• Sasaran penelitian tak tergantung pada judul dan topik penelitian, tapi secara
konkret tergambarkan dalam rumusan masalah penelitian atau fokus
penelitian.
1. Wawancara
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),
pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan.
Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik
perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti
perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek
tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat
digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak
terstruktur, dan observasi kelompok tidak terstruktur.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan
durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku
muncul), dan kualitas perilaku.
3. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk
dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat,
catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama
data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada
peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail
bahan dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi,
buku atau catatan harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta,
data di server dan flashdisk, data tersimpan di website, dan lain-lain.
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya
dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema
menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap
pemaknaan dari suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu
permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang
salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
1) Tempat/Lokasi Penelitian
2) Waktu Penelitian
Dalam penelitian kualitatif temuan atau data dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada
objek yang diteliti. Kebenaran realitas dalam penelitian kualitatif tidak bersifat
tunggal tetapi jamak dan tergantung padakemampuan peneliti mengkontruksi
fenomena yang diamati, serta dibentukdalam diri seorang sebagai hasil proses
mental tiap individu dengan latar belakangnya. Oleh karena itu jika ada lima orang
peneliti dengan latar belakang berbeda meneliti objek yang sama akan mendapatkan lima
temuan dan semuanya dinyatakan valid jika yang ditemukan tersebut tidak berbeda dengan
apa yang terjadi sesungguhnya pada objek yang diteliti. Uji keabsahan data dalam
penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitasinternal), transferability (validitas
eksternal), dependability (reliabilitas) dan conformability (objektivitas).
1. Uji Kredibilitas
a) Perpanjangan Pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan,melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang
pernahditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini
hubunganpeneliti dengan sumber data akan semakin terbentuk, semakin
akrab, semakinterbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi
yang disembunyikan. Kehadiran peneliti dianggap merupakan kewajaran
sehingga kehadiran peneliti tidak akan menggangu perilaku yang dipelajari.
Lamanya perpanjangan pengamatan sangat tergantung pada kedalaman,keluasan,
dan kepastian data. Kedalaman artinya apakah peneliti menggalidata sampai
diperoleh makna yang pasti. Keluasan berarti banyak sedikitnya atau
ketuntasan informasi yang diperoleh. Data yang pasti adalah data yangvalid
yang sesuai dengan apa yang terjadi. Dalam perpanjangan pengamatan untuk
menguji kredibilitas data, sebaliknya difokuskan pada pengujian terhadap data
yang telah diperoleh, apakah data yang diperoleh itu benar atau tidak.
b) Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebihcermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data danurutan
peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematik.Meningkatkan
ketekunan diibaratkan kita sedang mengerjakan soal-soal ujianatau meneliti
kembali tulisan dalam makalah ada yang salah atau tidak.Dengan
meningkatkan ketekunan, peneliti dapat melakukan pengecekankembali apakah data
yang ditemukan itu salah atau tidak sehingga dapatmemberikan deskripsi data yang
akurat dan sistematis tentang apa yangdiamati.
c) triagulasi
Triangulasi dalam penelitian kualitatif diartikan sebagai pengujian keabsahan
data yang diperoleh dari berbagai sumber, berbagai metode, danberbagai
waktu. Oleh karenanya terdapat teknik pengujian keabsahan datamelalui
triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi waktu. Triangulasi
sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah
diperoleh kepada beberapa sumber. Sebagai contoh untuk menguji kredibilitas data
tentang gaya kepemimpinan kepala sekolah maka pengujian data dapat
dilakukan terhadap guru dan staf Tata Usaha sekolah. Data yang diperoleh
dideskripsikan, dikategorikan, mana pandangan yang sama, mana yang
berbeda serta mana yang spesifik dari ketiga sumber tersebut. Data yang telah
dianalisis sampai menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan
kesepakatan pada tiga sumber data tadi. Triangulasi teknik untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan caramengecek pada sumber yang sama
tetapi dengan teknik berbeda. Misalnyadata yang diperoleh melalui
wawancara kemudian dicek dengan data hasilobservasi, atau hasil analisis
dokumen. Bila menghasilkan data berbeda,peneliti melakukan diskusi lebih
lanjut dengan sumber data yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang
dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar karena setiap sumber data
memiliki sudut pandang yang berbeda. Dalam beberapa hal, waktu
pengambilan data sering kali mempengaruhi kredibilitas data. Misalnya, data
yang diperoleh melalui wawancara pada pagihari, berbeda dengan data yang
diperoleh melalui wawancara pada siang hariatau sore hari. Untuk itu,
diperlukan pengujian pada waktu dan situasi yangberbeda. Bila
menghasilkan data berbeda pengambilan data perlu dilakukan berulang-
ulang sampai mendapatkan kepastian data.
e) Member Check
Member check adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada sumber
datanya. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesesuaian datayang ditemukan
dengan data yang diberikan oleh sumber data. Apabila data yang ditemukan
disepakati oleh sumber data maka data tersebut valid, akantetapi bila tidak
disepakati perlu dilakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data. Jika
perbedaannya sangat jelas peneliti harus merubah hasil temuannya. Member
check dapat dilakukan setelah pengumpulan data selesai, setelahmendapat
temuan, atau setelah memperoleh kesimpulan.
2. Uji Transferability
Transferability pada penelitian kualitatif berkenaan dengan pertanyaan,hingga
dimana penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.
Transferability tergantung pada pemakai, manakala hasil penelitian
tersebutdapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Oleh karena
itu,peneliti harus membuat laporannya dengan uraian yang rinci, jelas,
sistematiksehingga dapat dipercaya. Dengan demikian pembaca menjadi jelas
dan memutuskan dapat atau tidaknya hasil penelitian tersebut diaplikasikan
ditempat lain.
3. Uji Dependability
Uji dependability dilakukan melalui audit terhadap keseluruhan prosespenelitian.
Sering terjadi seorang peneliti tidak melakukan proses penelitianyang
sebenarnya tetapi peneliti tersebut dapat memberikan data. Oleh karenaitu harus
dilakukan uji dependability. Pengujian
dependability biasanya dilakukan oleh tim auditor independen, atau pembimbing
untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melaksanakan penelitian.
Jika penelititidak mempunyai atau tidak mampu menunjukkan aktivitasnya di
lapangan maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan. Peneliti harus
mampumembuktikan bahwa seluruh rangkaian proses penelitian mulai
darimenentukan fokus/ masalah, memasuki lapangan, mengumpulkan data,
menganalisis data, sampai membuat suatu kesimpulan benar-benar dilakukan.
4. Uji Confirmability
Uji confirmability mirip dengan uji dependability sehingga pengujiannya dapat
dilakukan secara bersamaan. Uji confirmability berarti menguji hasil penelitian.
Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,
maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability-nya.
Resume Jurnal
PENDAHULUAN
Dalam konteks penelitian ini, untuk dapat memahami teks naratif yang
ada di dalam sustainability report, diperlukan usaha untuk memahami makna
dari tiap kata, simbol dan kalimat yang terkandung dalam teks naratif tersebut.
Makna tersebut diintepretasikan sebagai pesan yang ingin disampaikan
perusahaan kepada audiens (stakeholder). Proses inilah yang sering dinamakan
dengan retorika. Retorika sebagai suatu Proses Hopper dan Pratt (1995)
menggambarkan retorika sebagai bentuk bahasa atau tulisan persuasif atau
efektif yang bertujuan untuk mengendalikan realita guna mempengaruhi audien
tertentu.
METODE PENELITIAN
Data yang dijadikan obyek analisis dalam kajian semiotik adalah teks. Teks
dapat digolongkan menjadi dua subgolongan, yakni
(a) teks yang mewakili pengalaman, yang dapat dianalisis dengan teknik
elisitasi sistematis (mengidentifikasi unsur-unsur teks yang merupakan
bagian dari suatu kebudayaan dan mengkaji hubungan di antara unsur-
unsur itu) atau analisis teks dengan bertolak dari analisis kata atau teks
sebagai sistem tanda, dan
Penelitian ini termasuk ke dalam sub golongan (a). Analisis data didasarkan
pada pendekatan deskriptif analitik sesuai dengan makna simbol, kata dan kalimat
yang ditemui dalam sustainability reporting Antam.
Bagian Pengantar
Bagian ini berisi kata-kata pengantar dari manajemen Antam yang berbentuk teks
naratif. Baik sustainability report 2006 maupun 2007, bagian ini memiliki tiga poin
pesan yang disampaikan kepada audien, yaitu:
Bagian ini berisi kata sambutan dari Dewan Komisaris dan Direksi Antam.
Pada pernyataan tahun 2006 Dewan Komisaris menekankan bahwa sustainability
dan lisensi sosial merupakan hal yang penting bagi Antam. Sustainability telah
terintegrasi ke dalam strategi Antam. Antam menjaga lisensi sosial dengan mencoba
untuk mematuhi praktek terbaik dalam tata kelola, tanggung jawab sosial, teknologi
pertambangan serta sebagai pelestarian lingkungan. Kepatuhan terhadap standar
praktik terbaik bagi Antam merupakan langkah penting dalam mencapai
keberlanjutan.
Konsisten dengan pernyataan tahun sebelumnya, pada pernyataan tahun
2007, Dewan Komisaris juga menyatakan hal yang serupa mengenai pentingnya
sustainability dan lisensi sosial bagi Antam. Antam mengintegrasikan konsep
pembangunan berkelanjutan ke dalam kegiatannya. Antam sangat menghargai
lisensi sosial yang diberikan oleh para pemangku kepentingan dengan memastikan
pengelolaan lingkungan yang tepat dan pembangunan sosial.
Dewan Komisaris dan Direksi Antam menggunakan sustainability report
sebagai alat untuk membentuk image positif pada Antam. Melalui pernyataan-
pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi, Antam ingin memberitahukan kepada
audien bahwa Antam merupakan perusahaan yang peduli terhadap lingkungan
sehingga melalui pernyataan-pernyataan tersebut, image positif dapat terbentuk di
mata audien.
Menurut Ashforth dan Gibbs (1990), suatu perusahaan cenderung berusaha
menciptakan sebuah image yang dirasa sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan
oleh lingkungan sosial. Oleh karena itu, perusahaan secara aktif mencari image
yang memiliki nilai positif, dan cenderung menghindari image negatif (Gardner dan
Matinko 1988). Untuk melakukan hal tersebut, perusahaan menerapkan manajemen
impresi (impression management), yaitu upaya sadar atau tidak sadar yang
dilakukan oleh individu/organisasi untuk mengendalikan image yang nyata atau yang
dibayangkan di dalam interkasi sosial (Schlenker 1980) sehingga sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
Profil Perusahaan
Pada sustainability report 2006, profil Antam dijelaskan dalam bentuk teks
naratif, grafik, dan gambar. Berbeda dengan tahun 2006, profil Antam pada
sustainability report 2007 hanya dijelaskan dalam bentuk teks naratif dan gambar,
tanpa adanya grafik.
• Teks naratif digunakan untuk menjelaskan identitas singkat Antam, review
operasional bisnis Antam, dan perkembangan bisnisnya pada tahun berjalan.
• Grafik-grafik dalam sustainability report 2006 menjelaskan mengenai
perkembangan volume produksi dan penjualan serta kontribusi Antam terhadap
perekonomian Indonesia.
• Gambar-gambar yang ada dalam profil Antam baik sustainability report 2006
maupun 2007 meliputi gambar seluruh penghargaan atau sertifikasi yang telah
diraih oleh Antam selama tahun berjalan dan gambar peta Indonesia yang
menunjukkan wilayah-wilayah operasional Antam yang tersebar di seluruh
Indonesia.
Bagian ini memberikan informasi mengenai kebijakan, tata kelola, dan system
manajemen yang digunakan oleh Antam, serta hubungan dengan stakeholder.
Antam menggunakan teks naratif dan gambar skema untuk menyampaikan
informasi mengenai empat hal di atas.
Yang menarik dari bagian ini adalah bagaimana Antam menjelaskan
hubungan antara perusahaan dan stakeholders pada sustainability report 2006 dan
2007.
a. Sustainability report 2006
Pada sustainability report 2006, Antam menjelaskannya dalam bentuk teks
naratif. Antam menyebutkan bahwa hubungan dan kemitraan dengan
stakeholder, terutama dengan masyarakat lokal, merupakan prioritas utama
Antam. Dalam sustainability report tahun 2006 halaman 23, Antam
mengungkapkan bahwa:
Our most important stakeholders are our shareholders, buyers, investment
community, our employees (employees union), contractors, suppliers,
governmental and non-government organizations, local communities and
many other research and development institutions who are directly or
indirectly concerned with on how Antam is conducting its business.
Penelitian ini bersifat intepretatif berdasarkan kalimat, gambar, dan angka (semiotik)
dan hanya terbatas pada lingkup sustainability report Antam. Oleh karena itu,
penelitian ini tidak dapat digeneralisasi pada pengungkapan CSR perusahaan yang
lain. Hasil penelitian juga dapat mengalami bias karena subjektivitas peneliti dalam
mengintepretasi data.