Anda di halaman 1dari 4

SKILL LAB

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN ANAK DENGAN MENGGUNAKAN DENVER II

KOMPETENSI UMUM
Setelah mengikuti skill lab ini mahasiswa diharapkan mampu melakukan pemantauan
perkembangan anak dengan menggunakan formulir Denver II
KOMPETENSI KHUSUS
Diakkhir kegiatan skill lab ini di harapkan mahasiswa mampu
1. Mengidentifikasi usia perkembangan anak
2. Melakukan pengisian formulir Denver II
3. Melakukan analisa terhadap hasil pemeriksaan Denver II

LATAR BELAKANG
Lima tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa kritis perkembangan karena pada
masa ini terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan pengindraan, berpikir,
ketrampilan berbahasa, berbicara, bertingkah laku sosial dan sebagainya. Untuk mengurangi
masalah perkembangan, perlu dilakukan upaya pencegahan sedini mungkin yaitu dengan
melakukan deteksi dini. 10 Salah satu cara deteksi dini perkembangan yang sistematik,
komprehensif, efektif, dan efisien adalah metoda skrining yang dapat dilakukan secara informal
maupun formal.
Dikenal beberapa kuesioner yang telah terstandarisasi. Gold standard yang dipakai untuk
pemeriksaan tumbuh kembang anak adalah Denver Development Screening Test (DDST).
DDST pertama kali di kembangkan pada tahun 1967 untuk membantu tenaga kesehatan
mengidentifikasi kemungkinan masalah perkembangan pada usia dini. Sejak saat itu
pemeriksaan ini telah banyak digunakan dan dikembangkan diseluruh dunia sehingga mengalami
modifikasi menjadi DENVER II.

DENVER II berisi pengkajian terhadap 125 tugas perkembangan anak secara total mulai dari
usia 0-72 bulan. Secara umum tugas perkembangan tersebut di bagi kedalam 4 aspek yaitu :
- Personal –sosial : bagaimana anak berhubungan dengan orang lain dan pemenuhan
kebutuhan diri
- Motorik halus-adaptif : koordinasi mata-tangan, manipulasi benda kecil dan pemecahan
masalah
- Bahasa – pendengaran : pemahaman dan penggunaan bahasa
- Motoric kasar : duduk, berjalan, melompat dan gerakan gerakan yang melibatkan otot
besar

DENVER II disarankan untuk digunakan pada setingan klinik oleh tenaga kesehatan yang telah
terlatih menggunakan DENVER II dan berinteraksi dengan anak. Sampai saat ini pemeriksaan
dengan menggunakan DENVER II masih menjadi gold standar untuk skrining perkembangan
anak.
Karena kompleksitas penggunaan DENVER II, para ilmuwan mengembangkan metoda skrining
yang lebih sederhana. Glascoe mengembangkan metoda parents’ evaluation of developmental
status (PEDS) yaitu kuesioner yang dapat diselesaikan dalam 5 menit, mempunyai sensitivitas
dan spesifisitas tinggi, dan dapat membantu dokter untuk menggali keluhan orang tua mengenai
gangguan perkembangan-perilaku putra putrinya. Frankenburg dkk mengembangkan
prescreening developmental questionnaire (PDQ) yang dikembangkan dari skrining Denver
developmental screening test (DDST). Formulir PDQ ini telah diterjemahkan dan dimodifikasi
oleh tim Depkes RI pada tahun 1996 dan sedang direvisi pada tahun 2005, dikenal sebagai
Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP). Kuesioner ini direkomendasikan oleh Depkes RI
untuk digunakan di tingkat pelayanan kesehatan primer sebagai salah satu upaya deteksi dini
tumbuh kembang anak.
Kuesioner praskrining perkembangan merupakan kuesioner untuk skrining pendahuluan anak
umur 3 bulan sampai 6 tahun yang dilakukan oleh orangtua. Terdapat 10 pertanyaan mengenai
kemampuan perkembangan anak, yang harus diisi (atau dijawab) oleh orangtua dengan jawaban
ya dan tidak, sehingga hanya membutuhkan waktu 10-15 menit. Jika orang tua mejawab ya pada
9-10 pertanyaan maka perkembangan anak dianggap normal. Walaupun demikian pmeriksaan
dengan menggunakan Denver II tetap menjadi standar emas untuk pemeriksaan perkembangan
anak

