OLEH
ASYRIANTI RASYMI
NH0514006
i
GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
PENGGUNAAN OBAT ANTIREMATIK DI DESA
TETEONA KECAMATAN WONGGEDUKU
BARAT KABUPATEN KONAWE
SULAWESI TENGGARA
OLEH
ASYRIANTI RASYMI
NH0514006
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
merupakan salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan tugas akhir pada
persembahkan Ayahanda Sugino dan Ibunda Seniwati yang dengan segalah kasi
sayang, pengorbanan dan doa yang tiada henti-hentinya diberikan kepada penulis
Pada kesempatan ini pula, penulis sampaikan rasa terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada :
1. Teriring Doa untuk Alm.Ibu Hj.Nani Russa, S.KM, M.Kes, selaku pendiri
iv
4. Muthmainnah B, S.Si.,Apt selaku Ketua Program Studi DIII Farmasi
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Farmasi STIKES Nani Hasanuddin Makassar
pendidikan.
memberi semangat dalam menuntut ilmu terkhusus untuk orang tua angkat
bapak Gautama Yasin dan Ibu Misnawati yang telah banyak memberi
Datu dan Desi terima kasih atas dukungan, fasilitas dan bantuan yang di
v
11. Gubernur Sulawesi Tenggara, Bupati Konawe, Camat Wonggeduku Barat dan
Kepala Desa Teteona serta pihak-pihak terkait yang telah menerima dan
Hasanuddin Makassar.
diberikan. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmia ini disusun dengan segala
saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk penyempurnaan Karya Tulis
Ilmia ini. Semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.
Penulis
vi
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... ix
ix
B. Kerangka Penelitian ............................................................ 34
B. Pembahasan .......................................................................... 46
A. Kesimpulan ............................................................................. 51
B. Saran ....................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Antirematik ................................................................................ 45
Antirematik ................................................................................ 45
Antirematik ................................................................................ 47
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 2 : KUESIONER
xii
DAFTAR SINGKATAN
OA : Osteoartritis
RA : Rheumatoid Arthritis
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian
itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang
1
yang sering menyertai usia lanjut yang menimbulkan gangguan
kaku, sulit berjalan, bahkan kecacatan seumur hidup. Rasa sakit yang
sendi dan jaringan yang terlibat. Bila seorang pasien didiagnosa RA,
2
Penderita artritis rheumatoid diseluruh dunia telah mencapai angka
355 juta dari 2.130 juta jiwa, artinya 1 dari 6 orang di dunia ini menderita
DKI Jakarta selama tahun 2013, dari 1.645 responden laki-laki dan
Rumah Tangga (SKRT) Tahun 2013, penduduk dengan keluhan nyeri sendi
sebanyak 72,4 %. Angka ini menunjukkan bahwa rasa nyeri akibat rematik
2015).
Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara adalah 273 jiwa (140 laki-laki, 133
3
Teteona sangat bertolak belakang dengan data pasien Puskesmas yang ada,
yang sepele, hal ini bisa saja terjadi karena kurangnya pengetahuan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
4
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
antirematik.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Rematik
inflamasi atau peradangan sendi. Kata ini berasal dari bahasa Yunani,
arthros, yang artinya sendi dan itis, yang artinya inflamasi (Green, 2012).
jaringan sekitarnya. Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri pada daerah
yang terkena, seperti nyeri pada lutut, siku, pergelangan tangan yang
2. Patofisiologi Rematik
6
memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinovial
3. Etiologi
4. Klasifikasi Rematik
a. Osteoartritis (OA)
orang di atas usia 70 tahun, meskipun gejala bisa saja mulai tampak
7
pada usia 50-60 tahun. Bentuk umum dari artritis ini lebih merupakan
mungkin nyeri pada persendian yang menahan beban. Tahap awal dari
penyakit ini dapat diobati hanya dengan kompres panas di daerah yang
sakit dan obat analgesik yang dijual bebas. Apabila sudah mencapai
8
a) Jenis Kelamin
tendon wanita yang lebih elastis dari pada pria supaya bisa
agar bisa hamil dan melahirkan lebih mudah. Yang artinya lutut
wanita tidak begitu lurus dengan panggul mereka, dan hal ini
tangan dua kali lebih banyak dari pria, dan empat kali lebih
terkena OA di panggul.
9
b) Kegemukan
berkembang.
sendi-sendi tertentu.
c) Cedera Sendi
f) Kondisi Saraf
10
periferal bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lain, seperti
g) Genetika
2) Diagnosis Artritis
11
tulang yang disebabkan tulang rawan yang menipis, pengapuran
tulang rawan, otot, dan tendon yang tidak terlihat dengan sinar X
(Green, 2012).
mata, dan juga lesi nodular, yang paling umum dalam jaringan subkutan
(Suiraoka, 2012).
lebih sering menyerang wanita dari pada pria. Gejala awal mungkin
berupa rasa lelah dan kelemahan, nyeri sendi dan kekakuan, dan
12
pembengkakan sendi beberapa minggu kemudian. Sendi kemudian
1) Gejala
13
c) Bengkak dan nyeri umumnya terjadi pada sendi-sendi tangan.
hangat dan lembek bila disentuh. Rasa sakit biasanya terjadi pada
kedua sendi di sisi kanan dan kiri (smetris) tetapi mungkin tngkat
digunakan.
(nyeri pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh) dan umumnya
sebagai kista Baker. Kista ini terasa seperti tumor dan kadang-
14
2) Faktor Resiko
reumatoid adalah :
a) Jenis Kelamin
b) Umur
tahun. Namun penyakit ini juga dapat terjadi pada dewasa tua dan
c) Riwatar Keluarga
d) Merokok
(Suiraoka, 2012).
3) Pencegahan
15
5. Pengobatan Rematik
a. Pengobatan Farmakologi
tersebut harus termasuk satu obat AINS dengan waktu paruh panjang.
Satu dengan waktu paruh singkat dan minimal ditambah dua jenis obat
remisi, dan mencegah destruksi lebih lanjut pada sendi dan jaringan
16
fisik, dan terapi okupasional). Terapi menggunakan DMARD
Tidak satu DMARD pun yang manjur dan aman untuk setiap
baik, dengan profil efek samping yang telah diketahui dengan baik.
(Harvey, 2013).
17
Beberapa contoh obat antirematik :
1) Imunosupresan
(DMARDs).
idiopathic arthritis.
18
2) Penghambat sitokin
a) Adalimumab
artritis.
hentikan pengobatan.
hipokalemia, hiperurisemia.
lain.
19
b) Azatioprin
c) Infliksimab
spondilitis.
sesudah terapi.
mialgia, atralgia.
20
BB. Infus dituang pada minggu ke-2, 6 dan 8. jika respon
d) Metotreksat
e) Siklosporin
21
Peringatan : ukur kreatinin serum, minimal 2x sebelum
bulan.
(Sidipratomo, 2012).
yaitu :
1) Singkong
a) Bahan
22
Jahe 20 gram (kupas, cuci bersih)
Air secukupnya.
b) Cara pengolahan :
2) Belimbing wuluh
a) Bahan :
b) Cara pengolahan :
3) Lengkuas
23
a) Bahan :
Lengkuas 20 gram.
b) Cara pengolahan :
4) Akar wangi
a) Bahan :
Air secukupnya.
Garam secukupnya,
b) Cara pengolahan :
24
Lakukan sekurang-kurangnya 1 jam sebelum tidur (dalam
5) Beluntas
a) Bahan :
Air 750 cc
b) Cara pengolahannya :
sembuh.
6. Kerasionalan Obat
dikatakan rasional bila (WHO 1985) bila pasien menerima obat yang
25
Rasional yang dikeluarkan Kemenkes tahun 2011, apabila memenuhi
kriteria :
a) Tepat Diagnosis
diagnosis.
26
Keputusan untuk melakukan upaya terapi diambil setelah
penyakit.
d) Tepat Dosis
efektivitasnya.
27
patuhan pasien dalam mengkonsumsi obat dibanding dengan interval
2015).
1. Definisi Pengetahuan
merupakan turunan dari kata scire, dan mempunyai arti mengetahui (to
know), yang juga berarti belajar. Science juga bermakna pengetahuan yang
Daud, 2015).
2. Tingkat Pengetahuan
dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Asriani,
2016)
tingkat yaitu :
28
a. Tahu (Know)
dipelajari sebelumnya.
b. Memahami (Comperhension)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisa (Analysis)
komponen, tapi masih dalam struktur tersebut dan masih ada kaitannya
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
29
a. Tingkat pendidikan
berkaitan dengannya.
b. Informasi
c. Budaya
d. Pengalaman
e. Social ekonomi
(Karomah, 2015).
30
4. Cara memperoleh pengetahuan
dan akal, maka tiga alat itulah yang dianggap sebagai sumber ilmu
dalam teori ini mengemukakan bahwa manusia ibarat kertas putih, maka
inderanya, maka menghasilkan dua hal kesan (impression) dan ide (idea).
nyata, tetapi hanya akal yang mampu menghubungkan data satu sama
31
Menurut Von Glasersfeld, pengetahuan itu dibentuk oleh struktur
empirisme.
benarapa bila sesuai dengan kenyataan yang ada dan sesuai dengan
ditentukan sebelumnya dalam alam ”ide” itu. Pandangan ini didukung oleh
32
pengetahuan itu bukan barang mati yang sekali jadi, melainkan suatu
bisa dilihat dari dua hal, yaitu kesesuaiannya dengan realitas atau fakta
yang ada dan kesesuaiannya dengan akal manusia yang bersifat subyektif.
dan pengetahuan yang lama akan digugurkan oleh pengetahuan yang baru
33
BAB III
KERANGKA KONSEP
sering sekali mengabaikan penyakit ini padahal penyakit ini cukup berbahaya
jika tidak ditindak lanjuti atau tidak adanya penanganan, itu semua
B. Kerangka Penelitian
Pengetahuan Masyarakat
Tentang Penggunaan Obat
Antirematik, 6 T :
Tepat Diagnosa
Tepat Indikasi
Tepat Obat
Tepat Dosis
Tepat Cara
Pemberian
Tepat Waktu
34
Keterangan :
: Yang diteliti
C. Identifikasi Variabel
anggota kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
(Nadliroh, 2014).
1. Definisi Operasional
35
2. Kriteria Objektif
36
BAB IV
METODE PENELITIUAN
memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
dalam suatu penelitian. Bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja
tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek
37
Populasi dari penelitian ini adalah semua masyarakat di Desa
2. Sampel
a. Besar Sampel
peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
38
c. Kriteria Sampel
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria eksklusi
Tenggara.
39
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak dibuat atau diterbitkan oleh
1. Pengolahan Data
40
b. Coding, adalah tahapan kegiatan mengklarifikasi data dan jawaban
pengobatan data.
dianalisis.
computer.
2. Analisis Data
standar devisi (SD) sebagai ukuran penyebab. Jika distribusi data tidak
41
F. Etika Penelitian
dilakukan serta dampak yang mungkin akan tejadi selama dan sesudah
2. Confidentially (Kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
(Nadliroh, 2014).
42
BAB V
A. Hasil Penelitian
2. Tanggapan Responden
43
10 10 39 78 21 21
Jumlah : 354 708 246 246
Rata-rata : 35,4 70,8 24,6 24,6
Sumber : data primer, 2017
Uraian :
= 60 x 2
= 120
a. Jawaban YA
70,8
Persentase Skor = 𝑥 100%
120
= 59%
b. Jawaban TIDAK
24,6
Persentase Skor = 𝑥 100%
120
= 20,5%
= 79,5%
sebanyak 20,5%.
44
3. Karakteristik Pengetahuan Responden
a. Usa/Umur
b. Jenis Kelamin
45
Total 51 85 9 15 60 100
Sumber : data primer, 2017
kelamin laki-laki. Dari distribusi ini dapat dilihat bahwa sebagian besar
(50%).
c. Tingkat Pendidikan
46
(60%) yang rentang berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA),
d. Pekerjaan
wirausah, dan terdapat 6 orang (10%) yang bekerja sebagai ibu rumah
47
tangga. Dari distribusi ini dapat diketahui bahwa sebagian besar
26 orang (43,33%).
B. Pembahasan
pada banyak kalangan, pria maupun wanita. Gejala utama yang dapat muncul
ketika gejala rematik itu terjadi adalah rasa sakit dan juga nyeri pada bagian
yang salah dapat beresiko yang dapat menganggu masyarakat, karena rasa
sakit yang muncul akan sangat menganggu dan juga sangat membuat kita
sebagai penderita rematik merasa tidak nyaman, selain itu rematik juga dapat
memiliki pengetahuan cukup. Hal ini dilihat pada tabel 5.1 terdapat 51
48
berpengetahuan kurang terdapat 9 orang (15%). Dan juga dapat dilihat pada
tabel 5.2. bahwa untuk pertanyaan nomor 1 lebih banyak yang menjawab
benar yaitu 58 orang. Hal ini dikarenakan oleh berbagai faktor diantaranya
Menengah Atas (SMA) dan yang paling rendah Sekolah Dasar (SD), dapat
dilihat pada tabel 5.4. Namun masih banyak responden yang mengalami
maupun pasar yang ada disekitar, padahal yang kita ketahui bahwa obat-
obatan hanya dapat diperjual belikan ditokoh yang berizin, salah satunya yaitu
tokoh obat maupun apotek. Selain itu masyarakat juga dapat memperoleh
kesehatan lainnya tentang penyakit dan pengobatannya. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 5.2. dimana pada pertanyaan No.4 banyak yang menjawab salah
yaitu 56 orang.
responden yang berumur 20-44 tahun sebanyak 21 orang (35%), umur 45-60
(8,33%). Dari data tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden berusia
49
45-60 tahun sebanyak 34 orang (56,67%). Menurut Suiraoka (2012), Artritis
ini juga terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (artritis reumatoid juvenil).
Pada dasarnya penyakit rematik kebanyakan terjadi pada lansia, seperti yang
8,33% disebabkan karena adanya beberapa faktor yaitu yang pertama karena
jumlah lansia (≥60 tahun) yaitu hanya 13 orang sedangkan masyarakat yang
responden yaitu masyarakat yang berusia 45-60 tahun, faktor kedua yaitu
dipengaruhi oleh faktor usia, dimana ketika seseorang mulai tua (umur) maka
itu, juga disebabkan karena jumlah responden yang mayoritas berumur 45-60
rematik lebih dominan di derita oleh perempuan, hal ini dapat kita lihat pada
50
Menurut Green (2012), sebelum usia 45 tahun, osteoartritis lebih umum
menyerang pria. Namun, setelah usia di atas 55 tahun, wanita yang lebih
kalau estrogen dapat melindungi tulang rawan dari inflamasi dan efek ini akan
artritis di tangan dua kali lebih banyak dari pria, dan empat lebih banyak
Suiraoka (2012), artritis rheumatoid biasanya terjadi antara 30-70 tahun dan
lebih sering menyerang wanita dari pada pria. Perempuan lebih mudah terkena
lebih dominan pada laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan lebih agresif
atau tingkat penasarannya terhadap sesuatu lebih tinggi sehingga lebih muda
dalam mencari informasi terkait hal-hal tersebut. Selain itu karena perempuan
lebih dominan terkena penyakit rematik, hal ini dapat dilihat pada tabel 5.4.
51
Sekolah Menengah Atas (SMA), hal ini dapat dilihat pada tabel 5.5.
Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dijelaskan
Rumah Tangga sebanyak 6 orang (10%). Dari data tersebut diketahui bahwa
Nadliroh (2014), salah satu penyabab terjadinya penyakit rematik yaitu terjadi
pedagang keliling dan pekerja yang bekerja dengan banyak jongkok yang
52
menyebabkan tekanan berlebihan pada lutut. Sedangkan berdasarkan hasil
besar yang memiliki pekerkjaan sebagai wirausaha, dapat dilihat pada tabel
5.6.
kurang yaitu ada 9 orang (15 %). Dari data tersebut diketahui bahwa sebagian
C. Keterbatasan Penelitian
53
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
obat antirematik.
B. Saran
1. Bagi Responden
2. Bagi Pemerintah
54
permasalahan khsuusnya dalam masalah kesehatan dengan melakukan
Diharapkan di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu
yang lebih banyak, tempat yang berbeda, desain yang lebih tepat dan tetap
55
DAFTAR PUSTAKA
Chabib, Lutfi., Ikawati, Zullies., Martien, Ronny dan Ismail, Hilda., 2016, Review
Rheumatoid Arthritis Terapi Farmakologi, Potensi Kurkumin dan
Analoginya, Serta Pengembangan Sistem Nanopartikel, UGM, Yogyakarta.
Green, Wendy., 2012, 50 Hal Yang Bisa Anda Lakukan Hari Ini Untuk Mengatasi
ARTRITIS, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Gunawan, Sulistia Gan., 2012, Farmakologi Dan Terapi Edisi 5, UI, Jakarta
Lapau. Dr. MPH, Prof. Dr. Buchari., 2012, Metode Penelitian Kesehatan, IKAPI
DKI, Jakarta.
Lina, Mardiana., 2012, Daun Ajaib Tumpas Penyakit, Penebar Swadaya, Jakarta.
56
Mardiono, Sasono., 2012, Pengaruh Terapi Range Of Motion (Rom) Dalam
Menurunkan Skala Nyeri Penyakit Artritis Rheumatoid Pada Lansia Di
Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Indralaya Tahun 2012, STIK
Bina Husada, Palembang.
Nadliroh, Uyun., 2014, Gambaran Penyakit Rematik Pada Lansia Di Panti Wreda
Dharma Bakti Surakarta, Surakarta.
Rusuli, Izzatur dan M. Daud, Zakiul Fuady., 2015, Ilmu Pengetahuan Dari John
Locke Ke Al-Attas, STAIN Gajah Putih Takengon, Aceh Tengah.
Saryono dan Angraeni, Mekar Dwi., 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif Dalam Bidang Kesehatan, Nuha Medika, Yogyakarta.
Sidipratomo, Prijo., 2012, Informasi Obat Dokter Indonesia IODI, IDI, Jakarta.
Suparni, Ibunda dan Wulandari, Ari., 2013, Manfaat dan Khasiat Sehat Dari
Dapur, Rapha Publiahing, Yogyakarta.
Suparni, Ibunda dan Wulandari, Ari., 2012, Herbal Nusantara, Rapha Publishing,
Yogyakarta.
Tedampa, Restu Gloria Putri., Mulyadi dan Bataha, Yolanda B., 2016, Hubungan
Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Artritis Reumatoid Di Puskesmas
Kampung Baru Kecamatan Luwuk Kabupaten Banggai. Universitas Sam
Ratulangi, Manado
57
LAMPIRAN 1
SKEMA KERJA
58
Kantor Desa Teteona
Responden
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
59
Kesimpulan
60
LAMPIRAN 2
KUESIONER
SULAWESI TENGGARA
meluangkan waktu untuk menjawab kuesinoner ini, besar harapan kami, anda
menjawab sesuai dengan apa yang anda ketahui. Apabila hasilnya tidak akan
Identitas Responden :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
61
Nama obat yang dikonsumsi (sebutkan) :
1. 3.
2. 4.
Petunjuk pengisian : Berikan tanda centang (√) pada masing-masing pernyataan yang
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
terdekat ?
62
Apakah anda pernah melakukan konsultasi
anda alami ?
penghilang nyeri ?
permanen ?
63
LAMPIRAN 3
64
LAMPIRAN 4
MASTER TABEL
1
15 MY 2 1 4 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 1 16 Cukup
16 DN 3 1 4 3 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 16 Cukup
17 ND 1 1 3 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 17 Cukup
18 DD 2 1 4 3 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 16 Cukup
19 HG 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 17 Cukup
20 NT 1 1 4 3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 15 Cukup
21 OR 1 1 4 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 17 Cukup
22 NS 1 1 4 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 16 Cukup
23 AM 3 2 5 3 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 16 Cukup
24 IL 2 2 5 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 14 Kurang
25 RH 2 2 5 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 14 Kurang
26 HT 1 1 4 4 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 15 Cukup
27 NI 2 1 4 4 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 16 Cukup
28 MT 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 14 Kurang
29 BBG 1 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 16 Cukup
30 SY 1 1 4 4 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 17 Cukup
31 MS 2 1 4 4 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15 Cukup
32 SGN 3 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 14 Kurang
33 LH 1 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 17 Cukup
2
34 RF 2 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 16 Cukup
35 MW 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 16 Cukup
36 ST 2 1 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 16 Cukup
37 HSN 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 16 Cukup
38 HN 3 1 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 14 Kurang
39 SAM 2 2 4 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 14 Kurang
40 DY 2 2 4 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15 Cukup
41 YSB 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 17 Cukup
42 SA 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 18 Cukup
43 AN 2 2 4 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 18 Cukup
44 IR 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 18 Cukup
45 MP 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 18 Cukup
46 RN 1 1 4 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 18 Cukup
47 BH 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 19 Cukup
48 AZ 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 18 Cukup
49 DJ 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19 Cukup
50 SN 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 19 Cukup
51 JST 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 1 16 Cukup
52 NS 1 2 4 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 15 Cukup
3
53 LHT 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 17 Cukup
54 RAP 1 2 4 3 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 13 Kurang
55 RY 2 2 4 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 16 Cukup
56 DS 2 2 4 3 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 16 Cukup
57 JMA 2 2 4 3 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 16 Cukup
58 TN 2 1 4 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 18 Cukup
59 RA 1 1 4 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 16 Cukup
60 JM 2 1 4 2 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 15 Cukup
4
LAMPIRAN 5
40
35
30
25
20 Persentase (%)
15 Frekuensi (f)
10
0
20-44 tahun 45-60 tahun ≥60 tahun
40
35
30
25
20 Persentase (%)
Frekuensi (f)
15
10
0
Perempuan Laki-laki
1
3. Grafik Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden
40
35
30
25
20 Persentase (%)
15 Frekuensi (f)
10
5
0
S2 S1 D3 SMA SMP SD
35
30
25
20
Persentase (%)
15
Frekuensi (f)
10
0
PNS Wiraswasta Wirausaha Ibu Rumah
Tangga
2
5. Grafik Pengetahuan Responden
60
50
40
Persentase (%)
30
Frekuensi (f)
20
10
0
Cukup Kurang
3
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Unaaha
sekarang.