Nama Mahasiswa :
Siti Musayaroh
5022031102
CATATAN KOREKSI
PEMBIMBING
KOREKS KOREKSI
II II
(…………
…………
(………… …..……...
…………………………………) ……………….)
DAFTAR ISI
COVER ………………………………………………
DAFTAR ISI ………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………
1.1 Latar Belakang ………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………
1.3 Tujuan ………………………………………………
BAB II ANALISIS JURNAL ………………………………………………
2.1 Tinjauan Teoritis ………………………………………………
1.4 2.2 Analisa Argument ………………………………………………
BAB III PEMBAHASAN ……………………………………………….
3.1 Mekanisme Tubuh ………………………………………………
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………………………….
a. Kesimpulan ………………………………………………
b. Saran ………………………………………………
LAMPIRAN . ……………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA . ……………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah lebih dari
140/90 mmHg dan terus menerus pada beberapa kali pemeriksaan tekanan darah yang
disebabkan oleh satu atau beberapa factor resiko yang tidak berjalan sebagaimana
mestinya dalam mempertahankan tekanan darah secara normal (Wijya & Putri, 2013).
WHO mencatat bahwa dua per tiga dari penduduk dunia yang menderita hipertensi
diantaranya berada di Negara berkembang yang berpenghasilan rendah dan sedang
seperti negara-negara di benua asia. Prevalensi kejadian hipertensi tertinggi di asia
adalah negara Myanmar yaitu sebesar 37.7 %, India 36.5%, Srilanka 34.7%, dan
Thailand 33.3% (WHO 2015, Dalam Infodatin 2016)
Sedangkan dari hasil pra-survey yang peneliti lakukan diketahui bahwa terjadi
peningkatan kasus hipertensi. Pada tahun 2016 hipertensi menepati urutan ke 6
penyakit yang diderita sedangkan pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi
penyakit terbanyak ke 4 yang dialami di puskesmas gisting. Dari hasil wawancara
yang peneliti lakukan di tempat penelitian diketahui bahwa perawat atau petugas
kesehatan di tempat penelitian tidak memberikan edukasi terkait dengan terapi
alternative lain yang dapat membantu menurunkan tekanan darah pada pasien
hipertensi di tempat penelitian Penyakit hipertensi merupakan salah satu faktor resiko
utama terjadinya gangguan jantung. Selain mengakibatkan gagal jantung, hipertensi
dapat berakibat terjadinya gagal ginjal maupun penyakit serebrovaskular. Pada
kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik karena alasan penyakit
tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent killer”. Banyak faktor yang dapat
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung, Volume VII, No.1 April 2019 P-ISSN : No.
2338-0020 E-ISSN : No. 2615-8604 50 menyebabkan terjadinya hipertensi. Faktor
risiko hipertensi antara lain adalah: faktor genetik, umur, jenis kelamin, etnis, stress,
obesitas/ kegemukan, asupan garam, asupan kolesterol tinggi, kopi dan kebisaaan
merokok selain usia dan faktor genetik (Wijaya & Putri)
1.3 Tujuan
Teknik pemijatan pada titik tertentu dapat menghilangkan sumbatan dalam darah
sehingga aliran darah dan energi di dalam tubuh kembali lancar (Dalimartha, 2008).
2.2 Argumen Riset I
( Indar Widowati, et al., 2017)
Judul : pengaruh masase kaki dengan minyak sereh wangi terhadap
penurunan tekanan darah hipertensi lansia di kota pekalongan
BAB III
PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan rerata tekanan darah sebelum dan setelah
masase kaki menggunakan minyak sereh wangi, yaitu tekanan darah sistolik sebesar 9,09
mmHg dan diastolik sebesar 5,71 mmHg. Hal ini disebabkan oleh masase pada daerah
kaki yang mengakibatkan efek vasodilatasi pada pembuluh darah setelah masase pada
kaki, sehingga sirkulasi darah khususnya aliran balik ke seluruh tubuh menjadi lancar.
Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan rerata tekanan darah sebelum dan setelah
masase kaki menggunakan kontrol, yaitu tekanan darah sistolik sebesar 5,3 mmHg dan
diastolik sebesar 4,6 mmHg Hal ini disebabkan masase pada otot-otot besar pada kaki
dapat memperlancar sirkulasi darah dan saluran getah bening serta membantu mencegah
varises. Pada saat melakukan masase pada otot-otot kaki maka tingkatkan tekanan ke otot
ini secara bertahap untuk mengendurkan ketegangan sehingga membantu memperlancar
aliran darah ke jantung.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
1. Masase kaki menggunakan minyak sereh wangi dan minyak kelapa (control)
efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita hipertensi.
2. Pengaruh masase kaki terhadap penurunan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi menggunakan minyak sereh wangi mengalami kecenderungan
penurunan lebih banyak, dibanding minyak kelapa pada kontrol.
3. Efektifitas masase kaki pada kontrol dengan menggunakan minyak kelapa
terhadap penurunan tekanan darah lansia penderita hipertensi cenderung lebih
sedikit, meskipun secara statistik tidak bermakna. SARAN 1. Masase kaki
menggunakan minyak sereh wangi perlu dipromosikan sebagai pengobatan
komplementer, baik pelayanan di rumah sakit maupun pelayanan di masyarakat
2. Untuk lansia penderita hipertensi dapat direkomendasikan untuk
menggunakan pengobatan komplementer masase kaki dengan minyak sereh
wangi
b. Saran
Masase kaki menggunakan minyak sereh wangi perlu dipromosikan sebagai
pengobatan komplementer, baik pelayanan di rumah sakit maupun pelayanan di
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Kasan, N., & Sutrisno. (2020) Masase kaki menggunakan minyak sereh wangi dan
minyak kelapa (control) efektif untuk menurunkan tekanan darah pada lansia penderita
hipertensi diruang Lily RSUD Sunan Kalijaga Demak. Journal of TSCNers, 5 (1),1-8
Pambudi, D. A., & Widodo, S. (2020). Pengaruh masase kaki terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia penderita hipertensi menggunakan minyak sereh wangi
mengalami kecenderungan penurunan lebih banyak, dibanding minyak kelapa pada
kontrol Di Desa Sidomukti. Ners Muda, 2 (3), 156. Https://doi.org/.26725/nm.v1i3.