Anda di halaman 1dari 111

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


PROGRAM PENGOBATAN PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN
TARATAK JIWA HATI PADANG TAHUN 2017

Penelitian Keperawatan Medikal Bedah

DENIS MARSELA
1311311038

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SKRIP

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


PROGRAM PENGOBATAN PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN
TARATAK JIWA HATI PADANG TAHUN 2017

Penelitian Keperawatan Medikal Bedah

DENIS MARSELA

BP. 1311311038

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2017
SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


PROGRAM PENGOBATAN PASIEN HIV/AIDS DI YAYASAN
TARATAK JIWA HATI PADANG TAHUN 2017

Penelitian Keperawatan Medikal Bedah

SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (SKep)


pada Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas

DENIS MARSELA

BP. 1311311038

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2017
PERSETUJUAN SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


PROGRAM PENGOBATAN PASIEN HIV/AIDS DI TARATAK JIWA
HATI PADANG TAHUN 2017

DENIS MARSELA

1311311038

Skripsi ini telah disetujui


Tanggal 7 Oktober 2017

Oleh:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Esi Afrianti, S.Kp. M.Kes Ns. Alfitri, M.Kep, Sp. KMB


NIP.197604162001122001 NIP.197510102002121003

Mengetaliui:
PENETAPAN PANITIA PENGHJI SKRIPSI

BUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUBAN


PROGRAM PENGOBATAN PASIEN BIV/AIDS DI TARATAK JIWA
BATI PADANG TABUN 2017

Nama : Denis Marsela


- BP : 1311311038

Skripsi ini telah diuji dan dinilai olehtieipvngilji pada Fakultas Keperawatan
Universitas Andalas pada tanggal 16 Oktober 2017

Tim Penguji,
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan rahmat Nya
yang selalu dicurahkan kepada seluruh makhluk Nya. Salawat serta salam
dikirimkan kepada Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah dengan nikmat dan
hidayah Nya, peneliti telah dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pengobatan Pasien
Hiv/Aids Di Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017.” Skripsi ini
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
keperawatan(S.Kep).

Terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti ucapkan kepada Ibu Esi


Afrianti, S.Kep, M.Kes dan Bapak Ns. Alfitri, M.Kep, Sp. KMB sebagai
pembimbing peneliti yang telah dengan telaten dan penuh kesabaran membimbing
peneliti dalam menyusun skripsi ini. Terimakasih yang tak terhingga juga
disampaikan kepada Pembimbing Akademik, Ns. Dwi Novrianda, S.Kep., M.Kep
yang telah banyak memberi motivasi, nasehat dan bimbingan selama peneliti
mengikuti perkuliahan di Fakultas Keperawatan Universitas Andalas. Selain itu
peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes., FISPH., FISCM selaku Dekan
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
2. Pimpinan Yayasan Taratak Jiwa Hati yang telah memberikan izin dan
membantu peneliti dalam menjalankan penelitian.
3. Ibu Ns. Yanti Puspita Sari, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
4. Dewan penguji yang telah memberikan kritik beserta saran demi kebaikan
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas yang telah
memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada peneliti selama perkuliahan.

v
6. Orang tua yang sangat saya sayangi Papa (Syawalludin) dan Mama (Helmi
Aswati) yang hampir memberikan seluruh waktu, do’a serta motivasinya
untuk saya dan doa’a kakak tercinta (Mona Etika) serta keluarga besar yang
memberikan semangat dan do’a terbaik untuk peneliti.
7. Sahabat tercinta (Ebay, Cimel’s Family, Clean Bandith) dan semua teman-
teman angkatan A2013 Fakultas Keperawatan Universitas Andalas dalam
kekompakan, semangat dan kebersamaan yang diberikan kepada peneliti
dalam penulisan proposal ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka
saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya harapan peneliti semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Padang, Oktober 2017

Peneliti

vi
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
OKTOBER, 2017

Nama : Denis Marsela


No. Bp: 1311311038

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Program Pengobatan


Pasien HIV/AIDS di Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017

ABSTRAK
Jumlah kematian yang disebabkan oleh HIV/AIDS mengalami
peningkatan dari 1,2 juta pada tahun 2013 menjadi 1,3 juta pada tahun 2014. Hal
ini disebabkan oleh ketidakpatuhan ODHA terhadap program pengobatan yang di
jalani, salah satunya adalah terapi ARV. Terapi ARV menuntut ODHA untuk
memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi 95%, oleh karena itu dibutuhkan
pengawas minum obat (PMO) bagi ODHA, salah satunya dukungan dari keluarga
dimana keluaga merupakan yang paling dekat dengan ODHA. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan
kepatuhan program pengobatan pasien HIV/AIDS di Yayasan Taratak Jiwa Hati
Padang, jenis penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross secttional
study. Penelitian dilakukan di Taratak Jiwa Hati Padang selama 7 hari dari tanggal
22-30 September 2017. Populasi berjumlah 86 orang dengan sampel 71 orang
yang diambil dengan teknik purposive sampling. Pada analisa univariat
didapatkan bahwa sebanyak 39 orang (54,9%) ODHA mendapatkan dukungan
yang baik dari keluarga dan kepatuhan dalam program pengobatan sebagian besar
dalam kategori patuh 42 orang (59,2%) ODHA. Pada analisa bivariat yang diuji
dengan chi-square terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan
kepatuhan program pengobatan pasien HIV/AIDS, (p=0,002), maka disimpulkan
jika dukungan keluarga baik, kepatuhan program pengobatan pasien HIV/AIDS
juga baik. Oleh karena itu perlu membuat satu program khusus mengenai
pengobatan ARV yang melibatkan anggota keluarga ODHA didalamnya,
sehingga dapat menambah pengetahuan keluarga sebagai pengawas minum obat.

Kata kunci : dukungan keluarga, kepatuhan program pengobatan,


HIV/AIDS Daftar pustaka : 40 (1986-2016)

vii
UNDERGRADUATED NURSING PROGRAM
FACULTY OF NURSING
ANDALAS UNIVERSITY
OKTOBER, 2017
Name : Denis Marsela
Registered Number : 1311311038

The relation between family support with adherence of treatment programs


on HIV/AIDS patients at Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang Year 2017

ABSTRACT
The number of deaths caused by HIV / AIDS has increased from 1.2
million in 2013 to 1.3 million in 2014. This was caused by non-adherence with
PLHIV on treatment programs in live, one of which is the ARV therapy. ARV
therapy requires adherence of PLHIV to have a high level of 95%, therefore it is
necessary to take medicine supervisor (PMO) for people living with HIV, one of
which support families whose keluaga is closest to the people living with HIV. The
purpose of this research is to apprehend the relation of family support to the
compliance of HIV / AIDS patient treatment program in Yayasan Taratak Jiwa
Hati Padang, analytic correlation research with cross secttional study approach.
The study was conducted in Taratak Jiwa Hati Padang for 7 days from 22-30
September 2017. Population amounted to 86 people with a sample of 71 people
taken with purposive sampling technique. In univariate analysis found that 39
people (54,9%) of ODHA get good support from family and compliance in
treatment program mostly in obedient category 42 people (59,2%) PLWHA. In
bivariate analyzes tested with chi-square there was a relationship between family
support and adherence to the HIV / AIDS patient treatment program (p = 0.002),
it was concluded if there was a good family support, adherence to HIV / AIDS
patient treatment programs was also good. Therefore the need to create a special
program on ARV treatment involving family members of PLWHA in it, so as to
increase the knowledge of the family as a supervisor to take medication.

Keywords : family support, treatment program adherence, HIV / AIDS


References : 40 (1986-2016)

viii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Dalam...................................................................................i


Halaman Prasyarat Gelar..................................................................................ii
Lembar Persetujuan Pembimbing.....................................................................iii
Lembar Penetapan Panitia Penguji...................................................................iv
Ucapan Terima Kasih.......................................................................................v
Abstrak.............................................................................................................vii
Abstract.............................................................................................................viii
Daftar Isi...........................................................................................................ix
Daftar Tabel......................................................................................................xi
Daftar Bagan.....................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................8
C. Tujuan Penelitian..................................................................................9
D. Manfaat Penelitian................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. HIV/AIDS............................................................................................11
1. Definisi.............................................................................................11
2. Etiologi.............................................................................................11
3. Manifestasi Klinis.............................................................................12
4. Pemeriksaan Diagnostik...................................................................14
5. Pencegahan.......................................................................................15
B. Terapi Antiretroviral.............................................................................15
1. Definisi.............................................................................................15
2. Tujuan...............................................................................................16
3. Manfaat.............................................................................................16
4. Efek samping....................................................................................17
5. Dosis Pemberian ARV......................................................................18
C. Dukungan Keluarga..............................................................................19
1. Definisi.............................................................................................19
2. Bentuk Dukungan Keluarga.............................................................20
3. Fungsi dan tugas keluarga................................................................21
D. Kepatuhan.............................................................................................23
1. Definisi.............................................................................................23
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan................................24
3. Cara untuk Mengetahui dan Mengukur Tingkat Kepatuhan............25

BAB III KERANGKA KONSEP


A. Kerangka Teori.....................................................................................28
B. Kerangka Konsep..................................................................................30
C. Hipotesis...............................................................................................30
ix
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.....................................................................................31
B. Populasi Dan Sampel............................................................................31
C. Tempat Dan Waktu Penelitian..............................................................33
D. Variabel Penelitian...............................................................................33
E. Instrumen Penelitian.............................................................................35
F. Etika Penelitian.....................................................................................38
G. Metode Pengumpulan Data..................................................................39
H. Teknik Pengolahan Data.......................................................................41
I. Analisa Data...........................................................................................42

BAB V HASIL PENELITIAN


A. Karakteristik Responden.......................................................................44
B. Hasil Analisis Univariat........................................................................45
C. Hasil Analisis Bivariat..........................................................................46

BAB VI PEMBAHASAN
A. Analisa Univariat..................................................................................47
1. Dukungan Keluarga..........................................................................47
2. Kepatuhan Pengobatan ARV............................................................51
3. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pengobatan........55
4. Keterbatasan Penelitian....................................................................58
BAB VII PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................59
B. Saran......................................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................62

LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian.........................................................................65
Lampiran 2. Anggaran Dana Penelitian...........................................................66
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian.....................................................................67
Lampiran 4. Kartu Bimbingan..........................................................................68
Lampiran 5. Kisi-kisi Kuesioner......................................................................70
Lampiran 6. Lembar Permohonan Menjadi Responden...................................71
Lampiran 7. Informed Consent.........................................................................72
Lampiran 8. Instrumen Penelitian....................................................................73
Lampiran 9. Master Tabel................................................................................78
Lampiran 10. Hasil Uji Validitas Dan Reiabilitas............................................79
Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas Kuesioner Dukungan Keluarga...............80
Lampiran 12. Hasil Uji Statistik.......................................................................83
Lampiran 13. Dummy Table.............................................................................88
Lampiran 14.Curiculum Vitae..........................................................................92

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Obat ARV yang Beredar di Indonesia..............................................18


Tabel 4.2 Definisi Operasional Penelitian........................................................34
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Berdasarkan Umur, Jenis
Kelamin, Pendidikan, Status Perkawinan Dan Pekerjaan di Yayasan
Taratak Jiwa Hati Padang 2017........................................................44
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan dukungan Keluarga dan
Kepatuhan Program Pengobatan Pasien HIV/AIDS........................45
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
Program Pengobatan Pasien HIV/AIDS di Yayasan Taratak Jiwa Hati
Padang Tahun 2017..........................................................................46

xi
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Teori Penelitian...............................................................29


Bagan 3.2 Kerangka Konsep Penelitian...........................................................30

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang secara

progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut limfosit (sel T CD4+)

yang tugasnya menjaga sistem kekebalan tubuh. Akibat dari sistem

kekebalan tubuh yang telah rusak, orang yang terkena virus ini akan

menjadi rentan terhadap infeksi. Kedokteran telah dapat memperlambat

laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum sepenuhnya dapat

disembuhkan, yang ada hanyalah menolong penderita mempertahankan

tingkat kesehatan tubuhnya (Russel, 2011).

Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency

Syndrom (HIV/AIDS) bukanlah suatu masalah yang dapat dianggap tidak

penting lagi. Hampir di setiap negara di dunia HIV/AIDS sudah menjadi

penyakit endemik yang menyerang jutaan penduduk dunia dan telah

menjadi masalah nasional, yang perlu mendapatkan perhatian dan

penanganan serius dari semua pihak. Bukan saja pemerintah tetapi seluruh

lapisan masyarakat termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang

memiliki perhatian terhadap masalah ini (Burnet, 2014).

Menurut United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS)

AIDS sudah mencapai status pandemik oleh manusia, dengan 36,9 juta

(34,3-41,4) orang di dunia hidup dengan HIV. Pada akhir tahun 2013

1
2

jumlah orang HIV diseluruh dunia 36,2 juta (33,8-40,8), yang mengalami

peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu berjumlah 35,6 juta (33,2-39).

Pada tahun 2014 jumlah kematian yang disebabkan oleh AIDS mencapai

1,2 juta orang, turun dari tahun sebelumnya sebesar 1,3 juta. Jumlah kasus

baru orang yang terinfeksi HIV juga mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu dari 2,1 juta orang menjadi 2 juta orang.

Jumlah kasus HIV di Indonesia dari tahun ke tahun sejak pertama

kali dilaporkan adanya kecenderungan mengalami peningkatan dan

sebaliknya kasus AIDS menunjukkan adanya kecenderungan meningkat

secara lambat bahkan sejak tahun 2012 kasus AIDS mulai turun. Kasus

HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia tahun 2016 sebanyak 32.711 kasus untuk HIV dan

AIDS 5.494 kasus (Ditjen PP & PL Kemenkes RI 2016). Sumatera Barat

sendiri menduduki peringkat ke-8 di Indonesia sampai dengan Desember

2015. Dimana kasus HIV/AIDS berjumlah 2.707 kasus yang terdiri atas

1.515 HIV dan 1.192 AIDS (Ditjen PP & PL Kemenkes RI 2016). Padang

menduduki peringkat pertama dari 19 kota dan kabupaten yang terjangkit

HIV di Sumatera Barat dengan jumlah penderita HIV sebanyak 277 dan

AIDS 81 orang.

Penyakit HIV/AIDS telah menimbulkan masalah yang cukup luas

pada individu yang terinfeksi yakni meliputi masalah fisik, sosial, dan

emosional (Bare & Smeltzer, 2005). Masalah secara fisik terjadi akibat

penurunan daya tahan tubuh progresif yang mengakibatkan ODHA rentan


3

terhadap berbagai penyakit terutama penyakit infeksi. (Ignatavicius &

Bayne, 2006). Selain masalah fisik tersebut, pasien HIV/AIDS juga

menghadapi masalah sosial yang cukup memprihatinkan sebagai dampak

dari adanya stigma terhadap penyakit ini. Hal ini disebabkan oleh karena

penyakit ini identik dengan akibat dari perilaku-perilaku tidak bermoral,

yang menyebabkan pasien seringkali dikucilkan dan mendapat perilaku

diskriminatif dari masyarakat (Purnama & Haryanti, 2006). Dengan

kondisi fisik yang memburuk, ancaman kematian, serta adanya tekanan

sosial yang begitu hebat menyebabkan ODHA cenderung untuk

mengalami masalah emosional atau psikososial. (Douaily, 2001).

Masalah HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired

Immune Deficiency Syndrom) dapat mengancam seluruh lapisan

masyarakat dari berbagai kelas ekonomi, usia maupun jenis kelamin.

Situasi yang dihadapi penderita HIV/AIDS sangat kompleks, selain harus

menghadapi penyakitnya sendiri, mereka juga menghadapi stigma dan

diskriminasi, sehingga mengalami masalah pada fisik, psikis, dan sosial

(Efendi, 2007).

Salah satu cara untuk mencegah penurunan limfosit CD4 adalah

dengan pemberian terapi Anti Retro Viral (ARV). Terapi ARV sangat

bermanfaat dalam menurunkan jumlah HIV dalam tubuh. Setelah

pemberian obat antiretroviral selama 6 bulan biasanya dapat dicapai

jumlah virus yang tak terdeteksi dan jumlah limfosit CD4 meningkat

(Djauzi & Djoerban, 2007).


4

Terapi ARV memiliki efek samping yang sangat dapat

mempengaruhi tingkat kepatuhan, dan sering menjadi alasan medis untuk

mengganti atau menghentikan terapi ARV. Efek samping dapat timbul

pada awal pengobatan seperti anemia karena zidovudin atau dalam jangka

panjang seperti lipodistropi (penyusutan atau penumpukan lemak tubuh

pada bagian-bagian tertentu. (Depkes RI, 2006).

Terapi ARV menuntut pasien untuk meminum obat sesuai dengan

waktu yang dibutuhkan, dosis yang diminum, cara meminum obat.

Keterlambatan minum obat yang masih bisa ditolerir adalah <1 jam. Hal

ini dikarenakan 1 Jam merupakan rentang waktu yang masih aman

(Yayasan Spiritia, 2007). Apabila terlambat meminum obat >1 jam akan

menyebabkan Virus bereplikasi dan virus yang sudah resisten akan

semakin unggul ( Yayasan Spiritia, 2007).

Masalah yang berkaitan dengan kepatuhan Odha dalam

mengkonsumsi ARV, dapat diatasi dengan melakukan intervensi atas

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan tersebut. Terdapat

dua faktor besar yang mempengaruhi kepatuhan tersebut, yaitu faktor-

faktor internal yang berasal dari diri individu itu sendiri, sedangkan faktor

eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu dan dapat

dimanipulsi agar dapat menimbulkan efek yang positif pada diri individu.

Faktor eksternal memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan,

terutama bagi sebagian besar individu yang merupakan bagian dari

masyarakat Indonesia. Pentingnya faktor eksternal ini dapat terlihat dari


5

diterapkannya norma yang berlaku di dalam masyarakat, walaupun tanpa

ada undang-undang yang mengatur. Faktor eksternal dapat bermacam-

macam bentuknya, misalnya karakteristik penyakit yang diderita (meliputi

efek samping, jangka waktu, dan kompleksitas perawatan), karakteristik

personal penderita (meliputi usia, jenis kelamin, dan dukungan sosial),

norma budaya, serta interaksi antara pasien dengan dokternya. Dukungan

sosial yang diterima seseorang dari keluarga dan teman-temannya, yang

tentu saja merupakan faktor eksternal, adalah salah satu prediktor yang

paling kuat dari kepatuhan (Brannon dan Feist, 1997).

Berdasarkan dari hasil penelitian dari Veronica et. al (2012)

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan

sosial terhadap kepatuhan responden dalam menjalani ARV. Dukungan

sosial yang dimaksud adalah ada dua yaitu dukungan yang berasal dari

keluarga pasien dan dukungan dari teman atau LSM. Menurut Khan &

Antonoucci dalam SM Siregar (2009) terdapat 3 sumber dukungan sosial

yaitu berasal dari individu yang selalu bersama dan mendukungnya

(keluarga dekat, pasangan (suami/istri) atau teman-teman dekat); dari

individu lain yang sedikit berperan dalam hidupnya (teman kerja, tetangga,

dan sepergaulan); dan dari individu lain yang sangat jarang memberi

dukungan maupun memiliki peran yang sangat cepat berubah (supervisor,

tenaga ahli/profesional dan keluarga jauh).

Dukungan dari keluarga sangat dibutuhkan oleh ODHA untuk

mengatasi kejenuhan/bosan dalam minum obat ARV yang dapat


6

mengakibatkan terjadinya ketidakpatuhan dalam program pengobatan.

Kejenuhan dan kebosanan ODHA dalam minum ARV dikarenakan ODHA

harus mengkonsumsi obat yang sama seumur hidup dan tidak boleh

terlewat. (Jean-Baptiste R, 2008).

Fungsi keluarga menurut Friedman (2010), yaitu: 1) fungsi afektif

(fungsi pemeliharaan kepribadian); 2) sosialisasi dan fungsi penempatan

sosial; 3) fungsi reproduksi; 4) fungsi ekonomis; 5) fungsi perawat

kesehatan . Sedangkan peranan keluarga menggambarkan seperangkat

perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi

dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari

oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Kaplan (dalam Friedman, 2010) menjelaskan bahwa terdapat

empat jenis dukungan yakni : dukungan informasional, dukungan

penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional. Dukungan

informasional merupakan dukungan yang berfungsi sebagai pengumpul

informasi tentang segala sesuatu yang digunakan untuk mengungkapkan

suatu masalah. Dukungan penilaian menekankan pada keluarga sebagai

umpan balik, membimbing, dan menangani masalah, serta sebagai sumber

dan fasilidator identitas anggota. Dukungan instrumental yaitu

memfokuskan keluarga sebagai sebuah sumber pertolongan praktis dan

konkrit berupa bantuan langsung dari orang yang diandalkan seperti

materi, tenaga, dan sarana. Dukungan emosional yaitu dukungan yang


7

menempatkan keluarga sebagai tempat aman dan damai untuk istirahat dan

dapat membantu penguasaan terhadap emosi.

Ketidakpatuhan atau adherence yang buruk merupakan alasan

utama terjadinya kegagalan pasien HIV dalam menjalani pengobatan

ARV. Oleh sebab itu kepatuhan harus selalu dipantau dan dievaluasi

secara teratur serta didorong setiap kali kunjungan. Untuk menjaga

kepatuhan pengobatan tidaklah mudah, survei menunjukkan bahwa

sepertiga dari pasien HIV lupa minum obat dalam tiga hari survey, padahal

untuk mencapai supresi virologi diperlukan tingkat kepatuhan ART yang

sangat tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa untuk mencapai supresi

virus yang optimal setidaknya 90-95% dari semua dosis tidak boleh

terlupakan. (Depkes, 2014).

Dari hasil penelitian yang dilakukan Reynold R.Ubra (2012) di

Kabupaten Mimika Provinsi Papua menunjukkan bahwa responden yang

mendapatkan dukungan keluarga 4 kali lebih patuh minum ARV

dibandingkan yang tidak mendapat dukungan keluarga. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Dwita Hanna Poetri di RSUD dr. H. Moch Ansari

Saleh menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara dukungan

keluarga terhadap keberhasilan terapi ARV pada pasien penderita

HIV/AIDS RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.

Taratak Jiwa Hati merupakan kelompok pendamping sebaya di

Sumatera Barat yang melakukan pendampingan kepada ODHA secara

aktif, baik di yayasan, klinik, ataupun lingkungan. Jumlah ODHA di kota


8

padang yang telah mendapatkan pengobatan terapi ARV yang di dampingi

oleh yayasan Taratak Jiwa Hati sebanyak 86 orang.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada

tanggal 28 Agustus 2017 dengan mewawancarai koordinator ODHA yang

merupakan salah seorang pengurus Taratak Jiwa Hati Padang, mengatakan

bahwa semua ODHA di yayasan Taratak Jiwa Hati Padang telah

mendapatkan pengobatan terapi ARV, namun tidak semua ODHA patuh

terhadap pengobatannya. Dari bulan Januari sampai dengan agustus tahun

2017 terdapat 10 orang pasien HIV/AIDS yang putus obat, 6 diantaranya

mengatakan bahwa jauhnya jarak yang ditempuh untuk mendapatkan

akses layanan pengobatan terapi ARV dan kurangnya dukungan dari

keluarga dalam memberikan motivasi serta sarana prasarana yang

diperlukan ODHA dalam menjalankan terapi ARV, sedangkan 4 ODHA

lainnya mengatakan merasa jenuh dengan pengobatan yang dijalani dan

sudah merasa sehat tanpa mengkonsumsi ARV.

Maka berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, peneliti tertarik

untuk mengetahui “hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan

program pengobatan pasien HIV/AIDS di Taratak Jiwa Hati Padang

Tahun 2017”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan permasalahan “Adakah

hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan program pengobatan

pasien HIV/AIDS di Taratak Jiwa Hati Padang?


9

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk diketahuinya

hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan program pengobatan

pasien HIV/AIDS di Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Diketahuinya distribusi frekuensi dukungan keluarga pada pasien

HIV/AIDS di Di Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017

b) Diketahuinya distribusi frekuensi kepatuhan program pengobatan

pasien HIV/AIDS di Di Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017

c) Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan

program pengobatan pasien HIV/AIDS di Di Taratak Jiwa Hati

Padang Tahun 2017.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas wawasan peneliti tentang

konsep-konsep penelitian dan meningkatkan ilmu pengetahuan peneliti

dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu studi yang telah peneliti terima

diperkuliahan.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian diharapkan dapat menambah bahan bacaan atau

pengetahuan dan wawasan tentang hubungan dukungan keluarga


1

dengan kepatuhan pengobatan pada Orang Dengan HIV/AIDS

(ODHA).

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dapat menambah pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan untuk

mengadakan penelitian lanjutan terkait faktor-faktor yang berhubungan

dengan kepatuhan pengobatan HIV/AIDS dengan variebel dan

pembahasan yang berbeda.

4. Bagi Yayasan Taratak Jiwa Hati

Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang

terkait dengan dukungan keluarga dan kepatuhan terapi ARV pada

ODHA di Taratak Jiwa Hati Padang.

5. Bagi profesi keperawatan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

tenaga kesehatan khususnya perawat dalam melibatkan keluarga

sebagai intervensi untuk meningkatkan kepatuhan dalam pengobatan

pada pasien dengan HIV/AIDS selama menjalani perawatan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. HIV/AIDS

1. Definisi

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah satu jenis virus

yang menyerang sel darah putih/ kekebalan (Sudoyo, dkk, 2009).

Acquired immune deficiency syndrom (AIDS) dapat diartikan sebagai

kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya

kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV, khususnya menyerang

limfosit T serta menurunnya CD4 yang bertugas melawan infeksi.

AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV. (Brasshers, 2008).

2. Etiologi

AIDS disebabkan oleh virus yang disebut HIV masuk dalam

golongan virus retro yang disebut human immunodeficiency virus.

Virus ini ditemukan oleh Montagner, seorang ilmuwan dari perancis

(Institute Pasteur Paris, 1983), yang mengisolasi virus dari seorang

penderita dengan gejala limfadenopati, sehingga saat itu dinamakan

(LAV) atau Lymphadenophathy Assosiated Virus (Sudoyo, dkk. 2009).

Penularan HIV/AIDS terjadi melalui cairan tubuh yang

mengandung HIV yaitu melalui hubungan seksual, baik homoseksual

11
1

maupun heteroseksual, jarum suntik pada pengguna narkoba, transfusi

komponen darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV kepada bayi yang

dilahirkannya. Oleh karena itu kelompok paling tinggi terhadap

HIV/AIDS misalnya pengguna narkoba, pekerja seks komersil dan

pelanggannya, serta narapidana. (Djoerban, 2007).

3. Manifestasi klinis

Gejala infeksi HIV pada awalnya sulit dikenali, karena seringkali

mirip dengan penyakit ringan sehari-hari seperti flu dan diare,

sehingga penderita tampak sehat. Kadang-kadang dalam 6 minggu

pertama setelah kontak penularan timbul gejala yang tidak khas yaitu

meliputi kelelahan, ruam kulit, nyeri kepala, mual dan berkeringat di

malam hari, demam, sakit sendi, sakit menelan dan pembengkakan

kelenjar getah bening di bawah telinga, ketiak dan selengkangan.

Gejala ini biasanya sembuh sendiri dan sampai 4-5 tahun mungkin

tidak muncul gejala.

Pembagian stadium HIV/AIDS (Nursalam dan Kurniawati,2011):

a. Stadium pertama : HIV

Infeksi dimulai dengan masuknya HIV dan diikuti

terjadinya perubahan serologis ketika antibodi terhadap virus

berubah dari positif menjadi negatif. Rentang waktu sejak HIV

masuk ke tubuh sampai tes antibodi terhadap HIV menjadi positif


1

disebut window period. Lama window period antara 1 sampai 3

bulan, bahkan ada yang sampai 6 bulan.

b. Stadium kedua : asimptomatik (tanda gejala)

Di dalam organ tubuh terdapat virus HIV namun tidak

menunjukkan gejala. Keadaan ini berlangsung selama 5-10 tahun.

Namun cairan tubuh pasien dalam stadium ini sudah dapat

menularkan HIV kepada orang lain.

c. Stadium ketiga

Pembesaran kelenjar limfe secara menetap (Persistent

Generalized Lymphadenopathy), tidak hanya muncul pada 1

tempat saja, dan berlangsug lebih dari 1 bulan.

d. Stadium keempat : AIDS

Keadaan ini disertai adanya bermacam-macam penyakit,

antara lain penyakit konstitusional, penyakit saraf, dan penyakit

infeksi sekunder.

Gejala klinis pada stadium AIDS :

a. Gejala utama (mayor)

1) Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan.

2) Diare kronis lebih dari 1 bulan, berulang maupun terus

menerus.
1

3) Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3 bulan.

4) TBC

Gejala minor

1) Batuk kronis lebih dari 1 bulan

2) Infeksi pada mulut dan tenggorokan disebabkan jamur

Candidia Albicans.

3) Pembengkakan kelenjar getah bening yang menetap di

seluruh tubuh.

4) Munculnya herpes zoster berulang dan bercak-bercak gatal

di seluruh tubuh.

4. Pemeriksaan Diagnostik

Prosedur laboratorium untuk HIV sesuai dengan panduan nasional

yang berlaku pada saat ini, yaitu dengan menggunakan strategi 3 dan

selalu didahului dengan konseling pra tes atau informasi singkat.

Ketiga tes tersebut dapat menggunakan reagen tes cepat atau dengan

ELISA. Untuk pemeriksaan pertama (A1) harus digunakan tes dengan

sensifitas yang tinggi (99%), sedang untuk pemeriksaan selanjutnya

(A2 dan A3) menggunakan tes dengan spesifitas tinggi (>99%).

Antibodi biasanya baru dapat terdeteksi dalam waktu 2 minggu

hingga 3 bulan setelah terinfeksi HIV yang disebut masa jendela. Bila

tes HIV yang dilakukan dalam masa jendela menunjukkan hasil


1

“negatif” maka perlu dilakukan tes ulang, terutama bila masih terdapat

perilaku yang berisiko. (Kemenkes RI, 2011).

5. Pencegahan HIV/AIDS

Sampai saat ini belum ditemukan vaksin atau obat yang efektif

untuk mencegah atau menyembuhkan AIDS/Infeksi HIV, sehingga

untuk menghindari terinfeksi HIV dan menekan penyebarannya cara

yang utama adalah menerapkan pola hidup aman dan tidak berisiko.

Cara pencegahan penularan HIV yang paling efektif menurut

Kemenkes RI tahun 2011 adalah dengan memutus rantai penularan

dengan upaya :

a. Pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksual

b. Pencegahan penularan HIV melalui non seksual

c. Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anaknya

B. Terapi Antiretroviral (ARV)

1. Defenisi ARV

Antiretroviral (ARV) adalah obat yang memiliki mekanisme kerja

mencegah replikasi virus yang secara bertahap menurunkan jumlah

virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dalam darah. (Kemenkes

RI, 2011).
1

2. Tujuan Terapi ARV

Tujuan utama terapi antiretrovirus adalah penekanan secara

maksimum dan berkelanjutan terhadap jumlah virus, pemulihan atau

pemeliharaan fungsi imunologik, perbaikan kualitas hidup, dan

pengurangan morbiditas dan mortalitas HIV. ( Anderson, 2006)

Namun menurut Kemenkes RI (2011) tujuan dari terapi ARV adalah :

a. Mengurangi laju penularan HIV dimasyarakat

b. Menurunkan angka kesakitan dan kematian yang berhubungan

dengan HIV

c. Memperbaiki kualitas hidup ODHA

d. Memulihkan dan/atau memelihara fungsi kekebalan tubuh

e. Menekan replikasi virus secara maksimal dan secara terus

menerus.

3. Manfaat Terapi ARV

Manfaat terapi antiretroviral adalah sebagai berikut : (Kemenkes RI,

2011)

a. Menurunkan morbiditas dan mortalitas

b. Pasien yang mendapatkan terapi ARV tetap produktif

c. Memulihkan sistem kekebalan tubuh sehingga kebutuhan

profilaksis infeksi oportunistik berkurang atau tidak perlu lagi.


1

d. Mengurangi penularan karena viral load menjadi rendah atau tidak

terdeteksi, namun ODHA dengan viral load tidak terdeteksi, harus

dipandang tetap menular.

e. Mendorong ODHA untuk meminta tes HIV atau mengungkapkan

status HIV-nya secara sukarela.

