Anda di halaman 1dari 93

SKRIPSI

GAMBARAN HARGA DIRI PADA SISWA SMK DHUAFA


NUSANTARA 1 PADANG TAHUN 2016

Penelitian Keperawatan Jiwa

AULIA SASMITA
BP.1110322078

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SKRIPSI

GAMBARAN HARGA DIRI PADA SISWA SMK DHUAFA


NUSANTARA 1 PADANG TAHUN 2016

Penelitian Keperawatan Jiwa

AULIA SASMITA
BP.1110322078

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SKRIPSI

GAMBARAN HARGA DIRI PADA SISWA SMK DHUAFA


NUSANTARA 1 PADANG TAHUN 2016

Penelitian Keperawatan Jiwa

SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
(S.Kep) Pada Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas

Oleh
AULIA SASMITA
BP.1110322078

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
PERSETUJL AN PEMBtMBlNG SKRIPSI

GARIBARAN HARGA DIRI PADA SISWA SMK DHUAFA


NtJSANTARA 1 PADANG TAHUN 2016

AuHaSxsmita
1110322078

Proposal ini telah disenijui


Tanggal, 16 Januari 2017

Oleh :

ldengetahui:
PENETAPAN PANITIA PENGUIN SKRIPSI

GAMBA RAN HARGA DIRI PADA SISWA SMK DHt!AFA


NTPS.4NTARA 1 PADANG TAIR N 2016

Nama : Aulia Sasmita


BP : 1110322078

Skripsi ini telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji Pada Fakultas Kepcrawatan

Universitas Andalas pada tanggal 16 Januari 2017

Tim Penguji,
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
GAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Saya mahasiswa/tenaga kepenâid&m* Universitas Andalas yang bertanda tangan di

F ‹rat hT4M
J‹misT Ak!i :TA /Skñps .............................................**

....C..A...N...8...é.P...4..N........H..A...R,...............
....*..*.@??.k. ?g9!?.!!?.z59k.

” juga berhak untuk


' mempublikasikan karya
penulis/pencipta
dan
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT atas nikmat dan rahmat-

Nya yang selalu dicurahkan kepada seluruh makhluk-Nya. Salawat serta salam

dikirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan nikmat dan

hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Gambaran

Harga Diri Pada Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang Tahun 2016”.

Terima kasih peneliti ucapkan kepada Ibu Ns. Renidayati, S.Kp, M.Kep,

SpJ selaku pembimbing I dan Ns. Ilfa Khairina, S.Kep selaku pembimbing II dan

pembimbing akademik yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran

dalam penyusunan skripsi ini. Selain itu peneliti juga mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Ibuk Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes selaku Dekan Fakultas

Keperawatan Universitas Andalas.

2. Ibu Ns.Yanti Puspita Sari,M.Kep selaku Ketua Prodi SI Ilmu Keperawatan

Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.

3. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang yang telah memberikan izin

melakukan panelitian ini.

4. Kepala Sekolah SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang yang telah memberikan

izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.


5. Kedua orang tua, Ayahanda Serman dan Ibunda Irosmita yang selalu

memberikan restu dalam setiap langkah peneliti dan mendorong peneliti

untuk segera menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik mungkin.

6. Untuk bunda Ema, Om Tus dan ante, kakak, dan Adek-adek tercinta

(Ririn, Cupik, Salsa, Febri, Dedek, Dila, Hapid) yang selalu

menyemangati peneliti sampai tahap akhir penyusunan skripsi.

7. Kepada Mama Ena, Fifi, Celok, Om Mardaniyus, Rendi, Ahda, Mama kak

Eka beserta keluarga, dan Acik Mulya beserta keluarga (Ante Rika, Aulia,

dan Rubi) yang selalu memberikan nasehat-nasehat yang mendidik dalam

segala hal serta doa, motivasi, dan dukungan kepada peneliti untuk

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teruntuk Sahabat Tugeders tercinta Rantika Sari Wae, Chairani, dan Ipit

Khairyah, teman sapakoncoan (Mak Yus, Uum, dan Papau), Hney’s girl

(Anggi, Dayu, Ginting, Geby, Elek) peneliti haturkan banyak doa dan

terima kasih segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini, semoga

semua usaha peneliti dapat menjadi lecutan semangat tak terhingga agar

dapat menggapai hal yang sama bahkan lebih dari peneliti demi

kebahagiaan dan kebanggaan kedua orang tua tercinta.

9. Kepada Embul, yang tanpa henti selalu memberikan motivasi, dukungan,

semangat. Nasehat dan saran yang diberikan adalah hal yang menolong

dan membuat peneliiti tersadar untuk berusaha lebih baik dan bekerja lebih

keras lagi dari sebelumnya, kalimat penenang yang diberikan adalah hal

yang membuat peneliti dapat bangkit dan tidak takut lagi ketika berbagai
tamparan dan teguran keras yang peneliti terima yang membuat peneliti

merasa putus asa.

10. Teman-teman kosan Buk Ambuik (Auh, Pipong, Sindi, Nisa,Shinta, Wilni,

Santi, Intan, Kak Jupe, Tari) yang selalu memberikan canda tawa dan

dukungan yang diberikan satu sama lain dalam proses pembuatan skripsi

ini.

11. Untuk semua teman-teman angkatan 2011 Fakultas Keperawatan

Universitas Andalas yang telah memberikan dukungan, semangat, dan

saran-saran kepada peneliti dalam penyelesaian penelitian ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati peneliti mengaharapkan kritik dan saran

yang membangun untuk kesempurnaan selanjutnya.

Akhir kata, peneliti mengharapakan skripsi ini dapat memberikan manfaat

bagi kita semua. Peneliti mendo’akan semoga budi baik Bapak/Ibu dalam

memberikan bantuan akan dibalas Allah SWT, Amin.

Padang, 16 Januari 2017

Peneliti
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
JANUARI, 2017

Nama : AULIA SASMITA


No. BP 1110322078

Gambaran Harga Diri Pada Siswa SMK Dhuafa


Nusantara 1 Padang Tahun 2016

ABSTRAK

Harga diri sangat mengancam pada masa remaja atau masa pubertas, karena pada
saat ini harga diri mengalami perubahan dan banyak keputusan yang harus dibuat
menyangkut dirinya sendiri. Remaja dituntut untuk menentukan pilihan, posisi
peran dan memutuskan apakah ia mampu meraih sukses dari suatu bidang
tertentu, mampu berpartisipasi atau diterima diberbagai macam aktifitas sosial.
Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang rendah atau harga
diri yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran harga
diri pada siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2015-Januari
2017. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas XI dan Kelas XII sebanyak
353 siswa dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purpose
random sampling dengan sampel sebanyak 133 siswa. Instrumen yang digunakan
berbentuk kuesioner. Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dengan
menggunakan sistem komputerisasi. Hasil penelitian didapatkan lebih dari
separuh siswa (53,4%) memiliki harga diri tinggi. Disarankan bagi sekolah untuk
selalu memberikan edukasi dalam mempertahankan harga diri yang diterimanya
demi menjadi remaja yang lebih baik lagi nantinya, seperti pembentukan
pembelajaran berkelompok, mengembangkan minat dan bakat dalam kegiatan
ekstrakulikuler serta mengadakan lomba antar pelajar sesuai dengan bidang yang
digeluti baik didalam lingkunganSMK Dhuafa ataupun seluruh SMA/SMK sekota
Padang.

Kata kunci : Harga diri

Daftar Pustaka : 45 (2001-2015)


UNDERGRADUATE NURSING PROGRAMME
NURSING FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
JANUARY, 2017

Name : AULIA SASMITA

Registered Number : 1110322078

Overview of Student’s Self-EsteemIn SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang2016

ABSTRACT

Self-esteem is very threatening in adolescence or puberty period, because self-


esteem changes currently and many decisions to be made regarding himself.
Teens are required to make an option, position of role and deciding their ability
to achieve success in a particular skills, to participate or receive various kinds of
social activities. The frequency of goal achievement will obtain low self-esteem or
high self-esteem. The purpose of this study was to see the description of self-
esteem in the students of SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang. This research is a
descriptive study.This research was conducted in September 2015 until January
2017. The population in this study were students of class XI and class XII on SMK
Dhuafa Nusantara 1 Padang, as many as 353 people with a sample of 133
students who meet the criteria. Using questionnaires for the instrument. Data
were analyzed by univariate analysis using a computerized system. The results
revealed that more than half of respondents (53.4%) had high self-esteem. It is
suggested, that the school provide counseling to students who are having
problems, in order to provide support so that students can cope with her
problems. It is suggested for the school to always provide education in
maintaining self-esteem that receives for the sake of being a better teenager later
on, such as the establishment of group learning, develop their interests and talents
in extracurricular activities and held a contest among students in accordance with
the subjects that was involved both in the environment SMK Dhuafa or the entire
SMA / SMK Padang.

Keywords :Self-esteem

References :45 (2001-2015)


DAFTAR ISI

Halaman Sampul Dalam................................................................................. i

Halaman Prasyarat Gelar....................................................................................ii

Halaman Persetujuan..........................................................................................iii

Halaman Panitia Penguji.....................................................................................iv

Kata Pengantar......................................................................................................v

Abstrak.................................................................................................................vii

Abstract................................................................................................................viii

Daftar Isi...............................................................................................................ix

Daftar Skema.......................................................................................................xii

Daftar Tabel.......................................................................................................xiii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................9

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................10

D. Manfaat Penelitian.....................................................................................10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja.......................................................................................................12

B. Harga Diri..................................................................................................21

BAB III KERANGKA KONSEP


A. Kerangka Konsep.......................................................................................29
BAB IV METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..........................................................................................31

B. Populasi dan Sampel.................................................................................31

C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................33

D. Variabel dan Defenisi Operasional...........................................................33

E. Instrumen Penelitian..................................................................................33

F. Etika Penelitian.........................................................................................35

G. Metode Pengumpulan Data.......................................................................36

H. Analisa dan Pengolahan Data....................................................................38

BAB VHASIL PENELITIAN

A. Harga Diri Pada Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang.......................41

BAB VIPEMBAHASAN

A. Harga Diri Pada Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang.......................44

BAB VII PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................49

B. Saran..........................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................52

LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian..............................................................................56

Lampiran 2. Anggaran Dana Penelitian................................................................57

Lampiran 3. Surat Izin Pengambilan Data dan Penelitian....................................58

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian..........................................................................59

Lampiran 5. Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian.......................................60


Lampiran 6. Kartu Bimbingan Proposal...............................................................61

Lampiran 7. Lembar Permohonan Menjadi Responden........................................62

Lampiran 8. Informed Concent.............................................................................63

Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian.........................................................64

Lampiran 10. Instrumen Penelitian.......................................................................65

Lampiran 11. Master Tabel...................................................................................67

Lampiran 12. Hasil Uji Statistik............................................................................73

Lampiran 13. Curiulum Vitae...............................................................................75


DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Teori...................................................................................30


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 DefenisiOperasional...........................................................................33

Tabel 5.1 Karakteristik Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, dan Kelas Pada

Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1........................................................40

Tabel 5.2 Harga Diri Pada Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1

Padang................................................................................................42

Tabel 5.3 Aspek-aspek harga diri Pada Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1

Padang................................................................................................42
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja merupakan periode transisi dari anak-anak menuju

dewasa, dimana terjadi kematangan fungsi fisik, kognitif, sosial, dan

emosional yang cepat pada laki-laki maupun pada perempuan (Wong,

dalam Friz Oktaliza, 2015). Menurut WHO ( World Health Organization),

remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah

penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Departemen

Kesehatan (2009) rentang usia remaja adalah 12-25 tahun. Masa ini

disebut sebagai masa peralihan karena individu yang berada pada masa ini

akan meninggalkan sikap dan tingkah laku yang biasa ditampilkan pada

masa kanak-kanak dan mulai belajar menyesuaikan diri dengan tata cara

hidup orang dewasa (Ali & Ansori, 2009).

Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis

identitas atau pencarian identitas diri. Karakteristik remaja yang sedang

berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan

masalah pada diri remaja. Dalam perkembangan kepribadian seorang

remaja mempunyai arti yang khusus, dan masa remaja mempunyai tempat

yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Ia tidak


termasuk golongan anak-anak, tetapi tidak pula termasuk golongan orang

dewasa atau orang tua. Remaja ada diantara golongan anak dan orang

dewasa. Remaja masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik

maupun psikisnya. Ditinjau dari segi tersebut, maka mereka masih dalam

golongan anak-anak, mereka harus bisa menemukan tempat dalam

masyarakat (Benih, 2011).

Data demografi menunjukkan bahwa penduduk di dunia jumlah

populasi remaja merupakan populasi yang besar. Menurut WHO (World

Health Organization) sekitar seperlima dari penduduk dunia adalah remaja

yang berumur 10-19 tahun dan sekitar 900 jiwa berada di negara

berkembang. Data demografi di Amerika Serikat menunjukkan jumlah

remaja berumur 10-19 tahun sekitar 15% populasi. Di Asia Pasifik jumlah

penduduknya merupakan 60% dari penduduk dunia, seperlimanya adalah

remaja umur 10-19 tahun.

Di Indonesia menurut Biro Pusat Statistik kelompok umur 10-19

tahun adalah 22% yang terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan 49,1%

remaja perempuan (Soetjiningsih, 2010). Indonesia mengalami

perkembangan jumlah remaja yang sangat cepat. Jumlah penduduk

Indonesia tahun 2013 sebanyak 290 juta jiwa yang 35% diantaranya

adalah remaja usia 10-24 tahun (Badan Pusat Statistik Nasional, 2013).

Pada tahun 2015, jumlah remaja Indonesia diperkirakan mencapai 85 juta

jiwa. Dan di Provinsi Sumatera Barat, tahun 2013 jumlah remajanya telah
mencapai 2,1 juta jiwa (Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat,

2013).

Perubahan-perubahan selama masa awal remaja terjadi dengan pesat,

salah satunya adalah meningginya emosi. Hurlock menyatakan bahwa

keadaan emosi remaja berada pada periode badai dan tekanan yaitu masa

dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik

dan kelenjar. Meningkatnya emosi karena remaja berada dibawah tekanan

sosial dan menghadapi kondisi dan harapan baru. Keadaan tersebut

menyebabkan remaja mengalami kegagalan dalam menyelesaikan masalah

yang dihadapinya, sehingga remaja sering dikatakan sebagai usia yang

rentan akan masalah. Masalah-masalah yang terjadi pada remaja sering

menjadi masalah yang sulit untuk diatasi karena remaja merasa mampu

mengatasi masalahnya sendiri (Hurlock, 2004).

Peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yang pada

kenyataannya peristiwa itu datang tanpa diduga sehingga ada beberapa

remaja yang kurang berhasil dalam menghadapi masalah tersebut.

Misalnya dalam bidang akademik remaja tidak menyukai mata pelajaran

tertentu karena banyak tugas remaja tersebut menjadi malas dan bolos

sekolah. Penelitian Febriawati (dalam Friz Oktaliza, 2015) mengatakan

bahwa 66,6 % siswa sering tidak bisa mengontrol emosinya dan cenderung

melakukan hal-hal yang negatif seperti sering tidak masuk sekolah jika

mempunyai permasalahan dan sering ikut dalam aksi tawuran antar


sekolah. Mereka tidak bisa mengendalikan dorongan untuk menyerang

orang lain ketika dipancing emosinya.

Pada tahun 2012, Komisi Nasional Perlindungan Anak melaporkan

menerima rata-rata 200 kasus anak stress perbulan sepanjang tahun 2011

meningkat 98% dari tahun sebelumnya. Laporan Komisi Nasional

Perlindungan Anak tersebut turut mengindikasikan terdapat peningkatan

gangguan stress pada anak di Indonesia (Psikologizone, 2012). Di

Sumatera Barat khususnya di kota Padang, terjadi peningkatan aksi

kekerasan (tawuran) yang di dominasi oleh perkelahian antar pelajar.

Selama tahun 2014, tercatat 324 kasus kenakalan remaja, rata-rata kasus

judi, bolos serta tawuran. Sedangkan tahun lalu, angka kenakalan remaja

mencapai 529 kasus (Padang Ekspres, 2014). Selain itu juga terjadi kasus

bolos sekolah dimana 40 siswa ditangkap petugas Satpol PP karena

kedapatan tidak berada di sekolah ketika jam pelajaran melainkan berjudi

dan bermain game di sejumlah warung dan warnet di kawasan Andalas,

Kecamatan Padang Timur kota Padang (Sindonews, 2014).

Roslina Verauli (Kompas Female, 2013) menyatakan secara

psikologis, remaja adalah sosok yang sangat emosional dan sensitif.

Mereka akan sangat sensitif terhadap berbagai masalah terutama masalah

harga diri. Permasalahan tentang harga diri ini tak cuma menyangkut

masalah harga dirinya sendiri tetapi juga keluarga dan orang terdekatnya.

Ia menambahkan bahwa remaja sangat mudah tersulut emosi ketika harga

diri mereka disinggung. Jika remaja dapat menyelesaikan masalah harga


diri yang diterimanya maka itu akan jadi respon positif baginya dan

sebaliknya jika remaja tersebut tidak dapat menyelesaikan masalah harga

diri yang dialaminya maka itu akan menjadi respon negatif padanya yang

berujung pada harga diri rendah yang dialaminya yang berdampak pada

diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Salah satu dampaknya adalah

masalah prestasi belajar remaja di sekolah.

Harga diri (Self- Esteem) adalah perasaan tentang nilai, harga atau

manfaat dari diri sendiri yang berasal dari kepercayaan positif atau negatif

seorang individu tentang kemampuannya dan menjadi berharga (Fortinash,

dalam Friz Oktaliza, 2015). Menurut Stuart dan Laraia (dalam Deden

Dermawan, 2013), harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang

ingin dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal

diri.

Frekuensi pencapaian tujuan akan menghasilkan harga diri yang

rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu selalu sukses maka

cenderung harga diri tinggi. Jika individu sering gagal maka cenderung

harga diri rendah (Keliat dalam Deden Dermawan, 2013). Seseorang

dengan harga diri tinggi dapat menerima orang lain, berekspresi tanpa

cemas, takut dan berfungsi efektif dilingkungan sosial.

Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain. Aspek utama

adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain. Harga diri akan

rendah jika kehilangan cinta dan seseorang kehilangan penghargaan dari

orang lain (Stuart, dalam Deden Dermawan, 2013). Harga diri yang rendah
dapat berupa mengkritik diri sendiri, perasaan tidak mampu, rasa bersalah,

mudah tersinggung, pesimis, gangguan berhubungan (isolasi atau menarik

diri) dan merusak diri (Keliat, dalam Deden Dermawan, 2013). Harga diri

dibentuk sejak kecil dari adanya penerimaan dan perhatian. Harga diri

akan meningkat sesuai meningkatnya usia. Untuk meningkatnya harga diri

anak diberi kesempatan untuk sukses. Keluarga dan masyarakat

merupakan seperangkat standar yang biasa digunakan oleh seseorang yang

akan mengevaluasi dirinya sendiri (Potter, dalam Deden Dermawan,

2013). Keluarga sebagai sistem pendukung utama untuk membantu

seseorang meningkatkan harga dirinya. Menurut Braid, seperti dikutip

Keliat (dalam Deden Dermawan, 2013), keluarga dan sistem pendukung

sosial dapat membantu meningkatkan harga diri seseorang.

Harga diri sangat mengancam pada masa remaja atau masa

pubertas, karena pada saat ini harga diri mengalami perubahan, karena

banyak keputusan yang harus dibuat menyangkut dirinya sendiri. Remaja

dituntut untuk menentukan pilihan, posisi peran dan memutuskan apakah

ia mampu meraih sukses dari suatu bidang tertentu, apakah ia dapat

berpartisipasi atau diterima diberbagai macam aktivitas sosial. Pada usia

dewasa harga diri menjadi stabil dan memberikan gambaran yang jelas

tentang dirinya dan cenderung lebih mampu menerima keadaan dirinya,

pada masa dewasa akhir timbul masalah harga diri karena adanya

tantangan baru sehubungan dengan pensiun, ketidakmampuan fisik,

berpisah dari anak, dan kehilangan pasangan (Suliswati, 2005).


Ade Benih Nirwana (2011) menyatakan faktor-faktor penyebab

remaja mengalami harga diri rendah pada masa remaja antara lain adalah:

pertama, faktor lingkungan dan keluarga. Hal ini dapat terjadi pada

keluarga dengan orang tua yang autocrat dan juga orang tua yang otoriter.

Keadaan ini mengakibatkan remaja remaja kurang percaya diri, kurang

mandiri, kurang kreatif, kurang dewasa dalam perkembangan moral, dan

kurang fleksibel dalam mengambil keputusan. Kedua faktor fisik, faktor

ini diantaranya adalah takut akan kegagalan karena adanya perubahan fisik

dan adanya kritik dari orang tua atau teman, remaja tidak mampu untuk

mengenali kelebihannya sendiri, adanya perubahan fisik yang cukup

mencolok pada remaja wanita dimasa puber, hal ini yang menyebabkan

para remaja wanita menarik diri.

Penelitian yang dilakukan Reasoner (dalam Santrock, 2007)

menunjukkan 12% individu diindikasikan mengalami penurunan harga diri

setelah memasuki sekolah menengah pertama dan 13% memiliki harga diri

yang rendah pada sekolah menengah atas. Penelitian Baldwin (dalam

Fadhilah, 2014) menyatakan bahwa harga diri menurun pada remaja

perempuan dari usia 12-17 tahun dan harga diri remaja laki-laki menurun

di usia 16 tahun. Perubahan perkembangan fisik dan psikologis remaja

perempuan terjadi lebih awal dibandingkan dengan remaja laki-laki.

Penelitian yang dilakukan Auden C. McClure, MD (2011)

menunjukan 6.522 remaja berusia 12-16 tahun di Amerika Serikat

mengalami harga diri rendah yang diantaranya faktor usia, jenis kelamin
dan ras atau budaya, dan sejumlah faktor resiko lainnya yang dapat

dimodifikasi diantaranya obesitas, waktu menonton televisi, kegiatan

ekstrakulikuler, kinerja sekolah dan pola asuh orang tua, dan penelitian

yang dilakukan oleh Ali Alami (2014) menyatakan bahwa ada hubungan

yang signifikan antara harga diri rendah dengan pola asuh orang tua pada

remaja di Iran. Remaja yang tinggal dengan kedua orang tua yang utuh

memiliki harga diri tinggi dibandingkan dengan orang tua tunggal dengan

tingkat presentase otoritatif 90,7%, otoriter 3,7% dan permisif 5,6%. Hal

ini menunjukan adanya hubungan antara pola asuh orang tua dengan harga

diri pada remaja.

Menurut data yang diperoleh peneliti dari Dinas Pendidikan Kota

Padang tahun 2016 dari hasil Ujian Nasional yang diadakan tahun

2015/2016 SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang memiliki urutan 5 terbawah

dari 39 SMK sekota Padang. Menurut kepala sekolah SMK Dhuafa

Nusantara 1 Padang mengatakan siswa yang mengikuti Ujian Nasional

tahun 2016 ini mengalami penurunan nilai dari tahun sebelumnya.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dhuafa Nusantara 1 Padang

adalah sekolah gratis bagi fakir miskin, anak yatim, anak jalanan dan anak

terlantar (kaum dhuafa) di Sumatera Barat yang berada dibawah naungan

Yayasan Bakti Nusantara Isafat. Sekolah ini pertama kali didirikan pada

tahun 1997 yang bertujuan untuk menbantu pemerintahan mensukseskan

program pemberdayaan fakir miskin, anak yatim, anak jalanan, dan anak

terlantar (kaum dhuafa) dalam bidang pendidikan dan ekonomi.


Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di SMK

Dhuafa Nusantara 1 Padangtahunajaran 2015/2016 tanggal 21 Desember

2015 dengan mewawancarai 6 orang siswa mengenai penilaian mereka

terhadap dirinya sendiri, didapatkan 4 orang diantaranya mengatakan

mereka merasa malu, tidak percaya diri, dan susah bergaul dengan teman-

teman sebaya diluar lingkungan sekolah karena pernah mendapat hinaan

dan merasa direndahkan karena bersekolah disana, sebagaimana kita tahu

bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah gratis bagi anak-anak yang

kurang mampu dan memiliki perekonomian rendah, sementara 2 orang

lainnya mengatakan hal tersebut mudah untuk bergaul dengan orang lain,

merasa teman-temannya dapat memahami dirinya, dan mudah mengambil

keputusan tanpa mengalami banyak kesulitan.

Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai gambaran harga diri pada siswa SMK

Dhuafa Nusantara 1 Kota Padang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka

peneliti dapat merumuskan masalahnya yaitu bagaimana gambaran harga

diri pada siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang?


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran harga diri pada siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang.

2. Tujuan Khusus

Tujuan Khusus dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi

frekuensi harga diri pada siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Bidang Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

dan memperkaya keilmuan dalam bidang keperawatan khususnya

keperawatan komunitas dan jiwa dalam memberikan asuhan

keperawatan turut memperhatikan tumbuh kembang remaja dan tugas

perkembangan remaja. Dan memberikan pengarahan dan edukasi pada

remaja agar dapat berperilaku positif dan menjadi remaja yang

produktif.

2. Bagi Institusi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah, dapat

menambah informasi dan dapat dijadikan sebagai referensi

kepustakaan siswa untuk menambah pengetahuan tentang gambaran


harga diri siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang agar mampu

mengatasi harga diri yang dialaminya serta menjadi pribadi remaja

yang lebih baik lagi.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Remaja

1. Defenisi

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih

luas mencakup kematangan mental, emosional dan fisik sangat

mempengaruhi perkembangan (Narendra, 2002). Menurut Santrock

(2007), masa remaja adalah masa perkembangan transisi antara masa anak

dan dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial.

Remaja adalah individu yang berusia antara 12-21 tahun yang sedang

mengalami masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa (Monks,

2006). Monks membagi tahap masa perkembangan remaja menjadi tiga,

yaitu masa remaja awal antara usia 12-15 tahun, masa remaja pertengahan

antara usia 15-18 tahun, dan masa remaja akhir antara usia 18-21 tahun.

Havighurst (dalam Monks, 2006) menyatakan tugas-tugas

perkembangan remaja pada usia 12-21 tahun, antara lain adalah

perkembangan aspek-aspek biologis, menerima peranan dewasa

berdasarkan pengaruh kebiasaan masyarakat sendiri, mendapat kebebasan

emosional dari orang tua dan atau orang dewasa lainnya, mendapat

pandangan hidup sendiri, dan merealisasi suatu identitas sendiri, serta


mengadakan partisipasi dalam komunitas. Berdasarkan hal tersebut, dapat

disimpulkan bahwa remaja adalah individu yang berusia 12-21 tahun yang

sedang mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

dewasa.

