Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian akan dilakukan untuk

memperoleh data dan informasi yang diperlukan berkaitan dengan masalah

penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memilih lokasi penelitian di MTs Negeri

10 Tasikmalaya yang beralamat di Komplek Pesantren Cintawana, Desa.Cikunten,

Kec.Singaparna, Kab.Tasikmalaya.

Adapun waktu penelitian yang akan di laksanakan sebagai berikut:


Tahun
Rencana Tahun 2023
No. 2022
Kegiatan
Nov des jan feb mar apr mei Jun jul agt sep
1. Pengajuan
Judul Proposal
2. Penyusunan
Proposal
3. Seminar
Proposal
4. Pengumpulan
Data
5. Penulisan
Laporan
6. Ujian Skripsi

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif

dimana secara khusus berkonsentrasi pada proses, bukan hanya pada keluaran atau

hasil dari kreativitas yang dilakukan oleh guru akidah ahlak tersebut. Penelitian

kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yaitu pertama, menggambarkan dan

mengungkap (to describe and explore) dan kedua menggambarkan dan

menjelaskan (to describe and explain).

30
31

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Penelitian

Jika dilihat dari lokasi penelitiannya, maka jenis penelitian ini

merupakan jenis penelitian lapangan (field research) atau Jenis penelitian ini

adalah penelitian kualitatif lapangan.

2. Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subyek dari

mana data tersebut dapat diperoleh. Data tersebut adalah data yang ada

kaitannya dengan Manajemen MTs Negeri 10 Tasikmalaya, disamping itu

diperlukan adanya sumber-sumber yang dapat memberikan keterangan yang

berkaitan dengan data yang dibutuhkan dan mendukung dalam penelitian ini.

Sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan peneliti.

Data merupakan hal yang esensi untuk mengkaji suatu permasalahan,

dan data juga diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Maka untuk

memperoleh data yang obyektif sesuai dengan sasaran yang menjadi obyek

penelitian, data berasal dari:

a) Data Primer yaitu data yang diperoleh dari sumbernya secara langsung,

diamati dan dicatat secara langsung, seperti, wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Jadi sumber data primer yang diperoleh langsung dari lokasi

penelitian ini adalah hasil interview dengan sebagian orang yang menjadi

Kepala sekolah, Guru Akidah ahlak, Serta Siswa di MTs Negeri 10

Tasikmalaya.

b) Data Sekunder yaitu data-data yang mendukung yang didapat dari buku-

buku yang bisa dijadikan referensi, seperti: buku-buku yang relevan dan

berkaitan erat dengan penelitian ini.


32

D. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik

pengumpulan data yaitu observasi, interview dan dokumentasi. Untuk memperoleh

data yang diperlukan dalam penelitian ini penulis menjelaskan metode itu sebagai

berikut :

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang berlangsung. Menurut

Arikunto mengemukakan bahwa observasi atau disebut juga dengan

pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek

dengan menggunakan segala indera.

Metode observasi ini penulis gunakan untuk mengamati peristiwa-peristiwa

yang terjadi dilapangan dengan kaitannya mengenai MTs Negeri 10

Tasikmalaya.

b. Interview (wawancara)

Interview atau wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara

bertanya langsung kepada responden, wawancara adalah salah satu bagian

yang terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, akan kehilangan

informasi yang hanya diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada

responden yang berkaitan dengan penelitian ini. Sedangkan wawancara yang

digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, yaitu

wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan

pertanyaan yang akan diajukan.


33

c. Angket

Angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertanyaan

atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab oleh

responden. Angket mempunyai kesamaan dengan wawancara kecuali

implementasinya, dimana angket dilaksanakan secara tertulis. Keuntungan

angket, antara lain: a) responden dapat menjawab dengan bebas tanpa

dipengaruhi oleh hubungan dengan peneliti, dan waktu relatif lama, sehingga

objektivitas dapat terjamin, b) dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari

responden yang jumlahnya cukup banyak. Angket terdiri dari beberapa

bentuk, yaitu:

1).Angket berstruktur, yaitu angket yang menyediakan beberapa

kemungkinan jawaban.

