l. Kemudian pembekam mengambil alat lancing yang telah disiapkan sebelumnya
dengan jarum yang sudah dibuka.
m. Pembekam melakukan perlukaan pada titik bekam yang telah ditentukan dengan
menggunakan alat lancing tersebut dengan cara penusukan berputar berlawanan
dengan arah jarum jam dari arah tengah titik bekam tersebut keluar, penusukan
juga dilakukan dengan tidak terlalu menekan permukaan kulit titik bekam
tersebut/alat lancing agak mengambang.
n. Meletakkan kembali kop bekam tersebut dan melakukan penyedotan kembali.
o. Pembekam meletakkan seluruh alat yang telah dipakai ke mangkok ginjal yang
disediakan secara terpisah dari alat kopnya.
p. Setelah usai semuanya, pembekam membuka kembali klep alat kop bekam yang
telah digunakan untuk menarik kembali titik bekam yang telah dilukai dan
menahannya dengan salah satu tangannyaagar limbah bekam yang berupa darah
tersebut akan berkumpul didalam alat kop tersebut dengan menjaga dibawah titik
bekam dengan kain kasa/tissue yang ditempelkan dikulit dibawah titik bekam
untuk menjaga agar darah tidak tertumpah.
q. Kemudian setelah usai semua yang diatas tadi dilakukan maka oleh luka bekas
bekam tersebut dengan antiseptik ( Minyak Zaitun/Minyak Herba Jawi).
r. Akhiri pembekaman dengan mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Pasca Bekam

1) Setelah pembekaman usai berikan pijatan ringan disekitar titik bekam.


2) Bersihkan atau sterilkan peralatan dan rapikan.
3) Peralatan bekam yang telah dipakai tadi upayakan untuk dimassukan kedalam
tempat alat bekam sehingga memberikan kesan bersih dan rapi.
Setelah usai dibekam, perintahkan pasien untuk melakukan pengukuran tekanan
darah setelah 1 minggu kemudian. Setelah itu catat kembali hasil yang didapatkan.

Anda mungkin juga menyukai