SKRIPSI
_r•-,- '
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat Nya
yang selalu dicurahkan kepada seluruh makhluk Nya. Salawat serta salam
dikirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan nikmat dan
hidayah-Nya, peneliti telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Hubungan Kecemasan tentang Proses Penyakit dengan Kualitas Hidup
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Poliklinik Rumah Sakit
Khusus Paru Sumatera Barat Tahun 2016. Terima kasih yang sebesar-besarnya
peneliti ucapkan kepada Ibu Esi Afriyanti, S.Kp, M.Kes dan Ibu Ns. Esthika
Ariany Maisa. S.Kep, M.Kep sebagai pembimbing peneliti yang telah dengan
telaten dan penuh kesabaran membimbing peneliti dalam menyusun skripsi ini.
Terima kasih yang tak terhingga juga disampaikan kepada Pembimbing
Akademik, Ibu Nelwati, S.Kp, MN yang telah banyak memberi motivasi, nasehat
dan bimbingan selama peneliti mengikuti perkuliahan di Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas. Selain itu peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes selaku Dekan Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas.
2. Ibu Ns. Yanti Puspita Sari, M.Kep selaku Koordinator Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
3. Dewan penguji yang telah memberikan kritik beserta saran demi kebaikan
skripsi ini.
4. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang telah
memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peneliti selama perkuliahan.
5. Direktur Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat beserta jajarannya,
kepada Bapak Rustam, Ibu Een, Ibu Net, Uni Rida, kak Eri, dokter Yanda,
dan segenap petugas Rumah Sakit Khusus Paru yang telah membantu peneliti
dalam melaksanakan penelitian.
6. Pasien PPOK yang telah berkenan menjadi responden pada penelitian yang
peneliti lakukan. Semoga segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT.
7. Orang tua (Bapak Imrial dan Ibu Sri Zarnetti) dan adik-adik (Aprilia Sari dan
Ayu Septriandini) tercinta yang selama ini selalu memberikan dukungan
maksimal dan doa tulus kepada peneliti dalam seluruh tahapan proses
penyusunan skripsi ini. Doa papa, doa mama, dukungan adik-adik, serta
keluarga besar yang memberikan semangat dan doa terbaik untuk peneliti.
8. Bapak Ns. Randy Refnandes, M.Kep yang selalu menanyakan kapan akan
ujian hasil. Terimakasih atas dorongannya Pak. Selanjutnya kepada keluarga
besar SAKURA yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
9. Sahabat tercinta A-ncak (Qifti, Rara, Rani, Wilda, Jija) yang selalu memberi
semangat dan do’a kepada peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
10. Partner seperjuangan, squad Februari (InsyaAllah) : Uluk, kak Lola, Iin,
Wira, Ika, Aan, Ganda, Luthvi, Monic, yang bersama-sama memperjuangkan
skripsi.
11. Sahabat-sahabat dan seluruh teman-teman angkatan A 2012 Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas dalam kekompakan, dukungan dan
kebersamaan yang diberikan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya.
Akhirnya harapan peneliti semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan semoga kebaikan, semangat, dan do’a yang telah diberikan kepada
peneliti dibalas oleh Allah SWT., amiin.
Peneliti
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
JANUARI 2017
ABSTRAK
Kualitas hidup pada pasien PPOK akan terganggu dan jauh lebih
memburuk seiring dengan meningkatnya keparahan penyakit. Kecemasan
merupakan salah satu faktor yang dapat mengganggu kualitas hidup pasien PPOK.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kecemasan tentang proses penyakit
dengan kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di
Poliklinik Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat tahun 2016. Jenis penelitian
analitik dengan pendekatan cross sectional. Data dikumpulkan dengan cara
wawancara terpimpin, instrumen penelitian terdiri dari kuesioner BAI (Beck
Anxiety Inventory) untuk mengukur kecemasan dan kuesioner SGRQ-C (St.
George’s Respiratory Questionnaire for COPD Patients) untuk mengukur
kualitas hidup. Populasi 148 orang, sampel 43 orang, diambil dengan cara
purposive sampling. Hasil penelitian ditemukan lebih dari separuh pasien (71,1%)
memiliki kecemasan rendah, dan lebih dari separuh pasien (51,2%) memiliki
kualitas hidup baik. Teknik analisa menggunakan uji chi-square dengan tingkat
kemaknaan p<0,05. Kesimpulan, ada hubungan bermakna antara kecemasan
dengan kualitas hidup (p=0,000). Disarankan kepada pihak Rumah Sakit untuk
memberikan konseling tentang manajemen PPOK kepada pasien PPOK dan
keluarganya, terutama pasien lansia untuk mengurangi dampaknya terhadap
penurunan kualitas hidup.
ABSTRACT
Quality of life in patients with COPD will be disrupted and much worse
with the increasing severity of the disease. Anxiety is one of the factors that may
impair the quality of life of patients with COPD. The study aim to know
relationship between anxiety of disease process with quality of life in people with
COPD, design of the study is analytic research with cross sectional approach.
Research instrument consisted of questionnaire BAI (Beck Anxiety Inventory) to
measure anxiety and SGRQ-C (St. George’s Respiratory Questionnaire for COPD
Patients) to measure quality of life. The study samples of 43 peoples taken by
purposive sampling. Results of the study found more than half of patients (71.1%)
has particularly low anxiety, and more than half of patients (51.2%) had a good
quality of life. Statistical analysis using the Chi-Square test, with the significance
level p<0,05. Conclusion, there is significant relationship between anxiety and
quality of life. Based on the research results, it is recommended to the hospital to
provide information about managing COPD for patients with COPD and their
families, especially an older patient to reduce the impacts of decreased quality of
life.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................8
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian........................................................................................9
B. Kualitas Hidup
1. Definisi Kualitas Hidup.........................................................................24
2. Kualitas Hidup Pasien PPOK................................................................25
3. Faktor yang Mmempengaruhi Kualitas Hidup......................................26
4. Pengukuran Kualitas hidup Pasien PPOK.............................................31
C. Kecemasan
1. Definisi Kecemasan...............................................................................37
2. Tingkat Kecemasan...............................................................................38
3. Penilaian Kecemasan.............................................................................40
4. Kecemasan pada PPOK.........................................................................49
5. Pengukuran Ansietas pada PPOK..........................................................50
BAB VI PEMBAHASAN
A. Gambaran Kualitas Hidup Pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK) di Poliklinik Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat
tahun 2016.......................................................................................................75
B. Gambaran Kecemasan tentang Proses Penyakit pada Pasien dengan
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Poliklinik Rumah
Sakit
Khusus Paru Sumatera Barat tahun 2016........................................................79
C. Hubungan Kecemasan tentang Proses Penyakit dengan Kualitas Hidup
Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Poliklinik Rumah sakit
Khusus Paru Sumatera Barat tahun 2016........................................................82
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.................................................................................................85
B. Saran...........................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................87
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Anggaran Dana Penelitian
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian
Lampiran 4. Surat Telah Selesai Penelitian
Lampiran 5. Kartu Bimbingan Proposal dan Skripsi
Lampiran 6. Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7. Informed Consent
Lampiran 8. Instrument Penelitian
Lampiran 9. Master Tabel
Lampiran 10. Hasil Uji Statistik
Lampiran 11. Tabel Bantu
Lampiran 12. Curiculum Vitae
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Skala Sesak Menurut British Medical Research Council (MRC)......20
Tabel 2.2 Klasifikasi Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)........................21
Tabel 2.3 Bobot Item Kuesioner SGRQ-C.........................................................32
PENDAHULUAN
dicegah dan diobati, ditandai dengan keterbatasan aliran udara yang terus-
kronis pada saluran napas dan paru-paru terhadap partikel atau gas yang beracun
(Global Initiative for Obstructive Lung Disease, 2015). Prevalensi dan beban
menerus dari faktor risiko PPOK dan penuaan dari populasi dunia (World Health
ruangan dan dalam ruangan, pekerjaan, polusi yang dihasilkan dari pembakaran
kayu dan biomassa bahan bakar lainnya, merupakan faktor risiko utama PPOK.
Initiative for Obstructive Lung Disease (GOLD), 2015). Pada tahun 2013, di
Amerika Serikat PPOK adalah penyebab utama kematian ketiga, dan lebih dari
2013). Menurut data penelitian dari Regional COPD Working Group (2007) yang
kasus untuk PPOK derajat sedang sampai berat (Regional COPD Working
Group, 2007). Menurut Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas), pada tahun 2013
2013). Provinsi Sumatera Barat berada pada urutan ke-23 berdasarkan jumlah
2013).
(Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. 2010). Pada pasien dengan PPOK sering
Living (ADL)) yang disebabkan oleh dispnue. Selain dispnue karena obstruksi
udara, penurunan kondisi fisik dan disfungsi otot rangka merupakan salah satu
Pada tahun 2007, National Institutes of Health National Heart, Lung &
Blood Institute melakukan survei pada sekelompok pasien PPOK. Dari survei
dari mereka yang dibawah usia 65 tahun tidak mampu bekerja dan 13%
melaporkan pernah dirawat di rumah sakit dalam satu tahun terakhir (National
Institutes of Health National Heart, Lung & Blood Institute, 2007). Seiring
dengan meningkatnya prevalensi PPOK dan sifat penyakitnya yang kronis, fokus
harapan hidup kini mulai berfokus pada meningkatkan kualitas hidup (Quality of
Life (QoL)).
beberapa dimensi yang dialami oleh pasien yang menderita suatu penyakit.
hanya tidak adanya penyakit atau kecacatan, tetapi kondisi yang dilengkapi
dengan psikis, mental dan kesejahteraan sosial (WHO, 1958 dalam Megari, K.,
2013). Definisi Kualitas Hidup (QoL) lebih kompleks. Menurut WHO, kualitas
kehidupan dalam konteks sistem budaya dan nilai di mana mereka hidup dan
(WHO, 1996 dalam Megari, K., 2013). Kualitas hidup adalah perasaan kepuasan
individu terhadap hidupnya yang sedang dievaluasi (Meeberg GA., 1993 dalam
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ferrer et al (2002) dalam Jones, P.W
(2008), menyatakan bahwa PPOK adalah salah satu faktor yang bertanggung
jawab dalam mengurangi kualitas hidup pada pasien dalam studi mereka.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa pada stadium 3 penyakit PPOK
perubahan yang cukup besar terjadi pada kualitas hidup pasien dibandingkan
C. 2009).
dampak dari penyakit kronis. Instrumen penyakit baik umum dan spesifik telah
digunakan untuk mengukur QOL pada pasien dengan PPOK (Deyo, R, 1991 &
tertentu yang sering digunakan untuk mengevaluasi QOL pasien paru adalah St.
sekarang telah tersedia yaitu SGRQ-C yang spesifik hanya untuk pasien PPOK
Kualitas hidup pada pasien dengan PPOK akan terganggu dan jauh lebih
yang sangat berpengaruh pada kualitas hidup pasien PPOK. Disamping itu,
faktor lain yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien PPOK adalah usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, merokok, respons emosional (depresi dan
kecemasan), lama menderita PPOK, dan pekerjaan (Ferres, 2002; Meilan, 2007;
Zahran, 2005; Holm, 2009 dalam Rini, I.S, 2011). Sebuah penelitian yang
PPOK dampaknya terhadap kualitas hidup tidak dapat diprediksi oleh tes fungsi
yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup (Jones, 2008). Pasien dengan
PPOK, selain mengalami masalah fisik, juga menimbulkan perubahan pada aspek
(2005) mendapatkan hasil bahwa salah satu tekanan psikologis yang dialami
dialami oleh pasien yang dalam keadaan stabil, dengan tingkat kecemasan yang
yang buruk.