DENVER DEVELOPMEN SCREENING TEST

Formulir DDST terdiri dari atas satu lembar kertas, pada bagian depan terdapat tentang test dan
pada halaman belakang terdapat petunjuk pelaksanaan.
a) Pada halaman depan terdapat skala umur dalam bulan dan tahun padagaris horizontal atas
dan bawah.
b) Pada halaman depan kiri atas terdapat neraca umur yang menujukan 25%, 50%, 75% dan
90%
c) .Pada kanan bawah terdapat kotak kecil berisi tes perilaku untuk membandingkan
perilaku anak selama tes dengan perilaku pada keseharian
d) .Pada bagian tengah terdapat 125 item yang di gambarkan dalam neraca umur 25%, 50%,
75%, dan 90% dari seluruh sample standaranak normal yang dapat melaksanakan tugas
tersebut.

Alat yang digunakan


a) Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, Peralatan makan, peralatan gosok
gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/ kertas, pensil, kubus warna
merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa).
b) Lembar formulir DDST II
c) Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes dan cara
penilaiannya.

Waktu pemeriksaan
Waktu pemeriksaan DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia: : 3-6 bulan, 9-12
bulan, 18-24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun
Tahap kedua: dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan perkembangan pada tahap
pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

Prinsip Pemeriksaan
a) Semua item di ujikan dengan prosedur yang sudah terstandarisasi.
b) Perlu kerjasama dari anak, anak harus merasa tenang, aman, senang dan sehat
c) .Tersedia ruangan yang cukup luas dan berikan kesan santai dan menyenangkan.
d) Dahulukan item yang lebih mudah, dan berikan pujian ketika anak berhasil melakukan
dengan baik.
e) Pelaksanaan test untuk semua sector dimulai dari item sebelah kiri garis umur lalu di
lanjut ke item sebelah kanan garis lurus.
f) Jumlah item yang dinilai tergantung jumlah waktu yang tersedia.

Penilaian
Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat kesempatan melakukan
tugas (No Opportunity = NO).

Prosedur Pemeriksaan Dengan Denver


1. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan diperiksa.
Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.
2. Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama dengan
atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.. Jika anak berusia di bawah 2 tahun dan lahir
prematur lakukan perhitungan usia koreksi
3. Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST.
4. Lakukan pemeriksaan berdasarkan tugas perkembangan yang ada pada sekitar garis usia
5. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.
6. Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan
dan tidak dapat dites.
Interpretasi dari nilai Denver II
Advanced Melewati pokok secara lengkap ke kanan dari garis usia kronologis (dilewati pada
kurang dari 25% anak pada usia lebih besar dari anak tersebut)
OK Melewati, gagal, atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia antara
persentil ke-25 dan ke-75
Caution Gagal atau menolak pokok yang dipotong berdasarkan garis usia kronologis di
atas atau diantara persentil ke-75 dan ke-90
Delay Gagal pada suatu pokok secara menyeluruh ke arah kiri garis usia kronologis;
penolakan ke kiri garis usia juga dapat dianggap sebagai kelambatan, karena alasan untuk
menolak mungkin adalah ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu

Interpretasi tes
Normal Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan
Suspect Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
Untestable Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada
lebih dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%
Rekomendasi untuk rujukan tes Suspect dan Untestable:
Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer
Contoh perhitungan anak dengan prematur:

An. ‘Aisyiyah lahir prematur pada kehamilan 32 minggu, lahir pada tanggal 5 Agustus 2006.
Diperiksa perkembangannya dengan DDST II pada tanggal 1 April 2008. Hitung usia kronologis
An. ‘Aisyiyah!
Diketahui:
Tanggal lahir An. ‘Aisyiyah : 5-8-2006
Tanggal periksa : 1-4-2008
Prematur : 32 minggu
Ditanyakan:
Berapa usia kronologis An. ‘Aisyiyah?
Jawab:
2008 – 4 – 1 An. ‘Aisyiyah prematur 32 minggu
2006 – 8 – 5 Aterm = 37 minggu
_________ - Maka 37 – 32 = 5 minggu
1 – 7 -26
Jadi usia An. ‘Aisyiyah jika aterm (tidak prematur) adalah 1 tahun 7 bulan 26 hari atau
1 tahun 8 bulan atau 20 bulan
Usia tersebut dikurangi usia keprematurannya yaitu 5 minggu X 7 hari = 35 hari, sehingga usia
kronologis An. ‘Aisyiyah untuk pemeriksaan DDST II adalah: 1 tahun 7 bulan 26 hari – 35 hari
= 1 tahun 6 bulan 21 hari
Atau
1 tahun 7 bulan atau 19 bulan

Anda mungkin juga menyukai