TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini akan diuraikan landasan teori yang terdiri dari konsep slow stroke
Slow Stroke Back Massage adalah tindakan pijat punggung dengan usapan yang
perlahan selama 3-10 menit (Potter & Perry, 2005). Slow stroke back massage
adalah teknik pijat yang ditandai dengan pijatan yang memanjang, perlahan,
gerakan meluncur dan gerakan stroking yang menggunakan dua tangan secara
bersamaan dan berulang dari daerah sacral ke daerah servical pada tulang
belakang. Teknik untuk melakukan Slow Stroke Back Massage dilakukan dengan
mengusap kulit klien secara perlahan dan berirama dengan tangan, dengan
kecepatan 60 kali per menit. Kedua tangan menutup suatu area yang lebarnya 5
cm pada kedua sisi tonjolan tulang belakang. Tindakan pijat punggung dengan
usapan perlahan (slow stroke back massage) pada klien dengan penyakit terminal
terbukti menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolic (Potter & Perry, 2005).
Slow stoke back massage diberikan selama 5 hari pada waktu siang hingga sore
Yeganehkhah (2008), tentang pengaruh slow stroke back massage pada lansia
dengan hipertensi menunjukan pemberian slow stroke back massage selama lima
hari secara signifikan efektif dapat menurunkan tekanan darah pada lansia.
Ketika tidur tekanan darah berada pada titik terendah di malam hari. Sesaat
hingga mencapai puncaknya antara tengah hari dan sore hari (Paisal, 2012). Oleh
karena itu terapi diberikan pada kisaran waktu siang sampai sore hari agar terapi
Slow stroke back massage juga memiliki beberapa macam manfaat bagi
kesehatan, diantaranya :
Sementara pada lansia, massage secara berkala dapat menekan laju tekanan
Slow stroke back massage merupakan gerakan sentuhan dan penekanan pada
kulit area punggung yang memberikan efek rileksasi pada otot, tendon dan
kecepatan denyut jantung, curah jantung serta volume sekuncup yang pada
Efek penurunan tekanan darah dari slow stroke back masssage didapatkan
dicegah(Arifin, 2012).
Penelitian meek didapatkan hasil bahwa implikasi keperawatan slow stroke back
massage dapat menurunkan tekanan darah, frekuensi jantung dan suhu tubuh
(Smeltzer, 2004). Mekanisme slow stroke back massage (pijat lembut pada
(Retno, 2012).
telah diketahui bahwa Back Massage memiliki efek relaksasi dimana efek
relaksasi ini akan menurunkan sekresi hormon stres seperti hormon ketekolamin
dan kortisol, yang diukur melalui saliva responden sehingga tekanan darah klien
meningkatkan sekresi endorphin. Kesemua efek ini akan memiliki manfaat dalam
penurunan tekanan darah pada lansia. Temuan dari penelitian ini menunjukan
bahwa terapi pijat adalah intervensi yang aman, efektif, aplikatif dan irit biaya
dalam mengendalikan tekanan darah dari pasien hipertensi dan dapat digunakan
Potter & Perry (2005) menyatakan prosedur pelaksanaan slow stroke back
vertebrata, luka bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau luka terbuka yang
mempunyai riwayat hipertensi atau disritmia, kaji denyut nadi dan tekanan
darah.
3) Persiapan bahan dan instrumen meliputi olive oil dan minyak esensial yang
5) Buka punggung, bahu dan lengan atas responden lalu tutup sisanya dengan
selimut.
antiseptik atau sabun dengan air yang mengalir. Tuang sedikit minyak
lembut ke lengan atas dan secara lateral sepanjang sisi punggung dan
8) Remas kulit dengan mengambil jaringan diantara ibu jari dan jari tagan anda.
Remas ke atas sepanjang satu sisi spina dari daerah sacrum ke bahu dan
sekitar bawah leher. Remas atau usap kebawah ke arah sacrum. Ulangi
12) Letakan handuk yang kotor pada tempatnya dan cuci tangan.
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh
batasan tekanan darah normal adalah 140/90 mmHg. Batasan ini tidak
membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007). Menurut American
Definisi hipertensi tidak berubah sesuai dengan umur : tekanan darah sistolik
(TDS) > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik (TDD) > 90 mmHg. The
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan-
perubahan pada organ tubuh, yaitu elastisitas dinding aorta menurun, katup
Usia diketahui merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi. Sejalan dengan
tekanan darah sistolik terus meningkat sampai umur 80 tahun dan tekanan
keras sehingga terjadi hipertensi. Semua hal tersebut ini berhubungan dengan
proses menua dimana dapat mengubah fungsi dan menempatkan para lansia pada
terjadi adalah hipertensi primer, sekitar 92-94% dari kasus hipertensi. Dengan
(Marliani,2007).
tekanan darah pada orang dewasa berusia 18 tahun keatas menjadi 4 kelompok,
yaitu normal, prehipertensi, hipertensi derajat satu, dan hipertensi derajat dua.
sebagai berikut :
Menurut Guyton & Hall (2008) sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah
mengalami hipertensi bertahun-tahun, dan berupa: (1) Nyeri kepala saat terjaga,
Cara berjalan yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat; (4)
kapiler.
