- Secara Falsafah etika dan moral tidak ada perbedaan. Perbedaan hanya pada dasar
lingustik dimana, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” kebiasaan atau adat
istiadat. Sedangkan Moral dari bahasa Latin yang juga berarti kebiasaan atau adat Istiadat
- Menurut Aiken. T. Dandry (2004). Etika adalah deklarasi yang menyatakan benar atau
salah dan apa yang semestinya. Etika juga selalu di kaitkan dengan sistem dari nilai
- Selain itu menurut Syamsiyatun. S., Wafiroh. N. (2013) Etika adalah : Ilmu tentang apa
yang baik dan apa yang buruk dan terutama tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan
asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai benar atau salah yang di
- Moral adalah tuntutan perilaku dan keharusan masyarakat, sedangkan etika adalah
prinsip- prinsip di belakang keharusan tersebut (Thompson dan Thompson, 1981 dalam
Priharjo, R., 1995). Selain itu, menurut Oxford Advanced Learner’s Dictioary Of Current
- Menurut Aiken. T. Dandry (2004). Moral adalah standart dasar dari benar atau salah
- Dari hasil analisi Bertens (2004) dalam Syamsiyatun. S., Wafiroh. N. (2013). Etika
a. Sistem nilai nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
1
Lembar Tugas Mandiri 1 Vergeina Ayu / 1806256490
- Dalam Syamsiyatun. S., Wafiroh. N. (2013), Konsep dasar filsafat digunakan dalam
mengkaji etika dan didasari landasan pemikiran bahwasanya ontologi (apakah hakikat
- Etika pada level aliran dapat dilihat sebagai model rasionalitas tindakan dibagi 2 yaitu
manusia dari menunjang tidaknya tindakan tersebut ke arah pencapaian tujuan (telos)
akhir yang di tetapkan sebagai tujuan hidup manusia. Setiap tindakan menurut Aristoteles
diarahkan pada 1 tujuan yakni pada yang baik (Agathos). Menurut John Stuart Mill dan
Jeremy Bentham perspektif utilitarianisme Ciri umum aliran ini bersifat kritis,
rasional, teleologis dan universal. Teori yang kritis, menolak untuk taat pada norma atau
peraturan moral yang berlaku begitu saja, sebaliknya menuntut agar diperlihatkan
mengapa sesuatu itu tidak boleh atau di wajibkan (Syamsiyatun. S., Wafiroh. N., 2013).
Baik.
Kant menolak pandangan kaum utilitarianisme. Menurutnya suatu perbuatan dinilai baik
jika dilakukan atas dasar kewajiban, yaitu sebagai perbuatan berdasarkan legalitas
2
Lembar Tugas Mandiri 1 Vergeina Ayu / 1806256490
- Perawat dapat menjadi wasit untuk anggota profesi yang bertindak kurang profesional
a. Advokasi
- Menurut Gandow (1983) : Dasar filsafah dan ideal keperawatan yang melibatkan bantuan
perawat secara aktif kepada individu untuk secara bebas menentukan nasibnya sendiri.
- Menurut Kohnke (1982) : Memberi informasi dan memberi bantuan kepada pasien atas
keputusan apapun yang dibuat pasien menyediakan penjelasan atau informasi sesuai
kebutuhan pasien, memberi bantuan mengandung dua peran yaitu peran aksi dan peran
nonaksi. perawat harus menghargai pasien sebagai individu yang memiliki berbagai
b. Akuntabilitas
dilakukan dan dapat menerima konsekuensi dari tindakan tersebut (Priharjo, R., 1995)..
- Menurut Fry (1990) : mengandung dua komponen utama yaitu tanggung jawab dan
tanggung gugat dilihat dari praktik keperawatan, kode etik dan undang-undang dapat
c. Loyalitas
- Menurut Fry (1991) Loyalitas : suatu konsep di berbagai segi meliputi simpati, peduli dan
hubungan timbal balik terhadap pihak yang secara profesional berhubungan dengan
perawat. Mempertimbangkan tujuan orang lain sebagai nilai dan tujuan bersama,
menepati janji, dan menentukan masalah dan prioritas, serta mengupayakan pencapaian
3
Lembar Tugas Mandiri 1 Vergeina Ayu / 1806256490
Referensi :
Aiken. T. Dandry. (2004). Legal, Ethical and Political Issues in Nursing. USA : Davis
Company.
Suhaemi, M. Emi. (2004). Etika Keperawatan : Aplikasi Pada Praktik. Jakarta : EGC.
Syamsiyatun. S., Wafiroh. N. (2013). Filsafat, Etika, dan Kearifan Lokal : untuk Konstruksi
Moral Kebangsaan. Diakses
https://www.globethics.net/documents/4289936/13403252/focus_7_online.pdf/2b69e301-
09aa-45d7-8d06-07f6b9650dcc. Pada tanggal 12/9/2018.