MATA KULIAH
KEPERAWATAN GERONTIK
Disusun Oleh :
1. Harindah (113222018)
2. Risky Putri Aolia (113222032)
3. Deniyanto Kusuma (113222010)
4. Iskandar Putra Aminullah (113222021)
5. Nurul Hadi (113222027)
6. Gery Nugraha (113222015)
7. Rika Indrawati (113222002)
8. Dewa Alfa Kumbara (113222011)
9. Regzazil Panani (113222029)
10.Novania (113222025)
11.Samsul Rizal (113222037)
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ..............................................................................................ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. PICO .............................................................................................. 2
C. Rumusan Pertanyaan Klinis............................................................ 2
BAB II : ANALISA JURNAL DAN KRITIK JURNAL ............................ 3
A. Resume Artikel .............................................................................. 3
B. Critical Appraisal ........................................................................... 4
C. Implikasi Terhadap Pelayanan Keperawatan ................................ 16
D. Hasil dan Pembahasan…………………………………………… 17
BAB III : PENUTUP ..................................................................................... 18
A. Kesimpulan .................................................................................... 18
B. Saran .............................................................................................. 18
Daftar Pustaka
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya hidup yang semakin komplek tanpa di sadari telah menimbulkan
berbagai macam penyakit, salah satunya hipertensi Hipertensi biasanya tidak
mempunya gejala. Kenyataannya, banyak orang yan mempunyai tekanan darah
tinggi selama beberapa tahun tapi tidak mengetahuinya Itulah sebabnya
mengapa tekanan darah tinggi disebut pembunuh diam-diam atau silent killer
(Ramadhan, 2010). Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis
dan non farmakologis, tetapi faktanya masih banyak masyarakat yang putus
pengobatan. Di Dusun Tambak Rejo, Desa Gayaman Mojokerto terdapat
penderita hipertensi yang putus pengobatan akibat mahalnya biaya yang harus
dikeluarkan setiap kali berobat ke tenaga kesehatan. Namun, selain pengobatan
farmakologis, ada pula pengobatan non farmakologis yang bisa dilakukan yaitu
terapi bekam.
Kasus hipertensi sangat sering dijumpai diberbagai belahan dunia,
prevalensi hipertensi dunia mencapai 29,2% pada laki-laki dan 24,8 % pada
perempuan (World Health Statistic, 2012). Sedangkan prevalensi hipertensi di
Indonesia pada laki-laki sebanyak 32,5 % dan pada wanita sebanyak 29,3 %
(World Health Statistic, 2012). Disamping itu penggunaan terapi bekam di
Indonesia sudah banyak dikenal oleh masyarakat yang ditandai dengan mulai
bermunculannya rumah atau klinik kesehatan yang menyediakan jasa terapi
bekam (Nilawati, Krisnatuti, Mahendra, & Djing, 2008). Dari hasil studi
pendahuluan yang kami lakukan di Dusun Tambak Rejo, Desa Gayaman
Mojokerto pada tanggal 13 Oktober 2014 dengan cara tanya jawab dengan
beberapa warga yang menderita hipertensi sebanyak 9 orang, dimana 5 orang
diduga putus pengobatan karena mahalnya biaya pengobatan, 3 orang diduga
mengkonsumsi makanan yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah dan
1 orang tidak melakukan pengobatan diduga takut terhadap efek samping obat.
Biaya yang harus dikeluarkan berkisar Rp.30.000,00 sampai Rp. 50.000,00
setiap kali berobat ke tenaga kesehatan. Selain itu pengobatan farmakologis
juga memiliki efek samping yang merugikan penderita.
1
Gangguan emosi, obesitas,konsumsi alkohol yang berlebihan, dan
rangsangan kopi yang berlebihan, tembakau dan obat-obatan yang merangsang
dapat berperan sebagai pemicu terjadinya hipertensi, tetapi penyakit ini sangat
dipengaruhi oleh faktor keturunan Tingginya tekanan darah yang lama tentu
saja akan merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, yang paling jelas pada
mata, jantung, ginjal dan otak. Maka konsekuensi yang biasa terjadi pada
hipertensi yang lama tidak terkontrol adalah gangguan penglihatan, oklusi
coroner, gagal ginjal, dan stroke. Melihat kompleksnya permasalahan
hipertensi dan adanya hambatan pengobatan hipertensi cara farmakologis
akibat daya beli masyarakaat yang semakin menurun dan mempunyai harga
yang cukup mahal, sehingga antisipasi dari permasalahan tersebut perlu di
berikan terobosan baru pada masyarakat, bahwasanya pengobatan non
farmakologis (terapi bekam) dapat menjadi pilihan alternatif yang bagus, baik
segi ekonomi maupun manfaatnya. Seperti yang di jelaskan Ahmad Razak
Sharaf (2012) menjelaskan bahwa bekam, melalui zat nitrtit oksida (NO),
berperan meningkatkan suplai nutrisi dan darah yang di butuhkan oleh sel-sel
dan lapisan – lapisan pembuluh darah arteri maupun vena, sehingga
menjadikannya lebih kuat dan elastis serta mengurangi tekanan darah, zat
nitrtit oksida (NO) juga berperan dalam vasodilatasion (proses perluasan
pembuluh darah) sehingga menyebabkan turunnya tekanan darah.
