Anda di halaman 1dari 5

VALIDITAS DATA KUALITATIIF

(Resume)

Oleh:

AMILIA CANDRASARI

226170101111011

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

DEPARTEMEN KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2022
A. Validitas dalam Penelitian Kualitatif
Validitas dalam penelitian kualitatif menunjukkan sejauhmana tingkat
interpretasi dan konsep-konsep yang diperoleh memiliki makna yang sesuai
antara peneliti dan partisipan. Dengan kata lain, partisipan dan peneliti
memiliki kesesuaian dalam mendeskripsikan suatu  peristiwa terutama dalam
memaknai peristiwa tersebut.
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid
manakala tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Namun, perlu diketahui bahwa
kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal,
melainkan bersifat jamak dan tergantung pada konstruksi manusia yang
dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan
berbagai latar belakangnya.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif
kebenaran tidaklah diukur dari frekuensi dan variansi, melainkan didasarkan
pada ditemukannya hal yang esensial dan secara intrinsik benar. Untuk
mengejar kebenaran, positivisme (baca: penelitian kuantitatif) menggunakan
populasi yang luas dan sampel yang representatif, sedangkan penelitian
kualitatif mengejar kebenaran lewat ditemukannya sumber-sumber yang
terpercaya, sehingga hal yang hakiki, intrinsik, dan esensial dapat ditemukan.

B. Pengujian Validitas dalam Penelitian Kualitatif


Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif memiliki istilah
yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono, uji keabsahan
data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal),
transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan
confirmability (objektivitas).
1. Uji Kredibilitas
a. Pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil
penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,
analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi, dan member
check.
b. Perpajangan pengamatan
Perpanjangan pengamatan artinya peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan sumber data,
baik yang pernah ditemui maupun yang baru ditemui.
c. Meningkatkan ketekunan
Maksudnya adalah melakukan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis. Meningkatkan
ketekunan ibarat mengecek soal-soal atau makalah yang dikerjakan, ada
yang salah atau tidak.

d. Triangulasi
Dalam pengujian kredibilitas, triangulasi diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan bermacam cara dan
beragam waktu. Dengan demikian, triangulasi terdiri atas triangulasi
sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.
e. Analisis kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha mencari data
yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah
ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan
dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
f. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Bahan
referensi ini dapat berupa foto-foto, rekaman, dan dokumen otentik.
g. Member check
Member check adalah proses pengecekan data yang berasal dari
pemberi data. Member check bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi
data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data, berarti
data tersebut valid, sehingga kian kredibel.

2. Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian
kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat
diterapkannya hasil penelitian kepada populasi tempat sampel penelitian
diperoleh. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan sejauh mana hasil
penelitian dapat digunakan dalam situasi yang lain. Bagi peneliti
naturalistik, nilai transfer bergantung kepada pemakai.

3. Pengujian Dependability
Dependability disebut juga dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel
adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian
tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan
cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Audit
dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing.
4. Pengujian Conformability
Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian yang dikaitkan
dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari
proses penelitian yang dilakukan. maka dapat dikatakan bahwa penelitian
tersebut telah memenuhi standar conformability. Dalam penelitian jangan
sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.
Creswell (2019) dikutip oleh Corrin Glesne menuturkan bahwa ada delapan
prosedur verifikasi yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif,
yakni:
a. Memperlama keterlibatan dan observasi yang berkepanjangan; waktu
yang lama dalam lapangan dapat menumbuhkan kepercayaan,
mengenal budaya, dan mengkaji dugaan-dugaan kita akan obyek
penelitian.
b. Triangulasi; menggunakan metode-metode pengumpulan data, sumber-
sumber, investigator, dan perspektif teoritis yang banyak dan beragam.
c. Menelaah dengan seksama terhadap review dan wawancara; melakukan
refleksi eksternal dan menjadikannya sebagai input (masukan)
penelitian kita.   
d. Analisis kasus negatif; memiliki kesadaran untuk menyelidiki kasus-
kasus negatif dan bukti-bukti yang belum dikonfirmasi sehingga kita
dapat menyaring hipotesis penelitian kita.
e. Klarifikasi terhadap bias penelitian; refleksi atas subjektivitas yang kita
miliki dan bagaimana kita akan menggunakan dan memonitornya pada
penelitian kita
f. Member checking; membagi naskah wawancara, pemikiran-pemikiran
analitik, dan draf laporan final penelitian dengan para partisipan untuk
meyakinkan bahwa kamu merepresentasikan mereka dan gagasan-
gagasan mereka secara akurat
g. Deskripsi yang kaya dan lengkap; mengijinkan pembaca untuk
memasuki konteks penelitian.
h. Audit eksternal; memberikan kesempatan orang luar untuk menguji
proses dan hasil penelitian melalui “pemeriksaan” catatan-catatan
lapangan kita, jurnal penelitian, dan skema berkode analitik, dan lain-
lain.    

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2021).Dasar-Dasar EvaluasiPendidikan.Jakarta.BumiAksara.


Sukardi. (2018). Evaluasi Pendidikan (Prinsip & Operasionalnya). Jakarta. Bumi
Aksara.
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung: Tarsito, 2013.

Anda mungkin juga menyukai