4. Efek Samping Terapi ARV

Terapi ARV tidak hanya memberikan harapan terhadap ODHA

tetapi juga dapat menimbulkan efek samping. Efek samping yang

dapat ditimbulkan terapi ARV adalah :

a. Efek jangka pendek

Efek ini biasa timbul pada saat 3 bulan pertama dalam

menjalankan terapi ARV. Efek yang muncul meliputi ruam pada

kulit, gangguan saraf pusat (insomnia, pusing, bingung, mimpi

buruk), hepatoksisitas, teratogenitas pada ibu hamil, anemia dan

keluhan gastrointestinal (mual, muntah, diare).

b. Efek jangka menengah

Efek ini biasa muncul pada 3-6 bulan pertama menjalankan

terapi ARV. Efek yang muncul meliputi sindrom lidodistropi,

resistensi insulin, hiperlipidemia, hipertriglesirida, osteopenemia,

resiko perdarahan pada penderita hemofilia, penyakit

kardiovaskuler, dan ganguan ginjal (Murtiastutik, 2008).


1

5. Dosis Pemberian ARV

Tidak semua obat ARV yang ada beredar di Indonesia. Adapun

beberapa obat ARV yang beredar di Indonesia.

Tabel 2.1 (Obat, Dosis, Cara Pemberian dan Efek Samping)


Nama Dosis Efek Samping
Generik
Abacavir 300mg 3 kali sehari, atau Reaksi hipersensitifitas (dapat
(ABC) dalam bentuk kombinasi fatal), demam, kelemahan
dengan ZDV dan 3TC umum, mual, muntah, nafsu
(Trizivir) 1 tablet, 2 kali makan menurun, gangguan
sehari. Di dalam Trizivir, saluran pernafasan (nyeri
terkandung 300 mg ZDV, 150 tenggorok, batuk), Asidosis
mg 3TC, dan 300 mg ABC laktat dengan hepatic stenosis.
Didanosine >60 kg : 200 mg 2 kali sehari, Pankretitis, neuropati perifer,
(ddi) atau 400 mg 1 kali sehari mual, diare, asidosis lactat
dengan hepatic stenosis
<60 kg : 125 mg 2 kali sehari,
atau 250 mg 1 kali sehari
Lamivudin 150 mg 2 kali sehari, atau < Tokisisitas minimal, asidosis
(3TC) 50 kg : 2 mg / kg BB bid laktat dengan hepatic stenosis
Stavudine >60 kg : 40 mg 2 kali sehari Pankreatitis, neuropati perifer,
(d4T) asidosis laktat dengan hepatic
<60 kg : 30 mg 2 kali sehari
stenosis, lipoartrophy
Zidovudine 300 mg 2 kali sehari, atau Anemia, neutropeni, intoleransi
(ZDV, AZT) dalam bentuk kombinasi gastrointestinal, sakit kepala,
ZDV/3TC 300mg/150 mg 2 insomnia, miopati, asidosis
kali sehari laktat dengan hepatic steatosis
Nevirapine 200 mg 1 kali untuk 14 hari, Rash kulit, sindrom steven-
(NVP) yang diikuti oleh 200 mg 2 johnson, peningkatan kadar
kali sehari serum transaminase, hepatitis
600 mg 1 kali sehari, Keluhan mengenai CNS :
diberikan malam hari dizziness, somnolen, insomnia,
confusion, halusinasi, agitasi,
peningkatan kadar serum
transaminase, rash kulit
Sumber: Dirjen P3L Kemenkes RI (2011)
1

C. Dukungan Keluarga

1. Definisi dukungan keluarga

Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang

masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai

tahap-tahap siklus kehidupan. Dukungan keluarga dapat berupa

dukungan sosial internal, seperti dukungan dari suami, istri atau

dukungan dari saudara kandung dan dapat juga berupa dukungan

keluarga eksternal bagi kelaurga inti. Dukungan keluarga membuat

keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal.

Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi

keluarga (Friedman, 2010).

Dukungan keluarga didefinisikan oleh Gottlieb (dalam Ika

Silviasari, 2014) yaitu informasi verbal, sasaran, bantuan yang nyata

atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan

subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan

hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada

tingkah laku penerimaannya. Dlam hal ini orang yang merasa

memperoleh dukungan sosial, secara emosional merasa lega

diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada

dirinya.

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan

keluarga terhadap anggotanya. Anggota keluarga dipandang sebagai


2

bagian yang tidak terpisahkan dalam lingkungan keluarga. Anggota

keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu

siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman,

2010).

2. Bentuk dukungan keluarga

Bentuk dukungan keluarga menurut Friedman (2010) antara lain:

a. Dukungan emosional (Emosional Support)

Keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan damai

untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan

terhadap emosi.

b. Dukungan Penghargaan (Apprasial Assistance)

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,

membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai

sumber dan validator identitas anggota. Terjadi lewat ungkapan

hormat (penghargaan) positif untuk penderita kusta,

persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan

perbandingan positif penderita kusta dengan penderita lainnya

seperti orang-orang yang kurang mampu atau lebih buruk

keadaannya (Menambah harga diri).


2

c. Dukungan Instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis

dan konkrit, mencakup bantuan langsung seperti dalam bentuk

uang, peralatan, waktu, modifikasi lingkungan maupun

menolong dengan pekerjaan waktu mengalami stress.

d. Dukungan Informasi (informasi support)

Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan disse

minator (penyebar) informasi tentang dunia, mencakup

memberi nasehat, petunjuk-petunjuk, saran atau umpan balik.

Bentuk dukungan keluarga yang diberikan oleh keluarga adalah

dorongan semangat, pemberian nasehat atau mengawasi

tentang pola makan sehari-hari dan pengobatan. Dukungan

keluarga juga merupakan perasaan individu yang mendapat

perhatian, disenangi, dihargai dan termasuk bagian dari

masyarakat.

3. Fungsi dan Tugas Keluarga

a. Fungsi pokok keluarga

Fungsi keluarga biasanya didefinisikan sebagai hasil atau

konsekuensi dari struktur keluarga. Adapun fungsi keluarga

tersebut adalah (Friedman, 2010) :


2

1. Fungsi afektif (fungsi pemeliharaan kepribadian) : untuk

pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh dan

memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan

mendukung.

2. Fungsi sosialisasi dan fungsi penempatan sosial : proses

perkembangan dan perubahan individu keluarga, tempat

anggota keluarga berinteraksi sosial dan belajar berperan di

lingkungan.

3. Fungsi reproduktif : untuk meneruskan kelangsungan

keturunan dan menambah sumber daya manusia.

4. Fungsi ekonomis : untuk memenuhi kebutuhan keluarga,

seperti sandang, pangan, dan papan.

5. Fungsi perawatan kesehatan : untuk merawat anggota keluarga

yang mengalami masalah kesehatan.

b. Tugas keluarga dalam bidang kesehatan

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga

mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan

dilakukan. Friedman (2010) membagi 5 tugas keluarga dalam

bidang kesehatan yang harus dilakukan, yaitu:

1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya


2

2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat

bagi keluarga

3. Memberikan keperawatan anggotanya yang sakit atau yang

tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya

terlalu muda.

4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan

kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.

5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan

lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).

D. Kepatuhan

1. Pengertian Kepatuhan

Kepatuhan atau adherence adalah sesuatu keadaan dimana pasien

mematuhi pengobatannya atas dasar kesadaran sendiri, bukan hanya

karena mematuhi perintah dokter. Hal ini penting karena diharapkan

akan lebih meningkatkan tingkat kepatuhan minum obat. (Kemenkes

RI, 2011).

Untuk mencapai supresi virologis yang baik diperlukan tingkat

kepatuhan terapi ARV yang sangat tinggi. Penelitian menunjukkan

untuk mencapai tingkat supresi virus yang optimal, setidaknya 95%

dari semua dosis tidak boleh terlupakan. (Kemenkes RI, 2011).


2

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa manfaat

yang lebih besar di bidang kesehatan dunia akan diperoleh dengan

peningkatan kepatuhan terapi dari pada pengembangan obat baru.

Intervensi yang dapat menstimulasi timbulnya kepatuhan terapi yang

lebih baik, walaupun kecil akan bermanfaat besar dalam peningkatan

kesehatan publik (Bosworth, 2010).

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi

Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan menurut Kemenkes RI

(2011) antara lain :

a. Fasilitas layanan kesehatan

Sistem layanan yang berbelit, sistem pembiayaan kesehatan

yang mahal, tidak jelas dan birokratik adalah penghambat yang

berperan sangat signifikan terhadap kepatuhan.

b. Karakteristik pasien

Meliputi faktor sosiodemografi (umur, jenis kelamin, ras /

etnis, penghassilan, pendidikan, buta huruf, asuransi kesehatan, dan

asal kelompok dalam masyarakat.

c. Paduan terapi ARV

Meliputi jenis obat yang digunakan dalam paduan, bentuk

paduan (FDC atau bukan FDC), jumlah pil yang harus diminum,

kompleksnya paduan (frekuensi minum dan pengaruh dengan


2

makanan). Karekteristik obat dan efek samping dan mudah

tidaknya akses untuk mendapatkan ARV.

d. Karakteristik penyakit penyerta

Meliputi stadium klinis dan lamanya sejak terdiagnosis

HIV, jenis infeksi oportunistik penyerta, dan gejala yang

berhubungan dengan HIV.

e. Hubungan pasien-tenaga kesehatan

Karakteristik hubungan pasien-tenaga kesehatan yang dapat

mempengaruhi kepatuhan meliputi : kepuasan dan kepercayaan

pasien terhadap tenaga kesehatan dan staf klinik, pandangan pasien

terhadap kompetensi tenaga kesehatan.

3. Cara untuk Mengetahui dan Mengukur Tingkat Kepatuhan

Terapi

Terdapat beberapa metoda pengkajian kepatuhan dalam

pengobatan yaitu :

a. Metoda self-report

Metoda self-report merupakan pengukuran kepatuhan

yang berfokus pada pemberdayaan pasien itu sendiri. Pasien

diminta untuk jujur dalam melaporkan perilakunya khususnya

minum obat. Metoda ini banyak dikembangkan karena mudah

untuk menggunakannya. Kelemahan metoda ini adalah sulitnya


2

menentukan kejujuran pasien dalam membuat laporan tersebut.

Laporan kepatuhan dapat dibuat dalam bentuk catatan harian

minum obat atau menggunakan alat elektronik dalam mencatat

pola minum obat.

b. Metoda kuesioner terstruktur

Kuesioner terstruktur untuk mengkaji tingkat kepatuhan

pasien dalam minum obat. Salah satu kuesioner tingkat

kepatuhan dalam Simplified self-report measure of adherence

(Morinsky, 1986). Kuesioner tersebut memuat empat

pertanyaan tentang kepatuhan minum obat. Kuesioner ini

singkat dan sederhana dalam mengukur tingkat kepatuhan

dalam minum obat. (The AIDS education & Training Center

National Resource Center, 2008)

c. Metode Checking prescriptions

Metode ini dilakukan dengan cara mengecek obat yang

telah diberikan sesuai dengan resep. Metoda ini dilakukan pada

sistem pengobatan berkelanjutan seperti penyakit kronis dan

HIV/AIDS. Pengkajian kepatuhan dengan menggunakan

bantuan alat elektronik. Pengkajian ini dilakukan dengan

bantuan alat elektronik seperti Unit Dose Monitor, Pill Box

Monitor, Eye Drop Monitor. Penggunaan alat bantu elektronik

ini sangat mahal sehingga sedikit digunakan.


2

d. Metode Direct Observation

Metoda ini dilakukan dengan cara mengawasi langsung

pasien dalam meminum obat. Metoda ini telah dikembangkan pada

sistem pengobatan TB Paru. Pada pasien HIV/AIDS penggunaan

metode ini akan sulit karena pasien akan minum obat seumur hidup

sehingga sulit melakukan observasi dalam waktu yang lama.

Metode ini dapat dilakukan pada awal pasien memulai terapi ARV.
BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Teori
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah satu jenis virus yang

menyerang sel darah putih/ kekebalan (Sudoyo, dkk. 2009). Acquired

immune deficiency syndrom (AIDS) dapat diartikan sebagai kumpulan

gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh

akibat infeksi oleh virus HIV, khususnya menyerang limfosit T serta

menurunnya CD4 yang bertugas melawan infeksi. AIDS merupakan tahap

akhir dari infeksi HIV. (Brasshers, 2008).

HIV dapat memberi dampak fisik, psikis, dan sosial. Dari segi fisik

HIV dapat menurunkan jumlah CD4 dan mengakibatkan gampang

terserang penyakit oportunisktik, tidak hanya itu juga dapat menyebabkan

kondisi fisik yang tidak stabil dan cenderung menurun (Bruner & Suddart,

2002). Salah satu penanggulangan HIV adalah dengan pemberian obat

ARV. ARV tidak semata-mata diberikan langsung kepada pasien karena

dibutuhkan pemahaman khusus dan kepatuhan yang tinggi dalam

menjalankan terapi. ARV merupakan konsumsi obat yang dilakukan

seumur hidup. Sehingga dapat menimbulkan kejenuhan dan kebosanan

dalam menjalani terapi ARV, maka dibutuhkan PMO (pengawas minum

obat) salah satunya adalah keluarga.

28
2

Dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang

masa kehidupan, sifat dan jenis dukungan berbeda dalam berbagai

tahap-tahap siklus kehidupan. Dukungan keluarga dapat berupa

dukungan sosial internal, seperti dukungan dari suami, istri atau

dukungan dari saudara kandung dan dapat juga berupa dukungan

keluarga eksternal bagi kelaurga inti. Dukungan keluarga membuat

keluarga mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian dan akal.

Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi

keluarga (Friedman, 2010).

HIV/AIDS

Fisik Psikologis Sosial


Penurunan CD4 Penolakan Stigma masyarakat
Infeksi opportunistik Rasa takut dan malu Diskriminasi
Kondisi fisik tidak stabil dan cenderung menurun

Depresi
Isolasi sosial

Terapi ARV
Mengurangi penularan
Menurunkan angka kesakitan
Memelihara kekebalan tubuh
Menekan replikasi virus Kepatuh
an
Gbr 3.1. Kerangka Teori Penelitian Sumber: (Sudoyo, dkk. 2009;Dukungan
Bruner & keluarga
pengobat
Suddart, 2002; Friedman, 2010)
3

B. Kerangka Konsep

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah variabel

bebas (independen) yaitu dukungan keluarga dan varibel terikat

(dependen) yaitu kepatuhan program pengobatan pasien HIV/AIDS.

Variabel Independen Variabel Dependen


Kepatuhan Program Pengobatan Pasien HIV/AIDS
Dukungan Keluarga

Gbr. 3.2. Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian (Nursalam (2009). Berikut ini adalah hipotesis

penelitian:

Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan program

pengobatan pasien HIV/AIDS di Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang

Tahun 2017.
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional study yang

merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara variabel

dengan variabel lainnya, untuk memperoleh data yang lebih lengkap.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan dukungan keluarga

dengan kepatuhan program pengobatan pasien HIV/AIDS di Taratak

Jiwa Hati Padang 2017.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh ODHA yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh

peneliti, yang ada di Taratak Jiwa Hati Padang yang terdiri dari 86

orang ODHA.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi (Sugiyono, 2016). Sampel terdiri dari bagian populasi

31
3

terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui

sampling sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi dari

populasi yang dapat mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2013).

Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

(Nursalam, 2013).

n=

Keterangan:

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat kesalahan yang dipilih (0,05)

Maka jumlah sampel yang diteliti adalah :

n = 71 orang responden

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 71 orang

responden.
3

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

teknik Purposive Sampling yaitu suatu teknik penetapan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2016).

Agar karakteristik sampel tidak menyimpang, maka perlu

ditentukan kriteria inklusi maupun kriteria eksklusi. Adapun kriteria

sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kriteria inklusi:

1. Bersedia menjadi responden

2. Berumur 17-70 tahun

3. Mendapatkan terapi ARV sejak di katakan positif HIV

4. Dapat membaca dan menulis

5. Mempunyai keluarga sebagai PMO (Pengawas Minum

Obat) Kriteria eksklusi :

1. Mengalami gangguan kejiwaan

2. Mengalami masalah gangguan fisik

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang pada

bulan februari sampai dengan september 2017.

D. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi


3

tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2016).

Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu kepatuhan program

pengobatan ARV sebagai variabel dependen dan dukungan keluarga

sebagai variabel independen.

2. Definisi Operasional

Tabel 4.1 Definisi Operasional:

Variabel Definisi Operasional Cara Alat Hasil Ukur Skala


Ukur ukur ukur
Independen Suatu sistem pendukung Angket Kuesioner 1. Tidak baik <80 Ordinal
:Dukungan dengan bentuk bantuan (median)
keluarga berupa sikap, tindakan
dan penerimaan dari 2. Baik > 80
anggota keluarga pada (median)
pasien HIV/AIDS yang
meliputi dukungan
instrumental, dukungan
informasional,dukungan
penilaian, dan dukungan
emosional.

Dependen: Kepatuhan atau Angket Kuesioner 1. Tidak Ordinal


Kepatuhan adherence adalah Simplified patuh bila
terapi ARV sesuatu keadaan dimana Self- nilai < 95%
pasien di yayasan report
Taratak Jiwa Hati measure 2. Patuh bila
mematuhi of nilai > 95%
pengobatannya atas adherence
dasar kesadaran sendiri, (Kemenkes
(Morinsk
bukan hanya karena RI, 2011)
y, 1986)
mematuhi perintah
dokter.
3

E. Alat dan Instrumen Penelitian

1. Instrumen

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data (Nursalam, 2013). Alat pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner, dimana tiap responden

diminta untuk mengisi sendiri kuesioner yang diberikan, yang terdiri dari

pertanyaan tentang dukungan keluarga 30 item dan kepatuhan 4 item.

Kuesioner dinilai dengan menggunakan skala ordinal.

a. Kuesioner A

Kuesioner ini berupa data karakteristik individu responden yang terdiri

dari umur, jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, dan pekerjaan.

b. Kuesioner B

Dukungan kelaurga merupakan variabel bebas dan istrumen penelitian

yang peneliti gunakan untuk dukungan keluarga adalah berdasarkan

teori yang dikemukakan oleh Friedman (1998). Peneliti menggunakan

kuesioner yang disadur dari Maria Ulfah (2011) yang terdiri dari 30

pertanyaaan dengan melakukan uji valid sebelum pengumpulan data,

dimana terdiri dari pertanyaan positif dan negatif dengan pemberian

skor menggunakan sakala likert. Skala dukungan keluarga

dimaksudkan untuk mengungkapkan baik atau tidak baiknya dukungan

keluarga yang diterima pasien HIV/AIDS selama pengobatannya.

Skala dukungan keluarga terdiri dari aspek penilaian : emosional,

penghargaan, instrumental dan informasi. penentuan skor untuk


3

kuesioner dengan pemberian nilai berdasarkan (Arikunto, 2006), untuk

kuesioner dukungan keluarga yaitu dengan jawaban :

Selalu (SL) : mendapat nilai 4

Sering (SR) : mendapat nilai 3

Kadang-kadang (KD) : mendapat nilai 2

Tidak pernah (TP) : mendapt nilai 1

c. Kuesioner C

Kepatuhan pengobatan di ukur dengan menggunakan Kuesioner

Simplified Self-report measure of adharence (Morinsky, 1986). Skala

ukur kepatuhan menggunakan rentang 0-4 yaitu selalu, sering, kadang-

kadang, jarang dan tidak pernah.

2. Uji Validitas Data dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur

itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoadmodjo, 2002).

Uji validitas dapat menggunakan rumus pearson product moment,

kemudian di uji dengan menggunakan uji r dan dilihat penafsiran

dari indeks korelasinya (Hidayat, 2014).

Uji validitas yang digunakan adalah uji korelasi Person

Product Moment yang diuji menggunakan sistem komputerisasi.

Jika nilai r hitung > r tabel maka butir soal tersebut valid karena

menyatakan adanya korelasi antara skor item dengan jumlah skor


3

total begitupun sebaliknya jika nilai r hitung < r tabel maka butir

soal tersebut tidak valid.

Uji valid dilakukan di Lantera Minang Kabau Support

Padang pada tanggal 23 Agustus 2017. Uji Validitas untuk

kuesioner dukungan keluarga dinilai dengan nilai r tabel 0,444

didapatkan hasil bahwa dari 30 pertanyaan semua mempunyai nilai

r hasil berada di atas dari nilai r tabel, sehingga dapat disimpulkan

bahwa semua pertanyaan tersebut valid. Uji validitas yang

dilakukan pada kuesioner kepatuhan pengobatan dengan nilai r

tabel 0,444 didapatkan hasil dari 4 pertanyaan semua mempunyai

nilai r hasil berada diatas dari nilai r tabel, sehingga semua

pertanyaan tersebut valid.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Dengan arti kata sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten

atau tetap bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap

gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoadmodjo, 2002).

Uji reliabilitas dengan menggunakan model Alpha

Cronbach yang nantinya pengujian akan dilakukan dengan sistem

komputerisasi. Uji reliabilitas untuk kuesioner dukungan keluarga

dengan nilai r tabel 0,444 didapatkan nilai r hasil berada diatas dari
3

nilai r tabel yaitu sebesar 0,963 sehingga dapat disimpulkan bahwa

semua pertanyaan tersebut reliabel. Uji reliabilitas yang dilakukan

pada kuesioner kepatuhan dengan nilai r tabel 0,444 didapatkan

nilai r hasil diatas dari nilai r tabel yaitu sebesar 0,595 sehingga

semua pertanyaan tersebut reliabel.

F. Etika Penelitian

Menurut Supardi (2013) Etik dapat diartikan nilai-nilai dan norma-

norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam

mengatur tingkah lakunya. Etik penelitian adalah prinsip moral yang

diterapkan dalam penelitian. Sebelum melakukan penelitian, terlebih

dahulu peneliti mengajukan permohonan izin ke Pimpinan Yayasan

Taratak Jiwa Hati Padang. Penelitian dilakukan setelah peneliti dinyatakan

lulus dalam ujian proposal penelitian untuk selanjutnya mendapat

persetujuan dari institusi Fakultas Keperawatan UNAND. Setelah

mendapat surat izin, barulah peneliti mulai melakukan penelitian dengan

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed Consent adalah suatu proses komunikasi, bukan suatu

formulir. Bentuk formulir itu hanya merupakan perwujudan,

pengukuhan atau pendokumentasian apa yang telah disepakati bersama

sewaktu pasien diperiksa.

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subjek penelitian,

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan. Setelah


3

diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subjek

penelitian. Jika subjek penelitian bersedia diteliti maka dilanjutkan

dengan menandatangani lembar persetujuan, namun jika subjek

penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa

dan tetap menghormati haknya.

2. Anonimity

Nama responden tidak akan dicantumkan pada lembaran

pengumpulan data, untuk mengetahui keikutsertaannya peneliti akan

menuliskan inisial nama pada kolom identitas responden.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari

responden akan dijamin kerahasiaannya. Hanya pada kelompok

tertentu saja yang akan peneliti sajikan, utamanya dilaporkan pada

hasil riset. Data yang diperoleh akan digunakan semata-mata demi

perkembangan ilmu pengetahuan dan tidak akan dipublikasikan ke

pihak lain. Selanjutnya setelah penelitian dilakukan, peneliti akan

menyerahkan satu eksemplar hasil penelitian yang telah dilakukan

pada instansi tempat penelitian dilakukan.

G. Metode Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data terdiri dari dua yaitu :


4

1. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara membagikan

kuesioner yang pengisiannya dilakukan sendiri oleh responden.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Peneliti menemui koordinator ODHA di yayasan taratak dan

memberikan surat izin melakukan penelitian.

b. Peneliti menjelaskan maksud, tujuan, manfaat penelitian dan

hal-hal terkait penelitian. Setelah penjelasan tersebut, peneliti

menyerahkan lembar persetujuan menjadi responden serta

lembar informed consent kepada koordinator ODHA di

yayasan Taratak Jiwa Hati Padang.

c. Peneliti tidak diizinkan untuk kontak langsung dengan

responden. Oleh karena itu penyebaran kuesioner dilakukan

koordinator ODHA, ini merupakan peraturan yang telah

ditetapkan di yayasan taratak jiwa hati padang.

d. Selanjutnya peneliti menyerahkan kuesioner kepada

koordinator ODHA. Kuesioner telah berisikan pertanyaan-

pertanyaan beserta pilihan jawabannya, sehingga responden

tinggal memilih salah satu yang sesuai atau dianggap benar

oleh responden.

e. Peneliti dan koordinator ODHA melakukan persamaan persepsi

sebelum penyebaran kuesioner dilakukan.


4

f. Penyebaran kuesioner dilakukan oleh koordinator ODHA di

Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang yang dibantu oleh dua

orang enumerator

g. Koordinator ODHA dan enumerator melakukan persamaan

persepsi sebelum penyebaran kuesioner dilakukan

h. Peneliti melakukan follow up pengisian kuesioner oleh

responden melalui koordinator ODHA dalam waktu 10 hari

hingga mencapai 71 responden. Setelah semua kuesioner diisi

oleh responden, koordinator ODHA menyerahkan kembali

semua kuesioner pada peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat peneliti dari Yayasan

Taratak Jiwa Hati Padang.

H. Teknik Pengolahan Data

Adapun teknik pengolahan data menurut Notoadmodjo (2012)

terdiri dari :

1. Penyuntingan data (editing)

Kegiatan ini untuk merelevansi jawaban, bila ada jawaban

yang kurang atau tidak relevan yang diberikan responden, apakah

jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup jelas atau

terbaca.
4

2. Pengkodean Data (coding)

Data yang diperoleh dari sumber data dengan mempergunakan

lembar observasi diperiksa kelengkapannya, kemudian dilakukan

pengkodean pada jawaban yang diperoleh sesuai dengan kriteria

pengkodean yang dicantumkan pada instrument penelitian.

3. Memproses Data (entry)

Data yang telah diberi kode pada kuesioner, dimasukkan

kedalam master tabel untuk diproses secara komputerisasi.

4. Tabulasi (tabulating)

Tabulating atau tabulasi data merupakan proses

mengklasifikasikan data menurut kriteria tertentu. Tabulasi data ini

bertujuan untuk mempermudah dalam proses uji hipotesis.

5. Pembersihan Data (cleaning)

Pemeriksaan kembali data yang sudah terkumpul, apakah ada

atau tidak data yang tertinggal.

I. Analisa Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisis. Jenis analisis yang

digunakan pada penelitian ini adalah analisis univariat dan analisis

bivariat.

1. Analisis Univariat

Analisis univariat yakni analisis yang dilakukan untuk satu

variabel. Analisis univariat bertujuan untuk mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis univariat


4

dalam penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan karakteristik

responden dalam data demografi, dukungan keluarga, dan kepatuhan

program pengobatan pasien HIV/AIDS. Hasil analisis univariat ini

ditampilkan ke dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi. Uji statistik yang digunakan adalah uji

Chi-Square untuk melihat hubungan variabel independen dengan

variabel dependen dengan tingkat kemaknaan P < 0,05.


BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Responden

Karakteristik responden untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel


dibawah ini :

Tabel 5.1 karakteristik reponden berdasarkan Usia, Jenis Kelamin,


Pendidikan, Status Perkawinan, dan Pekerjaan di Yayasan
Taratak Jiwa Hati Padang 2017
No. Karakteristik Kategori Frekuensi Persentase
Responden (f) (%)
1. Umur Remaja akhir (17-25 tahun) 8 11,3
Dewasa awal (26-35 tahun) 32 45,1
Dewasa akhir (36-45 tahun) 26 36,6
Lansia awal (46-55 tahun) 5 7

2. Jenis Kelamin Laki-laki 54 76,1


Perempuan 17 23,9
3. Status Kawin 39 54,9
Belum kawin 32 45,1
4. Pendidikan SD 0 0
terakhir
SMP/Sederajat 15 21,1
SMA/Sederajat 40 56,3
Perguruan Tinggi 16 22,5

5. Pekerjaan PNS 7 9,9


Wiraswasta 34 47,9

44
4

Petani 5 7
Buruh/Karyawan 4 5,6
Lainnya 3 4,2
Tidak bekerja 18 25,4

Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa rata-rata umur responden yaitu

umur 26-35 tahun yaitu sebanyak 32 responden (45,1%), mayoritas responden

memiliki jenis kelamin laki-laki yaitu 54 responden (76,1%), sebagian besar

ODHA berstatus sudah menikah yaitu 39 responden (54,9%), memiliki

pendidikan SMA yaitu 40 responden (56,3%) dan 34 responden (47,9%)

bekerja sebagai wiraswasta.

B. Analisa Univariat

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan


Keluarga dan Kepatuhan Program Pengobatan Pasien
HIV/AIDS
No Variabel Kategori Frekuensi
(f) Persentase
(%)
1 Dukungan Keluarga Tidak baik 32 45,1
Baik 39 54,9
2 Kepatuhan Tidak patuh 29 40,8
Patuh 42 59,2

Dari tabel 5.2 diatas menunjukkan lebih dari separuh 39 (54,9%)

responden mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga ODHA dan

lebih dari separuh 42 (59,2%) responden patuh dengan pengobatan terapi

ARV yang dijalani.


4

C. Analisa Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat adakah hubungan antara

variabel independen (dukungan keluarga) dengan variabel dependen

(kepatuhan pengobatan terapi ARV). Hasil analisis bivariat dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan


Keluarga Dengan Kepatuhan Program Pengobatan Pasien
HIV/AIDS (ODHA) di Taratak Jiwa Hati Padang Tahun
2017
Kepatuhan Program
Total
Dukunga Pengobatan Pasien HIV/AIDS p
n
Keluarga Tidak Patuh patuh
f % F % f %
Tidak Baik 20 62,5 12 37,5 32 100 0,002
Baik 9 23,1 30 76,9 39 100

Berdasarkan tabel 5.3 didapatkan hasil dari 32 responden dengan

dukungan keluarga yang tidak baik sebanyak 20 responden (62,5%) tidak

patuh dan 12 responden (37,5%) patuh dalam program pengobatan terapi

ARV. Sementara itu dari 39 responden dengan dukungan keluarga yang

baik sebanyak 9 responden (23,1%) tidak patuh dan sebanyak 30

responden (76,9%) patuh dalam program pengobatan terapi ARV.

Berdasarkan hasil analisis hubungan dengan menggunakan uji

statistik chi-square didapatkan nilai p=0,002 dimana nilai ini < dari nilai α

(0,05). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga

dengan kepatuhan program pengobatan responden secara signifikan.


BAB VI

PEMBAHASA

A. Analisa Univariat

1. Dukungan Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa lebih dari

separuh ODHA (54,9%) mendapat dukungan yang baik dari keluarga

dan kurang dari (45,1%) ODHA mendapat dukungan yang tidak baik

dari keluarga di Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang tahun 2017. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reynold

R.Ubra (2012) tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan pengobatan minum ARV pada pasien HIV di kabupaten

Mimika Provinsi Papua, dimana didapatkan (58%) ODHA

mendapatkan dukungan yang baik dari keluarga.

Hasil jawaban ODHA dari pernyataan yang disebar melalui

kuesioner, sebagian besar (43,6%) ODHA menjawab kalau keluarga

selalu mendengarkan keluhan dan keinginan ODHA, (43,6%)

menjawab keluarga selalu menyediakan waktu untuk berkomunikasi

dan berinteraksi dengan ODHA, sebagian besar (45%) ODHA

menjawab keluarga selalu berusaha untuk mencarikan pengobatan

yang terbaik untuk ODHA dan keluarga selalu mencari tahu bagaiman

perkembangan pengobatan ODHA kepada dokter/petugas kesehatan,


47
4

lebih dari separuh (59,1%) ODHA menjawab keluarga selalu

mengingatkan untuk beristirahat dengan cukup dan tidak lupa untuk

tepat jadwal dalam minum obat ARV.

Dukungan keluarga sangat diperlukan untuk berhasil tidaknya

proses pengobatan seseorang. Hal ini disebabkan, tidak banyak dari

mereka yang keinginan sembuhnya datang dari dalam dirinya sendiri,

lebih banyak penderita membutuhkan dukungan keluarga. Bentuk

dukungan keluarga yang diberikan dalam penelitian ini meliputi

dukungan emosional seperti keluarga memberikan perhatian kepada

ODHA dengan selalu mengingatkan untuk beristirahat dengan cukup

yang terlihat pada poin kuesioner no 1 (59,1%), Selanjutnya dukungan

penghargaan yang dapat dilihat pada poin kuesioner no 14 (42,1%)

dimana keluarga selalu ikut serta dalam memantau perkembangan

pengobatan ODHA yang sedang dijalani, Dukungan informasi seperti

selalu memberitahu bahaya yang akan terjadi jika tidak patuh dalam

program pengobatan (35,2%), serta pada poin kuesioner no 19 (42,2%)

keluarga selalu mengingatkan untuk selalu patuh minum obat serta

dukungan instrumental yang dapat dilihat pada kuesioner no 26 (38%)

keluarga selalu berusaha mencari biaya untuk pengobatan yang dijalani

ODHA.

Berdasarkan status pernikahan sebagian besar ODHA sudah

menikah yaitu 39 orang (54,9%) ODHA, dimana dari separuh yang

sudah menikah 27 orang (69,2%) ODHA mendapatkan dukungan baik


4

dari keluarga dalam menjalankan program pengobatan ARV. Hasil

penelitian ini sesuai dengan Veronica et.al (2012), bahwa dukungan

keluarga baik itu suami/istri sangat perlu untuk membantu dan

mendorong ODHA patuh dalam menjalani pengobatan.

Tugas keluarga dalam masalah kesehatan adalah mengenal

masalah kesehatan setiap anggotanya, mengambil keputusan untuk

melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga, merawat anggotanya

yang sakit, menjaga kondisi rumah yang menguntungkan dan

pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada (Friedman, 2010). Dukungan

yang didapatkan dari keluarga ini sangat penting untuk

keberlangsungan terapi karena keluarga adalah orang terdekat pasien

yang selalu dapat memantau dan mengawasi pasien terutama pada saat

semangat pasien untuk mengikuti terapi menurun.

Mayoritas dukungan yang diterima oleh ODHA dari keluarga

dalam bentuk dukungan emosianal, dimana keluarga selalu

memberikan perhatian, rasa peduli dan kasih sayang kepada ODHA

dibuktikan dari pernyataan ODHA bahwa keluarga selalu

mengingatkan untuk beristirahat dengan cukup, minum obat tepat

waktu serta selalu mendengarkan keluhan dan keinganan ODHA.

Kemudian dukungan keluarga dalam bentuk informasi yang diberikan

kepada ODHA seperti pemberian informasi, nasehat dan bimbingan

sehingga memberikan penguatan atas perilaku ODHA sesuai dengan

harapan. Dukungan informasional ini dibuktikan dengan pernyataan


5

dari ODHA yang mayoritas menyatakan keluarga selalu mengingatkan

untuk selalu rutin minum obat ARV dan keluarga selalu

memberitahaukan bahaya yang akan terjadi jika tidak patuh dalam

program pengobatan minum ARV yang dijalani ODHA.

Menurut peneliti, adanya dukungan keluarga ini membuat

mereka merasa percaya diri, disayangi dan termotivasi serta tidak

memiliki rasa keputusasaan dalam menjalani program pengobatan

minum obat ARV. Hal ini akan meningkatkan derajat kesehatan

ODHA sehingga tidak ada rasa kecemasan untuk menjalani kehidupan

kedepannya.

Salah satu contoh dukungan keluarga yaitu keluarga berperan

aktif dalam setiap pengobatan serta memfasilitasi ODHA dalam

perawatan penyakitnya. Taratak (kelompok penggagas) juga

memberikan dukungan berupa ide atau gagasan untuk menigkatkan

kepatuhan ODHA seperti melakukan kunjungan rumah (home visit)

untuk memotivasi ODHA tersebut.

Ada (45,1%) ODHA menunjukkan bahwa ODHA memiliki

dukungan keluarga yang tidak baik, berdasarkan dari jawaban ODHA

masih banyak yang menjawab tidak pernah diperhatikan dan dibantu

dalam pengobatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Reynold

R.Ubra (2012) yaitu 31 ODHA (41,89%) memiliki dukungan keluarga

yang tidak baik, hasil penelitian yang sama juga ditemukan oleh
5

Veronica et.al (2012) yaitu 37 ODHA (57,6%) memiliki dukungan

keluarga yang tidak baik.

Menurut peneliti, tidak baik dukungan dari keluarga untuk

melakukan pengobatan berdampak pada kelalaian ODHA untuk

mematuhi program pengobatan yang telah ditetapkan, ODHA tidak

termotivasi untuk meningkatkan derajat kesehatannya sehigga dapat

terjadi resistensi obat yang di konsumsi dan replikasi virus terus

terjadi. Dukungan keluarga dapat diwujudkan dengan memberikan

perhatian, bersikap empati, memberikan dorongan, memberikan saran,

memberikan pengetahuan dan sebagainya. Anggota keluarga yang

memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap

memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.

2. Kepatuhan Pengobatan ARV

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan lebih dari separuh

(57,7%) ODHA patuh terhadap program pengobatan di Taratak Jiwa

Hati Padang Tahun 2017. Hasil ini sama dengan hasil penelitian

Veronica et. al (2012) bahwa mayoritas ODHA patuh dengan program

pengobatan ARV yaitu sejumlah 34 orang (57,6%), sedangkan yang

tidak patuh dengan program pengobatan sejumlah 25 orang (42,4%)

ODHA.

Kepatuhan atau adherence adalah suatu keadaan di mana

pasien mematuhi pengobatannya atas dasar kesadaran sendiri, bukan


5

semata-mata mematuhi perintah dokter. Hal ini penting karena

diharapkan akan lebih meningkatkan tingkat kepatuhan minum obat

(Kemenkes RI, 2011). Keluhan merupakan salah satu faktor penting

dalam keberhasilan terapi ARV. Resiko kegagalan terapi terjadi jika

pasien sering lupa minum obat. Untuk mencapai efek terapi menekan

replikasi virus yang optimal diperlukan tingkat kepatuhan setidaknya

95%. Kepatuhan yang baik adalah meminum obat sesuai yang

diresepkan dan kesepakatan antara paien dan tenaga kesehatan.

Hasil penelitian berdasarkan karakteristik jenis kelamin ODHA

yang paling banyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki (76,1%),

dimana separuh dari ODHA yang berjenis kelamin laki-laki (57,4%)

patuh dalam program pengobatannya, hasil ini berdasarkan jawaban

dari ODHA dalam pengisian kuesioner. Hasil yang sama dengan Ade

Suryani (2007) mendapatkan hasil karakteristik jenis kelamin ODHA

dalam penelitiannya (85,4%) adalah laki-laki. Menurut laporan dari

Highleymean (2007), para peneliti menggunakan data yang bersumber

dari Medline menunjukkan bahwa di Amerika Serikat perempuan

cenderung tidak patuh terhadap rejimen ARV dibandingkan dengan

laki-laki dan menghentikan ART secara tidak terstruktur (tanpa

perencanaan) dibandingkan laki-laki.

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ODHA berusia >

26 tahun (81,7%) dan kepatuhan tinggi juga lebih banyak terdapat

pada ODHA yang berusia > 26 tahun (65,6%). Hasil penelitian ini
5

sesuai dengan laporan penelitian kepatuhan pengobatan ARV di

Amerika Serikat yang dimuat dalam jurnal AIDS tahun 2008, dimana

usia pasien HIV yang lebih tua lebih patuh pada pengobatan dikaitkan

dengan jumlah viral load yang tidak terdeteksi. Para peneliti mencatat

bahwa pasien yang lebih tua mengalami peningkatan CD4 lebih cepat

dibandingkan dengan pasien usia muda (Carter, 2008).

Hasil pengumpulan data kuesioner kepatuhan pengobatan

minum ARV didapatkan hasil tertinggi yaitu kuesioner no 4 sebanyak

(90,1%) ODHA tidak pernah berhenti minum obat jika merasakan efek

samping yang tidak enak akibat minum obat. Hal ini disebabkan oleh

faktor pendidikan ODHA, berdasarkan karakteristik pendidikan

terdapat (56,3%) ODHA berpendidikan SMA.

Pendidikan merupakan salah satu domain penting dalam

program pengobatan minum ARV. Tingkat pendidikan sangat

berhubungan dengan kepatuhan dan dominan terhadap kepatuhan

pengobatan minum ARV, dimana responden dengan tingkat

pendidikan yang tinggi lebih patuh terhadap pengobatannya 20 kali

dibandingkan responden yang mempunyai tingkat pendidikan rendah.

Menurut peneliti dengan tingkat pendidikan tinggi akan

mempunyai kemampuan kognitif yang baik untuk mencari dan

memahami informasi mengenai perawatan penyakitnya. Selain itu

ODHA dengan pendidikan yang tinggi juga lebih dapat


5

mengembangkan mekanisme koping, sehingga hal ini akan

mempengaruhi kepatuhan dalam menjalankan program pengobatan

ARV.

Hasil pengumpulan data kuesioner juga didapatkan hasil bahwa

(23,9%) ODHA jarang minum obat ARV sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh faktor pekerjaan bahwa

kepatuhan pada ODHA yang bekerja lebih rendah daripada kepatuhan

ODHA yang tidak bekerja (Reynold R. Ubra, 2012). Pekerjaan

membuat ODHA menjadi sibuk sehingga ODHA menjadi terlambat

dalam mengkonsumsi obat antiretroviral. ODHA yang memiliki

pekerjaan terkadang juga meninggalkan obat antiretroviralnya

dirumah. Ketidaktepatan waktu dalam minum obat ARV menjadi salah

satu bagian dari penyebab ketidakpatuhan ODHA dalam menjalani

program pengobatan antiretroviral.

Terapi ARV menuntut pasien untuk meminum obat sesuai

dengan waktu yang dibutuhkan, dosis yang diminum, cara meminum

obat. Keterlambatan minum obat yang masih bisa ditolerir adalah <1

jam. Hal ini dikarenakan 1 Jam merupakan rentang waktu yang masih

aman. Apabila terlambat meminum obat >1 jam akan menyebabkan

Virus bereplikasi dan virus yang sudah resisten akan semakin unggul

( Yayasan Spiritia, 2007).


5

Menurut Michale Carter (2012), kepatuhan merupakan faktor

yang paling penting mempengaruhi keberhasilan virologi dari terapi

HIV. Hasil terbaik terlihat pada pasien yang menggunakan semua atau

hampir semua dosis ARV dengan benar dan pasien HIV dianjurkan

untuk memiliki tingkat kepatuhan yang sempurna atau hampir

sempurna.

3. Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan program

pengobatan ARV

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa persentase ODHA

yang patuh dalam program pengobatan lebih besar pada ODHA

dengan dukungan keluarga yang baik yaitu 30 orang (76,9%)

dibandingkan dengan ODHA yang mendapatkan dukungan keluarga

tidak baik yaitu 12 orang (37,5%). Dari uji statistik menunjukkan ada

hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan

program pengobatan ODHA.

Hampir sama dengan hasil penelitian Reynold R.Ubra (2012) hasil

penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga mempunyai

hubugan dengan kepatuhan program pengobatan minum ARV pasien

HIV/AIDS di Kabupaten Mimika Provinsi Papua, Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ODHA yang statusnya diketahui oleh keluarga

dan mendapat dukungan maka 4 kali lebih patuh minum ARV

dibandingkan dengan ODHA yang statusnya tidak diketahui dan tidak


5

mendapatkan dukungan keluarga. Hasil penelitian yang sama juga

dengan penelitian yang dilakukan Ika Silvitasari, dkk (2013)

menunjukkan ada hubungan efektivitas dukungan keluarga terhadap

kepatuhan pengobatan ARV pada penderita HIV/AIDS Komunitas

Sebaya Kartasura.

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang berhubungan paling

dekat dengan pasien ODHA. Keluarga menjadi unsur penting dalam

kehidupan seseorang karena keluarga merupakan sistem yang

didalamnya terdapat anggota-anggota keluarga yang saling

berhubungan dan saling ketergantungan dalam memberikan dukungan,

kasih sayang, rasa aman, dan perhatian secara harmonis menjalankan

perannya masing-masing (Friedman, 2010).

Dukungan keluarga dapat berupa sikap, tindakan, dan penerimaan

keluarga terhadap penderita yang sedang sakit. Pada penelitian ini,

keluarga telah mengetahui bahwa anggota keluarganya menderita

HIV/AIDS. Dukungan yang sangat berarti bagi ODHA adalah

dukungan yang diterima dari keluarga. ODHA merasa dukungan dari

kleuarga merupakan bentuk kepedulian keluarga terhadap dirinya serta

menunjukkan ODHA masih dianggap sebagai bagian dari anggota

keluarga walaupun saat ini menderita HIV/AIDS.

Dukungan keluarga yang diterima ODHA juga merupakan bentuk

dukungan dari keluarga yang dapat meningkatkan kepatuhan


5

pengobatan minum ARV sehingga dapat mencegah terjadinya masalah

pada fisik, psikologis, maupun terjadinya infeksi oportunistik yang

sering terjadi pada ODHA. Hal ini sesuai dengan Friedman (2010),

fungsi dasar keluarga yaitu fungsi peraatan kesehatan. Fungsi

perawatan kesehatan adalah kemampuan keluarga untuk merawat

anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan.

Li et al (2009) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa orang yang

hidup dengan HIV/AIDS sangat membutuhkan bantuan dan dukungan

dari keluarga karena penyakit ini bersifat kronis dan membutuhkan

penanganan yang komprehensif. Dukungan keluarga tersebut meliputi

dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan informasi dan

instrumental. Hasil penelitian dari Dwita (2017) menyatakan bahwa

dalam meningkatkan kepatuhan untuk minum obat diperlukan

dukungan dari keluarga sebagai pemberi motivasi dan alarm yang

dapat mengingatkan ODHA patuh untuk minum obat.

Hasil dari penelitian ini didapatkan bentuk dukungan keluarga

yang paling berpengaruh dalam meningkatkan kepatuhan program

pengobatan ODHA adalah dukungan emosional seperti keluarga selalu

memberikan perhatian, kasih sayang, motivasi kepada ODHA, serta

dukungan informasi yang menjadi penguat bagi ODHA dalam

menjalankan program pengobatan ARV.


5

Menurut peneliti, keluarga merupakan unit terkecil, terdekat yang

bersifat universal dan memiliki peran penting dan memiliki pengaruh

yang paling baik bagi ODHA, karena dukungan yang diberikan

keluarga bersifat apa adanya, tanpa dibuat-buat. Dengan memberikan

dukungan semangat atau menjalani pengobatan, memberikan perhatian

serta motivasi sehingga ODHA akan memiliki tingkat kepatuhan yang

semakin tinggi dalam pengobatan yang dapat berpengaruh untuk

bertahan hidup dan menjalani kehidupan kedepannya. Sehingga

dukungan keluarga sangat berpengaruh terhadap kepatuhan program

pengobatan ODHA.

4. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam melakukakn penelitian ini adalah

peneliti tidak kontak langsung dengan ODHA sehingga peneliti tidak

dapat bertemu dengan ODHA serta yang berwenang memberikan

kuesioner yang akan diisi adalah koordinator ODHA yang ada di

Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang.


BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai dukungan keluarga

dengan kepatuhan program pengobatan pasien HIV/AIDS di Yayasan

Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017, dengan total sampel sebanyak 71

responden, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Lebih dari separuh ODHA (54,9%) mempunyai dukungan keluarga

yang baik di Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017

2. Lebih dari separuh ODHA (59,2%) mempunyai kepatuhan pengobatan

ARV di Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017

3. Ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan

kepatuhan program pengobatan ARV di Taratak Jiwa Hati Padang

Tahun 2017, dimana (p=0,002).

B. Saran

1. Bagi Taratak Jiwa Hati Padang

a. Diharapkan pihak taratak dapat memberikan edukasi tentang

pengobatan ARV serta menjelaskan petunjuk dalam menjalankan

terapi antiretroviral yang lebih spesifik kepada ODHA.

59
6

b. Diharapkan pihak taratak agar dapat melibatkan keluarga dalam

pertemuan-pertemuan untuk memotivasi ODHA terutama untuk

ODHA yang baru terinfeksi

c. Diharapkan pihak taratak membuat program khusus yang

mengikutsertakan keluarga guna untuk menjalin komunikasi yang

baik dengan keluarga mengenai dukungan yang diinginkan atau

dibutuhkan ODHA dari keluarga. Harapannya agar mempermudah

memberikan solusi yang tepat dari berbagai permasalahan baik

fisik, psikologis maupun sosial bagi ODHA.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Mengembangkan tindakan-tindakan seperti memberikan pengetahuan

ataupun pelatihan kepada pihak yang terkait seperti keluarga dalam

penanganan kejadian ketidakpatuhan ODHA dalam pengobatan

dengan melakukan sosialisasi, informasi, komunikasi serta kunjungan

home visit pada keluarga.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi evidence based bagi

perkembangan ilmu keperawatan dan dapat menjadi salah satu materi

dalam perkuliahan, khususnya mengenai dukungan keluarga pada

pasien HIV/AIDS.
6

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggali dukungan dari

keluarga yang lebih spesifik seperti dukungan dari suami atau istri.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006). Prosedur Peneltian Edisi Revisi IV. Jakarta: Penerbit Rineka
Cipta
Bart, Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Bare, B. G., & Smeltzer, S. C. (2005). Brunner & Suddarth’s: Textbook of
Medical Surgical Nursing. Philadelphia: Lippincott.
Bosworth, H.B. (2010). Improving Patient Treatment Adherence A Clinic Guide,
Chapter 4, 69-96. New York: Springer
Brannon, L. dan Feist, J. (1997). Health Psychology: an Introduction to
Behaviour and Health. California: Brooks/Cole Publishing.
Carter, M. (2008). Pasien Berusia 30-an Tahun Waktu Terinfeksi HIV Memiliki
Tanggapan yang Terbaik terhadap ART. Jakarta: Spiritia
Carter, M. (2009). Dukungan sebaya dan pesan SMS hanya menghasilkan
peningkatan kepatuhan sementara terhadap kepatuhan ART. Jakarta :
Spiritia
Carter, M. (2012). Study identifies issues affecting the quality of life of patients
living with HIV. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2017 dari
http://mobile.aidsmap.com/Study-identifies-issues-affecting-the-quality-
of-life-of-patients-living-with-HIV/page/220212
Depkes, RI. (2006). Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA)., Jakarta: Dirtjen Kefarmasian & Alat Kesehatan.
Depkes RI. (2014). Pedoman Nasional Perawatan, Dukungan dan Pengobatan
bagi ODHA.: Jakarta.
Ditjen PPM & PL Depkes RI. (2016). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia di
Laporkan Januari-Desember 2016. Diakses pada tanggal 28 oktober 2016
dari http://www.slideshare.net/ditjenkemkes/profil-pp-dan-pl2015
Dirjen P3L Kemenkes RI. (2011). Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral, Edisi
II. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan.
Djoerban, Z. (2007). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Cetakan Ke II. HIV/AIDS
Di Indonesia. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UI.

62
6

Douaily, A. (2001). Factors Affecting Quality of Life in Patients with HIV


infection. Diunduh pada tanggal 15 Juni 2017 dari
http://www.nedscape.com/view-article.html.
Effendi, Ferry dan Makhmudli. (2007). Keperawatan dan Komunitas Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan
Praktek, Edisi ketiga. Jakarta: EGC.
Githa. (2013). Kepatuhan pengobatan antiretroviral pada pasien HIV/AIDS di
RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Journal.uad.ac.id.
Diakses tanggal 2 April 2017.
Highleyman, L. (2007). Perbedaan Hasil Pengobatan HIV pada Laki-laki dan
Perempuan. Jakarta: Spiritia
Ignatavicius, D.D & Workman, M.L. (2006). Medical-surgical nursing: Critical
thinking for colaborative care. St.Louis: Elsevier Inc.
Ika, Silvitasari, Hermawati, Martini, (2014). Efektivitas dukungan keluarga
terhadap kepatuhan pengobatan ARV pada ODHA di kelompok dukungan
sebaya kartasura. Ws.ub.ac.id. Diakses tanggal 14 Juni 2017
Jean-Baptiste R. (2008). Factors Associated with Adherence to Antiretroviral
Therapy in Rwanda: A Multi-site Study. Operations Research Results.
Published for the U.S. Agency for International Development (USAID) by
the Quality Assurance Project. Bethesda, MD: University Research Co.,
LLC.
Kemenkes RI, (2011). Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan
Terapi Antiretroviral Pada Orang Dewasa. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.
Li li., Sheng, W., Zunyou, W., Stephani, S., Halxia, C & Manhong, C. (2009).
Stigma, social support, and depression among people living with HIV in
Thailand. Diakses pada tanggal 3 Oktober 2017 dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2584319/pdf/AFSH0802-
0097
Lumbanbatu, V.V. (2012). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan
ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dalam Menajalani Terapi ARV di RSU.
Dr. Pringadi Medan Tahun 2012., Medan: FKM USU
Morinsky, D. E., Green, L. W., dan Levine. M. (1986). Assessing Adherence.
Medical Care, 24, 67-74.
Muliawan, B.T., (2008). Pelayanan Konseling Akan Meningkatkan Kepatuhan
Pasien Pada Terapi obat. http:www.binfar.depkes.go.id/def_menu.php.
Diakses tanggal 4 April 2017.
64

Murtiastutik, D. (2008). Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Surabaya: Airlangga


University Press
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. (2013). Konsep dan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Nursalam., Kurniawati. N. D. (2009). Asuhan Keperawatan pada Pasien
Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika
Park, D.C. Maede, M.L. (2007). A Broad View of Medical Adherence: Integrating
Cognitive, Social, and Contextual Factors, dalam Hidayat, N. (2014).
Kepatuhan Terapi Antiretroviral Pasien HIV/AIDS di Poliklinik Edelwis
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Yogyakarta: UGM
Poetri, Dwita Hanna, (2015). Analisa Tingkat Kepatuhan dan Dukungan Keluarga
Terhadap Keberhasilan Terapi Antiretroviral Pasien Penderita HIV/AIDS
di Poli VCT RSUD DR. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Ejournal.stiepancasetia.ac.id.
Purnama, A & Haryanti, E. (2006). Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHA.
Diakses pada tanggal 4 April 2016 dari http://rahima.or.id/SR/06-
02/siasah.htm
Russel, D.M. (2011). Bebas dari 6 Penyakit Mematikan. Yogyakarta: Media
Pressindo
Siregar, S.M (2009). Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga terhadap Penyesuaian
Diri dimasa Pensiun Pegawai Negeri Sipil. Medan: Fakultas Psikologi
USU
Sudoyo, Aru, W., (2009). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta
Spiritia. (2012). Hubungan yang Konsisten antara Depresi dan kepatuhan yang
rendah terhadap terapi HIV. http://spiritia.or.id. Diakses tanggal 28
oktober 2016.
Ubra, R.R. (2012). Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan
Pengobatan Minum ARV Pada Pasien di Kabupaten Mimika Propinsi
Papua, in Magister Epidemiologi., Universitas Indonesia: Depok.
UNAIDS. (2008). Report on the global HIV/AIDS epidemic. WHO Library
Cataloguing-in-Publication Date.
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Nama : Denis Marsela
BP 1311311038

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pengobatan Pasien HIV/AIDS Di Yayasan


Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017
No Kegiatan Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sep Okt
1. Pengajuan judul penelitian
2. Acc judul penelitian
3. Penyusunan proposal
penelitian
4. Persiapan ujian proposal
5. Ujian seminar proposal
6. Perbaikan proposal
penelitian
7. Pelaksanaan penelitian
8. Pengolahan dan analisa
data
9. Penyusunan hasil
penelitian
10. Ujian skripsi
11. Perbaikan hasil ujian
skripsi
12 Penyusunan hasil
penelitian dan pengadaan
skripsi
65
Lampiran 2

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Judul : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Program

Pengobatan Pasien HIV/AIDS di Yayasan Taratak Jiwa Hati Padang

Tahun 2017

Peneliti : Denis Marsela

No. BP 1311311038

No. Kegiatan Biaya

1. Biaya administrasi dan studi awal Rp. 250.000,-

2. Penyusunan proposal penelitian Rp. 200.000,-

3. Pengadaan proposal dan instrumen Rp. 200.000,-

penelitian dan ujian proposal

4. Pelaksanaan penelitian Rp. 300.000,-

5. Pengolahan data dan analisa data Rp. 100.000,-

6. Penyusunan skripsi Rp. 250.000,-

7. Perbaikan laporan setelah ujian Rp. 200.000,-

skripsi

8. Penyelesaian skripsi Rp. 300.000,-

9. Transportasi Rp. 100.000,-

Jumlah Rp. 1.900.000

66
Alamat : JI. Kampus Limau Manis, Padang 25163
Telp.0751-779233, Fax.0751-779233 Website : http//*fk p.unand.ac.id

Nomor / UN16.13.WDI.'PL’2017 25 Agustus 2017


Lamp
Hal win Pengnmbilan iltita Jan Penelitinn

Kepada Ytli.

di
Tempat

Bersama ini disampaikan, bahwa mahasissva Fakullas Keperaivatan Universitas Andalas


yang namanya tersebut dibawah ini, memerlukan data dari instansi Saudara untuk memenuhi
persyaratan tugas akhir penyusunan skripsi

Nama Denis Marsela

Judul proposal Hubungan Dukungan Keluarpa dengan kepatuliaii Pro r.irn Pen‹¿obatan
Pasien HIV/AIDS di X ayasan Taratak )is a Flati Padan 4’ahun 2017

Oleh kai’ena ltu dimohon bantuan Saudara agar yang bersaiigkutan dapat melaksanakan tugasnya
sebagaimana inestinya.

Demikian disainpaikan agar dapat dikabulkan dan atas izin serta kerjasama yang baik,
diucapkan terima kasih

An. Dekan

llema Malini, MS PhD NIP. 19760204 200003 2 0

Teinbusan :
1. Dekan Sebagai Laporan
KEMENTERIAN RISET, TEK OLOGI DCPESDIDIKAh TINGGI
FAKULTAS KEPERAWATAN UNI1*ERSITAS ANDALAS
"KaaMand I"l5372
websLte http fke .a na nd.ac! i6 / e aiI(0s 51reta9a @fFap.u0and'.ac79 ' 5

KARTU BIMBINGAN ./ KONSULTASI


TUGAS AKHIR / S_KRIP_QI _ __

TANDATANGAN
PERTEMUAN
KEGIATAN / SARAN PEMBIMBING
TANGGAL’
PERTEMUA' TANDA TANGAN
PEMBIMBING

Catalan :
- Lembar ini dibawa setiap kali konsultasi
- Lembaran ini diserahkan saat
mendaftar untuk ujian skripsi ( salah
satu syarat untuk ujian skripsi ).
Lampiran

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Variabel Aspek yang dinilai No Item Pertanyaan Jumlah


Dukungan Dukungan emosional 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
Keluarga
Dukungan penghargaan 11,12,13,14,15 5
Dukungan informasi 16,17,18,19,20,21,22 7
Instrumental 23,24,25,26,27,28,29,30 8

Kepatuhan 1-4 4
Program
Pengobatan

70
Lampiran

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth:

Bapak/Ibu/Sdr/i Calon Responden

Di

Tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, mahasiswa Fakultas Keperawatan


Universitas Andalas:

Nama : DENIS MARSELA

NIM 1311311038

Alamat : Jl. Dr.Moh Hatta no 5 simpang pasia Padang

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan dukungan


keluarga dengan kepatuhan program pengobatan pasien HIV/AIDS di Yayasan
Taratak Jiwa Hati Padang Tahun 2017”. Penelitian ini tidak menimbulkan
akibat buruk bagi Bapak/Ibu/Sdr/I sebagai responden. Kerahasiaan informasi
yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk tujuan penelitan.

Apabila Bapak/Ibu/Sdr/I menyetujui maka dengan ini saya mohon


kesediaan responden untuk menandatangani lembaran persetujuan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dalam lemabaran kuesioner.

Atas perhatian Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai responden, saya mengucapkan


terima kasih.

Peneliti

DENIS MARSELA

71
Lampiran

PERTANYAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Menyatakan bersedia berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian


yang dilakukan oleh:

Nama : DENIS MARSELA

NIM 1311311038

Judul : Hubungan dukungan keluarga dengan


kepatuhan program pengobatan pasien HIV/AIDS di Yayasan Taratak
Jiwa Hati Padang Tahun 2017.

Saya menyadari bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
saya, sehingga jawaban yang saya berikan adalah yang sebenarnya dan akan
dirahasiakan.

Demikianlah pertanyaan ini saya buat agar dapat digunakan sebagaimana


mestinya.

Yang Membuat Pertnyataan,

(...........................................)

72
Lampiran

Kode :
*)diisi oleh peneliti

KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN
PENGOBATAN ARV PADA PENDERITA HIV/AIDS di YAYASAN
TARATAK JIWA HATI PADANG TAHUN 2017

Petunjuk Pengisian Kuisioner :

1. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik


2. Untuk komponen data demografi keluarga isilah dengan benar
3. Untuk komponen dukungan keluarga dan kepatuhan pengobatan, berilah
tanda checklist (√) pada setiap jawaban yang dipilih.

A. Kuesioner A : Data demografi pasien

Nama (Inisial) :

Jenis Kelamin :

Umur :

Status :

Pendidikan :

Pekerjaan :

73
B. Kuesioner B : Dukungan Keluarga
Lampiran
Berilah tanda ceklist (√) pada kolom dibawah ini, sesuai dengan apa
yang anda rasakan

No Pertanyaan Selalu Sering Jarang Tidak


Pernah
1 Keluarga mengingatkan saya untuk
beristirahat dengan cukup
2 Tidak satupun anggota keluarga yang
memperhatikan kebutuhan saya
3 Keluarga selalu menyiapkan obat saya
4 Keluarga selalu menyediakan waktu
untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dengan saya
5 Keluarga selalu mendiskusikan tentang
keadaan saya dengan anggota keluarga
lainnya dan mencari pengobatan yang
terbaik untuk saya
6 Keluarga saya menanyakan bagaimana
perkembangan pengobatan saya
kepada dokter/petugas kesehatan
7 Keluarga saya mendengarkan keluhan
dan keinginan saya
8 Keluarga tidak pernah mengijinkan
saya untuk mengambil obat sendiri
9 Keluarga tidak mengijinkan saya untuk
melakukan pekerjaan apapun ketika
saya sakit
10 Keluarga selalu melibatkan saya
mengenai pengobatan yang saya jalani
11 Keluarga menganggap saya sama
dengan anggota keluarga lain yang
tidak menderita sakit HIV/AIDS.
Sehingga tidak ada prioritas untuk
saya selama saya menjalankan
pengobatan

74
12 Keluarga memberikan pujian kepada
saya meminum obat secara teratur
13 Keluarga memotivasi saya untuk rutin
meminum obat
14 Keluarga ikut serta dalam memantau
perkembangan pengobatan yang saya
jalani
15 Keluarga tidak mengetahui tentang
perkembangan pengobatan saya
16 Keluarga memberitahu saya bahaya
yang akan terjadi jika saya tidak rutin
minum obat
17 Keluarga menganggap tidak perlu
mengingatkan saya meminum obat
18 Keluarga mencari informasi mengenai
kesehatan saya selama pengobatan
lewat buku, majalah, TV atau dari
tenaga kesehatan
19 Keluarga selalu mengingatkan saya
untuk selalu rutin minum obat
20 Keluarga berpendapat tidak perlu
mencari tahu tentang penyakit
HIV/AIDS
21 Keluarga menyarankan untuk
mengontrol kesehatan saya secara rutin
ke pelayanan kesehatan
22 Keluarga berpendapat jika saya terlalu
lelah maka daya tahan tubuh saya akan
menurun
23 Keluarga selalu menyediakan makanan
yang disarankan oleh dokter/petugas
kesehatan
24 Keluarga hanya menyediakan makanan
seadanya selama saya sakit
25 Tidak ada dana khusus untuk
memeriksakan kesehatan dan untuk
biaya pengobatan saya

75
26 Walaupun tidak mampu, keluarga
selalu berusaha untuk mencari biaya
pengobatan saya
27 Keluarga/anggota keluarga
menyatakan tidak sanggup untuk
membiayai pengobatan saya
28 Keluarga menganggap tidak perlu
mengantarkan saya periksa kesehatan
jika keadaan saya masih baik
29 Keluarga selalu menyediakan waktu
untuk mengantarkan saya berobat
30 Keluarga tidak pernah menciptakan
lingkungan yang tenang untuk saya
beristirahat

76
C. Kuesioner C : Kepatuhan Menjalankan Terapi ARV

Berilah tanda ceklist (√) pada kolom dibawah ini, sesuai dengan apa
yang anda rasakan

No Pertanyaan Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak


kadang Pernah

1 Apakah anda pernah lupa


minum obat anda ?
2 Apakah anda pernah tidak
tepat jadwal pada waktu
minum obat?
3 Saat anda merasa lebih baik,
apakah anda kadang-kadang
berhenti minum obat?
4 Terkadang, jika anda
merasakan efek yang tidak
enak akibat minum obat,
apakah anda berhenti minum
obat?

77
Dukungan Keluarga Kepatuhan
No. Res JK Umr Stts Pnddkn Pkrjn Jlh kat Jlh % Kat
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10p11p12p13p14 p15 p16p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28 p29 p30 p1 p2 p3 p4
1 2 31 0 3 2 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 105 2 4 4 4 4 16 100 2
2 1 41 0 2 2 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 3 3 4 2 4 1 3 2 4 4 4 4 1 3 1 3 2 4 93 2 4 4 3 3 14 87.5 1
3 1 30 0 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 118 2 4 4 4 4 16 100 2
4 1 28 1 4 2 4 4 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 79 1 4 4 4 4 16 100 2
5 1 34 0 3 2 4 4 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 105 2 4 4 4 4 16 100 2
6 2 37 0 3 7 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 1 4 1 4 4 2 4 96 2 4 3 4 4 15 94 1
7 1 24 1 4 2 4 3 2 3 1 2 2 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 78 1 3 1 4 4 12 75 1
8 1 32 1 3 2 3 4 2 2 3 4 3 4 1 1 1 2 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 1 3 4 3 1 4 89 2 4 4 4 4 16 100 2
9 1 40 0 2 2 3 1 2 4 3 2 3 2 1 3 1 3 2 4 3 3 3 1 4 4 4 1 3 1 4 1 4 2 2 4 78 1 3 3 4 4 14 87.5 1
10 1 29 1 3 2 4 2 3 2 2 1 2 1 1 3 1 2 2 2 4 4 1 4 3 2 2 1 3 2 4 1 3 3 1 4 70 1 3 3 4 4 14 87.5 1
11 1 42 0 3 2 3 3 4 4 2 4 3 4 1 3 2 3 4 2 1 2 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 94 2 4 4 4 4 16 100 2
12 1 24 1 3 6 3 1 2 2 1 2 1 3 1 4 3 1 1 3 4 1 1 2 4 4 2 3 4 2 4 1 1 1 1 3 66 1 4 4 4 4 16 100 2
13 1 26 0 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 4 105 2 4 4 4 4 16 100 2
14 2 40 0 2 7 4 4 2 4 4 2 1 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 2 4 98 2 4 4 4 4 16 100 2
15 1 39 1 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 3 3 4 4 3 2 4 102 2 3 3 4 4 14 87.5 1
16 1 48 0 2 2 2 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 2 1 1 2 2 3 2 4 1 4 1 1 3 4 1 78 1 1 3 4 4 12 75 1
17 1 34 1 3 7 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 1 1 1 4 1 1 4 4 1 4 1 1 4 1 1 3 80 2 4 4 4 4 16 100 2
18 1 23 1 3 3 1 1 1 4 1 1 4 4 3 1 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 1 1 1 4 4 1 4 4 1 4 68 1 4 3 3 3 13 81.3 1
19 1 27 1 3 2 4 4 3 3 4 3 4 1 4 1 4 3 3 1 1 1 2 4 1 1 4 3 1 3 1 2 2 4 2 2 76 1 4 3 3 3 12 75 1
20 1 24 0 3 6 4 4 3 3 3 4 3 2 1 1 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 100 2 4 4 4 4 16 100 2
21 1 35 0 2 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 2 4 4 3 2 4 4 4 3 1 3 3 4 4 3 1 3 97 2 4 4 4 4 16 100 2
22 1 24 0 4 2 4 4 4 4 4 3 4 1 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 110 2 4 4 4 4 16 100 2
23 1 30 1 3 2 3 3 1 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 2 4 83 2 4 2 3 3 12 75 1
24 2 39 0 3 7 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 97 2 4 4 4 4 16 100 2
25 1 26 1 3 7 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 1 3 100 2 4 4 4 4 16 100 2
26 1 40 0 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 4 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 45 1 4 4 4 4 16 100 2
27 2 46 1 2 7 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 72 1 2 3 4 4 13 81.3 1
28 1 44 1 3 1 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 3 2 4 103 2 3 3 4 4 14 87.5 1
29 1 36 0 3 2 4 1 1 4 4 3 1 3 1 1 3 1 1 1 4 1 4 1 2 4 2 2 1 3 4 2 4 4 1 4 72 2 4 4 4 4 16 100 2
30 1 30 0 3 2 3 3 1 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 4 4 4 4 2 4 81 2 4 2 3 3 12 75 1
31 1 32 1 4 1 4 4 4 4 4 2 4 1 3 2 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 103 2 4 4 4 4 16 100 2
32 1 42 0 4 2 2 4 2 2 2 2 1 3 4 1 3 1 1 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 4 1 3 3 1 4 71 1 4 2 4 4 14 87.5 1
33 2 33 0 2 2 4 4 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 103 2 4 4 4 4 16 100 2
34 1 35 0 3 2 2 2 1 3 2 1 2 4 4 2 3 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 1 4 4 1 4 4 1 4 66 1 3 3 4 4 14 87.5 1
35 2 32 0 2 7 4 4 2 4 4 2 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 1 4 105 2 2 4 4 4 14 87.5 1
36 1 31 1 2 2 4 4 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 103 2 4 4 4 4 16 100 2
37 2 29 0 3 7 4 3 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 3 1 4 4 1 4 101 2 4 4 4 4 16 100 2
38 2 35 0 3 2 4 4 3 4 3 1 2 1 4 1 3 1 3 2 1 4 1 4 4 3 4 4 4 3 4 3 1 3 2 3 84 2 4 4 4 4 16 100 2
39 1 26 1 3 2 3 4 2 1 3 3 3 2 4 1 3 3 3 3 2 1 2 1 3 1 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 80 1 3 3 4 4 14 87.5 1
40 1 36 0 2 2 1 4 1 1 1 1 2 3 3 2 1 1 1 3 4 2 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 81 2 4 4 4 4 16 100 2
41 1 27 1 4 2 4 4 4 4 1 4 2 1 4 1 4 1 1 4 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 1 2 2 3 3 83 2 4 4 4 4 16 100 2
42 1 38 0 3 2 4 1 4 1 4 4 4 1 1 4 1 1 4 1 1 4 1 1 2 1 4 4 4 3 4 3 3 1 4 1 76 1 4 4 4 4 16 100 2
43 2 42 0 4 7 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 88 2 4 4 4 4 16 100 2
44 1 46 0 3 2 3 1 4 3 3 1 2 4 4 3 3 4 4 4 1 1 1 4 2 3 2 4 1 3 3 3 2 2 3 2 80 2 4 4 4 4 16 100 2
45 1 25 1 3 7 2 4 2 1 2 4 4 2 4 1 3 2 1 4 4 1 4 2 1 3 2 1 2 4 3 1 4 1 4 2 75 1 3 3 2 4 12 75 1
46 1 32 0 3 1 4 2 4 1 3 2 4 1 4 4 4 4 1 2 1 1 4 1 1 4 2 2 3 3 2 3 3 4 4 3 81 2 4 4 4 4 16 100 2
47 1 37 1 4 2 4 1 4 1 4 1 1 1 3 3 4 4 1 1 1 4 1 1 4 1 3 1 2 1 4 3 4 1 4 4 72 1 3 2 4 4 13 81 1
48 1 45 0 3 2 3 1 1 4 4 4 1 4 1 1 2 4 1 3 3 1 3 1 1 3 3 1 1 1 3 4 3 4 3 1 70 1 4 4 4 4 16 100 2
49 2 29 1 4 7 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 2 1 4 3 2 4 2 4 4 2 3 3 2 4 3 1 2 80 2 2 3 4 4 13 81 1
50 2 45 0 3 7 4 1 1 1 4 1 2 1 4 2 1 3 3 4 1 4 3 4 4 1 2 2 4 2 1 4 4 3 1 2 74 1 3 3 4 4 14 87.5 1
51 2 33 1 4 7 4 1 4 4 1 4 1 4 1 2 3 4 4 4 4 4 1 3 1 3 4 1 3 1 3 1 3 1 3 3 80 2 4 4 4 4 16 100 2
52 1 47 0 3 2 4 4 4 1 4 4 4 1 1 4 1 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 4 3 1 1 1 3 4 3 1 79 1 3 4 4 4 15 94 1
53 1 40 1 4 1 4 3 4 2 1 3 3 1 1 2 4 2 4 4 1 4 1 1 2 4 3 4 1 1 3 2 1 2 4 1 73 1 4 4 4 4 16 100 2
54 1 45 0 3 3 4 1 4 3 3 3 4 1 2 3 4 1 2 4 3 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 94 2 4 4 4 4 16 100 2
55 1 34 1 3 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 2 1 3 3 4 1 2 2 3 3 2 1 2 2 3 89 2 2 3 3 4 12 75 1
56 1 32 0 3 1 4 1 4 1 1 4 4 1 4 4 1 4 1 3 3 1 3 3 3 4 2 1 4 3 4 3 3 1 3 2 80 2 4 4 4 4 16 100 2
57 1 40 0 2 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 1 3 3 2 2 2 3 4 1 4 2 1 2 4 4 2 3 3 2 3 2 84 2 4 4 4 4 16 100 2
58 2 37 0 3 4 4 1 4 2 4 4 4 1 4 1 3 1 1 1 4 1 4 1 2 4 2 4 2 4 2 3 1 1 4 4 78 1 4 4 4 4 16 100 2
59 1 47 0 4 1 4 2 4 1 4 1 2 1 4 2 4 2 2 2 1 2 4 2 1 1 4 4 4 4 1 4 3 3 2 1 76 1 4 4 4 4 16 100 2
60 1 42 1 2 4 2 4 3 3 2 2 3 2 4 4 3 1 1 3 3 1 1 2 4 4 2 3 4 3 1 1 2 4 4 4 80 1 3 3 3 4 13 81 1
61 1 31 1 3 7 2 2 2 3 3 2 4 4 1 2 4 1 1 4 4 1 1 1 3 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 1 70 1 4 4 4 4 16 100 2
62 2 25 1 3 7 3 4 2 2 3 4 3 4 1 1 3 2 4 4 1 2 1 4 2 3 4 4 1 1 1 2 3 3 4 1 77 1 4 4 4 4 16 100 2
63 2 30 1 4 4 1 3 1 2 2 3 2 1 1 4 4 4 1 3 3 3 1 4 4 4 2 4 3 1 3 2 1 4 2 3 76 1 3 4 4 4 15 94 1
64 1 25 1 2 4 2 4 3 2 4 3 2 4 1 2 2 4 1 4 3 4 4 2 2 2 3 4 1 1 3 4 4 4 3 3 85 1 4 4 3 3 14 87.5 1
65 1 47 0 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 1 4 4 4 1 4 3 4 4 3 2 4 2 1 3 4 3 4 4 2 1 4 93 1 3 3 3 3 12 75 1
66 1 45 0 3 2 4 1 4 1 4 4 4 1 1 4 1 3 4 4 4 1 1 4 3 2 4 1 2 1 2 3 4 3 4 2 81 2 4 4 4 4 16 100 2
67 1 26 1 3 7 3 4 4 4 1 4 4 1 4 1 4 1 2 3 3 1 1 1 1 4 2 1 2 2 2 3 3 4 2 4 76 1 4 4 4 4 16 100 2
68 1 39 1 3 6 2 2 3 1 1 4 1 4 3 1 3 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2 4 4 1 1 2 4 2 2 1 69 1 3 2 4 4 13 81 1
69 1 45 0 4 1 4 4 1 4 1 4 4 1 4 2 3 3 3 3 3 1 2 4 3 1 4 1 2 4 1 4 4 1 4 2 82 2 4 4 4 4 16 100 2
70 2 26 1 3 7 3 1 4 3 3 4 1 3 1 2 2 2 4 3 4 4 4 4 1 2 2 1 2 2 2 1 3 2 1 3 74 1 4 4 4 4 16 100 2
71 1 24 1 4 7 4 4 2 4 2 2 2 1 2 1 3 2 1 3 3 1 3 3 3 4 2 1 4 3 4 4 1 4 4 1 78 1 3 2 2 4 11 68.7 1

Jenis Kelamin (JK) : 1. Laki-laki Pendidikan :1. SD Dukungan Keluarga : 1. Tidak Baik < Pekerjaan : 1. PNS 7. Pedagang
2. Perempuan 2. SMP 80 2. Militer TNI/ 8. Lainnya
3. SMA 2. Baik > 80 Polri 9. Tidak Bekerj
4. Perguruan Tinggi 3. Wiraswasta
Kepatuhan : 1. Tidak Patuh < 4. Petani
95%
Status 0 : Kawin 2. Patuh > 5. Nelayan
: 1 : Belum 95% 6. Buruh/Karyawan
Kawin
Dukungan Keluarga Kepatuhan
No. JK UmrStts Pnddkn Pkrjn Jlh % Kat
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27p28 p29 p30 Jlh kat p1 p2 p3 p4
Res
1 2 31 0 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 2 3 4 4 1 1 4 1 1 3 1 92 1 1 0 0 2 50
2 1 41 0 2 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 2 1 1 3 3 4 4 4 1 4 3 4 2 2 1 88 0 0 1 1 2 50
3 1 30 1 4 3 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4 2 4 1 1 4 1 1 4 1 85 0 0 0 0 0 0
4 1 28 1 4 3 4 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 74 0 0 0 0 0 0
5 1 34 1 3 3 4 1 1 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 2 3 4 4 1 1 4 1 1 3 1 80 1 1 0 0 2 50
6 2 37 0 3 9 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 4 4 1 3 1 3 4 2 3 4 3 4 1 1 1 1 2 1 77 4 3 0 0 7 175
7 1 24 1 4 3 4 2 2 3 1 2 2 1 2 2 4 4 4 4 2 4 2 3 4 1 4 4 4 1 3 3 2 2 2 1 78 1 2 0 0 3 75
8 1 32 1 3 3 3 1 2 2 3 4 3 1 4 1 1 2 4 3 1 4 1 3 4 1 2 4 4 2 4 3 1 2 1 1 72 0 0 0 0 0 0
9 1 40 0 2 3 3 4 2 4 3 2 3 3 4 3 1 3 2 4 2 3 2 1 4 1 4 1 3 4 1 1 1 3 2 1 75 1 1 0 0 2 50
10 1 29 1 3 3 4 3 3 2 2 1 2 4 4 3 1 2 2 2 1 4 4 4 3 3 2 1 3 3 1 1 2 2 1 1 71 1 1 0 0 2 50
11 1 42 0 3 3 3 2 4 4 2 4 3 1 4 3 2 3 4 2 4 2 1 4 3 1 3 2 4 1 1 4 1 2 3 2 79 1 1 0 0 2 50
12 1 24 1 3 8 3 4 2 2 1 2 1 2 4 4 3 1 1 3 2 1 4 2 4 1 2 3 4 3 1 1 4 4 1 2 72 0 0 0 0 0 0
13 1 26 1 3 3 4 1 2 4 4 4 4 2 1 3 2 4 4 4 1 4 1 2 4 1 4 4 2 2 2 4 1 2 2 1 80 1 1 0 0 2 50
14 2 40 3 2 9 4 1 2 4 4 2 1 1 1 3 2 4 3 4 1 4 1 2 4 1 2 4 2 2 2 4 2 1 2 1 71 1 1 0 0 2 50
15 1 39 1 2 3 4 1 2 4 4 4 2 1 1 3 2 4 4 4 1 4 1 2 4 1 2 4 2 2 2 4 1 2 2 1 75 1 1 0 0 2 50
16 1 48 3 2 3 2 2 2 2 4 4 4 2 1 3 3 4 4 2 3 2 4 1 2 3 3 2 4 4 1 1 4 2 4 4 83 2 1 0 0 3 75
17 1 34 1 3 9 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4 4 4 1 1 4 1 1 4 1 2 85 0 0 0 0 0 0
18 1 23 1 3 4 1 4 1 4 1 1 4 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43 0 1 1 1 3 75
19 1 27 1 3 3 4 1 3 3 4 3 4 4 1 1 4 3 3 1 4 1 3 4 1 4 4 3 1 2 4 2 3 1 2 3 81 0 1 1 1 3 75
20 1 24 1 3 8 4 1 3 3 3 4 3 3 4 1 2 4 3 4 1 3 2 4 4 1 4 4 4 1 2 4 1 1 3 2 83 0 0 0 0 0 0
21 1 35 3 2 3 4 1 2 4 4 4 4 2 1 3 2 4 3 2 1 4 2 2 4 1 4 3 1 2 2 4 1 2 1 2 76 1 1 0 0 2 50
22 1 24 1 4 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 1 4 4 1 4 4 4 1 1 4 1 2 4 1 91 1 0 0 0 1 25
23 1 30 1 3 3 3 2 1 2 2 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 1 1 4 1 1 2 1 62 0 2 1 1 4 100
24 2 39 0 3 9 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 1 3 3 3 2 3 1 3 4 1 3 4 3 1 2 4 1 1 3 1 72 0 1 0 0 1 25
25 1 26 1 3 9 4 1 2 4 4 4 4 2 1 3 2 4 4 2 1 4 2 2 4 1 3 3 2 1 1 4 1 2 1 2 75 1 1 0 1 3 75
26 1 40 3 2 4 2 4 1 1 1 1 1 3 1 1 4 1 1 1 4 1 3 1 1 3 1 1 1 3 3 1 3 3 1 3 56 2 2 1 0 5 125
27 2 46 1 2 9 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 59 2 1 0 0 3 75
28 1 44 1 3 2 4 1 2 4 4 4 4 2 1 3 2 4 4 4 1 2 1 2 4 1 4 4 2 2 2 4 1 2 2 1 78 1 1 0 0 2 50
29 1 36 1 3 3 4 4 1 4 4 3 1 2 4 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 55 0 0 0 0 0 0
30 1 30 1 3 3 3 2 1 2 2 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 3 3 1 1 4 1 1 2 1 62 0 2 1 1 4 100
31 1 32 1 4 1 4 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 1 2 1c 4 1 4 4 4 1 1 4 1 2 4 1 77 1 0 0 0 1 25
32 1 42 0 4 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 51 0 2 0 0 2 50
33 2 33 0 2 3 4 1 2 4 4 2 4 2 1 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 92 0 0 0 0 0 0
34 1 35 0 3 3 2 3 1 3 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43 1 1 0 0 2 50
35 2 32 0 2 9 4 1 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 4 4 3 1 2 4 1 3 1 1 86 2 0 0 0 2 50
36 1 31 1 2 3 4 1 2 4 4 2 4 2 1 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 92 0 0 0 0 0 0
37 2 29 1 3 9 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 3 3 1 2 1 1 1 1 1 90 0 0 0 0 0 0
38 2 35 0 3 3 4 1 3 4 3 1 2 4 1 1 3 1 3 2 4 1 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 3 2 2 82 0 0 0 0 0 0
39 1 26 1 3 3 3 1 2 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 3 1 3 4 1 4 3 2 2 3 1 1 3 1 69 1 1 0 0 2 50
40 1 36 0 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 39 0 0 0 0 0 0
Kepatuhan
Jlh % Kat
p1 p2 p3 p4
4 4 4 4 16 100 2
4 4 3 3 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
3 3 4 4 14 87.5 1
4 3 4 4 15 94 1
3 1 4 4 12 75 1
4 4 4 4 16 100 2
3 3 4 4 14 87.5 1
3 3 4 4 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
3 3 4 4 14 87.5 1
3 3 4 4 14 87.5 1
3 3 4 4 14 87.5 1
1 3 4 4 12 75 1
4 4 4 4 16 100 2
4 3 3 3 13 81.25 1
4 3 3 3 12 75 1
4 4 4 4 16 100 2
3 3 4 4 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
4 2 3 3 12 75 1
4 3 4 4 15 94 2
3 3 4 3 12 75 1
4 4 4 4 16 100 2
2 3 4 4 13 81.25 1
3 3 4 4 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
4 2 3 3 12 75 1
3 4 4 4 15 94 1
4 2 4 4 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
3 3 4 4 14 87.5 1
2 4 4 4 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
3 3 4 4 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
4 3 3 2 12 75 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
3 3 4 4 14 87.5 1
3 3 2 4 12 75 1
4 4 4 4 16 100 2
3 2 4 4 13 81 1
4 4 4 4 16 100 2
2 3 4 4 13 81 1
3 3 4 4 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
3 4 4 4 15 94 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
2 3 3 4 12 75 1
3 3 3 3 12 75 1
3 4 3 4 14 87.5 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
3 3 3 4 13 81 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
3 4 4 4 15 94 1
4 4 3 3 14 87.5 1
3 3 3 3 12 75 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
3 2 4 4 13 81 1
4 4 4 4 16 100 2
4 4 4 4 16 100 2
3 2 2 4 11 68.7 1
248 243 268 273 1030 103
Lampiran 10 Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas

Hasil Uji Validitas Kuesioner Dukungan Keluarga

No. Pertanyaan r Hitung r Tabel (α = 5%) Keterangan


1 0,645 0,444 valid
2 0,783 0,444 valid
3 0,588 0,444 valid
4 0,783 0,444 valid
5 0,783 0,444 valid
6 0,691 0,444 valid
7 0,783 0,444 valid
8 0,588 0,444 valid
9 0,801 0,444 valid
10 0,588 0,444 valid
11 0,588 0,444 valid
12 0,801 0,444 valid
13 0,801 0,444 valid
14 0,594 0,444 valid
15 0,783 0,444 valid
16 0,588 0,444 valid
17 0,449 0,444 valid
18 0,594 0,444 valid
19 0,691 0,444 valid
20 0,588 0,444 valid
21 0,801 0,444 valid
22 0,783 0,444 valid
23 0,588 0,444 valid
24 0,783 0,444 valid
25 0,801 0,444 valid
26 0,783 0,444 valid
27 0,691 0,444 valid
28 0,594 0,444 valid
29 0,801 0,444 valid
30 0,594 0,444 valid

Hasil Uji Validitas Kuesioner Kepatuhan Pengobatan ARV

No. Pertanyaan r Hitung r Tabel (α = 5%) Keterangan


1 0,599 0,444 valid
2 0,528 0,444 valid
3 0,767 0,444 valid
4 0,767 0,444 valid

78
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Dukungan Keluarga dan Kepatuhan Program

Pengobatan ARV

Variabel r Hitung r Tabel 5% Keterangan


Dukungan Keluarga 0,963 0,444 reliabel
Kepatuhan 0,595 0,444 reliabel

79
Lampiran 11 Uji Normalitas Dukungan Keluarga

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

VAR00001 71 100.0 0 .0% 71 100.0%


%

Descriptives

Statistic Std. Error

VAR00001 Mean 84.3521 1.56998

95% Confidence Interval for Lower Bound 81.2209


Mean
Upper Bound 87.4833

5% Trimmed Mean 84.2543

Median 80.0000

Variance 175.003

Std. Deviation 1.32289E1

Minimum 45.00

Maximum 118.00

Range 73.00

Interquartile Range 20.00

Skewness .236 .285

Kurtosis .130 .563

80
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

VAR00001 .163 71 .00 .94 71 .005


0 8

a. Lilliefors Significance Correction

VAR00001 Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1,00 Extremes (=<45)


4,00 6 . 6689
24,00 7 . 000122234456666678888899
20,00 8 . 00000011111233445899
8,00 9 . 33446778
12,00 10 . 001233335555
2,00 11 . 08

Stem width: 10,00


Each leaf: 1 case(s)

81
82
Lampiran 12 Hasil Uji Statistik

Statistics

jenis_kelamin umur status pendidikan pekerjaan dukunga_keluarga kepatuhan

N Valid 71 71 71 71 71 71 71

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

jenis_kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid laki-laki 54 76.1 76.1 76.1

perempuan 17 23.9 23.9 100.0

Total 71 100.0 100.0

umur

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid remaja akhir 8 11.3 11.3 11.3


dewasa awal 32 45.1 45.1 56.3

dewasa akhir 26 36.6 36.6 93.0

lansia awal 5 7.0 7.0 100.0

Total 71 100.0 100.0


status

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kawin 39 54.9 54.9 54.9

tidak kawin 32 45.1 45.1 100.0

Total 71 100.0 100.0

pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid smp 15 21.1 21.1 21.1

smp 40 56.3 56.3 77.5

perguruan tinggi 16 22.5 22.5 100.0

Total 71 100.0 100.0

pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid pns 7 9.9 9.9 9.9

wiraswasta 34 47.9 47.9 57.7

petani 5 7.0 7.0 64.8

nelayan 4 5.6 5.6 70.4

lainnya 3 4.2 4.2 74.6

tidak bekerja 18 25.4 25.4 100.0

Total 71 100.0 100.0


dukunga_keluarga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak baik 32 45.1 45.1 45.1

baik 39 54.9 54.9 100.0

Total 71 100.0 100.0

kepatuhan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak patuh 29 40.8 40.8 40.8

patuh 42 59.2 59.2 100.0

Total 71 100.0 100.0


Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

dk * kepatuhan 71 100.0% 0 .0% 71 100.0%

dk * kepatuhan Crosstabulation

kepatuhan

tidak patuh patuh Total

dk tidak baik Count 20 12 32

Expected Count 13.1 18.9 32.0

% within dk 62.5% 37.5% 100.0%

% of Total 28.2% 16.9% 45.1%

baik Count 9 30 39

Expected Count 15.9 23.1 39.0

% within dk 23.1% 76.9% 100.0%

% of Total 12.7% 42.3% 54.9%

Total Count 29 42 71

Expected Count 29.0 42.0 71.0

% within dk 40.8% 59.2% 100.0%

% of Total 40.8% 59.2% 100.0%


Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 11.306a 1 .001

Continuity Correctionb 9.734 1 .002

Likelihood Ratio 11.557 1 .001

Fisher's Exact Test .001 .001

Linear-by-Linear Association 11.147 1 .001

N of Valid Casesb 71
0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,07.

Computed only for a 2x2 table


Lampiran 13 Dummy Tabel

1. Dukungan Keluarga

Tidak
Selalu Sering Jarang Total
No Pernyataan Pernah
f % f % f % f % f %
1 Mengingatkan untuk
42 59,1 14 19,7 12 16,9 3 4,2 71 100
beristirahat dengan cukup
2 Tidak satupun anggota
keluarga yang
36 50,7 11 15,1 7 9,8 17 23,9 71 100
memperhatikan kebutuhan
saya
3 Selalu menyiapkan obat 23 32,3 11 15,1 24 33,8 13 18,3 71 100
4 Menyediakan waktu untuk
berkomunikasi dan 31 43,6 14 19,7 13 18,3 13 18,3 71 100
berinteraksi
5 Mendiskusikan tentang
keadaan kesehatan dengan
anggota keluarga lainnya 32 45 13 18,3 14 19,7 12 16,9 71 100
dan mencari pengobatan
yang terbaik
6 Menanyakan bagaimana
perkembangan pengobatan
32 45 12 16,9 14 19,7 13 18,3 71 100
kepada dokter/petugas
kesehatan
7 Mendengarkan keluhan
31 43,6 13 18,3 16 22,5 11 15,1 71 100
dan keinginan saya
8 Keluarga tidak
mengijinkan untuk 18 25,3 20 28,1 8 11,2 25 35,2 71 100
mengambil obat sendiri
9 Keluarga tidak
mengijinkan untuk
30 42,2 9 12,6 7 9,8 25 35,2 71 100
melakukan pekerjaan
apapun ketika sakit

10 Keluarga selalu
melibatkan saya mengenai
16 22,5 18 25,3 17 23,9 19 26,7 71 100
pengobatan/terapi ARV
yang saya jalani
11 Keluarga menganggap
saya sama dengan anggota 25 35,2 23 32,3 12 16,9 21 29,5 71 100
keluarga lain yang tidak
menderita sakit
88
HIV/AIDS. Sehingga
tidak ada prioritas untuk
saya selama saya
menjalankan pengobatan
12 Keluarga memberikan
pujian kepada saya
meminum obat secara 29 40,8 14 19,7 13 18,3 15 21,1 71 100
teratur

13 Keluarga memotivasi saya


27 38 12 16,9 12 16,9 20 28,1 71 100
untuk rutin meminum obat
14 Keluarga ikut serta dalam
memantau perkembangan
30 42,1 17 23,9 15 21,1 19 26,7 71 100
pengobatan yang saya
jalani
15 Keluarga tidak
mengetahui tentang
30 42,1 20 28,1 6 8,4 15 21,1 71 100
perkembangan pengobatan
saya
16 Keluarga memberitahu
saya bahaya yang akan
25 35,2 12 16,9 20 28,1 14 19,7 71 100
terjadi jika saya tidak rutin
minum obat

17 Keluarga menganggap
tidak perlu mengingatkan 30 42,1 14 19,7 7 9,8 20 28,1 71 100
saya meminum obat
18 Keluarga mencari
informasi mengenai
kesehatan saya selama
21 29,5 13 18,3 18 25,3 19 26,7 71 100
pengobatan lewat buku,
majalah, TV atau dari
tenaga kesehatan
19 Keluarga selalu
mengingatkan saya untuk 30 42,1 15 21,1 13 18,3 13 18,3 71 100
selalu rutin minum obat
20 Keluarga berpendapat
tidak perlu mencari tahu
36 50,7 15 21,1 11 15,4 9 12,6 71 100
tentang penyakit
HIV/AIDS
21 Keluarga menyarankan
untuk mengontrol
kesehatan saya secara 26 36,6 15 21,1 24 33,8 6 8,4 71 100
rutin ke pelayanan
kesehatan
22 Keluarga berpendapat jika
saya terlalu lelah maka 32 45 11 15,4 12 16,9 16 22,5 71 100
daya tahan tubuh saya

89
akan menurun
23 Keluarga selalu
menyediakan makanan
26 36,6 15 21,1 17 23,9 13 18,3 71 100
yang disarankan oleh
dokter/petugas kesehatan
24 Keluarga hanya
menyediakan makanan
26 36,6 21 29,5 8 11,2 16 22,5 71 100
seadanya selama saya
sakit
25 Tidak ada dana khusus
untuk memeriksakan
25 35,2 22 30,9 9 12,6 15 21,1 71 100
kesehatan dan untuk biaya
pengobatan saya
26 Walaupun tidak mampu,
keluarga selalu berusaha
untuk mencari biaya 27 38 18 25,3 9 12,6 17 23,9 71 100
pengobatan saya

27 Keluarga/anggota
keluarga menyatakan tidak
39 54,9 18 25,3 5 7 9 12,6 71 100
sanggup untuk membiayai
pengobatan saya
28 Keluarga menganggap
tidak perlu mengantarkan
saya periksa kesehatan
jika keadaan saya masih
28 39,4 23 32,3 11 15,4 9 12,6 71 100
baik

29 Keluarga selalu
menyediakan waktu untuk
21 29,5 15 21,1 18 25,3 17 23,9 71 100
mengantarkan saya
berobat
30 Keluarga tidak pernah
menciptakan lingkungan
yang tenang untuk saya 35 49,2 16 22,5 10 14 10 14 71 100
beristirahat

90
Kepatuhan Terapi Pengobatan

Kadang- Tidak
Selalu Sering Jarang Pernah Total
No Pernyataan kadang

f % f % f % f % f % f %
1 Saya tidak pernah
lupa minum obat 0 0 1 1,4 4 5,6 16 22,5 71 100
50 70,4
2 Saya selalu minum
obat sesuai dengan 0 0 1 1,4 6 8,4 17 23,9 71 100
jadwal 47 66,1

3 saya berhenti untuk


minum obat ketika
0 0 0 0 2 2,8 9 12,6 60 84,5 71 100
saya merasa lebih
baik
4 saya berhenti minum
obat jika saya
merasakan efek yang
0 0 0 0 0 0 7 9,8 71 100
tidak enak akibat 64 90,1
minum obat

91
Lampiran 14

CURICULUM VITAE

Nama : Denis Marsela

Tempat/Tgllahir : Tanjung Pauh Mudik, 20 Desember 1995

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Syawalludin

Nama Ibu : Helmi Aswati, S.Pd

Alamat : Jl. Dr. M. Hatta, Simpang Pasia, Pauh Padang

Riwayat Pendidikan :

a. SDN No 40/III Tanjung Pauh Mudik tahun 2000 - 2007

b. SMPN 3 Sungai Penuh tahun 2007 - 2010

c. SMAN 2 Sungai Penuh tahun 2011 - 2013

d. Fakultas Keperawatan Universitas Andalas Padang 2013 - Sekarang

92

Anda mungkin juga menyukai