Mengingat terapi farmakologi dan tingginya angka kejadian efek samping
pada obat serta harga yang relatif mahal menjadikan pengobatan non
farmakologis menjadi pilihan yang tepat. Salah satunya terapi bekam yang di
percaya bisa menurunkan tekanan darah. Dengan demikian, masyarakat bisa
meminimalisir pengunaan obat obatan hipertensi secara farmakologis yang
biayanya cukup mahal. Berdasarkan latar belakang dan uraian tersebut di atas,
peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh terapi bekam terhadap perubahan
tekanan darah pada penderita hipertensi.
2
B. PICO
P (Problem/ Populasi) :
- Problem pada penelitian ini yaitu hipertensi
- Populasi pada penelitian ini yaitu pada pasien dengan hipertensi
I (Intervention) : Terapi bekam
C (Comparasion) :-
O (Outcome) :
Ada pengaruh terapi bekam terhadap penurunan
tekanan darah dan terapi bekam ini dapat dijadikan
alternative pengobatan bagi penderita hipertensi.
C. Rumusan Pertanyaan Klinis
Berdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan pertanyaan klinis
“Apakah ada pengaruh terapi bekam terhadap perubahan tekanan darah pada
penderita hipertensi Di Dusun Tambak Rejo Desa Gayaman Mojokerto?”
3
BAB II
ANALISA JURNAL DAN KRITIK JURNAL
A. Resume Artikel
Judul : PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN
DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DIDUSUN TAMBAK REJO DESA
GAYAMAN MOJOKERTO
1. Tujuan :
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terapi bekam
terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi.
2. Desain dan Metode :
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain quasy eksprimen
Pre-Test-Post-Test Control Group
3. Hasil :
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata tekanan
darah pada Pre Tes dan Post Test. Kelompok eksperimen nilai rata-rata
perubahan SBP -28,57 mmH, DBP -10,71 mmHg, dan MAP -16,66 mmHg.
Pada kelompok control lainnya SBP 8,87 mmHg, DBP 3,57 mmHg, dan
MAP 5,23 mmHg.
4. Kesimpulan :
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terapi
bekam pada hipertensi. Dan terapi bekam dapat dijadikan sebagai terapi
alternative bagi penderita hipertensi.
4
B. Critical Appraisal
PEDOMAN CRITICAL APPRASIAL JURNAL
KOMPONEN
CRITICAL DALAM YA TIDAK KETERANGAN
APPRASIA MELAKUKAN
L CRITICAL
APPRASIAL
Pendahuluan Apakah riwayat atau √ Di kualifikasi me
kualifikasi peneliti ncantumkan
dicantumkan dengan riwayat peneliti
jelas ? dengan jelas yaitu
(gelar peneliti yang Yufi Aris Lestari,
dicantumkan akan Program Studi
memberikan kejelasan Keperawatan
mengenai pengalama STIKES Dian
n peneliti) Husada
Mojokerto.
Title/Judul Apakah dalam judul √ Dalam judul
mencantumkan mencantumkan
dengan jelas : dengan jelas :
variable, populasi, dan - Variabel
bidang ilmu yang dependent
akan diteliti ? yaitu terapi
bekam
- Variable
independent
yaitu
pengukuran
5
tekanan darah
- Populasi yaitu
pada penderita
hipertensi di
Dusun
Tambak Rejo
Desa
Gayaman
Mojokerto
yang
berjumlah 32
penderita
sebagai
populasi
target. Setelah
disesuaikan
dengan kriteria
penelitian,
didapatkan
populasi
terjangkau
berjumlah 28
penderita.
- Bidang ilmu
yang diteliti
yaitu ilmu
keperawatan
Abstract Apakah abstract √ - Dalam jenis
terdiri dari sampel, penelitian ini
intervensi (bila adalah Quasy
intervensi), desain Experiment
penelitian, serta kata dengan bentuk
6
kunci? Pre-Post Test
Control Group
Design.
Pemilihan
sampel
dilakukan
dengan total
sampling di di
Dusun
Tambak Rejo
Desa
Gayaman
Mojokerto..
Jumlah sampel
sebanyak 28
responden.
