FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SKRIPSI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SKRIPSI
SKRIPSI
BP. 1311311041
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
i
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmat-Nya
yang selalu dicurahkan kepada seluruh makhluk-Nya. Salawat serta salam
dikirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan nikmat dan
hidayah-Nya, peneliti telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Faktor-
Faktor Yang Berhubungan Dengan Menarche Dini Di SD N 03 Alai Padang.
Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada Ibu Ns. Hermalinda,
M.Kep. Sp. Kep. An dan Ibu Ns. Dwi Novrianda, S.Kep., M.Kep sebagai
pembimbing peneliti yang telah dengan telaten dan penuh kesabaran membimbing
peneliti dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih yang tak terhingga juga
disampaikan kepada Pembimbing Akademik, Ibu Ns. Dwi Novrianda, S.Kep.,
M.Kep yang telah banyak memberi motivasi, nasehat dan bimbingan selama
peneliti mengikuti perkuliahan di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
Selain itu peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas.
2. Ibu Ns. Yanti Puspita Sari, S,Kep., M.Kep selaku Koordinator Program Studi
S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
3. Dewan penguji yang telah memberikan kritik beserta saran demi kebaikan
skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang telah
memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peneliti selama perkuliahan.
5. Kepala sekolah, staf dan guru SDN 03 Alai Padang yang telah bersedia
bekerjasama dengan peneliti selama melakukan penelitian di SDN 03 Alai
Padang. Seluruh murid SDN 03 Alai Padang yang telah bersedia menjadi
responden dalam penelitian ini.
vi
vii
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Akhir kata harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Peneliti
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
OKTOBER, 2017
ABSTRAK
viii
UNDERGRADUATE NURSING PROGRAM
FACULTY OF NURSING
ANDALAS UNIVERSITY
October, 2017
ABSTRACT
ix
Daftar Isi
Abstract ....................................................................................................... ix
Bab I Pendahuluan
A. Remaja
1. Pengertian Remaja ...................................................................... 9
2. Perkembangan Remaja Dan Ciri-Cirinya ................................... 10
3. Tugas Perkembangan Remaja Dan Tugasnya ............................ 11
4. Perubahan Fisik Pada Remaja .................................................... 12
x
xi
B. Menarche
1. Pengertian Menarche ................................................................. 15
2. Fisiologi Menarche .................................................................... 15
3. Usia Menarche ........................................................................... 18
C. Faktor Yang Berhubungan Dengan Menarche Dini
1. Status Gizi..........................................................................................19
2. Aktivitas Fisik....................................................................................29
3. Media Massa......................................................................................33
Bab VI Pembahasan
A. Analisa Univariat ............................................................................. 56
xi
Daftar Lampiran
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Kategori Dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks 29
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Gizi Pada Murid
Putri Di SDN 03 Alai Padang..............................................................................53
Daftar Bagan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pubertas terlebih dahulu. Pada periode pubertas inilah akan terjadi percepatan
Pada masa ini terjadi perubahan fisik yang cepat disertai banyak perubahan,
tanda seks primer dan tanda seks sekunder (Kumalasari & Andyantoro, 2013).
dengan organ seks. Pada wanita ditandai dengan datangnya menstruasi pertama
yang banyak mengandung pembuluh darah dari uterus melalui vagina. Hal ini
1
2
berumur sekitar 40-50 tahun. Tanda seks sekunder pada wanita di tandai dengan
lengan dan tungkai kaki tertambah panjang; tangan dan kaki bertambah besar;
tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina; tulang-tulang wajah mulai
menonjol, serta kelenjar susu berkembang, payudara menjadi lebih besar dan lebih
bulat; kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat, lubang pori-pori bertambah
besar, kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif; otot semakin besar
dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan mejelang akhir masa puber,
sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai; suara menjadi lebih
penuh dan semakin merdu. Perubahan struktur tubuh juga mempengaruhi kinerja
otak untuk melakukan hal-hal baru yang menjurus ke masalah seksual remaja
2012, menguraikan dampak yang terjadi pada anak perempuan yang mengalami
menarche dini. Menarche dini dapat meningkatkan risiko kanker dan tumor di
kemudian hari, karena tingkat hormon estrogen dan progesteron. Menarche dini
dikenal sebagai salah satu faktor resiko kanker payudara. Semakin muda perempuan
menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun beresiko 50 persen lebih besar menderita
tahun (Proverawati & Misaroh, 2009). Hubungan antara pubertas awal dengan
3
kanker payudara, masih belum jelas. Akan tetapi, hal ini dikaitkan dengan
payudara antara menstruasi pertama dengan kehamilan pertama. Pubertas awal juga
dikaitkan dengan penuaan tulang. Artinya, anak perempuan usia enam tahun
kemungkinan memiliki struktur tulang seperti anak usia delapan atau sembilan
tahun. Akibat bila seorang remaja mengalami pubertas dini, awalnya pertumbuhan
badannya akan lebih tinggi, tetapi karena tulang menutup lebih cepat maka
menyebabkan tubuhnya lebih pendek dari teman lainnya yang mengalami pubertas
normal. Menjadi beda dengan teman sebaya dipadukan dengan perubahan mood
terkait pubertas membuat banyak anak perempuan yang mengalami pubertas dini
menjadi stres. Bila terlalu cepat mengalami pubertas maka hormonnya akan tinggi
dan itu akan menjadikan anak ‘dewasa lebih cepat’, padahal mentalnya belum siap
menstruasi (menarche) yang merupakan awal dari proses reproduksi dimulai sampai
diketahui 37,5 persen perempuan mengawali usia reproduksi (menarche) pada umur
9-13 tahun, dijumpai 0,1 persen perempuan dengan umur 6-8 tahun mengalami
menarche, dan dijumpai juga sebayak 19,8 persen perempuan baru mendapat haid
pertama pada usia 14-16 tahun, dan 4,5 persen pada usia 17 tahun keatas.
4
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Gaudineau et al, 2010, tentang faktor
penyebab menarche dini pada remaja di Prancis, didapatkan bahwa rata-rata usia
berhubungan dengan menarche dini. Faktor yang pertama adalah status gizi.
Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dkk (2015) tentang faktor yang
didapatkan hasil bahwa sebangak 59,1 % remaja dengan status gizi gemuk
mengalami kejadian menarche dini, keadaan status gizi pada remaja umumnya
dipengaruhi oleh pola konsumsi makanan, yang dibedakan zat gizi tinggi dan
rendah terdiri dari sumber energi, sumber protein hewani dan sumber protein nabati.
Hal ini dikarenakan faktor yang berhubungan dengan menarche seperti status gizi,
apabila status gizi tidak terpenuhi akan mengalami menarche terlambat, apabila
status gizi berlebih maka akan mengalami menarche dini. Sebaiknya, orang tua
dapat memperhatikan asupan gizi dan nutrisi putrinya karena dapat berhubungan
Faktor yang kedua adalah aktivitas fisik. Hasil penelitian Fajria (2014)
tentang gambaran faktor penyebab menarche dini di SMP 4 Kota Pariaman terhadap
olahraga ringan. Menurut Ginarhayu, 2000, remaja yang tidak banyak aktivitas fisik
5
atau olah raga yang kurang dapat menyebabkan terjadinya menarche dini. Karena
olah raga yang baik dan teratur akan memperolah menarche dengan normal dan
baik.
Faktor yang ketiga adalah paparan media masa. Hasil penelitian Fajria &
Desi (2014); Sinaga (2015), remaja yang terpapar dengan media masa dua kali
berpengaruh terhadap status menarche, hal ini dikarenakan terpaparnya media masa
memudahkan remaja untuk mendapatkan informasi seperti tontonan dari film atau
Padang. SDN ini terletak di Jl. Gajah Mada, Kel. Alai Parak Kopi, Kec. Padang
Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, karena dinilai peduli lingkungan. Sekolah ini
memiliki 12 kantin yang menyediakan beraneka ragam makanan. Selain itu murid di
sekolah ini memiliki status gizi yang bermacam-macam, dari wawancara yang
dilakukan pada 10 orang siswi dengan menanyakan berat badan dan tinggi badan, 6
diantaranya memiliki status gizi yang baik, 2 orang memiliki status gizi kurang dan
2 orang siswi memiliki status gizi yang overweight. Kegiatan PBM dimulai pukul
07.0 wib sampai pada pukul 12.15 wib dan istirahat pada pukul 10.00-10.30 wib.
Pada hari tertentu sekolah ini menerapkan English Day, kultum dan gotong royong
bersama. Banyak juga diantara para siswi disekolah ini yang memiliki jadwal les
Pada study pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 7 Agustus 2017
tersebut sudah mengalami menarche (haid pertama) dan umur berapa murid
menarche dini, yaitu usia 10 tahun, 3 orang murid perempuan mengalami menarche
normal, yaitu usia 11 dan 12 tahun, dan 2 murid perempuan belum mengalami
menarche.
mengalami menarche dini, peneliti menanyakan tentang akses internet yang mereka
miliki, rata-rata memiliki smartphone untuk mengakses internet dan dunia maya.
menarche dini bahwa murid tersebut menggunakan handphone orang tuanya untuk
mengatakan sering muncul iklan yang perlihatkan iklan dewasa dan diantara mereka
ada yang pernah membuka iklan berlabel dewasa tersebut jauh dari pengawasan
orang tua.
Berdasarkan data tersebut diatas, peneliti tertarik untuk meneliti faktor yang
B. Rumusan Masalah
masalah penelitian yaitu apakah ada faktor yang berhubungan dengan menarche
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Alai Padang.
2. Tujuan Khusus
Alai Padang.
N 03 Alai Padang.
SD N 03 Alai Padang.
8
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
penelitian.
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. REMAJA
1. Pengertian Remaja
bukan hanya kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosian dan
(Kumalasari, 2012).
9
1
jenis
Education yaitu:
masing.
berumah tangga.
pertanggung jawabkan.
masyarakat.
hidup.
kecepatan antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus pada
anak usia 11 atau 12 tahun kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun
pengeluaran darah, lender dan jaringan sel yang hancur dari uterus
secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari. Hal ini
a) Rambut
b) Pinggul
c) Payudara
puting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula
d) Kulit
f) Otot
g) Suara
wanita.
1
B. MENARCHE
1. Pengertian Menarche
pubertal yang pasti dialami setiap pada anak perempuan yang usia
all, 2013). Hal ini tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan
wanita, status nutrisi dan berat badan tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
seksual, yang secara klinis di mulai dengan timbulnya tanda seks primer
mimpi basah pada anak laki-laki. Sedangkan tanda seks sekunder berupa
Menarche adalah haid yang terjadi pertama kali, yang merupakan ciri
2. Fisiologi Menarche
Salah satu hormon itu adalah hormon pertumbuhan yang lebih cepat
dilahirkan, banyak sel telur yang berisi cairan, sel yang berisis cairan
1
awalnya hanya sedikit folikel yang tumbuh, dan sambil tumbuh sel yang
pun meningkat.
3. Usia Menarche
pertama kali terjadi pada usia lebih dari 14 tahun maka disebut sebagai
dengan kondisi 50 tahun yang lalu rata-rata terjadi pada usia antara 15 –
19 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh genetik, status gizi, sosial ekonomi,
pertumbuhan diri remaja puteri karena kondisi hamil tubuh seorang ibu
Oleh karena itu, terlalu mudanya usia persalinan pada ibu bias saja
1. Status Gizi
yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat gizi
2
di dalam tubuh. Status gizi di bagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi
Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh
dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin (Mentari, 2015).
terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan
energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan individu.
Energi yang masuk kedalam tubuh dapat berasal dari karbohidrat, protein,
merupakan keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih
sedikit dari energi yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena jumlah
energi yang masuk lebih sedikit dari anjuran kebutuhan individu. Status gizi
energi yang masuk kedalam tubuh lebih besar dari jumlah energi yang
dikeluarkan
gizi kurang maupun gizi lebih. Penilaian status gizi terdiri dari dua jenis,
yaitu:
1) Penilaian langsung
a) Antropometri
b) Klinis
c) Biokimia
d) Biofisik
kebutuhan gizi.
2
b) Status vital
kekurangan gizi.
c) Faktor ekologi
b. Antropometri
dimensi tubuh dan komposis tubuh dari berbahai tingkat usia dan tingkat
lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggang dan
untuk mengetahui statusgizi masa lampau dan status gizi saat ini. Salah
satu contoh dari indeks antropometri adalah indeks massa tubuh (IMT)
sesorang dapat mencapai usia hidup yang lebih panjang. Dua parameter
1. Berat badan
beberapa zat gizi seperti protein, lemak, air, dan mineral. Untuk
2. Tinggi badan
2005).
2
3. Indeks Antropometri
maupun asites.
dagangan.
merupakan indikator yang baik untuk menilai status gizi saat ini.
umur.
kurus).
status gizi balita (0-4 bulan) dan remaja usia 5-19 tahun nilai
menggunakan timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg dan tinggi badan didapatk
microtoise yang memiliki ketelitian 0,1 cm.
Tabel 2.1 Kategori dan ambang batas status gizi anak berdasarkan indeks
2. Aktivitas Fisik
a. Pengertian
fokus, yaitu:
selama 30 menit.
seminggu.
Sedang: 170-240
Bermain dengan mendorong benda, bermain pingpong, menyetrika, k.kal ± 4-6
merawat tanaman, menjahit, menjemur pakaian, berjalan dengan jam
kecepatan sedang serta berbagai kegiatan lainnya yang dikerjakan
dengan berdiri atau duduk yang banyak menggerakkan lengan.
Berat: >250 k.kal
Berjalan cepat, bermain dengan mengangkat benda, berlari cepat, >6 jam
berenang, bermain tenis, bulu tangkis, naik turun tangga, memanjat,
bersepeda, menari/dance, sepak bola, basket, bermain voli,
berkebun, memotong rumput dengan tangan, bermain dengan
banyak menggerakkan lengan dan kaki.
bahwa latihan fisik yang berat dan teratur pada masa pra-pubertas
(Abbdurrahman, 2009).
(Manuaba, 2008).
3. Media Massa
a. Pengertian
luas. Media massa terdiri dari media cetak dan media elektronik.
Media massa terdiri dari media cetak dan media elektronik, yaitu:
dengan film.
serebri, sistem limbik dan bagian syaraf lainnya berupa pesan dan
dan media cetak memegang peranan yang tidak kecil dalam hal
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Teori
terjadinya ovulasi yang menjadi salah satu ciri pubertas. Menstruasi adalah
pada remaja putri di dunia saat ini sangat berkaitan dengan beberapa faktor.
