Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL JURNAL TERKAIT DESMINORE PADA REMAJA

Dibuat untuk mememenuhi nilai tugas mata kuliah sistem informasi keperawatan

FITRIA RAMADANI

2215142011033

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR BUKITTINGGI

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT Tuhan YME karna atas ridho dan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang berjudul
"HIPERTENSI ".
Tidak lupa, kami mengucapkan terimakasih kepada ibuk Ns. Dian Anggraini,
M.Kep, Sp.Kep.MB Yang telah membimbing dan membantu kami dalam proses
penyusunan karya ilmiah ini. Ucapa terimakasih juga kami sampaikan kepada teman-teman
yang telah membantu baik secara moral maupun material sehingga karya tulis ilmiah ini
dapat terwujud.
Karya tulis ilmiah ini akan menjelaskan tentang “HIPERTENSI ”. Penulis menyadari
bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis yang disusun. Oleh karena itu
penulis mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa
ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan kedepannya.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................

1.1. Latar Belakang..................................................................

1.2. Tujuan...............................................................................

1.3. Manfaat.............................................................................

BAB 2 PENELUSURAN EVIDENCE........................................

2.1 Pertanyaan Klinis

2.2 Sumber Penelususran dan Kata Kunci

2.3 Temuan Penelusuran

BAB 3 TELAAH KRITIS.............................................................14

3.1 Deksripsi Jurnal..................................................................14

3.2 Analisa Jurnal.....................................................................14

3.3 Validity...............................................................................16

3.4 Importance.........................................................................17

3.5 Aplicability.........................................................................17

BAB 4 RENCANA PELAKSANAAN.........................................18

4.1 Tempat Pelaksanaan...........................................................18

4.2 Plan of Action.....................................................................18

4.3 Indikator Keberhasilan.......................................................19

4.4 Rancangan Prosedur Pelaksanaan......................................19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi adalah penyakit darah tinggi yang lebih dikenal yang mendapat perhatian
dari semua kalangan masyarakat, mengingat dampak yangditimbulkannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang
yang menyeluruh dan terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas
(kesakitan) danmortalitasnya (kematian) yang tinggi. Penyakit hipertensi merupakan
penyakityang timbul akibat adanya interaksi dari berbagai faktor risiko yang dimiliki
seseorang (Susanti et al., 2020).
Yaitu 10% dari seluruh populasi dunia mengalami hipertensi. Di Amerika Serikat
populasi orang dewasa yang menderita hipertensi antara 20% sampai 25%. Dari populasi ini
90% sampai 95% menderita hipertensi primer, artinya alasan terjadi peningkatan tekanan
darah tidak diketahui penyebabnya. Data statistik terbaru menyatahkan bahwa terdapat
24,7% penduduk Asia tenggara dan 23,3% penduduk Indonesia berusia 18 tahun ke atas
mengalami hipertensi (Wijayanti & Wulan, 2017).
Belakangan ini kita mulai sering mendapati kejadian hipertensi pada usia yang relatif
lebih muda di masyarakat kita. Hal ini dapat dilihat dari prevalensi hipertensi di Indonesia
pada tahun 2013 pada kelompok usia muda, yaitu kelompok usia 18-24 tahun sebesar 8.7%,
kelompok usia 25-34 tahun sebesar 14.7% dan pada kelompok usia 35-44 tahun sebesar
24.8%. Dan dari hasil riset yang terbaru pada tahun 2018 angka ini mengalami peningkatan
yang cukup signifikan menjadi 13.2% pada usia 18-24 tahun, 20.1% di usia 25-34 tahun dan
31.6% pada kelompok usia 25-44 tahun (Tirtasari & Kodim, 2019).
Jumlah penderita hipertensi di Indonesia sebanyak 70 juta orang (28%), tetapi hanya
24% diantaranya merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi hipertensi pada populasi
dewasa di negara maju sebesar 35% dan di negara berkembang sebesar 40%. Prevalensi
hipertensi pada orang dewasa adalah 6-15% (Susanti et al., 2020). Prevalensi hipertensi
terhadap penduduk usia ≥ 18 tahun berdasarkan pemeriksaan tekanan darah yang tercatat di
seluruh Puskesmas Provinsi Jawa Barat pada tahun 2016 ditemukan 790.382 orang kasus
hipertensi, rata – rata Jawa Barat sebesar (2,46%), dengan jumlah kasus yang diperiksa
sebanyak 8.029.245 orang. Angka tertinggi terdapat di Cirebon (17,18%) dan terendahdi
Pangandaran (0,05 %) (Placas, 2015).
4
Penyebab hipertensi hingga saat ini secara pasti belum dapat diketahui,tetapi gaya
hidup berpengaruh besar terhadap kasus ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
hipertensi dibagi dalam dua kelompok besar yaitu faktor yang melekat atau tidak dapat
diubah seperti jenis kelamin, umur,genetik dan faktor yang dapat diubah seperti pola makan,
kebiasaan olah raga dan lain- lain. Untuk terjadinya hipertensi perlu peran faktor risiko
tersebut secara bersama- sama (faktor risiko yang umum), dengan kata lain satu faktor risiko
saja belum cukup menyebabkan timbulnya hipertensi (Susanti et al., 2020).
Tekanan darah yang tinggi dapat membebani kerja jantung dan pembuluh darah secara
berlebihan dan dapat mempercepat penyumbatan pembuluh arteri. Kenaikan tekanan darah
ini dapat menyebabkan dinding arteri mengalami tekanan sehingga menyebabkan peredaran
darah mengalami kerusakan, yang memicu aterosklerosis. Kerja jantung yang meningkat
menyebabkan pembesaran yang dapat berlanjut menjadi gagal jantung (heart failure). Ketika
seorang mengalami hipertensi dan mengalami komplikasi orang tersebut tidak dapat
melakukan aktivitasnya. Untuk mencegah agar hipertensi tidak menyebabkan komplikasi
lebih lanjut maka diperlukan penanganan yang tepat dan efisien (Mardiana 2013).
Ada dua terapi yang dilakukan untuk mengobati hipertensi yaitu terapi farmakologis
dan terapi non farmakologi. Terapi farmakologi yaitu dengan menggunakan obat-obatan
antihipertensi yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah, sedangkan terapi non
farmakologis atau disebut juga dengan modifikasi gaya hidup yang meliputi berhenti
merokok, mengurangi kelebihanberat badan, menghindari alcohol (Agustin et al., 2019).
Upaya untuk menurunkan tekanan darah yaitu dengan salah satu terapi relaksasi nafas dalam
merupakan salah satu bentuk terapi non farmakologi, terapi relaksasi nafas dalam
merupakan sebuah keadaan dimana seseorang terbebas dari tekanan dan kecemasan atau
kembalinya keseimbangan (equilibrium) setelah terjadinya gangguan.
Manfaat dari teknik relaksasi nafas dalam adalah mencapai keadaan relaksasi
menyeluruh, mencakup keadaanrelaksasi secara fisiologis, secara kognitif, dan secara
behavioral. Secara fisiologis, keadaan relaksasi ditandai dengan penurunan kadar epinefrin
dan non epinefrin dalam darah, penurunan frekuensi denyut jantung (sampai mencapai 24
kali per menit), penurunan tekanan darah, penurunan frekuensi nafas (sampai 4-6 kali per
menit), penurunan ketegangan otot, metabolisme menurun, vasodilatasi dan peningkatan
temperatur pada extermitas (Machsun et al., 2018). Berdasarkan latar belakang diatas,
peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengaruh relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

