Anda di halaman 1dari 26

GANGGUAN KOGNITIF

By: Ns. Suci Ratna Estria, M.Kep


PENDAHULUAN

Kemampuan untuk berpikir dan membuat


alasan bersifat unik bagi manusia.
Kognitif → Berpikir, penalaran, mengingat,
menilai, orientasi, persepsi, memperhatikan dan
memutuskan

Respon kognitif non maladaptif →


kebingungan
RENTANG RESPON KOGNITIF
Respon Adaptif Respon Maladaptif

- Ketegasan - Keraguan periodik - Ketidakmampuan membuat


- Memori utuh - Kelupaan keputusan
- Orientasi lengkap - Kebingungan ringan - Gangguan memori dan
- Persepsi yang akurat sementara penilaian
- Perhatian terfokus - Sesekali salah persepsi - Disorientasi
- Koheren, pemikiran - Pikiran bingung - Salah persepsi berat
logis - Sesekali berpikir tidak - Ketidakmampuan untuk
jelas memusatkan perhatian
- Kesulitan penalaran logis
Fungsi Otak dan Gangguan Fungsi Otak
Disorientasi
Amnesia, demensia

Diskriminasi visual,
Diskriminasi bunyi, Perilaku Diskriminasi beberapa
verbal, Bicara aspek memori

Lobus frontalis Lobus temporal Lobus Parietal Lobus Oksipitalis Sistim Limbik

Proses belajar, Abstraksi, Perhatian, Flight of


Diskriminasi waktu, Fungsi
Alasan idea, Memori, Daya
somatik Fungsi motorik ingat

Kemampuan memecahkan
Gangguan daya ingat,
masalah berkurang, hilang Diorientasi memori, disorientasi,
rasa sosial dan moral,
impilsif, regresi
PENGKAJIAN DELIRIUM

Delirium mrp respons perilaku


gangguan luas dalam metabolisme
otak → usia lanjut
Hasil Gangguan Delirium
Kesadaran

Kemampuan
Perhatian
motorik

Persepsi Kognisi
PENGKAJIAN DEMENSIA

Demensia adalah hilangnya kemampuan


intelektual yang mempengaruhi kegiatan
sosial atau pekerjaan klien
Demensia dapat terjadi pd semua usia, ttp
paling sering terjadi pada lansia
Penyakit alzheimer (AD) mrp jenis
demensia paling umum dg prevalensi 70%
PENYEBAB DEMENSIA

2. Tumor (terutama
1. Hematoma
meningioma)
subdural

03. Vaskulitis 04.


serebral Hidrosefalus
KARAKTERISTIK DELIRIUM & DEMENSIA
Delirium Demensia
Onset Biasanya tiba2 Biasanya perlahan
Lama Biasanya singkat /<1 bulan -Biasanya lama & progresif
-Paling banyak dijumpai pd
usia >65 th
Stressor Rasun, infeksi, trauma, hipertermia Hipertensi, hipotensi, anemia,
racun, defisit vit, tumor atropi
jar otak
Perilaku -Fluktuasi tk kesadaran -Hilang daya ingat
-Disorientasi, Gelisah, Agitasi, Ilusi -Kerusakan penilaian
-Halusinasi -Perhatian menurun
-Pikiran tdk teratur -Perilaku sosial tdk sesuai
-Gggn penilaian & pengambilan -Afek labil
keputusan -Gelisah
-Afek labil -Agitasi
Efek alzheimer
Afasia adl kesulitan menemukan kata yg
tepat
Apraksia adl ketidakmampuan utk
melakukan kegiatan yg biasa dilakukan
Agnosia adl kesulitan dlm mengenali benda
yg dikenal, termasuk orang
Amnesia adl hilangnya memori yg signifikan
tanpa adanya kesadaran tersamar/gejala
kognitif lainnya
Karakteristik gangguan perilaku pada alzheimer
Perilaku Uraian Contoh

Perilaku psikomor Peningkatan gerakan motorik kasar yg memiliki efek Memukul, menendang, mendorong,
agresif merugikan/memukul mundur org lain menggaruk, menyerang
Perilakui psikomotor Peningkatan gerakan motorik kasaryg tdk memiliki Gelisah, mondar-mandir, keluyuran
tdk agresif efek negatif tp menarik perhatian krn sifatnya
berulang
Perilaku verbal Vokalisasi yg memiliki efek mengusir org lain Menuntut, mengganggu, perilaku
agresif manipulatif, berteriak, mengeluh,
kecenderungan peniadaan
Perilaku pasif Penurunan perilaku, penurunan gerakan motorik Penurunan aktivitas, kehilangan
kasar disertai dg sikap apatis & kurangnya minat, apatis, menarik diri
interaksi dg lingkungan
Perilaku ggn Kehilangan kemampuan utk melakukan perawatan Perilaku vegetatif, inkontinensia,
fungsional diri, ekspresi yg mngkin tdk menyenangkan & kebersihan personal yg buruk
memberatkan
Mekanisme Koping

Dipengaruhi pengalaman masa lalu


Regresi
Rasionalisasi
Denial
Intelektualisasi
Intervensi Delirium
A. Kebutuhan Fisiologis
- Prioritas : menjaga keselamatan hidup

- Kebutuhan dasar dengan mengutamakan nutrisi dan cairan

- Jika pasien sangat gelisah perlu :


Pengikatan untuk menjaga therapi, tapi sedapat mungkin harus
dipertimbangkan dan jangan ditinggal sendiri

- Gangguan tidur : Kolaborasi pemberian obat tidur, Gosok punggung


Beri susu hangat, Berbicara lembut, Libatkan keluarga, Temani
menjelang tidur, Buat jadwal tetap untuk bangun dan tidur, Hindari
tidur diluar jam tidur, Mandi sore dengan air hanngat, Hindari minum
yang dapat mencegah tidur seperti : kopi, dll, Lakukan methode
relaksasi seperti : napas dalam
Intervensi Delirium
- Disorientasi :

• Ruangan yang terang


• Buat jam, kalender dalam ruangan
• Lakukan kunjungan sesering mungkin
• Orientasikan pada situasi linkumngan
• Beri nama/ petunjuk/ tanda yang jelas pada ruangan/ kamar
• Orientasikan pasien pada barang milik pribadinya ( kamar, tempat tidur,
lemari, photo kleuarga, pakaian, sandal ,dll)
• Tempatkan alat-alat yang membantu orientasi massa
• Ikutkan dalam tyherapi aktifitas kelompok dengan program orientasi
realita (orang, tempat, waktu).
Intervensi Delirium

B. Halusinasi:

-Lindungi pasien dan orang lain dari perilaku merusak diri


-Ruangan :
• Hindari dari benda-benda berbahaya
• Barang-barang seminimal mungkin
- Perawatan 1 – 1 dengan pengawasan yang ketat
- Orientasikan pada realita
-Dukungan dan peran serta keluarga
- Maksimalkan rasa aman
- Sikap yang tegas dari pemberi/ pelayanan perawatan (konsisten)
Intervensi Delirium
c. Komunikasi (Pesan jelas, Sederhana, Singkat dan beri pilihan terbatas)
d. Pendidikan kesehatan
- Mulai saat pasien bertanya tentang yang terjadi pada keadaan
sebelumnya
- Seharusnya perawat harus tahu sebelumnya tentang : Masalah pasien,
Stressor, Pengobatan, rencana perawatan, Usaha pencegahan, Rencana
perawatan, dirumah
- Penjelasan diulang beberapa kali
- Beri petunjuk lisan dan tertulis
- Libatkan anggota keluarga agar dapat melanjutkan perawatan dirumah
dengan baik sesuai rencana yang telah ditentukan
Intervensi Demensia
a. Orientasi
- Tujuan : Membentuk pasien berfungsi dilingkungannya
- Tulis nama petugas pada kamar pasien jelas, besar, sehingga dapat dibaca
pasien
- Orientasikan pada situasi lingkungan
- Perhatikan penerangan terutama dimalam hari
- Kontak personal dan fisik sesring mungkin
- Libatkan dalam kegiatan T.A.K
- Tanamkan kesadaran :
• Mengapa pasien dirawat, • Memberikan percaya diri, • Berhubungan dengan
orang lain, • Tanggap situasi lingkungan dengan menggunakan panca indera
• Interaksi personal
- Identifikasi proses pulang
Intervensi Demensia