Tanda dan gejala hipertensi menurut Kowalak, dkk (2011), sering tanpa gejala
atau asimptomatik namun tanda klinis yang ditimbulkan dapat berupa : (1) Nyeri
kepala oksipital yang bisa semakin parah pada saat bangun di pagi hari karena
terjadi peningkatan tekanan intracranial, nausea dan vomitus; (2) Perasaan
pening, bingung dan keletihan yang disebabkan oleh penurunan perfusi darah
akibat kerusakan retina dan penurunan perfusi darah kapiler; (4) Nokturia akibat
peningkatan aliran darah menuju ginjal dan peningkatan tekanan pembuluh darah
vasomotor pada medula otak. Dari pusat vasomotor, bermula pada saraf simpatis
yang berlanjut kebawah menuju korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla
dari pusat vasomotor bergerak ke bawah ganglia simpatis dalam bentuk impuls
yang bergerak melalui saraf simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion
oleh berbagai macam faktor seperti kecemasan dan rasa takut. Pada waktu yang
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal yang menyebabkan peningkatan
hipertensi.
Perubahan tekanan darah pada lanjut usia dapat disebabkan karena aterosklerosis,
hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan relaksasi otot polos pada
arteri dan aorta dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa jantung,
a. Penatalaksanaan farmakologis
dosis kecil dan kemudian ditingkatkan secara perlahan. Menurut JNC VII pilihan
pertama untuk pengobatan pada penderita hipertensi lanjut usia adalah diuretic
antagonis kalsium. Antagonis kalsium nikardipin dan diuretic tiazid sama dalam
ganguan fungsi jantung dan gagal jantung kongestif, diuretik, penghambat ACE
terdiri dari berbagai macam modifikasi gaya hidup untuk menurunkan tekanan
darah yaitu :
kelebihan berat badan atau obesitas yang berisiko menderita hipertensi, terutama
pada orang berusia sekitar 40 tahun yang mudah terkena hipertensi (Kartikasari,
2012).
Batasi konsumsi garam yang dianjurkan American Heart Association tidak lebih
dari 2.300 gr (1 sendok teh) per hari (sebagai perbandingan, satu sendok teh
konsumsi garam menjadi setengah sendok teh per hari, dapat menurunkan
tekanan sistolik sebanyak 5 mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 2,5
mmHg. Pengaruh ini kebanyakan terjadi pada para lansia ( Pusat Jantung
Nasional, 2011).
3) Menghindari Merokok
tersebut disebabkan oleh nikotin yang terdapat didalam rokok yang memicu
akan turun secara perlahan dengan berhenti merokok. Selain itu merokok dapat
2012).
4) Penurunan Stress
Stress emosional dan mental berkontribusi besar terhadap tekanan darah tinggi,
sistem saraf simpatis yang merupakan bagian dari saraf yang berhubungan
dengan respon fight-or-fight. Ketika sistem saraf simpatik diaktifkan oleh stres,
yang optimal. Metode mind-body sangat ideal untuk menurunkan darah tinggi
contohnya meditasi, yoga, relaksasi otot, latihan pernafasan dan terapi musik
(Scott, 2012).
5) Terapi Komplementer
tekanan darah, antara lain terapi tertawa, terapi musik, relaksasi progresif, yoga,
hipnoterapi, guide imagery (Arthini, 2012). Selain itu salah satu terapi
aliran energi dalam tubuh sehingga gangguan hipertensi dan komplikasinya dapat
diminimalisir, ketika semua jalur energi terbuka dan aliran energi tidak lagi
terhalang oleh ketegangan otot dan hambatan lain maka resiko hipertensi dapat
denyut jantung hingga 10 denyut tiap menitnya dan tekanan darah bisa menurun
Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses
Besar Bahasa Indonesia, lanjut usia adalah tahap masa tua dalam perkembangan
2.3.1 Klasifikasi
Batasan usia lanjut didasarkan atas Undang- Undang No. 13 tahun 1998 adalah
Kelompok Pertengahan Umur adalah Kelompok usia dalam masa viritilitas, yaitu
kematangan jiwa (45-54 tahun); (2) Kelompok Usia Lanjut Dini adalah
kelompok dalam masa prasenium, yaitu kelompok yang mulai memasuki usia
lanjut (55-64 tahun); (3) Kelompok Usia Lanjut adalah kelompok dalam masa
senium (65 tahun ke atas); (4) Kelompok Usia Lanjut dengan Resiko Tinggi
adalah Kelompok yang berusia lebih dari 70 tahun atau kelompok usia lanjut
Aspek kesehatan pada lansia ditandai dengan adanya perubahan faali akibat
2005).
1) Dengan bertambahnya usia maka massa bebas lemak (teruatama berdiri atas
otot) berkurang 6,3 % berat badan per dekade seiring dengan penambahan
massa lemak 2% per dekade. Masa air mengalami penurunan 2,5 % per
dekade.
2) Sistem Kardiovaskuler
jaringan berkurang. selain itu, akan terjadi pula penurunan jumlah sel-sel
pacu jantung serta serabut berkas His dan Purkinye. Keadaan tersebut akan
Dari tujuh peran perawat yang berdasarkan Konsorsium Ilmu Kesehatan (1989)
yang dikutip oleh Mubarak, Wahid Iqbal, (2009) dalam buku Ilmu Keperawatan
Komunitas pengantar dan Teori, hanya terdapat empat peran perawat ( pemberi
peneliti, yaitu:
(1) Pemberi asuhan keperawatan, Peran ini dapat dilakukan perawat dengan
dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat kebutuhan yang
yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan
yempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yang tepat untuk
diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang