Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TERAPI AKUPRESURE
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Terapi Komplementer
Dosen Pengampu : Ari Andayani, S.SiT.,M.Kes.

Disusun Oleh : Kelompok 1


1. Nada Hilma Husnia (152201058)
2. Reni Setyawati (152201061)
3. Mila Ariessta Lestari (152201062)
4. Popon sumarni (152201063)
5. Sonia Agustin (152201064)
6. Sasti Roemi E.P (152201065)
7. Munawaroh (152201066)
8. Neng Fitri (152201068)
9. Hadiatun Fitriah (152201069)
10. Susi Asmarah (152201070)

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN TRANSFER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya
penyusun masih di berikan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan. Shalawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada jungjunan Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya,
sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya.
Penyusun bersyukur dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terapi Akupresur” dengan
tepat waktu sebagai salah satu tugas mata kuliah Terapi Komplementer.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah di
waktu mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi pembaca.

Senin 08, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORITIS...........................................................................3

2.1 Pengertian Akupresur.........................................................................................3

2.2 Sejarah Akupresur......................................................................................3

2.3 Klasifikasi Akupresure...............................................................................5

2.4 Manfaat Akupresur....................................................................................6

2.5 Titik Akupresur..........................................................................................6

2.6 Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupresur.....................................................7

2.7 Metode Akupresur.....................................................................................7

BAB III PEMBAHASAN......................................................................................8


3.1 Penerapan Terapi Akupresur.......................................................................8

BAB IV PENUTUP................................................................................................11

4.1 Kesimpulan..............................................................................................11

4.2 Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun-
temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Dalam dunia pengobatan banyak masyarakat yang sudah mengenal dengan
pengobatan lain Dalam dunia pengobatan banyak masyarakat yang sudah mengenal
dengan pengobatan lain seperti pengobatan alternatif, Pengobatan alternatif sangat
diminati oleh banyak orang, seperti pengobatan alternatif, Pengobatan alternatif sangat
diminati oleh banyak orang, karena selain mudah, pengobatan alternatif ini banyak
terbukti baik dari pada pengobatan karena selain mudah, pengobatan alternatif ini
banyak terbukti baik dari pada pengobatan dengan medis, selain itu pengobatan alternatif
juga banyak menggunakan obat-obatan herbal dengan medis, selain itu pengobatan
alternatif juga banyak menggunakan obat-obatan herbal dengan alat-alat yang
berhubungan dengan suatu penyakit dan tidak banyak menggunakan dengan alat-alat
yang berhubungan dengan suatu penyakit dan tidak banyak menggunakan obat-obatan
yang lain seperti obat kimia dan banyak lagi. Salah satu pengobatan alternatif obat-
obatan yang lain seperti obat kimia dan banyak lagi. Salah satu pengobatan alternatif
yang bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit yaitu pengobatan dengan
yang bermanfaat untuk mengobati berbagai macam penyakit yaitu pengobatan dengan
pemijatan pada titik tertentu pada tubuh yang biasa disebut akupresur
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas kelompok kami dapat merumuskan beberapa rumusan
masalah, sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Akupresur?
2. Bagaimana Sejarah Akupresur?
3. Apa Saja Klasifikasi Akupresur?
4. Apa Manfaat Akupresur?
5. Dimana Saja Titik Akupresur?

1
6. Apa Saja Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupresur?
7. Apa Saja Metode Akupresur?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Akupresur
2. Untuk Mengetahui Sejarah Akupresur
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Akupresur
4. Untuk Mengetahui Manfaat Akupresur
5. Untuk Mengetahui Titik Akupresur
6. Untuk Mengetahui Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupresur
7. Untuk Mengetahui Metode Akupresur

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Akupresur


Terapi akupresur merupakan terapi non medis yang meliputi pemijatan dengan cara
menekan titik-titik syaraf tubuh terutama di bagian tangan dan kaki. Akupresur adalah
salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik
tertentu pada tubuh. Berguna untuk mengurangi bermacam-macam sakit dan nyeri serta
mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit. Salah satu bentuk dari pembedahan
dengan memasukkan jarum-jarum ke titik-titik tertentu di badan, akupresur
menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar disembuhkan, nyeri punggung, spondylitis,
kram perut, gangguan neurologis, artritis dll (Mardiatun, 2013).
Falsafah yang mendasari akupresur adalah Taoisme. Falsafah ini menyatakan
bahwa kehidupan jagad jara atau makhluk hidup termasuk manusia terdiri dari 2 unsur
ini merupakan factor yang mempengaruhi kesehatan. Manusia sehat memiliki unsur Yin
dan Yang yang relative seimbang. Jika salah satu dominan maka kesehatan terganggu
atau tidak sehat. Akupresur bertujuan untuk menyeimbangkan Yin dan Yang. Unsur Yin
dalam alam contohnya adlah perempuan, bulan, bagian bawah, kondisi lemah, dan
keadaan gelap/bayangan. Dalam tubuh manusia unsur Yin adalah dada, perut, permukaan
tubuh bagian dalam, cairan kotor, fisik dan organ padat. Sedangkan dalam hal gejala
penyakit, Yin adalah penyakit kronis, penderitanya tenang, tubuhnya dingin, lembab,
lemah, pucat, nadi lambat, lemah dan tenggelam, selaput lidah putih, otot lidah layu,
basah, gemuk, dan perjelanan penyakitnya regresif. Unsur Yang dalam alam contohnya
adalah laki-laki, matahari, bagian atas, kondisi kuat dan keadaan terang/panas. Dalam
tubuh manusia Yang adlah punggung, pinggul, permukaan tubuh bagian luar, cairan
bersih, psikis/mental, organ berongga. Adapun dalam hal yang menyangkut gejala
penyakit, Yang adalah penyakit akut, penderitanya selalu gelisah, tubuhnya panas dan
kering, nadi kuat, cepat, otot lidah kaku, selaputnya kuning kotor, serta perjalanan
penyakit progresif (Sukanta, 2008).
2.2 Sejarah Akupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian tertentu
tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit kepala, orang
cenderung memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa disadari orang tersebut
sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit.

3
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik anatomi atau
struktur otot orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan yang. Sejalan
dengan waktu dan bertambahnya pengalaman, terapi pijat kemudian berkembang dalam
dua arah yaitu pijatmasase yang termasuk dalam disiplin ilmu fisioterapi
dan akupresur yang termasuk dalam pengobatan alternative atau komplementer.
Fisioterapi berpedoman pada struktur anatomi otot dan saraf bagian yang dipijat,
sedangkan akupresur berbasis pengetahuanoriental tentang aliran energy yin dan
yang.Selain digunakan untuk dasar terapi akupresur, konsep yin- yang digunakan
sebagai landasan bagi pengobatan akupuntur dan terapi oriental lainnya termasuk gizi
makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring dengan
perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu
akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum
tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak kedatangan imigran cina ke
Indonesia.Para pengobat dari cina ini berbur dengan penduduk local dan menerapkan
ilmu pengobatannya bersama cara-cara local seperti mengurut, mengerok, dan minum
ramuan jamu local. Dengan demikian, sekalipun akupresur berasal dari cina, ternyata
metode pengobatan komplementer yang murah dan memberikan rasa nyamanini dapat
dipadu dengan cara-cara pengobatan local terutama di pulau jawa.
Pengobatan komplementer yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan
memberikan kenyamanan dapat berjalan berdampingan dengan pengobatan barat yang
lebih menguntungkan tindakan mengatasi penyebab dan/atau menghilangkan gejala. Jika
pengobatan barat berbasis bukti lewat penelitian ilmiah maka pengobatan oriental
termasuk pengobatan local berbasis empiris yang dibuktikan oleh kemampuannya
bertahan selama berates tahun. Saat ini, semua tumbuhan herbal yang diguakan sebagai
pengobatan juga telah diteliti khasiatnya oleh fakultas farmasi di Indonesia.
Sementara di tempat asalnya, penelitian telah banyak dilakukan terhadap
pengobatan komplementer seperti akupresur dan herbal sehingga keberadaan kedua jenis
terapi ini sekarang sudah di akui oleh departemen kesehatan setempat.Pendidikan seperti
akupunktur medic dan herbal medic juga sudah mulai banyak diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun milik swasta yang diakui oleh
pemerintah.

4
2.3 Klasifikasi Akupresur
Akupresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau
memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari zaman
China Kuno memformulasikan pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri (self
jealing) ini menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’,
sedang ‘Yin’ berarti keluhan-keluhan yang spesifik sekaligus suatu sistem untuk
memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin berkembang menjadi “Do-in”, seni
mempertahankan keremajaan melalui pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib
China menambahkan serangkaian sistem diagnosis dan penanganan penyakit untuk
merangkai suatu pendekatan medis yang lebih lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan tekanan
secara manual untuk menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang terapis melakukan
tekanan dalam bobot ringan sampai sedang dengan jari-jari tangannya, dan kadang-
kadang juga dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik yang sama yang digunakan dalam
Akupuntur. Banyak ragam Akurpresur telah berkembang seiring dengan waktu.
1. Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian
penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian tubuh sepanjang
meridian energi. Terapi ini juga termasuk peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan
hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini bisa merangsang sekaligus
menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari Akurpresur, dan kini menjadi semakin
populer di dunia barat.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik Akupuntur
yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap titik ditekan selama 1-
5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk menyeimbangkan chi,
sang energi vital.
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik meridian. Do-in
juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
4. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur dengan
menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.

5
2.4 Manfaat Akupresur
1. Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak sedang
sakit.
2. Pencegahan penyakit (Preventif)
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan yang
sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah masuknya sumber
penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh
3. Mengatasi keluhan dan upaya pengobatan (Kuratif)
Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan ketika
dalam keadaan sakit
4. Memulihkan kondisi tubuh (Rehabilitasi)
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit.
2.5 Titik Akupresur
Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energy vital (qi) sekaligus
merupakan tempat untuk melakukan penekanan sehingga tercapai keseimbangan yin
yang dalam tubuh.
1. Jenis-jenis
Titik akupresure ada 3 jenis yaitu :
a. Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak dijalur meridian umum
dan meridian istimewa.
b. Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak di luar jalur meridian
umum dan meridian istimewa.
c. Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur umum
maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan nyeri apabila
dilakukan penekanan (dalam fase pasif) maupun tidak dilakukan penekanan (dalam
fase aktif).
2. Penamaan
a. Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta urutan letak
sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomor 4 pada jalur meridian
usus besar (Large Intestine).
b. Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti ekstra point
diikuti area letak titik, yaitu :
1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher

6
2) Back (B) yang berarti punggung
3) Lower Extremity (LE) yang berarti tungkai bawah
Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi, misalnya
titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher (HN) (Kemenkes
RI, 2015)
2.6 Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupresur
a. Indikasi Terapi Akupresure
Terapi akupresur dapat mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit kepala tipe
tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang belakang.
b. Kontraindikasi Terapi Akupresure
Hal – hal yang perlu diperhatika dalam pemijatan akupresure adalah
1) Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun antiseptic
sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah penting.Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah penularan penyakit antara terapis dengan pasien.
2) Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada bagian
tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
3) Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal napas
olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah pembuluh
darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan gejala-gejala diatas segera
rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru dapat menyebabkan pasien
terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih baik.
2.7 Metode Akupresur
Metode akupresur sudah lama diterapkan di Cina seperti ditulis pada buku
Acupunture without needle karya Dr. Cemey (Hadikusumo, 1996 dalam Kemenkes RI
2015). Berbagai teori yang mendasari mekanisme kerja akupresur adalah :
1. Teori endorphin, yaitu dilepaskannya zat yang dapat menghilangkan rasa nyeri
2. Teori kekebalan tubuh, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.

7
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Terapi Akupresur


a. Konsep terapi akupresur dalam mengatasi mual muntah akibat kemoterapi
Dikutip dari Idea Nursing Journal (2017) dan Jurnal Keperawatan Indonesia
(2011). Penekanan atau simulasi pada titik P6 dan St36 diyakini dapat memperbaiki
aliran energi atau chi dilambung sehingga dapat membantu mengurangi gangguan di
lambung, termasuk mual muntah (Dibble, Luce, Cooper, dan Israel, 2007). Stimulasi
pada titik P6 juga bermanfaat dalm mernagsang pengeluaran beta endorphin di
hipofise pada area sekitar Chemoresptor Trigger Zone atau CTZ (Tarcin, Gurbuz,
Pocan, Kezkin, & Demirtuk, 2004).
Hasil penelitian Dibble, et al. yang menunjukan bahwa terdapat perbedaan pada
intensitas mual dan muntah yang bermakna pada kelompok yang mendapat akupresur
bila dibandingkan dengan kelompok plasebo dan kelompok yang mendapatkan
perawatan yang biasa. Selain itu, dalam penelitian tersebut didapatkan bahwa tidak
ada perbedaan yang bermakna pada kelompok plasebo, akupresur dan kelompok yang
mendapatkan perawatan yang biasa. Dari paparan beberapa temuan, penulis
mengambil kesimpulan bahwa akupresur efektif untuk mual muntah pada pasien yng
menjalani kemoterapi.
Stimulasi berupa penekanan yang dilakukan pada titik-titik akupresur (titik P6
dan St36) diyakini dapat menurunkan mual muntah, karena dapat memperbaiki aliran
energi dilimpa dan lambung sehingga mampu memperkuat sel-sel saluran pencernaan
terhadap efekkemoterapi, sehingga rangsang mual dan muntah ke pusat muntah
berkurang. Selain alasan tersebut, stimulasi titik P6 dan St36 dapat merangsang
pengeluaran beta endorphin di hipofise.
Mual muntah dapat dikurangi karena efek beta endorphin yang merupakan salah
satu antiemetik alami yang dapat menurunkan impuls mual dan muntah di
chemoresptor trigger zone dan pusat muntah. Pandangan penulis tentang efek
akupresur pada titik P6 dan St36 didukung oleh temuan beberapa ahli. Dibble, et al.
(2007) mengatakan stimulasi berupa penekanan yang dilakukan pada titi-titik
akupresur (titik P6 dan St36) diyakini dapat menurunkan mual muntah, karena dapat
memperbaiki aliran energi di lambung sehingga dapat mengrangi gangguan pada
lambung termasuk mual muntah.

8
Tarcin, et al. (2004) dan Samad, Afshan & Kamal (2003) diyakini dapat
menurunkan mual muntah, karena dapat memperbaiki aliran energi di lambung
sehingga dapat mengurangi gangguan pada lambung termasuk mual muntah. Tarcin,
et al. (2004) dan Samad, Afshan & Kamal (2003), mengemukakan informasi bahwa
stimulasi pada titik P6 di lengan kiri dan kanan dapat meningkatkan beta endorphin di
hipofise yang berada sekitar CTZ. Beta endorphin merupakan salah satu antiemetik
endoge yang dapat menghambat impuls mual muntah di pusat muntah dan CTZ,
sehingga mual muntah berkurang.
Penulis jurnal juga mengidentifikasi pola mual muntah yang terjadi pada kelima
responden. Pola yang ada adalah semua responden mengalami mual muntah yang
ringan pada hari pertama, kemudian meningkat pada hari ke dua. Umumnya terjadi
pada hari kedua dan ketiga. Sementara hari keempat dan seterusnya menurun
dibandingkan hari kedua dan ketiga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hesket (2008)
bahwa mual muntah akibat kemoterapi umumnya mengalami puncak pada 24-72 jam
pemberian kemoterapi.
b. Terapi Komplementer Akupresur Dalam Mengatasi Mual Dan Muntah Pada
Kehamilan
Dikutip daari Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015, penulis
membuat kesimpulan dari hasil literature review terhadap enam artikel jurnal, dapat
dijelaskan bahwa intervensi keperawatan komplementer akupresur pada titik P6 dapat
dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan cukup efektif dalam mengurangi
mual dan muntah pada ibu hamil pada ibu hamil yang tidak mendapatkan terapi medis
lain yang digabungkan dalam proses terapi, dan apabila akupresur pada titik
perikardium 6 (P6) dilakukan selama 9 sampai 10 hari. Akupresur dan akupuntur
menstimulasi system regulasi serta mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi,
yang merupakan mekanisme fisiologi dalam mempertahankan keseimbangan
(Homeostasis) (Runiari, 2010). Proses dengan teknik akupresur menitik beratkan pada
titik-titik saraf tubuh (Fenngge, 2012).
Terapi akupressur, dimana terapi ini dilakukan dengan cara menekan secara
manual pada P6 pada daerah pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah distal
pergelangan tangan antara dua tendon. Terapi ini menstimulasi sistem regulasi serta
mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi, yang merupakan mekanisme
fisiologi dalam mempertahankan keseimbangan (Runiari, 2010). Akupresur pada titik
perikardium 6 dapat menghasilkan evaluasi yang baik pada ibu yang mengalami mual

9
muntah pada kehamilan bila dilakukan pada ibu hamil dengan keluhan mual dan
muntah pada kategori ringan dan sedang. Dalam literature review ini tidak semua
artikel yang menjelaskan akupresur lebih efektif mengatasi mual dan muntah pada ibu
hamil. Titik-titik yang umumnya dimanipulasi pada kondisi mual muntah diantaranya
titik P6 dan dikombinasikan dengan titik St36 . Aplikasi dari beberapa titik yang
bermanfaat dalam mengurangi suatu gejala penyakit dapat menghasilkan efek yang
lebih efektif (Weiss, 2002 dalam Snyder & Lindquist, 2002).
Penelitian dalam artikel yang ditelaah menjelaskan bahwa titik St 36 tidak
digunakan. Hal ini lah yang mungkin menyebakan kerja akupresur tidak maksimal.
Dengan hanya menekan pada titik P6 belum mampu memanipulasi titik-titik yang
berada di sepanjang meridian untuk mengenai lambung dan limpa. Energi yang
seharusnya harmonis apabila akupresur dilakukan pada titik P6 dan St36, belum
mampu menjadi harmonis. Hal inilah yang menyebabkan akupresur belum mampu
mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil. Ada beberapa penelitian yang
dikombinasikan dengan terapi yang lain, yaitu dengan obat yang diberikan secara oral
maupun cairan melalui vena. Dalam pengobatan akupresur tidak perlu mengkonsumsi
obat-obatan, jamu, dan ramuan sebab dengan terapi akupresur tubuh manusia sudah
memiliki kandungan obat dalam tubuh, jadi tinggal diaktifkan oleh sel-sel syaraf
tubuh (Fengge, 2012). Dalam kasus ini, dengan akupresur sel-sel syaraf sudah
mengaktifkan kandungan obat yang ada dalam tubuh. Obat yang diberikan dari luar
tubuh menyebabkan fungsi kerja obat dalam tubuh, sehingga fungsi akupresur tidak
bekerja secara optimal. Hal ini menyebabkan akupresur tidak lebih baik dalam
mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil.

10
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Akupresur adalah satu bentuk fiseoterapi dengan memberikan pemijatan dan
stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Berguna untuk mengurangi bermacam-
macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan kelelahan dan penyakit. Dan sangat
bermanafat bagi : meningkatkan daya tahan dan kekuatan tubuh (promotif),mencegah
timbulnya penyakit (preventif),mengatasi keluhan dan upaya pengobatan (kuratif),dan
memulihkan kondisi tubuh( rehabilitasi).
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur yaitu sakit
kepala tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi, siku tangan,
pergelangan tangan dan tangan, kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi pinggul,
kesehatan sendi lutut, kesehatan pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta acupoint
untuk membantu lebih rileks. Sedangkan kondisi yang tidak diperbolehkan dilakukan
terapi akupresur yaitu pada daerah patah tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga
jantung, gagal nafas, pasien yang memiki masalah saraf pusat misalnya stroke dan
kondisi gawat lainnya.
4.2 Saran
Bagi Mahasiswa Kebidanan, setelah membaca makalah ini hendaklah dapat benar-
benar memahami konsep umum dari terapi komplementer akupresur. Serta terus
memperbaharui pengetahuan kebidanan khususnya pada terapi akupresur.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Muhamad N.2017. Dasar Ilmu Akupresur dan Moksibasi. Cimahi: Bhimaristan
Publishing
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Buku Saku 1 Petunjuk Praktis TOGA dan
Akupresur. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Panduan akupresur mandiri bagi pekerja
di tempat kerja. Jakarta : Departemen Kesehatan
Majid, Yudi Abdul. Puji Setya Rini. 2016. Terapi Akupresur Memberikan Rasa Tenang Dan
Nyaman Serta Mampu Menurunkan Tekanan Darah Lansia.[Online]. Tersedia di
https://media.neliti.com/media/publications/195274-ID-terapi-akupresur-memberikan-
rasa-tenang.pdf. Diakses pada 12 Februari 2019
Juwita, Linda. 2015. Literature Review: Terapi Komplementer Akupresur Pada Titik
Perikardium 6 Dalam Mengatasi Mual Dan Muntah Pada Kehamilan.[Online].
Tersedia di http://journal.wima.ac.id/index.php/NERS/article/download/712/707.
Diakses pada 14 Februari 2019
Syarif, Hilman.2016. Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Mual Muntah Akut Akibat
Kemoterapi Pada Pasien Kanker; A Randomized Clinical Trial.[Online]. Tersedia di
http://wwwjurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/download/6372/5235. Diakses pada 15
Februari 2019

12

Anda mungkin juga menyukai