b. Komunikasi
- Membina hubungan saling percaya
• Umpan balik yang positif
• Tentramkan hati
• Ulangi kontrak
• Respek, pendengaran yang baik
• Jangan terdesak
• Jangan memaksa
- Komunikasi verbal
• Jelas
• Ringkas
• Tidak terburu buru
Intervensi Demensia
- Topik percakapan dipilih oleh pasien
- Topik buat spesifik
- Waktu cukup untuk pasien
- Pertanyaan tertutup
- Pelan dan diplomatis dalam menghadapi persepsi yang salah
- Empati
- Gunakan tehnik klarifikasi
- Summary
- Hangat
- Perhatian
Intervensi Demensia
c. Pengaturan koping
- Koping yang selama dipakai ini yang positif positif dimaksimalkan dan
yang negatif diminimalkan
- Bantu mencari koping baru yang positif

d. Kurangi agitasi
- didorong melakukan sesuatu yang tidak biasa dan tidak jelas
- beri penjelasan
- beri pilihan
- penyaluran energi : • Perawatan mandiri, • Menggunakan kekuatan dan
kemampuan dengan tepat, misalnya berolahraga
- Saat agitasi : • Tetap senyum, • Tujukkan sikap bersahabat, • Empati
Intervensi Demensia

e. Keluarga dan masyarakat


- Siapkan keluarga untuk menerima keadaan pasien
- Siapkan fasilitas dalam berinteraksi dengan dimasyarakat
- Perlu bantuan dalam merawat 24 jam dirumah, yang diprogramkan melalui :
• Puskesmas
• Pos-pos pelayanan kesehatan dirumahsakit
f. Farmakologi
- Tergantung penyebab gangguan, spt :
• Penyakit Alzheimer’s
- Pada orang tua harus hati-hati, karena keadaan yang sensitif
g. Wandering
Perilaku yang harus diperhatikan oleh pemberi perawatan
Intervensi Demensia
h. Therapeutik Milieu
- Stimulasi kognitif
Melakukan aktifitas yang berfungsi untuk perbaikan kognitif misalnya
diskusi kelompok
• Dukung perasaan aman
• Situasi yang tenang
• Rancangai fisik konsisten
• Struktur yang teratur
• Fokus pada kekuatan dan kemampuan
• Minimalkan perilaku destruktif
Intervensi Demensia

j. Gangguan daya ingat :


- Mulai percakapan dengan menyebut nama anda dan panggil nama pasien
- Hindarkan konfrontasi atas pernyataan pasien yang salah
- Penataan barang pribadi jangan dirubah
-Lakukan progran orientasi
k. Gangguan perawatan diri :
- Buat jadwal mandi dengan teratur
- Tempatkan pakaian yang kemungkinan mudah dijangkau pasien
-Ajarkan cara mandi secara bertahap : • Peralatan mandi, • Langkah-langkah mandi, •
Perhatikan privacy,
- Ajarkan cara berpakaian: • Buat langkah berpakaian yang rutin, • Hindarkan kancing dan
resleting • Beri instruksi yang sederhana • Lakukan berulang-ulang • Tetap perhatikan privacy
- Ajarkan BAB dan BAK pada tempatnya
Intervensi Demensia
j. Gangguan daya ingat :
- Mulai percakapan dengan menyebut nama anda dan panggil nama pasien
- Hindarkan konfrontasi atas pernyataan pasien yang salah
- Penataan barang pribadi jangan dirubah
-Lakukan progran orientasi
k. Gangguan perawatan diri :
- Buat jadwal mandi dengan teratur
- Tempatkan pakaian yang kemungkinan mudah dijangkau pasien
-Ajarkan cara mandi secara bertahap : • Peralatan mandi, • Langkah-langkah mandi, •
Perhatikan privacy,
- Ajarkan cara berpakaian: • Buat langkah berpakaian yang rutin, • Hindarkan
kancing dan resleting • Beri instruksi yang sederhana • Lakukan berulang-ulang •
Tetap perhatikan privacy
- Ajarkan BAB dan BAK pada tempatnya
Intervensi Demensia

l. Isolasi sosial
- Mulai kotak dengan keluarga
- Teman dekat
- Dorong berhubungan dengan orang lain
- Masukkan dalam kelompok aktifitas
- Buat jadwal kontak sosial secara teratur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai