Disusun Oleh:
Darma Andini
223203046
1
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
DARMA ANDINI
223203046
2
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL
ACHMAD YANI YOGYAKARTA
I. PENGKAJIAN
NAMA MAHASISWA : Darma andini
NIM : 223203046
TANGGAL PRAKTIK : 26-30 Desember 2022
I. Identitas
Nama : Ny. W
Umur : 72thn
Status : Menikah
Agama : Islam
Tanggal pengkajian : 26/12/2022
II. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
Dx Medis : CF fraktur 1/3 medial femur sinistra
Jenis operasi : Orif
Jenis anastesi : Spinal Anestesi (SA)\
3
Tingkat kesadaran:
GCS RESPON SCORE HASIL
Eye (Mata) Spontan membuka mata 4 4
Terhadap Rangsang suara 3
Terhadap Nyeri 2
Tidak ada respon 1
Verbal (Suara) Orientasi baik 5 5
Bingung 4
Kata-kata tidak sesuai 3
Suara tidak jelas (bergumam) 2
Tidak ada Respon 1
Motorik Mematuhi perintah 6 6
Melokalisir Nyeri 5
Menghindari Nyeri 4
Fleksi Abnormal 3
Ekstensi Abnormal 2
Tidak ada respon 1
GCS: E4V5M6 : 15 (Composmentis)
5. Rentang gerak:
Gerak aktif dan pasif
Ekstermitas atas dextra ekstermitas atas sinistra
Grak aktif 5 5 Grak aktif
4
7. Pernapasan:
Inspeksi : tRetraksi dinding dada, tidak terlihat otot bantu pernafasan,
RR;24x/m, bentuk dada rasio diameter transversal anteroposterior sekitar 1:2
Palpasi :Dinding dada simetris, pengembangan dinding dada simetris, fremitus
taktil teraba
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Perkusi
8. Sirkulasi:
Inspeksi : Warna kulit sama, CRT <2detik, TD: 130/98mmHg, terlihat adanya
pemasangan balut bidai daerah ekstermitas kanan bawah (close fraktur humerus 1/3
medial)
Palpasi : Impuls Apeks teraba pada ruang ICS ke 5 garis midklavikula Dextra
Perkusi : Pekak
Auskultasi : S1 dan S2 terdengar tanpa terpisah
5
Persiapan saat diruang penerimaan
Observasi
No Item Observasi
Ya Tidak
1 Pencukuran area yang akan dioperasi
2 Baju operasi
3 Cat kuku
4 Make up
5 Inform consent
6 Assesoris, jam tangan, gelang, jepit rambut, cincin
7 Gigi palsu, kontak lens, alat pendengaran
8 Pemeriksaan penunjang
Darah
Urin
Radiologi
Lain-lain :
9 Personal hygiene (mandi)
10 Premedikasi preoperasi
11 Pemasangan kateter
6
II. ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab
1 DS: Nyeri Akut Agen cidera
P : nyeri akibat CF femur 1/3 medial fisiologis (CF
sinistra, nyeri semakin berat ketika pasien femur 1/3 medial
bergerak dan berkurang ketika diberiobat sinistra)
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : paha bagian kiri
S : 8
T : nyeri dirasakan setelah jatuh terpeleset
hingga sekarang, rasa nyeri menetap,
DO :
Pasien tampak lemah
Pasien tampak gelisah
TD: 130/98mmHg
Nadi: 100x/m
Suhu: 37C
RR: 24x/m SPO2;100%
RO;; CF femur 1/3 medial sinistra
7
III. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi Manajemen Nyeri (L.12391)
b.d Agen keperawatan 1x8 jam maka Observasi
cidera tingkat nyeri menurun - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
fisiologis dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
(CF femur Tingkat nyeri (L.08066) - Identifikasi skala nyeri
1/3 medial - Keluhan nyeri menurun - Identifikasi respon nyeri non verbal
sinistra) dari skala 8 meningkat - Identifikasi faktor yang memperberat dan
menjadi skala 5 memperingan nyeri
menjadi cukup - Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
menurun tentang nyeri
- Meringis menurun dari - Identifikasi pengaruh budaya terhadap
skala 1 meningkat respon nyeri
menjadi skala 3 - Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
menjadi cukup hidup
menurun - Monitor keberhasilan terapi komplementer
- Kelemahan menurun yang sudah diberikan
dari skala 1 meningkat - Monitor efek samping penggunaan
menjadi skala 3 analgetik
menjadi cukup Terapeutik
menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk
- Tekanan darah mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
membaik dari skala 1 hipnosis, akupresure, terapi musik,
sedang menjadi 3 biofeedback, terapi pijat, aromaterapi,
membaik teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat atau dingin, terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab periode dan pemicu
nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik
8
Ancaman keperawatan selama 1x8 Observasi
kematian jam masalah keperawatan - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
Tingkat ansietas dapat (mis. kondisi, waktu, stressor)
teratasi dengan kriteria - Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
hasil: nonverbal)
Tingkat Ansietas Terapeutik
(L.09093) - Ciptakan suasana terapeutik untuk
- Verbalisasi khawatir menumbuhkan kepercayaan
akibat kondisi yang - Temani pasien untuk mengurangi
dihadapi menurun dari kecemasan, jika memungkinkan
skala (1) meningkat - Pahami situasi yang membuat ansietas
menjadi (3) cukup - Dengarkan dengan penuh perhatian
menurun - Gunakan pendekatan yang tenang dan
- Perilaku tegang menurun meyakinkan
dari skala (1) meningkat - Motivasi mengidentifikasi situasi yang
menjadi (3) cukup memicu kecemasan
menurun - Mengajarkan untuk berdoa dan berdzikir
- Frekuensi nadi membaik untuk memberikan ketenagan
dari skala (1) memburuk Edukasi
menjadi (3) cukup - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
membaik mungkin dialami
- Informasikan secara faktual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
persepsi
- Latih teknik relaksasi
9
IV. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Nyeri akut 26/12/2022 26/12/2022
b.d Agen Pukul 08:00 WIB Pukul 08:20 WIB
cidera - Mengidentifikasi S:
fisiologis lokasi, - P : nyeri akibat CF femur 1/3
(CF femur karakteristik, medial sinistra, nyeri
1/3 medial durasi, frekuensi, semakin berat ketika pasien
sinistra) kualitas, bergerak dan berkurang
intensitas nyeri ketika diberiobat
- Mengidentifikasi - Q : seperti tertusuk-tusuk
skala nyeri - R : paha bagian kiri
- Mengidentifikasi - S : 8
respon nyeri non - T : nyeri dirasakan setelah
verbal jatuh terpeleset hingga
- Mengidentifikasi sekarang, rasa nyeri menetap.
faktor yang
memperberat dan O :
memperingan - Pasien mampu melakukan
nyeri tehnik relaksasi nafas dalam
- Mengidentifikasi - Pasien tampak lemah
pengetahuan dan - TD: 130/88mmHg
keyakinan tentang - Nadi: 100x/m
nyeri - Suhu: 37C
- Mengidentifikasi - RR: 24x/m SPO2;100%
pengaruh nyeri - RO; CF femur 1/3 medial
pada kualitas sinistra
hidup
Pukul 08:10 WIB A: Belum teratasi
- Mengajarkan
tehnik P: lanjutkan intervensi
nonfarmakologi - Mengidentifikasi lokasi,
tehnik relaksasi karakteristik, durasi,
nafas dalam frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi respon
nyeri non verbal
- Mengidentifikasi faktor yang
memperberat dan
memperingan nyeri
- Mengidentifikasi
pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
- Mengidentifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas hidup
- Kolaborasi pemberian
analgesic.
10
Ansietas 26/12/2022 26/12/2022
b.d Pukul 08:00 WIB Pukul 08:20 WIB
Ancaman - Mengidentifikasi S:
kematian saat tingkat - Pasien mengatakan sedikit
ansietas berubah lebih tenang ketika berdizikir
(mis. kondisi, - Pasien mengatakan semoga
waktu, stressor) oprasinya berjalan lancar.
- Memonitor tanda-
tanda ansietas O:
(verbal dan - Pasien tampak rileks
nonverbal) - TD: 130/88mmHg
- menciptakan - Nadi: 100x/m
suasana terapeutik - Pasien terlihat berdizikir dan
untuk berdoa
menumbuhkan
kepercayaan A: Masalah teratasi, dengan
- menemani pasien kriteria hasil:
untuk mengurangi - Verbalisasi khawatir akibat
kecemasan, kondisi yang dihadapi
- memahami situasi menurun dari skala (1)
yang membuat meningkat menjadi (3) cukup
ansietas menurun
- mendengarkan - Perilaku tegang menurun dari
dengan penuh skala (1) meningkat menjadi
perhatian (3) cukup menurun
- menggunakan - Frekuensi nadi membaik dari
pendekatan yang skala (1) memburuk menjadi
tenang dan (3) cukup membaik
meyakinkan
Pukul 08:10 WIB P: Lanjutkan intervensi:
- Mengajarkan - Mengidentifikasi saat tingkat
untuk berdoa dan ansietas berubah (mis.
berdzikir untuk kondisi, waktu, stressor)
memberikan - Memonitor tanda-tanda
ketenagan ansietas (verbal dan
nonverbal)
11
B. ASUHAN KEPERAWATAN INTRA OPERATIF
I. PENGKAJIAN
Persiapan Perawat :
- Konfirmasi identifikasi gelang, lokasi operasi, prosedur dan surat ijin operasi
- Memindahkan pasien secara aman
- Mengatur posisi pasien sesuai kebutuhan
- Melakukan scrubing, gowning, gloving.
- Mendesinfeksi area op dengan providon lodine 10%
- Memasang drap sterile area operasi
- Menghitung instrument pre intra dan pacsa oprasi
- Menghitung barang habis pakai
- Memonitor intake dan output
- Memindahkan pasien dengan aman
- Menghitung jumlah perdarahan
Prosedur anastesi :
- Jenis anastesi : Spinal Anastesi
- Persiapan anastesi : Menyiapkan obat-obatan anatesi, monitor tanda-
tanda vital (sirkulasi, kesedaran, oksigenasi, pernafasan dan aktivitas)
- Posisi anastesi : Fowler
Prosedur operasi :
- Pasien lateral decubitus dalam stadium anestesi
- Prepping draping aseptic antiseptic
- Reduksi fracture
- Fixasi dengan broad plate dan screw
- Cuci luka dan kotrol perdarahan
- Pasang drain
- Tutup luka
- Operasi selesai
12
4. Posisi ground : Tidak
5. Persiapan area opreasi Area yang dibersihkan:
ekstermitas bawah sinistra 1/3 medial femur
6. Monitoring tanda-tanda vital
Waktu Masalah
(tiap 30 TD Nadi Pernapasan Suhu terkait
menit) sirkulasi
09:00 101/87mmHg 103x/m 24x/m 37oC -
09:30 137/104mmHg 104x/m 24x/m 36,5oC -
10:00 100/99mmHg 101x/m 24x/m 36,8oC -
10:30 110/89mmHg 100x/m 24x/m 37oC -
13
III. RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Resiko Setelah dilakukan Pencegahan Infeksi (I.14539)
Infeksi b.d intervensi keperawatan Observasi
Tindakan 1x8jam tingkat infeksi - Monitor suhu dikamar operasi (190C-
dapat menurun dengan 240C)
infasif dan
kriteria hasil: - Monitor kelembapan dikamar operasi
pembedahan - Suhu dalam batas (45%-60%)
(Orif Femur normal - Monitor kesterilisasi Instrumen operasi
1/3 Medial - Kelembapan dalam (tanggal dimulai seterilisasi dan
Sinistra batas normal tanggal kadaluarsa)
- Persiapan Operasi - Monitor tekanan ruangan dalam
(scraping, Gowning, keadaan positif (+)
Gloving dan draving) - Fasilitasi ruangan dengan hepa filter
terlaksana
- Pemberian antiseptic Terapeutik
daerah operasi - Berikan antibiotik profilaxi sebelum
terlaksana operasi 1 jam atau 30 menit sebelum
- Sterilisasi instrument operasi (seftriaxone 2gram)
bedah terlaksana - Lakukan scraping
- Lakukan Gowning
- Lakukan Gloving
- Lakuakan tindakan antiseptic daerah
operasi (betadine + alkhol 70%, dan
covidone iodine 10%)
- Lakukan pembatasan atau lokalisir daerah
operasi
- Batasi personel dikamar operasi
- Menjaga sterilitas selama tindakan
operasi.
14
IV. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Resiko Infeksi 26/12/2022 26/12/2022
b.d Pukul 09:00 WIB Pukul 10:20 WIB
Tindakan Pencegahan Infeksi (I.14539) S:
Observasi O:
infasif dan
- Memonitor suhu dikamar operasi (190C-240C) - Tidak terlihat adanya tanda-tanda infeksi lokal dan
pembedahan - Memonitor kelembapan dikamar operasi (45%- sistemik
(Orif Femur 60%) - Tehnik aseptik pada pasien terlaksana
1/3 Medial - Memonitor kesterilisasi Instrumen operasi (tanggal - Alat yang digunakan dalam pembedahan
Sinistra dimulai seterilisasi dan tanggal kadaluarsa) tersterilisasi
- Memonitor tekanan ruangan dalam keadaan positif - TD: 120/98mmHg
(+) - N:100x/m
- Memfasilitasi ruangan dengan hepa filter - SPO2:100%
- Memberikan antibiotik profilaxi sebelum operasi 1 - Suhu: 190C
jam atau 30 menit sebelum operasi (seftriaxone - Kelembapan: 45%
2gram) - Strilitas terjaga hingga oprasi selesai.
- Melakukan scraping
- Melakukan Gowning A: teratatasi dengan kriteria hasil:
- Melakukan Gloving - Suhu dalam batas normal
- Melakukan tindakan antiseptic daerah operasi - Kelembapan dalam batas normal
(betadine + alkhol 70%, dan covidone iodine 10%) - Persiapan Operasi (scraping, Gowning, Gloving
- Melakukan pembatasan atau lokalisir daerah operasi dan draving) terlaksana
- Membatasi personel dikamar operasi - Pemberian antiseptic daerah operasi terlaksana
- Menjaga sterilitas selama tindakan operasi. - Sterilisasi instrument bedah terlaksana
P: Lanjutkan intervensi
15
C. POST OPERASI
A. PENGKAJIAN
a. Tanda-tanda vital
Waktu TD Nadi RR SPO2 Temperatur Masalah Intervensi (jika
ada)
10:40 110/99 98 24x/m 98% 36,4 - -
mmHg
c. Balance cairan
d. Aldredte Score
Area Pengkajian Poin Saat
Nilai Penerimaan
Pernapasan 2 2
2 Kemampuan untuk bernapas dengan dalam dan batuk.
1 Menunjukkan tanda dispnea atau kesulitan bernapas atau kesulitan dalam mengeluarkan sekret.
0 Apnea atau membutuhkan bantuan ventilasi
Sirkulasi: Tekanan darah 2 2
2 Sistole/MAP (+) atau (–) 20 mmHg dari tingkat pra-anastetik
1 Sistole/MAP (+) atau (–) >20-35 mmHg dari tingkat pra-anastetik
0 Sistole/MAP (+) atau (–) 35-50 mmHg dari tingkat pra-anastetik
Tingkat kesadaran 2 2
2 Respon secara verbal terhadap pertanyaan/terorientasi terhadap waktu.
1 Terbangun ketika dipanggil namanya
0 Tidak memberikan respon terhadap perintah
Warna 2 2
2 Warna dan penampilan kulit normal
1 Warna kulit berubah : pucat, agak kehitaman, keputihan, ikterik.
0 Sianosis
Aktivitas Bergerak secara spontan atau atas perintah:
2 Kemampuan untuk menggerakkan semua ekstremitas. 1 1
1 Kemampuan untuk menggerakkan 2 ekstremitas
16
0 Tidak mampu untuk mengontrol setiap ekstremitas
Sumber: The Joint Commission Accreditation Manual for Hospitals American Society of Post
Anesthesia Nurses: Standards of Post Anesthesia Nursing Practice (1991, 2002)
SCORE Aldredte: 9
e. Bromage score
Grad Criteria Degree of block
e
I Free movement of legs and Nol (0%)
feet
II Just able to flex knees with Partial (33%)
free movement of feet
III Unable to flex knees, but with Almost complete
free movement of feet (66%)
IV Unable to move legs or feet Complete (100%)
Skore Bromage:
Partial (33%) Just able to flex knees with free movement of feet
17
i. ANALISA DATA
18
ii. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa SLKI SIKI
19
iii. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
Hipotermia b.d 26/12/2022 26/12/2022
Terpapar suhu Pukul 10:30 WIB Pukul 14:00 WIB
lingkungan - Memonitor suhu tubuh S:
yang rendah - Mengidentifikasi penyebab hipotermia (mis. terpapar - Pasien mengatakan hangat
(kamar suhu lingkungan rendah atau pakaian tipis) - Akral hangat
operasi) - Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia - Menggigil berkurang.
(hipotermia ringan: takipnea, disatria, menggigil,
hipertensi, dluresis; Hipotermia sedang: aritmia, O:
hipotensi, apatis, koagulopati, refleks menurun; Suhu :37oC
Hipotermia berat: oliguria, refleks menghilang, Nadi; 100x/m
edema paru, asam-basa abnormal)
- Menyediakan lingkungan yang hangat (atur suhu A: teratasi dengan kriteria hasil:
ruangan) - Menggigil menurun dari skala 1 meningkat menjadi
- Melakukan penghangatan pasif (selimut) skala 5 menurun
- Melakukan penghangatan aktif internal (infant - Suhu tubuh membaik dari skala 3 sedang membaik
warmer) menjadi 5 membaik
- Suhu kulit membaik dari skala 3 sedang membaik
menjadi 5 membaik
P: lanjutkan intervensi
- Memonitor suhu tubuh
- Mengidentifikasi penyebab hipotermia (mis. terpapar
suhu lingkungan rendah atau pakaian tipis)
- Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia
(hipotermia ringan: takipnea, disatria, menggigil,
hipertensi, dluresis; Hipotermia sedang: aritmia,
hipotensi, apatis, koagulopati, refleks menurun;
Hipotermia berat: oliguria, refleks menghilang, edema
20
paru, asam-basa abnormal)
- Menyediakan lingkungan yang hangat (atur suhu
ruangan)
- Melakukan penghangatan pasif (selimut)
21