Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

Dosen Pengampuh Mata Kuliah: Ns. Aulia Insani, S.Kep., M.Kep

TERAPI KOMPLEMENTER AKUPRESSURE PADA


PASIEN PALIATIF

DISUSUN OLEH:

AKPER II A

KELOMPOK V

1. Syamsul : 219044
2. Dewi Saputri : 219005
3. Fitri Anggriani : 219010
4. Indah Permata Asri : 219015
5. Lucky Lorenza Issak : 219020
6. Marjethaindah Adeleida Lesmana : 219021
7. Mutiara Auliyah : 219024
8. Parju : 219030
9. Sri Wahyuni : 219040

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KEPERAWATAN PELAMONIA
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang
berjudul “Terapi Komplementer Akupressure pada Pasien Paliatif” dapat
terselesaikan.
Penulis berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada  dosen
pengampuh Keperawatan Paliatif Ns. Aulia Insani, S.Kep.,M.Kep. yang
telah memberikan tugas ini kepada penulis sehingga dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan penulis.
Tidak sedikit kesulitan yang penulis hadapi baik dari segi waktu maupun
tenaga, tetapi penulis menyadari juga bahwa setiap ikhtiar yang baik
harus diiringi dengan doa yang tulus sehingga kesulitan dapat teratasi.
Kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini tetap
penulis harapkan.
Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang setimpal atas
segala keikhlasan hati dan bantuan dari semua pihak  yang telah
diberikan kepada penulis, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Makassar,   Oktober 2020

                                Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN. ...........................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................4
A. Pengertian Terapi Komplementer Akupressure..........................4
B. Manfaat Terapi Komplementer Akupressure ...............................5
C. Klasifikasi Terapi Komplementer Akupressure...........................7
D. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupressure........................8
E. SOP Terapi Komplementer Akupressure .....................................15
F..Terapi Komplementer Akupressure pada Pasien Paliatif...........16
BAB III PENUTUP ...................................................................................19
A. Kesimpulan ....................................................................................19
B. Saran................................................................................................20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada
bagian tertentu tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia.
Misalnya pada sakit kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh
bagian kepala dan tanpa disadari orang tersebut sudah melakukan
terapi pijat pada bagian yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik
anatomi atau struktur otot orang yang dipijat maupun konsep aliran
energi yin dan yang. Sejalan dengan waktu dan bertambahnya
pengalaman, terapi pijat kemudian berkembang dalam dua arah yaitu
pijat masase yang termasuk dalam disiplin ilmu fisioterapi
dan akupresur yang termasuk dalam pengobatan alternative atau
komplementer. Fisioterapi berpedoman pada struktur anatomi otot dan
saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur berbasis
pengetahuanoriental tentang aliran energy yin dan yang. Selain
digunakan untuk dasar terapi akupresur, konsep yin-yang digunakan
sebagai landasan bagi pengobatan akupuntur dan terapi oriental
lainnya termasuk gizi makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang
berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena
tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Teknik
dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum
tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan pada
terapi akupuntur.
Perkembangan akupresur di Indonesia mulai terjadi sejak
kedatangan imigran cina ke Indonesia. Para pengobat dari cina ini
berbaur dengan penduduk local dan menerapkan ilmu pengobatannya
bersama cara-cara local seperti mengurut, mengerok, dan minum
ramuan jamu local. Dengan demikian, sekalipun akupresur berasal dari

1
cina, ternyata metode pengobatan komplementer yang murah dan
memberikan rasa nyamanini dapat dipadu dengan cara-cara
pengobatan local terutama di pulau jawa.Pengobatan komplementer
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan memberikan
kenyamanan dapat berjalan berdampingan dengan pengobatan barat
yang lebih menguntungkan tindakan mengatasi penyebab dan/atau
menghilangkan gejala. Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat
penelitian ilmiah maka pengobatan oriental termasuk pengobatan local
berbasis empiris yang dibuktikan oleh kemampuannya bertahan selama
berates tahun. Saat ini, semua tumbuhan herbal yang diguakan
sebagai pengobatan juga telah diteliti khasiatnya oleh fakultas farmasi
di Indonesia.Sementara di tempat asalnya, penelitian telah banyak
dilakukan terhadap pengobatan komplementer seperti akupresur dan
herbal sehingga keberadaan kedua jenis terapi ini sekarang sudah di
akui oleh departemen kesehatan setempat. Pendidikan seperti
akupunktur medic dan herbal medic juga sudah mulai banyak
diselenggarakan oleh lembaga-lembaga baik milik pemerintah maupun
milik swasta yang diakui oleh pemerintah. Selain itu terapi acupressure
juga banyak digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada pasien
paliatif, dengan menekan titik-titik tertentu dipercaya dapat mengurangi
rasa nyeri dan memberikan rasa yang relaks kepada pasien paliatif.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian terapi komplementer akupressure ?
2. Apa manfaat terapi komplementer akupressure ?
3. Apa klasifikasi dalam terapi komplementer akupressure?
4. Bagaimana indikasi dan kontraindikasi dalam terapi
komplementer akupressure ?
5. Bagaimana SOP dalam terapi komplementer akupressure?
6. Bagaimana terapi komplementer akupressure pada pasien
paliatif?

2
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian terapi komplementer akupressure.
2. Untuk mengetahui manfaat terapi komplementer akupressure.
3. Untuk mengetahui klasifikasi dalam terapi komplementer
akupressure.
4. Untuk mengetahui indikasi dan kontraindikasi dalam terapi
komplementer akupressure.
5. Untuk mengetahui SOP dalam terapi komplementer
akupressure.
6. Untuk mengetahui terapi komplementer akupressure pada
pasien paliatif.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Terapi Komplementer Akupressure


Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan
komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan
berasal dari negara yang bersangkutan.
Terapi komplementer adalah cara Penanggulangan Penyakit
yang dilakukan sebagai pendukung kepada Pengobatan Medis
Konvensional atau sebagai Pengobatan Pilihan lain diluar Pengobatan
Medis yang Konvensional.
Terapi akupresur adalah perkembangan terapi pijat yang
berlangsung seiring dengan perkembangan ilmu akupuntur karena
tekhnik pijat akupresur adalah turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik
dalam terapi ini menggunakan jari tangan sebagai pengganti jarum
tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang digunakan
pada terapi akupuntur.
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti
jarum dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan
untuk memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan
teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai
pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan
tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh.
(RI, 2014)
Akupresur adalah sebuah ilmu penyembuhan dengan
menekan, memijit, mengurut bagian dari tubuh untuk mengaktifkan
peredaran energi vital atau Ci. Akupresur juga disebut akupuntur
tanpa jarum, atau pijat akupuntur, sebab teori akupunturlah yang
menjadi dasar praktik akupresur. Akupuntur menggunakan jarum

4
sebagai alat bantu praktik, sedangkan akupresur menggunakan jari,
tangan, bagian tubuh lainnya atau alat tumpul sebagai pengganti
jarum (Oka, 2008)
Pada dasarnya Akurpresur berarti teknik pijat yang dilakukan
pada titik-titik tertentu ditubuh, untuk menstimulasi titik-titik energi.
Titik-titik tersebut adalah titik-titik akupuntur. Tujuannya adalah agar
seluruh organ tubuh memperoleh ‘chi’ yang cukup sehingga terjadi
keseimbangan chi tubuh. ‘chi’ adalah enegri yang mengalir melalui
jaringan di berbagai meridian tubuh dan cabang-cabangnya. Cara
meningkatkan atau ‘membangunkan’ energi tubuh tersebut pada
Akupuntur dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum Akupuntur
pada titik-titik tertentu yang berkaitan dengan keluhan pasien,
sedangkan akurpresur melakukan hal yang sama dengan tekanan jari-
jari tangan dan pemijatan. (Hardibroto, 2006)
Akupresur telah digunakan sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok.
Akupresur dilakukan dengan cara memberikan tekanan di bagian
tubuh tertentu. Tekanan ini bisa diberikan melalui siku, tangan, atau
alat bantu khusus, namun tidak menggunakan jarum. Karena itu,
akupresur sering kali dinamakan akupunktur tanpa jarum.
B. Manfaat Terapi Komplementer Akupressure (Adrian, 2019)
Dalam ilmu pengobatan tradisional Tiongkok, ada teori yang
menyebutkan bahwa munculnya suatu penyakit disebabkan oleh
adanya gangguan aliran energi yang disebut "chi” di dalam tubuh.
Akupresur bekerja dengan cara membebaskan sumbatan energi
tersebut. Teknik akupresur yang menekan titik-titik tertentu pada tubuh
dipercaya bisa mengatasi penyumbatan aliran energi dan
mengembalikan keseimbangan energi di tubuh Anda. Berikut ini
adalah beberapa manfaat :
1. Meredakan rasa sakit
Akupresur bisa meredakan rasa nyeri, seperti nyeri
punggung, sakit kepala, atau nyeri pasca operasi, dengan cara

5
memancing tubuh untuk memproduksi hormon endorfin. Hormon
inilah yang akan mengurangi rasa sakit, sekaligus menimbulkan
perasaan positif.
2. Membantu meringankan efek samping kemoterapi
Pasien yang menjalani kemoterapi sering kali merasakan
mual, lemas, mudah lelah, atau bahkan stres. Akupresur dipercaya
dapat meringankan stres, mual, meredakan rasa sakit,
meningkatkan energi, dan mengatasi konstipasi yang mungkin
terjadi sebagai efek samping kemoterapi.
3. Meredakan stres dan rasa cemas
Kecemasan, stres, dan depresi adalah gangguan psikologis
yang umum terjadi. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat
mengganggu kesehatan, serta mengurangi kualitas hidup. Pada
suatu penelitian, diketahui bahwa pasien yang menjalani
pengobatan untuk mengatasi depresi dan cemas, mengalami
perbaikan gejala setelah mendapatkan terapi tambahan berupa
akupresur selama beberapa bulan. Akupresur juga terlihat dapat
membantu mengurangi stres dan kecemasan pada pasien yang
akan menjalani prosedur medis tertentu, seperti cuci darah.
4. Promotif
Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh
walaupun tidak sedang sakit.
5. Rehabilitasi
Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan
sesudah sakit.
6. Memperbaiki kualitas tidur
Susah tidur dapat membuat tubuh terasa tidak berenergi,
sulit berkonsentrasi, dan mengantuk saat bekerja. Untuk membantu
mengatasinya, terapi akupresur mungkin dapat membantu. Hal ini
diduga terkait efek endorfin yang dilepaskan tubuh ketika menjalani
terapi akupresur.

6
C. Klasifikasi dalam Terapi Komplementer Akupressure
Akurpresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang,
menekan, atau memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera.
Para pendeta Tao dari zaman China Kuno memformulasikan
pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri (self jealing) ini
menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao’ berarti ‘jalan’,
sedang ‘Yin’ berarti keluhan-keluhan yang spesifik sekaligus suatu
sistem untuk memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin
berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan
melalui pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China
menambahkan serangkaian sistem diagnosis dan penanganan
penyakit untuk merangkai suatu pendekatan medis yang lebih
lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang
menggunakan tekanan secara manual untuk menstimulasi titik-titik
energi ditubuh. Sang terapis melakukan tekanan dalam bobot ringan
sampai sedang dengan jari-jari tangannya, dan kadang-kadang juga
dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik yang sama yang digunakan
dalam Akupuntur. Banyak ragam Akurpresur telah berkembang seiring
dengan waktu.
1. Shiatsu
Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu),
serangkaian penekanan menggunakan jari secara berirama,
keseluruh bagian tubuh sepanjang meridian energi. Terapi ini juga
termasuk peregangan dan tepukan. Titik-titik tekan hanya disentuh
antara 3-5 detik. Penanganan ini bisa merangsang sekaligus
menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari Akurpresur, dan
kini menjadi semakin populer di dunia barat.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-
titik Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang

7
terpilih, setiap titik ditekan selama 1-5 menit. Terapi ini dilakukan
dalam keadaan meditatif untuk menyeimbangkan chi, sang energi
vital.
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik
meridian. Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan
pernafasan.
4. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik
akurpresur dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.
D. Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Komplementer Akupressure
1. Indikasi
Beberapa accupoint untuk mengatasi beberapa kondisi nyeri
seperti : Sakit kepala tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi,
depresi dan kecemasan, nyeri tulang belakang
a. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala
adalah :
1) Titik yang terletak di puncak kepala ; pertemuan antara garis
yang menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik
dari bagian tengah hidung (titik 1 a). Efek: mengurangi rasa
tegang di kepala.
2) Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut
mata bagian dalam (titik 2 a). Efek: mengurangi rasa tegang di
dahi dan nyeri sekitar mata.
3) Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2 b). Efek:
mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih.
4) Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian
tengah alis (titik 2 c). Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian
depan dan penglihatan kabur.