Hill, Geist, Goldstein, & Lacasse (2008) melakukan studi literatur dengan
hasil yang di dapat menunjukkan bahwa prevalensi ansietas pada PPOK berkisar
gangguan panik berkisar 8 – 67% (Hill, Geist, Goldstein, & Lacasse, 2008).
Latin, dengan melibatkan 1202 pasien PPOK dan 302 orang tanpa PPOK sebagai
PPOK (15%) jauh lebih tinggi dari pada variable kontrol (6%), dan pasien PPOK
respons individu terhadap stres. Namun bila tidak diatasi, dapat berakibat
terhadap penurunan status kesehatan pasien. Thomas George Willgoss, T.G &
PPOK, meliputi : gejala yang parah dan keterbatasan dalam melakukan kegiatan
sehari-hari, frekuensi yang lebih tinggi untuk rawat inap, dan sifat penghentian
Salah satu rumah sakit di Sumatera Barat yang menjadi tujuan bagi pasien
PPOK untuk menjalani rawat jalan adalah Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera
Barat. Data pasien PPOK yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Khusus
Paru Sumatera Barat pada tahun 2015 adalah sebanyak 148 orang.
sepanjang hidupnya karena sifat penyakit PPOK yang irreversibel dan sifat
Pasien lama yang menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera
Poliklinik Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat terhadap 10 orang pasien
lainnya mengatakan tidak merasa cemas saat sesak napas karena sudah terbiasa.
seperti berjalan dan bekerja dikarenakan sesak napas yang kambuh saat
bulan sekali.
Berdasarkan fenomena di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui
Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Poliklinik Rumah sakit
B. Rumusan Masalah
penyakit dengan kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
tentang proses penyakit dengan kualitas hidup pasien Penyakit Paru Obstruktif
2. Tujuan Khusus
Sumatera Barat.
b. Mengetahui distribusi frekuensi kecemasan tentang proses penyakit pada
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
dan pengalaman yang lebih luas bagi peneliti, khususnya tentang hubungan
di perpustakaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Barat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
dicegah dan dapat diobati yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara
menunjukkan keterbatasan aliran udara yang signifikan tanpa batuk kronis dan
produksi sputum. Pasien mungkin memiliki dominasi salah satu kondisi ini,
kondisi atau gejala biasanya hidup berdampingan (Lewis, S.L., dkk., 2011).
2. Etiologi dan Faktor Risiko
merokok. Prevalensi PPOK lebih dari empat kali pada kalangan perokok
dibandingkan bukan perokok (Lewis, S.L., dkk., 2011). Asap rokok memiliki
beberapa efek langsung pada saluran repirasi. Efek iritasi dari asap rokok
(Lewis, S.L., dkk., 2011). Merokok mengurangi aktivitas silia dan dapat
abnormal ruang udara distal dengan kerusakan dinding alveolar. Banyak sel
berkembang lebar, inti atipikal, yang semua dianggap sebagai kondisi pra
napas kecil dapat berkembang. Pada tahap awal perubahan ini sebagian besar
inflamasi (Lewis, S.L., dkk., 2011). Pada stadium lanjut, penebalan dinding
saluran napas terjadi dengan proses renovasi yang berkaitan dengan perbaikan
Okupasi Kimia dan Debu. Jika seseorang memiliki pajanan intens atau
berkepanjangan berbagai debu, uap, iritan, atau asap di tempat kerja, PPOK
bisa berkembang secara mandiri tanpa merokok. Jika orang tersebut merokok,
berbahaya bagi orang-orang dengan penyakit paru-paru yang ada (Lewis, S.L.,
dkk., 2011). Namun, efek dari polusi udara luar sebagai faktor risiko PPOK
tampaknya lebih kecil dibandingkan dengan efek merokok. Faktor risiko lain
untuk pengembangan PPOK adalah bahan bakar fosil yang digunakan untuk
memasak dengan bahan bakar fosil di ruangan dengan ventilasi yang buruk
Infeksi berulang saluran pernafasan yang parah di masa kecil telah dikaitkan
di masa dewasa (Lewis, S.L., dkk., 2011). Setelah memulai faktor, seperti
Mikroba yang sama adalah penyebab eksaserbasi akut PPOK yang lebih
memiliki riwayat merokok yang sama, tetapi hanya satu orang yang
predisposisi genetik, orang-orang tertentu hidup lebih lama dan hal ini
mempengaruhi perokok atau orang yang mengidap PPOK (Lewis, S.L., dkk.,
2011).
hati (Lewis, S.L., dkk., 2011). Sekitar 3% dari semua orang didiagnosis
(Lewis, S.L., dkk., 2011). Juga dikenal sebagai α1-protease inhibitor, AAT
adalah protein serum yang diproduksi oleh hati dan biasanya ditemukan di
orang tua, bahkan bukan perokok (Lewis, S.L., dkk., 2011). Penuaan
merupakan hasil dalam perubahan struktur paru-paru, dinding dada, dan otot-
elastisitas paru-paru (Lewis, S.L., dkk., 2011). Paru-paru menjadi lebih bulat
daripada mereka yang berusia di bawah 40 tahun, dan lebih tinggi pada laki-
kartilago kosta (Lewis, S.L., dkk., 2011). Sangkar toraks tersebut mengeras
dan kaku, dan tulang rusuk yang kurang bergerak. Bentuk tulang rusuk
3. Patofisiologi
udara, parenkim paru (bronkiolus dan alveoli), dan pembuluh darah paru.
(Lewis, S.L., dkk., 2011). Manifestasi klinis pada PPOK yaitu keterbatasan
mukus, dan pada penyakit hipertensi paru parah dan sistemik (Lewis, S.L.,
dkk., 2011).
(misalnya, asap rokok) yang diperbesar pada orang dengan PPOK. Proses
dkk., 2011).
limfosit (Lewis, S.L., dkk., 2011). Pola inflamasi sel ini berbeda dari asma.
seperti faktor tumor nekrosis yang diaktifkan. Selain itu, faktor pertumbuhan
S.L., dkk., 2011). Oksidan dihasilkan oleh asap rokok dan partikel inhalasi
lain yang dilepaskan dari sel-sel inflamasi, seperti makrofag dan neutrofil,
aktivitas protease (yang memecah jaringan ikat dari paru-paru) meningkat dan
utama dari PPOK (Lewis, S.L., dkk., 2011). Penyebab utama dari keterbatasan
aliran udara yaitu saluran udara yang lebih kecil dan karena perbaikan.
ekspirasi. Udara residu menjadi signifikan pada penyakit yang berat sebagai
dengan hilangnya elastisitas, membuat sulit berakhirnya udara pasif dan udara
“over inflasi”, sehingga muncul dispnea dan kapasitas latihan terbatas pada
adalah fitur dari individu dengan bronkitis kronis dominan dan belum tentu
terkait dengan keterbatasan aliran udara (Lewis, S.L., dkk., 2011). Namun,
berlebih adalah hasil dari peningkatan jumlah sel goblet penghasil mukus dan
4. Manifestasi Klinis
memiliki gejala batuk, produksi sputum, atau dipsnue, dan / atau riwayat
paparan faktor risiko untuk penyakit ini. Batuk intermitten kronis biasanya
terjadi pada pagi hari dan mungkin atau tidak mungkin produktif dalam
jumlah kecil terdapat lendir yang lengket. Gejala-gejala ini dapat terjadi
tenaga, dan hadir setiap hari (Lewis, S.L., dkk., 2011). Pasien biasanya
mengabaikan gejala dan merasionalisasi bahwa “Aku semakin tua” dan “Aku
sehari-hari, seperti membawa tas belanjaan, dan mereka tidak bisa berjalan
pasien biasanya mencari bantuan medis dan dapat didiagnosis dengan PPOK.
Individu biasa lainnya tidak mengalami dipsnea, batuk, atau produksi sputum
Pada tahap akhir dari PPOK, dipsnea dapat hadir pada saat istirahat.
Karena alveoli menjadi terlalu besar, karena meningkatnya jumlah udara yang
terperangkap (Lewis, S.L., dkk., 2011). Hal ini menyebabkan diafragma rata
Pernapasan perut yang efektif dapat menurun karena diafragma datar dari
pernapasan dada tidak efisien untuk bernapas (Lewis, S.L., dkk., 2011).
Mengi dan sesak napas mungkin ada, tapi mungkin berbeda di setiap
saat sepanjang hari atau dari hari ke hari, terutama pada pasien dengan
penyakit yang lebih parah. Mengi yang mungkin timbul dari daerah laring,
atau mengi mungkin tidak hadir pada auskultasi. Dada sesak, untuk yang
badan dan anoreksia. Bahkan ketika pasien memiliki asupan kalori yang
2011).
bunyi atau suara nafas menurun yang tercatat pada segala bidang paru-paru.
Pasien mungkin perlu bernapas keras yang normal untuk auskultasi suara
napas. Diameter posterior anterior dada meningkat (dada barel) akibat udara
yang terperangkap lama (Lewis, S.L., dkk., 2011). Pasien mungkin duduk
tegak dengan lengan ditunjang pada permukaan datar seperti di atas meja
beikutnya (Lewis, S.L., dkk., 2011). Warna merah-kebiruan pada kulit hasil
20 g/dL (200 g/L) atau lebih. Namun, orang tersebut mungkin juga telah
dkk., 2011).
Tabel 2.1. Skala Sesak menurut British Medical Research Council
Skala
Keluhan Sesak Berkaitan denganAktivitas
Sesak
5. Derajat PPOK
risiko seperti rokok, pencemaran lingkungan atau pekerjaan, dan / atau batuk
berat, dan sangat berat. FEV1 / FEV kurang dari 70% menetapkan diagnosis
PPOK, dan tingkat keparahan obstruksi (seperti yang ditunjukkan oleh FEV 1)
6. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada PPOK adalah gagal napas kronik,
gagal napas akut pada gagal napas kronik, infeksi berulang, dan kor
pulmonale. Gagal napas kronik ditunjukkan oleh hasil analisis gas darah
berupa PaO2 < 60 mmHg dan PaCO2 > 50 mmHg, serta pH dapat normal.
Gagal napas akut pada gagal napas kronik ditandai oleh sesak napas dengan
atau tanpa sianosis, volume sputum bertambah dan purulen, demam, dan
berulang. Selain itu, pada kondisi kronik ini imunitas tubuh menjadi lebih
pulmonale ditandai oleh P pulmonale pada EKG, hematokrit > 50%, dan
Kondisi sakit, dan penyakit yang berat terutama yang dapat mengancam
shock, penolakan, marah, dan menarik diri (Potter & Perry, 2010).
peran. Namun penyakit fisik juga dapat ditimbulkan oleh respons psikologis
dan mekanisme koping yang digunakan, seperti dispneu, fatique, dan susah
tidur dapat disebabkan oleh ansietas dan depresi yang biasanya terjadi pada
Koping yang sehat sering menjadi tugas yang paling sulit untuk
dicapai bagi pasien dengan PPOK. Seorang dengan PPOK sering harus
untuk kegiatan sosial, dan kehilangan pekerjaan (Lewis, S.L., dkk., 2011).
ketergantungan (Lewis, S.L., dkk., 2011). Rasa bersalah mungkin hasil dari
rasa pemahaman dan kepedulian kepada pasien. Pasien dengan PPOK dapat
dalam dirinya.
