PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia
hidup di dunia ini membutuhkan pendidikan, karena mereka lahir tidak mengetahui
sesuatu apapun, akan tetapi dianugerahi oleh Allah Swt. berupa panca indera, pikiran, dan
rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan. Untuk mengembangkan potensi
atau kemampuan dasar tersebut, maka manusia harus mendapatkan pendidikan. Hal ini
ۢ
ص َار َوااْل َفِْٕـ َد َة لَ َعلَّ ُك ْم َّ َوال ٰلّهُ اَ ْخَر َج ُك ْم ِّم ْن بُطُْو ِن اَُّم ٰهتِ ُك ْم اَل َت ْعلَ ُم ْو َن َشْيـًٔ ۙا َّو َج َع َل لَ ُك ُم
َ ْالس ْم َع َوااْل َب
تَ ْش ُكُر ْو َن
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar
kamu bersyukur”. (Q.S. An-Nahl: 78)1
Pendidikan memiliki manfaat yang besar dalam kehidupan manusia. Banyak pihak
meyakini bahwa pendidikan merupakan instrumen yang paling penting sekaligus paling
strategis untuk mencapai tujuan individual dan sosial. Pendidikan menjadi tumpuan
harapan bagi sebagian besar masyarakat, sebab pendidikan diyakini akan mampu
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 pasal 1 ayat (1) tahun 2003
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik serta aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual
1
2
Kebutuhan akan pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri, bahkan semua
itu merupakan hak semua warga negara. Berkenaan dengan ini, di dalam UUD 1945 pasal
31 ayat 1 secara tegas disebutkan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran”. 4
Oleh karena itu, semua orang berhak mendapatkan pendidikan, baik
Pendidikan keagamaan merupakan salah satu pendidikan yang sangat penting dalam
penguasaan khusus tentang ajaran agama.5 Salah satu pendidikan keagamaan yang
Pendidikan akidah ahlaq merupakan salah satu pelajaran yang diberikan mulai tingkat
MI, MTS, MA sampai pada tingkat perguruan tinggi. Mata pelajaran akidah ahlaq
merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
menghayati, dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam perilaku akhlak
pengalaman, keteladanan dan pembiasaan. Hal ini menyatakan bahwa mata pelajaran
akidah ahlaq yang menempati kedudukan yang sangat sentral dalam pembentukan
kepribadian siswa yang lebih baik. Baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.
Tujuan sasaran yang hendak dicapai dari pendidikan akidah ahlaq adalah
menanamkan dasar-dasar akhlak sehingga dapat merubah tingkah laku yang kurang baik
menjadi lebih baik dan dapat mengamalkan akhlak yang baik. Tetapi pada kenyataannya
tujuan pendidikan akidah ahlaq belum tercapai. Hal ini terlihat masih adanya kemerosotan
Pada proses pembelajaran akidah ahlaq perhatian guru terhadap aspek afektif (sikap)
siswa harus lebih dominan karena aspek afektif (sikap) berkaitan dengan tingkah laku dan
sikap siswa selama proses pembelajaran. Akan tetapi pada saat ini guru dalam
mengajarkan akidah ahlaq hanya menekankan pada aspek kognitif saja kurang
memperhatikan aspek afektif (sikap) siswa. Aspek afektif (sikap) siswa yang kurang
diperhatikan oleh guru ketika dalam pembelajaran seperti sikap siswa yang tidak peduli
kepada guru, kurang berminat terhadap pelajaran akidah ahlaq, kurang memiliki rasa
hormat dan santun kepada guru, dan siswa tidak dapat mengendalikan emosi.
Proses pembelajaran yang hanya menekankan pada aspek kognitif maka, akan
berakibat pada penilaian yang dilakukan guru yaitu hanya menggunakan penilaian hasil
kognitif siswa saja, tidak menerapkan 4 penilaian dari aspek afektif (sikap) siswa. Padahal
ukuran keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran akidah ahlaq terlihat dari akhlak
dan tingkah laku siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dampak dari guru yang lebih
memperhatikan atau mengutamakan penilaian dari segi kognitif saja yaitu tidak adanya
kesesuaian antara nilai kognitif dengan perilaku siswa. Siswa yang mendapatkan nilai
bagus pada pembelajaran akidah ahlaq belum tentu memiliki perilaku yang baik. Hal ini
menunjukkan siswa belum menghayati nilai-nilai dalam pelajaran akidah ahlaq dalam
kehidupan sehari-hari.