Kata kunci
Terapy
Bekam,
Hipertensi
7
berikan
terobosan baru
pada
masyarakat,
bahwasanya
pengobatan non
farmakologis
(terapi bekam)
dapat menjadi
pilihan alternatif
yang bagus, baik
segi ekonomi
maupun
manfaatnya.
Seperti yang di
jelaskan Ahmad
Razak Sharaf
(2012)
menjelaskan
bahwa bekam,
melalui zat
nitrtit oksida
(NO), berperan
meningkatkan
suplai nutrisi
dan darah yang
di butuhkan oleh
sel-sel dan
lapisan – lapisan
pembuluh darah
Apakah latar belakang arteri maupun
munculnya masalah di √ vena, sehingga
8
deskripsikan dengan menjadikannya
jelas? lebih kuat dan
elastis serta
mengurangi
tekanan darah,
zat nitrtit oksida
(NO) juga
berperan dalam
vasodilatasion
(proses
perluasan
pembuluh
darah) sehingga
menyebabkan
turunnya
tekanan darah.
- Latar belakang
munculnya masa
lah di
deskripsikan
dengan jelas
yaitu Gangguan
emosi, obesitas,
konsumsi
alkohol yang
berlebihan, dan
rangsangan kopi
yang berlebihan,
tembakau dan
obat-obatan
yang
9
merangsang
dapat berperan
sebagai pemicu
terjadinya
hipertensi, tetapi
penyakit ini
sangat
dipengaruhi oleh
faktor
keturunan.
10
Apakah sumber √ Sehingga pada
penelitian yang kelompok
digunakan uptodate eksperimen
seperti 5 tahun terakhi mengalami
r untuk jurnal ? penurunan rerata
tekanan darah
sedangkan pada
kelompok
kontrol tidak.
Sumber peneliti
Apakah ringkasan an yang
penelitian mengenai √ digunakan tidak
inti masalah penelitian uptodate 5 tahun
(komponen yang terakhir, namun
sudah diketahui dan menggunakan 1
komponen 0 tahun terakhir.
yang ingin diketahui) Buku sebanyak
tergambar dengan 40% dan artikel
jelas ? sebanyak 60%.
Ringkasan
penelitian
mengenai inti
masalah peneliti
an
(komponen yang
sudah diketahui
dan komponen
yang ingin
diketahui)
tergambar
11
dengan jelas
yaitu penelitian
ini menemukan
adanya
pengaruh bekam
terhadap
penurunan
hiprtensi.
Tujuan Apakah tujuan dalam √ - Tujuan dalam
Penelitian penelitian serta penelitian
pertanyaan serta pertanyaan
digambarkan dengan digambarkan de
jelas? ngan jelas yaitu
penelitian ini
ingin
mengetahui
pengaruh terapi
bekam dan tidak
mendapatkan
terapi bekam.
Variable Apakah definisi √ Definisi
Penelitian variable variable
dependen maupun dependen
independen dicantum maupun
kan dengan jelas ? independen
(identifikasi tujuan dicantumkan
serta hasil) dengan jelas :
- Variable
dependen yaitu
terapi bekam
- Variable
independen
12
penurunan
tekanan darah.
Metodologi Apakah metode/ √ - Desain
penelitian ini
Penelitian desain penelitian adalah Quasy
dipaparkan ? Experiment
dengan bentuk
Pre-Post Test
Control Group
Design.
Intervensinya
√
yaitu Terapi
bekam.
Apakah kriteria
Teknik
eksklusi √
pengambilan
ataupun inklusi √
sample pada
dicantumkan ?
penelitian ini
dilakukan
Apakah tekhnik
dengan teknik
pengambilan probabili total sampling.
ty sampling
ataupun non Sampel pada
probability dijelaskan penelitian ini
13
? √ sebanyak 28
orang
14
nominal, atau ratio) tidak dijelaskan
Hasil sesuai
Apakah hasil sesuai dengan harapan
dengan harapan yang √ bahwa terapi
ingin dicapai ? bekam
berpengaruh
terhadap
15
penurunan
tekanan darah
Apakah kekurangan
serta Kekurangan sert
keterbatasan dalam a keterbatasan
penelitian dijelaskan ? dalam
penelitian tidak
dijelaskan.
16
pendidikan.
Apakah terdapat saran Lebih
untuk rekomendasi √ dipromosikanny
penelitian selanjutnya a tentang terapi
? bekam sebagai
terapi
alternative bagi
penderita
hipertensi, perlu
lebih banyak
lagi
dibangunnya
balai
pengobatan
terapi bekam
yang legal dan
disediakannya
terapi
alternative
berupa terapi
bekam di
berbagai
fasilitas
kesehatan .
17
yang tinggi garam. Jika hal ini tidak dicegah maka akan mengakibatkan
stroke, penyakit jantung dan penyakit ginjal.
D. Hasil dan Pembahasan
1. Penerapan
Pada hari kamis tanggal 26 Oktober 2023 kami melakukan observasi pada
penderita hipertensi yang ada di PSLU dan ditemukan beberapa lansia
berjumlah 80 % menderita hipertensi. Kemudian pada minggu pertama kami
melakukan pengukuran tekanan darah (Pre) kepada kedua kelompok,
minggu kedua selama 2 hari kami melakukan terapi bekam pada kelompok
eksperimen dan pada minggu ketiga kami melakukan pengukuran tekanan
darah (post) kepada kedua kelompok.
2. Sampel
Kami mengambil sampel berjumlah 10 lansia dimana sampel tersebut dibagi
menjadi 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen berjumlah 5 lansia dan
kelompok control berjumlah 5 lansia
3. Hasil Pre dan Post
a. Kelompok Eksperimen
b. Kelompok Kontrol
No. Nama Lansia TD (PreTest) (PostTest)
1. Ny “M” 150/100 mmHg 145/95 mmHg
2. Ny “G” 160/100 mmHg 150/90 mmHg
3. Ny “W” 150/90 mmHg 140/90 mmHg
4. Ny “M” 140/90 mmHg 137/80 mmHg
5. Ny “S” 140/90 mmHg 135/90 mmHg
18
Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata Pre test dan Post test
kelompok eksperimen nilai rata-rata perubahan Tekanan Diastolik (SBP) – 30, 57
mmHg, Tekanan Diastolik (DBP) – 10, 71 mmHg dan Mean Arterial Presssure –
15, 65 mmHg.
4. Perbandingan dengan Teori Jurnal
Pada hasil terapi yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
rerata Pre test dan Post test kelompok eksperimen nilai rata-rata perubahan
Tekanan Diastolik (TDS) – 30, 57 mmHg, Tekanan Diastolik (TDD) – 10, 71
mmHg dan Mean Arterial Presssure – 15, 65 mmHg. Sedangkan pada jurnal
kelompok eksperimen PrePost Test, nilai rerata perubahan tekanan darah sistol
(TDS) sebesar -28,57 mmHg, rerata perubahan tekanan darah diastol (TDD)
adalah -10,71 mmHg dan rerata perubahan Mean Arteria Pressure (MAP) nya
adalah -16,66 mmHg. Sedangkan pada kelompok kontrol Pre-Post Test, nilai
rerata perubahan tekanan darah sistol (TDS) sebesar 8,57 mmHg, rerata
perubahan tekanan darah diastol (TDD) adalah 3,57 mmHg dan perubahan
Mean Arteria Pressure (MAP) nya yaitu 5,23 mmHg
5. Kesimpulan Hasil
Terjadi perbedaan rerata tekanan darah sebelum diberikan terapi bekam dan
setelah diberikan terapi bekam pada kelompok eksperimen. Bekam itu sendiri
merupakan suatu metode pembersihan darah dengan mengeluarkan sisa toksik
dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan cara menyedot. Perbedaan
tersebut dipengaruhi oleh adanya perlakuan pemberian terapi bekam pada
kelompok eksperimen 1 kali selama 3 minggu dalam waktu 20 menit setiap
sekali bekam. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan
berupa terapi bekam. Sehingga pada kelompok eksperimen mengalami
penurunan rerata tekanan darah sedangkan pada kelompok kontrol tidak.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah disajikan pada
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh terapi bekam terhadap
penurunan tekanan darah dan terapi bekam ini dapat dijadikan alternative
pengobatan bagi penderita hipertensi.
B. Saran
Saran dalam penelitian ini adalah lebih dipromosikannya tentang terapi bekam
sebagai terapi alternative bagi penderita hipertensi, perlu lebih banyak lagi
dibangunnya balai pengobatan terapi bekam yang legal dan disediakannya
terapi alternative berupa terapi bekam di berbagai fasilitas kesehatan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Jakarta:EGC
Dalimartha, S., Purnama, B.T., Sutarina, N., Mahendra, B., & Darmawan, R.
2008. Care Your Self, Hipertensi. Jakarta: Penebar Plus
Guyton & Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Edisi II. Jakarta: EGC
Martiani, Lili & Tantan. 2007. 100 Questions 7 Answers Hipertensi.Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo
Nilawati, S., Krisnatuti, D., Mahendra, & Djing, O.G. 2008. Care Yourself,
Kolesterol. Jakarta: Penebar Plus.
Yasin. 2005. Bekam Sunnah Nabi & Mukjizat Medis. Solo: Al-Qowam