Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN ANALISIS JURNAL KELOMPOK

ANALISIS JURNAL BERDASARKAN EVIDENCE-BASED NURSING PADA


KELUARGA DENGAN HIPERTENSI DI RW 05 PATANGPULUHAN
YOGYAKARTA

Disusun Oleh

Kaivin Farid Mudawwan (223203082) Dinda Delia Permatasari (223203071)


Siti Fadhila S Adaming (223203075) Lusiyani Rahayu Mayanti (223203064)
I Desak Nyoman Desi (223203087) Arum Diah Permatasari (223203037)
Asep Hidayat (223203007) Darma Andini (223203046)
Yunita Noviyanti (223203070) Nur Fadillah Abuthalib (223203010)
Dita Maeyra Awalantina (223203039)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2023

Jl. Ringroad Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman Yogyakarta


Telp (0274) 4342000
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah secara
abnormal, baik tekanan diastol maupun tekanan sistol. Menurut WHO batas
normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan sistol dan 80-90 mmHg
tekanan diastol. Seseorang dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya
> 140/90 mmHg. Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang
paling banyak diderita oleh masyarakat dan pada umumnya tidak merasakan
keluhan, sehingga disebut sebagai the silent killer. Faktor yang mempengaruhi
hipertensi yaitu usia, genetik, dan lingkungan yang berdampak pada
keselamatan jiwa yang mengakibatkan meningkatnya angka morbiditas dan
angka mortalitas (Yanti, 2019).
Lingkungan menjadi salah satu faktor risiko yang mempengaruhi
timbulnya penyakit hipertensi yang meliputi: stres, obesitas, status gizi, minum
kopi, kualitas tidur dan merokok. Individu yang tidak mampu mengontrol
tekanan darah, dan tidak berobat secara teratur memiliki risiko terkena
komplikasi, dan komplikasi yang ditimbulkan akibat hipertensi yaitu stroke pada
hipertensi kronik, infark miocard, dan gagal ginjal jika terjadi kerusakan akibat
tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal (Erfiana, 2015).
Hipertensi perlu mendapatkan perhatian khusus dan penanganan yang
komprehensif mulai dari usaha preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
(Arianto, 2018). Penanganan hipertensi yang komprehensif bertujuan untuk
menurunkan tekanan darah, meliputi terapi konvensional dan terapi non
konvensional. Terapi konvensional merupakan terapi dengan pemberian obat-
obatan yaitu obat anti hipertensi, sedangkan terapi non konvensional merupakan
terapi komplementer yang dapat dilakukan dengan bekam, akupuntur, tanaman
tradisional, akupresur, dan pijat (massage) (Ardiansyah, 2019).
Terapi pijat atau massage adalah salah satu terapi komplementer yang
saat ini digunakan untuk hipertensi. Massage merupakan terapi paling efektif
untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi karena dapat menimbulkan
efek relaksasi pada otot-otot yang kaku sehingga terjadi vasodilatasi yang
menyebabkan tekanan darah turun secara stabil. Macam-macam metode massage
yaitu metode Swedish massage, aroma massage, massage therapy, accupoint
massage, scalp massage, without massage, back massage, classic massage,
single session massage, mechanical massage, foot massage, dan whole body
massage (Ardiansyah, 2019).
Foot massage merupakan salah satu terapi komplementer yang aman dan
mudah diberikan dan mempunyai efek meningkatkan sirkulasi, mengeluarkan sisa
metabolisme, meningkatkan rentang gerak sendi, mengurangi rasa sakit,
merelaksasikan otot dan memberikan rasa nyaman pada pasien (Afianti, 2017).
Foot massage adalah manipulasi jaringan lunak pada kaki secara umum dan tidak
terpusat pada titik-titik tertentu pada telapak kaki yang berhubungan dengan
bagian lain pada tubuh (Abduliansyah, 2018). Foot massage bertujuan untuk
menurunkan tekanan darah, mengurangi kegiatan jantung dalam memompa, dan
mengurangi mengerutnya dinding-dinding pembuluh nadi halus sehingga tekanan
pada dinding-dinding pembuluh darah berkurang dan aliran darah menjadi lancar
sehingga tekanan darah akan menurun (Patria, 2019).
Pada pasien hipertensi umumnya sering dijumpai keluhan berupa sakit
kepala dan pusing, sehingga penulis bermaksud ingin memberikan Tindakan non
farmakologis berupa Latihan terapi foot massage untuk menurunkan dan menstabilkan
tekanan darah pada penderita hipertensi guna untuk mengatasi sakit kepala dan pusing
dengan harapan keluhan warga atau pasien berkurang, Adapun warga yang
diberikan Tindakan ini merupakan warga di kecamatan/kelurahan patangpuluh
diyogyakarta.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan Terapi Foot Massage Untuk Menurunkan Dan
Menstabilkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi, diharapkan
pasien mampu mengerti tentang Latihan terapi foot massage untuk menurunkan
dan menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
2. Tujuan Khusus
Setelah pasien mendapatkan tentang terapi foot massage untuk menurunkan dan
menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi, diharapkan pasien
mampu:
a. Menjelaskan pengertian terapi foot massage untuk menurunkan dan
menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat melakukan terapi foot massage untuk
menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
c. Menjelaskan mekanisme terapi foot massage untuk menurunkan dan
menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
d. Menjelaskan prosedur cara menerapkan terapi foot massage untuk menurunkan
dan menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
BAB II
ANALISA JURNAL
A. Jelaskan cara mencari jurnal
Membuka Google Scholar scholar google.com dengan menggunakan keyword
awal “Hipertensi” dan “foot massage” Digunakan juga filter tahun pencarian
yaitu dari tahun 2020-2023. Dari hasil pencarian tersebut, didapatkan 150 artikel.
Kelompok kemudian memilih salah satu artikel yang sesuai dengan kriteria
PICO, yaitu artikel penelitian dengan judul “Terapi foot massage untuk
menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi”.

B. Uraikan secara ringkas dan jelas apa yang dibahas dalam jurnal tersebut
Menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada penderita hipertensi dengan
menggunakan terapi foot massage merupakan salah satu terapi komplementer
yang aman dan mudah diberikan dan mempunyai efek meningkatkan sirkulasi,
mengeluarkan sisa metabolisme, meningkatkan rentang gerak sendi, mengurangi
rasa sakit, merelaksasikan otot dan memberikan rasa nyaman pada pasien,
C. Judul jurnal
Terapi foot massage untuk menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada
penderita hipertensi
D. Nama penulis
Kamaliah Ainun, Kristina, Srimis Leini
E. Tujuan penelitian
kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan
masyarakat terhadap penatalaksanaan terapi foot massage yang merupakan salah
satu terapi komplementer.
F. Waktu dan tempat penelitian
foot massage dilaksanakan di kelurahan tanah merah kecamatan Binjai tahun
2020. Kegiatan foot massage dilakukan selama 3 hari berturut turut selama 15
menit pada setiap pertemuan nya.
G. Cara penelitian (jenis, populasi, sampel, pengumpulan data)
a. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Evidence Based Nursing Practice
b. Populasi penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah lansia di Kelurahan Tanah Merah
Kecamatan Binjai
c. Sampel penelitian
Sampel pada penelitian ini 25 orang yang menderita hipertensi dan belum
pernah melakukan terapi foot massage.
d. Pengumpulan data
Dilakukan secara langsung saat melakukan implementasi terapi foot
massage, melalui observasi dan wawancara
H. Hasil jurnal
Setelah 3 hari pelaksanaan terapi foot message di Tanah Merah
Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, dari hasil wawancara para peserta
menyatakan lebih rileks, otot kaki semakin ringan untuk melangkah, efek terapi
pijat mengalirkan sirkulasi darah ke persendian, mengalirkan oksigen,
mengendurkan ketegangan otot sehingga memperlancar aliran darah kejantung
dan menstabilkan tekanan darah
BAB III
PEMBAHASAN

Didalam jurnal dikatakan bahwa penelitian dilakukan pada lansia yang


didiagnosa Hipertensi dan belum pernah melakukan terapi foot massage yang dimana
sebelum sesudah diberikan terapi foot massage klien dilakukan pengukuran tekanan darah
dan dilakukan selama 3 hari berturut-turut. Kemudian pada kasus kelolaan kelompok,
kelompok memberikan terapi foot massage pada 6 klien yang sudah didiagnosis
Hipertensi dan belum pernah dilakukan foot massage . Maka dari itu jurnal dengan judul
“Terapi foot massage untuk menurunkan dan mensabilkan tekanan darah pada penderita
hipertensi” oleh Kamaliah Ainun, Kristina dan Srimis Leini (2020, dapat diterapkan pada
pasien yang dikelola kelompok yaitu pasien yang menderita hipertensi.
Pasien sebelum dan sesudah dilakukan terapi foot massage dilakukan pengukuran
tekanan terlebih dahulu dan didapatkan hasil bahwa :

TEKANAN DARAH (mmHg)


NO NAMA HARI 1 HARI 2 HARI 3
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1. Tn.S 150/100 150/90 150/90 140/90 140/90 130/90
2. Ny.S 150/90 147/90 160/90 155/90 150/90 145/90
3. Ny.S 160/90 158/90 157/80 156/80 155/80 153/80
4. Tn.T 175/95 160/92 204/110 180/80 200/100 188/89
5. Tn.S 150/90 140/80 160/90 145/75 150/70 138/79
6. Tn.S 160/90 150/90 150/90 145/90 140/90 130/90

Maka dari itu, berdasarkan hasil penerapan terapi foot massage pada 6 klien
yang menderita hipertensi di RW 05 Kelurahan Patangpuluhan dapat disimpulkan bahwa
terapi foot massage mampu menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada penderita
hipertensi.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penerapan terapi foot massage pada 6 klien yang
menderita hipertensi di RW 05 Kelurahan Patangpuluhan dapat disimpulkan bahwa
terapi foot massage mampu menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
B. SARAN
Diharapkan setelah diberikan terapi foot massage klien mampu
menerapkan didalam kehidupan sehari-hari, sehingga klien dapat mengontrol
tekanan darah tidak hanya dengan obat saja, melainkan dengan melakukan terapi
komplementer lain yaitu dengan foot massage.

Anda mungkin juga menyukai