Anda di halaman 1dari 7

Nama Anggota :

1. Alma Syachrani (2100548)


2. Asriani Cahya Fitria (2107240)
3. Hasna Haifa Nabilah (2109045)
4. Nurlita Amaliah (2103458)
5. Naila Fakhira (2100635)

Keabsahan Data
Keabsahan Data merupakan merupakan teknik pengumpulan data yang sifatnya menggabungkan
berbagai data dan sumber yang telah ada. Keabsahan Data dalam suatu realistis itu bersifat
majemuk dan dinamis, sehingga tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula.
Keabsahan data dapat ditempuh beberapa teknik keabsahan data yang meliputi: kredibilitas,
tranferabelitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Adapun perincian dari teknik diatas adalah
sebagai berikut:
1. Uji Kredibilitas
Menurut Sugiyono (2012) menegaskan sebagaimana berikut: “Uji kredibilitas data atau
kepercayaan terhadap data hasil penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.”
a. Perpanjangan Pengamatan
Dalam perpanjangan pengamatan yaitu untuk menguji kredibilitas data penelitian, yang
difokuskan pada pengujian terhadap data yang telah diperoleh. Apakah data yang diperoleh itu
setelah dicek kembali kelapangan benar atau tidak. Bila data yang diperoleh selama ini setelah
dicek kembali kepada sumber data asli atau sumber lain ternyata tidak benar, maka peneliti harus
melakukan pengamatan lagi yang lebih luas dan mendalam.
b.Peningkatan Ketekunan
Menurut Sugiyono meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat
dan berkesinambungan. Hal ini sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif karena dengan
meningkatkan ketekunan berarti peneliti akan mengecek kembali hasil penelitiannya apakah
benar atau ada yang salah, ketika mengecek kembali ternyata ada kesalahan, maka peneliti bisa
memperbaiki data tersebut sehingga peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan
sistematis tentang apa yang diamati.
c.Triangulasi
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian, terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas suatu data dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan pada data yang telah diperoleh dari berbagai sumber data seperti hasil wawancara,
arsip, maupun dokumen lainnya.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas suatu data dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan pada data yang telah diperoleh dari sumber yang sama menggunakan teknik yang
berbeda. Misalnya data yang diperoleh dari hasil observasi, kemudian dicek dengan wawancara.
3. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu dapat mempengaruhi kredibilitas suatu data. Data yang diperoleh dengan
teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar biasanya akan menghasilkan
data yang lebih valid. Untuk itu pengujian kredibilitas suatu data harus dilakukan pengecekan
dengan observasi, wawancara dan dokumentasi pada waktu atau situasi yang berbeda sampai
mendapatkan data yang kredibel.
d. Analisis Kasus Negatif
Dalam hal ini peneliti mencari data yang berbeda dengan data yang sudah ditemukan sampai data
tersebut sudah tidak lagi bertentangan dengan temuan. Apabila data tersebut sudah sesuai dengan
data yang ditemukan, dengan kata lain data tersebut sudah dapat dipercaya kebenarannya.

e. Mengadakan Member Check


Member check adalah proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang
diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan
disepakati oleh para pemberi data itu pertanda data tersebut valid, sehingga semakin kredibel.
Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah mendapat suatu temuan atau kesimpulan.

2. Uji Tranferabelitas
Uji tranferabelitas merupakan teknik untuk menguji validitas eksternal didalam penelitian
kualitatif. Uji ini dapat menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian
ke populasi dimana sampel itu diambil.

3.Uji Dependabilitas
Dalam penelitian kualitatif, uji dependebility dilakukan dengan melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian. Dalam penelitian ini dependebility dilakukan oleh auditor yang
independen atau dosen pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam
melakukan penelitian.

4.Uji Konfirmabilitas
Dalam penelitian kualitatif, uji Konfirmability mirip dengan uji Dependability, sehingga
pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.
Robert K Yin (Studi Kasus)
Studi kasus merupakan penyelidikan empiris yang menyelidiki fenomena kontemporer dalam
konteks kehidupan nyata (Yin, 1981a, 2009).

Menurut Yin (2009), metode penelitian studi kasus merupakan strategi yang tepat untuk
digunakan dalam penelitian yang menggunakan pokok pertanyaan penelitian how atau why,
sedikit waktu yang dimiliki peneliti untuk mengontrol peristiwa yang diteliti, dan fokus
penelitiannya adalah fenomena kontemporer, untuk melacak peristiwa kontemporer. Pada metode
studi kasus, peneliti focus kepada desain dan pelaksanaan penelitian.

Menurut Robert K Yin (2008) studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif
yang berkaitan dengan berbagai aspek seseorang, kelompok, organisasi, suatu program, atau
suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, untuk diupayakan dan ditelaah sedalam mungkin.
Studi kasus juga memiliki pengertian berkaitan dengan penelitian yang terperinci tentang
seseorang atau suatu unit sosial dalam kurun waktu tertentu.

Karakteristik utama dalam studi kasus ini adalah:


(1) fokus pada satu atau beberapa kasus, dipelajari dalam konteks kehidupan nyata;
(2) menjelaskan hubungan sebab akibat;
(3) pengembangan teori dalam fase desain penelitian;
(4) tergantung pada berbagai sumber bukti;
(5) menggeneralisasikan teori.

Metode penelitian studi kasus dibedakan menjadi 3 (tiga) tipe yaitu: Eksplanatoris, Eksploratoris
dan Deskriptif.

Metode studi kasus intinya hampir sama dengan metode historis hanya ditambahkan dengan
observasi dan wawancara secara sistematik. Jenis bukti-bukti dalam metode studi kasus meliputi
dokumen, peralatan, wawancara, observasi, dan dalam beberapa situasi dapat terjadi observasi
partisipan dan manipulasi informal.

Mixed Methods
Tashakkori dan Creswell dalam Donna M. Martens (2010) memberikan definisi metode
kombinasi (mixed methods) adalah merupakan penelitian, di mana peneliti mengumpulkan dan
menganalisis data, mengintegrasikan temuan, dan menarik kesimpulan secara inferensial dengan
menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dalam satu studi.

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa penggunaan kedua metode kuantitatif dan
kualitatif dalam kombinasi akan memberikan pemahaman lebih baik pada masalah dan
pertanyaan penelitian daripada metode tersebut berdiri sendiri. Ketika data kuantitatif
membutuhkan penelaahan dan kajian atau tambahan data yang lebih detail, maka kemudian
dikombinasikan dengan pengumpulan data kualitatif, misalnya wawancara maupun observasi.

Menurut Emzir, mixed methods adalah salah satu pendekatan yg cenderung didasarkan
pada paradigma pengetahuan pragmatik (orientasi masalah dan pluralistik) dengan menggunakan
strategi penelitian yang melibatkan pengumpulan data baik secara simultan maupun secara
sekuensial untuk memahami masalah penelitian sebaik-baiknya.

Model Miles and Huberman

Miles and Huberman (1984) dalam sugiyono (2017: 133) mengemukakan bahwa aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu, data reduction,
data display, dan conclusion drawing/ verification. Langkah langkah analisis ditunjukkan pada
gambar 3.1. Berikut:

1. Reduksi Data
Analisis data melalui reduksi data. Sugiyono (2017: 135) menyatakan bahwa
mereduksi data berarti merangkum, memilih dan memilih hal-hal pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
Dari hasil wawancara, peneliti akan melakukan reduksi data dengan memilih yang
penting, yang baru, yang unik dan membuat kategori serta membuang data yang tidak
terpakai.
2. Display Data
Dalam hal ini Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2017: 137)
menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian
kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selain itu bisa juga dengan grafik,
matrik, network. Dengan mendisplaykan data, maka akan mudah untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut.
3. Kesimpulan/Verifikasi
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti telah
dikemukakan bahwa masalah dalam rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Model Spradley
Menurut Spradley (1980), analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dibagi
menjadi beberapa tahapan. Tahapan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
1. Analisis Domain
Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang
umum dan menyeluruh tentang situasi sosial yang diteliti atau obyek penelitian. Data
diperoleh dari grand tour dan minotaur question. Dalam analisis ini informasi yang
diperoleh belum mendalam, masih di permukaan, namun sudah menemukan
domain-domain atau kategori sosial yang diteliti. Peneliti memilih domain yang akan
digunakan sebagai pijakan penelitian selanjutnya.
Suatu domain merupakan kategori budaya (culture category) yang terdiri atas
tiga elemen, yaitu cover term, included term, dan semantic relationship. Cover term
adalah nama suatu domain budaya, included term adalah nama-nama yang lebih rinci
yang ada dalam suatu kategori. Spradley menyarankan untuk melakukan analisis
hubungan semantik antar kategori yang meliputi sembilan tipe. Ke sembilan tipe tersebut
adalah: jenis, ruang, sebab-akibat, rasional, lokasi untuk melakukan sesuatu, fungsi, cara
mencapai tujuan, urutan, atribut.
Sugiyono (1988) dalam penelitiannya dengan metode kualitatif pada industri
permesinan modern menemukan domain yang akan menjadi pengamatan selanjutnya
adalah: profil pekerjaan, profil tenaga kerja yang ideal, profil pendidikan kerja yang ada,
profil alat-alat kerja, dan sistem evaluasi kinerja.
2. Analisis Taksonomi
Analisis taksonomi merupakan analisis lanjutan yang dilakukan peneliti
setelah menetapkan domain. Domain yang telah ditetapkan menjadi cover term diuraikan
secara lebih rinci dan mendalam melalui analisis taksonomi ini. Hasil analisis taksonomi
dapat disajikan dalam bentuk diagram kotak, diagram garis dan simpul, dan out line.
Misalnya domain yang ditetapkan adalah profil pekerjaan industri permesinan
modern, maka melalui analisis taksonomi ditemukan bahwa, profil pekerjaan industri
permesinan modern dapat dibagi menjadi profil pekerjaan programer, operator mesin,
supervisor, quality assurance dan lain-lain.
3. Analisis Komponensial
Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan dalam domain
bukanlah kesamaan dalam domain, melainkan perbedaan atau kontras dari domain
tersebut. Sebagai contoh, dalam analisis taksonomi telah ditemukan jenjang dan jenis
pendidikan. Berdasarkan jenjang dan jenis pendidikan tersebut, selanjutnya dicari elemen
yang spesifik dan kontras pada tujuan sekolah, kurikulum, peserta didik, tenaga
kependidikan, dan sistem manajemennya. Dalam analisis ini, dilakukan observasi
terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
4. Analisis Tema Kultural
Analisis tema kultural sesungguhnya adalah upaya mencari “benang merah”
yang mengintegrasikan lintas domain yang ada (Sanapiah & Faisal, 1990). Dengan
ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi, dan komponensial
tersebut, maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu “konstruksi bangunan” situasi
sosial/objek penelitian yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang, dan setelah
dilakukan penelitian, maka menjadi lebih terang dan jelas.

Anda mungkin juga menyukai