2. Ciri-ciri Masa Remaja

Menurut Havighurst (dalam Hurlock, 2004) ciri-ciri masa remaja

antara lain:

a. Masa remaja sebagai periode yang penting

Remaja mengalami perkembangan fisik dan mental yang cepat dan

penting dimana semua perkembangan itu menimbulkan penyesuaian

mental dan pembentukan sikap, nilai, dan minat baru.

b. Masa remaja sebagai periode peralihan

Peralihan merupakan perpindahan dari satu tahap perkembangan ke

tahap perkembangan berikutnya, dengan demikian dapat diartikan

bahwa apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekas

pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang, serta

mempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru pada tahap

berikutnya.

c. Masa remaja sebagai periode perubahan

Tingkat perubahan dalam sikap dan perilaku selama masa remaja

sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Perubahan fisik yang terjadi

dengan pesat diikuti dengan perubahan perilaku dan sikap yang juga
berlangsung pesat. Perubahan fisik menurun, maka perubahan sikap dan

perilaku juga menurun.

d. Masa remaja sebagai usia bermasalah

Masalah masa remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi

baik oleh anak laki-laki maupun perempuan.

e. Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Penyesuaian diri dengan standar kelompok lebih penting daripada

bersikap individualistis.

f. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan

Anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, yang

tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak dan berperilaku merusak,

menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi

kehidupan remaja muda takut bertanggung jawab dan bersikap tidak

simpatik terhadap perilaku remaja yang normal.

g. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja akan merasa kecewa apabila orang lain mengecewakannya

atau kalau ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri.

h. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Semakin mendekatnya usia kematangan, remaja mulai memusatkan

diri pada perilaku yang dihubungkan dengan status dewasa yaitu

merokok, minum-minuman keras, dan menggunakan obat-obatan.


3. Aspek-aspek Perkembangan Remaja

Hurlock (2004) mengemukakan bahwa pada masa remaja memiliki

empat jenis perkembangan, yaitu:

a. Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak,

kapasitas sensori dan keterampilan motorik (Papalia, 2008). Perubahan

fisik yang terjadi pada masa remaja terlihat nampak pada saat pubertas

yaitu meningkatnya berat badan serta kematangan sosial (Santrock,

2007). Diantara perubahan fisik, yang terbesar pengaruhnya pada

perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan menjadi

semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya mulai berfungsi alat-alat

reproduksi (ditandai dengan haid pada wanita dan mimpi basah pada

laki-laki) dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh (Sarwono,

2010).

b. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (dalam Santrock, 2007), seseorang remaja

termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara

biologis. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun

kognitif, dimana informasi yang didapat tidak langsung diterima ke

dalam skema kognitif. Perkembangan kognitif ini dikenal dengan tahap

operasional formal.

Tahap operasional formal adalah suatu tahap dimana seseorang

sudah mampu berpikir secara abstrak. Dengan mencapai tahap


operasional formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan

kompleks.

Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat

ini dapat memiliki efek pada masa yang akan datang. Dengan demikian,

seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari tindakannya,

termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.

Dengan kemampuan tersebut remaja semakin yakin akan

kemampuannya dalam mengambil keputusan sendiri dan tidak lagi

tergantung kepada orang lain.

Pada tahap ini, remaja sudah mampu berspekulasi tentang sesuatu,

dimana mulai membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan.

Perkembangan kognitif pada remaja dapat dilihat dari kemampuan

remaja untuk berpikir logis (Santrock, 2007).

c. Perkembangan Emosi

Pada umumnya remaja bersifat emosional. Emosinya berubah

menjadi labil, sehingga sering kali menimbulkan kegundahan diri pada

remaja. Hal ini yang kemudian menjadikan kehidupan remaja dipenuhi

dengan gejolak kehidupan. Hurlock (2004) menyebutkan gejala tersebut

dengan istilah “badai” dan “tekanan”, atau dikenal dengan periode

storm and stress yang terjadi sebagai akibat dari perubahan fisik,

kelenjar, serta munculnya tekanan sosial dan kondisi-kondisi baru yang

harus dihadapi remaja. Tidak semua remaja menjalani masa badai dan

tekanan, namun sebagian remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu


ke waktu sebagai konsekuensi usaha penyesuaian diri terhadap pola

perilaku baru dan harapan sosial baru (Hurlock, 2004).

d. Perkembangan Sosial

Remaja mengalami masa pergejolakan yang terjadi pada remaja

tidak terlepas dari bermacam-macam pengaruh, seperti lingkungan

tempat tinggal, keluarga, sekolah, dan teman-teman sebaya serta

aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan

sosial remaja umumnya berada pada kelompok teman sebaya, dimana

remaja menghabiskan lebih banyak waktu dengan kelompok teman

sebaya daripada dengan keluarganya (Monks, 2006).

Kelompok teman sebaya tidak menjadi hal yang berbahaya jika

mereka dapat mengarahkannya. Dengan adanya kelompok teman

sebaya, remaja merasa kebutuhannya dipenuhi, seperti kebutuhan akan

pengalaman baru, kebutuhan berprestasi, kebutuhan diperhatikan,

kebutuhan harga diri dan kebutuhan rasa aman yang belum tentu

diperoleh remaja di rumah maupun di sekolah (Zulkifli, 2005). Namun,

kelompok teman sebaya dapat memberikan pengaruh yang tidak baik

pada remaja seperti meminum minuman keras, merokok, maupun

melakukan seks bebas (Hurlock, 2004). Hal ini disebabkan karena

kelompok teman sebaya diakui dapat mempengaruhi pertimbangan dan

keputusan seseorang dalam berperilaku (Papalia, 2008).


4. Perkembangan Psikososial Remaja

Steinberg (dalam Karina, 2014), menjelaskan bahwa ada lima

perkembangan psikososial selama masa remaja, yaitu:

a. Identity

Pada remaja terjadi berbagai macam perubahan yang terjadi pada

identitas dirinya. Remaja musti mempertanyakan siapa sebenarnya

dirinya dan apa tujuan hidupnya. Pencarian remaja mengenai identitas

dirinya tidak hanya untuk dirinya secara personal, namun juga untuk

diakui oleh orang lain.

b. Autonomy

Remaja berusaha untuk membangun kemandirian pada dirinya

sendiri sesuai dengan sudut pandang mereka dan apa yang orang lain

pikirkan terhadap dirinya. Proses ini membutuhkan waktu yang lama,

tidak hanya bagi remaja namun juga bagi orang-orang disekitarnya.

Remaja mulai lebih mandiri dari orang tua secara emosional, mulai

dapat menentukan keputusannya sendiri, dan mulai membangun nilai-

nilai dan moral personal.

c. Intimacy

Selama individu berada pada tahap remaja, perubahan terjadi pada

kemampuan individu dalam menjalin hubungan dekat dengan orang

lain, terutama pada kelompoknya. Selain hubungan pertemanan yang

melibatkan keterbukaan, kepercayaan, dan kesetiaan remaja juga akan

mengalami peningkatan dalam hubungan dengan lawan jenis yang


melibatkan rasa kasih sayang dan kepercayaan.

d. Sexuality

aktivitas seksual dimulai pada hubungan remaja dengan

kelompoknya dan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang timbul

pada diri seorang remaja.

e. Echievement

Banyak keputusan penting yang dibuat semasa remaja memiliki

konsekuensi pada sekolah dan karirnya. Keputusan-keputusan ini

bergantung pada pencapaian remaja di sekolah, evaluasi terhadap

kemampuan diri sendiri, dan harapan mengenai masa depan yang

didukung oleh saran dan arahan dari keluarga dan teman-temannya.

5. Masalah-masalah Kesehatan Jiwa Remaja

Adanya penyimpangan atau deviasi tugas perkembangan remaja

terjadi jika seseorang mengalami konflik pada masa perkembangannya,

sehingga menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan tahap usianya

(resolusi negatif) atau mengalami hambatan dalam mencapai tugas

perkembangan remaja. Jika tidak diselesaikan dengan baik, hambatan

dalam tahap perkembangan remaja, dapat menimbulkan masalah kesehatan

jiwa.
Masalah tersebut dapat berasal dari diri remaja itu sendiri, hubungan

dengan orang tua, atau akibat interaksi sosial di luar lingkungan keluarga

yang bermacam-macam, seperti:

a. Bingung peran

Karakteristik penyimpangan perilaku yang menunjukkan

terjadinya resolusi negatif pada seorang remaja ketika mengalami

bingung peran, yaitu saat ia merasa bingung, ragu-ragu, dan melakukan

perilaku antisosial. Penyebab terjadinya bingung peran adalah tidak

menemukan ciri khas (kekuatan dan kelemahan) dirinya, serta tidak

diterima di lingkungan setiap tahapan usia. Masalah-masalah yang

sering dihadapi remaja antara lain, keliru dengan peran dan tanggung

jawab dirinya sendiri, sering merasa dirinya disalahkan, merasa dirinya

dilayani secara tidak adil, tidak diperdulikan, sukar memahami emosi

dirinya sendiri, dan susah mengambil keputusan.

b. Kesulitan belajar

Kesulitan belajar atau learning disabilities adalah hambatan atau

gangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai dengan adanya

kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan

akademik yang seharusnya dicapai. Hal ini disebabkan oleh gangguan

didalam sistem saraf pusat otak (gangguan neurobiologis) yang dapat

menimbulkan gangguan perkembangan, seperti gangguan

perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung.

Bila tidak ditangani dengan baik, maka akan menimbulkan berbagai


bentuk bangguan emosional (psikiatrik) yang akan berdampak buruk

bagi perkembangan kualitas hidupnya dikemudian hari.

c. Kenakalan remaja

Kenakalan remaja adalah perilaku yang melampaui batas toleransi

orang lain dengan lingkungannya. Tindakan ini dapat merupakan

perbuatan yang melanggar hak azasi manusia, bahkan sampai

melanggar hukum (Poltekes Depkes, 2012).

Berdasarkan bentuknya, Sunarwiayati (dalam Poltekes Depkes,

2012) membagi kenakalan remaja ke dalam tiga tingkatan sebagai

berikut:

1. Kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, membolos sekolah, pergi

dari rumah tanpa pamit, dan berkelahi dengan teman.

2. Kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan, seperti

mengendarai kendaraan tanpa SIM, mengambil barang orang tua

tanpa izin, mencuri, dan kebut-kebutan.

3. Kenakalan khusus, seperti penyalahgunaan obat, hubungan seks di

luar nikah, pemerkosaan, kasus pembunuhan, dan menggugurkan

kandungan.

B. Harga Diri

1. Defenisi Harga Diri

Harga diri merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri

secara rendah atau tinggi. Individu yang memiliki harga diri yang tinggi
akan menerima dan menghargai dirinya sendiri apa adanya. Dalam harga

diri tercakup evaluasi dan penghargaan terhadap diri sendiri dan

menghasilkan penilaian tinggi atau rendah terhadap dirinya sendiri.

Penilaian tinggi terhadap diri sendiri adalah penilaian terhadap kondisi

diri, menghargai kelebihan dan potensi diri, serta menerima kekurangan

yang ada, sedangkan yang dimaksud dengan penilaian rendah terhadap diri

sendiri adalah penilaian tidak suka atau tidak puas dengan kondisi diri

sendiri, tidak menghargai kelebihan diri dengan melihat diri sebagai

sesuatu yang selalu kurang (Santrock, 2009).

Brodzinky (dalam Agustina, 2007) mendefinisikan harga diri sebagai

suatu perasaan individu terhadap identitas dirinya yang merupakan

evaluasi efektif tentang dirinya sendiri yang dinilai sebagai positif dan

negatif. Dariyo dan Ling (dalam Wardhani 2009) menyatakan bahwa harga

diri merupakan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri secara positif

atau negatif. Evaluasi ini memperlihatkan bagaimana individu menilai

dirinya sendiri, dan diakui atau tidaknya kemampuan dan keberhasilan

yang diperolehnya. Penilaian tersebut terlihat dari penghargaan mereka

terhadap keberadaan dan keberartian dirinya. Tambunan (2001)

menyatakan bahwa harga diri merupakan suatu hasil penilaian individu

terhadap dirinya yang diungkapkan dalam sikap-sikap yang dapat bersifat

positif dan negatif.


2. Sumber-Sumber Harga Diri

Coopersmith (dalam Minarsih, 2012) mengatakan bahwa ada empat

sumber harga diri, yaitu:

a. Kekuatan (power), yaitu kemampuan untuk dapat mempengaruhi dan

mengontrol tingkah laku orang lain yang ditandai dengan adanya

pengakuan dan rasa hormat, serta besarnya pikiran atau pendapat dan

kebenaran yang diterima individu dari orang lain.

b. Keberartian (significance), yaitu adanya penerimaan, kepedulian, dan

rasa kasih sayang yang diterima individu dari orang lain. Hal ini

merupakan ekspresi dari penghargaan dan keterarikan orang lain, serta

merupakan penerimaan dan popularitas individu.

c. Kebajikan (virtue), yaitu kepatuhan individu dalam mengikuti standar

moral dan etika yang ditandai dengan kepatuhan individu dalam

menjauhi tingkah laku yang tidak diperbolehkan dan melakukan

tingkah laku yang diharuskan oleh etika, moral, dan agama.

d. Kemampuan (competence), yaitu kemampuan untuk sukses dalam

memenuhi tuntutan prestasi. Hal ini ditandai dengan keberhasilan

individu dalam mengerjakan berbagai tugas dengan baik yang

berbeda-beda untuk setiap tingkat dan kelompok usia tertentu.


3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri

Beberapa ahli dikemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri,

seperti (Abdul Muhith, 2015):

a. Perkembangan individu

Faktor predisposisi dapat dimulai sejak masih bayi, seperti

penolakan orang tua menyebabkan anak merasa tidak dicintai dan

mengakibatkan anak gagal untuk mencintai orang lain.

Pada saat anak berkembang lebih besar, anak kurang pengakuan

dan pujian dari orang tua dan orang yang dekat atau penting baginya. Ia

merasa tidak adekuat karena tidak dipercaya untuk mandiri,

memutuskan sendiri akan bertanggung jawab terhadap perilakunya.

