Anda di halaman 1dari 13

GANGGUAN SPEKTRUM AUTIS

PADA ANAK
Gangguan Spektrum Autis
• Autisme pertama kali ditemukan oleh Leo Kanner
pada tahun 1943  ketidakmampuan untuk
berinteraksi dengan orang lain
• Gangguan spektrum autis / autism spectrum disorder
(ASD) merupakan gangguan perkembangan anak
dengan karakteristik: gangguan komunikasi / interaksi
sosial dan perilaku repetitif yang muncul sejak usia
dini dan mengganggu atau membatasi fungsional
anak dalam kehidupan sehari-hari
Gangguan Spektrum Autis
• Hingga saat ini belum diketahui angka pasti
kejadian ASD  diperkirakan sekitar 1 % dari
populasi anak di seluruh dunia menderita autis.
• Anak laki-laki lebih sering dibandingkan anak
perempuan  rasio 3 – 5 : 1.
• Anak yang lahir prematur ekstrem meningkatkan
resiko terjadinya gangguan spektrum autis
Gangguan Spektrum Autis
• Etiologi tidak diketahui  sangat heterogen
• Patogenesis ASD terjadi sejak prenatal  variasi
genetik
• American Academy of Pediatrics (AAP)
merekomendasikan skrining pada anak berusia 18
dan 24 bulan
Gangguan Spektrum Autis
Di Indonesia, deteksi dini ASD dilakukan sebagai
bagian dalam kegiatan deteksi dini tumbuh kembang
anak sehat berusia 18-36 bulan dan hanya pada anak
dengan indikasi tertentu:
(1) keterlambatan berbicara
(2) gangguan komunikasi / interaksi social
(3) perilaku yang berulang-ulang
Instrumen diagnostik ASD
• Skrining menggunakan The Modified Checklist for Autism
in Toddlers, Revised with Follow-up (M-CHAT-R/F), pada
anak berusia 16-30 bulan.
• M-CHAT-R/F memiliki sensitivitas 82% dan spesifisitas
50%
• Dilanjutkan dengan diagnostik:
- Diagnostic and Statistical Manual – Fifth Edition (DSM-5)
- Autism diagnostic interview – Revised (ADI-R)
- Autism diagnostic observation scale (ADOS)
M-CHAT-R/F
Penilaian berdasarkan laporan orang tua / pengasuh, melalui 2
tahap
Total skorpenilaian:
Tingkat Risiko Langkah Selanjutnya
0-2 Risiko rendah Tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, lakukan
pemeriksaan perkembangan rutin pada usia selanjutnya. Bila
1. Tahap pertama: melakukan skoring berdasarkan informasi
anak masih berusia < 2 tahun, lakukan pemeriksaan ulang saat
orang tua / pengasuh, dengan
anak berusia 2 tahun menggunakan M-CHAT-R.
3-7 Risiko sedang Lanjutkan pemeriksaan ke tahap-2 dengan menggunakan
Hasil pada tahap ini instrumen
akan menentukan langkah
Follow-up (M-CHAT-R/F). selanjutnya
Bila skor 2 atau lebih,
dikatakan hasil skrining positif, rujuk untuk mendapatkan
untuk menentukan tingkat risiko ASD.
pemeriksaan evaluasi diagnostik komprehensif. Hasil skrining
negatif apabila didapatkan skor 0-1.
2. Tahap kedua: dilakukan pada anak risiko sedang (skor 3-7)
8-20 Risiko tinggi Tidak perlu melanjutkan ke tahap-2, langsung rujuk untuk
 M-CHAT-R/F. Poin-poin yang diwawancara hanya pada
mendapatkan pemeriksaan evaluasi diagnostik komprehensif.

poin yang anak gagal dalam pemeriksaan M-CHAT-R.


Tatalaksana ASD

2 modalitas intervensi:
• Intervensi perilaku (behavioral intervention)
• Intervensi medis dan alternatif (complementary and
alternative medicine)
Intervensi Perilaku

• Merupakan modalitas terapi utama


• Metode Lovaas / Early Intensive Behavioral
Intervention (EIBI)
• Usia antara 2 – 6 tahun, 20-40 jam per minggu,
berlanjut selama 2 – 3 tahun
• Modifikasi tingkah laku, disebut sebagai applied
behavioral analysis / ABA.
Intervensi Perilaku

Applied behavioral analysis / ABA terdiri dari enam


kemampuan
Terapidasar, yaitu:
perilaku multimodal:
•Terapi okupasi untuk memperbaiki
1. kemampuan memperhatikan,
sensorimotorik,
• Latihanmeniru,
2. kemampuan oral motor (pengucapan kata,
latihan bahasa dan artikulasi)
3. bahasa reseptif, selama 2 jam /hari di instalasi
• Dilakukan
rehabilitasi medik, kemudian dilanjutkan
4. bahasadiekspresif,
rumah
5. kemampuan pra-akademis, dan
6. kemampuan mengurus diri sendiri.
Medikamentosa

• Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan


autisme.
• 2 obat yang diakui oleh US Food and Drug
Administration: risperidone dan aripriprazole.
• Pada anak ASD dengan gangguan tidur berat
dapat diberikan melatonin.
Tantangan Diagnosis ASD

Misdiagnosis:
• ADHD (attention deficit hyperactive disorder) /
GPPH (gangguan pemusatan perhatian -
hiperaktivitas)
• Disabilitas intelektual
• Gangguan pendengaran
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai