Anda di halaman 1dari 6

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

“STIMULUS SENSORI”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu:

Disusun oleh

Kelompok 1:

1. Retno Tri P U 1711010001


2. Yuli Purwanti 1711010015
3. Ismi Asy’Ariyah W 1711010019
4. Sukma Muktisari 1711010024
5. M. Khoero Ardli 1711010028
6. Lusi Sukmawati 1711010032
7. Arya Dhiko A 1711010036
8. Tati Sundari 1711010040
9. Lita Septiani 1711010045
10. Fania Moza S F 1711010046

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN D III

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO


TA. 2019/2020
A. Pengertian
Stimulasi sensori adalah terapi aktivitas kelompok yang diadakan dengan
meemberikan stimulus tertentu kepada klien sehingga terjadi perubahan prilaku
adaptif kepada klien.Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori adalah upaya
mengstimulasi semua panca indra (sensori) agar memeberi respon yang adekuat
Terapi ini diberikan karna klien tidak mampu merespon dengan lingkungan
sosialnya.Berdasarkan data yang diteliti bulan Juli-Desember 2008 rata-rata
jumlah klien yang dirawat tiap bulan sebanyak 274 orang. Dari jumlah tersebut
266 orang atau 97.1% mengalami Skizoprenia, dari 266 klien tersebut 25 orang
atau 20 % mengalami kerusakan interaksi social. Dampak yang dapat
ditimbulkan oleh menarik diri adalah kerusakan komunikasi verbal dan non
verbal, gangguan hubungan interpersonal, gangguan interaksi social, resiko
perubahan sensori (halusinasi), resiko menceredai diri dan orang lain dan
penurunan minat kebutuhan dasar pesikologis.Berdasarkan uraian diatas
penggunaan terapi aktivitas kelompok dapat memeberikan dampak positif dan
dapat memebantu klien meningkatkan prilaku adaptif serta mengurangi
prilakumaladaptive terutama pada pasien dengan kerusakan interaksi social yang
salaah satu disebabkan oleh ketidakmampuanberespondengalingkuan sosialnya
yang memepunya tujuan agar klien mamapu memeberikan respon dan dapat
mengepresikan perasaan adalah terapi aktivitas kelompok stimulasi
sensori.(Klleat B. A. &Akemat, 2004).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan hubungan social dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan Khusus
 Klien mampu memeperkenalkan diri deengan menyebutkan nama
lengkap
 Klien ammapumemeprekenalkan diri dengan menyebutkan nama
panggilan
 Klien mamapu memeperkenalkan diri dengan menyebutkan asal, dan
hobi.
C. Karasteristik Klien
1. Pasien dengan indikasi menarik diri dan harga diri rendah dan mulai
2. menunjukkan kemamuan untuk interaksi social.
3. b. Pasien dengan kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai
4. dengan stimulus yang diberikan
D. Masalah Keperawatan
1. Halusinasi
2. Isolasi Sosial
E. Kriteria Evaluasi
Diharapkan setelah dilakukan TAK, pada pasien halusinasi dan isolasi sosial
diharapkan pasien mampu mengontrol halusinasi secara signifikan dalam bentuk
gambar.
F. Pengorganisasian TAK
 Terapis:
 Peran dan Fungsi :
Leader : Yuli purwanti
Co Leader: Tati Sundari

Fasilitator :

1. Muhammad Khoero Ardli


2. Lita Septiani
3. Retno Trie Puji Utami
Observer: Fania Moza
 Seleksi Klien:
1. Mengidentifikasi pasien yang masuk kriteria
2. Mengumpulkan pasien yang masuk kriteria
3. Membuat kontak dengan pasien yang setuju mengikuti TAK,
meliputi, menjelaskan tujuan TAK pada pasien, rencana kegiatan
kelompok dan aturan main dalam kelompok

 Nama klien yang ikut:


NO NAMA JENIS USIA MASALAH
KELAMIN KEPERAWATAN
1. Ismi Perempuan 19 tahun Halusinasi
Asy’ariyah w
2. Arya Dhiko Laki-laki 20 tahun Halusinasi
A
3. Sukma Perempuan 20 tahun Isolasi Sosial
Muktisari

 Waktu:
09.30-10.30 WIB
 Tempat:
Aula bermain
 Alat-alat atau media:
1. Kertas HVS
2. Pensil

G. Proses TAK
Langkah kegiatan
 Persiapan
 Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 1
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
1. Fase Orientasi:
a. Salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Terapis dan klien memakai papan nama
b. Evaluasi / validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan ktujuan kegiatan, yaitu menggambar dan
menceritakannya kepada orang lain.
 Terapis menjelaskan aturan main berikut:
Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
2. Fase Kerja:
a. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
menggambar dan menceritakan hasil gambar kepada klien lain.
b. Terapis membagikan kertas dan pensil untuk tiap klien.
c. Terapis meminta klien menggambar apa saja sesuai dengan yang
diinginkan saat ini.
d. Sementara klien mulai menggambar, terapis berkeliling, dan
memberi penguatan kepada klien untuk terus menggambar. Jangan
mencela klien.
e. Setelah semua klien selesai menggambar, terapis meminta masing-
masing klien untuk memperlihatkan dan menceritakan gambar yang
telah dibuatnya pada klien lain. Yang harus diceritakan adalah
gambar apa dan apa makna gambar tersebut untuk klien.
f. Kegiatan point e dilakukan sampai semua klien mendapat giliran.
g. Setiap kali klien selesai menceritakan gambarnya, terapis mengajak
klien lain bertepuk tangan.

3. Fase Terminasi:
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
Terapis memberiikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
Trapis menganjurkan klien untuk mengekspresikan perasaan melalui
gambar.
c. Kontrak yang akan datang
Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu menonton TV.
Menyepakati waktu dan tempat.
4. Evaluasi dan Dokumentasi

1. Antisipasi Masalah

Anda mungkin juga menyukai