Sikap orang tua yang terlalu mengatur dan mengontrol, membuat anak

merasa tidak berguna.

b. Ideal diri tidak realistis

Individu yang selalu dituntut untuk berhasil akan merasa tidak

punya hak untuk gagal dan berbuat kesalahan. Ia membuat standar yang

tidak dapat dicapai, seperti cita-cita yang terlalu tinggi dan tidak

realistis yang pada kenyataannya tidak dapat dicapai membuat individu

menghukum diri sendiri dan akhirnya percaya diri akan hilang.

Gangguan fisik dan mental dapat membuat individu dan keluarga

merasa rendah diri. Sistem keluarga yang tidak berfungsi.


c. Sikap orang tua yang selalu mengatur

sikap orang tua yang terlalu mengatur dan mengontrol , membuat

anak merasa tidak berguna.

Menurut Coopersmith (dalam Wardhani, 2009), faktor-faktor yang

mempengaruhi harga diri, yaitu:

a. Self Value (Nilai Diri)

Nilai-nilai pribadi individu yang diisi dari diri sendiri. Harga diri

ditentukan oleh nilai-nilai pribadi yang diyakini individu sebagai nilai-

nilai yang sesuai dengan dirinya.

b. Leadership Popularity (Popularitas Kepemimpinan)

Individu memiliki harga diri yang tinggi cenderung mempunyai

kemampuan yang dituntut dalam kepemimpinan. Sedangkan popularitas

merupakan penilaian individu tarhadap dirinya sendiri berdasarkan

pengalaman, keberhasilan yang diperoleh dalam kehidupan sosialnya

dan tingkat popularitasnya mempunyai hubungan dalam harga diri, oleh

sebab itu semakin populer individu diharapkan mempunyai harga diri

tinggi.

c. Family Parent (Orang tua-Keluarga)

Penerimaan keluarga yang positif pada anak-anak akan memberi

dasar sebagai pembentukan harga diri yang tinggi pada masa dewasa.
d. Achievement (Prestasi)

Individu dengan harga diri tinggi memiliki karakteristik

kepribadian yang dapat mengarahkan pada kemandirian sosial dan

kreativitas yang tinggi.

4. Aspek Harga Diri

Minchinton (dalam Iqbal, 2011), memaparkan aspek harga diri

sebagai berikut:

a. Perasaan tentang diri sendiri

Individu yang mampu menghormati dirinya, mampu memaafkan

diri sendiri atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan yang

dimiliki.

b. Perasaan tentang hidup

Bertanggung jawab atas sebagian hidup yang dijalani, menerima

kenyataan dengan lapang dada dan tidak menyalahkan keadaan

hidupnya terhadap orang lain atas segala masalah yang terjadi.

c. Hubungan dengan orang lain

Individu mampu menghargai orang lain, selalu meyakini bahwa

dirinya memiliki hak yang sama sebagaimana manusia pada

umumnya.
5. Tingkatan Harga Diri

Coopersmith (dalam Gita Handayani, 2008) mengatakan untuk

mengukur harga diri seseorang digunakan skala ukur Self-Esteem

Inventory Coopersmith (CSEI) versi pendek dengan 25 soal dengan skor

yang dicapai untuk harga diri tinggi berkisar antara 39-50 dan untuk

mengukur harga diri rendah seseorang skor yang dicapai berkisar antara

25-38, dan menurut Coopersmith membagi individu kedalam dua

karakteristik harga diri yaitu:

a. Individu dengan harga diri yang tinggi

a) Aktif dan dapat mengekspresikan diri dengan baik

b) Berhasil dalam bidang akademik dan menjalin hubungnan sosial

c) Dapat menerima kritik dengan baik

d) Percaya pada persepsi dan reaksinya sendiri

e) Tidak terpaku pada dirinya sendiri atau hanya memikirkan

kesulitannya sendiri

f) Memiliki keyakinan diri, tidak didasarkan atas fantasi, karena

mempunyai kemampuan, kecakapan dan kualitas yang tinggi

g) Tidak terpengaruh oleh penilaian orang lain tentang

kepribadiannya

h) Merasa bahwa dirinya adalah seseorang yang penting dan

berharga, memiliki pemahaman yang baik terhadap diri sendiri,

dan merasa mampu untuk mempengaruhi orang lain karena

pendapat dan pemikiranya dihargai orang lain.


b. Individu dengan harga diri yang rendah

a) Takut gagal dalam membina hubungan sosial

b) Terlihat seperti orang yang putus asa dan depresi

c) Kurang dapat mengekspresikan diri

d) Secara pasif mengikuti lingkungan

e) Tidak menganggap dirinya sebagai seseorang yang berharga dan

disukai orang lain karena dia tidak bisa melihat alasan orang lain

bisa menyukainya

f) Merasa bahwa kemampuan orang lain jauh lebih bagus dari pada

kemampuan dirinya sendiri dan tidak punya kendali terhadap dirinya

sendiri serta seringkali menyerah melakukan sesuatu yang dirasa

sedikit sulit.

6. Alat Ukur Harga Diri

Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan alat ukur Self-Esteem

Inventory versi pendek oleh Coopersmith pada tahun 1967 (dalam Gita

Handayani, 2008) yang digunakan untuk menilai harga diri, terdiri dari 25

pertanyaan dengan menggunakan skala Gutman dan didapatkan jawaban

tegas “Ya” dan “Tidak”. Alat ukur ini mempunyai 2 sifat pernyataan

“favourabel” dan “unfavourabel”. Item yang bersifat favourabel jawaban

“Ya” memiliki skor 2 dan “Tidak” skor 1. Item yang bersifat unfavourabel

jawaban “Ya” skor 1 dan “Tidak” skor 2. Pernyataan favourabel terdiri

dari 10 item dan pernyataan unfavourabel terdiri dari 15 item.


BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Teori

Remaja sebagai periode perkembangan yang paling bergejolak, dituntut

untuk beradaptasi pada setiap permasalahan secara lebih matang. Menurut Erikson

(dalam Santrock, 2007), jika remaja gagal dalam pencarian jati diri dan dalam

menyelesaikan masalah setiap tekanan dan permasalahan yang dihadapi, maka ia

akan mengalami kebingungan identitas (identity confusion). Menurut Hurlock

(2004), aspek-aspek perkembangan remaja antara lain perkembangan fisik,

perkembangan kognitif, perkembangan emosi, dan perkembangan sosial.

Remaja ini sering kita saksikan tindakan kriminal atau perilaku-perilaku

menyimpang baik itu disiaran televisi, koran, radio, media massa dan lain

sebagainya. Sebagian besar pelakunya adalah kalangan remaja. Padahal masa

remaja merupakan masa tumbuh dan berkembang, dimana terjadi perubahan

kualitatif secara fisik dan psikis. Masa remaja disebut sebagai masa kritis karena

pada masa ini remaja banyak mengalami konflik. Perilaku diatas dapat disebabkan

atau dipengaruhi oleh macam-macam hal, seperti lingkungan, pergaulan,

pengalaman, dan salah satunya adalah gangguan konsep diri, apakah itu ideal diri,

gangguan identitas diri, gangguan peran, atau harga diri.

Brodzinky (1993 dalam Agustina, 2007) mendefinisikan harga diri sebagai

suatu perasaan individu terhadap identitas dirinya yang merupakan evaluasi


efektif tentang dirinya sendiri yang dinilai sebagai positif dan negatif. Santrock

(2007) mengungkapkan rendahya harga diri pada remaja menyebabkan rasa tidak

nyaman secara emosional dan dapat menimbulkan banyak masalah.

Remaja
Aspek-spek remaja :
Perkembangan Fisik
HargaDiri
Perkembangan Kognitif Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Perkembangan Emosi Perkembangan Individu
Perkembangan Sosial Faktor Predisposisi : Penolakan orang tua, kurang pujian dari oran
Ideal diri yang tidak realistis
Sikap orang tua yang selalu mengatur
Family Parent (Orang tua-Keluarga)
Prestasi
Popularitas Kepemimpinan
Nilai Diri

Aspek-aspek harga diri:


Perasaan tentang diri
Perasaan tentang hidup
Hubungan dengan orang lain

Harga Diri yang meliputi tiga aspek :


Perasaan tentang diri
Perasaan tentang hidup
Hubungan dengan orang lain

Keterangan :

= Tidak diteliti
= Diteliti

Skema 3.1. Kerangka Teori

Sumber: Hurlock (2004), Santrock (2007), Abdul Muhith (2015),


Coopersmith ( 2009).
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian

yang dilakukan untuk mendeskriptifkan (memaparkan) peristiwa-peristiwa

penting yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2011). Dalam penelitian

ini peneliti melihat dan memaparkan harga diri pada siswa di SMK Dhuafa

Nusantara 1 Padang.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah dengan seluruh siswa kelas XI

dan kelas XII SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang yang berjumlah 353

siswa dengan tahun ajaran 2016/2017.

2. Sampel

Sampel adalah sebuah gugus atau jumlah tertentu anggota

himpunan yang dipilih dengan cara tertentu agar mewakili populasi

yang ada (Supardi, 2013).


Besar sampel menggunakan rumus Slovin (Sunyoto, 2013) sebagai

berikut :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2 Keterangan :

n : Ukuran/ banyak sampel


198
𝑛= N : Banyak populasi
1 + 198(0,05)2
d : Presentase kesalahan
198
𝑛=
1,495

𝑛 = 132,4 dibulatkan 133

Cara penarikan jumlah sampel diatas maka dapat disimpulkan

jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 133 orang siswa

SMK Dhuafa Nusantara I Padang. Adapun cara pengambilan sampel

dalam penelitian ini adalah dengan purpose random sampling. Adapun

kriteria sampel pada penelitian, yaitu:

a. Kriteria Inklusi

1) Berada ditempat saat penelitian dilakukan.

2) Siswa kelas XI dan XII yang terdaftar di sekolah yang menjadi

lokasi penelitian.

3) Remaja rentang usia 12-25 tahun

b. Kriteria Eksklusi

Siswa yang mempunyai gangguan jiwa, depresi dan sebagainya.


C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September 2015-Januari 2017,

yang dilakukan di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang.

D. Variabel dan Defenisi Operasional

Tabel 4.1 Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Alat Cara Skala HasilUkur


Operasional Ukur Ukur Ukur
Harga diri Perasaan individu Kuesioner Angket Ordinal Tinggi: 39-50
terhadap identitas Rendah:25-38
dirinya yang (Coopersmith,
merupakan dalam Gita
evaluasi efektif Handayani, 2008).
tentang dirinya
sendiri yang dinilai
sebagai positif dan
negatif

E. Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah berupa kuisioner. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini

menggunakan skala Guttman. Kuisioner yaitu daftar pertanyaan dan

pernyataan yang sudah tersusun, dimana responden tinggal memilih

jawaban dengan memberikan tanda (√).


Kuisioner yang dibagikan berupa pertanyaan atau pernyataan

tertutup, yaitu daftar pertanyaan dan pernyataan yang telah tersedia

jawabannya (Notoatmodjo, 2010). Pertanyaan pada penelitian ini terdiri

dari 2 bagian yaitu :

1. Data karakteristik yang berisikan inisial responden, jenis kelamin, usia,

kelas siswa, pekerjaan orang tua, dan pendapatan orang tua.

2. Coopersmith Self-Esteem Inventory (CSEI) versi pendek digunakan

untuk menilai harga diri, terdiri dari 25 pertanyaan dengan

menggunakan skala Gutman dan didapatkan jawaban tegas “Ya” dan

“Tidak”. Hasil uji validitas dan reabilitas diperoleh koefisien validitas

0,621-0,895 dan koefisien reabilitas 0,965. Kuesioner ini mempunyai 2

sifat pernyataan “favourabel” dan “unfavourabel”. Item yang bersifat

favourabel jawaban “Ya” memiliki skor 2 dan “Tidak” skor 1. Item

yang bersifat unfavourabel jawaban “Ya” skor 1 dan “Tidak” skor 2.

Pernyataan favourabel terdiri dari 10 item dan pernyataan unfavourabel

terdiri dari 15 item (Coopersmith, dalam Gita Handayani, 2008).


F. Etika Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapatkan izin dari Dinas

Pendidikan Kota Padang dan dari pihak SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang

setelah mendapatkan surat izin, baru peneliti mulai melakukan penelitian

dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Inforrment Consent

Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada subjek penelitian,

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan. Setelah

diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan pada subjek

penelitian. Jika subjek penelitian bersedia diteliti maka dilanjutkan

dengan menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek

penelitian menolak untuk diteliti maka tidak akan memaksa dan tetap

menghormati haknya.

2. Anonomity

Untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian, peneliti tidak

mencantumkan nama responden tetapi hanya mencantumkan inisial

responden pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subjek

penelitian dijamin oleh peneliti.

4. Benefisience

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur

penelitian guna mendapatkan hasil yang bermamfaat semaksimal


mungkin bagi subjek penelitian dan juga penelitian yang dilakukan

tidak merugikan subjek peneliti.

G. Metode Pengumpulan Data

1. Data yang dikumpulkan terdiri dari :

a. Data Primer

Data primer berupa pengumpulan data yang dilakukan oleh

peneliti secara langsung dari sumber datanya dengan melakukan

wawancara terhadap siswa di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang.

Data diperoleh dari sumber pertama yaitu responden.

b. Data Sekunder

Untuk melengkapi pengumpulan data ini juga diperlukan data

dari SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang berupa prestasi belajar serta

data dari Dinas Pendidikan Kota Padang berupa nilai UN se-kota

Padang tahun ajaran 2015/2016.

2. Tahap Pengumpulan Data

Adapun tahap pengumpulan data terdiri dari :

a. Tahap Administrasi

1) Meminta surat izin penelitian kepada bagian akademik yang

dikeluarkan bagian akademik pada tanggal 15 Desember 2015

yang ditujukan ke Dinas Pendidikan Kota Padang.