Kreitler & Ben (2004) dalam Nofitri (2009), kualitas hidup diartikan
mereka di dalam kehidupan, dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana
mereka hidup dalam kaitannya dengan tujuan individu, harapan, standar, serta
mengukur dampak dari penyakit kronis. Instrumen penyakit baik umum dan
spesifik telah digunakan untuk mengukur QOL pada pasien dengan PPOK
(Deyo, R, 1991 & Guyatt, G, 1993 dalam Zamzam, M. A., 2012). Di antara
versi baru dari SGRQ, sekarang telah tersedia yaitu SGRQ-C yang spesifik
hanya untuk PPOK (Griffith, L., 2003 dalam Zamzam, M. A., 2012).
kesehatan karena gejala yang dirasakan yaitu dispnea, produksi dahak yang
berlebihan, dan batuk yang tak kunjung reda. Pasien PPOK pada awalnya
hanya merasakan sesak napas pada aktivitas seperti berjalan, berlari, dan naik
tangga yang dapat dihindari. Akan tetapi ketika fungsi paru semakin
memburuk, sesak napas menjadi lebih progresif dan mereka tidak dapat
kondisi pasien PPOK semakin buruk maka akan terjadi penurunan status
kontribusi besar pada kualitas hidup pasien PPOK. Kondisi cemas lebih
banyak disebabkan oleh karena gangguan fungsi fisik seperti dispnea, vitalitas
tubuh untuk terus beraktivitas yang menurun, dan kesehatan secara umum
yang berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit yag dialami oleh pasien
PPOK. Depresi lebih banyak disebabkan oleh perasaan frustasi, putus asa,
tidak berdaya, beban finansial yang terus bertambah, dan koping mekanisme
(Ferres, 2002; Meilan, 2007; Zahran, 2005; Holm, 2009 dalam Rini, I.S,
2011).
a. Usia
Penelitian yang dilakukan oleh Wagner, Abbot, & Lett (2004) menemukan
usia dewasa madya. Penelitian yang dilakukan oleh Rugerri, M., Warner,
R., Bisoffi, G., & Fontecedro, L., (20011) menemukan adanya kontribusi
dari faktor usia tua terhadap kualitas hidup, yaitu dengan semakin
b. Jenis Kelamin
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup. Barin, dkk
perbedaan dalam peran serta akses dan kendali terhadap berbagai sumber
perempuan. Ryff & Singer (1998, dalam Papalia, Sterns, Feldman, &
Camp, 2007) mengatakan bahwa secara umum, kesejahteraan laki-laki dan
tinggi pada pria lebih terkait dengan aspek pendidikan dan pekerjaan yang
lebih baik.
c. Tingkat pendidikan
Penelitian yang dilakukan oleh Wahl, Rustoen, Hanestad, Lerdal, & Moum
d. Merokok
2011).
W., 2013).
W., 2013).
menderita PPOK <10 tahun berada pada derajat ringan dan sedang,
sedangkan pasien yang menderita PPOK >10 tahun berada pada derajat
g. Pekerjaan
bahwa status pekerjaan berhubungan dengan kualitas hidup baik pada pria
maupun wanita.
a. Definisi
asma dan PPOK. Kuesioner ini terdir dari 2 bagian. Bagian I menghasilkan
skor untuk gejala, dan bagian II menghasilkan skor untuk aktivitas dan
dampak.
b. Struktur SGRQ-C
ini tidak dirancang untuk menjadi alat epidemiologi yang tepat, tapi hanya
ini.
c. Bobot Item
Setiap respon kuesioner memiliki ‘bobot’ yang unik secara empiris. Bobot
Ya 62.0
BAGIAN II
Saya tidak dapat pergi ke luar untuk menari hiburan atau rekreasi 79.8
Saya tidak dapat pergi ke luar rumah untuk berbelanja 81.0
Saya tidak dapat meakukan pekerjaan rumah tangga 79.1
Saya tidak dapat bergerak jauh dari tempat tidur atau kursi saya 94.0
d. Skor Algoritma
Total tiga komponen yang dihituung : gejala, aktivitas, dan dampak. Setiap
Komponen Gejala
1-7 dijumlahkan. Respon tunggal harus diisi untuk setiap item. Jika
ke jumlah tersebut.
Komponen Aktivitas
Bobot pada komponen ini dihitung dengan menjumlahkan tanggapan
Komponen Dampak
Skor Total
2) Menghitung skor
komponen
Aktivitas 982,9
Dampak 1.652,8
C. Kecemasan
1. Definisi Kecemasan
Kecemasan adalah suatu bagian dari kehidupan sehari-hari. Hal ini selalu
ada dan bukan menjadi milik era atau budaya tertentu. Kecemasan melibatkan
tubuh seseorang, persepsi diri, dan hubungan dengan orang lain, membuatnya
menjadi suatu konsep dasar dalam studi keperawatan psikiatri dan perilaku
Amerika Serikat, mempengaruhi antara 15% dan 25% dari populasi. Mereka
kesehatan yang tinggi karena mereka mencari pengobatan untuk berbagai gejala
yang disebabkan oleh kecemasan, seperti nyeri dada, palpitasi, pusing, dan sesak
napas.
atau situasi stres yang terkait dengan perasaan berlebihan disforia atau gejala
ketegangan somatik (Alto, P., 1983 dalam Hill, K. et al., 2007). Hal ini mungkin
palpitasi, berkeringat dan dispnea (Nault, D., et al, 2002 dan Burgess, A., et al,
merupakan suatu sifat dan tidak dapat diamati secara langsung. Seorang perawat
rasa kasih sayang, terganggunya hubungan, isolasi, atau kehilangan fungsi tubuh
2. Tingkatan Kecemasan
a. Kecemasan ringan
Kecemasan ringan jarang menimbulkan masalah pada individu,
optimal.
b. Kecemasan sedang
c. Kecemasan berat
spesifik, dan tidak dapat berfikir tentang hal lain. Perhatian dan
d. Panik
individu mungkin merasa mengalami sakit yang berat dan merasa “akan
3. Penilaian Kecemasan
a. Perilaku
psikologis dan perilaku atau tidak langsung melalui respon kognitif dan
terutama oleh otak melalui sistem saraf otonom. Tubuh menyesuaikan secara
Reaksi simpatik terjadi paling sering pada respon kecemasan. Reaksi ini
perlawanan. Hal ini juga dapat memicu sindrom adaptasi umum. Ketika
tekanan arteri meningkat. Darah bergerak menjauh dari perut dan usus menuju
jantung, sistem saraf pusat, dan otot. Glikogenolisis dipercepat, dan tingkat
glukosa darah naik (Stuart, G. W., 2013). Berbagai respon fisiologis dengan
kecemasan pada pasien dapat diamati oleh perawat, yang dirangkum dalam
untuk Kecemasan
*Respon parasimpatik
b. Faktor predisposisi
1) Biologis
yang hipersensitif.
dan penyebab fisik lainnya (Strine et al, 2008 dalam Stuart, G. W., 2013).
Selain itu, gejala dari beberapa gangguan fisik dapat meniru atau
Karsinoid Aspirin
Hipertiroidisme Kokain
2) Keluarga
2013).
Meskipun ada bukti kuat untuk kerentanan genetik, tidak ada gen
singel atau spesifik yang telah diidentifikasi dengan jelas untuk gangguan
dapat tumpang tindih, karena gangguan yang bisa terjadi kecemasan dan
3) Psikologis
Teori pembelajaran percaya bahwa orang-orang yang telah terpapar
4) Perilaku
seseorang mengalami dua buah drive bersaing dan harus memilih di antara
mereka. Hubungan timbal balik ada antara konflik dan kecemasan. Konflik
c. Mekanisme Koping
perilaku yang ditampilkan oleh seseorang menjadi lebih intens dan berpotensi
merokok dan minum, merupakan cara lain untuk mengatasi kecemasan ringan
menggunakan kalimat klise, dan membatasi keterbukaan diri. Orang juga bisa
melindungi diri dari kecemasan dengan mengasumsikan peran nyaman dan
2013).
menjadi depresi, takut, cemas dan sangat tergantung kepada orang lain untuk
menghasilkan rasa takut dan cemas yang berlebih. Pada akhirnya aktivitas
2010).
Inventory (BAI). Kuesioner BAI memiliki 21 item yang mengukur aspek fisik,
kognitif, dan emosional. Responden akan ditanya apa yang dirasakan selama
responden.
Beck Anxiety Inventory (BAI), dirancang oleh Aaron T. Beck, MD, dan
rekan, yang terdiri dari 21-item pilihan yang berisikan laporan diri yang
masing item pada BAI merupakan deskripsi sederhana dari gejala kecemasan
dalam salah satu dari empat aspek yang dinyatakan : (1) subjektif (misalnya,
“tidak bisa untuk bersantai”), (2) neurofisiologis (misalnya, “mati rasa atau
kesemutan”), (3) otonom (misalnya, “merasa panas”) atau (4) terkait panik
merasa terganggu oleh 21 gejala pada minggu sebelumnya, termasuk hari ini.
Setiap item gejala memiliki empat kemungkinan pilihan jawaban: tidak ada
untuk setiap item dijumlahkan menghasilkan skor keseluruhan atau total untuk
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Teori
diobati dan dicegah, ditandai dengan hambatan aliran udara di saluran nafas yang
biasanya progresif dan berhubungan dengan respons inflamasi jalan nafas dan
paru-paru akibat partikel berbahaya atau gas (Global Initiative for Chronic
berkaitan dengan adanya dispneu saat beraktivitas dan hambatan aliran masuk
dan keluar udara dari dan ke dalam paru-paru (Smeltzer & Bare, 2002).
dampak dari penyakit kronis. Kualitas hidup yang buruk telah terbukti
kecemasan, dan prognosis yang buruk dalam hal perawatan kembali ke rumah
Kualitas hidup pada pasien dengan PPOK akan terganggu dan jauh lebih
pada pasien. Aspek kehidupan sehari-hari yang paling terpengaruh, baik karena
mempengaruhi toleransi aktivitas seperti berjalan kaki (D. Fuchs Climent, 2001
mengukur QOL pada pasien dengan PPOK (Deyo, R, 1991 & Guyatt, G, 1993
dalam Zamzam, M. A., 2012). Di antara kuesioner penyakit tertentu yang sering
digunakan untuk mengevaluasi QOL pasien paru adalah St. George’s Respiratory
Questionnaire (SGRQ). Sebuah versi baru dari SGRQ, sekarang telah tersedia
yaitu SGRQ-C yang spesifik hanya untuk PPOK (Griffith, L., 2003 dalam
dilakukan oleh Cully (2006) mendapatkan hasil bahwa salah satu tekanan
dampak kecemasan pada kualitas hidup tidak terbatas pada hasil akhir kesehatan
dan mental emosional, tetapi juga termasuk hubungan dengan nyeri, fungsi fisik,
Jenis kelamin
Tingkat pendidikan
Faktor yang mempengaruhi kualitas hidup
Riwayat merokok
Depresi
Pekerjaan
Gejala-gejala khawatir akan nasib buruk, ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, t
Keterangan :
: Yang diteliti
B. Kerangka Konsep
dengan kualitas hidup pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
C. Hipotesis Penelitian
hidup pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Poliklinik Rumah Sakit
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dependen dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010). Dalam hal ini peneliti
1. Populasi
penelitian atau objek yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
2. Sampel
Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian ini adalah purposive sampling dengan melihat kriteria inklusi dan
eksklusi.
n= N . Z21-/2 . P(1-P)
(N-1) . d2 + Z21-/2 . P(1-P)
Keterangan :
N = besar populasi
Maka besar sampelnya adalah :
n= N . Z21-/2 . P(1-P)
(N-1) . d2 + Z21-/2 . P(1-P)
Sumatera Barat
consent)
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen dan variabel
independen.
