Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TERAPI AKUPRESUR

DISUSUN OLEH :

Anik wahyunita (2001004)

PROGAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karunia-Nya penyusun masih di berikan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan. Shalawat
serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada jungjunan Nabi Muhammad SAW
beserta keluarganya,
sahabatnya, dan kita semua selaku umatnya.
Penyusun bersyukur dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Terapi Akupresur”
dengan tepat waktu sebagai salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Holistik
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah
di waktu mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi pembaca.

Purwodadi. 04 November 2022

Anik Wahyunita
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................

1.3 Tujuan......................................................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORITIS.........................................................................................................


0

2.1 Pengertian Akupresur..............................................................................................................

2.2 Sejarah Akupresur...................................................................................................................

2.3 Klasifikasi Akupresure............................................................................................................

2.4 Manfaat Akupresur....................................................................................................................


2.5 Titik Akupresur........................................................................................................................

2.6 lndikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupresur.....................................................................

2.7 Metode Akupresur....................................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................................


3.1 Penerapan Terapi Akupresur.......................................................................................................

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................................

4.2 Saran.......................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO (World Health Organization), pengobatan komplementer


adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang
bersangkutan. Jadi untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan
komplementer tetapi merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional
yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan
diturunkan secara turun- temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya,
jamu Indonesia bisa dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Dalam dunia pengobatan banyak masyarakat yang sudah mengenal dengan
pengobatan lain Dalam dunia pengobatan banyak masyarakat yang sudah mengenal
dengan pengobatan lain seperti pengobatan alternatif, Pengobatan alternatif sangat
diminati oleh banyak orang, seperti pengobatan alternatif, Pengobatan alternatif
sangat diminati oleh banyak orang, karena selain mudah, pengobatan alternatif ini
banyak terbukti baik dari pada pengobatan karena selain mudah, pengobatan
alternatif ini banyak terbukti baik dari pada pengobatan dengan medis, selain itu
pengobatan alternatif juga banyak menggunakan obat-obatan herbal dengan medis,
selain itu pengobatan alternatif juga banyak menggunakan obat-obatan herbal
dengan alat-alat yang berhubungan dengan suatu penyakit dan tidak banyak
menggunakan dengan alat-alat yang berhubungan dengan suatu penyakit dan tidak
banyak menggunakan obat-obatan yang lain seperti obat kimia dan banyak lagi.
Salah satu pengobatan alternatif obat- obatan yang lain seperti obat kimia dan
banyak lagi. Salah satu pengobatan alternatif yang bermanfaat untuk mengobati
berbagai macam penyakit yaitu pengobatan dengan yang bermanfaat untuk
mengobati berbagai macam penyakit yaitu pengobatan dengan pemijatan pada
titik tertentu pada tubuh yang biasa disebut akupresur.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas kelompok kami dapat merumuskan beberapa
rumusan masalah, sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Akupresur?
2. Bagaimana Sejarah Akupresur?
3. Apa Saja Klasifikasi Akupresur?
4. Apa Manfaat Akupresur?
5. Dimana Saja Titik Akupresur?

6. Apa Saja Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupresur?


7. Apa Saja Metode Akupresur?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Akupresur
2. Untuk Mengetahui Sejarah Akupresur
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi Akupresur
4. Untuk Mengetahui Manfaat Akupresur
5. Untuk Mengetahui Titik Akupresur
6. Untuk Mengetahui Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupresur
7. Untuk Mengetahui Metode Akupresur

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Pengertian Akupresur
Terapi akupresur merupakan terapi non medis yang meliputi pemijatan dengan cara
menekan titik-titik syaraf tubuh terutama di bagian tangan dan kaki. Akupresur
adalah salah satu bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi
pada titik-titik tertentu pada tubuh. Berguna untuk mengurangi bermacam-macam
sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan, kelelahan dan penyakit. Salah satu
bentuk dari pembedahan dengan memasukkan jarum-jarum ke titik-titik tertentu di
badan, akupresur menyembuhkan sakit dan nyeri yang sukar disembuhkan, nyeri
punggung, spondylitis, kram perut, gangguan neurologis, artritis dll (Mardiatun,
2013).
Falsafah yang mendasari akupresur adalah Taoisme. Falsafah ini menyatakan
bahwa kehidupan jagad jara atau makhluk hidup termasuk manusia terdiri dari 2
unsur ini merupakan factor yang mempengaruhi kesehatan. Manusia sehat memiliki
unsur Yin dan Yang yang relative seimbang. Jika salah satu dominan maka
kesehatan terganggu atau tidak sehat. Akupresur bertujuan untuk menyeimbangkan
Yin dan Yang. Unsur Yin dalam alam contohnya adlah perempuan, bulan, bagian
bawah, kondisi lemah, dan keadaan gelap/bayangan. Dalam tubuh manusia unsur
Yin adalah dada, perut, permukaan tubuh bagian dalam, cairan kotor, fisik dan organ
padat. Sedangkan dalam hal gejala penyakit, Yin adalah penyakit kronis,
penderitanya tenang, tubuhnya dingin, lembab, lemah, pucat, nadi lambat, lemah
dan tenggelam, selaput lidah putih, otot lidah layu, basah, gemuk, dan perjelanan
penyakitnya regresif. Unsur Yang dalam alam contohnya adalah laki-laki,
matahari, bagian atas, kondisi kuat dan keadaan terang/panas. Dalam tubuh manusia
Yang adlah punggung, pinggul, permukaan tubuh bagian luar, cairan bersih,
psikis/mental, organ berongga. Adapun dalam hal yang menyangkut gejala penyakit,
Yang adalah penyakit akut, penderitanya selalu gelisah, tubuhnya panas dan kering,
nadi kuat, cepat, otot lidah kaku, selaputnya kuning kotor, serta perjalanan penyakit
progresif (Sukanta, 2008).
2.2 Sejarah Acupresur
Pada mulanya pijat diguakan untuk mengatasi keluhan nyeri pada bagian
tertentu tubuh sebagai bagian dari reflex alami manusia. Misalnya pada sakit
kepala, orang cenderung memijat atau menyentuh bagian kepala dan tanpa disadari
orang tersebut sudah melakukan terapi pijat pada bagian yang sakit.
Pada awalnya, terapi pijat dilakukan tanpa memperhitungkan baik anatomi
atau struktur otot orang yang dipijat maupun konsep aliran energi yin dan yang.
Sejalan dengan waktu dan bertambahnya pengalaman, terapi pijat kemudian
berkembang dalam dua arah yaitu pijatmasase yang termasuk dalam
disiplin ilmu fisioterapi dan akupresur yang termasuk dalam pengobatan
alternative atau komplementer. Fisioterapi berpedoman pada struktur anatomi
otot dan saraf bagian yang dipijat, sedangkan akupresur berbasis
pengetahuanoriental tentang aliran energy yin dan yang.Selain digunakan untuk
dasar terapi akupresur, konsep yin- yang digunakan sebagai landasan bagi
pengobatan akupuntur dan terapi oriental lainnya termasuk gizi makrobiotik.
Akupresur merupakan perkembangan terapi pijat yang berlangsung seiring
dengan perkembangan ilmu akupuntur karena tekhnik pijat akupresur adalah
turunan dari ilmu akupuntur. Tekhnik dalam terapi ini menggunakan jari tangan
sebagai pengganti jarum tetapi dilakukan pada titik-titik yang sama seperti yang
digunakan pada terapi akupuntur. Perkembangan akupresur di Indonesia mulai
terjadi sejak kedatangan imigran cina ke Indonesia.Para pengobat dari cina ini
berbur dengan penduduk local dan menerapkan ilmu pengobatannya bersama
cara-cara local seperti mengurut, mengerok, dan minum ramuan jamu local. Dengan
demikian, sekalipun akupresur berasal dari cina, ternyata metode pengobatan
komplementer yang murah dan memberikan rasa nyamanini dapat dipadu dengan
cara-cara pengobatan local terutama di pulau jawa.
Pengobatan komplementer yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
dan memberikan kenyamanan dapat berjalan berdampingan dengan pengobatan
barat yang lebih menguntungkan tindakan mengatasi penyebab dan/atau
menghilangkan gejala. Jika pengobatan barat berbasis bukti lewat penelitian ilmiah
maka pengobatan oriental termasuk pengobatan local berbasis empiris yang
dibuktikan oleh kemampuannya bertahan selama berates tahun. Saat ini, semua
tumbuhan herbal yang diguakan sebagai pengobatan juga telah diteliti khasiatnya
oleh fakultas farmasi di Indonesia. Sementara di tempat asalnya, penelitian telah
banyak dilakukan terhadap pengobatan komplementer seperti akupresur dan herbal
sehingga keberadaan kedua jenis terapi ini sekarang sudah di akui oleh departemen
kesehatan setempat.Pendidikan seperti akupunktur medic dan herbal medic juga
sudah mulai banyak diselenggarakan oleh lembaga-lembaga baik milik
pemerintah maupun milik swasta yang diakui oleh pemerintah.

2.3 Klasifikasi Akupresur

Akupresur berkembang dari naluri manusia untuk memegang, menekan, atau


memijat-mijat bagian tubuh ketika terluka atau cedera. Para pendeta Tao dari zaman
China Kuno memformulasikan pengematan mereka akan naluri pengobatan sendiri
(self jealing) ini menjadi suatu sistem yang dinamakan “Tao Yin” (‘Tao'
berarti ‘jalan', sedang ‘Yin' berarti keluhan-keluhan yang spesifik sekaligus
suatu sistem untuk memelihara kesehatan secara umum. Tao-Yin
berkembang menjadi “Do-in”, seni mempertahankan keremajaan melalui
pemijatan diri sendiri. Selanjutnya, tabib-tabib China menambahkan serangkaian
sistem diagnosis dan penanganan penyakit untuk merangkai suatu pendekatan medis
yang lebih lengkap.
Akurperesur kini mewakili serangkaian teknik pijat, yang menggunakan
tekanan secara manual untuk menstimulasi titik-titik energi ditubuh. Sang terapis
melakukan tekanan dalam bobot ringan sampai sedang dengan jari-jari tangannya,
dan kadang- kadang juga dengan siku, lutut, atau kaki ke titik-titik yang sama yang
digunakan dalam Akupuntur. Banyak ragam Akurpresur telah berkembang seiring
dengan waktu.
1. Shiatsu

Secara harfiah kata shiat-su berarti jari (shi) dan tekanan (atsu), serangkaian
penekanan menggunakan jari secara berirama, keseluruh bagian tubuh sepanjang
meridian energi. Terapi ini juga termasuk peregangan dan tepukan. Titik-titik
tekan hanya disentuh antara 3-5 detik. Penanganan ini bisa merangsang
sekaligus menenangkan. Shiatsu adalah versi Jepang dari Akurpresur, dan kini
menjadi semakin populer di dunia barat.
2. Jin Shin
Suatu pola penekanan yang lembut dan berkepanjangan pada titik-titik
Akupuntur yang penting pada meridian dan jalur-jalur yang terpilih, setiap titik
ditekan selama 1- 5 menit. Terapi ini dilakukan dalam keadaan meditatif untuk
menyeimbangkan chi, sang energi vital.
3. Do-in
Suatu bentuk pemijatan terhadap diri sendiri pada otot dan titik-titik meridian.
Do-in juga mencakup gerakan, peregangan, dan latihan pernafasan.
4. Tui-Na
Ini adalah versi China untuk pijat yang merangsang titik-titik akurpresur
dengan menggunakan berbagai ragam gerakan tangan.
2.4 Manfaat Akupresur

1. Promotif

Akupresur dipraktikkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh walaupun tidak


sedang sakit.
2. Pencegahan penyakit (Preventif)
Akupresur dipraktikkan secara teratur pada saat-saat tertentu menurut aturan
yang sudah ada, yaitu sebelum sakit. Tujuannya adalah mencegah
masuknya sumber penyakit dan mempertahankan kondisi tubuh

3. Mengatasi keluhan dan upaya pengobatan (Kuratif)

Akupresur dapat digunakan menyembuhkan keluhan sakit, dan dipraktikkan


ketika dalam keadaan sakit
4. Memulihkan kondisi tubuh (Rehabilitasi)

Akupresur dipraktik untuk meningkatkan kondisi kesehatan sesudah sakit.

2.5 Titik Akupresur


Titik akupresur merupakan tempat terpusatnya energy
vital (qi) sekaligus merupakan tempat untuk melakukan
penekanan sehingga tercapai keseimbangan yin yang dalam tubuh.