5
Berdasarkan hasil studi kasus ini menujukkan terjadi penurunan tekanan darah yang
signifikan sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Pengukuran tekanan darah dilakukan
pada pagi hari dengan tekanan darah sistolik 170 mmHg dan sistolik 95 mmHg, saat
pemberian intervensi jus semangka. Sore hari dilakukan pengukuran tekanan darah
lagi untuk mengevaluasi adanya penurunan tekanan darah rata-rata sistolik 165 mmHg
dan diastolik sebesar 91 mmHg.Pemberian asupan buah semangka dapat memenuhi
kekurangan kalium dan air serta mendapatkan nilai positif dari penambahan antioksidan.
Kalium sendiri merupakan salah satu inhibitor pelepasan renin di ginjal. Kalium
secara tidak langsung membantu perangsangan terhadap saraf simpatik dalam
menghambat terjadinya retensi natrium sehingga menurunkan tekanan darah (Ando et all,
2010).
Kandungan air dalam semangka dapat meningkatkan kadar cairan tubuh sehingga
dapat membantu menghambat pelepasan renin. Daging buah semangka juga bebas lemak
dan kadar gula yang sedikit sehingga baik untuk kesehatan tubuh. Perpaduan antara air,
kalium, dan antioksidan inilah yang memiliki efek diuretik di ginjal dan mampu
menurunkan tekanan darah (Suwarto, 2010).Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nova,
dkk (2013) di dapatkan hasil bawah jus semangka terbukti menurunkan tekanan pada
penderita hipertensi. ekanisme buah semangka dalam menurunkan tekanan darah
beragam, karena kandungan gizinya yang beragam antara lain asam amino, citruline,
kalium, serta kandungan air yang tinggi (Puspita, 2013).
Kadar air dan kalium yang tinggi serta asam amino yang ditemukan dalam buah
semangka dapat memperbaiki kerja arteri dan menurunkan tekanan darah pada kasus
hipertensi (Martha, 2012). Ion kalium mengatur keseimbangan cairan tubuh bersama
natrium. Bila kandungan kalium di dalam tubuh tinggi, maka akan meningkatkan
pengeluaran natrium dari dalam tubuh sehingga mengurangi volume darah. penurunan
volume darah ini menyebabkan penurunan tekanan darah.Terdapat kesesuaian dengan
teori yang menyatakan jus semangka dapat mempengaruhi penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi.
Hasil studi kasus ini didukung oleh penelitian (Figueroa et al, 2012), yang
menyatakan bahwa jus semangka dapat menurunkan tekanan darah disebabkan dari
kandungan semangka yang disebut L -citiruline dan L –argine, zat ini mampu
merangsang produksi senyawa kimia yang membantu pembuluh darah menjadi lentur
dan rileks. Citrulline akan bereaksi jika dikonsumsi dalam jumlah cukup banyak. Zat
ini kemudian berubah menjadi arginine, sejenis asam amino yang berkhasiat bagi jantung
6
dan sistem peredaran darah dan kekebalan tubuh yang terbukti menurunkan tekanan
darah,Berdasarkan hal ini, maka analisa peneliti terhadap penelitian ini adalah penelitian
yang telah peneliti lakukan selama 2 (dua) minggu didapatkan hasil yang sangat bermakna,
dimana didapatkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik.
Dengan adanya penurunan tekanan darah ini membuktikan bahwa kandungan yang
ada di dalam semangka dapat menurunkan tekanan darah secara perlahan tanpa efek
samping yang merugikan orang yang mengkonsumsinya. Selain menurunkan tekanan
darah, semangka juga dapat menetralkan tekanan darah sehingga pengkonsumsi jus
semangka tidak akan mengalami penurunan tekanan darah secara terus menerus, sehingga
akan aman dikonsumsi tanpa rasa khawatir akan membuat drop tekanan darah, artinya
tekanan darah akan tetap stabil.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1. Tujuan dari pembuatan proposal penerapan EBN ini adalah untuk


menerapkan hasil penelitian berupa pengaruh relaksasi nafas terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

2. Tujuan dari pembuatan proposal penerapan EBN ini adalah untuk


menerapkan hasil penelitian berupa penerapan jus semangka terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.

1.2.2

1.2.3 Tujuan Khusus

Melakukan critical review terhadap hasil penelitian berupa penerunan terapi


kompres hangat terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi dan
penerapan jus semangka terhadap penurunan tekanan arah pada pasien
hipertensi.

