Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis


penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Yusuf (2014:329),
merupakan suatu strategi inquiry yang menekankan pencarian makna, pengertian,
konsep, karakteristik, gejala, simbol maupun deskripsi tentang suatu fenomena,
fokus dan multimode, bersifat alami dan holistic, mengutamakan kualitas,
menggunakan beberapa cara serta disajikan secara naratif. Penelitian deskriptif
ini bertujuan untuk menggambarkan tentang karakteristik individu, situasi, atau
kelompok tertentu dalam bentuk kata-kata maupun lisan pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah
(Moleong, 2005:6).

3.2 Informan Penelitian

Menurut Arikunto (2006:145), informan adalah orang yang memberikan


informasi. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling
dalam menentukan informan penelitian. Purposive sampling merupakan
penentuan informan tidak berdasarkan strata, kedudukan atau wilayah, tetapi
didasarkan pada adanya tujuan dan pertimbangan tertentu yang tetap berhubungan
dengan permasalahan dalam penelitian ini. oleh karena itu informan penelitian
dalam penelitian ini memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Merupakan mediator non hakim yang telah melakukan MoU dengan


Pengadilan Agama Bengkulu Kelas 1A
2. Telah bersertifikat mediator.
3. Sudah pernah mengikuti dan melakukan proses mediasi
4. Bersedia untuk dijadikan informan penelitian

1
2

Untuk memperkuat hasil penelitian, peneliti menggunakan informan tambahan


untuk memperkuat informasi yang diberikan oleh informan utama. Informan
tambahan ini adalah pihak yang berperkara perceraian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adala h cara-cara yang digunakan oleh peneliti


dalam mengumpulkan data yang kemudian akan menjadi penentuan kualitas dari
penelitian itu sendiri (Kriyantono, 2006:91). Adapun pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder

a. Data Primer
1. Observasi
Observasi merupakan pengumpulan data melalui proses
pengamatan di lapangan secara langsung. Dalam penelitian ini
observasi yang dilakukan adalah observasi non partisipan. Menurut
Nasution (2011:107) observasi non partisipan adalah peneliti hanya
sebagai pengamat objek yang akan diteliti tanpa terlibat secara
langsung.
Pada penelitian ini peneliti akan melakukan pengamatan secara
langsung di lingkungan Pengadilan Agama Bengkulu Kelas 1A
terhadap objek yang diteliti. Peneliti akan mengamati bagaimana
komunikasi persuasif yang diterapkan oleh mediator ketika sedang
melakukan proses mediasi kepada para pihak yang berperkara
perceraian.
2. Wawancara
Menurut Bungin (2007:108) wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka, antara pewawancara dengan informan atau
orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman
wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam
kehidupan sosial yang relatif lama. Teknik wawancara ini digunakan
untuk memperoleh keterangan, informasi atau penjelasan seputar
3

permasalahan penelitian secara mendalam sehingga memperoleh data


yang akurat karena diperoleh langsung tanpa melalui perantara.
Pada penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara semi
struktur yang artinya peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara
terlebih dahulu kemudian pertanyaan yang ada akan berkembang sesuai
dengan keadaan yang ditemui pada saat penelitian. Dalam wawancara
ini peneliti juga menggunakan alat bantu perekam suara yang sudah
disiapkan sebelumnya agar informasi yang didapatkan tidak ada yang
terlewatkan. Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu
melakukan janji dengan informan, wawancara dilakukan dengan cara
tatap muka untuk lebih memudahkan peneliti dalam menyerap
informasi yang diterima dan mengembangkan setiap pertanyaan yang
disampaikan untuk mencapai tujuan. Wawancara yang dilakukan
peneliti terkait dengan masalah yang diteliti, yaitu mengenai peran
mediator mediator dalam menerapkan komunikasi persuasif
menggunakan teknik tataan, komunikasi verbal dan komunikasi non
verbal dengan para pihak berperkara perceraian.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2014:227), dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan
gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik
pengumpulan data melalui dokumentasi yang dimaksud adalah melalui
gambar, video, rekaman, atau catatan data sekunder yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian seperti foto, buku-buku, literatur atau
dokumen lainnya. Terkait penelitian ini peneliti akan
mendokumentasikan mengenai proses mediasi yang dilakukan oleh
mediator.

b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini merupakan data yang diambil
secara tidak langsung dari sumber data. Data sekunder dalam penelitian ini
4

yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan. studi kepustakaan


dalam penelitian ini yaitu berbagai jurnal, skripsi terdahulu, karya ilmiah,
artikel, website dan lain sebagainya.

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Widi (2010:253) adalah proses pengumpulan data


dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran,
kesimpulan dan mendukung pembuatan keputusan. Dalam metode analisis data
peneliti menggunakan model Miles dan Huberman (1992: 16) yang terdiri dari
tiga teknik, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses
ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung hingga tuntas.
Adapun langkah kerja dalam analisis data sebagai berikut:

1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal pokok serta
fokus pada hal yang penting. Sebagai pemilihan dengan fokus pada
penyederhanaan proses abstrak dan transformasi data asli yang dihasilkan
dari catatan tertulis di tempat. Data yang direduksi akan memberikan
gambaran lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk melakukan
pengumpulan dan pencarian data lebih lanjut bila diperlukan. Setelah
investigasi lapangan, pengurangan atau konversi data ini berlanjut hingga
laporan akhir selesai dibuat.

2. Penyajian Data

Selama proses ini data yang direduksi akan disajikan dalam bentuk
deskripsi. Deskripsi tersebut dapat berupa kutipan serta pada proses
penyajian data ini peneliti akan menguraikan secara singkat temuan-
temuan data yang telah direduksi sebelumnya serta untuk memudahkan
pembacaan dan penarikan kesimpulan.
5

3. Kesimpulan
Kesimpulan awal yang disajikan masih bersifat sementara dan akan
diubah jika tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung pendataan
selanjutnya. Namun apabila peneliti datang ke lapangan untuk
mengumpulkan data dan kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal
didukung oleh bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang
dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel dan bisa dipertanggung
jawabkan.

3.5 Uji Keabsahan Data

Teknik yang digunakan untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini
adalah teknik triangulasi. Menurut (Moleong, 2015:330). “Triangulasi adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan hal-hal selain data untuk
memeriksa atau membandingkan data”. Denzin dalam Lexy (Moleong, 2015:
330). membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori.

Dalam penelitian ini, peneliti menggabungkan teknik pemeriksaan


keabsahan data triangulasi dengan sumber. Menurut triangulasi dalam 29 Patton
dalam (Moleong, 2015:330). “berarti membandingkan dan memeriksa
kepercayaan informasi yang diperoleh melalui penelitian kualitatif dengan waktu
dan alat yang berbeda”. Dengan menggunakan teknik triangulasi dengan sumber,
peneliti membandingkan hasil wawancara yang diperoleh dari masing-masing
sumber atau penyelenggara penelitian untuk membandingkan keaslian informasi
yang diperoleh. Data yang diperoleh melalui wawancara dibandingkan dengan
data pendukung yang diperoleh peneliti dari proses observasi dan pencatatan. Hal
ini akan memudahkan peneliti dalam menjelaskan bagaimana melakukan proses
penelitian secara mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Hendri, E. (2019). Komunikasi Persuasif Pendekatan Dan Strategi. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Kusumastuti, A., & Khoiron, A. M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Semarang:


Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo.

Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.

Soleh, S., & Suryana, A. (2004). Komunikasi Persuasif. Jakarta: Universitas Terbuka.

Zulkifli, Z. (2015). Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif . Jakarta: Deepublish .

JURNAL

Amborowati, L. (2018). STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF SEBAGAI BENTUK


PENGUATAN RELASI PELANGGAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
WATES KABUPATEN KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA (Doctoral dissertation, Universitas Mercu Buana Yogyakarta).

Amin, R. A. Q. (2021). Peran Mediator dalam Proses Komunikasi Mediasi Perkara


Perceraian di Pengadilan Agama Sungguminasa (Studi Komunikasi
Interpersonal) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

Aulawi, R. R. (2019). Efektifitas Mediasi Dalam Perkara Perceraian di Pengadilan Agama


Dompu.

FADLI, A. (2016). STUDI KOMUNIKASI INTERPERSONAL MEDIATOR PENGADILAN


AGAMA SAMARINDA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA KASUS
PERCERAIAN.

Hidayat, H., & Yanuar, D. (2019). Strategi Komunikasi Persuasif Mediator Dalam
Menangani Kasus Perceraian Pada Mahkamah Syar'iyah Kota Banda
Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 4(4).

6
7

Imelia, T. Komunikasi Persuasif Pembimbing Agama dalam Meningkatkan Kepercayaan


Diri Anak Yatim Pada Masa Pandemi Covid-19 di Yayasan Ishlahul Hayat
Pamulang Tangerang Selatan (Bachelor's thesis, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta).

Lase, T. Y. (2019). KREDIBILITAS MEDIATOR DALAM KONFLIK ANTAR SUKU (Studi


Pada Masyarakat Desa Oebelo, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten
Kupang, Nusa Tenggara Timur) (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Malang).

Malthuf, M. (2021). Penerapan Komunikasi Persuasif dalam Menyelesaikan Konflik


Interpersonal di PC. PMII Pamekasan (Doctoral dissertation, INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI MADURA).

Mediasi, A. A. T. K. K. BAB IV ANALISA TERHADAP PERSEPSI MEDIATOR TENTANG


KEBERHASILAN MEDIASI DALAM PERKARA PERCERAIAN DI PENGADILAN
AGAMA SEMARANG.

Sari, I. (2020). KOMUNIKASI PERSUASIF KONSELOR BADAN PENASEHAT


PEMBINAAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) DALAM MEDIASI UNTUK
MENCEGAH PERCERAIAN DI KOTA PADANG (Doctoral dissertation,
Universitas Andalas).

Supriadi, M. A. S. (2021). PERAN KOMUNIKASI KANTOR URUSAN AGAMA DALAM


MEMINIMALISIR ANGKA PERCERAIAN DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR. At-
Tadabbur: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 11(1), 1-16.

Utami .Yenni Sri, Siti Fatonah. Oktober 2015, “Evaluasi Strategi Komunikasi Konselor BP4
dalam Mencegah Perceraian (Studi Kasus di BP4 Kecamatan Mergangsan Kota
Yogyakarta)”. Vol 3, No. 2, diunduh dari
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=374825&val=7244&title=Evalu asi%20Strategi%20Komunikasi
%20Konselor%20BP4%20dalam%20Mencegah%20 Perceraian, 14 Juli 2018.

INTERNET
8

https:/www.hukumonline.com/klinik/infografik/perbedaan-mediator-hakim-dan-
nonhakim-lt5e7993f454a08
(Diakses pada 23 Maret 2022)

https://www.kajianpustaka.com/2013/03/teori-perceraian.html!?m=1
(Diakses pada 22 April 2022)

https://www.pa.bengkulukota.go.id/layanan-hukum/persidangan/mediasi/html
(Diakses pada 28 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai