Anda di halaman 1dari 15

DDST 2

(Denver Developmental
Screening Test)
Keperawatan Anak I_Kelas A
Anggota Kelompok 4
1. Melani Meta Hasan (2010711007)
2. Epa (2010711015)
3. Eka Dama Kriswandityaningrum (2010711096)
4. Nur Alfidah Rezafar (2010711107)
Pengertian DDST
 Denver Development Screening Test (DDST) II menurut Soetjiningsih (2012)
adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak. Tes ini
bukanlah tes diagnostik atau tes IQ.
 DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang
baik.
 Tes ini mudah dan cepat (15 sampai 20 menit) dapat diandalkan dan menunjukkan
validitas yang tinggi.
 Dari beberapa penelitian yang dilakukan ternyata DDST secara efektif dapat
mengidentifikasi antara 85-100% bayi dan anak-anak pra sekolah yang mengalami
keterlambatan perkembangan, dan pada follow up selanjutnya ternyata 89% dari
kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun.
Kegunaan DDST
Memastikan apakah anak

01 02
Memantau anak yang tampak dengan persangkaan ada
sehat dari umur 0 tahun kelainan, apakah benar-benar
sampai dengan 6 tahun. ada kelainan perkembangan.

Menjaring anak tanpa gejala


Monitor anak dengan resiko

03 04
terhadap kemungkinan
perkembangan misalnya
adanya kelainan
anak dengan masalah
perkembangan.
perinatal.

05 Menilai perkembangan
sesuai dengan umurnya.
anak
 Aspek perkembangan pada DDST II terdiri dari 125 tugas
perkembangan.
 Namun, Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar
25-30 tugas.
 Semua tugas perkembangan itu disusun berdasarkan urutan
perkembangan dan diatur dalam 4 (empat) kelompok besar yang
disebut sektor perkembangan yang meliputi:

1. Personal social (perilaku sosial)


yaitu aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya.

2. Fine motor adaptive (gerakan motorik halus),


yaitu aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak untuk mengamati sesuatu, melakukan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan otot-otot kecil tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat.
3. Language (bahasa)
yaitu aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons
terhadap suara, mengikuti perintah dan
berbicara spontan.

4. Gross motor (gerakan motorik kasar),


yaitu aspek yang berhubungan dengan
pergerakan dan sikap tubuh.
Formulir DDST
Terdiri dari atas satu lembar kertas, pada bagian depan terdapat tentang tes dan pada halaman
belakang terdapat petunjuk pelaksanaan.

Halaman Depan
● Pada halaman depan terdapat skala umur dalam bulan dan tahun pada garis horizontal atas dan
bawah.

Skala Umur Bagian Atas

Skala Umur Bagian Bawah


Formulir DDST
Terdiri dari atas satu lembar kertas, pada bagian depan terdapat tentang tes dan pada halaman
belakang terdapat petunjuk pelaksanaan.

Halaman Depan
● Pada halaman depan kiri atas ● Pada kanan bawah terdapat kotak kecil berisi tes
terdapat neraca umur yang perilaku untuk membandingkan perilaku anak selama
menunjukkan 25%, 50%, 75% dan tes dengan perilaku pada keseharian.
90%.
Formulir DDST
Terdiri dari atas satu lembar kertas, pada bagian depan terdapat tentang tes dan pada halaman
belakang terdapat petunjuk pelaksanaan.

Halaman Depan
● Pada bagian tengah terdapat 125 item yang
digambarkan dalam neraca umur 25%, 50%,
75%, dan 90% dari seluruh sampel standar anak
normal yang dapat melaksanakan tugas
tersebut.
Prosedur DDST
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap:

Tahap Pertama Tahap Kedua


Dilakukan secara periodik pada semua Dilakukan pada mereka yang dicurigai
anak yang berusia: adanya hambatan perkembangan pada tahap 1
• 3-6 bulan, • 3 tahun, kemudian dilanjutkan dengan evaluasi
• 9-12 bulan, • 4 tahun, diagnostik yang lengkap.
• 18-24 bulan, • 5 tahun

Alat yang digunakan:


benang wol merah, kismis/manik-manik, kubus warna merah, kuning, hijau, biru,
permainan anak, botol kecil, bola tenis, bel kecil, kertas dan pensil, lembar formulir
DDST dan buku petunjuk sebagai referansi.
Teknik Pemeriksaan
Adapun langkah-langkah untuk pemeriksaan DDST 2, meliputi:

1. Menentukan umur anak dengan menggunakan patokan: 30 hari untuk 1 bulan dan 12 bulan untuk 1
tahun.
2. Bila hasil perhitungan umur >15 hari maka dibulatkan ke bawah, bila ≤15 hari maka dibulatkan ke atas.

Contoh Perhitungan Umur Anak:


Nina lahir pada tanggal 1 januari 2011 dari kehamilan cukup bulan dan tes dilakukan pada tanggal 9 November
2015, maka perhitungannya adalah sebagai berikut:

Jadi, umur Nina 4 tahun 10 bulan 8 hari.


Karena 8 hari lebih kecil dari 15 hari,
maka dibulatkan ke bawah sehingga umur
Nina adalah 4 tahun 10 bulan.
Teknik Pemeriksaan
3. Setelah diketahui umur anak, selanjutnya dengan menggunakan penggaris tarik garis secara
vertikal dari atas ke bawah berdasarkan umur kronologis yang tertera di bagian atas formulir
sehingga memotong kotak tugas perkembangan pada formulir DDST.

4. Kemudian, lakukan penilaian pada tiap sektor, apakah anak tersebut:


 LULUS (PASSED = P = beri tanda √), artinya anak dapat melakukan perintah item/ dengan baik.
 GAGAL (FAIL = F = tanda 0), artinya anak tidak dapat melakukan perintah/item dengan baik
 MENOLAK (REFUSAL = R = tanda M), artinya anak menolak melakukan tes karena faktor
sesaat seperti lelah, menangis atau mengantuk
 TAK ADA KESEMPATAN (NO OPPORTUNITY = NO), artinya anak tidak memiliki
kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan. Skor ini digunakan untuk kode
L/Laporan orang tua/pengasuh anak. Misalnya pada anak retardasi mental/down syndrome
Teknik Pemeriksaan
5. Setelah itu dihitung pada masing-masing
sektor, berapa item yang mendapat P dan F,
selanjutnya hasil tes diklasifikasikan dalam:
 Normal,
 Abnormal,
 Meragukan (Question-able) dan
 Tidak Dapat Dites (Untestable).
Interpretasi Hasil DDST
Normal Abnormal
• Bila didapatkan 2 atau lebih
• Saat tidak ada penilaian delayed,
keterlambatan, pada 2 sektor atau
• Paling banyak 1 caution, dan lebih
• lakukan ulang pemeriksaan pada • Bila dalam 1 sektor atau lebih
control berikutnya didapatkan ≤ 2 delay dan tak ada
yg lulus pada kotak yg
berpotongan dengan garis
Meragukan vertical usia.

(Suspect) Tidak Dapat Dites


• Saat terdapat 2 atau lebih caution, (Untestable)
• Terdapat 1 atau lebih delayed yang • Saat terdapat 1 atau lebih skor delayed,
terjadi karena fail bukan karena dan/atau terdapat 2 atau lebih caution.
menolak. • Dalam hal ini delayed atau caution karena
• Dilakukan uji ulang 1-2 minggu penolakan bukan karena kegagalan.
kemudian untuk menghilangkan rasa • Dilakukan uji ulang 1-2 minggu kemudian
takut, sakit, dan lelah
-Terimakasih-

Anda mungkin juga menyukai