Anda di halaman 1dari 3

BAB III

HASIL OBSERVASI
KOMPONEN OBSERVASI
No KOMPONEN OBSERVASI YA TIDAK KETERANGAN
.
1. Pelaporan pasien dengan metode - Perawat melakukan metode SBAR :
SBAR S : Situation (kondisi terkini yang
terjadi pada pasien)
- Perawat menyebutkan nama dan
umur pasien
- Perawat menyebutkan tanggal
pasien masuk ruangan dan hari
perawatannya
- Perawat menyebutkan diagnose
medis pasien/masalah kesehatan
yang dialami pasien (penyakit).
- Perawat menyebutkan masalah
keperawatan pasien yang sudah
dan belum teratasi
B : Background (Info penting yang
berhubungan dengan kondisi pasien
terkini)
- Perawat menjelaskan
intervensi/tindakan dari setiap
masalah keperawatan pasien
- Perawat menyebutkan
pemasangan alat invasif (infus,
dan alat bantu lain seperti kateter
dll), serta pemberian obat dan
cairan infuse.
A : Assessment (hasil pengkajian dari
kondisi pasien terkini)
- Perawat menjelaskan hasil
pengkajian pasien terkini
- Perawat menjelaskan kondisi klinik
lain yang mendukung seperti hasil
Lab, Rontgen dll
R : Recommendation/Rekomendasi
- Perawat menjelaskan
intervensi/tindakan yang sudah
teratasi dan belum teratasi serta
tindakan yang harus dihentikan,
dilanjutkan atau dimodifikasi.

2. Ronde keperawatan Perawat malam melakukan aplusan


dengan perawat pagi setiap pasien,
selanjutnya kepala ruangan memimpin
pembahasan dari perawat malam ke
perawat yang jaga pagi. Melibatkan
pasien Karena data yang di dapat dari
perkataan pasien.
Perawat yang dinas pagi tidak semuanya
pulang pada jam yang ditentukan tetapi
ada beberapa perawat yang pulang
duluan.

3. Perencanaan tenaga keperawatan Karena Perawat yang ada mencukupi


sesuai dengan kebutuhan ruangan dengan banyaknya pasien di ruang rawat.
rawat Sehingga pelaksanaan perencanaan
tenaga keperawatn sesuai dengan
kebutuhan ruangan rawat.

4. Kepala ruang rawat dengan Kepala ruangan dengan gaya


menerapkan gaya kepemimpinan kepemimpinannya bisa efektif karena
yang efektif kepala ruangan cukup tegas dalam
memberikan arahan kepada perawat
pelaksana dalam melakukan tindakan
keperawatan.

5. Kepala ruang rawat memimpin Kepala ruangan tidak memimpin laporan


laporan antar shift antar shirft, tetapi hanya ketua tim yang
memimpin laporan antar shirft.
6. Kepala ruang rawat mengelola Tidak terjadi konflik selama proses
konflik keperawatan baik diantara perawat yang
dinas, pasien dengan pasien maupun
antara perawat dengan pasien. Sehingga
kepala ruangan tidak ada mengelola
konflik.
7. Kepala ruang rawat memimpin Kepala ruangan memimpin jalannya
prekonferens dan postkonferens prekonferens dan postkonferens dari
perawat yang jaga malam ke perawat
jaga pagi serta dengan mahasiswa yang
observasi di ruang H.
8. Kepala ruang rawat berkoordinasi Kepala ruangan berkoordinasi dengan
dengan anggota tim pelayanan yang anggota tim pelayanan yang lainnya,
lain contoh kepala ruangan menyuruh
perawat pelaksana untuk mengantar 5
pasien ke ruang Radiologi karena akan
diperiksa USG dan PHOTO THORAX.
9. Kepala ruang rawat berkoordinasi Kepala ruangan berkoordinasi dengan
dengan propesi lain propesi lain yaitu dengan dokter, selama
dinas ada dua dokter yang berkoordinasi
dengan kepala ruangan.
10. Kepala ruang rawat memberikan Kepala ruangan memberikan pengarahan
pengarahan kepada setiap perawat yang dinas pagi
dan mahasiswa yang observasi.
11. Kepala ruang rawat melakukan Kepala ruang rawat melakukan supervise
supervise asuhan asuhan kepada beberapa pasien dan
selanjutnya dilakukan perawat pelaksana.
12. Kepala ruang rawat melakukan Kepala ruang rawat melakukan evaluasi
evaluasi kinerja kinerja perawat setiap hari jumat minggu
pertama, kemudian kepala ruangan
mengubah evaluasi kinerja perawat ke
hari Sabtu minggu ke-2.
13. Kepala ruang rawat melakukan Perubahan yang dilakukan kepala
perubahan sesuai dengan ruangan adalah dalam bentuk jadwal
kebutuhan prioritas diruangan evaluasi kinerja perawat dari hari jumat
perawatan minggu pertama ke hari sabtu pada
minggu ke- 2. Karena peningkatan jumlah
pasien tidak sebanding dengan jumlah
perawat yang ada di ruangan H,
ditambah lagi ruangan H digabung
dengan ruangan G sehingga kapasitas
pasien bertambah, walaupun jumlah
tempat tidur masih ada tersisa atau
kosong.

Anda mungkin juga menyukai