Oleh Kelompok 1:
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas tuntunan dan penyertaanNya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini, guna memenuhi tugas Kelompok untuk Mata Kuliah Filsafat
Ilmu dengan judul makalah “Analisis Teori Campinha-Bacote Model, Giger
Davidhizar Model Ditinjau Dari Aspek Ontology, Epistemiology Dan
Aksiologi”.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga selesai.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini belum sempurna karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Maka dari itu penulis
mengharapkan segala bentuk saran, masukan dan kritik yang membangun
dari berbagai pihak. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Penulis
Kelompok 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Mengetahui Konsep Dasar dari Ontology, Epistemiology Dan
Aksiologi.
1.2.2 Mengetahui Konsep Dasar dari Teori Campinha-Bacote Model dan
Giger Davidhizar Model
1.2.3 Mengetahui aspek Ontology, Epistemiology dan Aksiologi dari Teori
Campinha-Bacote Model, Giger Davidhizar Model
1.3 Manfaat
1.3.1 Memahami Konsep Dasar dari Konsep Dasar dari Ontology,
Epistemiology Dan Aksiologi.
1.3.2 Memahami Konsep Dasar dari Campinha-Bacote Model dan Giger
Davidhizar Model
1.3.3 Memahami aspek Ontology, Epistemiology dan Aksiologi dari Teori
Campinha-Bacote Model, Giger Davidhizar Model
BAB II
ISI
2.1.2. Epistemologi
Epistemologi berasal dari Bahasa Yunani “Episteme” yang
berarti pengetahuan dan “Logos” yang merujuk pada teori. Secara
etimologis, epistemology merupakan teori pengetahuan.
Epistemology merupakan bagian yang tak terpisahakan dari
ontology. Pada tahap ini suatu pengetahuan dan ilmu akan dilakukan
pengkajian terkait apa seseungguhnya makna keberadaannya,
darimana sumbernya dan bagaimana proses terjadinya. Secara tidak
langsung dapat disimpulkan bahwa epistemology mencoba
memberikan pendekatan terkait asal usul suatu pengetahuan dan
latarbelakang terbentuknya sebuah pengetahuan.
Objek telaah pada epistemology yaitu memfokuskan pada
pertanyaan bagaimana suatu hal dapat datang, bagaimana setiap
orang bisa mengetahuinya dan bagaimana hal tersebut bisa
dibedakan dengan yang lainnya. Rickman (Rickman 1967) dalam
hifni, M 2018 mengatakan bahwa epistemologi pada dasarnya
berbicara tentang:
a. Prinsip dan preposisi apa yang terlibat ketika orang mengetahui
sesuatu
b. Apakah dan bagaimana prinsip dan preposisi ini berubah ketika
subjek penelitian juga berubah dan apa implikasinya bagi
metode yang digunakan.
c. Konsep umum yang mengacu pada fenomena yang dipelajari
atau fenomena yang ada dalam kehidupan manusia.
d. Bagaimana menghubungkan konsep-konsep umum yang
penting satu sama lain secara sistematis.
Oleh karena epistemologi bersifat filosofis, maka dalam
kerangka paradigma di atas, bagian ini memuat unsur-unsur implisit,
yang terdiri dari asumsi dasar, etos (nilai) dan model. Asumsi dasar
adalah unsur-unsur yang disebut Rickman sebagai prinsip dan pra-
anggapan, yang bervariasi berdasarkan masalah yang diteliti. Dalam
antropologi, epistemologi ini kemudian disamakan dengan filsafat
antropologi (Hifni, M, 2018, Dasuki, M. R., 2020).
2.1.3. Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “axios” yang
berarti nilai dan kata “logos” yang berarti teori. Secara sederhana
aksiologi dapat didefinisikan sebagai suatu teori tentang nilai.
Aksiologi secara umum berusaha menyajikan pembahasan terkait
manfaat atau kegunaan pengetahuan yang telah diperoleh (Dasuki,
M. R., 2020). Adib (2010) dalam Sanprayogi, M., & Chaer, M. T.
(2017) menyatakan bahwa landasan aksiologi erat kaitannya dengan
penggunaan atau pemanfaatan suatu ilmu dalam dinamika kehidupan
manusia. Hal tersebut memberikan gambaran tentang bagaimana
nilai-nilai yang terkandung dalam suatu ilmu diharapkan mampu
berkontribusi pada pengembangan dan pengikatan kualitas hidup
manusia. Secara tidak langsung dapat disimpulkan bahwa aksiologi
pada prinsipnya membahas tentang kegunaan dan manfaat
pengetahuan bagi manusia.
Pada perkembangannya diharapkan aksiologi dapat
memberikan jawaban atas pertanyaan terkait kegunaan, alasan dan
manfaat dari ilmu itu sendiri. Aksiologi erat kaitannya dengan etika
dan estetika, hal ini merupakan dampak dari keberadaaan aksiologi
itu sendiri yang secara tidak langsung menjadi sarana orientasi bagi
manusia untuk menjawab tuntutan kehidupan tentang bagaimana
harus hidup dan bertindak (Sanprayogi, M., & Chaer, M. T, 2017).
Hal tersebut seakan-akan memberikan arah dan tujuan dalam
penyelenggaraan kehidupan manusia. Setiap manusia memiliki tujuan
masing- masing, akan tetapi dipersatukan oleh kebutuhan akan tujuan
yang objektif dan nilai kehidupan. Hal tersebut juga berlaku pada
pengetahuan, dimana kebenaran menjadi inti dari tujuan ojektif suatu
pengetahuan dan nilai dari suatu pengetahuan bergantung pada
kebenaran yang melatarbelakanginya (Sanprayogi, M., & Chaer, M.
T, 2017. Karisna, N 2022. Susanto, A,2021).
4.1. Kesimpulan
Perawat dalam memberikan intervensi keperawatan perlu
memperhatikan karakteristik masing-masing klien berdasarkan
kebutuhannya. Perawat perlu memberikan intervensi dengan pendekatan
berbagai macam budaya untuk memenuhi kebutuhan masing-masing klien.
Intervensi dengan pendekatan budaya dapat diterapkan dengan penerapan
Model Campinha Bacote dan Model Giger Davidhizar. Model Campinha
Bacote merupakan model yang memandang kompetensi budaya sebagai
proses berkelanjutan dimana penyedia layanan kesehatan terus berusaha
untuk mewujudkan kemampuan dalam bekerja secara efektif dalam konteks
budaya klien (individu, keluarga, masyarakat). Proses berkelanjutan yang
dilakukan melibatkan integrasi kesadaran budaya, pengetahuan budaya,
keterampilan budaya, pertemuan budaya, dan keinginan budaya.
Sedangkan Model Giger Davidhizar merupakan model yang berfokus
terhadap keterlibatan pasien dalam proses penilaian budaya di pelayanan
keperawatan transkultural. Model Giger Davidhizar memaparkan bahwa
dalam pendekatan budaya terdapat enam dimensi umum yang menjadi
faktor utama dalam keperawatan transkultural antara lain komunikasi,
ruang, organisasi sosial, waktu, kontrol lingkungan dan variasi biologis.
Pengaplikasian model berbasis budaya memerlukan pendekatan ontologi,
epistemologi, dan aksiologi dalam penerapannya. Ontologi adalah kajian
yang membahas sesuatu yang bersifat konkret dan merupakan teori yang
berhubungan dengan makna dari suatu objek. Epistemologi adalah salah
satu cabang filsafat yang membahas tentang hakikat pengetahuan manusia
dan merupakan teori tentang pengetahuan atau kajian tentang kebenaran
pengetahuan. Dan aksiologi adalah teori terkait nilai atau rasionalitas nilai
4.2. Saran
Perawat perlu menerapkan asuhan keperawatan dengan pendekatan
budaya untuk memenuhi kebutuhan masing-masing klien. Intervensi
berbasis budaya bermanfaat untuk mengatasi hambatan klien dan memenuhi
kebutuhan klien. Pemberian asuhan keperawatan dengan pendekatan
berbagai macam budaya dalam memenuhi kebutuhan karakteristik masing-
masing klien dapat meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan
kesehatan. Hal ini dikarenakan profesional dianggap kompeten dalam
memberikan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan karakteristik
kebutuhan masing-masing klien.
Daftar Pustaka
Dasuki, M. R. (2020). Tiga Aspek Utama Dalam Kajian Filsafat Ilmu; Ontologi,
Epistemologi, Dan Aksiologi. Proceedings Universitas Pamulang, 1(2).
Jin, M. (2017). Pain Assessment Tools Used When Caring Through Cultural
Boundaries. University of Applied Sciences Yrkeshogskolan Novia.
Risnah, & Irwan, M. (2021). Falsafah dan Teori Keperawatan Dalam Integrasi
Keilmuan. In Musdalifah (Ed.), Alauddin University Press. Alauddin
University Press. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/17880/
Simanjuntak, F.A. et al. (2016) ‘Trankultural Nursing Articel 2016’, pp. 1–9.
Wall-Bassett, E. D. V., Hegde, A. V., Craft, K., & Oberlin, A. L. (2018). Using
campinha-bacote’s framework to examine cultural competence from an
interdisciplinary international service learning program. Journal of
International Students, 8(1), 274–283.
https://doi.org/10.5281/zenodo.1134303