(PPOK).
E. Definisi Operasional
Kualitas hidup Persepsi pasien PPOK terkait Wawan Kuesioner St. Baik bila skor Ordinal
penyakitnya dalam hubungannya cara George ≤50%; Tidak
dengan tujuan mereka, harapan, terpim Respiratory baik bila skor
standar dan kepentingan, meliputi Questionnaire >50%
komponen gejala, aktivitas, dan pin for COPD
dampak dari PPOK. Patients
(SGRQ-C),
terdiri dari 14
pertanyaan,
yang memiliki
rentang skor
antara 0
sampai 100.
Kecemasan Respon emosional yang dipicu oleh Wawan Kuesioner Skor 0 – 15 : Ordinal
rasa takut mengenai masa cara Beck Anxiety kecemasan
mendatang tanpa sebab khusus, terpim Inventory rendah;
terkait gejala PPOK ditandai oleh (BAI)
gejala-gejala jasmaniah, meliputi : pin memiliki 15 Skor 16 – 30
khawatir akan nasib buruk, gelisah, item (sudah kecemasan
sakit kepala, gemetaran, kepala dimodifikasi) sedang;
terasa ringan, berkeringat, jantung yang
berdebar-debar, sesak napas, kepala Skor 31 – 45
mengukur kecemasan berat
pusing, tubuh terasa panas dan aspek fisik,
dingin, nyeri dada atau tekanan, kognitif, dan
dan ketegangan otot). emosional;
memiliki
range dari 0
sampai 3.
0 = tidak ada
gangguan;
1 = sedikit;
2 = cukup;
3 = parah
F. Instrumen Penelitian
kuesioner yang terdiri dari lembar data demografi, kuesioner SGRQ-C (St.
(Beck Anxiety Inventory) yang diisi oleh responden dan disesuaikan dengan
independen.
1. Data Demografi
keluhan yang dirasakan, derajat PPOK, dan lama pengobatan. Kuesioner ini
keadaan pasien saat ini, yaitu meliputi aktivitas yang dapat terpengaruh akibat
gejala pernapasan dan menilai dampak yang dirasakan oleh penderita,
sebagai berikut :
komponen
skornya yaitu ≤50% Baik, >50% tidak baik (St. George’s, 2012). Kuesioner
kualitas hidup pada PPOK ini telah dinyatakan valid dan reliabel dengan nilai
koefisien Cronbach Alpha sebesar > 0,80 (Engström, 1998). Kuesioner ini
pernah digunakan pada awal tahun 2016 oleh Astika JR Said dari Fakultas
terhadap Kualitas Hidup pada Pasien PPOK di Poliklinik Paru RSUP DR. M.
3. Kuesioner Kecemasan
Beck Anxiety Inventory (BAI). BAI memiliki 21 item yang mengukur aspek
fisik, kognitif, dan emosional. Responden akan ditanya apa yang dirasakan
kecemasan responden.
untuk setiap item dijumlahkan menghasilkan skor keseluruhan atau total untuk
sebagai “berat” (Grant, M. M., 2007). Kuesioner kecemasan ini memiliki nilai
Alpha Cronbrach = 0,92 (Beck, Epstein, Brown, & Steer, 1988). Kuesioner
BAI ini pernah digunakan oleh Sisca Imelda Tambunan (2013) dalam tesisnya
dengan judul “Hubungan antara Obat Anti Epilepsi dengan Kognitif dari
adalah 0,92 dan nilai reliabilitasnya adalah 0,72 (Tambunan, S.I., 2013).
G. Etika Penelitian
manusia, maka dari segi etika penelitian harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
maupun alamat subjek dalam kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga
(nonmaleficience).
1. Data primer
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan peneliti dari laporan tahunan
pasien apakah sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah
ditetapkan.
sebelumnya.
penelitian.
I. Teknik Pengolahan Data
meliputi :
Peneliti memberikan kode dan nilai pada setiap kuesioner dan jawaban
program komputerisasi.
Menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang
berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis, dimana tabel yang dibuat
J. Analisis Data
1. Analisis Univariat
kecemasan tentang proses penyakit PPOK dan variabel kualitas hidup pasien
PPOK.
2. Analisis Bivariat
uji Chi Square. Hubungan variabel independen dengan dependen dilihat dari
0,05.
BAB V
HASIL PENELITIAN
selanjutnya hasil penelitian disajikan dalam dua bagian yaitu analisa univariat
karakteristik pasien melalui kuesioner yang terdiri dari usia, jenis kelamin,
distribusi frekuensinya.
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien Berdasarkan Usia,
Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan, Riwayat Merokok,
Derajat PPOK, dan Lama Didiagnosa PPOK di Poliklinik
Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat tahun 2016 (n = 43)
Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa, lebih dari separuh pasien
(72,1%) berada pada usia >40 tahun, hampir seluruh pasien (93%) berjenis
berada pada prediksi derajat PPOK sedang, sebagian besar pasien (86%) baru
Questionnaire for COPD Patients dalam Rini, I. S., 2011), yaitu kualitas hidup
baik dan kualitas hidup tidak baik. Berikut adalah penjabaran distribusi
frekuensinya.
Kualitas Hidup F %
Baik 22 51,2
Tidak Baik 21 48,8
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa lebih dari separuh (51,2%)
pasien di poliklinik Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat tahun 2016
menjadi 3 kategori (Beck, A. T., 1988 dalam Grant, M. M., 2007), yaitu
Kecemasan F %
Rendah 31 71,1
Sedang 12 27,9
Berat 0 0
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa lebih dari separuh (71,1%)
pasien di poliklinik Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat tahun 2016
E. Bivariat
pasien PPOK di Poliklinik Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat tahun 2016
Kualitas Hidup
Variabel Total
Baik Tidak Baik p
Independent Value
f % f % f %
Kecemasan
Rendah 23 74,2 8 25,8 29 100 0,000
Sedang 1 8,3 11 91,7 14 100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa dari 29 pasien dengan
kecemasan rendah, lebih dari separuhnya (74,2%) memiliki kualitas hidup yang
baik dibandingkan dengan kualitas hidup tidak baik (25,8%). Sedangkan dari 14
Dari hasil uji Chi-Square diperoleh nilai p value = 0,000 dengan p<0,05.
Hal ini berarti Ha diterima dan dapat disimpulkan terdapat hubungan yang
PEMBAHASAN
Pada tabel 5.2 terlihat bahwa distribusi frekuensi kualitas hidup pasien
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) lebih dari separuhnya (51,2%) dari 43
pasien memiliki kualitas hidup yang baik. Sementara persentase pasien dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Said, A.
JR. (2016) yang mendapatkan hasil 77,1% pasien PPOK mengalami kualitas
hidup baik. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
karakteristik demografi pasien. Dari faktor usia sebanyak 12 pasien dengan usia
≤40 tahun, 91,7% memiliki kualitas hidup yang baik. Sedangkan dari 21 pasien
dengan usia >40 tahun, 58,1% memiliki kualitas hidup tidak baik.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rini, I.S
(2011) yang menunjukkan bahwa mayoritas reponden adalah berusia lebih dari
40 tahun dengan rentang usia 60 – 70 tahun (Rini, I.S., 2011). Penelitian Amoros
(2008) juga menyebutkan bahwa pasien PPOK mayoritas adalah berusia lansia
kehilangan daya kembang elastik paru pada emfisema. Hal inilah yang
dengan tingkat pendidikan SMA memiliki kualitas hidup yang baik. Kemudian
100% pasien dari 3 orang pasien dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi
memiliki kualitas hidup yang baik. Sementara 50% pasien dari 36 orang pasien
dengan tingkat pendidikan SD dan SMP memiliki kualitas hidup yang tidak baik.
Bandura (1994, dalam Rini, I.S., 2011) memaparkan bahwa seseorang akan
memiliki tingkat keyakinan diri lebih tinggi dalam berperilaku lebih baik bila
salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien PPOK. Berdasarkan
analisis karakteristik pasien, dari 40 pasien yang bekerja, lebih dari separuh
(57,5%) memiliki kualitas hidup yang baik. Sedangkan 42,5% pasien yang
memiliki kualitas hidup tidak baik dapat dipengaruhi oleh paparan polutan yang
I.S., 2011).
pasien dengan prediksi PPOK derajat ringan, 100% pasien memiliki kualitas
hidup yang baik. Sedangkan dari 14 pasien dengan prediksi PPOK derajat berat,
dengan yang sudah lama didiagnosa PPOK, 50% pasien memiliki kualitas hidup
tidak baik. Sedangkan dari 37 pasien dengan baru didiagnosa PPOK, 56,8%
PPOK tidak terlalu berbeda antara pasien yang sudah lama didiagnosa PPOK
dengan pasien yang baru didiagnosa PPOK. Hal ini dapat diartikan bahwa antara
penderita PPOK yang baru dengan penderita PPOK yang lama mempunyai
kemampuan yang sama untuk mempunyai kualitas hidup sesuai yang diharapkan
fisiologis organ-organ lainnya yang juga akan berpengaruh pada status kesehatan
dan kualitas hidup. Hal inilah yang menunjukkan bahwa meskipun sebagian
besar responden tergolong baru dalam menderita PPOK tetapi sebagian besar
pada domain gejala, 72,1% pasien mengeluhkan hanya beberapa hari mereka
aktivitas mereka. Namun sebanyak 97,7% pasien mengeluhkan bahwa batuk atau
pernapasan mereka dapat menghalangi mereka melakukan satu atau dua hal
salah satu hal yang perlu dilihat untuk menilai bagaimana kualitas hidup pasien
PPOK.
penyakit pada pasien dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) lebih dari
sebesar 27,9%.
bahwa lebih dari separuh pasien PPOK (69,57%) mengalami kecemasan. Hasil
penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Andayani, N., dkk
(2014) yang mendapatkan hasil bahwa mayoritas pasien dengan PPOK (42,9%)
(2011) menyatakan bahwa kecemasan pada usia di atas 40 tahun akan berbeda
dengan 40 tahun ke bawah. Hal ini dapat dikarenakan usia di atas 40 tahun
serta kesadaran bahwa setiap orang akan mati. Usia 40 tahun lebih merupakan
proses penuaan yang disertai menurunnya daya tahan tubuh serta metabolisme
Pada hasil penelitian, berdasarkan karakteristik pasien dilihat dari usia, dari
12 pasien dengan usia ≤40 tahun, 91,7% memiliki tingkat kecemasan yang
rendah. Sedangkan dari 31 pasien dengan usia >40 tahun, 35,5% memiliki
tingkat kecemasan sedang. Hasil penelitian ini berbeda dengan teori yang ada,
dimana seharusnya pasien dengan karakteristik usia lansia memiliki angka
yang tinggi.
Salah satu karakteristik yang juga turut andil dalam hasil penelitian adalah
kecemasan yang rendah. Hal ini bisa disebabkan karena pasien belum merasakan
pada item pertanyaan gejala kecemasan “takut akan terjadi sesuatu yang buruk”,
lebih dari separuh pasien (58,1%) memilih jawaban gejala tersebut cukup
panas atau dingin”, lebih dari separuh pasien (65,1%) memilih jawaban gejala
bahwa dari hasil penelitian gejala yang memicu kecemasan adalah sulit bernapas,
takut akan terjadi sesuatu yang buruk, dan berkeringat panas atau dingin.
keras berkaitan erat dengan perasaan cemas (Bailey PH, 2004, dalam Hill, K.,
Geist, R., Goldstein, R.S., & Lacasse, Y., 2008). Hubungan antara dispneu dan
kecemasan menjelaskan, bahwa tingginya proporsi pasien PPOK
2006 dalam Hill, K., Geist, R., Goldstein, R.S., & Lacasse, Y., 2008).
(Bailey PH, 2004, dalam Hill, K., Geist, R., Goldstein, R.S., & Lacasse, Y.,
2008). Oleh karena itu, tampak bahwa hubungan timbal balik yang kompleks
akibat sugesti dan beratnya keluhan sesak yang dialaminya. Studi terbaru
diketahui bahwa individu dengan tingkat kecemasan tinggi akibat keluhan kronis
keadaan ini.
kualitas hidup baik. Sedangkan dari 14 pasien PPOK yang memiliki kecemasan
baik. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 dengan p<0,05.
Selain itu, dari hasil penelitian dapat terlihat bahwa dari 29 orang pasien
tidak baik. Sementara dari 29 orang pasien PPOK dengan kecemasan sedang, 1
orang (8,3%) mengalami kualitas hidup yang baik. Hasil ini mungkin saja terjadi
kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan dan rawat inap. Secara
khusus, besarnya gejala terkait kecemasan telah dikaitkan dengan skor total, serta
(Gudmundsson, G., 2006 dalam Hill, K., Geist, R., Goldstein, R.S., & Lacasse,
menarik diri dari interaksi sosial (Lustig, FM., 1972 dalam Hill, K., Geist, R.,
atau situasi stres yang terkait dengan perasaan berlebihan (disforia) atau gejala
ketegangan somatik (Alto, P., 1983 dalam Hill, K. et al., 2007). Hal ini mungkin
ditandai dengan kegelisahan, kelelahan, cepat marah, bicara cepat, kurang
palpitasi, berkeringat dan dispnea (Nault, D., et al, 2002 dan Burgess, A., et al,
kecemasan berat dan panik melumpuhkan atau kelebihan kapasitas kerja. Respon
fisiologis yang terkait dengan kecemasan, termodulasi terutama oleh otak melalui
sistem saraf otonom. Tubuh menyesuaikan secara internal tanpa sadar atau upaya
dengan reaksi simpatik yang paling sering terjadi. Reaksi ini mempersiapkan
tubuh untuk menghadapi situasi darurat oleh reaksi perlawanan. Hal ini juga
dapat memicu sindrom adaptasi umum. Ketika korteks otak merasakan ancaman,
PENUTUP
A. Kesimpulan
kecemasan tentang proses penyakti dengan kualitas hidup pasien Penyakit Paru
B. Saran
Hasil ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi mahasiswa dan tambahan
3. Peneliti selanjutnya
HUBUNGAN KECEMASAN TENTANG PROSES PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN PENYAKIT PARU
OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT KHUSUS PARU SUMATERA BARAT TAHUN 2016
No Kegiatan Mei-
Jan Feb-Apr Sept Okt Nov Des Jan
Agust
2016 2016 2016 2016 2016 2016 2017
2016
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan judul penelitian
2. Acc judul penelitian
3. Penyusunan proposal penelitian
4. Persiapan seminar ujian proposal
5. Seminar ujian proposal
6. Perbaikan proposal penelitian
7. Pelaksanaan penelitian
8. Pengolahan dan analisa data
9. Penyusunan hasil penelitian
10. Ujian skripsi
11. Perbaikan hasil ujian skripsi
12. Penyusunan hasil penelitian dan pengadaan skripsi
Lampiran
I
Lampiran
Dengan Hormat,
Peneliti
INFORMED CONCENT
(Format Persetujuan)
Padang,.............2016
Responden
( ....................................... )
Lampiran 7
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian :
1. Kuesioner ini terdiri dari 3 bagian yaitu : karakteristik responden, kuesioner
tentang kualitas hidup, kuesioner tentang kecemasan.
2. Mohon kesediaannya Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner tersebut
sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, dengan cara memberikan tanda cek
list (√) pada pilihan jawaban yang telah disediakan dan isian singkat.
3. Jika Bapak/Ibu/Saudara ingin memperbaiki jawaban pertama yang salah,
cukup memberikan tanda garis dua (=) pada cek list (√) yang salah dan
tuliskan kembali cek list (√) pada jawaban yang benar menurut
Bapak/Ibu/Saudara.
4. Semua jawaban Bapak/Ibu/Saudara adalah BENAR.
5. Semua pertanyaan/pernyataan sedapat mungkin diisi secara jujur dan lengkap.
6. Bila ada pertanyaan/pernyataan yang kurang dipahami, mintalah petunjuk
langsung kepada peneliti.
7. Atas partisipasi responden, kami mengucapkan banyak terima kasih.
KUESIONER A
DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
1. Inisial responden :
2. Umur :.............tahun
3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
4. Tingkat pendidikan : Tidak sekolah SD SMP
SMA PT
5. Pekerjaan : Tidak bekerja/pensiun
Petani/pedagang/buruh
PNS/TNI/Polri
Laik-lain, sebutkan.......................................
6. Lama menderita PPOK: .............. tahun,...........bulan
7. Riwayat merokok : Ada Tidak ada
8. Nilai pemeriksaan spirometri (FEV1) : ................
9. Derajat PPOK :
KUESIONER B
ST. GEORGE’S RESPIRATORY QUESTIONNAIRE
untuk Pasien PPOK
(SGRQ-C)
Pilihlah satu kotak untuk menunjukkan bagaimana Anda menggambarkan kondisi kesehatan Anda sa
9. Pertanyaan tentang kegiatan apa yang biasanya membuat Anda merasa terengah-
engah?
Untuk setiap pertanyaan, contreng kotak yang cocok dengan Anda
belakangan ini :
Membasuh tangan dan wajah atau berpakaian................................... a
Berjalan di dalam rumah.................................................................... b
Berjalan di luar pada permukaan yang datar..................................... c
Berjalan satu lantai lewat anak tangga.............................................. d
Berjalan mendaki bukit..................................................................... e
10. Beberapa pertanyaan lain tentang batuk dan sesak napas Anda.
Untuk setiap pertanyaan, contreng kotak yang cocok dengan Anda
belakangan ini :
Batuk saya terasa sakit...................................................................... a
Batuk saya membuat saya lelah........................................................ b
Saya terengah-engah jika berbicara.................................................. c
Saya terengah—engah jika membungkuk........................................ d
Batuk atau napas saya mengganggu tidur saya................................. e
Saya mudah loyo............................................................................... f
Daftar Pertanyaan Pernapasan St.
George
11. Pertanyaan tentang efek lain yang mungkin ditimbulkan oleh kesulitan bernapas
Anda :
Untuk setiap pertanyaan, contreng kotak yang cocok dengan Anda
belakangan ini :
Batuk atau napas saya memalukan di depan umum........................... a
Masalah pernapasan saya merupakan gangguan bagi keluarga,
teman, atau tetangga saya.................................................................. b
Saya takut atau panik ketika tidak bisa bernapas.............................. c
Saya merasa tidak mampu mengendalikan masalah pernapasan
saya.................................................................................................... d
Saya telah menjadi rapuh atau orang yang cacat karena gangguan
pernapasan saya................................................................................ e
Olahraga tidak aman untuk saya....................................................... f
Segala sesuatu kelihatannya terlalu membutuhkan tenaga............... g
Daftar Pertanyaan Pernapasan St.
George
12. Berikut pertanyaan tentang bagaimana kegiatan Anda bisa dipengaruhi oleh
pernapasan Anda
Untuk setiap pertanyaan, contreng kotak yang cocok dengan diri Anda
karena pernapasan Anda :
Saya perlu waktu lama untuk membasuh tangan dan wajah atau
berpakaian.......................................................................................... ... a
Saya tidak dapat mandi atau mandi dengan pancuran, atau saya
butuh waktu lama.................................................................................. b
Saya bejalan lebih lambat dibanding orang lain, atau saya berhenti
untuk istirahat........................................................................................ c
Pekerjaan seperti pekerjaan rumah tangga perlu waktu lama, atau
saya harus berhenti untuk istirahat........................................................ d
Jika berjalan naik satu lantai lewat anak tangga, saya harus
melakukannya perlahan-lahan atau berhenti......................................... e
Jika terburu-buru atau berjalan cepat, saya harus berhenti atau
mengurangi kecepatan........................................................................... f
Pernapasan saya membuat saya sulit melakukan hal-hal seperti
berjalan mendaki bukit, menaiki anak tangga dengan membawa
barang, pekerjaan ringan di kebun seperti memotong rumput, gerak
badan ringan, naik sepeda santai........................................................... g
Pernapasan saya membuat saya sulit melakukan hal-hal seperti
membawa beban berat, mencangkul kebun, melakukan jogging atau
berjalan cepat (8 km/jam), bermain badminton, atau berenang............ h
Daftar Pertanyaan Pernapasan St.
George
Diadopsi dari St. George’s University of London, Version: 1st Sept 2005
P.W. Jones, PhD FRCP, Professor of Respiratory Medicine
KUESIONER C
Beck Anxiety Inventory
Di bawah ini adalah daftar gejala umum dari kecemasan. Bacalah setiap item
dalam daftar. Berapa banyak indikasi Anda telah terganggu oleh gejala selama
sebulan terakhir, termasuk hari ini, dengan mencontreng (√) kolom disetiap
gejala.
Hubungan Kecemasan tentang Proses Penyakit dengan Kualitas Hidup Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK)
di Poliklinik Rumah Sakit Khusus Paru Sumatera Barat tahun 2016
L.Dx PPOK
Ktg Usia
No
Inisial
Usia
Pdd
Ktg
Ktg
Jml
Pk
R Total
Jk
ktg
1 Ma 54 1 1 1 1 1 82% 1 1 28.1 28.1 50.3 36.4 80.1 76.6 62.0 361.6 151.2 216.5 367.7 34.6 172.4 237.5 79.1 42.0 565.6 1294.9 40% 1 0 2 2 0 0 0 2 2 0 0 2 1 0 1 1 13 1
2 An 53 1 1 1 1 1 77% 2 1 80.6 76.8 87.2 71.0 80.1 38.5 62.0 496.2 151.2 218.2 369.4 34.6 87.9 163.4 79.1 42.0 407 1272.6 40% 1 0 1 2 1 0 0 1 2 0 0 3 0 0 0 1 11 1
3 Si 40 0 1 1 1 2 88% 1 1 0.0 0.0 50.3 45.6 80.1 76.6 0.0 252.6 156.5 218.2 374.7 34.6 87.9 253.5 79.1 42.0 497.1 1124.4 35% 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 0 0 0 1 5 1
4 Ka 84 1 1 1 1 1 62% 2 1 80.6 46.3 87.2 71.0 80.1 76.6 0.0 441.8 232.6 289.8 522.4 82.9 172.4 163.4 79.1 84.2 582 1546.2 48% 1 0 1 2 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 1 7 1
5 Za 39 0 1 2 1 1 55% 2 0 28.1 28.1 50.3 36.4 52.3 76.6 62.0 333.8 151.2 145.9 297.1 0.0 87.9 163.4 79.1 0.0 330.4 961.3 30% 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 1
6 An 39 0 1 1 0 1 87% 1 1 28.1 28.1 0.0 36.4 52.3 38.5 62.0 245.4 76.1 146.8 222.9 0.0 87.9 163.4 79.1 0.0 330.4 798.7 25% 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 4 1
7 Sy 67 1 1 1 1 1 70% 2 1 46.3 46.3 87.2 86.2 80.1 76.6 62.0 484.7 232.6 360.7 593.3 82.9 249.2 253.5 79.1 84.2 748.9 1826.9 57% 2 1 1 2 1 0 0 2 2 0 0 3 0 0 0 1 13 1
8 Nu 40 0 1 1 0 1 38% 3 1 80.6 76.8 50.3 71.0 80.1 76.6 62.0 497.4 312.8 360.7 673.5 34.6 412.3 237.5 160.1 84.2 928.7 2099.6 66% 2 2 2 2 1 0 1 3 2 0 1 3 0 0 0 2 19 2
9 Al 74 1 1 1 1 1 40% 3 1 80.6 46.3 50.3 71.0 80.1 76.6 0.0 404.9 232.6 432.1 664.7 82.9 333.2 332.6 239.9 84.2 1072.8 2142.4 67% 2 1 1 2 0 0 1 1 1 0 0 2 0 0 0 2 11 1
10 Ba 49 1 1 1 1 2 33% 3 1 80.6 0.0 87.2 86.2 80.1 76.6 62.0 472.7 312.8 432.1 744.9 82.9 493.4 406.7 304.7 84.2 1371.9 2589.5 81% 2 2 2 2 1 0 1 2 2 1 1 3 0 0 1 2 20 2
11 Ap 36 0 1 1 1 2 85% 1 1 46.3 0.0 0.0 0.0 52.3 38.5 0.0 137.1 151.2 145.9 297.1 0.0 79.1 75.7 79.1 42.0 275.9 710.1 22% 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 5 1
12 Ad 55 1 1 1 1 1 43% 3 1 80.6 76.8 87.2 71.0 80.1 38.5 62.0 496.2 232.6 360.4 593 34.6 249.2 332.6 160.1 42.0 818.5 1907.7 60% 2 1 1 2 1 0 0 3 2 0 0 3 1 0 1 2 17 2
13 Mu 60 1 1 1 1 1 60% 2 1 28.1 28.1 87.2 71.0 80.1 76.6 0.0 371.1 232.6 432.1 664.7 34.6 332.1 242.5 79.1 42.0 730.3 1766.1 55% 2 1 0 1 0 0 0 2 2 0 0 2 0 0 0 1 9 1
14 Zu 69 1 1 2 1 1 47% 3 1 46.3 46.3 50.3 71.0 80.1 76.6 62.0 432.6 232.6 360.4 593 34.6 249.2 316.6 79.1 42.0 721.5 1747.1 55% 2 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 3 8 1
15 Ji 58 1 1 1 1 1 32% 3 1 80.6 76.8 87.2 71.0 80.1 76.6 0.0 472.3 232.6 360.4 593 34.6 409.4 228.9 79.1 42.0 794 1859.3 58% 2 2 1 2 2 0 1 1 2 0 0 2 0 0 0 2 15 1
16 Mu 65 1 1 1 1 1 33% 3 1 80.6 76.8 87.2 86.2 80.1 76.6 62.0 549.5 312.8 432.1 744.9 82.9 409.4 491 398.7 84.2 1466.2 2760.6 86% 2 2 2 3 2 0 1 1 2 0 1 3 1 0 1 2 21 2
17 Ta 70 1 1 1 1 1 54% 2 1 80.6 76.8 87.2 86.2 80.1 76.6 62.0 549.5 232.6 360.4 593 82.9 330.3 406.7 239.9 84.2 1144 2286.5 71% 2 2 2 3 1 0 1 3 2 1 1 3 2 0 1 2 24 2
18 Ag 68 1 1 1 1 1 46% 3 1 46.3 46.3 50.3 45.6 52.3 76.6 62.0 379.4 151.2 289.8 441 34.6 154.7 422.5 160.1 42.0 813.9 1634.3 51% 2 1 0 2 0 0 0 1 2 0 1 2 0 0 0 1 10 1
19 Ab 45 1 1 1 0 1 34% 3 0 46.3 46.3 87.2 86.2 80.1 76.6 62.0 484.7 312.8 361.5 674.3 82.9 249.2 253.5 239.9 84.2 909.7 2068.7 65% 2 0 2 2 2 1 0 2 1 0 0 3 1 0 0 1 15 1
20 Ha 75 1 1 1 1 1 85% 1 0 28.1 28.1 50.3 36.4 52.3 38.5 0.0 233.7 75.1 218.2 293.3 0.0 164.7 75.7 143.9 42.0 426.3 953.3 30% 1 1 0 1 0 0 0 1 2 0 1 2 0 0 0 1 9 1
21 Ad 61 1 1 1 1 1 63% 2 1 80.6 46.3 87.2 71.0 80.1 76.6 62.0 503.8 232.6 432.1 664.7 82.9 249.2 332.6 239.9 84.2 988.8 2157.3 67% 1 2 1 2 1 0 0 2 2 0 1 3 0 0 0 1 15 1
22 Id 50 1 1 1 1 1 52% 2 1 80.6 46.3 87.2 86.2 80.1 76.6 62.0 519 232.6 360.4 593 82.9 249.2 332.6 160.1 84.2 909 2021 63% 1 1 2 2 1 1 0 1 1 0 0 2 0 1 0 1 13 1
23 Yu 40 0 1 1 1 1 88% 1 1 28.1 28.1 50.3 45.6 52.3 38.5 0.0 242.9 75.1 145.9 221 34.6 164.7 163.4 64.8 42.0 469.5 933.4 29% 1 0 0 1 0 0 0 1 2 0 0 1 0 0 0 1 6 1
24 Kh 38 0 1 3 1 1 85% 1 1 28.1 28.1 50.3 36.4 52.3 76.6 0.0 271.8 75.1 145.9 221 34.6 87.9 75.7 64.8 42.0 305 797.8 25% 1 1 1 1 0 0 0 1 2 0 0 1 0 0 0 1 8 1
25 Sa 38 0 1 1 1 1 83% 1 1 28.1 28.1 50.3 45.6 52.3 38.5 0.0 242.9 151.2 218.2 369.4 34.6 87.9 253.5 79.1 42.0 497.1 1109.4 35% 1 1 0 1 0 0 0 1 2 0 1 2 0 0 0 1 9 1
28 Sy 59 1 1 1 1 1 65% 2 1 46.3 28.1 50.3 45.6 52.3 76.6 0.0 299.2 151.2 218.2 369.4 34.6 167 149.8 64.8 42.0 458.2 1126.8 35% 1 1 0 2 1 0 0 1 1 0 0 2 0 0 0 1 9 1
29 Ap 54 1 1 1 1 1 72% 2 0 80.6 28.1 50.3 36.4 52.3 76.6 0.0 324.3 151.2 145.9 297.1 34.6 87.9 149.8 64.8 0.0 337.1 958.5 30% 1 0 0 2 1 0 0 2 1 0 0 1 0 0 0 1 8 1
30 Ja 62 1 2 1 1 2 75% 2 0 46.3 28.1 50.3 36.4 80.1 76.6 0.0 317.8 232.6 360.4 593 82.9 248.1 237.5 143.9 42.0 754.4 1665.2 52% 2 1 2 2 1 0 0 3 2 0 1 2 0 0 1 2 17 2
31 Ed 45 1 1 3 1 1 84% 1 1 80.6 0.0 50.3 36.4 52.3 76.6 0.0 296.2 75.1 143.7 218.8 82.9 248.1 228.9 64.8 42.0 666.7 1181.7 37% 1 0 1 2 0 0 0 2 1 0 1 2 0 0 0 1 10 1
32 Sa 56 1 2 1 1 2 45% 3 1 80.6 28.1 87.2 45.6 80.1 76.6 62.0 460.2 151.2 285.9 437.1 82.9 248.1 316.6 143.9 42.0 833.5 1730.8 54% 2 0 2 2 1 0 0 2 1 0 1 2 0 0 1 2 14 1
33 Zu 39 0 1 3 1 1 88% 1 1 46.3 46.3 0.0 36.4 52.3 38.5 0.0 219.8 75.1 71.4 146.5 34.6 169 74.1 64.8 42.0 384.5 750.8 23% 1 0 1 2 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 8 1
34 Ka 42 1 1 1 1 1 87% 1 1 46.3 28.1 50.3 45.6 52.3 76.6 0.0 299.2 75.1 289.8 364.9 34.6 169 316.6 64.8 42.0 627 1291.1 40% 1 0 1 2 0 0 0 2 1 0 1 2 0 0 1 1 11 1
35 Zu 37 0 1 1 1 1 70% 2 1 80.6 46.3 50.3 36.4 52.3 76.6 0.0 342.5 75.1 143.7 218.8 34.6 248.1 228.9 64.8 42.0 618.4 1179.7 37% 1 0 1 1 0 0 0 2 1 0 1 1 0 0 1 2 10 1
36 Bo 62 1 1 1 1 1 54% 2 0 80.6 46.3 87.2 45.6 80.1 76.6 62.0 478.4 312.8 360.4 673.2 82.9 324.9 316.6 143.9 84.2 952.5 2104.1 66% 2 1 1 3 1 0 0 3 2 0 1 3 0 0 1 2 18 2
37 To 53 1 1 1 1 1 48% 3 1 80.6 28.1 87.2 36.4 52.3 38.5 62.0 385.1 151.2 218.2 369.4 34.6 248.1 242.5 64.8 42.0 632 1386.5 43% 1 0 1 2 1 0 0 3 2 0 1 3 1 0 1 2 17 2
38 Su 58 1 1 1 1 1 47% 3 1 80.6 46.3 87.2 36.4 80.1 76.6 62.0 469.2 232.6 289.8 522.4 82.9 248.1 242.5 64.8 84.2 722.5 1714.1 54% 2 1 2 3 0 0 0 3 2 0 1 3 0 0 1 2 18 2
39 Wi 59 1 2 1 1 2 59% 2 1 80.6 46.3 87.2 36.4 80.1 76.6 62.0 469.2 232.6 289.8 522.4 82.9 248.1 242.5 64.8 84.2 722.5 1714.1 54% 2 1 2 3 1 0 0 3 2 0 1 3 0 0 1 2 19 2
40 Ha 48 1 1 1 1 1 80% 1 1 46.3 28.1 87.2 36.4 52.3 76.6 0.0 326.9 151.2 215.3 366.5 34.6 332.1 316.6 79.1 84.2 846.6 1540 48% 1 0 2 3 1 0 0 3 2 0 1 2 0 0 0 1 15 1
41 Nu 39 0 1 2 1 1 73% 2 1 80.6 28.1 50.3 45.6 52.3 38.5 62.0 357.4 151.2 215.3 366.5 34.6 169 316.6 64.8 42.0 627 1350.9 42% 1 0 1 2 0 0 0 2 2 0 0 2 0 0 1 1 11 1
42 Ag 57 1 1 1 1 1 34% 3 1 80.6 76.8 87.2 45.6 80.1 76.6 62.0 508.9 312.8 360.4 673.2 82.9 332.1 316.6 304.7 84.2 1120.5 2302.6 72% 2 1 2 3 1 1 1 3 2 0 2 3 0 0 1 2 22 2
43 Ka 58 1 1 2 1 1 76% 2 1 80.6 28.1 50.3 36.4 52.3 38.5 62.0 348.2 151.2 289.8 441 34.6 248.1 316.6 64.8 42.0 706.1 1495.3 47% 1 0 1 2 0 0 0 2 1 0 1 2 0 0 1 1 11 1
31 46 80 24 3 7 72 67 2 23 91 8 1 16 60 531
Jenis kelamin :
Usia : Pekerjaan : Ktg = Derajat PPOK : Kecemasan tentang Proses Penyakit :
1 = laki-laki 0 = ≤ 40 tahun 1 = Bekerja 1 = derajat rendah 0 = Tidak ada
2 = perempuan 1 = > 40 tahun 0 = Tidak bekerja 2 = derajat sedang 1 = Sedikit mengganggu saya Lama dx. PPOK :
3 = derajat berat 2 = Cukup mengganggu saya 1 = Baru (≤ 3 tahun)
Pendidikan : 4 = derajat sangat berat 3 = Banyak mengganggu saya 0 = Lama (> 3 tahun)
1 = Pendidikan dasar (SD dan SMP)
2 = SMA Riwayat merokok : Ktg Qol : Ktg Kecemasan :
3 = Perguruan Tinggi 1 = Ada 1 = Baik (QoL ≤ 50%) 1 = Kecemasan rendah (skor 0 - 15)
2 = Tidak ada 2 = Tidak Baik (QoL >50%) 2 = Kecemasan sedang (skor 16 - 30)
Ktg = Kategori 3= Kecemasan tinggi (skor 31 - 45)
HASIL UJI STATISTIK
1. Uji Reabilitas
N %
Cases Valid 10 100.0
Excluded a
0 .0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.949 15
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if
Item Deleted if Item Deleted Total Item
Correlation Deleted
Pertanyaan 1 14.20 38.844 .829 .943
Pertanyaan 2 14.70 39.344 .823 .943
Pertanyaan 3 13.90 40.322 .867 .943
Pertanyaan 4 14.80 39.733 .716 .946
Pertanyaan 5 15.30 42.678 .621 .948
Pertanyaan 6 15.10 41.878 .618 .948
Pertanyaan 7 13.40 36.044 .900 .942
Pertanyaan 8 13.80 41.733 .691 .947
Pertanyaan 9 15.10 41.433 .689 .947
110
11
2. Uji Validitas