1. Jenis-jenis

Titik akupresure ada 3 jenis yaitu :

a. Titik akupresur umum adalah titik akupresur yang terletak dijalur meridian
umum dan meridian istimewa.
b. Titik akupresur ekstra adalah titik akupresur yang terletak di luar jalur
meridian umum dan meridian istimewa.

c. Titik nyeri adalah titik akupresur yang bukan merupakan titik akupresur
umum maupun titik akupresur ekstra. Pada titik tersebut akan dirasakan
nyeri apabila

dilakukan penekanan (dalam fase pasif) maupun tidak dilakukan penekanan


(dalam fase aktif).
2. Penamaan

a. Titik akupresur umum diberi nama sesuai dengan nama meridian serta urutan
letak sesuai jalur meridian, misalnya titik LI 4 artinya titik nomor 4 pada
jalur meridian usus besar (Large Intestine).
b. Titik akupresur ekstra diberi nama dengan awalan EX yang berarti ekstra
point diikuti area letak titik, yaitu :
1) Head Neck (HN) yang berarti kepala leher

2) Back (B) yang berarti punggung

3) Lower Extremity (LE) yang berarti tungkai bawah

Urutan lokasi titik akupresur ekstra dimulai dari lokasi yang lebih tinggi,
misalnya titik EX-HN 3 artinya titik nomor 3 pada regio kepala dan leher
(HN) (Kemenkes RI, 2015)

2.6 Indikasi dan Kontraindikasi Terapi Akupresur


a. Indikasi Terapi Akupresure

Terapi akupresur dapat mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti : Sakit kepala
tipe tegang , migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri
tulang belakang.
b. Kontraindikasi Terapi Akupresure

Hal ‐ hal yang perlu diperhatika dalam pemijatan akupresure adalah

1) Kebersihan terapis

Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun


antiseptic sebelum melakukan dan setelah melakukan terapi sangatlah
penting.Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penularan penyakit
antara terapis dengan pasien.
2) Bagian-bagian yang tidak dapat dipijat

Pemijatan tidak dapat dilakukan pada kondisi kulit terkelupas, tepat pada
bagian tulang yang patah, dan tepat bagian yang bengkak.
3) Pasien dalam kondisi gawat

Penyakit-penyakit yang tidak boleh dipijat adalah tiga penyakit yang dapat
menyebabkan kematian tiba-tiba, yaitu ketika terjadi serangan jantung, gagal
napas olehparu-paru, dan penyakit pada saraf otak (misalnya stroke, pecah
pembuluh darah, dan cidera otak).Apabila terapis menemukan gejala-
gejala diatas segera rujuk ke rumah sakit karena penanganan yang keliru
dapat menyebabkan pasien terlambat mendapatkan pengobatan yang lebih
baik.
2.7 Metode Akupresur

Metode akupresur sudah lama diterapkan di Cina seperti ditulis pada buku
L`upunture without needle karya Dr. Cemey (Hadikusumo, 1996 dalam Kemenkes
RI 2015). Berbagai teori yang mendasari mekanisme kerja akupresur adalah :
1. Teori endorphin, yaitu dilepaskannya zat yang dapat menghilangkan rasa nyeri

2. Teori kekebalan tubuh, yaitu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit.
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Penerapan Terapi Akupresur

a. Konsep terapi akupresur dalam mengatasi mual muntah akibat kemoterapi


Dikutip dari Idea Nursing Journal (2017) dan Jurnal Keperawatan Indonesia
(2011). Penekanan atau simulasi pada titik P6 dan St36 diyakini dapat
memperbaiki aliran energi atau chi dilambung sehingga dapat membantu
mengurangi gangguan di lambung, termasuk mual muntah (Dibble, Luce, Cooper,
dan Israel, 2007). Stimulasi pada titik P6 juga bermanfaat dalm mernagsang
pengeluaran beta endorphin di hipofise pada area sekitar Chemoresptor Trigger
Zone atau CTZ (Tarcin, Gurbuz, Pocan, Kezkin, & Demirtuk, 2004).
Hasil penelitian Dibble, et al. yang menunjukan bahwa terdapat
perbedaan pada intensitas mual dan muntah yang bermakna pada kelompok
yang mendapat akupresur bila dibandingkan dengan kelompok plasebo dan
kelompok yang mendapatkan perawatan yang biasa. Selain itu, dalam
penelitian tersebut didapatkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna pada
kelompok plasebo, akupresur dan kelompok yang mendapatkan perawatan yang
biasa. Dari paparan beberapa temuan, penulis mengambil kesimpulan bahwa
akupresur efektif untuk mual muntah pada pasien yng menjalani kemoterapi.
Stimulasi berupa penekanan yang dilakukan pada titik-titik akupresur (titik P6
dan St36) diyakini dapat menurunkan mual muntah, karena dapat memperbaiki
aliran energi dilimpa dan lambung sehingga mampu memperkuat sel-sel saluran
pencernaan terhadap efekkemoterapi, sehingga rangsang mual dan muntah ke
pusat muntah berkurang. Selain alasan tersebut, stimulasi titik P6 dan
St36 dapat merangsang pengeluaran beta endorphin di hipofise.

Mual muntah dapat dikurangi karena efek beta endorphin yang


merupakan salah satu antiemetik alami yang dapat menurunkan impuls mual dan
muntah di chemoresptor trigger zone dan pusat muntah. Pandangan penulis
tentang efek akupresur pada titik P6 dan St36 didukung oleh temuan beberapa
ahli. Dibble, et al. (2007) mengatakan stimulasi berupa penekanan yang
dilakukan pada titi-titik akupresur (titik P6 dan St36) diyakini dapat menurunkan
mual muntah, karena dapat memperbaiki aliran energi di lambung sehingga
dapat mengrangi gangguan pada lambung termasuk mual muntah.
Tarcin, et al. (2004) dan Samad, Afshan & Kamal (2003) diyakini dapat
menurunkan mual muntah, karena dapat memperbaiki aliran energi di lambung
sehingga dapat mengurangi gangguan pada lambung termasuk mual muntah.
Tarcin, et al. (2004) dan Samad, Afshan & Kamal (2003), mengemukakan
informasi bahwa stimulasi pada titik P6 di lengan kiri dan kanan dapat
meningkatkan beta endorphin di hipofise yang berada sekitar CTZ. Beta
endorphin merupakan salah satu antiemetik endoge yang dapat menghambat
impuls mual muntah di pusat muntah dan CTZ, sehingga mual muntah
berkurang.

Penulis jurnal juga mengidentifikasi pola mual muntah yang terjadi pada
kelima responden. Pola yang ada adalah semua responden mengalami mual
muntah yang ringan pada hari pertama, kemudian meningkat pada hari ke dua.
Umumnya terjadi pada hari kedua dan ketiga. Sementara hari keempat dan
seterusnya menurun dibandingkan hari kedua dan ketiga. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Hesket (2008) bahwa mual muntah akibat kemoterapi umumnya
mengalami puncak pada 24-72 jam pemberian kemoterapi.
b. Terapi Komplementer Akupresur Dalam Mengatasi Mual Dan Muntah Pada
Kehamilan
Dikutip daari Jurnal Ners LENTERA, Vol. 3, No. 1, September 2015,
penulis membuat kesimpulan dari hasil literature review terhadap enam artikel
jurnal, dapat dijelaskan bahwa intervensi keperawatan komplementer akupresur
pada titik P6 dapat dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan cukup
efektif dalam mengurangi mual dan muntah pada ibu hamil pada ibu hamil
yang tidak mendapatkan terapi medis lain yang digabungkan dalam proses
terapi, dan apabila akupresur pada titik perikardium 6 (P6) dilakukan
selama 9 sampai 10 hari. Akupresur dan akupuntur menstimulasi system regulasi
serta mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi, yang merupakan
mekanisme fisiologi dalam mempertahankan keseimbangan (Homeostasis)
(Runiari, 2010). Proses dengan teknik akupresur menitik beratkan pada titik-titik
saraf tubuh (Fenngge, 2012).
Terapi akupressur, dimana terapi ini dilakukan dengan cara menekan
secara manual pada P6 pada daerah pergelangan tangan yaitu 3 jari dari daerah
distal pergelangan tangan antara dua tendon. Terapi ini menstimulasi sistem
regulasi serta mengaktifkan mekanisme endokrin dan neurologi, yang
merupakan mekanisme fisiologi dalam mempertahankan keseimbangan
(Runiari, 2010). Akupresur pada titik perikardium 6 dapat menghasilkan
evaluasi yang baik pada ibu yang mengalami mual muntah pada kehamilan bila
dilakukan pada ibu hamil dengan keluhan mual dan muntah pada kategori ringan
dan sedang. Dalam literature review ini tidak semua artikel yang menjelaskan
akupresur lebih efektif mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil. Titik-titik
yang umumnya dimanipulasi pada kondisi mual muntah diantaranya titik P6
dan dikombinasikan dengan titik St36 . Aplikasi dari beberapa titik yang

bermanfaat dalam mengurangi suatu gejala penyakit dapat menghasilkan efek


yang lebih efektif (Weiss, 2002 dalam Snyder & Lindquist, 2002).

Penelitian dalam artikel yang ditelaah menjelaskan bahwa titik St 36


tidak digunakan. Hal ini lah yang mungkin menyebakan kerja akupresur tidak
maksimal. Dengan hanya menekan pada titik P6 belum mampu memanipulasi
titik-titik yang berada di sepanjang meridian untuk mengenai lambung dan
limpa. Energi yang seharusnya harmonis apabila akupresur dilakukan pada titik
P6 dan St36, belum mampu menjadi harmonis. Hal inilah yang menyebabkan
akupresur belum mampu mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil.
Ada beberapa penelitian yang dikombinasikan dengan terapi yang lain, yaitu
dengan obat yang diberikan secara oral maupun cairan melalui vena. Dalam
pengobatan akupresur tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan, jamu, dan ramuan
sebab dengan terapi akupresur tubuh manusia sudah memiliki kandungan obat
dalam tubuh, jadi tinggal diaktifkan oleh sel-sel syaraf tubuh (Fengge, 2012).
Dalam kasus ini, dengan akupresur sel-sel syaraf sudah mengaktifkan kandungan
obat yang ada dalam tubuh. Obat yang diberikan dari luar tubuh menyebabkan
fungsi kerja obat dalam tubuh, sehingga fungsi akupresur tidak bekerja secara
optimal. Hal ini menyebabkan akupresur tidak lebih baik dalam mengatasi mual
dan muntah pada ibu hamil.
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Akupresur adalah satu bentuk fiseoterapi dengan memberikan
pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu pada tubuh. Berguna untuk
mengurangi bermacam- macam sakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan
kelelahan dan penyakit. Dan sangat bermanafat bagi : meningkatkan daya tahan dan
kekuatan tubuh (promotif),mencegah timbulnya penyakit (preventif),mengatasi
keluhan dan upaya pengobatan (kuratif),dan memulihkan kondisi
tubuh( rehabilitasi).
Beberapa kondisi yang diindikasikan untuk dilakukan terapi akupresur yaitu
sakit kepala tipe tegang dan migren, sakit gigi, untuk kesehatan sendi, siku tangan,
pergelangan tangan dan tangan, kesehatan tulang belakang,, kesehatan sendi
pinggul, kesehatan sendi lutut, kesehatan pergelangan kaki, kesehatan telapak kaki,
serta acupoint untuk membantu lebih rileks. Sedangkan kondisi yang tidak
diperbolehkan dilakukan terapi akupresur yaitu pada daerah patah tulang, kulit
yang terkelupas, pasien gagal jantung, gagal nafas, pasien yang memiki masalah
saraf pusat misalnya stroke dan kondisi gawat lainnya.
4.2 Saran
Bagi Mahasiswa Kebidanan, setelah membaca makalah ini hendaklah dapat
benar- benar memahami konsep umum dari terapi komplementer akupresur. Serta
terus memperbaharui pengetahuan kebidanan khususnya pada terapi akupresur.
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Muhamad N.2017. Dasar Ilmu Akupresur dan Moksibasi. Cimahi: Bhimaristan
Publishing Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Buku Saku l
Petunjuk Praktis TOGA dan Akupresur. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Panduan akupresur mandiri
bagi pekerja di tempat kerja. Jakarta : Departemen Kesehatan Majid, Yudi
Abdul. Puji Setya Rini. 2016. Terapi Akupresur Memberikan Rasa Tenang Dan
Nyaman Serta Mampu Menurunkan Tekanan Darah Lansia.[Online]. Tersedia
di https://media.neliti.com/media/publications/195274-ID-terapi-akupresur-
memberikan- rasa-tenang.pdf. Diakses pada 12 Februari 2019 Juwita, Linda.
2015. Literature Reνiew: Terapi Komplementer Akupresur Pada Titik
Perikardium 6 Dalam Mengatasi Mual Dan Muntah Pada Kehamilan.
[Online]. Tersedia di
http://journal.wima.ac.id/index.php/NERS/article/download/712/707.
Diakses pada 14 Februari 2019 Syarif, Hilman.2016. Pengaruh Terapi
Akupresur Terhadap Mual Muntah Akut Akibat Kemoterapi Pada Pasien
Kanker; A Randomized Clinical Trial.[Online]. Tersedia di
http://wwwjurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/download/6372/5235. Diakses pada
15 Februari 2019

Anda mungkin juga menyukai