2) Kemudian dari Dinas Pendidikan Kota Padang peneliti

mengajukan izin penelitian yang dikeluarkan Dinas Pendidikan


Kota Padang pada tanggal 21 Desember 2015 ke SMK Dhuafa

Nusantara 1 Padang.

3) Kepala Sekolah SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang memberikan

izin pada peneliti untuk melakukan penelitian.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Kuisioner

Penyebaran kuisioner dilakukan sendiri oleh peneliti

dengan dibantu oleh teman dan guru BK (Bimbingan Konseling)

dengan mengumpulkan seluruh siswa didalam kelas. Setiap

kelas peneliti mengambil responden yang akan diteliti secara

random. Kuisisoner yang diisi oleh responden tidak dibawa

pulang, diisi langsung didalam kelas dan dikumpulkan ke ketua

kelas. Metode pengumpulan data dengan dilakukan sebagai

berikut :

a. Responden dipilih dengan cara random dengan menggunakan

absensi dan sesuai dengan kriteria inklusi yang telah

ditetapkan

b. Sebelum pengisian kuisioner responden diberitahu mengenai

tujuan penelitian dan petunjuk pengisian kuisioner

c. Responden menandatangani informed consent yang telah

disetujui

d. Responden diberi kesekmpatan bertanya

e. Lama pengisian kuisioner 30 menit


f. Responden yang telah mengisi kuisioner diminta untuk

mengembalikannya pada peneliti

g. Peneliti memeriksa kuisiioner yang telah diisi responden

h. Responden dipersilahkan melanjutkan kegiatan sekolah

H. Analisa Data

a. Pengolahan Data

1) Editing

Setelah kuesioner terkumpul, maka dipilihlah antara kuesioner

yang drop out ataut idak. Kuesioner yang drop out adalah kuesioner

yang tidak lengkap, tidak jelas dan jawaban yang diberikan tidak

relevan.

2) Coding

Untuk mempermudah memasukkan data pada saat dilakukan

penghitungan, maka dilakukan coding yaitu dengan mengganti data

mentah (yang ada dalam kuesioner) kedalam bentuk yang mudah

dibaca oleh mesin pengolah data seperti komputer.

3) Entry data

Data yang diperoleh melalui tahap sebelumnya kemudian

dimasukkan kedalam master table atau database komputer.


4) Cleaning

Memastikan bahwa seluruh data yang telah dimasukkan

kedalam mesinpeng olah data sudah sesuaid engan yang sebenarnya,

yaitu dengan melakukan pengkodean kembali data yang asli.

b. Analisa Data

Analisa data merupakan lanjutan dari pengolahan data untuk

melihat bagaimana menginterpretasikan data, kemudian menganalisis

data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan.

Analis data dilakukan secara univariat yaitu menganalisisa variable

harga diri dengan menggunakan statistic deskriptif berupa distribusi

frekuensi dan frekuensi dengan memakai rumus (Nursalam, 2009) :

P= 𝑓 x100% Keterangan :
𝑛

P= Persentase

f= Frekuensi

n= ∑ responden
BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai hasil penelitian gambaran harga diri

siswa di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang tahun 2016. Sampel pada penelitian ini

diambil dengan menggunakan purpose random sampling sebanyak 133 siswa

pada bulan September 2016 yang terdiri dari kelas XI dan kelas XII. Data

penelitian dilakukan langsung oleh penulis dengan bantuan teman dan dibimbing

oleh guru Bimbingan Konseling (BK) SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang.

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin dan

Kelas Siswa Pada SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang tahun 2016

No. Karakteristik f %
1 Umur 15 tahun 3 2,3
16 tahun 33 24,8
17 tahun 41 30,8
18 tahun 40 30,1
19 tahun 13 9,8
20 tahun 3 2,3
2 Jenis kelamin Lakilaki 65 48,9
Perempuan 68 51,1
3 Kelas XI 67 50,4
XII 66 49,6
Kuisioner terdiri dari karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin,

umur dan kelas responden. Pada Karakteristik umur dari 133 orang responden

yang berumur 15 tahun sebanyak 3 orang (2,3%), yang berumur 16 tahun

sebanyak 33 orang (24,8%), yang berumur 17 tahun sebanyak 41 orang (30,8%),

yang berumur 18 tahun sebanyak 40 orang (30,1%), yang berumur 19 tahun

sebanyak 13 orang (9,8%), dan yang berumur 20 tahun sebanyak 3 orang (2,3%).

Pada karakteristik jenis kelamin responden didapati responden yang berjenis

kelamin laki-laki sebanyak 65 orang (48,9%) dan yang berjenis kelamin

perempuan sebanyak 68 orang (51,1%). Pada karakteristik kelas responden yang

kelas XI berjumlah 67 siswa (50,4%) dan pada kelas XII berjumlah 66 siswa

(49,6%).

Berdasarkan distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, jenis

kelamin, dan kelas siswa di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang tahun 2016. Pada

karakteristik umur dapat dilihat bahwa dari 133 siswa responden hampir seluruh

responden (30,8%) berumur 17 tahun sebanyak 41 siswa, jenis kelamin sebagian

besar responden (51,1%) adalah perempuan sebanyak 68 siswi, dan pada kelas

responden (50,4%) berada pada kelas XI sebanyak 67 siswa.

A. Harga Diri pada Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang Tahun 2016

Harga diri siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang dibedakan menjadi

dua kategori yaitu harga diri tinggi dan harga diri rendah. Harga diri siswa

dapat dilihat didalam tabel 5.2.


Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Harga Diri Responden di SMK Dhuafa

Nusantara 1 Padang Tahun 2016

No. Harga Diri f %


1. Tinggi 71 53,4
2. Rendah 62 46,6
Jumlah 133 100

Pada tabel 5.2 diatas dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden

(53,4%) mengalami harga diri tinggi.

Berdasarkan kuisioner harga diri terdapat tiga aspek dalam harga diri yaitu

perasaaan tentang diri sendiri, perasaan tentang hidup, dan hubungan dengan

orang lain. Tiga aspek berikut dapat dilihat dalam tabel 5.3.

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tiga Aspek Harga Diri Responden di SMK

Dhuafa Nusantara 1 Padang Tahun 2016

No. Aspek Harga Diri f %


1. Perasaan Tentang Diri Sendiri
Tinggi 73 54.9
Rendah 60 45.1
Total 133 100
2. Perasaan Tentang Hidup
Tinggi 95 71.4
Rendah 38 28.6
Total 133 100
3 Hubungan Dengan Orang Lain
Tinggi 58 43.6
Rendah 75 56.4
Total 133 100
Berdasarkan tabel 5.3 diatas dapat dilihat 73 responden memiliki aspek

perasaan diri sendiri dengan presentase 54.9%, 95 responden memiliki aspek

perasaan tentang hidup dengan presentase 71.4%, dan 58 responden memiliki

aspek hubungan dengan orang lain dengan presentase 43.6%.


BAB VI

PEMBAHASAN

A. Harga Diri Pada Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang Tahun 2016

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMK Dhuafa

Nusantara 1 Padang pada bulan September 2016 kepada 133 siswa didapatkan

53,4% siswa memiliki harga diri tinggi dan 46,6% siswa memiliki harga diri

rendah.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syarniah (2014)

yang melakukan penelitian di SMP N 12 Banjarmasin, dari hasil penelitian

yang dilakukan didapatkan 56% siswa memiliki harga diri tinggi dengan 42

siswa, dan 44% siswa memiliki harga diri rendah sebanyak 33 siswa.Hasil

penelitian lain juga dilakukan oleh Itayanti (2014) yang dilakukan di SMP

Banjar Pengenderan Kedongan-Kuta mengatakan 87% siswa memiliki harga

diri tinggi sebanyak 55 siswa dan 13% siswa memiliki harga diri rendah

sebanyak 8 siswa.

Harga diri dapat diartikan sebagai perasaan penerimaan diri,

penghargaan diri, dan evaluasi diri yang positif yang dikonseptualisasikan

sebagai karakteristik yang relatif menetap (Nathaniel,dalam Lukman Yusuf,

2012). Baron dan Byrne (dalam Trisakti, 2014) mengatakan bahwa harga diri

merupakan penilaian individu terhadap diri sendiri dan dipengaruhi oleh

karakteristik yang dimiliki orang lain dalam menjadi pembanding.


Maslow berpendapat bahwa harga diri merupakan suatu kebutuhan

yang harus dipenuhi. Kebutuhan akan harga diri oleh Maslow dibagi menjadi

dua yaitu pertama penghormatan atau penghargaan diri sendiri yang mencakup

hasrat untuk memperoleh kompetensi, rasa percaya diri, kekuatan pribadi,

kemandirian dan kebebasan. Individu ingin mengetahui bahwa dirinya

berharga dan mampu mengatasi segala tantangan hidup. Kedua penghargaan

dari orang lain seperti prestasi, dalam hal ini individu membutuhkan

pengakuan atas kemampuannya atau prestasi yang diperolehnya (Sobur, 2003).

Branden (Desmita, 2010) mengatakan bahwa proses terbentuknya harga

diri sudah mulai dari saat bayi merasa tepukan pertama kali diterimanya dari

orang yang mengalami proses kelahiran. Dalam proses selanjutnya harga diri

dibentuk dari perlakuan yang diterima individu dari lingkungannya. Penelitian

mengenai harga diri sepanjang rentang kehidupan menyatakan bahwa harga

diri pada masa kanak-kanak cenderung tinggi, menurun pada masa remaja dan

meningkat selama masa awal sampai masa dewasa awal sampai dewasa tengah,

kemudian menurun pada masa dewasa akhir. Pada studi ini, ditemukan juga

bahwa harga diri pria lebih tinggi dari pada wanita pada hampir semua rentang

kehidupan dan harga diri wanita selama masa remaja rendah.

Berdasarkan hasil penelitian di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang siswa

memiliki harga diri tinggi, hal ini dapat dilihat dalam tiga aspek harga diri

didalam kuisioner. Aspek tersebut meliputi aspek perasaan tentang diri sendiri

(54,9%) dengan 73 siswa, aspek perasaan tentang hidup (71,4%) dengan 95

siswa, dan aspek hubungan dengan orang lain (43,6%) dengan 58 siswa.
Remaja di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang dalam aspek perasaan

tentang diri sendiri dengan presentase 54,9% dimana siswa sudah mampu

menghormati dirinya sendiri, mampu memaafkan diri sendiri atas segala

kekurangan dan ketidaksempurnaan yang dimilikinya. Salah satu faktor yang

memperngaruhi seorang individu diantaranya adalah pola asuh orang tua. Pola

asuh yang paling tepat dalam pengasuhan anak yaitu pola asuh demokratis.

Pola asuh demokratis yang paling mungkin terjadinya penyesuaian diri yang

baik dan wajar pada setiap anak (Sofyan, 2012). Dan pola asuh otoriter yang

menyebabkan harga diri remaja menjadi rendah, tapi dalam kondisi tertentu

pola asuh otoriter dapat meningkatkan harga diri remaja jika digunakan dalam

waktu dan kondisi yang tepat dengan menuntut anak kearah yang lebih baik

Dalam aspek perasaan tentang hidup presentase yang dimiliki siswa

lebih dari separuh (71,4%), dalam hal ini siswa bertanggung jawab atas

sebagian hidup yang dijalaninya, menerima kenyataan hidup dengan berlapang

dada dan tidak menyalahkan keadaan hidupnya terhadap orang lain atas segala

masalah yang terjadi. Pada siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang walaupun

pendapatan dan pekerjaan orang tuanya rendah remaja tetap menjadi pribadi

yang optimis dan menerima segala kekurangannya.

Dalam aspek hubungan dengan orang lain presentase yang dimiliki

siswa kurang dari separuh (43,6%), namun kedua aspek diatas melebihi dari

separuh. Perasaan diri sendiri dan perasaan tentang hidup yang dimiliki siswa

tinggi dan aspek hubungan dengan orang lain rendah tapi tetap memiliki harga

diri tinggi. Ada faktor lain yang mendorong siswa dengan harga diri tinggi
yaitu orang tua, saudara kandung dan keluarga. Keluaga menjadi struktur sosial

yang penting, interaksi antar anggota keluarga terjadi disini, karena keluarga

merupakan lingkungan yang paling dekat, baik secara fisik maupun dukunngan

sosial. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama yang ditemui oleh

individu dan menjadi tempat yang penting dalam perkembangan hidup seorang

manusia (Tambunan, 2001)

Perilaku seseorang di dalam keluarga dapat mempengaruhi perilaku

anggota keluarga yang lainnya. Di dalam keluarga seseorang dapat merasakan

dirinya dicintai, diinginkan, diterima dan dihargai, yang pada akhirnya

membantu dirinya untuk lebih dapat menghargai dirinya sendiri. Situasi

keluarga yang tidak bahagia kurang dapat menghasilkan pribadi yang memiliki

harga diri yang positif. Kebahagiaan suatu keluarga sangat dipengaruhi oleh

adanya hubungan antar anggota keluarga yang harmonis, baik hubungan antara

orang tua dan anak mau pun hubungan antara anak dengan saudaranya.

Individu yang memiliki harga diri yang positif akan menerima dan

menghargai dirinya sendiri sebagaimana adanya, serta tidak cepat menyalahkan

dirinya atas kekurangan dan ketidaksempurnaan dirinya, ia selalu merasa puas

dan bangga dengan hasil karyanya sendiri dan selalu percaya diri dalam

menghadapi berbagai tantangan (Santrock, dalam Desmita, 2010).

Pelham & Swan (dalam Aditomo & Retnowati, 2004) mengemukakan

dalam konteks kesehatan mental. Individu yang memiliki harga diri tinggi

berarti memandang dirinya secara positif. Individu dengan harga diri yang

tinggi sadar akan kelebihan-kelebihan yang dimilikinya dan memandang


kelebihan-kelebihan tersebut lebih penting dari pada kelemahannya. Dalam hal

ini seseorang yang memiliki harga diri tinggi akan lebih tepat dalam

melakukan pemaknaan apabila dihadapkan pada pengalaman pahit, seperti

kegagalan.

Remaja di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang sudah bisa beradaptasi

dengan lingkungan, sudah mengetahui apa yang terbaik untuk diri sendiri dan

orang lain, sehingga dengan kemampuan bersosialisasinya dapat membantu

remaja dalam meningkatkan harga dirinya. Oleh karena itu tugas-tugas

perkembangan remaja di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang sudah dapat

tercapai dimana menurut Hurlock (2004) tugas-tugas perkembangan remaja

yaitu mampu menerima keadaan fisiknya, mampu membina hubungan baik

dengan anggota kelompok yang lain, mencapai kemandirian emosional,

mencapai kemandirian ekonomi, mampu mengembangkan konsep dan

keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran

sebagai anggota masyarakat.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil penelitian

sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab VI adalah lebih dari separuh

responden memiliki harga diri tinggi di SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang.

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah :

1. Bagi Siswa

Siswa mampu mempertahankan dan meningkatkan harga diri dengan

memberikan penilaian positif pada diri sendiri, membantu satu sama lain

dan menghargai sesama individu di lingkungan sekolah, serta mampu

menghadapi situasi sulit.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi pihak sekolah agar selalu mengarahkan remaja pada aktivitas yang

positif dan edukatif dengan mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah untuk menyalurkan potensi, minat, bakat, atau hobi siswa secara

positif, misalnya pramuka, olahraga, kesenian, palang merah remaja, bakti

sosial dan sebagainya.


3. Bagi Keperawatan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perawat yang

bekerja sama dengan pihak sekolah pada unit kesehatan sekolah dalam

memberikan asuhan keperawatan, agar perawat dapat menganalisa respons

stimulus atau stressor yang dimiliki individu sehingga dapat membantu

individu dalam menghadapi situasi sulit dalam hidupnya.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

informasi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan harga diri pada

remaja.

b. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya mampu melakukan penelitian

yang berhubungan dengan harga diri pada remaja.


DAFTAR PUSTAKA

Agustina, D. A. (2007).Hubungan Antara Self-Esteem dengan Loneliness pada


Remaja Panti Asuhan PPAY Al-Amal Surabaya. Skripsi. Diakses pada
tanggal 12 Januari 2016 dari http://personzz.com/q/Agustina+Nurmalasari.

Alami, Ali, Shahla Khosravan. (2014). Adolescent Self-esteem In Single and Two-
Parent Families. Journal of Iran.

Ali, M & Ansori, M. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktisi. Jakarta:


Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Sumbar. (2013). Distribusi Kepadatan Penduduk.


Diakses pada tanggal 12 Februari 2016 dari http://sumbar.bps.go.id/
frontend/.

Benih, Ade. (2011). Psikologi Ibu, Bayi, dan Anak. Bantul: Muha Medika

Dahlan, M. Sopiyudin. (2001). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.


Jakarta: Salemba Medika

Dermawan, Deden. (2013). Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangkat Kerja


Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Baru

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

Dixon, R. M., dkk. (2006). The Measurement Of Multidimentional Self-Concept


In Adult With Mild Itelectual Disability. Diakses pada tanggal 27 Maret
2016 dari http://ro.ouw.edu.au/edupapers/223/.

Fadhilah, A. (2014). Teknik Restukturisasi Kognitif Untuk Meningkatkan Harga


Diri (Self-Esteem)Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi.
Diakses pada tanggal 12 April 2016 dari http://repository.upi.edu/ 6561/4/S
PPB_0900965_Chapter1.pdf.
Gunarsa, S. D & Gunara, Y. (2003). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan
Keluarga. Jakarta: PT BKP Gunung Mulia.

Handayani, Gita. (2008). Hubungan Antara Harga Diri dan Citra Tubuh pada
Remaja Putri yang Mengalami Obesitas dari Sosial Ekonomi Menengah
Atas. Jurnal Keperawatan.

Haryanto. (2011). Perkembangan Psikologis Remaja. Diakses pada tanggal 18


Desember 2015, dari http://belajarpsikologi.com/perkembangan-psikologis-
remaja/

Hidayati, Nurul Aini. (2015). Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua Terhadap
Self-esteem Remaja. Jurnal Psikologi

Hurlock, E. B. (2004). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang


Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Iqbal, M. (2011). Hubungan Antara self-esteem dan Religiusitas Terhadap


Resiliensi Pada Remaja di Yayasan Himmata. Skripsi UIN. Diakses pada
tanggal 25 Februari 2016 dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/
123456789/4356/1/MUHAMMAD%20IQBAL-FPS.PDF

Itayanti. (2014). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Harga Diri Remaja di
Banjar Pengenderan Kedongan-Kuta. Jurnal Keperawatan.

Kriyantono, Rahmat. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana


Prenada Media Grup.

Loiselle, C.G., Profetto-McGrath, J., Polit, D.F., & Beck, C.T. (2004). Canadian
Essentials of Nursing Research. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.

Maulana, Rosi. (2016). Variabel: Definisi Harga Diri –Self Esteen. Diakses pada
tanggal 5 Januari 2017 darihttps://psikologihore.com/definisi-harga-diri/.

McClure, Auden,Susanne E, Tanski, MD. (2011). Characteristics Associated with


Low Self-esteem Among U.S. Alolescent. Journal of America.

Milton, C.L. (1999). Ethical Issues From Nursing Theoretical Perspectives.


Nursing Science Quarterly, 12(1): 20-25.
Minarsih, Y, (2012). Hubungan Harga Diri Dengan Perilaku Merokok. Skripsi
FIP UPI. Diakses pada tanggal 20 Februari 2015 dari http://repository.upi.
edu/skripsiview.php?no_skripsi=10982 .

Monks, F.J., Knoers, Haditono, S. R. (2006). Psikologi Perkembangan:


Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University
Pers

Muhith, Abdul. (2015). Pendidikan Keperwatan Jiwa Teori dan


Aplikasi.Yokyakarta : CV Andi Offset

Narendra, M. S. (2002). Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi
Pertama IDAI. Jakarta: Sagung Seto.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmojdo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta.

Nursalam, dkk. (2011). Pedoman skripsi, tesis dan istrumen penelitian. Jakarta:
Salemba Medika.

Oktaliza, Friz. (2016). Skripsi Hubungan Antara Harga Diri dengan Relisiensi
(Ketangguhan Diri) Pada Remaja di SMA Kartika 1-5 Padang. Universitas
Andalas

Papalia, D. E., Olds, S. W., Feldman, R. D. (2008). Human Development, Tenth


Edition. New York: McGraw-Hill International Edition.

Poltekes Depkes. (2012). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta:


Salemba Medika.

Radni. (2015). Skripsi Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Dukungan Teman
Sebaya degan Kecerdasan Emosional Remaja di SMP Kartika 1-7 Padang.
Universitas Andalas.

Santrock, J. W. (2007). Remaja (Edisi 11) Jilid 1. Jakarta: PT Gelora Aksara


Pratama.
Setiadi (2013). Konsep dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan, Edisi 2.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

Spica, Bima. (2008). Perilaku Prososial Mahasiswa Ditinjau Dari Emapti dan
Dukungan Sosial Teman Sebaya. Diakses pada tangal 29 Maret 2016

Supardi, S. (2013). Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV Trans Info


Medika

Suliswati. (2005). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Syarniah. (2014). Hubungan Pola Asuh Orang Tu dengan Harga Diri pada
Remaja d SMP Negeri 12 Banjarmasin Tahun 2014. Jurnal Citra
Keperawatan.

Tambunan, R. (2001). Harga Diri Remaja. Diakses pada tanggal 27 Februari dari
www.e-psikologi.com.

Trisakti. (2014). Hubungan Antara Harga Diri dan Persepsi Pola Asuh Orang
Tua yang Autoritatif dengan Sikap Remaja Terhadap Penyalahgunaan
Narkoba. Jurnal Ilmiah Guru ‘COPE’, No. 02.

Upah Minimum Provinsi Sumbar. (2016). Diakses tanggal 2 April 2016 dari
http://www.biaya.net/2016/01/upah-minimum-kabupaten-kota-umk-sumbar-
2016.html

Widodo, Agustinus Sugeng. (2013). Harga Diri dan Interaksi Sosial Ditinjau dari
Status Sosial Ekonomi Orang Tua. Jurnal Keperawatan

Yufti, Wilda Kurnia. (2013). Skripsi Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan
Tingkat Stress dengan Perilaku Merokok Pada Siswa Laki-laki di SMP N 1
Padang Tahun 2013. Universitas Andalas.

Yusuf, Lutman. (2012). Harga Diri pada Remaja Menengah Putri di SMA Negeri
15 Kota Semarang. Jurnal Keperawatan.

Zulkifli. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.


Lampiran 1
,JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

Nama : Aulia Sasmita


BP 1110322064
4u6ul : Gambaran Harga Diri pada Siswa Dhuafa. Nasantara 1 Pafiang

Sept .Okt Nov Des Jan Feb Mar . Apr Mei Juni Juli Agus Sept Oitp Nov Das Jan

1 Pengaju n jiidul penelitian.


2 Acc judul péi litiân
.3 Penyusuiian Proposer penelitian

4 Persetujuam::seminar proposal
5 Séminar. proposal penelitian
6 Perbaikan promosal Penelitian
7 Pelaksanggn petielitian

B p unan hasii are dan‘

1 1 Perbaikan'hasil ujian skripsi


.12 Penyusunan hasil penelitian dan
penggandaan skripsi

Pembimbing I Pembimbing II Peneliti

(Ns. Renidayati; S.Kp, M.Kep, (Ns. Ilfa Khairina, S.Kep) (Aulia Sasmita)
SpJ)
Lampiran 2

ANGGARAN DANA PENELITIAN

No Kegiatan Biaya

1. Biayaadministrasidanstudiawal Rp. 50.000,-

2. Penyusunan proposal penelitian Rp. 100.000,-

3. Biaya administrasi seminar proposal Rp. 300.000,-

4. Biaya perbaikan proposal Rp. 100.000,-

5. Pelaksanaan penelitian Rp. 500.000,-

6. Penyusunan skripsi Rp. 200.000,-

7. Biaya administrasi ujian skripsi Rp. 300.000,-

10. Biaya perbaikan skripsi dan penggandaan Rp. 300.000,-


skripsi

11. Lain – lain Rp. 100.000,-

Total Rp. 1.850.000,-


KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TlNGGf
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN
Alamat : 31. Kampus Limau Manis, Padang 25163
Telp.075 1-779233, Fax.075 1-779233 Website : http//fkep.unand.ac.id

15 Desember 2015
Nomor : 1919 /UN16.13/PL/2015
Lamp
Hal : Izin Pengambilan data dan penelitian

Kepada yth.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang
di
Tempat

Dengan hormat,
Bersama ini disampaikan, bahwa mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang
namanya tersebut dibawah ini, memerlukan data dari instansi Saudara untuk memenuhi
persyaratan tugas akhir penyusunan skripsi :

Nama Aulia Sasmita


No.BP 1110322078
Judul proposal : Faktor — faktor yang mempengaruhi harga diri rendah pada remaja
di SMAN 1 Padang tahun 2015

Oleh karena itu dimohon bantuan Saudara agar yang bersangkutan dapat melaksanakan
tugasnya sebagaimana mestinya.
Demikian disampaikan agar dapat dikabulkan dan atas izin serta ke;jasama yang baik,
diucapkan terima kasih.

NIP. 19780817 200112 1 001


4EM€RII¥14¿§ XOTA PADANG
DINAS"PENDIDIKAN KOTA PADANG
JL. Bsglndo Aziz Chafi ho. 8 Padang. Telp. (0Ts1) 21554•21825 fax (075121534)
Webdts : /www,diskdik dang.go.Id

Nomor: 070/5 / DP.S re3/2015

Ke”palâ Dlras ”Péndidlkan kota Padâny berdâsaztân: .Surat Dekan Fakultas. Keperawatan UNAND .no!nor ;
1921/tJN35:8.1.1/PL/2£l15 tanggal za Desember ZQ15 perihal izin pénelitian. dalam. ra”hyka. pengañ1bilañ data
” untuk .penyeIésalan. tugas Akhir Ski1psl pada’prinsipnya dapat diberikan kepada : ”"

N.alna : AULfASASI\/IIIA
: 11103Z207g
RUSAN
: lImu Keperadatad
Pi’odl : hou Kepefawatan
Jenjang.
Judul. ”: FAItTOR-FAKTOR YANG BERH!JBUGAN.DENGAN HARGA DIRI PADA SISWA Dt SMK
DH\JAFA NUSANTA!tA I PADANG”T.AHUN”2015.
: SMK” Dhuafa ”Nusantara.I Padang
: Deseñlber 2015".s.d: .Februari 2016

:1. Sé|arña kegiatan berl.angsung.tidak\.ine?gganggu pfosés beIa)ar rñengajar.


2. Sefel”ah melakukan penel”itiân agar da.pat .memberikan' laporan say» rangkap ke
D.inas"Péndid.i!‹an Kota. Pada”ng Cq. Sekretar.iat Dihas Pendidlkaa:kota
Padang.
3.. Kegiatan terse”but dilaksanâkan di daIa.m jam"belajar“ekstra?uriku!ér”slsu/a.

.Derñikiârilah “untu'k dapat dipe.rgunakan”sébagâ.lmana..mestinya.

Padpng, 21”Desembér 2015


epala

•«<Lainjsms2‹„».o»i»1.010

b ”Wall Padang (sebagai la ran)"


2: 'Képala. Dlnas Pendidikan Kbta:Padang!.
3. dekan/FakuItes.:ParIwisata dén Perkqte.la"n U.NP›
4. Képsla SMK Dhuéfâ Nusaistéra
!:Padang: S, Arslp
YAYASAN BAKTI NUSANTARA I9AFAT

(SEKOLAH GRATIS BAGI KAUM DHUAFA)


Ikatan Soalal Anak Yatim, Faklr Miskln dan Anak Terlantar
kin Kanwil Dspdikbud Nomor: KPTS. 0619.â69.IN.1099 Rek Bank Syari’ah uaridiri No. 027.000.2322
Alamat : JI. M. Thamrln No. 93 Padang Telp. (0751) 7056500

SURAT KKTERANGAN
Nomor : 499/SMK-D/Adm/XII/2016

Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Sekolah SMK Dhuafa Padang menerangkan
bahwa:

No Nama Ket
1 Aulia Sasmita 1110322078

Telah melaksanakan kegiatan Penelitian pada :


Hari/ Tanggal : Senin/ 19 September
2016 Tempat : SMK Dhuafa Padang
Judul : " Gnmbnran Hargn Diri pnda Siawa/1 SMK Dhuafa Nusantnra
Padang Tahun 2016".

Demikianlah sumt keterangan ini kami berikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih atas ke;jasama dan kepercayaan pimpinan Universitas
Andalas Padang terhadap lembaga pendidikan.

Wassalamu’alaikuni Warahmatullahi Wabarakatuh


IN
qy ' Desember 2016
Lampiran 7

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada
Yth. Responden
di
Tempat

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
: Nama : Aulia Sasmita
No. BP : 1110322078
Pekerjaan : Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Menyatakan bahwa saya akan melaksanakan penelitian dengan judul


“Gambaran Harga Diri Pada Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1 Padang” sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana keperawatan di institusi pendidikan
tersebut. Untuk itu saya mengharapkan kesedian saudara untuk ikut serta dalam
penelitian ini, yaitu dengan bersedia menjadi subjek penelitian.
Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi saudara sebagaia subjek
penelitian. Kerahasiaan seluruh informasi yang akan diberikan akan dijaga hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian saja.
Atas kesediaan dan kerjasama saudara, saya ucapkan terima kasih.

Padang, September 2016


Hormat saya,

Aulia Sasmita
Lampiran 8

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(Informed Consent)

Saya yang bertandatangan dibawah ini bersedia menjadi responden setelah

diberikan penjelasan dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu:

Nama : Aulia Sasmita

BP : 1110322078

Judul Penelitian : Gambaran Harga Diri Siswa SMK Dhuafa Nusantara 1

Padang

Demikianlah surat persetujuan ini saya tanda tangani tanpa adanya

paksaan dari pihak manapun. Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan

merugikan saya sebagai responden, oleh sebab itu saya bersedia menjadi

responden.

Padang, September 2016

(Responden)
Lampiran 9

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Item Item
No Variabel Aspek Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1. Harga Diri Perasaan 4, 14 1, 2, 6, 7, 11, 15, 11
tentang diri 17, 18, 25
sendiri
Perasaan 19, 24 3, 12, 13, 16, 23 7
tentang
hidup
Hubungan 5, 8, 10, 20 9, 21, 22 7
dengan
orang lain
Lampiran 10

KUESIONER PENELITIAN

A. Data Karakteristik Responden

Inisial :

Jenis Kelamin :

Umur :

Kelas :

Pekerjaan orang tua :

Pendapatan orang tua :

Tanda Tangan Responden

( )
B. Harga Diri

Isilah pernyataan berikut sesuai dengan apa yang anda rasakan. Ceklist (√)

kolom “Ya” jika pernyataan menjelaskan apa yang biasanya anda rasakan dan

kolom “Tidak” jika pernyataan tidak menjelaskan apa yang anda rasakan.

No. Pertanyaan Ya Tidak


1. Saya sering membayangkan diri saya sebagai orang lain.
2. Saya merasa malu di depan sekelompok orang.
3. Sekiranya mungkin, banyak hal dalam diri saya yang ingin saya
ubah.
4. Saya dapat mengambil keputusan tanpa banyak kesulitan
5. Orang lain sering bergaul dengan saya.
6. Saya mudah jengkel bila berada di rumah.
7. Saya membutuhkan waktu yang lama untuk membiasakan diri
dalam hal-hal yang baru.
8. Saya populer diantara teman-teman sepergaulan.
9. Saya merasakan keluarga saya mengharapkan terlalu banyak dari
diri saya.
10. Saya merasa keluarga saya memahami perasaan saya.
11. Saya mudah putus asa.
12. Tidak menyenangkan menjadi orang seperti saya.
13. Segalanya dalam kehidupan saya sangat sulit.
14. Orang-orang biasanya mengikuti gagasan saya.
15. Saya merasakan banyak kekurangan pada diri saya.
16. Sudah beberapa kali saya merasa ingin meninggalkan rumah.
17. Saya sering merasa jengkel dengan tugas sekolah yang saya
lakukan.
18. Penampilan saya tidak semenarik orang lain.
19. Jika saya mempunyai sesuatu yang ingin saya katakan, saya
biasanya langsung mengatakannya.
20. Saya merasa teman-teman sepergaulan di lingkungan dapat
memahami saya.
21. Saya merasa orang lain lebih disukai daripada saya.
22. Saya merasa seolah-olah teman sepergaulan saya memaksa untuk
melakukan sesuatu yang tidak saya senangi.
23. Saya seringkali tidak yakin akan berhasil terhadap sesuatu yang
saya lakukan.
24. Biasanya saya tidak mudah terganggu dalam menghadapi hal-hal
yang sepele.
25. Saya tidak dapat diandalkan.
LmmpmnN
n FfAnTaacr zuisiouin tunnn niei

1 An.M 2
2 3 4 S 6 7 6 9 IO II 12 l3 NJ IN I6 17 18 t9 30 21 22 23 24 25 gri
2 Aa.R 1
}7 X 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 3 1 2 1 2 1 2 2 2 35 2
3 An.R 2
17 X 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 I ! 2 2 2 1 39 I
4 W D I
17 X 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4J I
S As.RY 1
16 K 2 I 1 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 Z T 2 2 2 2 1 2 40 J
6 Ao. DS 2
Ig X 2 2 1 2 5 I 1 1 1 2 1 2 2 I 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 37 2
7 ASGDY 2
t8 X I 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 T 1 2 2 1 2 2 2 2 40 L
g Ao. GCAS I
I7 X I 1 1 1 2 1 2 I J 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2 37 Z
9 nn.PH 2
18 X I 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 I Z 2 1 2 2 2 1 2 1 2 40 1
10 AILS 2
17 X 2 2 1 2 2 I j j 1 2 2 2 ! 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 40 T
II An.MM 1
2 1 1 2 2 t 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 40 I
12 An.MA 2
18 X 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 I 1 2 37 2
13 An.N 2
16 X 1 1 1 1 1 2 I I 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 32 2
14 An. AOM 1
17 X 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 \ 2 2 1 44 I
IS An.W 2
i6 x 2 2 1 2 2 2 I L 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 40 I
I6 An. E 2
17 W. A 1 I7 x z 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 46 !
D7 X I 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2' 1 2 2 42 I
ia xa, w i 1 I j 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 ! 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 44 !
17 X
19 An. M I
17 X t 2 1 1 2 2 I J 2 2 Z 2 2 T 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 42 !
20 An. LYZ 2
I6 X I 1 1 1 2 t 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 ! I ) 30 2
21 M.TOP 2
16 X 2 2 1 1 1 2 1 \ T 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 39 1
2Z Am.RA l
i6 X i 2 1 2 2 I I \ 2 2 1 2 2 ! 2 2 1 1 I I 1 1 2 Z 36 2
23 AnFAF Z
I7 X 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 37 2
24 V.I 1
17 X 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 ! 2 2 2 1 2 42 I
25 Am.Y 2
17 x 2 2 2 2 2 I ! 1 2 2 2 2 2 1 2 2 I \ 2 2 2 2 2 42 1
26 Ao.T 1
17 X 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 40 I
27 AnG 1
18 X 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43 I
2B Ao.UA l
l8 x 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 44 I
29 AmJA l
IB X I 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 38 2
30 AmD 1
17 X 1 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 40 I
3I a. la j
17 X I 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 35 2
32 Am.F I
17 X 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 42 I
16 X 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 47 I
34 An.DR 1
IB X 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 38 2
35 An.A 1
l6 X 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 41 I
36 An.FH
Ts x 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 43 I
37 PM I
16 X 2 2 1 2 2 I \ 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 45 \
38 An.DSR 2
18 X 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 i 43 \
39 AnA I
t8 X 2 1 1 I I I I 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 39 1
40 Aa.I 1
18 X 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 4! I
4I Aa.aJ I
17 X 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 Z 1 1 2 1 1 1 2 2 40 I
42 Ao. MQ 1
17 X 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 36 Z
43 Aa.BS I
16 X J 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 38 2
44 Aa. AR I
17 X l 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 J 2 1 2 2 1 1 2 2 39 I
45 EA 2
17 X 1 1 2 2 2 2 I I 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 38 Z
46 Aa. RW 2
16 X 1 1 1 2 2 I I I I 1 1 1 2 1 2 \ 1 2 2 1 1 2 2 1 33 2
47 MMM 2
17 X 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 37 2
48 III 2
16 X 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 J 1 1 1 2 I 1 1 1 2 1 37 2
l6 X I 1 1 I \ 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 I I I 1 1 1 2 32 2
50 Ao.UW 2
17 X 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 J 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 44 1
SI Ao.ID 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 4l 1
S2 WRII 2 l6 X 2
53 An. MR 1 16 x 2
M An. HSt4 2
SS An, R 2 16 X 2
56 AiL YS 1 16 X 1
S7 AnLY 2 16 X 1
t6 X 1
59 W W 2 IS X 2
60 An.MG 2 D6 ’X 2
61 An.MA 2 t6 X Z
62 An. T 2 16 X 2
63 An.IE 1 18 X 2
64 AfL YU 2
63 AnDY 2 l7 X I
66 IRF 2 15 X I
16 X 2
67 As.V 2
68 AnMT 1 i x i
16 X 2
70 An I 16 Xi 1
I9 H l
72 OR I
73 An. TK I 19 XI I
74 PREP I
7 Ao.kA } 18 XI 1
76 AO. RC J 17 .J0 t
77 Ao ZP I
78 An. DM I IB XI 7

18 XT
1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2
1 1 2 I 1 1 1 2 2 2 2
1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 1
2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2
2 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2
I I 1 2 1 1 2 2 1 2
2 1 1 2 I 1 1 2 1 2 2
1 I I 1 1 1 2 2 2
2 1 1 1 2 2 1 1 2 I I
2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1
II 12 221 122 !
I I22I2I
122212 3B
2
T 1 I \ I
II2I11 12\
t2t I I I I2l2 3o
2
z i i 2 i ii

iz2222iz22y
i 3z2l2 +o j
I

I212II2222
2 l
I1222I2I2I
1372
2l22 22l2
Z2222I2IJ
1222212
1
21 t2

2Il232222t2
2t12 1222 2
43 I
2212 2 22 222 2
1112 I II III 2
1112 2 11 12 22
2l22llJ
22222 1t2
f 21112 137
II

I22III2222
II2I22I
I2T1 135
2
II 1221 I I 2 t1
11 2 1 !
lI12}2l
2
2I22 1 22222
! III
1 2222
I
21 j 22 lI
22222 t 1
1222222 J 22 43
j
2I22II1I t 2
2 I112 122 1
1
2
11 222 T
2222222t2 I
222 Zt2 Z 4s
I
! !
2l122222
! ! 2 !
22I2J2I 37
2
JII2I2\
222l2ll22lI
\
36
79An.M 2 18 XI 111 12 1 1 12 I I I I T I I I I 1 1 112 128 2
80An.NO 2 JB XI I Z 1 12 1 11 1222 2 212 22 2 2 222 2 37 2
8IAn.M 2 J7 XI 2 212 2 2111222 2112 2112 2 222 2 42 1
B2WT 2 18 XT I I ! 2 2 2 ! 2 I II I I ! I I I I \ 12 2t2 2 33 2
83 W L 2 17 Xl 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 38 2
84An.V 2 z6 xl 2 212 2 2 1 212223 212 2122 2 222 2 45 1
85An,S 2 IB XT I ! 1 2 2 2 22 2222 2 2 2 2 22 22 2 Z 22 2 47 !
86Au.F 2 18 XI 2 21 1 2 I I2 1222 2 2 12112 2 2 22I 2 4I I
87Att.S 2 18 'XI 2 2 1 12 2 112222 2 112 2 22 2 2 1 2 2 2 44 1
8B An. WS 2 l8 XI 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 42 1
89Aa.TCF 1 18 XI ! 2 1 2 2 1 22 1 122 2 222 2 \ 2 2 2 222 2 44 I
90 a.A 119 M 2 2I 1 1211 121 I2 II 1 1 22 22}2 2 37 2
9IM.I 2 19 xl I2l2 2 2lI 1 222 2 I l2I222 2222 2 42 I
P2Aa.RK 1 20 XI ) 1 1 12 1 22 1222 2 22 1 t222 2 222 2 42 I
93A.N 1 17 XI 21112 212 2 22 21 ] 12 2 2 2 2 2 2I11 40 1
0JAn.YN I lq xl 12112 21121121111112111112 33 2
95WWLf 2 19 Xl 12112 212 2 22 21212 2 2 2112 2 2 2 *2 1
96An.RO 1 16 XI 1212 2 21112 Z 12 212112 2 2 2112 39 I
97An.PAF 119 XI 2 2111 2 112 I2 2 2 212 2 212 2 2 2 2 2 42 I
98An.AA 1 17 m 1112 211112 2 2 21 l2 2 211112 2 2 37 2
99 W KAA 1 18 XI 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 Z 2 2 I J 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 41 I
100 Au. AORB 1 17 XI ! 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 34 2
101 Aa. Z 1 18 XI 3 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 ) 2 1 2 2 2 2 2 42 I
102 An. RAW 1 16 Xl 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 38 2
103 A . Y 2 17 XI 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 I 1 1 1 1 2 2 I ] 2 2 35 2
t04 Aa. AR 1 16 XI 1 2 1 1 2 2 I T 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 37 2
I05 Aa. LDM 2 t7 XI 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 43 I
106 An. API 1 18 XI 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 ? 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 43 I
\ 07 W YS 1 20 XI 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 I 1 36 2
10C An. ML 1 18 XI 1 2 1 I Z 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 38 2
I09An.DS 2 to XI 111 1 1 2111211 I 1 2 212 1 1 1 11 2 3J 2
II0An.V I IB XT 12 1 12 I t2 21 2 2 2 J 2 121212 12 2 38 2
IttAa.AP 2 17 XI t 2 1 12 2 2 ! 222 ! I2 2 2 2 21 I 22I 2 40 I
Tt2WNP 2 18 XI 111 I I I t T II 1 1 I l2l 1 1 1 22 1 28 2
1I3Aa.PG I I’7 XI ! 11 2 2 122 1 J12 2 2 1 I ! 22 2 2 222 2 40 I
lI4An.DAP I IB 'XI 1 11 1 1 2 L 1 1 111 12 1 2 1 11 1122 2 31 2
I13Aa.NA 2 IB XI 2 2112 2 2I 1 212 211 I 22I 12 222 2 40 I
116 An. NR 2 18 XI 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 37 2
117 An. E 2 16 XI i 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 36 2
1I8Aa.N3 2 IB XI 2 2 1 2 2 2 2 1 1 T 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43 I
JI9WTM 2 I3 H 111 1 1 ! J ! 2 112 ! 11t 2 12 11 212 131 2
120Aa.YN 2 l7 II 1 1 1 12 1 11 1 12 2 2 2112 2 2 2 2 212 2 3B 2
t2tAa.V/R 2 IB xl 1 t 1 1 2 2 2 1 1 22 11212 2 112 122 2 ! 37 2
122AFF 2 19 XI 1112 2 ! t2 I t22 112 2 2 I 2t 2 22 T 140 I
l33Ao.RM 2 IB XI 2 2 1 1 2 2 1 1 12 12 2 12 2 2 1 112 223 39 j
I24Ao.RS I t9 XI 1 2 1 2 11 2 2 2 2t 1 1 1 1 1 12 1 1 12 133 2
I25WtG 2 t7 XJ 12 1 2 2 2 2112 Z 2 2 2 ! 2 212 2 1 2 22 142 I
I26Aa.A J 18 XI 1211 2 2121222 2 1 21222 2 2 222 2 43 T
127WFDS I I9 XI 11 I \ 1 11 2 22 1 2 1 1 1 1 1 2 I \ I2 2 32 2
I28WVO 2 IN XI 1 1 12 2 2 12 2 22 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 22 2 2 45 I
129An.EZ 1 18 XT 2 212 2 2112 222 2 112 2 1 2 T T 2 I j 2 +0 j
I30WATA 2 IB XI 1 2 I \ 2 2 1 12 2 2 2 1 1111 112 2 222 2 38 2
!3!WM 2 IB Xj 2 l2 2 2 2 \ 11 2 1 2 2 2 1 2 22 22 2 21 1 2 42
l32Aa.DK I I9 Al 2 2 1 2 2 2 ! 2 11111 211211 2 2 2 1 2 37 2
ia›woce i zo xi i I i i I i \ I i ii i i i i i i I j i it 2s z
5142

2 = Rmdafi
TABEL HARGA DIRI BERDASARKAN KISI-KISI

Peraeaan Tentang Diri Kate Peraeaan tentang Hidup , , Kate Hubungan dgn orang lain Care
No. Inisiol 4K tlmu Kelas Total Total
1 2 4 6 7 1 I t4 | IS 17 IB 2fi gori 3 12 13 16 l9 23 24 gori S 8 9 IO 21 10 22 gori
An, M 2 17 X 2 2 1 | 2 2 15 2 2 2 2 2 2 I2 1 2 8 2
2 An. R 1 17 X 2 2 2 2 2 2 2 18 1 2 2 1 2 2 11 2 2 1 2 10 2
3 An. R 2 17 X 2 2 2 212 2 2 18 2 2 2 2 11 2 2 2 2 2 12
4 An. D 1 16 X 2 2 2 |2 2 2 2 18 1 2 2 2 2 11 2 2 2 2 11 2
5 An. RY 18 X 2 2 2 1 | 1 14 2 2 2 2 10 2 5 1 2 2 13
6 An. DS 2 18 X 2 2 1 2 2 2| 1 2 17 2 2 2 2 l1 2 2 2 2 2 12
7 An. GDY 2 17 X 1 2 2 I| 2 14 2 2 2 2 2 2 2 13 2 2 1 2 10 2
8 A». GcAs ig x 2 2 2 2 2| 2 2 18 1 2 2 2 2 11 2 1 2 2 2 11 2
9 An. PH 2 17 X 2 2 2 2 2 * 2 2 19 2 2 9 2 2 1 1 2 2 2 2 12
10 An. S 2 17 X 2 2 2 21 2 16 2 2 2 2 2 11 2 2 2 2 2 2 13
11 An. MM 2 18 X 2 2 2 2 1(2 1 2 2 18 2 2 2 10 2 2 2 1 9 2
12 An. MA 2 16 X 2 | 12 2 2 2 2 2 11 2 2 9 2
13 An. N 2 17 X 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 2 2 2 2 2 12 2 2 1 2 2 2 12
14 An. ADM 16 X 2 2 2 2 2 | 2 2 i8 i 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 12
15 An. W 2 17 X 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 1 2 2 2 2 2 I I2 2 2 2 2 2 2 l3
16 An. E 2 17 X 2 2 |2 2 2 2 17 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 2 13
17 An. A 1 17 X 2 2 2| 2 2 2 l7 2 2 2 2 2 2 13 2 2 2 2 2 2 2 14 1
l8 An. AM 17 X 2 2 2 2 J2 2 2 18 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 12
19 An. M 16 X l| 11 2 2 8 2 2 2 2 2 11 2
20 An. LYZ 2 16 X 2 2 2 2 2 2 2 2 19 1 2 1 2 2 2 11 2 2 9 2
2I An. ’fOP 2 16 X 1 2 2 1 2 1 2 15 2 2 2 2 2 11 2 2 2 10 2
22 An. RA 17 X 1 2 2 2 14 2 2 2 2 2 1 1 11 2 2 2 2 2 12
23 An. FAF 2 17 X 2 1 2 2 2 2 2 17 2 2 2 2 2 2 1 13 2 1 2 2 2 2 12
24 An. MH 17 x 2 2 2 2 2 2 1 2 2 19 2 2 2 2 2 12 1 2 2 1 2 2 11 2
25 An. Y 2 17 X 2 2 2 | 2 2 16 2 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 12 1
26 An. T ig x z z i z z| i 2 2 2 18 2 2 2 2 2 12 1 2 2 2 2 2 2 13
27 An. G- 18 x 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 2 2 13
28 An. UA 18 X 2 2 |2 2 1 2 16 2 2 2 2 2 11 2 2 2 2 11 2
29 An. JA 17 X 2 2 2 2| 2 2 2 I fi 2 2 2 10 2 2 2 2 2 2 12
30 An. D 17 X 2 2 1 1 2 1 14 2 2 2 2 1 1 2 11 2 2 1 1 2 10 2
31 An. ID 17 X 2 2 2 2 2|2 2 1 2 19 1 2 2 2 2 2 12 2 2 2 2 11 2
32 An. F 16 X 2 2 2 2 2 2(2 2 2 2 21 1 2 2 2 2 2 2 13 2 2 2 2 2 2 13
33 An. DML 18 X 2 2 1 2 2 16 2 2 2 2 2 11 2 2 2 2 1 11 2
S4 An. DR 16 X 2 2 2 2 2 12 2 18 2 2 2 2 1 11 2 2 2 2 2 12
35 An. A 1 16 X 2 2 2 2 2) 2 I7 1 2 2 2 2 2 2 13 2 2 2 2 2 2 !3
7.7 An.ZP 1 19 Xl 2 .1.' 1.. 2 1. 2 1 1 1 1 1 14 2 1.. .2 2' 2. 2. 1 2 12 1 1 1 2: 2 1 2 2 11 2
78 An.DM 1 18 XI .2 .I .1 1 .2 .2. 1 1 2 1 1. 13 2 1 :1 2 2 1. 1 2 10 2 2 1 2 2 1 1 2 11 .2
79 An.M 2 18 XI '1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 2 1 1 .I 1 11 2 .8 2 2 1 2 1 1 1 1 :9 2
80 An.NO 2 18 Xl 1 2 1 1.1 .2 2 1 2 2. 2 17 1 1 2 2 2 :1 2 2 IO 2 2' 1 1 2 2 2 2 12 1
’81AtLM 2 17 XI 2 2 2 2 1 2 11 2 1 2 1B 1 1 2 2 2 1 2 2 12 1 2 .1 :1 2 2 :2 2 12 1
82 IT 2: 18 XI 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 14 2 11 1 1 11 2 8 2 2 2 1 1 2.1 2 11 ..2
1 18 An. NJ 2 18 Xl 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 21 1 1 2 2 2 2 2 2 13 1 2 1 1 1 2 2 2 11 2
119 An. ’PM 2 17 XI 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 12 2 1 2 1 1 2 1 2 10 2 1 1 2 1 1 1 2 9 2
120 An. YN 2 17 XI 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 16 2 1 2 2 1 2 1 2 11 1 2 1 1 1 2 2 2 11 2
121 An. WR 2 18 XI 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 16 2 1 1 1 2 1 2 2 10 2 2 i 1 2 1 2 2 11 2
122 An. FF 2 19 XI 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 15 2 1 2 1 2 2 2 1 11 1 2 2 2 2 2 2 2 14 I
123 An. RM 2 18 XI 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 17 1 1 2 2 2 1 2 2 12 1 2 1 1 2 1 1 2 10 2
124 An. RS 1 19 XI 1 2 2 1 2 1 1 I 1 1 1 14 2 1 1 1 1 2 1 2 9 2 1 2 2 2 1 1 1 10 2
125 An. MG 2 17 Xl 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 18 1 1 2 2 2 2 2 2 13 1 2 1 1 2 1 2 2 11 2
126 An. A 1 18 XI 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 18 1 1 2 2 1 2 2 2 12 1 2 2 1 2 2 2 2 13 1
127 An. FDS 1 19 XI 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 l2 2 1 1 2 1 2 2 2 11 1 1 1 2 2 1 1 1 9 2
128 An. VO 2 17 XI 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 19 1 1 2 2 2 2 2 2 13 1 2 2 2 2 2 1 2 13 1
129 An. EZ 1 18 XI 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 18 1 1 2 2 2 2 1 1 11 1 2 1 2 2 1 1 2 11 2
130 An. ATA 2 18 XI 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 15 2 1 2 I 1 1 2 2 10 2 2 1 2 2 2 2 2 13 1
131 An. AS 2 18 XI 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 l8 1 2 2 2 2 2 1 1 12 1 2 1 1 2 2 2 2 12 1
I S2 An. DK 1 19 Xl 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 18 1 1 1 1 1 1 1 1 7 2 2 2 1 1 2 2 2 12 I
133 An, OGP 1 20 XI 1 1 1 1 I 1 1 1 1 1 2 12 2 1 1 1 1 1 1 1 7 2 1 1 1 1 1 1 1 7 2
2203 1 464 1479
l7 11 12
Keterangan :
K&egori 1 = Menjawab iya
2 = Menjawab tidak
Lampiran 12

DISTRIBUSI FREKUENSI

No. Variabel karakteristik Frekuensi %


1. Umur 15 tahun 3 2,3
16 tahun 33 24,8
17 tahun 41 30,8
18 tahun 40 30,1
19 tahun 13 9,8
20 tahun 3 2,3
2. Jenis kelamin Laki laki 65 48,9
Perempuan 68 51,1
3. Kelas XI 67 50,4
XII 66 49,6

HargaDiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tinggi 71 53.4 53.4 53.4

Rendah 62 46.6 46.6 100.0

Total 133 100.0 100.0

Perasaan Tentang Diri Sendiri

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tinggi 73 54.9 54.9 54.9

rendah 60 45.1 45.1 100.0

Total 133 100.0 100.0

Perasaan Tentang Hidup

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tinggi 95 71.4 71.4 71.4

rendah 38 28.6 28.6 100.0

Total 133 100.0 100.0


Hubungan Dengan Orang Lain

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tinggi 58 43.6 43.6 43.6

rendah 75 56.4 56.4 100.0

Total 133 100.0 100.0


Lampiran 13

CURICULUM VITAE

Nama : Aulia Sasmita

Tempat / Tanggal Lahir : Padang Panjang/ 12 Oktober 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jln. Stn. Syahrir No. 48 RT. 04 Kel. Silaing Bawah

Padang Panjang

Nama Orang Tua

Ayah : Serman

Ibu : Irosmita

Alamar : Jln. Stn. Syahrir No. 48 RT. 04 Kel. Silaing Bawah

Padang Panjang

Riwayat Pendidikan

a. TK Islam Jihad tahun 1997-1998

b. SDN 09 Balai-balai tahun 1998-2004

c. SMPN 1 Padang Panjang tahun 2004-2007

d. SMAN 3 Padang Panjang tahun 2007-2010

e. FakultasKeperawatan Universitas Andalas tahun 2011-2016

Anda mungkin juga menyukai