SUPRIADI
K11113314
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS
HASANUDDIN MAKASSAR
2017
ii
iii
RINGKASAN
SUPRIADI
“ FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT
KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAPASA”
xi + VI BAB + 69 Halaman + 12 Tabel + VI Lampiran
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
serta salam tak lupa penulis haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW kepada
kendala yang dihadapi dalam merampung skripsi ini. Alhamdulillah saya ucapkan
terima kasih kepada semua orang yang terlibat membantu baik moril maupun
Penghargaan dan terima kasih yang tak terkira kepada Ibu saya
Hj.Panynyiwi dan Ayah saya H. Marsuki yang telah mencurahkan cinta dan kasih
sayangnya yang selalu memberikan dukungan baik doa dan materi kepada penulis
semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat ,kesehatan dan keberkahan atas
Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang membantu penulis dalam
berbagai hal. Oleh karena itu dengan rasa hormat dan terima kasih sedalam
dalamnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. drg. H. A. Zulkifli A., M.Kes. selaku Dekan Fakultas
v
2. Ibu Dr. Masni, Apt, MSPH selaku ketua Departemen Biostatistik, selama
Hasanuddin.
dan Bapak Dr. Stang M.kes selaku pembimbing II, yang selalu
4. Bapak dr. Mukhsen Sarake,MS, Bapak Indra Dwinata SKM,MPH. dan Ibu
Indra Fajarwati SKM, MA selaku penguji selama proposal, hasil dan pada
5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang
6. Seluruh staf pegawai FKM Unhas atas segala arahan, dan bantuan yang
vi
10. Teman-teman dan adik-adik pengurus HIMASTIK periode 2016/2017 dan
satu persatu.
11. Sahabat-sahabat saya ria, iqbal, zafwan, ade, dinda, wati, sahrul, khalis
semangat
Kesehatan desa Gattareng terima kasih atas pengalaman yang menarik dan
tak terlupakan.
14. Serta semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.
demikian, penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat, semoga Allah SWT
Supriadi
vii
DAFTAR ISI
RINGKASAN....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................6
D. Manfaat Penelitian.........................................................................7
H. Kerangka Teori.............................................................................27
viii
BAB III KERANGKA KONSEP
D. Hipotesis ................................................................................. 36
F. Penyajian Data.......................................................................... 42
B. Hasil Penelitian............................................................................43
C. Pembahasan..................................................................................54
A. Kesimpulan.................................................................................66
B. Saran...........................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................69
ix
DAFTAR TABEL
Puskesmas Kapasa............................................................................44
x
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Suami dengan
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Kuesioner
xii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang memiliki jumlah penduduk sangat tinggi. Setiap tahun jumlah penduduk
No. 10 tahun 1992 yaitu orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota
bertempat tinggal disuatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu
sisi lain perubahan yang terjadi dapat pula disebabkan kebijakan dalam
program keluarga berancana nasional. Jika kita telah secara lebih mendalam
tersebut akan mengalami sebuah kondisi dimana penduduk yang sangat padat,
ketika penduduk sangat padat dan tidak diimbangi dengan aspek mobilitas
yang baik, misalnya seperti aspek kesehata, aspek ekonomi, dan bahkan
3
bahkan lebih dari itu masyarakat akan hidup dengan kondisi yang tidak
dan tugas yang berat bagi pemerintah, maka dari itu pemerintah sangat
adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan,
2009).
dari unit ini kemudian berkembang menjadi unit lebih besar yang disebut
keluarga atau rumah tangga itu tertib dan teratur, maka bentuk suatu
masyarakat itupun akan tertib dan teratur pula dan demikian pula sebaliknya.
(Nuraini, 2013).
dalam program pembangunan Nasional dan bertujuan untuk turut serta dalam
rata ASEAN (58,1%). Akan tetapi masih lebih rendah dibandingkan Vietnam
(78%), Kamboja (79%) dan Thailand (80%). Padahal jumlah Wanita Usia
(Kemenkes, 2013).
jumlah pasangan usia subur 36.993.725 sebanyak 61.29% dari jumlah kepala
pasangan usia subur yang ikut KB. Berdasarkan peserta KB, kontrasepsi yang
2016).
peserta), pil (31.209 peserta), implant (18.225 peserta), IUD (15.224 peserta),
kondom (6.123 peserta), MOW (4.542 peserta) dan MOP (598 peserta)
orang dengan jumlah peserta KB sebanyak 1574 orang dan bukan peserta KB
keluarga yang memiliki anak lebih dari 2, ini sangat bertolak belakang
dengan visi yang diusung oleh pemerintah dalam program keluarga nasional
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Kapasa?
2. Tujuan khusus
Kapasa?
Kapasa?
Kapasa?
Puskesmas Kapasa?
Kapasa?
7
D. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sumber
Puskesmas Kapasa.
2. Manfaat Ilmiah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan atau referensi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri
2012).
bahwa keluarga berencana adalah upaya mengatur kehamilan anak, jarak, dan
(Rizkitama, 2015).
berencana (KB) dapat diartikan sebagai suatu usaha yang mengatur banyaknya
kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif bagi ibu, ayah serta
9
secara bebas dan bertanggung jawab tentang jumlah dan jarak antara satu anak
dengan anak lainnya dan untuk mendapatkan informasi dan sarana dalam
Berencana Nasional) tahun 2016 yaitu “Menjadi lembaga yang handal dan
(BKKBN, 2016).
dan konsepsi berarti pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan
sel sperma (sel pria) yang menyebabkan kehamilan. Jadi, kontrasepsi adalah
2015).
Kontrasepsi terbagi atas dua yaitu secara alami dan bantuan alat.
seksual pada masa subur, cara ini lebih dikenal dengan metode kalender.
efektif karena kadar perhitungan masa subur bisa meleset dan tidak akurat
(Wikojoastro, 2013).
(Saifuddin, 2006) :
11
2. Berdaya guna, dalam arti bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
4. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan
budaya di masyarakat.
2004).
1. Kontrasepsi Sterilisasi
wanita (tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses Sterilisasi ini
istri karena sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup
salah menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak
melahirkan saat bayi hanya minum ASI (Air Susu Ibu) dan
Tapi jika ibu hanya menyusui kurang dari enam jam per hari,
(1) Kondom : terbuat dari latex. Terdapat kondom untuk pria maupun
cairan, krim atau tisu vagina yang harus dimasukkan ke dalam vagina
sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu kurang dari enam jam
setelah senggama.
13
(3) Vaginal diafragma : lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan
menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina enam jam
(4) IUD (Intra Uterina Device) atau spiral : terbuat dari bahan
c) Kontrrasepsi Hormonal
petunjuk hitungan hari yang ada pada setiap blisternya, suntikan, susuk,
berhormon.
terbanyak.
1. Pengertian
dimana salah seorang menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi
a) Akseptor aktif, yaitu akseptor yang ada pada saat ini menggunakan
mengakhiri kesuburan.
kontrasepsi baik dengan cara yang sama atau berganti cara setelah
d) Akseptor langsung, yaitu: Para istri yang memakai salah satu cara
yakni perilaku (behavior causes) dan faktor di luar perilaku (non behavior
causes). Perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor, yakni
16
terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang dianut
pot obat desa, dokter atau bidan praktek swasta, dan sebagainya. Untuk
diperlukan perilaku contoh dari para tokoh masyarakat, tokoh agama, para
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami istri yang terikat
dalam perkawinan yang sah yang umur istrinya antara 15-49 tahun (Pinem,
2009). Pasangan Usia Subur adalah pasangan suami-istri yang istrinya berumur
15-49 tahun dan masih haid, atau pasangan suami-istri yang istrinya berusia
kurang dari 15 tahun dan sudah haid, atau istri sudah berumur lebih dari 50
tahun, tetapi masih haid. PUS merupakan sasaran utama program KB sehingga
2. Jarak kehamilan 2–4 tahun, adalah jarak yang paling aman bagi kesehatan
ibu-anak.
3. Umur melahirkan antara 20–30 tahun, adalah umur yang paling aman bagi
kesehatan ibu-anak.
(di atas usia 30 tahun). Masa reproduksi (kesuburan) ini merupakan dasar
1. Definisi Puskesmas
kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
2. Tujuan Puskesmas
(Trihono, 2005).
3. Fungsi Puskesmas
(Trihono, 2005)
melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap (Jabbar, 2014).
22
4. Peran Puskesmas
tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan
(Effendi, 2009).
Lingkungan Pemerintah Daerah, hal ini telah sesuai dengan pasal 38, yakni di
Keluarga Berencana.
membina 1-2 desa atau kelurahan. Hasil evaluassi dan capaian secara nasional
tersebut adalah sumber daya manusia yang potensial terutama ada tingkat lini
24
lapangan yang selama ini telah melaksanakan tugas dengan baik yaitu Tenaga
Fungsional PLKB/PKB.
Dilihat dari tugas pokok dan fungsi PLKB/PKB adalah agent of change
pada keluarga dan masyarakat luas menuju perubahan dari tidak mendukung
penyluhan program.
1. Tujuan
kerjanya
a) Kedudukan
b) Peran
atau kelurahan.
desa/kelurahan.
3. Fungsi
Kelurahan.
26
4. Tugas
a) Perencanaan
jadwal kegiatan.
b) Pengorganisasian
c) Pelaksanaan
Keluarga Sejahtera.
H. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
Pendidikan
Pengetahuan
Pekerjaan
Efek samping
Agama
Faktor Pendorong :
Peran PLKB
Peraturan/Hukum
Faktor Pemungkin :
Keterangan
BAB III
KERANGKA KONSEP
1. Akseptor KB
2. Umur
yang sama. Usia adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan
Pasangan suami istri yang pada saat ini hidup bersama, baik
bertempat tinggal resmi dalam satu rumah ataupun tidak, dimana umur
adalah 15-44 tahun dan bukan 45-49 tahun. Hal ini tidak berarti
49, tetapi dalam kegiatan keluarga berencana mereka yang berada pada
3. Pendidikan
rasional. Oleh karena itu orang yang berpendidikan akan lebih mudah
berpendidikan rendah.
30
4. Pengetahuan
5. Pekerjaan
kesiapan mental dan financial serta karir yang sedang menanjak akan
yang sesuai.
6. Dukungan Suami
7. Peran PLKB
KB, dari tidak peduli menjadi peduli, dari tidak mau berparttisipai
B. Kerangka Konsep
UMUR
PENDIDIKAN
AKSEPTOR
PENGETAHUAN KB
PEKERJAAN
DUKUNGAN SUAMI
PERAN PLKB
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
33
1. Akseptor KB
Kriteria Objektif :
2. Umur
Kriteria Objektif :
3. Pendidikan
Kriteria Objektif :
4. Pengetahuan
skala Guttman dimana jawaban yang benar, responden diberi skor 1 dan
pengetahuan adalah :
Kriteria Objektif :
5. Pekerjaan
uang.
Kriteria Objektif :
ya : Bila bekerja
6. Dukungan Suami
Kriteria Objektif :
desa/kelurahan.
Kriteria Objektif :
kelurahan
36
kelurahan
D. Hipotesis Penelitian
f) Tidak ada hubungan peran PLKB pada pasangan usia subur dengan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dengan rancangan cross sectional study atau studi potong lintang untuk
1. Lokasi penelitian
berdasarkan data dari BKKBN dan UPT KB yang ada di Kota Makassar.
1. Populasi Penelitian
2. Sampel
enelitian,
p maka digunakan rumus Lameshow, yaitu :
39
𝑵.𝒁𝟐.𝑷.𝑸
n=
𝒅𝟐(𝑵−𝟏)+𝒁𝟐.𝑷.𝑸
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi(2396)
Q = 1 ; P = 1 – 0,65 = 0,35
Dimana:
n= 2 2396.(1,96
2).0,65.0,35
2
(0,1 ).(2396−1)+1.96 .0,65.0,35
2116,1427
n=
24,18
n = 87,51
n = 88 sampel
Jadi besar sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 101 sampel.
Adapun prosedur penarikan sampel dari cara simple random sampling ini
adalah :
40
populasi sampel.
kuesioner.
1. Data Primer
penelitian.
2. Data sekunder
1. Pengolahan Data
berikut:
41
a) Editing / Pengeditan
termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang dibuat
d) Cleaning Data
2. Analisis Data
dari:
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
F. Penyajian Data
Data yang telah diolah dan di analisis lebih lanjut akan disajikan dalam
BAB V
Pemanfaatan potensi lahan dan alih fungsi lahan terjadi sedemikian rupa,
tahun terakhir. Hal demikian akan membawa pengaruh pada urbanisasi, status
gizi, pola, dan jenis penyakit di wilayah kerja Puskesmas Kapasa. Adapun
2. Sebelah Barat : Kelurahan Bira & Kel. Parang Loe Kec. Tamalanrea
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
pekerjaan responden.
a. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Umur (thn) n %
< 25 14 15,9
25-29 19 21,6
30-34 21 23,9
> 34 34 38,6
Total 88 100,0
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Pendidikan n %
SD 10 11,4
SLTP 19 21,6
SLTA 41 46,6
Perguruan Tinggi 18 20,5
Total 88 100,0
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan
Pekerjaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Pekerjaan n %
Wiraswasta 20 22,7
Pegawai
7 8,0
Negeri/swasta
Karyawan/Buruh 8 9,1
IRT 53 60,2
Total 88 100,0
Sumber : Data Primer 2017
b. Variabel penelitian
1) Variabel pengetahuan
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel Pengetahuan
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Pengetahuan n %
Cukup 63 71,6
Kurang 25 28,4
Total 88 100,0
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Variabel
Dukungan Suami Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kapasa
Dukungan suami n %
Mendukung 77 87,5
Tidak Mendukung 11 12,5
Total 88 100,0
Sumber : Data Primer 2017
Tabel 5.6
Distribusi responden Berdasarkan Variabel Peran PLKB
di Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Peran PLKB n %
Berperan 73 83,0
Tidak Berperan 15 17,0
Total 88 100,0
Sumber : Data Primer 2017
2. Analisis Bivariat
Tabel 5.7
Hubungan Antara Umur Dengan Akseptor KB
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Akseptor KB
Total Uji
Umur Ya Tidak
Statistik
n % n % n %
Berisiko 22 64,7 12 35,3 34 100,0
Tidak Berisiko 28 51,9 26 48,1 54 100,0 p=0,236
Total 50 56,8 38 43,2 88 100,0
Sumber : Data Primer, 2017
responden berumur <20 tahun atau >35 tahun. Berdasarkan tabel 5.7
tidak berisiko.
Puskesmas Kapasa.
Tabel 5.8
Hubungan Antara Pendidikan Dengan Akseptor KB di
Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Akseptor KB
Total Uji
Pendidikan Ya Tidak
Statistik
n % n % n %
Tinggi 29 49,2 30 50,8 59 100,0
Rendah 21 72,4 8 27,6 29 100,0 p=0,038
Total 50 56,8 38 43,2 88 100,0
Sumber : Data Primer, 2017
(27,6%)
Tabel 5.9
Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Akseptor KB di
Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Akseptor KB
Total Uji
Pengetahuan Ya Tidak
Statistik
n % n % n %
Cukup 41 65,1 22 34,9 63 100,0
Kurang 9 36,0 16 64,0 25 100,0 p=0,013
Total 50 56,8 38 43,2 88 100,0
Sumber : Data Primer, 2017
Tabel 5.10
Hubungan antara Pekerjaan Dengan Akseptor KB di Wilayah
Kerja Puskesmas Kapasa
Akseptor KB
Total Uji
Pekerjaan Ya Tidak
Statistik
n % n % n %
Bekerja 20 57,1 15 42,9 35 100,0
Tidak Bekerja 30 56,6 23 43,4 53 100,0 p=0,960
Total 50 56,8 38 43,2 88 100,0
Sumber : Data Primer, 2017
Puskesmas Kapasa.
52
Tabel 5.11
Hubungan Antara Dukungan Suami Dengan Akseptor KB di
Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Akseptor KB
Total Uji
Dukungan Suami Ya Tidak
Statistik
n % n % n %
Mendukung 46 59,7 31 40,3 77 100,0
Tidak Mendukung 4 36,4 7 63,6 11 100,0 p=0,143
Total 50 56,8 38 43,2 88 100,0
Sumber : Data Primer, 2017
mendukung.
Tabel 5.12
Hubungan Antara Peran PLKB Dengan Akseptor KB Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kapasa
Akseptor KB
Total Uji
Peran PLKB Ya Tidak
Statistik
n % n % n %
Berperan 46 63,0 27 37,0 73 100,0
Tidak Berperan 4 26,7 11 73,3 15 100,0 p=0,010
Total 50 56,8 38 43,2 88 100,0
Sumber : Data Primer, 2017
tidak berperan.
C. Pembahasan
seorang wanita adalah antara 20-30 tahun karena pada masa inilah alat-
alat reproduksi wanita sudah siap dan cukup matang untuk mengandung
dan melahirkan anak. Bila ditinjau pola dasar penggunaan alat kontrasepsi
Implant, Suntik, pil KB, dan kondom (Notoatmodjo, 1993 dalam Rizali,
2013).
KB
akseptor KB.
yang ditentukan.
hasil uji statistik Chi Square yang diperoleh nilai p=0,366 atau p>0,05.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Junita yang
kontrasepsi (Junita, 2009). Namun hal ini tidak sejalan dengan penelitian
Hal tersebut juga tidak sejalan dengan Jurnal Ilmiah Bidan dengan
tepat dengan cara yang efektif dan efisien (BPS, etc, 2012). Melalui
peluang untuk dapat memilih kontrasepsi dengan baik dan benar sesuai
kenyamanan juga dalam memilih tempat pelayanan yang lebih sesuai dan
digunakan.
didasarkan pada hasil uji statistik Chi Square yang diperoleh nilai
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukajn oleh Rizali yang
Hal tersebut juga sejalan dengan Jurnal Ilmiah Bidan dengan judul
(2012) juga mendapatkan hasil yang sama pada analisis bivariabel dengan
uji stastistik uji chi-square pada tingkat kemaknaan p value < 0,05
didasarkan pada hasil uji statistik Chi Square yang diperoleh nilai
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indah yang
tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Pramono dan Ulfa yang
Hal tersebut tidak sejalan dengan Jurnal Ilmiah Bidan dengan judul
karena adanya saling bertukar informasi antara satu sama lainnya (Wawan
responden. Dari hasil tersebut, dapat dilihat responden yang bekerja dan
yang bukan akseptor KB. Sedangkan responden yang tidak bekerja dan
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,823 atau nilai p>0,05. Dengan
Hal tersebut tidak sejalan dengan Jurnal Ilmiah Bidan dengan judul
2014).
jawab pria atau wanita saja. Dalam keluarga suami mempunyai peranan
setuju ataupun tidak setuju dengan apa yang dilakukan istri. Kecuali jika
sang istri memberikan penjelasan atau alasan yang tepat mengenai apa
mereka masih ingin memiliki dengan jenis kelamin yang berbeda dengan
anak yang dimilikinya. Walaupun jumlah anak yang dimiliki sudah cukup
didasarkan pada hasil uji statistik Chi Square namun karena syarat uji Chi
Square tidak terpenuhi maka nilai yang dilihat yaitu Fisher’s Exact yang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarti dan
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anita
Hal tersebut tidak sejalan dengan Jurnal Ilmiah Bidan dengan judul
tersebut tidak dapat terlaksana dengan baik. Petugas kesehatan juga tidak
alat kontrasepsi.
pada hasil uji statistik Chi Square namun karena syarat uji Chi Square
tidak terpenuhi maka nilai yang diliat yaitu Fisher’s Exact yang diperoleh
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Junita yang
(Junita, 2009).
66
BAB VI
A. Kesimpulan
pada pasangan usia subur di wilayah kerja puskesmas kapasa tahun 2017, dapat
Puskesmas Kapasa. Hal ini didasarkan pada hasil uji statistik Chi Square
Puskesmas Kapasa. Hal ini didasarkan pada hasil uji statistik Chi Square
yang diperoleh nilai p=0,006 atau nilai p<0,05. Dengan demikian, maka
Puskesmas Kapasa. Hal ini didasarkan pada hasil uji statistik Chi Square
yang diperoleh nilai p=0,020 atau nilai p<0,05. Dengan demikian, maka
kerja Puskesmas Kapasa. Hal ini didasarkan pada uji statistik Chi square
yang diperoleh nilai p=0,823 atau nilai p>0,05. Dengan demikian, maka
wilayah kerja Puskesmas Kapasa. Hal ini didasarkan pada hasil uji statistik
Chi Square namun karena syarat uji Chi Square tidak terpenuhi maka nilai
yang dilihat yaitu Fisher’s Exact yang diperoleh nilai p=0,068 atau nilai
Puskesmas Kapasa. Hal ini didasarkan pada hasil uji statistik Chi Square
namun karena syarat uji Chi Square tidak terpenuhi maka nilai yang diliat
yaitu Fisher’s Exact yang diperoleh nilai p=0,015 atau p<0,05. Dengan
B. Saran
berencana.
3. Peneliti selanjutnya
68
lanjut berdasarkan faktor lain, variabel yang berbeda jumlah sampel yang
lebih banyak dan tempat yang berbeda desain yang lebih tepat yang
DAFTAR PUSTAKA
Asih, Leli., Hadriah Oesman. 2009. Analisa Lanjut SDKI 2007: Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).
Jakarta: BKKBN.
Syukur, A., Dkk 2010. Indonesia dalam arus sejarah, Jakarta, PT. Ikhtiar baru
Van Hoeve.
Trihono 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat, Jakarta,
Sagung Seto.
Uud 1992. Undang-undang No. 10 Tahun 1992 tentang kependudukan. Jakarta.
Uud 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 52 tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Wikojoastro, H. 2013. Ilmu Kandungan, Jakarta, PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Wirosuhardjo, K. 2004. Dasar-dasar Demografi. FEUI, Jakarta.
Zainuddin, E. 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Metode
Kontrasepsi Efektif Terpilih (MKET) Pada Akseptor KB Di Kelurahan
Tonasa Kecamatan Balocci Kab. Pangkep Tahun 2012. . Skripsi Sarjana,
Universitas Hasanuddin.
73
LAMPIRAN
74
LAMPIRAN I
75
Identitas Responden
Nama :
Umur :
2. SD 5. Akademi/PT
3. SLTP
3. Pegawai negeri/swasta
Pengetahuan
Peran PLKB
Jawaban
No Soal
Ya Tidak
Apakah ibu pernah mengikuti penyuluhan KB?
1
Alasan : ...............................................................
Apakah Ibu mengerti tentang penjelasan
2 PLKB/PKB?
Alasan : ...............................................................
Apakah PLKB memberikan penjelasan tentang
3 kegunaan alat kontrasepsi?
Alasan : .................................................................
Apakah sikap PLKB/PKB ramah dan sopan dalam
4 pemberian penyuluhan?
Alasan : ...................................................................
Apakah PLKB/PKB memfasilitasi ibu dalam hal
5 pelatihan dan penyuluhan KB?
Alasan : ...................................................................
Apakah kontrasepsi yang ibu gunakan aman dan
6 efisien?
Alasan : ....................................................................
Apakah kontrasepsi ibu lebih praktis dari alat
7 kontrasepsi lainnya?
Alasan : .....................................................................
8 Ibu merasa nyaman dengan kontrasepsi yang ibu
78
gunakan?
Alasan :
.......................................................................
Dukungan Suami
Jawaban
No Soal
Ya Tidak
Apakah suami ibu mengetahui ibu menggunakan alat
1 kontrasepsi ?
LAMPIRAN II
80
81
LAMPIRAN III
82
Frequency Table
Kategori_umur
pdd
pekerjaan
Pengetahuan ibu
Peran PLKB
Dukungan suami
Risiko_Umur
Kategori_pendidikan
Kategori_Pekerjaan
Akseptor KB
Crosstabs
Crosstabs
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10.80.
b. Computed only for a 2x2 table
88
Crosstab
PUS Total
Ya Tidak
Count 46 27 73
Mendukung
% within Peran PLKB 63.0% 37.0% 100.0%
Peran PLKB
Count 4 11 15
Tidak Mendukung
% within Peran PLKB 26.7% 73.3% 100.0%
Count 50 38 88
Total
% within Peran PLKB 56.8% 43.2% 100.0%
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.48.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
PUS Total
Ya Tidak
Count 46 31 77
Mendukung
% within Dukungan suami 59.7% 40.3% 100.0%
Dukungan suami
Count 4 7 11
Tidak Mendukung
% within Dukungan suami 36.4% 63.6% 100.0%
Count 50 38 88
Total
% within Dukungan suami 56.8% 43.2% 100.0%
88
Chi-Square Tests
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.75.
b. Computed only for a 2x2 table
Risiko_Umur * Akseptor KB
Crosstab
PUS Total
Ya Tidak
Count 22 12 34
Beresiko
% within Risiko_Umur 64.7% 35.3% 100.0%
Risiko_Umur
Count 28 26 54
Tidak Beresiko
% within Risiko_Umur 51.9% 48.1% 100.0%
Count 50 38 88
Total
% within Risiko_Umur 56.8% 43.2% 100.0%
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.68.
b. Computed only for a 2x2 table
89
Kategori_pendidikan * Akseptor KB
Crosstab
PUS Total
Ya Tidak
Count 29 30 59
Tinggi
% within Kategori_pendidikan 49.2% 50.8% 100.0%
Kategori_pendidikan
Count 21 8 29
Rendah
% within Kategori_pendidikan 72.4% 27.6% 100.0%
Count 50 38 88
Total
% within Kategori_pendidikan 56.8% 43.2% 100.0%
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.52.
b. Computed only for a 2x2 table
Kategori_Pekerjaan * Akseptor KB
Crosstab
PUS Total
Ya Tidak
Count 20 15 35
Bekerja
% within Kategori_Pekerjaan 57.1% 42.9% 100.0%
Kategori_Pekerjaan
Count 30 23 53
Tidak Bekerja
% within Kategori_Pekerjaan 56.6% 43.4% 100.0%
Count 50 38 88
Total
% within Kategori_Pekerjaan 56.8% 43.2% 100.0%
90
Chi-Square Tests
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15.11.
b. Computed only for a 2x2 table
91
LAMPIRAN IV
92
93
94
95
96
97
98
LAMPIRAN V
99
Nama : SUPRIADI. M
Agama : Islam
Suku : Bugis
Bangsa : Indonesia
Pendidikaan Terakhir :