8
5) Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada
perbatasan lekukan antara bagian dasar tengkorak dengan
otot leher (titik 3 a). Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher
yang kaku.
6) Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang
ibu jari dan jari telunjuk (titik 4 a). Efek : mengurangi nyeri
kepala dan mata pedih.
7) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5 a) .
Efek : mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
8) Titik yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut (titik 1
b). Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata
pedih.
9) Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1 c). Efek:
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala
akibat hidung tersumbat.
10) Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6 a) .
Efek: merupakan titik penguat sistem pencernaan dan
mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem
pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
11) Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar
mata (titik 1 d) . Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan
nyeri mata.
12) Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1 e). Efek:
mengurangi nyeri kepala migren.
13) Titik yang terletak di bagian luar dari lengan anda. 3 jari dari
pergelangan tangan , di lekukan antara dua tulang. (titik 7 a).
Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di pipi.
14) Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari
kaki, antara jari ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi nyeri
migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.
b. Sakit gigi

9
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak
sakit.
1) Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1 f). Efek:
mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
2) Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga
(titik 1 g). Efek: mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
3) Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini
ditekuk (titik 8 a). Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang
ada di mulut.
c. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan
memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberapa acupoints juga
membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.
1) Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2
jari di samping tulang belakang. (titik 3 b). Efek: merupakan
titik yang sangat berpengaruh pada kesehatan sendi di
seluruh tubuh, meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan
sendi yang sehat.
2) Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang
kaki (titik 9a). Efek: menguatkan tulang di seluruh tubuh,
khususnya tulang dan sendi lutut.
3) Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan
pertemuan antara 2 tulang (titik 6 c). Efek: menguatkan tendon
dan otot pada seluruh tubuh, terutama : sendi kaki dan
menguatkan otot kaki.
4) Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek:
mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak
d. Siku tangan
1) Titik 8 a. Efek : Menguatkan siku tangan
2) Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan, di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek:

10
meningkatkan mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri di
siku, lengan dan jari tangan.
e. Pergelangan tangan dan tangan
1) Titik 7 a.
2) Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari
di atas pergelangan tangan (titik 10 a). Mengurangi nyeri di
siku , pergelangan tangan dan merilekskan otot di lengan
bawah.
3) Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan.
Pada lekukan antar tulang, jika pergelangan tangan
dilekukkan ke arah atas , sejajar dengan jari manis (titik 7
b) . Efek: mengurangi nyeri di pergelangan tangan, telapak
tangan dan jari-jari.
f. Kesehatan tulang belakang
Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan
titik-titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik
berikut :
1) Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan
dengan leher (titik 3c). Efek: mengurangi nyeri di daerah
pundak dan punggung atas.
2) Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku
dibengkokkan (titik 8) Efek: menghilangkan nyeri dan
kekakuan pada tubuh bagian atas.
3) Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11 a).
Untuk penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2
buah bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki dan
diletakkan dibelang punggung .Efek : mengurangi nyeri
pinggang bawah.
4) Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon
(titik 9a ). Efek: menghilangkan nyeri di daerah kaki dan
tulang belakang.

11
5) Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik
5a). Efek: mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki
g. Kesehatan Sendi pinggul
1) Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b). Efek:
meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.
h. Kesehatan Sendi lutut
1) Titik yang terletak di bawah lutut , pada lekukan tulang (knee
acupoint). Efek : mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
2) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik
5a).Efek: mengurangi nyeri di lutut dan tungkai bawah.
i. Kesehatan pergelangan kaki
1) Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a).
Efek : mengurangi nyeri dan menguatkan pergelangan kaki.
2) Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki
dan di bagian luar dari tendon (titik 6c). Efek: mengurangi
nyeri dan pembengkakan di pergelangan kaki.
j. Kesehatan telapak kaki
1) Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan
dekat dengan tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek:
megurangi nyeri pada telapak kaki.
2) Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c).
k. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih
rileks. Beberapa titik tersebut adalah :
1) Titik 1a . Efek: meningkatkan konsentrasi dan
menyeimbangkan pikiran anda.
2) Titik 4a . Efek: mengurangi kecemasan. Catatan : jangan
menekan titik ini terlalu keras pada wanita hamil.
3) Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar
dengan jari ke 5 (titik 10 b). Efek: membuat rileks tubuh

12
anda. Merupakan titik kunci untuk mengurangi segala
kecemasan dan gangguan tidur.
4) Titik yang terletak di antara tendon , tiga jari di atas
pergelangan tangan ( gambar 10a ). Efek: mengurangi
kecemasan dan membuat rileks tubuh anda

Gambar Beberapa Titik Akupresur Untuk Mengurangi Nyeri

13
2. Kontraindikasi
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemijatan akupresur
a. Kebersihan terapis
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan
menggunakan sabun antiseptic sebelum melakukan dan setelah
melakukan terapi sangatlah penting.Hal tersebut dilakukan untuk
mencegah penularan penyakit antara terapis dengan pasien.

14
b. Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat
Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit
terkelupas, tepat pada bagian tulang yang patah, dan tepat
bagian yang bengkak.
c. Pasien dalam kondisi gawat
Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga
penyakit yang dapat menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu
ketika terjadi serangan jantung, gagal napas olehparu-paru, dan
penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah pembuluh
darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan gejala-gejala
diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang
keliru dapat menyebabkan pasien terlambat mendapatkan
pengobatan yang lebih baik.

E. SOP Terapi Komplementer Akupressure


Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan seperti matras, minyak zaitun, tissue basah
& kering, sphygmomanometer & stetoskop
2. Posisikan pasien dengan posisi duduk dengan kedua kaki lurus ke
depan.
3. Kaji keluhan pasien dan ukur TTV pasien.
4. Bersihkan bagian tubuh pasien yang akan di akupresur dengan
tissue basah.
5. Keringkan dengan tissue kering.
6. Tuangkan minyak zaitun ke tangan secukupnya.
7. Massage ringan untuk melemaskan otot-otot pasien yang kaku.
8. Mulai melakukan akupresure pada masing-masing titik lakukan
tekanan selama 3 detik dalam satu kali tekan dan dilakukan
sebanyak 30 kali penekanan. Titik-titik akupresure yang digunakan
tergantung kepada masing-masing penyakit.

15
9. Setelah dilakukannya akupresure. Istirahatkan pasien selama 10
menit kemudian bangunkan secara perlahan dan terakhir berikan
minum.
10. Observasi kembali keluhan yang dirasakan.
Evaluasi :
1. Tanyakan pada klien bagaimana perasaannya.
2. Kaji tekanan darah sesudah akupresure.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Selama berkomunikasi dengan klien lakukan dengan sopan dan
penuh empati. Sikap dari pemijat harus selalu dijaga pada batas
kesopanan dan
2. Tenaga pijat yang digunakan tidak boleh berlebihan. Dimulai
dengan lembut, bilamana klen mengingnkan barulah tenaga pijat
ditambah. Dalam hal ini, pemijat harus selalu berkomunikasi
dengan
3. Untuk memijat di daerah wajah klien, gunakan krim khusus wajah.
Pastikan bahwa wajah klien tidak alergi terhadap krim yang
Bersihkan tangan pemijat dari bekas krim pijat sebelumnya dengan
menggunakan tissue basah dan tissue kering.
4. Arah pemijatan sesuai dengan teknik Searah meridian bila teknik
tonifikasi dan berlawanan dengan meridian bila memilih teknik
sedasi.
5. Untuk daerah wajah, arah pemijatan adalah ke atas, atau seorang
ke atas.

F. Terapi Komplementer Akupressure Pada Pasien Paliatif

1. Pengaruh Terapi Komplementer Akupresure pada Terhadap


Mual Muntah akibat Kemoterapi

Mual dan muntah merupakan salah satu efek samping yang


paling sering ditimbulkan oleh kemoterapi. Gejala mual dan muntah
pasca kemoterapi sering disebut sebagai Chemotherapy Induced

16
Nausea and Vomiting (CINV). Sekitar 20 sampai 30 persen pasien
mengalami mual muntah akibat proses sekunder pemberian
obatobatan kemoterapi (Nindya Shinta R. Bakti Surarso, 2016).
Saat ini, penggunaan obat-obatan medis antiemetik sering dipakai
untuk membantu meringankan gejala mual dan muntah pada
penderita kanker setelah menjalani kemoterapi. Meskipun obat-
obatan antiemetik dapat menurunkan intensitas mual muntah pasca
kemoterapi, namun obat-obatan kimia juga dapat menimbulkan
efek yang tidak diinginkan salah satunya yaitu alergi (Widyaningsih,
2012). (Wahyudi Mulyaningrat & Ana Triana Wulandari, 2019)

Dalam mengatasi mual muntah akibat kemoterapi, salah satu


terapi komplementer yang dapat dilakukan adalah dengan
akupresur. Stimulasi atau penekanan yang dilakukan pada titik P6
dan St36 diyakini akan memperbaiki aliran energi di lambung
sehingga dapat mengurangi gangguan pada lambung termasuk
mual muntah (Dibble, Luce, Cooper ., & Israel, 2007). Tarcin,
Gurbuz, Pocan, Keskin., & Demirturk (2004) mengemukakan
informasi lain bahwa stimulasi pada titik P6 bermanfaat dalam
peningkatan pengeluaran beta endorpin di hipofise di sekitar
Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ). Beta endorpin merupakan
salah satu antiemetik endogen yang dapat menghambat impuls
mual muntah di pusat muntah dan CTZ (Samad, Afshan & Kamal,
2003). (Syarif)

2. Terapi Murrotal dengan Akupresur terhadap Tingkat


Kecemasan dan Kadar Gula Darah pada Pasien dengan
Penyakit Jantung Koroner (Farid Hajiri, Sri Endang Pujiastuti, &
Joni Siswanto, 2019)

Rangsangan manual pada titik akupresur terbukti dapat


meningkatkan produksi serotonin dan endorphin yang berperan
dalam meningkatkan regulasi kortisol serum. Endorphin merupakan
opiat alami yang diproduksi di dalam tubuh, dapat memicu respon
menenangkan dan membangkitkan semangat di dalam tubuh,
memiliki efek positif pada emosi, mengurangi kecemasan,
menyebabkan relaksasi dan normalisasi fungsi tubuh (Hmwe NTT,

17
2015). Sedangkan serotonin mempunyai fungsi mengatur mood
dan tidur. (Yudi, 2014)

Jenis terapi komplementer yang lain yang saat ini


dikembangkan dengan tujuan untuk merelaksasikan pasien dan
sedang mulai digunakan adalah jenis terapi religi. Terapi murottal
bekerja pada otak, dimana ketika didorong dengan rangsangan dari
luar (terapi Al-Quran) maka otak memproduksi zat kimia yang
disebut neuropeptide. Molekul-molekul ini mengangkut reseptor-
reseptor mereka yang ada didalam tubuh sehingga tubuh memberi
umpan balik berupa rasa nyaman. Bacaan Al-Quran secara
murottal mempunyai efek relaksasi dan dapat menurunkan
kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur apabila didengarkan
dalam tempo murottal berada antara 60-70 dh secara konstan,
tidak ada perubahan irama yang mendadak, dan dalam nada yang
lembut (Lestari.D, 2015)

Dengan terapi murottal, kualitas kesadaran seseorang


terhadap Tuhan akan meningkat, baik orang tersebut tahu arti Al-
Quran maupun tidak. Dalam hal ini kesadaran akan meningkatkan
kepasrahan seseorang akan kuasa Allah SWT, dalam keadaan ini
otak berada pada gelombang alpha, merupakan gelombang otak
pada frekuensi 7-14 Hz, merupakan keadaan energi otak yang
optimal yang dapat menurunkan hingga menghilangkan stress.
Dalam keadaan otak yang tenang seseorang dapat berpikir dengan
jernih dan dapat membentuk koping atau harapan yang positif akan
dirinya. Akupresur dan Murottal belum pernah dilakukan oleh
perawat di ruang perawatan rumah sakit sebagai salah satu
modalitas terapi keperawatan untuk menurunkan tingkat
kecemasan. Akupresur dan murottal adalah salah suatu intervensi
keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat secara
independen dan merupakan salah satu intervensi yang tercantum
dalam Nursing Intervention classifications.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akupresur berasal dari kata accus dan pressure, yang berarti
jarum dan menekan. Akupresur merupakan istilah yang digunakan
untuk memberikan rangsangan (stimulasi) titik akupunktur dengan
teknik penekanan atau teknik mekanik. Penekanan dilakukan sebagai
pengganti penusukan jarum yang dilakukan pada akupunktur dengan
tujuan untuk melancarkan aliran energi vital (qi) pada seluruh tubuh.
Layaknya akupuntur yang memiliki banyak manfaat, begitu pula
dengan akupresur. Beberapa manfaatnya antara lain sebagai
mengurangi nyeri, penyembuhan penyakit, rehabilitasi, promotif,
meredakan stress dan cemas, dan membantu meningkatkan kualitas
tidur pada pasien.
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi
akupresur yaitu sakit kepala tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk
kesehatan sendi, siku tangan, pergelangan tangan dan tangan,
kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi pinggul, kesehatan sendi
lutut, kesehatan pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki, serta
acupoint untuk membantu anda lebih rileks. Sedangkan kondisi yang
tidak diperbolehkan dilakukan terapi akupresur yaitu pada daerah patah
tulang, kulit yang terkelupas, pasien gaga jantung, gagal nafas, pasien
yang memiki masalah saraf pusat misalnya stroke dan kondisi gawat
lainnya.
Terapi akupresur juga digunakan dalam keperawatan paliatif pada
pasien habis kemoterapi untuk mengurangi rasa mual dan muntah,
selain itu ada juga terapi akupreseur untuk mengurangi kecemasan
pada pasien paliatif.

19
B. Saran
Dengan adanya penulisan ini diharapkan bagi pembaca khususnya
mahasiwa Stikes Akper Akbid Pelamonia lebih mengetahui lagi manfaat
dan nilai-nilai yang terkandung dalam makalah ini dan dapat
mengetahui lebih dalam tentang terapi acupressure dengan tujuan
dapat menerapkan pengetahuan tersebut ketika berhadapan langsung
dengan pasien yang membutuhkan bantuan seperti meringankan nyeri
dengan menggunakan terapi ini dan dapat meningkatkan motivasi yang
positif untuk terus belajar dengan giat agar dapat meneruskan dan
mengembangakan ilmu-ilmu dari para ilmuan terlebih dahulu kepada
generasi berikutnya.

20
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, d. (2019). Mengenal Akupressure dan Manfaatnya untuk Tubuh.


Jakarta: ALODOKTER.

Farid Hajiri, Sri Endang Pujiastuti, & Joni Siswanto. (2019). Terapi Murotal
dengan Akupresure Terhadap Tingkat Kecemasan dan Kadar Gula
Darah Pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner. Jurnal
Keperawatan Silampari, 147-148.

Hardibroto. (2006). Asma. Jakarta: Gramedia.

Lestari.D. (2015). Pengaruh Terapi Murottal terhadap Tingkat Kecemasan


Pasien dengan Penyakit Koroner di Ruang ICCU RSUD. Jurnal
Keperawatan Untan.

Oka, P. S. (2008). Pijat Akupressure Untuk Kesehatan. Jakarta: EGC.

RI, K. (2014). Panduan Akupressure Mandiri Bagi Pekerja di Tempat


Kerja. Jakarta: Kemenkes RI.

Syarif, H. (n.d.). PENGARUH TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL


MUNTAH AKUT AKIBAT KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER.
Jurnal PSIK-FK Unsyiah, 138.

Wahyudi Mulyaningrat, & Ana Triana Wulandari. (2019). Terapi Akupresur


untuk Menangani Mual dan Muntah Pada Pasien Kanker. Jurnal of
Bionursing, 194.

Yudi, A. (2014). Pengaruh Akupresur terhadap Kualitas Tidur Lansia di


Balai Perlindungan Sosial Tresna Werdha Ciparay. Universitas
Padjajaran Bandung.

iii

Anda mungkin juga menyukai