rtable 5%
ruji
(n=10)
Pertanyaan 1 .852** .632
Karakteristik Pasien
Statistics
Usia Pasien
N Valid 43
Missing 0
Usia Pasien
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid ≤ 40 tahun 12 27.9 27.9 27.9
> 40 tahun 31 72.1 72.1 100.0
Total 43 100.0 100.0
Statistics
Jenis kelamin pasien
N Valid 43
Missing 0
Statistics
Pendidikan pekerjaan
N Valid 43 43
Missing 0 0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD dan SMP/ Sederajat 36 83.7 83.7 83.7
SMA/sederajat 4 9.3 9.3 93.0
PT 3 7.0 7.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
11
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Bekerja 3 7.0 7.0 7.0
Bekerja 40 93.0 93.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
Statistics
Riwayat merokok pasien
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.14
Statistics
Nilai pemeriksaan spirometri (FEV1)
N Valid 43
Missing 0
Mean 62.81
Std. Deviation 18.823
Statistics
Derajat PPOK
N Valid 43
Missing 0
Mean 2.05
Std. Deviation .785
Derajat PPOK
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Derajat ringan 12 27.9 27.9 27.9
Derajat sedang 17 39.5 39.5 67.4
Derajat berat 14 32.6 32.6 100.0
Total 43 100.0 100.0
11
Statistics
Lama didiagnosa PPOK
N Valid 43
Missing 0
Mean .86
Std. Deviation .351
Analisa Univariat
Statistics
Kecemasan pasien
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.28
Std. Deviation .454
Minimum 1
Maximum 2
Kecemasan pasien
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kecemasan rendah 31 72.1 72.1 72.1
Kecemasan sedang 12 27.9 27.9 100.0
Total 43 100.0 100.0
11
Statistics
Kualitas hidup pasien
N Valid 43
Missing 0
Mean 1.44
Std. Deviation .502
Range 1
Minimum 1
Maximum 2
Sum 62
Analisa Bivariat
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kecemasan pasien * Kualitas
43 100.0 0 .0% 43 100.0
hidup pasien
% %
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value Df (2- sided) (2- sided) sided)
Pearson Chi-Square 15.216a 1 .000
Continuity Correction b
12.662 1 .000
Likelihood Ratio 16.740 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 14.862 1 .000
N of Valid Casesb 43
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,30.
b. Computed only for a 2x2 table
11
100.0 100.0
% %
100.0 100.0
% %
100.0 100.0
% %
Crosstab
Kualitas Hidup
Total
Baik Tidak baik
Count 3 36
Lama
Lama didiagnosa PPOK% within Lama didiagnosa PPOK Count 50.0% 50.0%100.0%
% within Lama didiagnosa PPOK Count 21 1637
% within Lama didiagnosa PPOK 56.8% 43.2%100.0%
Baru 24 1943
55.8% 44.2%100.0%
Total
11
Chi-Square Tests
Exact Exact
Value df Asymp. Sig. (2-sided) Sig. (2- Sig. (1-
sided) sided)
Pearson Chi-Square .096a 1 .757
Continuity Correction b
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .095 1 .758
Fisher's Exact Test 1.00 .547
Linear-by-Linear Association 0
.093 1 .760
N of Valid Casesb
43
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,65.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Kecemasan
Kecemasan Kecemasan
rendah sedang Total
Lama Lama Count 4 2 6
didiagnosa % within Lama didiagnosa PPOK 66.7% 33.3% 100.0%
PPOK
Baru Count 27 10 37
% within Lama didiagnosa PPOK 73.0% 27.0% 100.0%
Total Count 31 12 43
% within Lama didiagnosa PPOK 72.1% 27.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Exact Exact
Value df Sig. (2- Sig. (2- Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .102a 1 .749
Continuity Correctionb
.00 1 1.000
0
1 .753
Likelihood Ratio .09
9
Fisher's Exact Test 1.00 .545
1 .752 0
Linear-by-Linear Association
.100
N of Valid Cases b
43
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,67.
b. Computed only for a 2x2 table
11
Kualitas Hidup
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 23.493a 2 .000
Likelihood Ratio 29.749 2 .000
Linear-by-Linear Association 22.443 1 .000
N of Valid Cases 43
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,30.
Crosstab
Kecemasan
Kecemasan Kecemasan
rendah sedang Total
Derajat derajat Count 12 0 12
PPOK ringan
% within Derajat PPOK 100.0% .0% 100.0%
derajat Count 13 4 17
sedang
% within Derajat PPOK 76.5% 23.5% 100.0%
derajat Count 6 8 14
berat
% within Derajat PPOK 42.9% 57.1% 100.0%
Total Count 31 12 43
% within Derajat PPOK 72.1% 27.9% 100.0%
12
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 10.755a 2 .005
Likelihood Ratio 13.247 2 .001
Linear-by-Linear Association 10.378 1 .001
N of Valid Cases 43
a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 3,35.
Merokok * Kualitas
Hidup Crosstab
Kualitas Hidup
Baik Tidak baik Total
Merokok Ada Count 22 15 37
% within Merokok 59.5% 40.5% 100.0%
Tidak ada Count 2 4 6
% within Merokok 33.3% 66.7% 100.0%
Total Count 24 19 43
% within Merokok 55.8% 44.2% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2- sided) (2- sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.429a 1 .232
Continuity Correction b
.566 1 .452
Likelihood Ratio 1.429 1 .232
Fisher's Exact Test .380 .226
Linear-by-Linear Association 1.396 1 .237
N of Valid Cases b
43
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,65.
b. Computed only for a 2x2 table
12
Merokok * Kecemasan
Crosstab
Kecemasan
Kecemasan Kecemasa
rendah n sedang Total
Merokok Ada Count 28 9 37
% within Merokok 75.7% 24.3% 100.0%
Tidak ada Count 3 3 6
% within Merokok 50.0% 50.0% 100.0%
Total Count 31 12 43
% within Merokok 72.1% 27.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Exact Exact Sig. (1-
Value df Sig. (2- Sig. (2- sided)
sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.692a 1 .193
Continuity Correctionb .656 1 .418
Likelihood Ratio 1.546 1 .214
Fisher's Exact Test .325 .204
Linear-by-Linear Association 1.652 1 .199
N of Valid Cases b
43
2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,67.
Computed only for a 2x2 table
Kualitas Hidup
Chi-Square Tests
Asymp. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value Df Sig. (2- (2- sided) sided)
sided)
Pearson Chi-Square .661a 1 .416
Continuity Correction b
.044 1 .833
Likelihood Ratio .660 1 .416
Fisher's Exact Test .575 .411
Linear-by-Linear Association .646 1 .422
N of Valid Casesb
43
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,33.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Asymp. Exact Exact Sig. (1-
Value df Sig. (2- Sig. (2- sided)
sided) sided)
Pearson Chi-Square .047a 1 .828
Continuity Correction b
.000 1 1.000
Likelihood Ratio .046 1 .831
Fisher's Exact Test 1.00 .636
0
Linear-by-Linear Association .046 1 .830
N of Valid Cases b
43
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,84.
b. Computed only for a 2x2 table
12
Kualitas Hidup
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 3.465a 2 .177
Likelihood Ratio 4.623 2 .099
Linear-by-Linear Association 3.385 1 .066
N of Valid Cases 43
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,33.
Kecemasan
Kecemasan Kecemasan
rendah sedang Total
Pendidikan SD & SMP Count 24 12 36
pasien
% within Pendidikan pasien 66.7% 33.3% 100.0%
SMA Count 4 0 4
% within Pendidikan pasien 100.0% .0% 100.0%
Perguruan Count 3 0 3
tinggi
% within Pendidikan pasien 100.0% .0% 100.0%
Total Count 31 12 43
% within Pendidikan pasien 72.1% 27.9% 100.0%
12
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
Pearson Chi-Square 3.237a 2 .198
Likelihood Ratio 5.089 2 .079
Linear-by-Linear Association 2.765 1 .096
N of Valid Cases 43
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,84.
Kualitas Hidup
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value df (2- sided) (2- sided) sided)
Pearson Chi-Square 4.074a 1 .044
Continuity Correction b
2.004 1 .157
Likelihood Ratio 5.187 1 .023
Fisher's Exact Test .079 .079
Linear-by-Linear Association 3.979 1 .046
N of Valid Cases b
43
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,33.
b. Computed only for a 2x2 table
12
Jenis Kelamin *
Kecemasan Crosstab
Kecemasan
Kecemasan Kecemasa
rendah n sedang Total
Jenis Laki-laki Count 30 10 40
Kelami
% within Jenis Kelamin 75.0% 25.0% 100.0%
n
Perempuan Count 1 2 3
% within Jenis Kelamin 33.3% 66.7% 100.0%
Total Count 31 12 43
% within Jenis Kelamin 72.1% 27.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact
Value df (2- sided) (2- sided) Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 2.408a 1 .121
Continuity Correctionb .782 1 .376
Likelihood Ratio 2.112 1 .146
Fisher's Exact Test .184 .184
Linear-by-Linear Association 2.352 1 .125
N of Valid Cases b
43
2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,84.
Computed only for a 2x2 table
Kualitas Hidup
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 43
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,30.
Kecemasan
Kecemasan Kecemasa
rendah n sedang Total
Usia ≤ 40 tahun Count 11 1 12
pasien
% within Usia pasien 91.7% 8.3% 100.0%
% within Kecemasan 35.5% 8.3% 27.9%
>40 tahun Count 20 11 31
% within Usia pasien 64.5% 35.5% 100.0%
% within Kecemasan 64.5% 91.7% 72.1%
Total Count 31 12 43
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig. (1-
Value Df (2- sided) (2- sided) sided)
Pearson Chi-Square 3.170a 1 .075
Continuity Correction b
1.964 1 .161
Likelihood Ratio 3.710 1 .054
Fisher's Exact Test .130 .075
Linear-by-Linear Association 3.096 1 .078
N of Valid Casesb
43
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,35.
b. Computed only for a 2x2 table
Kecemasan 1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 18 41.9 41.9 41.9
sedikit mengganggu saya 20 46.5 46.5 88.4
cukup mengganggu saya 5 11.6 11.6 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 11 25.6 25.6 25.6
sedikit mengganggu saya 20 46.5 46.5 72.1
cukup mengganggu saya 12 27.9 27.9 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 1 2.3 2.3 2.3
sedikit mengganggu saya 11 25.6 25.6 27.9
cukup mengganggu saya 25 58.1 58.1 86.0
banyak mengganggu saya 6 14.0 14.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
12
Kecemasan 4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 23 53.5 53.5 53.5
sedikit mengganggu saya 17 39.5 39.5 93.0
cukup mengganggu saya 3 7.0 7.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 40 93.0 93.0 93.0
sedikit mengganggu saya 3 7.0 7.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 37 86. 86. 86.0
0 0
sedikit mengganggu saya 6 100.0
14. 14.
Total 43 0 0
100. 100.
0 0
Kecemasan 7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 5 11.6 11.6 11.6
sedikit mengganggu saya 16 37.2 37.2 48.8
cukup mengganggu saya 14 32.6 32.6 81.4
banyak mengganggu saya 8 18.6 18.6 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 2 4.7 4.7 4.7
sedikit mengganggu saya 19 44.2 44.2 48.8
cukup mengganggu saya 21 48.8 48.8 97.7
banyak mengganggu saya 1 2.3 2.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
12
Kecemasan 9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 42 97.7 97.7 97.7
sedikit mengganggu saya 1 2.3 2.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 22 51.2 51.2 51.2
sedikit mengganggu saya 20 46.5 46.5 97.7
cukup mengganggu saya 1 2.3 2.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sedikit mengganggu saya 11 25. 25.6 25.6
6
cukup mengganggu saya 18 41.9 67.4
41.
banyak mengganggu saya 14 32.6 100.0
9
Total 43 100.0
32.
6
100.
0
Kecemasan 12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 39 90.7 90.7 90.7
sedikit mengganggu saya 4 9.3 9.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 42 97.7 97.7 97.7
sedikit mengganggu saya 1 2.3 2.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
Kecemasan 14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak ada 30 69.8 69.8 69.8
sedikit mengganggu saya 13 30.2 30.2 100.0
Total 43 100.0 100.0
13
Kecemasan 15
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid sedikit mengganggu saya 28 65. 65. 65.1
1 1
cukup mengganggu saya 15 100.0
34. 34.
Total 43 9 9
100. 100.
0 0
A. Domain Gejala
pertanyaan 1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid hampir setiap hari dalam seminggu 23 53.5 53.5 53.5
beberapa hari dalam seminggu 11 25.6 25.6 79.1
hanya ada jika infeksi dada 8 18.6 18.6 97.7
tidak sama sekali 1 2.3 2.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid hampir setiap hari dalam seminggu 7 16.3 16.3 16.3
beberapa hari dalam seminggu 14 32.6 32.6 48.8
hanya ada jika infeksi dada 18 41.9 41.9 90.7
tidak sama sekali 4 9.3 9.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid kebanyakan hari 20 46.5 46.5 46.5
beberapa hari 20 46.5 46.5 93.0
tidak sama sekali 3 7.0 7.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
13
pertanyaan 4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid hampir setiap hari dalam seminggu 6 14.0 14.0 14.0
beberapa hari dalam seminggu 10 23.3 23.3 37.2
beberapa hari 10 23.3 23.3 60.5
hanya ada jika infeksi dada 16 37.2 37.2 97.7
tidak sama sekali 1 2.3 2.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid 3 kali atau lebih 24 55.8 55.8 55.8
1 atau 2 kali 19 44.2 44.2 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid beberapa hari 31 72.1 72.1 72.1
hampir setiap hari 12 27.9 27.9 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid tidak 20 46.5 46.5 46.5
ya 23 53.5 53.5 100.0
Total 43 100.0 100.0
B. DomainAktivitas
pertanyaan 9 A
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 43 100. 100. 100.0
0 0
13
pertanyaan 9 B
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 37 86.0 86.0 86.0
ya 6 14.0 14.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 9 C
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 22 51.2 51.2 51.2
ya 21 48.8 48.8 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 9 D
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 9 20.9 20.9 20.9
ya 34 79.1 79.1 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 9 E
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 1 2.3 2.3 2.3
ya 42 97.7 97.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 12 A
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 43 100. 100. 100.0
0 0
pertanyaan 12 B
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 43 100. 100. 100.0
0 0
13
pertanyaan 12 C
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 35 81.4 81.4 81.4
ya 8 18.6 18.6 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 12 D
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 26 60.5 60.5 60.5
ya 17 39.5 39.5 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 12 E
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 17 39.5 39.5 39.5
ya 26 60.5 60.5 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 12 F
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 7 16.3 16.3 16.3
ya 36 83.7 83.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 12 G
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 6 14.0 14.0 14.0
ya 37 86.0 86.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 12 H
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 3 7.0 7.0 7.0
ya 40 93.0 93.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
13
C. Domain Dampak
pertanyaan 8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid menyebabkan banyak
masalah atau merupakan
17 39.5 39.5 39.5
masalah terpenting yang
saya alami
menyebabkan sedikit
22 51.2 51.2 90.7
masalah
tidak menyebabkan masalah 4 9.3 9.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 10 A
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 24 55.8 55.8 55.8
ya 19 44.2 44.2 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 10 B
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 25 58.1 58.1 58.1
ya 18 41.9 41.9 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 10 C
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 28 65.1 65.1 65.1
ya 15 34.9 34.9 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 10 D
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 26 60.5 60.5 60.5
ya 17 39.5 39.5 100.0
Total 43 100.0 100.0
13
pertanyaan 10 E
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 1 2.3 2.3 2.3
ya 42 97.7 97.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 10 F
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 37 86.0 86.0 86.0
ya 6 14.0 14.0 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 11 A
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 22 51.2 51.2 51.2
ya 21 48.8 48.8 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 11 B
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 19 44.2 44.2 44.2
ya 24 55.8 55.8 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 11 C
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 10 23.3 23.3 23.3
ya 33 76.7 76.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 11 D
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 32 74.4 74.4 74.4
ya 11 25.6 25.6 100.0
Total 43 100.0 100.0
13
pertanyaan 11 E
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 41 95.3 95.3 95.3
ya 2 4.7 4.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 11 F
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 1 2.3 2.3 2.3
ya 42 97.7 97.7 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 11 G
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 42 97.7 97.7 97.7
ya 1 2.3 2.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 13 A
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 21 48.8 48.8 48.8
ya 22 51.2 51.2 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 13 B
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 36 83.7 83.7 83.7
ya 7 16.3 16.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 13 C
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 32 74.4 74.4 74.4
ya 11 25.6 25.6 100.0
Total 43 100.0 100.0
13
pertanyaan 13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 14 32.6 32.6 32.6
ya 29 67.4 67.4 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 13 E
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 42 97.7 97.7 97.7
ya 1 2.3 2.3 100.0
Total 43 100.0 100.0
pertanyaan 14
Valid Cumulative
Frequency Percent Percen Percent
t
Valid tidak menghalangi saya
3 7.0 7.0 7.0
melakukan apapun yang saya
inginkan
menghalangi saya melakukan
25 58.1 58.1 65.1
satu atau dua hal yang saya
inginkan
menghalangi saya
melakukan sebagian besar 15 34.9 34.9 100.0
hal yang saya inginkan
Total 43 100.0 100.0
Lampiran 11
Tabel Bantu Karakteristik Pasien dihubungkan dengan Kecemasan dan
Kualitas Hidup
138
13
A. Domain Gejala
1 2 3 4
Pertanyaan 1
“Batuk?” 23 53,5 11 25,6 8 18,6 1 2,3
1 2 3 4
Pertanyaan 2
“Berdahak atau
berlendir?” 7 16,3 14 32,6 18 41,9 4 9,3
1 2 3
Pertanyaan 3 f % f % f %
“Sesak napas?” 20 46,5 20 46,5 3 7
1 2 3 4 5
Pertanyaan 4 f % f % f % f % f %
“Serangan bengek?” 6 14 10 23,3 10 23,3 16 37,2 1 2,3
1 2 3
Pertanyaan 5 f % f % f %
“Banyaknya alami
masalah pernapasa 24 55,8 19 44,2 0 0
pada tahun lalu?”
1 2 3 4
Pertanyaan 6 f % f % f % f %
“Hari yang
menyenagkan dengan
sedikit gangguan 0 0 31 72,1 12 27,9 0 0
pernapasan?”
1 1
Pertanyaan 7
“Bengek memburuk
pagi hari?” 20 46,5 23 53,5
14
B. Domain Aktivitas
0 1
Pertanyaan 9
Pilihan a 43 100 0 0
Pilihan b 37 86 6 14
Pilihan c 22 51,2 21 48,8
Pilihan d 9 20,9 34 79,1
Pilihan e 1 2,3 42 97,7
“Kegiatan yang membuat terengah-engah?”
f 0 % f 1 %
Pertanyaan 12
Piilihan a 43 100 0 0
Pilihan b 43 100 0 0
Pilihan c 35 81,4 8 18,6
Pilihan d 26 60,5 17 39,5
Pilihan e 17 39,5 26 60,5
Pilihan f 7 16,3 36 83,7
Pilihan g 6 14 37 86
Pilihan h 3 7 40 93
“Bagaimana kegiatan sehari-hari dipengaruhi oleh pernapasan?”
C. Domain Dampak
1 2 3
f % f % f %
Pertanyaan 8 17 39,5 22 51,2 4 9,3
“Menilai kesulitas pernapasan?”
0 1
Pertanyaan 10 f % f %
Pilihan a 24 55,8 19 44,2
Pilihan b 25 58,1 18 41,9
Pilihan c 28 65,1 15 34,9
Pilihan d 26 60,5 17 39,5
Pilihan e 1 2,3 42 97,7
Pilihan f 37 86 6 14
“Tentang batuk dan sesak napas?”
14
0 1
Pertanyaan 11
Pilihan a 22 51,2 21 48,8
Pilihan b 19 44,2 24 55,8
Pilihan c 10 23,3 33 76,7
Pilihan d 32 74,4 11 25,6
Pilihan e 41 95,3 2 4,7
Pilihan f 1 2,3 42 97,7
Pilihan g 42 97,7 1 2,3
“Efek lain yang mungkin timbul karna kesulitas bernapas?”
0 1
Pertanyaan 13
f % f %
Pilihan a 21 48,8 22 51,2
Pilihan b 36 83,7 7 16,3
Pilihan c 32 74,4 11 25,6
Pilihan d 14 32,6 29 67,4
Pilihan e 42 97,7 1 2,3
“Bagaimana masalah pernapasan mempengaruhi kehidupan sehari-hari?”
1 2 3 4
f % f%f%f %
Pertanyaan 143 7 2558,11534,90 0
“Bagaimana masalah pernapasan mempengaruih pasien?”
14
0 1 2 3
No Pertanyaan
f %%%% f f f
1 Perasaan goyang pada tungkai 18 41,9 20 46,5 5 11,6 0 0
2 Tidak mampu merasa tenang 11 25,6 20 46,5 12 27,9 0 0
3Takut akan terjadi sesuatu yang buruk
1 2,3 11 25,6 25 58,1 6 14
Lampiran 12
CURICULUM VITAE
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan