Anda di halaman 1dari 52

Anamnesis dan Pemeriksaan

Fisik Neurologis
Kepaniteraan Klinik Senior Neurologi

Pembimbing :
Dr. Helda Julian Siahaan, M.Ked (NEU), Sp.S
Anamnesa
KELUHAN UTAMA

• Sejak kapan mulai

• Sifat serta beratnya

• Lokasi serta penjalarannya

• Hubungannya dengan waktu

• Keluhan lain yang ada hubungannya dengan keluhan tersebut

• Pengobatan sebelumnya

• Faktor pemberat dan peringan

• Perjalanan keluhan ( menetap, bertambah berat dll)


Keluhan Sistem Saraf

● Nyeri kepala
● Fungsi luhur
● Muntah
● Kesadaran
● Vertigo
● Motorik
● Gangguan penglihatan
● Sensibilitas
● Pendengaran
● Saraf otonom
● Saraf otak lainnya
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• HIPERTENSI
• PENYAKIT JANTUNG
• STROKE
• DIABETES
• GANGGUAN NEUROLOGIS LAIN
• KARSINOMA
• TRAUMA
• INTOKSIKASI
• RIWAYAT PENGOBATAN SEBELUMNYA
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

● HIPERTENSI
● PENYAKIT JANTUNG
● STROKE
● DIABETES
RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL

● RIWAYAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN


● NARKOBA & KEBIASAAN LAIN (MEROKOK )
PEMERIKSAAN FISIK NEUROLOGIS :

1.Tingkat kesadaran
2. Pemeriksaan rangsang meningeal
3. Pemeriksaan saraf kranial
4. Pemeriksaan motorik
5. Pemeriksaan sensorik
6. Pemeriksaan koordinasi
7. Pemeriksaan refleks
01
Tingkat Kesadaran
Komponen Penilaian GCS

Eye Verbal Motorik


Penilaian komponen ini Komponen ini merupakan untuk Komponen ini sedang menguji
menilai respon verbal dari pasien
respon pasien terhadap respon motorik terbaik pasien
dengan mengajukan tiga
rangsangan dengan pertanyaan orientasi. Tiga terhadap rangsangan lisan atau
membuka mata nya. pertanyaan tersebut adalah waktu menyakitkan. Respon motorik
Membuka mata (tahun), tempat (tempai iya terbaik paling sedikit
menunjukkan gairah pasien berada maupun alamatnya dipengaruhi oleh trauma.
berada), dan orang (nama Komponen ini di GCS adalah
keluarga dekatnya).
indikator yang paling akurat
dalam memprediksi hasil-hasil
pasien
Kategori Respon Pasien Skor
Spontan 4

Membuka Terhadap bicara (suruh pasien membuka mata) 3


Mata Dengan rangsang nyeri (tekan pada syaraf supraorbita atau kuku jari) 2
Tidak ada reaksi (dengan rangsang nyeri pasien tidak buka mata) 1
Baik dan tidak disorientasi (dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan tahu dimana ia berada, tahu waktu, 5
hari)
Kacau/confused (dapat bicara dalam kalimat, namun ada disorientasi waktu dan tempat) 4
Respon Verbal
Bicara Tidak tepat (dapat mengucapkan kata-kata, namun tidak berupa kalimat dan tidak tepat) 3
Mengerang (tidak mengucapkan kata, hanya mengerang) 2
Tidak ada jawaban 1
Menurut perintah (suruh angkat lengan) 6
Mengetahui lokasi nyeri (dirangsang nyeri dengan menekan supraorbita. Bila pasien mengangkat tangannya 5
sampai melewati dagu untuk menepis rangsang berarti ia tahu lokasi nyeri)
Reaksi menghindar 4
Respon
Motorik Reaksi fleksi/dekortikal (rangsangan nyeri dengan menekan supraorbita timbul reksi fleksi sendi siku atau 3
pergelangan tangan)
Reaksi ekstensi (dengan menekan supraorbita timbul reaksi ekstensi pada sendi siku disertai fleksi spastik 2
pergelangan tangan)
Tidak ada reaksi 1
Kategori Respon Pasien Skor
Spontan membuka mata 4

Membuka Terhadap rangsang suara membuka mata 3


Mata Terhadap rangsang nyeri membuka mata 2
Menutup mata terhadap semua jenis rangsang 1
Terorientasi 5
Kata-kata 4
Respon Verbal Suara 3
Menangis 2
Tidak ada suara sama sekali 1
Menurut perintah 6
Lokalisasi nyeri 5

Respon Fleksi terhadap nyeri 4


Motorik Abnormal fleksi 3
Ekstensi terhadap nyeri 2
Tidak ada gerakan sama sekali 1
02
Pemeriksaan Rangsang
Meningeal
2. Pemeriksaan Rangsang Meningeal
Kaku kuduk ( nuchal rigidity)
• Tangan pemeriksa ditempatkan dibawah
kepala pasien yang sedang berbaring, kepala
difleksikan & diusahakan dagu mencapai dada.
Kaku kuduk + => didapatkan tekanan

 
 
●BRUDZINSKI I
Cara : pasien posisi telentang dan tangan
🞇 BRUDZINSKI III
Cara : menekan os. Zygomatikum.
kiri pemeriksa berada di bawah kepala Penilaian : terjadi fleksi pada kedua
pasien, tangan kanan pemeriksa berada di tangan (+)
dada pasien → tekukan kepala sejauh
mungkin sampai kepala mencapai dada.
Penilaian : fleksi kedua tungkai (+)
🞇 BRUDZINSKI IV

●BRUDZINSKI II
Cara : menekan simpisis pubis
Penilaian : terjadi fleksi Pada kedua
Cara : satu tungkai di fleksikan pada tangan
persedndian panggul, sedangkan tungkai
yang satu derada dalam keadaan lurus.
Penilaian : tungkai yang satunya juga ikut
fleksi (+)
03
Pemeriksaan Saraf Kranial
3. PEMERIKSAAN SARAF KRANIAL

NERVUS I (OLFAKTORIUS)
Penciuman
-Penilaian :
•Normosmia
•Anosmia
•Hiposmia
•Parosmia
•Kakosmia
•Halusinasi alfaktorik
Test :
tutup mata dan tutup satu hidung => pembaunan bau spesifik
NERVUS OKULOMOTORIUS, NERVUS TROKHLEARIS & NERVUS ABDUSENS
(N.III, IV & VI)

Pemeriksaan :
1. Pupil
Refleks pupil terhadap cahaya :
Langsung : terjadi miosis pada mata yang disenter
Tidak Langsung : jatuhkan sinar pada salah satu
mata, terjadi miosis pada mata yang tidak disenter

2. Gerakan Bola Mata


NERVUS TRIGEMINUS ( N.V )

1. Saraf sensorik : untuk stabilitas wajah


2. Saraf motorik : untuk otot pengunyah
3. Refleks : kornea ( gores sclera ke arah limbus kornea,
normalnya terjadi kedipan mata)
NERVUS FASIALIS ( N.VII )

Pemeriksaan : perhatikan penutupan kelopak mata, elevasi


asimetri sudut bibir, pendangkalan lipatan nasobial. Minta
Pasien untuk :
• Mengerutkan dahi dan melihat keatas
• Menutup mata, lalu pemeriksa berusaha membuka
• Mengunci bibir sambil mengembungkan pipi
• Tersenyum sambil memperlihatkan gigi
NERVUS VESTIBULO (N. VIII)
N.VIII tdd : 1. N. KOKLEARIS u/ pendengaran
2. N. VESTIBULARIS u/ keseimbangan
NERVUS VAGUS ( N.X )

Fungsi :
− Menelan, fonasi
− Parasimpatis untuk
jantung dan viseral
abdomen
PEMERIKSAAN N IX DAN X

● PEMERIKSAAN OROFARINGS
• DALAM KEADAAN ISTIRAHAT
• DALAM KEADAAN BERFONASI
• PEMBANGKITAN REFLEKS : PENYENTUHAN ARCUS
PHARYNGEUS ATAU UVULA DENGAN SPATEL AKAN TIMBUL
REFLEKS BATUK ATAU MUNTAH

● PEMERIKSAAN LARINGS : SUARA SERAK


NERVUS ASESORIUS ( N. XI )
Fungsi : Gerakan Kepala, Leher, Bahu
Cara : menilai fungsi dari m trapezius dan m.
sternokleidomastoideus

NERVUS HIPOGLOSUS ( N XII )


Saraf motorik u/ ekstrinsik + intrinsik lidah
NERVUS HIPOGLOSUS ( N XII )
Saraf motorik u/ ekstrinsik + intrinsik lidah
Pemeriksaan : Pasien diminta menjulurkan lidah. Terlihat
lidah menyimpang ke sisi yang lumpuh.
04
Pemeriksaan Sistem
Motorik
IV. PEMERIKSAAN SISTIM MOTORIK

A. Lakukan pemeriksaan menyeluruh dengan menyuruh pasien


berjalan, amati langkahnya

B. Dapat dikenal apakah ada tanda


- Hemiparese, paraparese
- Gangguan ekstrapiramidal
- Gangguan posture atau gerakan involunter
C. Perhatikan sistem neuromuskulernya. Apakah ada:
- Atrofi
- Hipertrofi
- Fasikulasi
PEMERIKSAAN KEKUATAN OTOT
Banyak cara untuk mengenal kekuatan motorik pasien, secara
kuantitatif digunakan sistim skor
5= normal
4= mampu melakukan gerakan normal, tapi tidak bisa melawan tahanan
maksimal pemeriksa
3= mampu melakukan gerakan mengangkat ekstermitas / badan, tapi tidak
bisa melawan tahanan sedang
2= mampu melakukan gerakan dua sendi atau lebih, tidak bisa
melawan tahanan minimal
1= hanya bisa menggerakan ujung jari
0= tidak bisa menggerakan sama sekali
05
Pemeriksaan Sistem
Sensorik
V.PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK

- Pasien harus kooperatif dan patuh


- Mata dalam keadaan tertutup
- Bandingkan sensasi dermatom kiri dan kanan
06
Pemeriksaan Test
Koordinasi
VI .TEST KOORDINASI

Ekuilibrum
1. Test Romberg
2. Test Heel to toe walking

Non Ekuilibrum
1. Test hidung – jari – hidung
2. Test tumit - lutut
07
Pemeriksaan Refleks
VII. PEMERIKSAAN REFLEKS

Reflek Patologis :

REFLEK FISIOLOGIS : -Trommer


-Hoffman
BISEP
-Gordon
TRISEP
BRACHIORADIALIS
-Gonda
PATELLA -Oppenheim
ACHILLES -Babinski
-Chaddock
-Schaeffer
-Bing
-Rosolimo
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai