SKRIPSI
Oleh :
THALI’AH JIHAN NABILAH
NIM. 131411133014
SURABAYA
2018
i
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
i
SKRIPSI
OLEH :
THALI’AH JIHAN NABILAH
NIM. 131411133014
SURABAYA
2018
i
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURAT PERNYATAAN
Saya bersumpah bahwa skripsi ini addah hasil karya saya sendiri dan &lam pemah
dikuniputkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Pergunian Tinggi manapun.
131411133014
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
IIALAMAN PERNYATAAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Airlangga. Saya yang bertanda tangan di bawah
,« 0« O»
’“ a1i’ah Jihan Nabilah
NIM. 131411133014
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Oleh:
Thali’ah Jihan Nabilah
NIM. 13141133014
Oleh
Pembimbing Ketua
Retna P . S.Ken.. s
NIP.198406062015042001
mbimbing
Mengetahui
on Dekan Fakultas Kepemwatan
Wakil Dekan I
to S.KM,Kes
08291989031002
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
Oleh:
Thali’ah Jihan Nabilah
NIM. 131411133014
Telah diuji
Pada tanggal 31 Juli 2018
PANITIA PENGUJI
Mengetahui
a.n Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya
akil Dekan 1
usn S.KM.Kes
p•0g29l98903l 002
V
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v
MOTTO
“ Kesuksesan hanya dapat diraih jika kemauanmu untuk berhasil lebih besar
daripa ketakutanmu akan kegagalan”
vi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
v
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia,
rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu dalam Memperlancar
Produksi ASI Berbasis Precede-Proceed Model”. Skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga Surabaya.
Ucapan terimakasih sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-
tingginya penulis ucapkan kepada Ibu Retnayu Pradanie, S.Kep.,Ns.,M.kep selaku
pembimbing I dan Ibu Aria Aulia Nastiti, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing II
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, masukan, arahan, serta
motivasi dalam penulisan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu
perkenankan penulis untuk menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Nursalam, M. Nurs., (Hons), selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga.
2. Bapak Dr. Kusnanto, S.Kp., M. Kes., selaku Wakil Dekan I Fakultas
Keperawatan Universitas Airlangga yang telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Tiyas Kusumaningrum, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua penguji yang telah
memberikan saran dan masukan yang bermanfaat dalam menyempurnakan
skripsi ini
4. Ibu Sylvia Dwi Wahyuni, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen penguji proposal
yang telah memberikan saran dan masukan yang bermanfaat dalam
menyempurnakan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pengajar Program Studi Pendidikan Ners
Fakultas Keperawatan UNAIR yang telah mendidik dan membimbing serta
memberikan ilmu selama masa perkuliahan.
6. Seluruh responden yang telah berpartisipasi selama proses pengambilan data
berlangsung yaitu seluruh ibu menyusui yang bertempat tinggal di Wilayah
Kerja Puskesmas Ngagel Rejo Surabaya
vii
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
v
7. Kepada Bapak Arif selaku koordinator program Gizi dan seluruh petugas
kesehatan dan karyawan Puskesmas Ngagel Rejo Surabaya yang telah banyak
memberikan bantuan kepada saya.
8. Kepada seluruh kader-kader Posyandu Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo di
Wilayah Kerja Puskesmas Ngagel Rejo Surabaya yang telah membantu saya
untuk mendapatkan data serta membantu dalam pengambilan data dalam skripsi
ini.
9. Kepada kedua orang tua saya, Ibu saya tercinta Ibu Jajuk Juliati yang selalu
mendoakan, memberikan semangat, memotivasi dan mendukung saya untuk
menjadi seorang perempuan yang kuat dan gigih dalam menggapai impian saya
serta Bapak saya tercinta Bapak Nurkalim yang selalu mendoakan, memberikan
semangat dan berjuang untuk menyekolahkan saya hingga perguruan tinggi,
dan untuk adik saya tercinta Darrel Muflih Arrahman semoga kamu bisa
menggapai segala mimpi-mimpimu dan semoga kamu juga dimudahkan dalam
memperoleh gelar sarjana nanti.
10. Sahabat-sahabatku (Indah, Ayu, dan Bella) yang membantu pengambilan data
dalam penelitian ini serta selalu memotivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat terbaikku (Indah, Ayu, Bella, Senja, dan Citra) yang bersedia
mendengarkan keluh kesah dan bersedia memberikan semangat dan motivasi.
12. Cuawak Squad (Licha, Tessa, Venni, Anna, Citra, Bella Nabilah, Senja, Indah,
Ayu) yang telah memberikan dukungan, bantuan, semangat, motivasi, dan
canda tawa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
13. Teman satu bimbingan (Elyta, Evi, Desy Ratna, Irsa, dan Agustin) yang selalu
memberikan bantuan dan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.
14. Sahabat tercintaku sejak masa SMA hingga sekarang (Cyra, Dinda, Fredara dan
Nindya) yang selalu mendoakan, membantu, dan memberikan semangat
kepadaku.
15. Teman-teman KKN BBM 57 Desa Sembung Lamongan (Vega, Atiya, Mbak
Anggy, Atrika, Nur Amalia, Arravy serta Ghazi yang telah memberikan
semangat dan hiburan selama proses pengerjaan skripsi.
viii
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
i
16. Teman-teman angkatan 2014 yang sedang sama-sama berjuang, saya ucapkan
terima kasih atas segala bantuan, semangat dan dukungan. Semoga kita semua
dimudahkan dalam menyelesaikan studi program sarjana keperawatan di
fakultas keperawatan
17. Teman-teman kelas A1 dan A2 yang telah memberikan semangat dan dukungan
18. Program Variety Show “Running Man” yang selalu memberikan hiburan dan
canda tawa sehingga membantu saya untuk menghilangkan kejenuhan dalam
mengerjakan skripsi ini.
19. Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan, semangat dan
motivasi hingga skripsi ini selesai
ix
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
x
ABSTRAK
x
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
x
ABSTRACT
ANALYSIS FACTORS RELATED TO MOTHER'S BEHAVIOR TO
ACCELERATE BREAST MILK PRODUCTION - PRECEED PROCEED
APPROACH
DESCRIPTIVE ANALYTIC STUDY
Thali’ah Jihan Nabilah
Introduction: The coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia has not reached
the national target set by the government. Problems that may inhibit exclusive
breastfeeding are insufficient milk production but the mother's awareness of the
importance of exclusive breastfeeding triggers breastfeeding mothers to do some
effort in increasing their milk production. The purpose of this study is to analyze
factors related to maternal behavior in facilitating the production of breast milk based
precede-proceed model. Method: This study used descriptive analytic design with
cross-sectional approach. Number of respondents 143 people with cluster sampling.
Dependent variable in this research is mother's behavior in facilitating milk
production. Independent variable in this research is knowledge factor, attitude factor,
cultural factor, availability factor of health facility, family support and support of
health officer. Data were collected using questionnaire and analyzed using spearman
rho' with significance level α≤ 0,05. Result: The result of the analysis showed that
the knowledge factor had relationship with the mother's behavior in facilitating the
production of breast milk (p = 0,039), the attitude factor had relationship with the
mother's behavior in facilitating milk production (p = 0,013), the culture factor had
relationship with the mother's behavior in expediting milk production (p = 0,024),
availability factor of health facility have relationship with mother's behavior in
facilitating milk production (p = 0,023), family support factor has relationship with
mother's behavior in facilitating milk production (p = 0,000), factor of health officer
support has no relation with mother behavior in facilitating milk production (p =
0,177). Discussion: It is expected that health workers at puskesmas can provide
education to nursing mothers and members of their families especially on how to
increase the amount of milk production.