Salah satu faktor eksternal yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran adalah
peranan seorang guru. Peranan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sangat
penting. Guru yang memiliki kemampuan kreatif dalam mengajar sangat dibutuhkan bagi
siswa, karena dengan guru yang memiliki kemampuan kreatif maka akan dapat juga
mengembangkan kekreativitasan siswa juga dan siswa lebih mudah mencapai hasil
belajar. Hasil belajar pada mata pelajaran akidah ahlaq adalah siswa dapat menerapkan
Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru memiliki tanggung jawab yang besar.
Selain harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar, guru juga
dituntut untuk terus berkreativitas agar siswa tidak merasa jenuh dalam kegiatan belajar
mengajar.
Tugas guru bukan hanya seorang guru tetapi juga seorang pendidik, seorang
pembimbing yang membimbing dan membimbing peserta didik dalam proses belajar
terlebih dahulu mempersiapkan dirinya secara menyeluruh, baik secara pribadi, dengan
pengetahuan maupun keahlian dan keterampilan yang dimilikinya, baru setelah bahan ajar
dan menunjukkan proses kreatif, kreatif yang ditandai dengan aktivitas menciptakan
sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh orang lain, keluar atau
terutama karakteristik pribadi guru yang meliputi motivasi, percaya diri, rasa humor,
ketekunan, sabar, menyenangkan dan fleksibel. Guru yang kreatif antusias dan sangat
mampu menciptakan kondisi belajar yang nyaman dan menyenangkan yang bermanfaat
bagi siswa.
6
E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan, (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 51
5
ingin tahu, terasa berisiko beragam, dengan berani menerima risiko dan menghormati. 7
Pembelajaran akidah ahlak memiliki peran yang sangat penting terutama bagi siswa
yang benar-benar remaja atau dengan kata lain Kids Age Now karena pembelajaran ini
dapat mengendalikan diri dari hal-hal negatif seperti saling pukul, mabuk-mabukan,
narkoba, pelecehan sosial bahkan pembunuhan. Dengan belajar akidah ahlaq, maka
peserta didik akan diberikan pemahaman tentang betapa mulianya seseorang yang
berakhlak, serta akan diberikan pemahaman bahwa setinggi dan sepandai apapun
seseorang tanpa didasari dengan akhlak yang mulia, maka semuanya akan sia-sia.
sebelum bertindak, dia harus berperilaku beradab, berbudi luhur terhadap dirinya sendiri
mengembangkan dan meningkatkan rasa percaya diri anak didiknya, yang diwujudkan
dalam sikap dan perilaku yang baik. karena perilaku seseorang ditentukan oleh
Kesadaran adalah penyebab perilaku. Artinya apa yang dipikirkan dan dirasakan
individu menentukan apa yang akan dilakukan. Seseorang yang mendapatkan pendidikan
akhlak yang baik juga akan berdampak baik. Adanya nilai dominan yang menghiasi
menumbuhkan motivasi belajar bagi siswa merupakan tugas guru yang sangat penting.
Pembelajaran akan efektif jika siswa termotivasi untuk belajar. Guru harus mencoba yang
7
S.C.U Munandar, Mengembangkan Bakat Dan Kreativitas Anak Sekolah, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1985), h. 89-93
8
Sanapiah Faisal, Sosiologi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional), h. 300
6
terbaik untuk memotivasi siswa untuk belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar
merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan belajar. Untuk itu perlu
Dalam banyak hal, guru memainkan peran penting dalam pembelajaran yang dapat
ditransfer. Guru kemudian juga berusaha menyampaikan materi dan memotivasi siswa
untuk mengembangkan minat belajar meskipun dalam kondisi tidak seperti biasanya.
Atas dasar permasalahan yang ada, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
B. Permasalahan
1. Identifakasi Masalah
a. Belum tercapainya tujuan pendidikan akidah akhlak sehingga masih ada peserta
b. Guru dalam mengajarkan akidah akhlak hanya menekankan pada aspek kognitif
motivasi siswa
2. Pembatasan Masalah
3. Rumusan Masalah
MTsN 10 Tasikmalaya?
C. Tujuan Penilitian
Merujuk kepada pokok permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini bertujuan
1. Untuk mengetahui upaya guru dalam mencapai tujuan Pendidikan akidah ahlaq
di MTsN 10 Tasikmalaya
Tasikmalaya
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
wawasan serta bahan dalam menerapkan Upaya guru akidah ahlak dalam
serta dapat digunakan sebagai titik tolak bagi peneliti lain yang ingin melakukan
penelitian yang sejenis dengan penelitian ini secara mendalam di bidang ilmu
2. Manfaat Praktis
Tasikmalaya.
2) Memberi sumbangan pemikiran bagi para guru dan lembaga pendidikan pada
kreatifitas siswa.