Anda di halaman 1dari 8

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Untuk menjawab pertanyaan pada fokus masalah penelitian

sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif

dengan pendekatan deskriptif yang mendeskripsikan data-data yang ada,

menganalisis dan menginterpretasikan. Menurut Moleong (2016:6) “penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya”.

Menurut Sugiyono (2012:14):

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara
purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan
triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.

Menurut Sukardi (2007:162-163) penelitian deskriptif merupakan

metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang

diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara

sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat dalam bentuk

kalimat atau kata-kata.


31

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Kelas VIII Desa Idala Jaya

Hilisimaetano. Alasan peneliti melakukan penelitian di Kelas VIII Desa

Idala Jaya Hilisimaetano, dengan beberapa pertimbangan yaitu :

a. Lokasi desa tersebut dapat dijangkau oleh peneliti.

b. Desa ini sangat terbuka untuk pelaksanaan penelitian.

c. Belum pernah ada yang melakukan penelitian terkait dengan judul

yang diangkat oleh peneliti.

d. Berdasarkan observasi peneliti di desa tersebut, bahwasanya siswa

mengalami miskonsepsi dalam penyelesaian soal dan siswa masih

kurang paham akan konsep yang digunakan dalam penyelesaian soal.

2. Waktu dan Lamanya Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di tempat/rumah masing-masing siswa

kelas VIII di Desa Idala Jaya Hilisimaetano, proses penelitian ini berawal

dari tanggal 12 sampai 20 April 2021. Alasan memilih lokasi penelitian

yaitu berdasarkan hasil observasi peneliti dilapangan dan hasil wawancara

dengan guru mata pelajaran matematika yang bertempat tinggal di Desa

Idala Jaya Hilisimaetano, bahwa siswa kelas VIII di Desa Idala Jaya

Hilisimaetano mengalami miskonsepsi dalam menyelesaikan soal

matematika.
32

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Menurut Subagyo (2006:87) data primer adalah data yang diperoleh

secara langsung dari informan baik yang dilakukan melalui kuesioner,

wawancara, dan obeservasi. Di penelitian ini, data diperoleh melalui tes

dan wawancara.

2. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh

Arikunto (2006:129). Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa-siswa

kelas VIII di Desa Idala Jaya Hilisimaetano, dengan jumlah informan

sebanyak 14 orang siswa. (daftar hadir pemberian tes dan wawancara

terlampir pada halaman 79).

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang paling baik dan

penting dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah

mendapatkan data. Beberapa contoh teknik pengumpulan data diantaranya

adalah pemberian tes, dan wawancara. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemberian Tes

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui

atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-aturan yang

sudah diberikan (Arikunto dalam Hamzah, 2014:100). Tes yang diberikan


33

kepada informan adalah tes dalam bentuk soal uraian yang disusun oleh

peneliti. Sebelum tes diberikan kepada informan, maka terlebih dahulu tes

tersebut divalidasikan kepada dosen matematika yang berprestasi dan

berpengalaman.

2. Wawancara

Wawancara merupakan kecakapan antara dua orang atau lebih

yang berlangsung antara informan dan pewawancara untuk mendapatkan

informasi yang tepat terkait masalah yang diteliti. Jenis wawancara yang

digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara tak

terstruktur. Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2016:233) wawancara tak

terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis

dan lengkap, melainkan hanya memuat garis besar yang akan dinyatakan

untuk pengumpulan datanya. Alasan penulis menggunakan teknik

pengumpulan data tersebut diatas karena penulis belum mengetahui secara

jelas apa yang dialami siswa, maka poin-poin pernyataan dalam

wawancara ini harus disesuaikan dengan keadaan yang dilapangan serta

terpusat pada masalah yang diteliti. Alat yang digunakan dalam penelitian

ini adalah berupa catatan, rekaman suara, dan kamera. Pemberian tes dan

wawancara dilakukan dengan cara mendatangi tempat/rumah masing-

masing informan.

Dalam penelitian ini, saya sebagai peneliti merumuskan langkah-

langkah dalam wawancara sebagai berikut:


34

a. Menentukan topik wawancara.

b. Mengindentifikasi mereka yang akan diwawancarai, yang dapat

menjawab dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan dalam

pembahasan.

c. Melakukan wawancara dengan bahasa yang baik dan benar.

d. Menggunakan prosedur perekaman yang memadai ketika

melaksanakan wawancara satu per satu atau wawancara kelompok

fokus.

e. Mencatat pokok-pokok informasi berdasarkan jawaban narasumber.

f. Menentukan lokasi wawancara.

E. Teknik Analisis Data

Pada analisis data kualitatif dilakukan bersama dengan proses

pengumpulan data. Teknik analisis yang dilakukan dengan menggunakan

teknik anaisis data yang dikemukakan oleh Emzir (2012:129-135) mencakup

tiga kegiatan yang bersamaan: (1) Reduksi data, (2) Model data (data display),

dan (3) Penarikan kesimpulan (verifikasi).

1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pengabstraksian,
penyederhanaan, dan pentransformasian data mentah dari
lapangan. Proses ini berlangsung selama penelitian
dilakukan, dari konseptual, permasalahan, pendekatan
pengumpulan data yang diperoleh. Misalnya, membuat
rangkuman, pengkodean, membuat tema-tema, membuat
gugus-gugus, dan menulis memo. Reduksi merupakan
bagian dari analisis, bukan terpisah, fungsinya untuk
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang
35

yang tidak perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi


bisa ditarik.

Proses reduksi data dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengumpulan

data serta merangkum data-data yang diperoleh, untuk menghindari

penumpukan informasi/data dari informan. Kemudian data yang telah valid

disajikan untuk tiap jenis tipe jawaban dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya.

2. Penyajian Data (Data Display)


Penyajian data adalah sekumpulan informasi
terususun yang memberi kemungkinan untuk menarik
kesimpulan data pengambilan tindakan. Bentuk
penyajiannya antara lain berupa teks naratif, matriks,
grafik, jaringan dan bagan. Tujuannya adalah untuk
memudahkan membaca dan menarik kesimpulan. Oleh
karena itu, sajiannya harus tertata secara baik. Penyajian
data juga merupakan bagian dari analisis, bahkan
mencakup pula reduksi data. Dalam proses ini peneliti
mengelompokkan hal-hal yang serupa menjadi kategori
atau kelompok satu, kelompok dua, kelompok tiga dan
seterusnya. Masing-masing kelompok tersebut
menunjukkan tipologi yang ada sesuai dengan rumusan
masalahnya. Masing-masing tipologi terdiri atas sub-sub
tipologi yang bisa jadi berupa urut-urutan, atau prioritas
kejadian.

Didalam penyajian data ini, peneliti mengelompokan data-data berdasarkan

faktor-faktor yang mempengaruhinya, supaya memudahkan dalam

pengambilan kesimpulan.

3. Menarik Kesimpulan (Verifikasi)


Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari satu
kegiatan dan satu konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-
kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Makna-makna yang muncul dari data harus selalu diuji
kebenarannya dan kesesuaiannya sehingga validitasnya
terjamin. Dalam tahap ini, peneliti membuat proposisi yang
terkait dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai
temuan penelitian, dengan mengkaji secara berulang-ulang
36

terhadap data yang ada, pengelompokkan data yang telah


terbentuk.dan proposisi yang telah dirumuskan. Langkah
selanjutnya yaitu melaporkan hasil penelitian lengkap,
dengan temuan baru.

Setelah terkumpulnya data-data dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan

penarikan kesimpulan/verifikasi. Setelah itu, peneliti akan melaporkan hasil

penelitian dengan lengkap.

Berdasarkan uraian diatas, ketiga tahap tersebut dapat digambarkan,

sebagai berikut:

Gambar 3.1
Komponen Analisis Data Model Interaktif
Miles dan Huberman 2012

Pengumpulan
Data
Model Data

Reduksi Data

Penarikan
Kesimpulan

Sumber: Emzir, 2012:134

F. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

teknik triangulasi. Menurut Moleong (2016:330) menyatakan teknik

triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lainnya, diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
37

pembanding terhadap data itu, hal ini dapat dicapai dengan jalan

membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

Anda mungkin juga menyukai