Keywords: Breastfeeding, Behavior, Knowledge, Culture, Support, Family, Health
Officer
xi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul dan Prasyarat Gelar..........................................................................................i
Surat pernyataan......................................................................................................................ii
Halaman pernyataan...............................................................................................................iii
Lembar Persetujuan................................................................................................................iv
Lembar Penetapan Panitia Penguji...........................................................................................v
Motto......................................................................................................................................vi
Abstrak.....................................................................................................................................x
Abstract...................................................................................................................................xi
Daftar isi................................................................................................................................xii
Daftar tabel............................................................................................................................xv
Daftar lampiran....................................................................................................................xvii
Daftar singkatan..................................................................................................................xviii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum..............................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................................5
1.4.1 Teoritis.........................................................................................................5
1.4.2 Praktis..........................................................................................................5
xii
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
x
xiii
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS xiv
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................118
xiv
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
x
DAFTAR TABEL
xv
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Posisi menyusui dengan duduk................................................................17
Gambar 2.2 Posisi menyusui setengah duduk.............................................................17
Gambar 2.3 Posisi menyusui terlentang......................................................................17
Gambar 2.4 Posisi menyusui sambil berbaring...........................................................18
Gambar 2.5 Posisi menyusui seperti memegang bola (football position)...................18
Gambar 2.6 Precede Proceed Model (Green LW. & Kreuter MW, 1991) dalam
(Nursalam, 2015).....................................................................................38
Gambar 2.7 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan (Green LW &
Kreuter MW, 1991).................................................................................39
Gambar 3.1 Kerangka konseptual Analisis Faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Ibu dalam Memperlancar Produksi ASI berbasis teori Preceed-
Proceed (Green L W. & Kreuter MW, 1991).........................................59
Gambar 4.1 Diagram Populasi Cluster Sampling.......................................................81
Gambar 4.2 Kerangka analisa pada penelitian analisis faktor yang mempengaruhi
perilaku ibu dalam memperlancar ASI berbasis precede proceed model
................................................................................................................ 82
Gambar 4.3 Kerangka Operasional............................................................................88
xvi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
x
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
xv
DAFTAR SINGKATAN
xviii
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
BAB 1
PENDAHULUAN
eksklusif yaitu beberapa ibu seringkali mengeluhkan produksi ASI yang kurang,
puting susu yang lecet, bayi kesulitan dalam menghisap puting susu, serta
persepsi ibu bahwa bayi membutuhkan susu yang lebih banyak. Banyak wanita
yang berhenti menyusui karena beranggapan jumlah air susu mereka kurang
penelitian menunjukkan bahwa 20% ibu menyusui merasa jumlah ASI yang
Sebagian besar ibu menyusui mengeluhkan ASInya tidak keluar pada saat awal
Surabaya. Cakupan ASI eksklusif Puskesmas Ngagel Rejo hanya mencapai angka
43,53% pada tahun 2015. Cakupan ASI eksklusif tersebut mengalami penurunan
1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
2
yang cukup signifikan dari tahun 2013 hingga tahun 2015. Berdasarkan studi
data bahwa dari 78 bayi usia 0-6 bulan yang diberikan ASI hanya 21 bayi yang
diberikan ASI secara eksklusif oleh ibunya serta didapatkan data bahwa 9 dari 10
ibu menyusui mengaku pernah mengalami produksi ASI yang sedikit atau bahkan
tidak keluar. Dapat disimpulkan bahwa 90% ibu menyusui di Puskesmas Ngagel
Rejo Surabaya mengalami masalah produksi ASI yang sedikit ataupun kurang.
dibandingkan pada tahun 2014 yang hanya mencapai angka 52,3% (Profil
peningkatan yaitu 60,52% pada tahun 2012 dan 64,33% pada tahun 2014 serta
Surabaya, 2016).
peningkatan akan tetapi masih sangat jauh dari target yang ditetapkan pemerintah
secara nasional yaitu 80% dari jumlah bayi yang ada di Indonesia. Hal ini dapat
disebabkan karena masalah produksi ASI yang kurang. Produksi ASI yang kurang
perkembangan pada bayi tersebut. Dampak tidak diberikannya ASI eksklusif pada
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
3
meningkatkan resiko angka kesakitan pada bayi dan gangguan gizi, beresiko
memperberat penyakit ISPA dan diare (Legawati, 2011). Ibu menyusui yang
memahami pentingnya ASI eksklusif bagi bayinya akan berusaha untuk dapat
data awal yang dilakukan di Puskesmas Ngagel Rejo didapatkan data bahwa ibu
yang mengalami penurunan produksi ASI ataupun ASI yang keluar sedikit
ASInya yaitu dengan tetap menyusui anaknya secara langsung, banyak makan dan
minum, banyak mengonsumsi sayuran hijau yang dapat melancarkan ASI seperti
daun katuk, daun pepaya dan lain sebagainya, dan mengonsumsi obat pelancar
ASI maupun teh herbal yang berkhasiat melancarkan ASI serta mengonsumsi
Solusi yang dapat dilakukan dalam menangani masalah produksi ASI yang
dipengaruhi oleh dua faktor pokok yakni faktor perilaku (behavior cause) dan
faktor diluar perilaku (non behavior cause). Perilaku terbentuk juga dipengaruhi
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
4
Apa sajakah faktor-faktor yang dapat berhubungan dengan perilaku ibu dalam
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
1) Bagi Perawat
tercapai.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS 6
2) Bagi Responden
bayinya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa
(Haryono, 2014). ASI adalah makanan utama bayi yang mengandung nutrisi dan
kalori yang sangat dibutuhkan oleh bayi dan memiliki manfaat bagi pertumbuhan
dan perkembangan bayi serta sebagai pertahanan dari berbagai penyakit yang
ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) pada bayi sejak lahir
tanpa diberikan makanan tambahan (pisang, pepaya, bubur, biscuit, dan nasi tim)
maupun cairan tambahan lainnya (susu formula, jeruk, madu, air, teh, air putih)
sampai bayi berusia 6 bulan (Maryunani A., 2012). Pengertian ASI eksklusif
tahun 2012 adalah ASI yang diberikan kepada bayi sejak lahir hingga berusia 6
minuman lain karena ASI sudah mampu memenuhi kebutuhan gizi pada bayi.
Pemberian ASI secara benar akan dapat mencukupi kebutuhan gizi bayi
hingga bayi berusia 6 bulan tanpa makanan tambahan lainnya, bayi yang berusia
diatas 6 bulan dapat tetap diberikan ASI dan makanan pendamping sampai bayi
berusia 2 tahun (Maryunani A., 2012). Pemberian ASI eksklusif hingga bayi
7
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
8
Menyusui memiliki banyak manfaat yang baik bagi ibu maupun bayinya.
Bayi yang diberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan akan dapat mengurangi
resiko terserang berbagai penyakit dan juga dapat meringankan durasi maupun
gejala penyakit daripada bayi yang tidak diberikan ASI. Menyusui juga sangatlah
bermanfaat bagi ibu yakni dapat mengurangi resiko depresi pasca melahirkan
1) ASI bermanfaat seagai nutrisi utama dan tunggal bagi bayi karena memiliki
dengan komposisi yang seimbang dan bergizi bagi bayi (Roesli, 2013)
(mature). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain dapat
4) Bayi mendapatkan zat imun serta perlindungan dan kehangatan dari kontak
karena protein yang terdapat pada ASI sangat sesuai dengan kebutuhan
6) ASI juga dapat meningkatkan ikatan batin antara bayi dan ibu. Bayi yang
berada dalam dekapan ibu akan merasakan kasih sayang dan saat menyusui
bayi akan merasa aman dan dilindungi. Hal ini yang akan membentuk dasar
2013).
lebih banyak. Ibu yang menyusui secara eksklusif juga akan cepat kembali
4) Menyusui secara rutin dengan frekuensi yang sering (setiap saat bayi ingin
menyusui) dapat menjadi alat kontrasepsi alami yang murah dan cukup
lainnya mahal dan harus dalam kondisi bersih serta suhu yang tepat. Akan
tetapi jika menyusui dengan ASI akan menghemat biaya serta lebih praktis
(Babyfriendlynl, 2013).
adalah dimulai pada masa kehamilan, setelah persalinan, dan pada masa
dkk, 2007).
1) Masa Kehamilan
2 kali porsi dari jumlah makanan pada saat sebelum hamil untuk
kepada ibu.
agar mulai kontak dengan bayi (skin to skin contact) dan mulai
menyusui bayi.
b. Membantu kontak langsung ibu bayi (skin to skin contact) pada satu
haruslah mulai dilakukan dari kehamilan bulan ke 7-8 karena akan sangat
ASI diberikan sesuai dengan permintaan bayi, baik pada siang maupun
malam hari malam. Isapan yang sering dilakukan bayi pada puting
lebih banyak ASI. Cara menyusui bayi yang baik dan benar dapat dilihat
yang baik bisa menjamin bahwa bayi akan menyusu dengan baik dan
membantu ibu untuk memproduksi lebih banyak ASI. Pelekatan yang baik
dapat mencegah terjadinya puting retak dan timbulnya rasa sakit. Empat
tanda perlekatan yang baik adalah mulut bayi terbuka lebar, ada lebih
banyak aerola di atas mulut bayi dari pada di bawahnya, bibir bawah bayi
memutar keluar, dan dagu bayi menyentuh payudara ibu (Unicef, 2014).
menyebabkan bayi tidak bisa mendapatkan ASI akhir. ASI awal memiliki
lebih banyak air dan kandungan glukosa sehingga bisa memuaskan dahaga
bayi. Sedangkan ASI akhir lebih banyak mengandung lemak dan dapat
Pada langkah ini ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk
lebih baik menggunakan kursi yang rendah (agar kaki ibu tidak
kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
1
tangan bayi letakkan satunya di belakang badan ibu, dan yang satu di
depan. Usahakan agar perut bayi dapat menempel pada badan ibu,
bayi). Dan yang terakhir pastikan telinga dan lengan bayi terletak pada
satu garis lurus serta ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
3) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang
cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut
bayi.
bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi
akan menekan ASI yang terletak di bawah areola payudara. Posisi yang
salah, yaitu apabila bayi hanya mengisap pada puting susu saja, akan
mengakibatkan masukan ASI yang tidak adekuat dan puting susu lecet.
disangga lagi.
mengetahui bayi telah menyusu dengan teknik yang benar, dapat dilihat
bahwa bayi akan tampak tenang, badan bayi menempel pada perut ibu,
mulut bayi terbuka lebar, dagu menempel pada payudara ibu, sebagian
mengisap kuat dengan irama perlahan, puting susu ibu tidak terasa
nyeri, telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus, dan kepala
tidak menengadah.
diganti dengan payudara yang satunya. Cara melepas isapan bayi yaitu
jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau
pada puting susu dan di sekitar areola payudara; biarkan kering dengan
sendirinya
lahan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
1
kepala bayi
Produksi ASI, kriteria yang dipakai sebagai patokan untuk mengetahui jumlah
3) Tetesan susu dari payudara sebelum bayi mulai memperoleh susu dari
payudara ibu dan susu memeres dari payudara lain yang sedang tidak
diisap bayi.
Bayi usia 0-6 bulan, dapat dinilai mandapat kecukupan ASI bila
1) Bayi minum ASI tiap 2-3 jam atau dalam 24 jam minimal mendapat
3) Bayi akan buang air kecil (BAK) paling tidak 6-8 kali sehari.
7) Pertumbuhan berat badan dan tinggi badan bayi sesuai dengan grafik
pertumbuhan
rentang usianya)
9) Bayi kelihatan puas, sewaktu saat lapar akan bangun dan tidur dengan
cukup
10) Bayi menyusu dengan kuat (rakus), kemudian melemah dan tertidur
pulas
dengan waktu yang sangat lama. Tapi juga terkadang bayi lebih cepat
5) Perkembangan berat badan bayi kurang dari 300 gr / bulan dan ini
1. Makanan
produksi ASI. Apabila makanan yang ibu makan cukup akan gizi dan pola
makan yang teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan lancar
(Rizki, 2013). Makanan ibu harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak,
vitamin dan mineral yang dibutuhkan bagi ibu menyusui serta dianjurkan
mengonsumsi air putih 8-12 gelas/hari (Rini, Susilo & Kumala, 2016).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
2
3) Sumber vitamin dan mineral, contoh: susu, keju, sayuran yang berwarna
4) Banyak minum terutama sari buah, bubur kacang hijau dan susu
fikiran harus tenang (Rizki, 2013). Keadaan psikologi ibu tertekan, sedih
dan tegang akan menurunkan volume ASI. Secara psikologis ibu harus
dapat digunakan selama menyusui adalah kondom, IUD dan pil khusus
4. Perawatan Payudara
5. Anatomis Payudara
itu juga perlu diperhatikan bentuk anatomis papila atau puting susu (Rizki,
2013).
6. Faktor Fisiologis
2013).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
2
7. Pola Istirahat
kondisi ibu terlalu capek, kurang istirahat maka ASI berkurang (Rizki,
2013). Pada bulan-bulan pertama, ibu akan merasa kurang istirahat karena
pola tidur bayi yang belum teratur. Hal ini dapat diatasi dengan cara
mengikuti pola tidur bayi. Sebisa mungkin ibu tidur saat bayi tertidur dan
pola tidur bayi maka ibu akan mendapatkan istirahat yang cukup (Riksani,
2012).
pada bayi prematur dan cukup bulan berbeda. Studi mengatakan bahwa
pada produksi ASI bayi prematur akan optimal dengan pemompaan ASI
lebih dari 5 kali per hari selama bulan pertama setelah melahirkan
rendah dibandingkan bayi yang berat lahir normal (BBL>2500 gr) (Rizki,
Umur kehamilan dan berat lahir mempengaruhi produksi ASI. Hal ini
minggu) sangat lemah dan tidak mampu menghisap secara efektif sehingga
produksi ASI lebih rendah dibandingkan bayi cukup bulan (Rizki, 2013).
meskipun dosis rendah disatu sisi membuat ibu rileks sehingga membantu
payudara ibu dan cara menyusui. Jika ibu tidak bisa mengatasi masalah
Situasi dan kondisi dalam hal pemberian ASI eksklusif ini sangat bergantung
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
2
pula pada keadaan kesehatan ibu dan bayi. Seorang ibu yang mengalami
berikut:
Hanya 5% ibu yang betul- betul mengalami sindrom ASI kurang yang
yang lain biasanya disebabkan karena proses menyusui yang tidak benar,
Ibu yang terpisah dari bayinya, misalnya karena ibu bekerja, sering
berkurang dan berakibat produksi ASI juga berkurang. Bayi prematur, bayi
berat lahir rendah (BBLR), bayi sakit kelainan anatomis rongga mulut
ibu dan posisi menyusu bayi. Apabila tidak diatasi hal ini akan
(IDAI, 2013).
pemberian ASI eksklusif, menyusui dengan cara yang benar, dan menyusui
3) Payudara Bengkak
limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri. Hal
bayi segera setelah bayi lahir (IMD), menyusui menurut kehendak bayi
menyususi yang benar, dan mengeluarkan sisa ASI dengan tangan atau
aerola payudara. Bila bayi menyusu hanya pada puting susu, maka bayi
akan mendapat ASI sedikit karena gusi bayi tidak menekan pada daerah
puting susunya. Selain itu, puting yang lecet juga dapat disebabkan oleh
moniliasis (jamur) pada mulut bayi yang menular pada puting susu ibu,
serta akibat dari pemakaian sabun, krim atau zat iritan lainnya untuk
mencuci puting susu. Ibu yang mengalami puting lecet akan kesakitan
ASI yang tersisa (residu), dan selanjutnya seperti mekanisme di atas maka
produksi ASI akan berkurang. Rasa sakit sendiri akan menekan keluarnya
5) Mastitis
air hangat, ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi,
cukup istirahat, minum air putih minimal 2 liter/hari, minum antibiotik, dan
Suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih duktus
laktiferus yang disebabkan oleh tekanan jari ibu pada waktu menyusui,
sumbatan.
7) Abses Payudara
berisi nanah.
Untuk diagnosis apakah puting ada kelainan atau tidak yaitu dengan
cara menjepit aerola payudara antara ibu jari telunjuk di belakang puting
susu. Apabila puting susu menonjol maka puting tersebut adalah normal,
ibu dengan infeksi HIV positif. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang
langsung antara lesi di payudara ibu dan mulut bayi sebaiknya dihindari
pada tahap ini harus dihentikan selama 5 kali waktu paruh zat tersebut.
ASI. Hal ini disebabkan karena kondisi kelainan metabolik yang bisa
sepanjang hidupnya.
b. Maple Syrup Urine Disease adalah kelainan yang timbul karena tubuh
tidak dapat mencerna jenis protein leusin, isoleusin dan valine. ASI
maupun susu hewani lainnya tidak dapat dicerna oleh bayi, sehingga
valine.
a. Bayi yang lahir kurang dari 1500 gram (berat badan lahir sangat rendah)
b. Bayi yang lahir kurang dari 32 minggu usia gestasi (sangat preterm)
c. Bayi yang berisiko hipoglekimia yaitu kadar gula darah tidak meningkat
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
3
meskipun telah menyusui tanpa jadwal dan atau diberikan tambhan ASI
perah. Risiko hipoglikemia dapat terjadi pada bayi yang kecil untuk usia
5) Kelainan ibu : puting ibu lecet, puting ibu luka, payudara bengkak,
7) Ibu bekerja
rangsangan dari luar. Perilaku dapat terjadi melalui proses adanya stimulus
teori Skiner ini disebut dengan teori “S-O-R” atau Stimulus Organisme
antara lain adalah dukungan sosial baik dari keluarga, tenaga kesehatan,
(Notoatmodjo, 2010).
stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain (dari luar)
bersangkutan.
tersebut sudah berupa tindakan atau praktik dan dapat diamati orang
dan minuman.
pengobatan.
1 Pengetahuan (knowledge)
1) Tahu (know)
2) Memahami (comprehension)
3) Aplikasi (application)
Misalnya: Ibu yang telah paham tentang ASI eksklusif, ia harus dapat
4) Analisis (analysis)
satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5) Sintesis (synthesis)
6) Evaluasi (evaluation)
2 Sikap (attitude)
Sikap adalah respon tertutup terhadap suatu stimulus atau objek yang
misalnya senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, dan
terbuka) atau aktivitas. Secara garis besar, sikap juga memiliki tingkatan
merespon.
secara eksklusif.
terbuka (tindakan).
3 Tindakan/Praktik (practice)
yaitu:
panduan.
dari oranglain.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
3
Faktor pokok yang kedua adalah faktor diluar perilaku atau lingkungan
(Nursalam, 2015).
Gambar 2.6 : Precede Proceed Model (Green LW. & Kreuter MW, 1991)
dalam (Nursalam, 2015)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
3
2010).
Budaya Teman
Norma
Kesehatan
Gambar 2.7: Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kesehatan (Green
LW & Kreuter MW, 1991)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
4
kesehatan.
2015).
segala faktor baik fisik, biologis maupun sosial budaya yang sevara
fasilitas, sikap dan perilaku para petugas kesehatan dan keluarga juga
2015).
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
4
akan gizi dan pola makan yang teratur, maka produksi ASI akan
bayi. Hal ini akan menjamin bahwa bayi menstimulasi produksi ASI
dalam waktu 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong
dalam waktu 2 jam, sebaiknya menyusui bayi secara non jadwal (on
Sebisa mungkin ibu tidur saat bayi tertidur dan bangun saat bayi
2012).
vitamin-vitamin.
samping terhadap bayi dan jarang muncul efek samping pada ibu
menyusui.
Produksi ASI
1 Faktor Predisposisi
a Pengetahuan
ASI eksklusif. Hal ini berarti bahwa semakin baik pengetahuan ibu
b Sikap
sebelum ASI keluar (prelaktal), serta kurangnya rasa percaya diri ibu
(Yuliana, 2013).
c Budaya
(Friedman, 2010).
seperti minum es, makan pedas, ataupun ritual banyu wuwung yang
2 Faktor Pendukung
3 Faktor Pendorong
a Dukungan keluarga
4. Factor’s Influencing the D: Studi kohort longitudinal Dari 500 ibu yang
reasons why mother’s dengan menggunakan data berhenti menyusui
stop breastfeeding; yang diperoleh dari sepenuhnya sebelum
2014; Catherine R.L,et NSAPD (Nova Scotia enam bulan dan
al Atlee Perinatal Database) memberikan alasan
dan The Healthy untuk menghentikan,
Begginnings Public Health sebagian besar (73,6%)
Database berhenti dalam enam
minggu pertama.
S: Sampel berjumlah 500 ibu Alasan paling umum
yang berhenti menyusui yang dikutip adalah
sebelum 6 bulan usia ketidaknyamanan atau
bayinya. keletihan terkait
V: Variabel yang diteliti dengan menyusui
adalah karakteristik (22,6%) dan
maternal, obstetrik, dan kekhawatiran
neonatal dan setiap alasan tentang suplai susu
berhenti menyusui (21,6%). Kembali ke
pekerjaan atau sekolah
I: Wawancara dengan 11 dikaitkan dengan
kategori. lamanya bayi yang
disusui: 20% wanita
A: Data ini terkait dengan yang berhenti
Nova Scotia Atlee setelahnya
Perinatal Database untuk enam minggu
mendapatkan informasi menyebut ini sebagai
tentang karakteristik ibu alasannya.
dan bayi baru lahir.
Hubungan antara
karakteristik maternal,
obstetrik, dan neonatal dan
setiap alasan berhenti
menyusui sepenuhnya
diperiksa.
BAB 3
Produksi ASI
Faktor Demografi Faktor
Usia
Faktor Faktor Pendorong
Predisposisi Pendukung Dukungan keluarga
Jenis Kelamin Dukungan Petugas Kesehatan
Pengetahuan 1 Adanya
Pendidikan
fasilitas
Sikap
Pekerjaan kesehatan
Budaya 2. Peraturan
Paritas
kesehatan 3. Dukungan teman
4. Keyakinan
3. Keterampilan 4. Dukungan tokoh
5. Nilai terkait masyrakat
kesehatan
6. Norma 5.Dukungan Pengambil
keputusan
Gambar 3.0-1 : Kerangka konseptual Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu
dalam Memperlancar Produksi ASI berbasis teori Preceed-Proceed (Green L W. & Kreuter
MW, 1991)
59
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
6
Green ada 3 faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang. Perilaku seorang
ibu menyusui dalam upaya memperlancar produksi ASI dipengaruhi oleh 3 faktor antara
lain: factor predisposisi (predisposing factors) yaitu: pengetahuan, sikap, dan budaya.
Factor pendukung (enabling factors) yaitu: adanya sarana kesehatan. Sedangkan, factor
Perilaku ibu menyusui dalam memperlancar produksi ASI dapat dipengaruhi oleh faktor
serta dukungan petugas kesehatan. Faktor-faktor tersebut sangatlah berkaitan dan akan
mendukung dan memperkuat perilaku ibu dalam memperlancar ASI sehingga ibu dapat
faktor yang sangat penting dan memiliki peranan yang besar dalam menumbuhkan
kesadaran ibu untuk dapat memberikan ASI pada bayinya (Bahiyatun, 2009).
Pengetahuan ibu mengenai cara menyusui yang benar, perawatan payudara, asupan
nutrisi yang bergizi akan membantu ibu untuk dapat memperlancar produksi ASI
tradisi maupun budayanya sehingga akan mempengaruhi dukungan bagi ibu menyusui
berupa anjuran dan pantangan terkait makanan-minuman, perilaku dan ritual bagi ibu
menyusui. Anjuran tersebut seperti makan daun katuk, banyak makan sayur, minum
jamu gejah, larangan seperti minum es, makan pedas, ritual yang dianjurkan untuk ibu
menyusui khususnya di Jawa Timur dan yang dilakukan partisipan adalah banyu
wuwung (Muladevi dkk, 2015). Faktor lainnya adalah sikap, sikap yang positif terhadap
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
6
pemberian ASI eksklusif harus sudah terbentuk sejak saat masa kehamilan atau bahkan
jauh sebelumnya agar pada saat masa menyusui ibu sudah memiliki kesadaran serta
keinginan untuk menyusui anaknya secara eksklusif (Soetjiningsih, 2012). Menurut The
World Alliance for Breastfeeding (WABA), seorang ibu yang berhasil menyusui secara
eksklusif perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak terutama dari keluarga
(suami, ibu, ibu mertua) serta dari tenaga kesehatan. Adanya dukungan tersebut dapat
mengatasi berbagai kesulitan yang dihadapi ibu seperti mengatasi kurangnya informasi,
mengatasi keraguan atau kemampuan ibu dalam menyusui bayinya serta mengambil
eksklusif. Ibu yang mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga akan mampu
fasilitas kesehatan akan dapat membantu ibu dalam mendapatkan informasi maupun
perilaku ibu dalam memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Faktor-faktor tersebut
merupakan faktor yang paling kuat dan memiliki peranan yang besar dalam
mempengaruhi perilaku ibu untuk dapat memperlancar dan meningkatkan produksi ASI
H1:
produksi ASI
produksi ASI.
BAB 4
METODE PENELITIAN
pengukuran variabel korelasi yang terjadi pada obyek penelitian secara stimultan
independen dan dependen yang diteliti dilakukan pada waktu yang sama serta
tidak ada periode follow up. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
ASI.
4.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
(Hidayat, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang
tinggal di puskesmas Ngagel Rejo dan berjumlah 228 orang yang terdapat
63
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
6
4.2.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
menyusui periode bulan Juni – Juli 2018 dengan masalah produksi ASI yang
sedikit atau kurang di wilayah kerja puskesmas Ngagel Rejo yang berjumlah
143 orang.
Karena besar populasi tidak diketahui dengan pasti jumlahnya, besar sampel
Keterangan:
n : Perkiraan besar sampel
N : Perkiraan besar populasi
z : Nilai standar normal untuk α= 0,05 (1,96)
p : perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
q : 1-p (100%- p)
d : tingkat kesalahan yang dipilih (0,05)
4.2.4 Sampling
wilayah atau lokasi populasi. Terdapat dua Kelurahan pada wilayah kerja
Kelurahan Ngagel. Dari 228 ibu menyusui yang tersebar dalam dua kelurahan
kelurahan Ngagel Rejo dan 59 orang pada kelurahan Ngagel. Dari 228 ibu
menyusui akan dipilih secara acak 143 ibu menyusui dengan masing-masing
kelurahan berjumlah 106 orang pada kelurahan Ngagel Rejo dan 37 orang
sebagai berikut:
Kelurahan Ngagel :
produksi ASI.
bayi TS 2
2 Menanggapi: STS 1
a Produksi ASI yang
sedikit Skor untuk
3 Menghargai: pertanyaan
a Hal-hal yang dapat negative
mempengaruhi SS : 1
produksi ASI S 2
4 Bertanggung jawab: TS 3
a Konsumsi Makanan STS 4
dan cairan Skor maksimal:
b Frekuensi menyusui 40
c perawatan payudara Skor minimal: 10
d Istirahat yang
cukup Kategori:
Sikap Negatif: ≤
20
Sikap Positif: ≥
21
Budaya Suatu kebiasaan dan nilai- 1 Wujud budaya dalam Kuisioner Ordinal Kuisioner ini
nilai yang dilakukan turun- bentuk gagasan terdiri dari 8 item
temurun dalam keluarga a Pandangan budaya pernyataan.
tentang upaya memperlancar tentang menyusui Skor untuk
produksi ASI b Pandangan budaya pernyataan
tentang kolostrum positif:
c Pandangan budaya SS : 4
mengenai makanan S 3
pantangan bagi ibu TS 2
menyusui STS 1
2 Wujud budaya dalam Skor untuk
bentuk tindakan pernyataan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
6
Kategori:
Budaya Negatif:
≤ 16
Budaya Positif
≥ 17
Adanya Segala jenis fasilitas yang Ketersediaan: Kuisioner Ordinal Pernyataan terdiri
fasilitas tersedia yang dapat 1 Fasilitas Informasi dari 8 item
kesehatan mendukung ibu menyusui 2 Fasilitas kesehatan dengan pilihan
dalam meningkatkan produksi 3 Penyuluhan dan jawaban “ya” dan
ASInya. pendidikan kesehatan “tidak”
Ya: 1
Tidak: 0
Kriteria:
Baik: 76-100%
Cukup: 55-75%
Kurang: <55%
Dukungan Hal yang dirasakan responden 1 Dukungan Kuisioner Ordinal Pernyataan terdiri
Keluarga mengenai dukungan informasional dari 9 item
keluarganya kepada 2 Dukungan emosional dengan skor:
responden dalam mendukung 3 Dukungan Tidak pernah: 1
ibu untuk dapat meningkatkan instrumental Kadang-kadang:
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
7
Kategori:
7-14: dukungan
kurang
15-21: dukungan
cukup
22-28: dukungan
baik
(Arikunto, 2009)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
7
Variabel Dependen
Perilaku ibu Tindakan yang dilakukan ibu 1 Memperhatikan Kuisioner Ordinal Kuisioner ini
menyusui untuk meningkatkan produksi asupan nutrisi ibu terdiri dari 12
dalam ASI menyusui item pernyataan
memperlancar 2 Frekuensi menyusui dengan skor:
produksi ASI 3 Perawatan payudara Tidak pernah: 1
4 Pola istirahat yang Kadang-kadang:
cukup 2
5 Kondisi psikologis ibu Sering: 3
yang tenang Selalu: 4
6 Suplemen pelancar
ASI Kategori:
12-24: perilaku
kurang
25-36: perilaku
cukup
37-48 : perilaku
baik
(Arikunto, 2009)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
7
kuesioner yaitu peneliti mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk
ASI. Kuisioner ini terdiri dari 21 pertanyaan tertutup dengan pilihan berganda
kualitas dan kuantitas ASI . Kuisioner ini terdiri dari 21 pertanyaan dan jika
dijawab dengan benar maka diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0. Maka
faktor dalam pemberian ASI eksklusif yang salah satu variabel independennya
yaitu sikap yang kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Kuisioner ini terdiri dari
sikap diukur menggunakan skala likert dengan skor jawaban untuk pernyataan
positif yaitu sangat setuju= 4, setuju= 3, tidak setuju= 2, sangat tidak setuju =
gepyok untuk
melancarkan ASI
dalam pemberian ASI eksklusif yang salah satu variabel independennya yaitu
dengan tipe dichotomy questions yaitu jawaban terbatas ya dan tidak. Jika ya
peneliti. Kuisioner ini terdiri dari 9 pertanyaan. Pilihan jawaban terdiri dari
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
7
dari (Ali, 2010) dalam penelitiannya yang tentang analisis faktor dalam
pemberian ASI eksklusif yang salah satu variabel independennya yaitu peran
2009).
Tabel 4.8 Blue Print Kuisioner Perilaku Ibu dalam Memperlancar Produksi ASI
No. Aspek Pernyataan Nomor Jumlah item
item
1. Tindakan atau Ibu menyusui perlu 1,2,3,4 4
upaya ibu untuk memperhatikan
dalam asupan nutrisi yang ia
memperlancar konsumsi
produksi ASI
Frekuensi menyusui 5 1
lebih sering
Ibu menyusui harus 6 dan 7 2
melakukan perawatan
payudara
Kondisi psikologis ibu 8 1
harus tenang dan
berfikir positif
Pola istirahat yang 9 dan 10 2
cukup
Mengonsumsi obat 11 dan 12 2
maupun jamu herbal
untuk memperlancar
produksi ASI
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Ngagel Rejo pada tanggal 7 Juni sampai 5
Juli 2018. Pemilihan Puskesmas Ngagel Rejo Surabaya sebagai lokasi penelitian
disebabkan karena menurut data Profil Kesehatan Kota Surabaya cakupan ASI
dalam 3 tahun terakhir hingga pada tahun 2015 hanya mencapai angka 43,53%
dan berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan didapatkan data bahwa dari
78 bayi berusia 0-6 bulan hanya 21 bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif
serta didapatkan data melalui studi pendahuluan bahwa 9 dari 10 ibu menyusui
yang kurang.
awal sehingga peneliti dapat mendapatkan data dari Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.
4 Peneliti juga bekerja sama dengan kader posyandu di dua kelurahan yakni
jumlah ibu menyusui. Jumlah ibu menyusui pada kelurahan Ngagel Rejo
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
8
sebanyak 169 sedangkan pada kelurahan Ngagel sebanyak 59. Jadi total
menyusui di dua kelurahan terpilih secara acak 143 ibu menyusui yang
tersebar di dua kelurahan dengan jumlah setiap kelurahan adalah sebesar 106
untuk memperoleh alamat rumah setiap responden. Setelah itu, peneliti door
tersebut.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
81
RW 2 RW 3 RW 4
Cluster Sampling
554555445547
Posyandu:PosyanduPosyanduPosyanduPosyanduPosyanduPosyandu:PosyanduPosyanduPosyandu:PosyaPosya 9 orang: 9 orang: 7 orang: 9 orang: 9 orang: 9 orang7 orang: 7 orang: 9 orang9 orang
orang15
orang
Terdapat Terdapat
4
RW 1 5 RW 1 RW 2 RW 3 RW 4 RW 5 RW 6 RW 7 RW 8 RW 9 RW 10 RW 11 RW 12
Posyandu Posyand
: 10 orang u: 13
X2
X3 Y
X4
X5
X6
Keterangan:
X1: Pengetahuan ibu menyusui
X2 : Sikap ibu menyusui
X3 : Budaya ibu menyusui
X4 : Ketersediaan fasilitas kesehatan
X5 : Dukungan keluarga
X6 : Dukungan petugas kesehatan
Y : Perilaku ibu dalam memperlancar produksi ASI
1 Editing
2 Coding
3 Scoring
1) Pengetahuan
2) Sikap
terdiri dari: sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Kriteria Sikap:
Sikap Negatif: ≤ 20
Sikap Positif: ≥ 21
3) Budaya
terdiri dari: sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Sangat setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat tidak setuju 1 4
Kriteria Budaya :
Budaya Negatif: ≤ 16
Budaya Positif : ≥ 17
Keterangan:
P : Presentase
Baik : 76%-100%
Cukup : 55%-75%
Kurang : <55%
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
8
minimal adalah 9.
Kriteria :
Kategori:
Kriteria:
memperlancar produksi ASI. Selain itu, juga dapat diketahui nilai (r) untuk
menilai seberapa kuat hubungan antara kedua variabel. Dari uji tersebut
H1 diterima.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
8
Cluster Sampling
Dari 228 ibu menyusui di dua kelurahan akan dipilih secara acak 143 ibu menyusui yang
tersebar responden
dalam duaKelurahan. Jumlah
pada Kelurahan Ngagel Rejo
berjumlah 106 orang dan di Kelurahan Ngagel berjumlah 37 orang.
Sampel:
Ibu menyusui yang mengalami produksi ASI yang kurang di Puskesmas Ngagel Rejo Surabaya yang berjumlah 143 orang
Analisa Data:
Analisa data dengan
menggunakan uji statistic
Spearman’s Rho taraf signifikasi
Proposal penelitian ini telah lulus uji kelayakan etik oleh Komite Etik
yakni data yang diberikan hanya akan digunakan untuk pengembangan ilmu.
Jika ibu menyusui bersedia untuk diteliti, maka harus menandatangani lembar
persetujuan. Namun ibu menyusui menolak untuk diteliti maka peneliti tidak
data (kuisioner) yang diisi oleh subjek. Lembar hanya diberi kolom untuk
Semua data yang telah terkumpul melalui kuisioner hanya dapat dilihat oleh
responden. Hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama bahkan terkadang
ada beberapa responden yang sedang tidak ada di rumah sehingga perlu
terkadang terkendala dengan bayi ataupun balita yang rewel dan menangis
sehingga terkadang ibu merasa kerepotan dan tidak focus dengan pertanyaan
dari kuesioner
cukup lama.
4. Penelitian ini meneliti dua responden yang berbeda yaitu ibu menyusui
BAB 5
mengenai analisis faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam memperlancar
kepada responden yakni ibu menyusui yang tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas
Ngagel Rejo Surabaya pada tanggal 7 Juni – 5 Juli 2018. Wilayah Kerja Puskesmas
Ngagel Rejo terdiri atas dua Kelurahan yaitu Kelurahan Ngagel dan Ngagel Rejo.
Penelitian ini dilakukan secara acak pada dua kelurahan tersebut yang masing-masing
setiap kelurahan didapatkan ibu menyusui yang mengalami produksi ASI kurang
berjumlah 106 orang pada Kelurahan Ngagel Rejo dan 37 orang pada Kelurahan
Ngagel. Penyajian hasil penelitian ini meliputi gambaran umum lokasi penelitian,
di jalan Ngagel Dadi III No. 17, Surabaya. Puskesmas Ngagel Rejo telah
didirikan sejak tahun 1981 sebagai puskesmas pembantu dari Puskesmas Jagir
dan pada tahun 1984 Puskesmas Ngagel Rejo berubah menjadi Puskesmas
Induk dan berstatus sebagai Puskesmas Rawat Jalan. Puskesmas ngagel rejo
memiliki luas wilayah sebesar 2.203 Km dan memiliki wilayah kerja yaitu
91
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
9
Kelurahan Ngagel Rejo memiliki luas wilayah sebesar 136 Ha yang terdiri 12
tempat tinggal warga Kelurahan Ngagel Rejo sehingga mudah dan cepat
serta Kelurahan Ngagel Rejo RW 3,7,8, dan 11), Posyandu Balita sebanyak
Rejo dan kader yang aktif sebanyak 370 orang. Puskesmas Ngagel Rejo juga
ibu hamil yang diadakan untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran ibu
Posyandu yang diadakan dua kali dalam satu bulan terdapat penyuluhan
Kelurahan Ngagel.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
9
bayi berusia < 6 bulan hanya 55 bayi yang mendapatkan ASI secara
Tabel 5.2 Distribusi silang hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu dalam
memperlancar produksi ASI
Pengetahuan Perilaku Ibu dalam Memperlancar Total
Produksi ASI
Kurang Cukup Baik
f % f % F % f %
Cukup 0 0 13 9,1 0 0 13 9,1
Baik 1 0,7 94 65,7 35 24,4 130 90,9
Total 1 0,7 107 74,8 35 24,5 143 100
Spearman Rho’ Signifikasi (p) = 0,039
Koefisien Korelasi (r) = 0,173
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa responden yang memiliki
ASI memiliki perilaku yang cukup dalam upaya memperlancar ASI yakni
nilai signifikasi sebesar (p) = 0,039 yang berarti nilai tersebut < 0,05
ibu dalam memperlancar produksi ASI didapatkan nilai (r) = 0,173 yang
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
9
Tabel 5.3 Distribusi Silang Hubungan Faktor Sikap dengan Perilaku Ibu
dalam Memperlancar Produksi ASI
Sikap Perilaku Ibu dalam Memperlancar Produksi ASI Total
Kurang Cukup Baik
f % f % f % f %
Negatif 0 0 18 12,6 0 0 18 12,6
Positif 1 0,7 89 62,2 35 24,5 125 87,4
Total 1 0,7 107 74,8 35 24,5 143 100
Spearman Rho’ Signifikasi (p) = 0,013
Koefisien Korelasi (r) = 0,208
tabel diatas juga menunjukkan bahwa sikap responden yang positif dan
uji Spearman Rho’ didapatkan hasil nilai signifikasi sebesar (p) = 0,013
yang berarti hasil ini < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak
dengan perilaku ibu dalam memperlancar ASI adalah sebesar 0,208 yang
Tabel 5.4 Distribusi Silang Hubungan Faktor Budaya dengan Perilaku Ibu
dalam Memperlancar Produksi ASI
Budaya Perilaku Ibu dalam Memperlancar Produksi ASI Total
Kurang Cukup Baik
f % f % f % f %
Negatif 0 0 21 14,7 1 0,7 22 15,4
Positif 1 0,7 86 60,1 34 23,8 121 84,6
Total 1 0,7 107 74,8 35 24,5 143 100
Spearman Rho’ Signifikasi (p) = 0,024
Koefisien Korelasi (r) = 0,189
Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa mayoritas responden yang
(r) = 0,189 yang berarti terdapat keeretan hubungan yang rendah antara
kesehatan secara baik untuk dapat melancarkan produksi ASI juga memiliki
produksi ASI sebesar 0,023. Nilai signifikasi tersebut < 0,05 sehingga dapat
cukup juga memiliki perilaku yang cukup baik dalam melancarkan produksi
ASI. Hasil uji Spearman Rho’ juga menunjukkan nilai signifikasi antara
produksi ASI yakni sebesar 0,000, hasil tersebut < 0,05 sehingga dapat
produksi ASI.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
10
cukup baik juga akan memiliki perilaku yang cukup baik dalam
nilai signifikasi sebesar 0,177. Nilai signifikasi tersebut > 0,05 sehingga
5.3 Pembahasan
Ngagel Rejo Surabaya pada tanggal 7 Juni – 5 Juli 2018 didapatkan bahwa
Rejo Surabaya. Hasil tersebut sesuai dengan teori menurut WHO yaitu
ibu dalam memperlancar ASI cukup rendah. Hasil penelitian ini juga sesuai
pemberian ASI baik bagi ibu maupun bayinya, hal-hal yang dapat
maka akan semakin tinggi pula tingkat kesadaran seseorang dan semakin
Ibu yang memiliki pendidikan tinggi akan lebih mudah mencari informasi
lebih kuat untuk mengahadapai masalah maupun kesulitan dalam hal ini
produksi ASI yang sedikit sehingga ibu tersebut akan berusaha dengan
Puskesmas Ngagel Rejo memiliki pengetahuan yang baik akan tetapi masih
ditemukan bayi yang berusia kurang dari 6 bulan diberikan susu formula
banyak serta alasan lainnya adalah karena faktor ibu yang bekerja sehingga
menurut sebagian besar ibu yang bekerja lebih praktis memberikan susu
menyatakan bahwa 24% wanita dilaporkan bahwa mereka tidak yakin bisa
memproduksi ASI yang cukup untuk bayinya (Shahbar, 2014). Oleh karena
secara mendetail dan jelas mengenai produksi ASI agar tidak khawatir lagi
pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif akan bertahan lebih lama
antara lain adalah pendidikan baik formal maupun non formal, media
yang bergizi akan membantu ibu untuk dapat memperlancar produksi ASI
ibu mengenai cara meningkatkan produksi ASI maka akan semakin baik
bahwa terdapat hubungan antara faktor sikap dengan perilaku ibu dalam
hubungan antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif, tetapi dengan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dan pemberian
Sebagian besar ibu menyusui dalam penelitian ini memiliki sikap yang
pada poin pertama yang menyatakan bahwa “saya meyakini bahwa produksi
ASI saya dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi saya”. Pada pernyataan
tersebut semua ibu menjawab “sangat setuju” atau “setuju” akan tetapi
mereka memberikan tambahan susu formula oleh karena itu ada beberapa
ibu menyusui dalam penelitian ini yang menyusui secara parsial atau
bahwa “pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan dapat diberikan
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
10
Melalui data demografi juga didapatkan bahwa dari 82 bayi yang berusia
kurang dari 6 bulan hanya 55 bayi (67%) yang mendapatkan ASI secara
bulan tidak mendapatkan ASI secara eksklusif. Hal tersebut sesuai dengan
penelitian yang menyebutkan bahwa satu dari sekian banyak alasan ibu
al., 2007)
dan sebaliknya sikap yang negative juga akan menumbuhkan perilaku yang
dapat memberikan ASI kepada bayinya. Pengetahuan ibu yang baik juga
terhadap stimulus atau objek tertentu, yang melibatkan faktor pendapat dan
media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta
produksi ASI
bahwa terdapat hubungan antara faktor budaya dengan perilaku ibu dalam
terhadap perilaku ibu dalam memberikan ASI. Selain itu hasil penelitian
organ reproduksi ibu setelah melahirkan. Hal ini juga tidak terlepas dari
dukungan maupun saran dari anggota keluarga agar ibu mengonsumsi jamu
sehingga bayinya menjadi lebih sehat karena apa yang dikonsumsi ibu
yang diproduksi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
mengonsumsi jamu pada saat hamil dan setelah melahirkan di Desa Kajoran
gangguan yang dialami saat hamil dan setelah melahirkan seperti mules-
mules, nyeri perut, nyeri jalan lahir, perut berkerut dan cemas juga untuk
penelitian ini mengaku bahwa jamu yang diminum dibuat dari berbagai
macam bahan alami yang dibeli oleh penjual jamu gendong atau dibuat
sendiri. Pada penelitian ini ibu menyusui yang mengonsumsi jamu merasa
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kumalasari, 2014) yang
dan tidak indah lagi dalam penelitian ini terdapat ibu menyusui yang setuju
dengan pernyataan poin ke-2 pada kuesioner budaya yaitu “saya percaya
ASInya sehingga biasanya pada saat pumping dan saat mandi sering
Ibu yang setuju bahwa makanan pedas adalah makanan pantangan bagi ibu
pada poin ke 5 yang menyatakan “ibu yang baru melahirkan dan menyusui
tersebut. Penelitian ini sesuai dengan penelitian dari (Muladevi dkk, 2015)
sakit. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas (74%) ibu
semakin positif budaya seseorang maka akan semakin baik perilaku orang
tersebut.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
11
kesehatan serta kunjungan ibu nifas juga diperoleh oleh sebagian besar
fasilitas waktu, uang, tenaga, alat dan keterampilan. Perilaku kesehatan akan
dalam pemberian ASI eksklusif terutama bagi ibu menyusui yang bekerja
(Budiyanto, 2015).
(Irma Eva, 2009) bahwa terdapat hubungan yang positif antara ketersediaan
tubuhnya.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
11
keluarga dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian ini juga serupa
koofisien korelasi rendah yaitu hanya sebesar 0,311. Hal tersebut sesuai
Keluarga dalam penelitian ini adalah suami, ibu kandung, ibu mertua,
saudara maupun orang terdekat yang tinggal satu rumah dengan responden.
Salah satu bentuk dukungan keluarga kepada ibu menyusui adalah dengan
memberikan bantuan dalam bentuk materi, bantuan fisik serta bantuan untuk
eksklusif. Dukungan dari suami dan ibu kandung dari ibu menyusui lebih
bayi dan pujian dari suami akan membuat hati ibu lebih bahagia sehingga
Tyas, 2017) perhatian dari suami terhadap istrinya akan merangsang reflex
oleh bayi.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
11
mengontrol kesehatan ibu dan anak termasuk kesehatan ibu menyusui dan
(Runtunuwu, 2013).
jumlah produksi ASI, cara menyusui yang benar serta mengadakan kelas ibu
hamil untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan oleh ibu agar
tetapi hal tersebut tidak sejalan dengan hasil penelitian ini bahwa tidak ada
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan (Sabati, 2015)
informasi dan edukasi terkait tanda-tanda jika produksi ASI kurang serta
meyakinkan dan membangun kepercayaan diri ibu bahwa produksi ASI nya
BAB 6
6.1 Simpulan
sehingga semakin baik pengetahuan seorang ibu maka akan semakin baik
eksklusif.
semakin positif budaya yang dianut maka akan semakin baik perilakunya
ketersediaan fasilitas kesehatan maka akan semakin baik pula perilaku ibu.