7
1.3 Manfaat

1.3.1 Bagi Pasien

Hasil penerapan EBN ini diharapkan dapat digunakan untuk


mengidentifikasi pada pasien hipertensi sehingga menurunkan angka
komplikasi.
1.3.2 Bagi Perawat

Hasil penerapan EBN ini diharapkan dapat memberikan masukan


sebagai salah satu standar prosedur pengkajian sederhana pada pasien
Hipertensi. Perawat dapat menilai dan mengevaluasi efektifitas dari terapi
maupun intervensi yang selama ini telah diberikan kepada pasien
1.3.3 Bagi Keilmuan Keperawatan

Hasil penerapan EBN ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan


perawat tentang pengkajian tekanan darah pada pasien hipertensi dan dapat
dijadikan dasar untuk mengembangkan penelitian mengenai hipertensi.

8
BAB II

PENELUSURAN EVIDENCE

Analisis PICO

Tabel 2.1 Tabel analisis PICO


Unsur PICO Analisis
(Terapi)
P (Problem) Salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi
sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila
telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi
jantung atau stroke
I (Intervention) 1.Pemberian relaksasi nafas terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi.

2. Pemberian penerapan jus smangka terhadap penurunan


tekanan darah pada pasien hipertensi
C (Comparison) Pemberian relaksasi nafas terhadap penurunan tekanan darah
pada pasien hipertensi dan penerapan jus semangka terhadap
penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi.
O (Outcomes) Kondisi ini dapat ,menyebabkan terjadinya komplikasi seperti
penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal..

2.1 Pertanyaan Klinis

Apakah format pengkajian tekanan darah pada pasien hipertensi tepat


digunakan untuk mengetahui kondisi pada pasien dengan hipertensi?

9
2.2 Sumber Penelusuran dan Kata kunci
Pencarian jurnal database dalam EBN ini dengan menggunakan google
schoolar

jurnal yaitu:
1. https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/nurs/article/view/2025
2. https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+penerapan+jus+semangka+terhadap+penurunan+tekanan+
darah+pada+pasien+hipertensi&oq=jurnal+penerapan+jus+semangka+terhadap+penurunan
+tekanan+darah+pada+pasien+hipe#d=gs_qabs&t=1700191293438&u=%23p
%3DyDAb9rPmmT4J

Berdasarkan hasil pencarian jurnal, terdapat artikel yang relevan dengan topik EBN
yaitu:

1. Adegita, A. N., & Brahmantia, B. (2022). PENERAPAN JUS SEMANGKA


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI. HealthCare Nursing Journal, 4(2b), 70-76.
2. Anggraini, Y. (2020). Efektifitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap tekanan
darah pada pasien hipertensi di jakarta. Jurnal JKFT, 5(1), 41-47.

10
BAB III

TELAAH KRITIS

(CRITICAL APPRAISAL)

3.1 Deskripsi Jurnal

Ringkasan dari artikel-artikel yang digunakan serta penilaian masing-masing jurnal dan penilaian masing-masing disajikan pada tabel
berikut yang menyediakan ringkasan dari penulis, tahun publikasi, dan temuan kunci yang berkaitan dengan yang diusulkan proyek
EBN.

Tabel Telaah Kritis Jurnal

Applicability/
Penulis Validitas Intervensi Hasil Penelitian
Judul Kelebihan-
Kekurangan
Anggraini, Pengaruh  Jenis penelitian ini adalah Intervensi Berdasarkan hasil  Penelitian ini
Y. (2020). relaksasi nafas penelitian deskriptif dengan yang diberikan penelitian diperoleh available, applicable
terhadap pendekatan studi kasus yang dengan tepat bahwa dari 25 pasien mudah dipahami,
penurunan meliputi pengkajian, pada penderita hipertensi rata-rata efisien serta mudah
tekakanan diagnosa keperawatan, hipertensi akan tekanan darah sistol diterapkan untuk
darah pada intervensi keperawatan, sangat sebelum dilakukan pengkajian awal
pasien implementasi, dan evaluasi membantu tindakan teknik kejadian tekanan
hipertensi. keperawatan. pasien dalam relaksasi nafas dalam darah pada pasien
 Sampel dari 25 pasien mencapai adalah 153,80 mmHg hipertensi.
hipertensi rata-rata tekanan kehidupan yang dan rata-rata tekanan  Penelitian ini dapat
darah sistol sebelum dilakukan optiomal pada darah diastol sebelum digunakan sebagai
tindakan teknik relaksasi nafas penderita dilakukan tindakan acuan dalam
dalam adalah 153,80 mmHg hipertensi. teknik relaksasi nafas pelaksanaan topik
dan rata-rata tekanan darah dalam adalah 94,40 EBN karena memiliki
diastol sebelum dilakukan mmHg. Sedangkan kriteria responden
tindakan teknik relaksasi nafas ratarata tekanan darah yang sama dengan
dalam adalah 94,40 mmHg. sistol sesudah dilakukan tempat pelaksanaan
 kriteria hasil serta penetapan tindakan teknikrelaksasi EBN
perencanaan tindakan yang nafas dalam adalah • Tekanan darah pada
dibutuhkan untuk mengatasi 142,56 mmHg dan rata- paien hipertensi ini
masalah-masalah klien yang rata tekanan darah dapat digunakan
muncul dan disertai rasional diastol sesudah sebagai deteksi dini
(SLKI, 2017). dilakukan tindakan sehingga dapat
 Relaksasi merupakan salah satu teknik relaksasi nafas membantu pasien
teknik pengolahan diri yang dalam adalah 84,80 dalam mencegah
didasarkan pada cara kerja mmHg(Wijayanti & timbulnya komplikasi
sistem saraf simpatis. Terapi Wulan, 2017). Hasil hipertensi yang lebih
relaksasi yang dapat dilakukan penelitian ini sesuai kompleks.
adalah dengan menggunakan dengan teori
terapi relaksasi genggam jari sebelumnya, menurut
dan nafas dalam. (Juwita & Efriza, 2018)
ada pengaruh nafas
dalam terhadap tekanan
darah pada pasien
hipertensi yang diberi
teknik nafas dalam
Adegita, Penerapan jus  intervensi keperawatan pada • mengkonsums  Hasil didapatkan  Penelitian ini
A. N., & semangka klien hipertensi untuk i jus semangka tekanan darah applicable untuk
Brahmanti terhadap menurunkan rasa neuropati yang dapat systolic pada Ny.E digunakan sebagai
a, B. oenurunan dirasakan oleh klien dengan dijadikan sebelum diberikan acuan dalam
(2022). tekanan darah salah satu cara mengkomsumsi salah satu intervensi 200 pelaksanaan topik
pada psien jus semangka intervensi mmHg dan EBN karena memiliki
hipertsensi  sampel pada Ny.E sebelum asuhan dyastolik 100 kriteria responden
diberikan intervensi 200 keperawatan mmHg sedangkan yang sama dengan
mmHg dan dyastolik 100 pada setelah pemberian tempat pelaksanaan
mmHg . klienhipertensi intervensi EBN.
. mengalami
penurunan
• Mengkon menjadi tekanan
sumsi jus systolik 110 mmHg
semangka dan tekanan diastolik
dapat 80 mmHg..
dijadikan
salah satu
intervensi
asuhan
keperawa
tan pada
klien
hipertensi
.
DAFTAR PUSTAKA

Adegita, A. N., & Brahmantia, B. (2022). PENERAPAN JUS SEMANGKA


TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN
HIPERTENSI. HealthCare Nursing Journal, 4(2b), 70-76.

Anggraini, Y. (2020). Efektifitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap


tekanan darah pada pasien hipertensi di jakarta. Jurnal JKFT, 5(1), 41-47.

15

Anda mungkin juga menyukai