2.)Angket tak berstruktur, yaitu bentuk angket yang memberikan jawaban

secara terbuka dimana responden secara bebas menjawab pertanyaan

tersebut.1

Disini penulis menggunakan angket tak berstruktur guna membantu dalam

penelitian.

1
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, h. 226-230.
34

E. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperlukan sudah terkumpul, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan analisis atau pengelolaan data sesuai dengan jenis datanya.

Bahwa analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam

catatan pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Proses analisis data

yang dilakukan peneliti adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

a) Pengumpulan data, dimulai dari berbagai sumber yaitu dari beberapa

informan, dan pengamatan langsung yang sudah dituliskan dalam catatan

lapangan, transkip wawancara, dan dokumentasi. Setelah dibaca dan

dipelajari serta ditelaah maka langkah berikutnya mengadakan reduksi data

yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Abstraksi merupakan

usaha membuat rangkuman inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang

perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.

b) Proses pemilahan, yang selanjutnya menyusun dalam satu-satuan yang

kemudian diintegrasikan pada langkah berikutnya, dengan membuat

koding. Koding merupakan simbol dan singkatan yang ditetapkan pada

sekelompok kata-kata yang bisa serupa kalimat atau paragraf dari catatan

di lapangan.

Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif (non

statistik), pada umumya penelitian deskriptif merupakan penelitian non

hipotesis. Maka dalam hal ini peneliti menggunakan deskriptif yang

bersifat eksploratif, yaitu dengan menggambarkan keadaan atau status

fenomena. Peneliti hanya ingin mengetahui hal-hal yang berhubungan


35

dengan sesuatu, dengan berusaha memecahkan persoalan-persoalan yang

ada dalam rumusan masalah dan menganalisa data-data yang diperoleh

dengan menggunakan pendekatan sosiologis.

F. Rancangan Instrumen Penelitian

Pengumpulan data sebuah penelitian yang dilakukan dengan berbagai metode

penelitian seperti observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi,

memerlukan alat bantu sebagai instrumen. Instrumen yang digunakan oleh penulis

adalah melalui observasi,wawancara,dan angket. Sehingga dengan ke 3 instrumen

tersebut di harapkan bisa membantu penulis dalam penelitian yang sedang di

laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Binti Maunah, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 151


David Campell, Mengembangkan Kreativitas, (Yogyakarta: Kansius, 2000), h. 11
Dedi supriadi, Kreativitas Anak, Kebudayaan dan Perkembangan Iptek, (Bandung: Alfabeta,
2000), h. 57
E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 51
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan pendekatan pailkem, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2012), h. 154
Hasan Langgulung, Kreativitas Pendidikan Islam, ( Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1991) h. 253
Ibid,49
Ibid., h. 58
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Sygma Media Corp, 2007)
Ngainun Naim, Rekonstruksi Pendidikan Nasional, (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 1-2
Prima Dewi, Kreativitas Anak, (Jakarta; PT Bumi Aksara, 2006), h. 42
S.C.U Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1985), h. 89-93
Sanapiah Faisal, Sosiologi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), h. 300
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) h. 79
Sudarsono, Kamus Filsafat dan Psikologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 133
Undang-undang SISDIKNAS ( UU RI No. 20 Tahun 2003), (Yogyakarta: Delphi, 2003), h. 5
Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah Petunjuk Bagi Guru
dan Orang Tua, (Jakarta: PT. Gramedia, 1985) h. 45
Utami munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakartac Rineka Cipta, 2004), h.
73
Yohanes Ovaritus Jagom, Kreativitas Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Masalah
Geometri Berdasarkan Gaya Belajar Visual-Spatial Dan Auditory-Sequential, Jurnal
Pendidikan Matematika.Vol. 1, 2015
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, h. 226-230

Anda mungkin juga menyukai