6.2 Saran
aktif untuk mengajak ibu menyusui ikut dalam setiap program yang
3 Bagi Responden
responden dapat memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik lagi.
penelitian ini.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
11
DAFTAR PUSTAKA
Dall’Oglio, I., Salvatori1, G., Bonci, E., Nantini, B., D’Agostino, G. and Dotta1, A.
(2007) 'Breastfeeding Promotion in Neonatal Intensive Care Unit: Impact of a
New Program Toward a BFHI for High-Risk Infants'. Acta Pædiatrica, 96:
1626–1631
Declercq, E., Labbok, M.H., Sakata, C. and O’Hara, M.A. (2009) 'Hospital Practices
and Women’s Likelihood of Fulfi lling Their Intention to Exclusively
Breastfeed'. American Joumal of Public Health: 99 (5)
Dinas Kesehatan Kota Surabaya (2016) Profil Kesehatan Kota Surabaya, p. 194.
Duyan Çamurdan, A. S. O¨ zkan, D. Yu¨ ksel,F. Pasli,F. S¸ ahin,U. Beyazova. (2007)
‘The effect of the baby-friendly hospital initiative on long-term breast feeding’,
International Journal of Clinical Practice, 61(8), pp. 1251–1255. doi:
10.1111/j.1742-1241.2007.00926.x.
Friedman, Marilyn (2010) Buku Ajar Keperawatan Keluarga, Edisi 5, EGC, Jakarta
Futrelle, K. M. and Starr, S. (2016) ‘Factors That Influence Mothers’ Decisions
Concerning Breastfeeding’. Available at: http://digitalcommons.gardner-
webb.edu/nursing_etd.
Friyanti, A. (2014) 'Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif'.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia. 4:3
Haryono, rudi dan sulis setianingsih (2014) Manfaat ASI Eksklusif untuk Buah Hati
Anda. Yogyakarta: Pustaka Baru.
Hegar, B. (2008) Bedah ASI Kajian Dari Berbagai Sudut Pandang Ilmiah. Jakarta:
IDAI Balai Penerbit FKUI.
IDAI (2013) ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi Pada Bayi. Jakarta: Komite Website
IDAI (developed by PT Virtudraft Intermedia Telematika).
Jannah, N. (2011) Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Jose M, Ceriani C MD, Graciela N, Liliana B, Ana M,, Armando G,Phd. (2003)
'Maternal and Perinatal Factors Influencing the Duration of Exclusive
Breastfeeding During the First 6 Months of Life'. Original Research. Vol.19
No.2 p 136-144. http://jhl.sagepub.com/content/19/2/136.full.pdf+html
Juliastuti, R. (2011) ‘Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Pekerjaan Ibu, dan
Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini dengan Pemberian ASI Eksklusif'. Thesis
,pp. 1–87.
Kent, Jacqueline C, Danielle K. Prime, Catherine P. Garbin (2011) ‘Principles for
Maintaining or Increasing’, the Association of Women’s Health, Obstetric and
Neonatal Nurses, pp. 114–121. doi: 10.1111/j.1552-6909.2011.01313.x.
Kharismawati, Eka (2014) Analisis Faktor Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi
Berdasarkan Teori WHO di Wilayah Puskesmas Mulyorejo Surabaya Skripsi,
Universitas Airlangga
Unicef (2014) Booklet Pesan Utama Paket Konseling: Pemberian Makanan Bayi dan
Anak. Ebook.
Vilar B, Aquir E, Gandia RF. (2009) 'A Qualitative Approach to Social Support and
Breastfeeding Decision'. Journal Midwifery. Vol 25 Issue 2009. p 187-194.
http://www.midwiferyjournal.com/article/S0266-6138(07)00031-9/fulltext
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
12
Widiyaning Tyas, M. (2017) 'Determinan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Rumah
Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Putat Jaya Kota Surabaya', Thesis.
Universitas Airlangga.
Widuri, H. (2013) Cara Mengelola ASI Eksklusif Bagi Ibu Bekerja. Yogyakarta:
Gosyen Publising.
Yuliarti, N. (2010) Keajaiban ASI, Makanan Terbaik Untuk Kesehatan, Kecerdasan
dan Kelincahan Si Kecil. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Zakiyah (2012) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif
di Kelurahan Semanan Kecamatan Kalideres Jakarta Barat Tahun 2012’, Skripsi.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
12
Judul Penelitian : Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu dalam
Memperlancar Produksi ASI Berbasis Precede-Proceed Model
Tujuan
Tujuan Umum
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pengumpulan data satu kali waktu, tanpa
memberikan perlakuan, dalam penelitian ini responden akan mengisi beberapa
kuisioner yang terdiri dari kuisioner pengetahuan, sikap, budaya, ketersediaan
fasilitas kesehatan, dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan serta perilaku
ibu dalam memperlancar ASI. Pengisian kuisioner ini membutuhkan waktu 30 menit.
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
12
Manfaat
Subyek yang terlibat dalam penelitian ini akan memperoleh pengetahuan mengenai
hal-hal yang dapat meningkatkan produksi ASI sehingga dapat memberikan ASI
secara eksklusif terhadap bayinya.
Bahaya potensial
Tidak ada bahaya potensial yang diakibatkan oleh keterlibatan responden dalam
penelitian ini.
Hak untuk undur diri
Keikuksertaan responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan responden berhak
untuk mengundurkan diri kapanpun, tanpa menimbulkan dampak yang merugikan
responden.
Adanya insentif untuk subyek
Seluruh subyek penelitian akan mendapatkan souvernir berupa handuk yang dapat
digunakan ibu untuk digunakan saat melakukan pijat payudara.
Informasi Tambahan
Subyek penelitian dapat menanyakan semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini
dengan menghubungi peneliti :
Thali’ah Jihan Nabilah
Telp : 085804215462
Email : thaliahjihan@gmail.com
Saksi
(……………………….)
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
12
(INFORMED CONCENT)
Inisial :
Umur : tahun
Alamat :
No. Tlp / Hp :
Kode **) :
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa tekanan dari pihak
manapun
No. Responden :
Tanggal Pengisian :
Petunjuk Pengisian :
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan mengisi tempat kosong yang tersedia
serta memberi tanda centang (√ ) pada kolom yang tersedia. Pilihlah jawaban
yang sesuai menurut keadaan yang sebenarnya.
DATA DEMOGRAFI
Usia : …… tahun
Wiraswasta PNS
Jumlah anak :
Anak ke berapa :
Jenis kelahiran :
Usia Bayi :
Pekerjaan suami :
Penghasilan
keluarga
per bulan : < 3.500.000
3.500.000
>3.500.000
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
12
1. KUISIONER PENGETAHUAN
Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mengisi tempat kosong
yang tersedia dengan memberi tanda cek (˅)
No. Pernyataan Benar Salah
1. Jumlah produksi ASI yang dihasilkan ibu akan
cukup memenuhi kebutuhan bayi hingga berusia
2 tahun jika diberikan ASI eksklusif
2. Menyusui dapat mengurangi resiko pendarahan
pasca persalinan
3. ASI dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
bayi sehingga bayi jarang sakit
4. ASI dapat diberikan kepada bayi setiap bayi
meminta atau minimal 8 kali sehari
5. Makanan yang ibu konsumsi memiliki pengaruh
terhadap produksi ASI
6. Ibu yang banyak mengonsumsi makanan bergizi
dan cairan yang cukup akan memperlancar
ASInya
7. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan
air adalah zat-zat yang harus dikonsumsi ibu
secara cukup selama menyusui
8. Menyusui bayi sesering mungkin dan secara
langsung dapat meningkatkan jumlah produksi
ASI
9. Memijat payudara secara lembut dan rutin akan
melancarkan produksi ASI
10. Perawatan payudara dilakukan bertujuan untuk
dapat menghasilkan produksi ASI yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi
11. Kondisi stress dan kelelahan akan menyebabkan
ASI tidak lancar
12. Ibu yang tetap menyusui anaknya, mengonsumsi
makanan bergizi serta minum air putih yang
cukup akan membantu meningkatkan produksi
ASI
13. Ibu menyusui tidak diperbolehkan mengonsumsi
alcohol karena akan menghambat produksi ASI
sehingga ASI tidak lancar
14. Ibu menyusui tidak diperbolehkan merokok
karena akan menghambat produksi ASI sehingga
ASI tidak lancar
15. Ibu menyusui tidak boleh sembarangan dalam
meminum obat karena akan sangat
mempengaruhi ASI yang dihasilkannya
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
12
2. KUISIONER SIKAP
Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mengisi tempat kosong
yang tersedia dengan memberi tanda cek (˅)
SS : Jika anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut
S : Jika anda setuju dengan pernyataan tersebut
TS : Jika anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut
STS : Jika anda sangat tidak setuju dengan pernyataan berikut
No Pernyataan SS S TS STS
1. Sikap ibu yang meyakini bahwa ASI yang
dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi bayi akan mempengaruhi ibu dalam
memberikan ASI
2. Bila produksi ASI yang dihasilkan ibu
kurang atau sedikit maka ibu dapat
memberikan makanan tambahan untuk
bayinya yang masih berumur kurang dari 6
bulan
3. Bila ibu menyusui sakit dan harus meminum
obat, sikap ibu adalah memastikan bahwa
obat yang ibu minum harus aman bagi ibu
menyusui
4. Penggunaan alat kontrasepsi tidak
mempengaruhi produksi ASI
5. Ibu yang menyusui perlu makanan bergizi
lebih banyak daripada ibu yang tidak
menyusui
6. Konsumsi banyak cairan (minimal 8
gelas/hari) tidak mempengaruhi produksi
ASI
7. Menyusui secara langsung dan sesering
mungkin akan meningkatkan produksi ASI
8. Mengonsumsi jenis makanan tertentu tidak
mempengaruhi kualitas dan produksi ASI
9. Ibu harus melakukan perawatan payudara
selama hamil dan menyusui agar produksi
ASI lancar
10. Ibu yang istirahat dengan cukup (5-8 jam per
hari) akan membantu memperlancar produksi
ASI
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
13
3. KUISIONER BUDAYA
Petunjuk Pengisian: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mengisi tempat kosong
yang tersedia dengan memberi tanda cek (˅)
SS : Jika anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut
S : Jika anda setuju dengan pernyataan tersebut
TS : Jika anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut
STS : Jika anda sangat tidak setuju dengan pernyataan berikut
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya percaya bahwa menyusui merupakan
kodrat bagi seorang ibu
2. Kuesioner Sikap
3. Kuesioner Budaya
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.873 8
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
14
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.802 9
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
14
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.786 7
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
14
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.883 12
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
14
X027 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2
X028 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2
X029 2 3 1 2 2 2 1 2 1 3 2
X030 2 3 1 2 1 2 2 2 1 2 2
X031 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2
X032 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1
X033 2 3 1 2 2 1 2 1 1 1 1
X034 3 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1
X035 2 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1
X036 2 3 1 3 2 1 1 1 1 1 1
X037 2 3 1 2 2 2 1 2 2 1 1
X038 3 3 1 2 2 1 2 1 1 1 1
X039 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1
X040 3 3 1 2 2 2 1 2 1 1 1
X041 2 4 2 1 1 2 1 2 1 3 1
X042 2 4 2 2 1 2 1 2 1 3 1
X043 2 4 2 2 2 2 1 2 1 3 1
X044 2 4 1 2 1 2 2 2 1 3 1
X045 2 3 1 1 1 2 2 2 1 3 1
X046 2 4 2 1 2 1 1 2 1 3 1
X047 2 4 2 1 2 1 1 1 1 3 1
X048 2 4 1 2 2 2 1 2 1 3 1
X049 2 4 1 1 2 2 1 2 1 3 1
X050 2 4 2 1 2 1 1 1 1 3 1
X051 2 3 1 2 1 2 2 2 1 1 1
X052 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1
X053 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1
X054 2 3 2 1 1 1 1 1 3 3 1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
14
X055 3 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2
X056 2 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2
X057 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2
X058 3 3 1 3 2 2 1 2 1 2 1
X059 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
X060 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
X061 2 3 1 2 1 2 1 2 1 3 1
X062 3 3 1 3 2 2 2 2 1 3 1
X063 3 4 1 3 2 1 2 1 3 3 1
X064 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 1
X065 2 3 1 3 2 2 1 2 2 1 1
X066 2 3 1 2 2 1 2 1 1 2 1
X067 2 4 2 1 1 1 1 1 2 2 1
X068 2 4 1 1 2 2 1 2 2 3 1
X069 2 4 1 2 1 1 1 2 3 3 1
X070 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1
X071 1 3 1 1 1 2 1 2 2 2 1
X072 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1
X073 2 4 4 3 1 1 1 1 1 3 1
X074 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2 1
X075 2 4 2 1 1 1 1 2 1 2 1
X076 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2
X077 2 3 1 1 2 2 1 2 1 1 1
X078 3 3 2 2 2 1 1 1 1 2 1
X079 2 1 1 2 1 1 1 2 1 3 2
X080 2 4 3 1 1 2 1 2 2 3 1
X081 2 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1
X082 2 3 1 2 2 1 2 2 1 1 1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
14
X083 2 4 4 1 2 1 1 2 2 2 1
X084 2 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1
X085 3 3 1 1 2 2 2 2 2 1 1
X086 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 1
X087 3 3 1 3 1 2 1 2 1 2 1
X088 2 4 1 1 1 1 2 1 1 3 1
X089 2 3 1 3 2 2 1 1 1 1 1
X090 2 3 1 3 2 1 1 1 2 1 1
X091 2 3 1 2 1 1 1 1 2 3 1
X092 3 4 1 2 2 1 2 1 1 3 1
X093 2 4 2 1 1 1 2 1 1 3 1
X094 3 3 1 2 2 1 1 1 2 2 1
X095 2 3 1 2 1 2 1 2 1 1 1
X096 2 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1
X097 2 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1
X098 2 3 1 1 1 2 1 2 1 3 1
X099 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1
X100 3 3 1 3 1 1 2 2 1 3 1
X101 2 4 2 1 2 2 2 2 3 3 1
X102 3 3 1 2 2 1 1 1 2 2 1
X103 3 4 1 3 1 1 1 2 1 3 1
X104 2 3 1 2 2 1 2 1 1 3 1
X105 2 1 3 1 2 1 2 2 1 1 1
X106 2 3 1 3 2 1 1 2 1 1 1
X107 2 4 1 1 2 1 1 1 1 3 1
X108 2 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2
X109 2 3 1 2 1 1 1 2 1 1 1
X110 2 3 3 2 2 1 1 1 1 3 1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
14
X111 3 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1
X112 2 4 1 2 2 2 2 2 3 3 1
X113 2 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1
X114 2 4 4 3 2 2 2 2 1 3 1
X115 2 3 1 3 2 1 1 1 1 2 1
X116 3 1 1 3 2 1 1 1 2 1 1
X117 2 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1
X118 2 3 1 3 1 2 1 2 1 1 2
X119 2 3 1 2 2 1 1 1 2 3 1
X120 2 3 1 3 1 1 2 1 1 3 1
X121 2 2 1 3 1 2 1 2 1 2 1
X122 2 3 1 3 1 1 1 1 1 2 1
X123 2 3 1 3 1 1 1 1 1 2 1
X124 2 3 1 3 1 2 2 2 1 2 1
X125 3 3 1 2 1 2 1 2 1 2 1
X126 2 3 1 2 1 2 2 2 1 2 1
X127 2 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1
X128 2 3 1 3 2 1 1 1 1 2 1
X129 2 4 1 3 2 1 1 1 1 2 1
X130 2 3 1 3 1 2 1 2 1 2 1
X131 2 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1
X132 3 3 1 1 2 1 1 2 2 3 1
X133 3 3 1 3 2 1 1 1 2 3 1
X134 2 4 1 3 1 2 1 2 2 3 1
X135 2 4 1 3 1 1 2 1 2 3 1
X136 2 3 1 2 1 1 1 1 3 3 1
X137 2 3 1 2 1 2 2 2 2 1 1
X138 2 3 1 2 1 1 2 2 1 1 1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
15
X139 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1
X140 2 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1
X141 2 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1
X142 2 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1
X143 2 3 1 2 2 1 1 2 1 2 1
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
15
3 1 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2
3 1 1 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 2 3 1 2
3 2 2 2 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 1 3 1 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 3 3 3
3 2 2 3 3 3 3
3 2 2 3 3 1 2
2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 3 2 3
3 2 2 2 3 2 2
3 2 2 2 3 1 3
3 2 2 3 3 3 3
3 2 2 3 3 3 3
3 1 2 2 1 1 2
2 2 1 3 3 2 2
3 2 2 3 2 2 2
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
15
3 2 2 3 3 1 3
3 2 2 3 3 1 3
2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 3 2 2
3 2 2 3 3 2 2
3 2 2 3 3 2 2
3 2 2 3 3 2 2
3 1 2 3 2 1 2
3 2 2 3 3 1 2
3 2 2 2 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 1 2 3 2 2 2
3 2 1 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 1 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
2 1 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 1 2
3 2 2 3 3 1 1
3 1 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 1 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
15
3 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 3
3 2 1 3 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2
3 2 2 3 3 2 2
3 2 1 3 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 3
3 2 1 3 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 3
3 1 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 1 2
3 2 2 2 3 2 2
3 2 1 2 2 1 2
3 2 2 3 3 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 3 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
15
3 1 1 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 3
3 2 2 2 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2
3 1 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2
2 2 2 3 2 2 2
3 2 2 3 2 3 2
3 2 1 3 2 3 2
3 2 2 3 3 1 3
3 2 2 3 2 2 3
3 1 2 3 2 3 2
3 2 2 3 2 3 2
3 2 2 3 2 1 3
3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 3 2 2
3 2 1 3 3 1 2
3 2 2 3 3 2 3
3 2 1 3 2 2 2
3 2 2 3 3 2 3
3 2 2 3 3 2 3
3 2 2 3 3 3 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
15
3 2 2 3 3 3 3
3 2 2 3 2 1 3
3 2 2 3 3 2 3
2 2 2 3 3 2 2
3 2 2 3 1 2 3
3 2 2 3 2 2 3
3 2 2 3 3 3 3
IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS
15