Menurut Wulandari (2015), usia menarche berkaitan dengan status gizi dan
umur menarche juga berkaitan dengan status gizi, aktifitas fisik dan
IMT (Indeks Massa Tubuh) pada remaja puteri, maka umur menarche akan
semakin cepat (Archarya et al, 2006 dalam Sinaga, 2015). Faktor paparan
audio visual, baik berasal dari percakapan maupun tontonan film-film atau
38
3
dari mata dan telinga tersebut kemudian merangsang sistem reproduksi dan
genital untuk cepat matang (Fajria, 2014). Selanjutnya, aktivitas fisik yang
karena faktor kelelahan dan kehilangan nafsu makan, latihan fisik yang
Sinaga, 2015).
Faktor internal
1. Genetik
2. Status gizi
3. Usia menarche
Faktor eksternal
1. Lingkungan sosial
2. Lingkungan ekonomi
3. Nutrisi
4. Keterpaparan media massa
5. Gaya hidup
Menarche dini
6. Aktivitas fisik
B. Kerangka Konsep
status gizi, aktivitas fisik dan paparan media massa (variabel independen),
4
sebagai berikut:
C. Hipotesa
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dua variabel pada situasi atau kelompok subjek, dengan waktu pengukuran
atau observasi data variabel independen dan variabel dependen hanya satu
kali pada satu saat. Metode ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang
1. Populasi
populasi.
2. Sampel
41
4
N
= 1+ N(d )
Keterangan:
n = Besarnya sampel
N = Besarnya populasi
130
= 1 + 130 ( 0,05 )
130
= 1 + 130 (0,0025)
130
= 1,32
Keterangan :
kuesioner sebanyak 110 buah, sehingga apabila ditemukan data yang tidak
4
dibutuhkan adalah untuk memperoleh data utuh yang sebenarnya dan tidak
3. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
Penelitian ini telah dilakukan di SD N 03 Alai Padang pada bulan Februari sampai Oktober 201
Variabel dan Defenisi Operasional
Kemen SD
kes (Kemenkes RI,
2011 2011).
Depende
n Menarche Angket Kuesioner Ordinal 1. Tidak, jika
Menarche yang terjadi belum
dini dibawah 12 menarche
tahun atau
menarche
terjadi pada
usia ≥ 12
tahun
2. Ya, jika
menarche
terjadi pada
usia < 12
tahun
(Marvan &
Veronica, 2014)
4
E. Instrument Penelitian
Alat pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner dan lembar
2. Untuk menarche dini diperoleh dari kuesioner yang telah diisi oleh
dikatakan normal bila usia menarche 12-13 tahun dan usia menarche
3. Untuk variabel status gizi digunakan lembar observasi atau daftar isian
yang mengukur dan mencatat berat badan (kg) dan tinggi badan (cm),
2011).
reliabilitas adalah instrumen alat ukur yang memperoleh hasil ukur yang
jarang dengan kode 1 dan tidak pernah dengan kode 0. Maka penilaian
terdiri dari 2 kategori, yaitu terpapar bila skor ≥ mean dan tidak tepapar
F. Etika Penelitian
1. Informed Consent
menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan pada subjek. Jika
menghormati subjek.
4
2. Anonimity
pengumpulan data.
3. Confidentiality
1. Pengumpulan Data
a. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan
disamakan persepsinya.
peneliti.
kuesioner.
2. Pengolahan Data
H. Analisa Data
1. Analisa univariat
independen.
5
2. Analisa bivariat
analisa uji chi square. Melalui uji statistik chi square akan diperoleh
0,05 dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p > 0,05.
BAB V
HASIL PENELITIAN
menarche dini ini dilakukan di SDN 03 Alai Padang pada 98 siswi yang
terdiri dari 26 orang murid kelas IV, 39 orang murid kelas V dan 33 murid
ini disajikan dalam dua bagian yaitu hasil analisis univariat dan bivariat.
B. Analisa Univariat
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa lebih dari sebagian (55,1%)
menarche normal).
52
5
2. Status Gizi
Berdasarkan tabel 5.2 dapat dilihat bahwa lebih dari sebagian (53,1%)
Paparan
Frekuensi Persentase
Media Masa
Paparan rendah 43 43,9
Paparan tinggi 55 56,1
Total 98 100,0
Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh (56,1%)
4. Aktivitas Fisik
Aktivitas
Frekuensi Persentase
Fisik
Ringan 11 11,2
Sedang dan berat 87 88,8
Total 98 100,0
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa lebih dari separuh (88,8%)
C. Analisa Bivariat
Berdasarkan tabel 5.5 didapatkan bahwa dari 52 siswi yang memiliki status gizi gemuk dan
dengan menarche dini.
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Paparan Media Massa Denga
Menarche Dini
Paparan Tidak Ya Total pValue
media massa f % f % F %
Paparan rendah 30 69,8 13 30,2 43 100,0
Paparan tinggi 24 43,6 31 56,4 55 100,0 0,010
Total 54 55,1 44 44,9 98 100,0
Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,010 yang berarti bahwa
menarche dini.
menarche dini. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value 0,185 yang
PEMBAHASAN
A. ANALISA UNIVARIAT
1. Menarche Dini
44,9% siswi mengalami menarche dini dan sebanyak 55,1% siswi tidak
sebagian dari siswi kelas IV, V dan VI yang berada di SDN 03 Alai
dini.
antara 10-16 tahun tapi rata-ratanya umur 12,5 tahun. Jika kurang dari
56
5
pada usia lebih dari 14 tahun maka disebut sebagai menarche tarda
(Winkjosastro, 2005).
gizi, faktor genetik, aktivitas fisik, sosial ekonomi, letak geografi, faktor
dan progesteron turun dengan drastis kerena berhenti merespon FSH dan
normal kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar tetap
tidak mengalami menarche dini dibagi menjadi 2, yaitu ada yang belum
menarche dan ada yang sudah menarche tapi usianya lebih dari 11
tahun.
2. Status Gizi
yaitu status gizi sangat kurus, kurus, normal, gemuk dan obesitas. Hasil
4,1% siswi memiliki status gizi sangat kurus dan kurus, 42,9% siswi
memiliki status gizi normal dan 53,1% siswi memiliki status gizi gemuk
memiliki status gizi gemuk dan 0,5% responden memiliki status gizi
obesitas.
berlebih yang diperoleh dari hasil karbohidrat, lemak dan protein dari
hasil asupan protein yang dalam keadaan berlebih energi tersebut akan
Bila pola makan anak berlebihan memacu tubuh tidak mampu memecah
atau menarche.
(Pujiani, 2005).
status gizi anak, yaitu kebiasaan makan yang buruk dan kesukaan yang
tak terpenuhi, usia remaja merupakan usia dimana mereka sangat tertarik
siap saji saat ini menyebabkan anak tidak lagi memperhatikan asupan
gizi mereka.
tersebut terjadi karena adanya perubahan pola makan pada anak dan
remaja sekarang. Seperti yang kita ketahui perubahan pola makan pada
saat ini sudah bergeser pada pola makan cepat saji pada saat berada
diluar rumah.
gizi, yaitu sangat kurus, kurus, normal, gemuk dan obesitas. Berdasarkan
hasil penelitian, siswi yang memiliki status gizi normal dan gemuk lebih
(Nelson, 1999).
6
massa dan 56,1% siswi terpapar media massa. Hal ini tidak sejalan
(Gustriyani, 2016).
6
biologis seorang anak. Buku cerita, novel, majalah remaja dan majalah
seks. Selain itu, film dewasa juga membawa pengaruh terhadap nilai
menarche.
terdapat 44,9% siswi tidak ada pengawasan dari orang tua. Siswi yang
adegan pelukan dan ciuman. Disini peran orang tua sangat penting untuk
pornografi.
6
menunjukan bahwa pentingnya peran serta dari pihak sekolah dan pihak
siswi dari berbagai macam informasi yang muncul dari media cetak
pertama. Pengawasan dan edukasi dari orang tua sangat penting karena
sangatlah mudah.
4. Aktivitas fisik
aktivitas fisik ringan dan 88,8% siswi melakukan aktivitas fisik sedang
dan berat. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sinaga
berat.
hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari (Depkes RI, 2006). Ada
fisik sedang, sebab kegiatan yang sering mereka lakukan adalah belajar
sampai jam 14.00 lebih banyak dilakukan diruang belajar dengan banyak
SDN 03 Alai Padang selalu bermain kasti. Selain makan siang, sebanyak
(60,2%) siswi sering berlari dan bermain pada jam makan siang.
kita lihat bahwa pada para siswi bisa terjadi produksi keringat
meningkat.
B. Analisa Bivariat
Alai Padang
Hasil uji analisis Chi Square diperoleh nilai p value 0,000 yang
gizi dengan menarche dini pada siswi di SDN 03 Alai Padang. Hasil ini
status gizi dengan menarche dini, dimana remaja yang memiliki status
kurang nyaman, dan mengeluh perutnya terasa begah atau tegang. Tetapi
mereka yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya pada
gadis yang menstruasinya lambat, beratnya lebih ringan dari pada yang
sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun tinggi badan (TB)
mereka sama. Pada umumnya, mereka menjadi matang lebih dini akan
memiliki indeks masa tubuh (IMT) yang lebih tinggi dan mereka yang
matang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama
(Soejiningsih, 2004).
6
terjadi lebih awal pada wanita yang cukup gemuk (20 sampai 30 persen
diatas berat badan ideal) dan lebih lambat pada anak-anak yang
oleh sel lemak yang memiliki fungsi utama mengontrol jaringan lemak
tubuh dan berat badan. Disamping itu leptin memicu pengeluaran FSH
pada remaja dengan status gizi kurang ada indikasi kurang baiknya
progesteron.
gizi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain salah satunya
paparan media massa. Hal ini dapat dilihat dari siswi yang mempunyai
status gizi obesitas dengan usia menarche cepat. Selain itu, faktor lain
terhambat.
Dari hasil uji Chi square diperoleh p value 0,010 yang berarti
menarche dini pada siswid di SDN 03 Alai Padang. Hasil penelitian ini
didapati hasil yang sama yaitu p value 0,438 sehingga dapat ditarik
ruangannya sendiri.
sebagai orang dewasa, film-film seks (blue film), buku-buku bacaan dan
balik kepusat panca indara dan otak serta kelenjar induk hipotalamus
selama ini berkembang luas di masyarakat. Hal ini juga bisa dilakukan
tidak hanya dipengaruhi oleh paparan media massa saja, tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain salah satunya status gizi. Hal ini
dapat dilihat dari siswi yang tidak terpapar media massa dengan usia
menarche cepat. Selain itu, faktor lain seperti usia menarche saudara
kesamaan dalam berbagai hal yang diturunkan dari kedua orang tua
dibandingkan dengan ibu dan anak karena gen yang diturunkan kepada
anak tidak hanya gen ibu, tetapi gabungan antara gen kedua orang tua
(Yulia, 2010).
massa namun mengalami menarche normal. Hal ini terjadi karena usia
menarche tidak hanya dipengaruhi oleh paparan media massa saja, tetapi
juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain salah satunya status gizi. Hal ini
7
dapat dilihat dari siswi yang mempunyai satatus gizi normal tapi belum
mengalami menarche.
Padang
Dari hasil uji Chi Square diperoleh p value 0,185 yang berarti
menarche dini pada siswi di SDN 03 Alai Padang. Hal ini sejalan
hasil yang sama p value 1,000 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
dini.
penurunan umur menarche pada remaja putri (9-11 tahun) terjadi pada
dan renang.
hanya dipengaruhi oleh aktivitas fisik saja, tetapi juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor lain salah satunya status gizi. Hal ini dapat dilihat dari
lambat.
BAB VII
A. Kesimpulan
Oktober 2017 tentang Faktor Yang Berhubungan Dengan Menarche Dini Di SDN
3. Lebih dari separuh siswi mengalami paparan media massa yang tinggi
4. Lebih dari separuh siswi memiliki aktivitas fisik sedang dan berat
5. Ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan menarche dini
menarche dini pada siswi di SDN 03 Alai Padang dengan p value 0,010
menarche dini pada siswi di SDN 03 Alai Padang dengan p value 0,185
75
76
B. Saran
1. Bagi Sekolah
pemanfaatan teknologi.
Almatsier, S., (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Apriadi, T. (2012). Agenda Setting Media Masa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ayuningtyas, R.. (2013). Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada Siswi
SMP Negeri 1 Jember.
Buyalos, R.P. (2001). Pubertas dan Pubertas Prekoks. Dalam: Hacker, N.F. &
Moore, J.G. Esensial obsetri dan ginekologi (edisi 2). Jakarta: Hipokrates.
Fajria, L., Desi, N.M. (2014). Gambaran faktor penyebab menarche dini pada siswi
smpn 4 kota pariaman. Ners Jurnal Keperawatan, 10(1), 10-19.
77
7
Gaudineau, dkk. (2010). Factors associated with early menarche: results from the
french health behaviour in school-aged children (hbsc) study. BMC Public
Health, 10(175), 1-7.
Gustriyani, M. (2016). Hubungan Paparan Media Massa Dan Status Gizi Dengan
Usia Menarche Pada Siswi Kelas IV, V dan VI Di SD Pertiwi II Dan III
Padang 2016. Skripsi FKep Unand.
Hoeger, WWK & Hoeger, SA. (2005). Lifetime Physical Fitness and Wellnes, a
Personalized Program. Ed-5. USA: Thomson Wadsworth.
Hudha, L.A. (2006). Hubungan antara pola makan dan aktivitas fisik terhadap
obesitas pada remaja kelas II SMP Theresiana 1 Yayasan Bernadus
Semarang. Jurnal e-nurse, 1(1).
Maulidiah, F. (2011). Gambaran Status Gizi Dan Genetik Pada Kejadian Menarche
Di Perumahan X. Skripsi.
Maulina, A. (2015). Hubungan Status Gizi Dan Aktivitas Fisik Dengan Usia
Menarche Pada Remaja Puteri Di SMP Negeri 21 Padang Tahun 2015.
Skripsi FKep Unand.
Mentari, L. (2015). Hubungan status gizi dan tingkat stress dengan gangguan
menstruasi pada remaja putrid di SMA 2 Padang tahun 2015. Skripsi Fkep
Unand.
Mitayani & Sartika, W. (2010). Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: CV. Trans Info
Media.
Mohammad, Ali & Asroni, M. (2009). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Munda, S.S. (2013). Hubungan antara IMT dengan usia menarche pada siswi SD
dan SMP di Kota Manado. Jurnal Keperawatan, 6(61).
Narendra, M.S, dkk. (2002). Buku Ajar I Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Edisi
Pertama IDAI. Jakarta : Sagung Seto.
8
Paath, E.F., Rumdasih, Y., & Heryati. (2006). Gizi dalam kesehatan reproduksi.
Jakarta: EGC.
Puspitasari, R dkk. (2016). Gambaran Usia Menarche Dini Pada Anak Sekolah
Dasar Di Daerah Urban. E-Jurnal JKM. 4(4).
Speroff L., et al (2005). Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility. 7th Ed.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Supariasa, I.D.N. dkk. (2012). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Trevia, R. (2009). Gambaran status gizi dan paparan media masa dengan
timbulnya menarche pada siswi kelas V SD Sungai Rumbai. Skripsi F.Kep
Unand.
Bina Pustaka.
JADWAL KEGIATAN
Nama : Ega Tri Kurniati
No. BP 1311311041
84
83
Lampiran 2
ANGGARAN BIAYA
No.BP : 1311311041
No Kegiatan Biaya
1. Biaya administrasi dan studi awal Rp. 50.000,-
2. Penyusunan proposal penelitian Rp. 100.000,-
Penggandaan proposal instrument
3. Rp. 200.000,-
penelitian dan ujian proposal
4. Pelaksanaan penelitian Rp. 300.000,-
5. Pengolahan data dan analisa data Rp. 50.000,-
6. Penyusunan skripsi Rp. 200.000,-
7. Perbaikan laporan setelah ujian skripsi Rp. 100.000,-
8. Penyediaan skripsi Rp. 500.000,-
9. Transportasi Rp. 100.000,-
Jumlah Rp. 1.600.000,-
84
Lampiran 3
85
86
87
Lampiran 4
8
8
Lampiran 6
Responden Penelitian
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Peneliti
Lampiran 7
FORMAT PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Demikian persetujuan ini saya tandatangani atas dasar sukarela tanpa paksaan
dari siapapun.
Responden
( …………………………. )
9
Lampiran 8
KUESIONER PENELITIAN
Bacalah dengan cermat dan teliti setiap item pertanyaan/pernyataan dalam kuesioner
ini.
I. Data Umum
1. Nama (inisial) :
2. Tanggal lahir :
3. Umur :
Beri tanda ( √ ) pada jawaban yang paling sesuai dengan pilihan adik.
Tidak Kadang-
No. Pertanyaan Jarang Sering Selalu
pernah kadang
6. Apa adik menonton televisi setiap
hari?
7. Apakah adik sering menonton
jenis siaran sinetron?
8. Apakah adik sering menonton
jenis siaran film?
9. Apakah adik sering menonton
jenis siaran musik?
10. Apakah adik sering menonton
jenis siaran berita/olahraga/kuis?
11. Apakah adik pernah menonton
tontonan dewasa sebelum haid?
12. Apakah adik pernah merasa ingin
menonton lagi yang menayangkan
adegan pelukan, ciuman?
13. Apakah adik sering menggunakan
handphone?
14. Apakah handphone adik selalu
terkoneksi internet?
15. Pernahkah adik menyimpan
video/gambar orang dewasa
berperilaku tidak baik di
handphone?
16. Apakah ada pengawasan dari
orang tua tentang isi handphone
adik?
17. Apakah adik pernah membuka
internet (dari handphone/Warnet)
dan melihat gambar orang dewasa
berciuman, berpelukan sebelum
haid pertama?
18. Apakah adik pernah membaca
buku cerita/komik/cerpen tentang
orang yang berpacaran sebelum
haid pertama?
19. Jika pernah, seberapa sering adik
membacanya?
20. Apakah adik pernah menonton
film yang di putar di DVD atau
Youtube yang menayangkan
adegan percintaan sebelum haid
pertama ?
9
D. Aktivitas Fisik
Petunjuk pengisian kuesioner:
1. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, ini bukan tes
2. Semua pertanyaan harus dijawab dengan jujur dan akurat
3. Pilih salah satu jawaban dengan tanda silang
Apakah kamu melakukan beberapa aktivitas fisik dibawah ini sejak 7 hari yang lalu?
Jika ‘Ya’, berapa kali? Berikan tanda ‘ √ ‘ pada jawaban yang sesuai
Lebih
Tidak 1-2 3-4 5-6
No Kegiatan dari 7
pernah kali kali kali
kali
22. Skipping (bermain tali)
23. Futsal
24. Voli
25. Basket
26. Jalan
27. Lari-lari/jogging
28. Senam
29. Berenang
30. Kasti
31. Menari/dance
32. Sepak bola
33. Badminton
34. Sepak takraw
35. Sepatu roda
36. Tenis
37. Tenis meja
38. Bela diri, sebutkan
…………………...…………..
39. Lainnya, sebutkan
…………..……………………
40. Selama 7 hari yang lalu, selama pelajaran olahraga, seberapa sering adik
bersikap aktif dalam melakukan olahraga?
a. Tidak ikut pelajaran olahraga
b. Jarang aktif
c. Kadang-kadang aktif
9
d. Sering aktif
e. Selalu aktif
41. Selama 7 hari yang lalu, apa yang sering kamu lakukan ketika waktu
istirahat?
a. Duduk-duduk (mengobrol, membaca, mengerjakan tugas)
b. Berdiri di sekitar
c. Jalan-jalan berkeliling
d. Kadang lari-lari dan bermain
e. Sering berlari dan bermain
42. Selama 7 hari yang lalu, apa yang biasanya dilakukan ketika jam makan siang
selain makan:
a. Duduk-duduk (mengobrol, membaca, mengerjakan tugas)
b. Berdiri di sekitar
c. Jalan-jalan berkeliling
d. Kadang lari-lari dan bermain
e. Sering berlari dan bermain
43. Selama 7 hari yang lalu, setelah pulang sekolah seberapa sering melakukan
olahraga (sepakbola, kejar-kejaran sesame teman, atau menari yang membuat
berkeringat) ?
a. Tidak pernah
b. 1 kali seminggu
c. 2-3 kali seminggu
d. 4 kali seminggu
e. 5 kali seminggu
44. Selama 7 hari yang lalu, pada sore hari seberapa sering melakukan olahraga
(sepakbola, kejar-kejaran sesame teman, atau menari yang membuat
keringat)?
a. Tidak pernah
b. 1 kali seminggu
c. 2-3 kali seminggu
d. 4-5 kali seminggu
e. 6-7 kali seminggu
45. Pada akhir minggu yang lalu (hari sabtu dan minggu) seberapa sering
melakukan olahraga (sepakbola, kejar-kerana sesame teman, atu menari yang
membuat keringat)?
a. Tidak pernah
b. 1 kali
c. 2-3 kali
d. 4-5 kali
e. Lebih dari 6 kali
46. Bacalah pertanyaan di bawah ini, pilih salah satu pertanyaan yang
menggambarkan dirimu !
a. Hampir semua waktu luang saya habiskan untuk bersantai
b. Di waktu luang, saya kadang-kadang (1-2 kali seminggu) melakukan
aktivitas fisik seperti olahraga (lari-lari, sepakbola, bersepeda, dan lain-
lain)
9
Seberapa sering kamu melakuan aktivitas fisik seperti olahraga (lari-lari, sepakbola,
bersepeda, menari dan lain-lain
Tidak Sangat
No Hari Jarang Kadang Sering
pernah sering
47. Senin
48. Selasa
49. Rabu
50. Kamis
51. Jumat
52. Sabtu
53. Minggu
54. Apakah selama seminggu ini adik pernah sakit atau mengalami sesuatu yang
menghambat aktivitas fisik?
a. Ya
b. Tidak
Catatan:
- Terima Kasih -
97
Frequencies
Statistics
paparan
menarche dini status gizi media aktivitas fisik
massa
N Valid 98 98 98 98
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
menarche dini
status gizi
aktivitas fisik
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Crosstab
menarche dini
tidak ya Total
kurus Count 1 0 1
99
normal Count 33 10 43
gemuk Count 16 25 41
obesitas Count 0 9 9
Total Count 54 44 98
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 98
a. 6 cells (60.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .45.
100
menarche dini
tidak ya Total
% within paparan
69.8% 30.2% 100.0%
media massa
% within paparan
43.6% 56.4% 100.0%
media massa
Total Count 54 44 98
Expected Count 54.0 44.0 98.0
% within paparan
55.1% 44.9% 100.0%
media massa
Chi-Square Tests
Asymp. Exact Exact
Value df Sig. (2- Sig. (2- Sig. (1-
sided) sided) sided)
N of Valid Casesb 98
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.31.
menarche dini
tidak ya Total
sedang Count 49 36 85
berat Count 1 1 2
Total Count 54 44 98
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 98
a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .90.
102
Frequencies
Statistics
paparan
menarche dini status gizi media aktivitas fisik
massa
N Valid 98 98 98 98
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
menarche dini
status gizi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
aktivitas fisik
103
Crosstabs
Cases
tidak ya Total
Normal Count 32 10 42
Total Count 54 44 98
Chi-Square Tests
Crosstab
menarche dini
tidak ya Total
paparan tinggiCount 24 31 55
Total Count 54 44 98
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 98
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 19.31.
Computed only for a 2x2 table
Crosstab
menarche dini
tidak ya Total
Total Count 54 44 98
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 98
1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.94.
Computed only for a 2x2 table
107
Lampiran 11
CURICULUM VITAE
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :