BAB I
PENDAHULUAN
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif untuk
terhindar atau keluar dari kebodohan. Pendidikan adalah suatu proses dalam
manusia yang mutlak untuk dipenuhi demi untuk mencapai kebahagian dan
kesejahteraan di dunia dan akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-
2
ح ٱهَّلل ُ لَ ُكمۡۖ َوِإ َذا قِي َل ۡ ْ س فَ ۡٱف َسح ۡ ْ ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا ِإ َذا قِي َل لَ ُكمۡ تَفَ َّسح
ِ ُِوا فِي ٱل َم ٰ َجل
ِ ُوا يَف َس
۱۱﴿﴾خَ بِيرﹲ
pendidikan Islam secara kuantitatif bisa dikatakan maju, hal ini dapat dilihat
pendidikan Islam masih harus terus berbenah mencari format yang tepat untuk
dengan demikian, pendidikan Islam diakui secara jelas. Akan tetapi persoalan
yang muncul adalah apakah pendidikan Islam mampu menempatkan diri pada
posisi yang tepat serta bagaimana strategi yang efektif dan efesien untuk
3
berkualitas. Dalam konteks ini, sumber daya yang diharapkan adalah sumber
yang mudah. Karena itu, faktor pendidikan merupakan tiang pancang dalam
hal ini, bahwa pendidikan adalah salah satu aspek sosial budaya yang berperan
Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah mesti dilaksanakan secara sadar,
jelas memiliki mata rantai transmisi spiritual yang lebih nyata dalam proses
Islam menangggung beban yang cukup berat, sebab harus memadukan unsur
pengetahun.
dewasa ini masih terlihat lemah atau rendahnya daya serap peserta didik
agama Islam. Hal ini nampak rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa
dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu
4
pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak
memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui
Interaksi dan komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik
dan komunikasi guru dan peserta didiknya tidak menjadikan peserta didik
menjadi aktif. Oleh karena itu, guru yang merupakan komunikator dalam
proses pembelajaran di dalam kelas harus bisa menguasai kelas. Seorang guru
harus bisa menciptakan suatu kondisi atau proses yang mampu mengarahkan
siswanya untuk melakukan aktivitas belajar. Karena dalam hal ini seorang
guru mempunyai peran yang sangat penting mengingat tugas seorang guru
pemebelajaran.
proses baik secara mental maupun secara fisik. Pembelajaran pada dasarnya
sehinggga mereka dapat memperoleh tujuan belajar yang sesuai dengan apa
anak karena merekalah yang akan belajar. Peserta didik merupakan individu
yang berbeda satu sama lain. Memiliki keunikan masing-masing yang tidak
Prof. Dr. H. Endin Nasrudin Msi (2008 : 56) dalam UUSPN No. 20
mengikuti mata pelajaran PAI tidak begitu aktif tetapi cenderung pasif hal ini
seperti itu diakui atau tidak membuat siswa tampak bosan, jenuh dan kurang
tertarik dengan metode atau strategi yang digunakan guru, maka dengan
sendiri siswa akan memberikan umpan balik (feedback) psikologi yang kurang
simpati siswa terhadap guru agama, tidak tertarik dengan materi-materi agama
dan lama-kelamaan timbul sikap acuh tak acuh terhadap agamanya sendiri.
agar tetap berfungsi optimal ditengah arus perubahan, maka pendidikan agama
6
bagi kehidupan siswa sebagai seorang pribadi, anggota masyarakat dan dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu inovasi dan kreativitas,
harus tetap bisa menjaga dan tidak keluar dari koridor nilai-nilai agama Islam
pembelajaran aktif (Active Learning) inovasi ini bermula dan diadopsi dari
metode atau strategi para ilmuan dalam menemukan suatu pengetahuan baru.
Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah urgen bagi para pendidik (guru)
khususnya dan mutu akademik peserta didik pada umumnya. Perlu ditemukan
efisisen dan menyenangkan. Oleh karena itu tenaga pendidik atau guru,
inovasi pembelajaran.
7
mengatakan bahwa:
Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapat
hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau menerima guru
dan dosen, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yeng telah
diberikan, oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengikuti
informasi yang baru saja diterima dari guru. Belajar aktif adalah salah satu
otak. Karena salah satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan
adalah faktor kelemahan otak manusia itu dendiri. Sebagaimana yang telah
No.2499, Hasan)
Agar otak dapat memproses informasi dengan baik, maka akan sangat
membantu kalau terjadi refleksi, secara internal, jika peserta didik diajak
merenung fenomena yang terjadi. Maka otak mereka akan bekerja lebih baik
Untuk belajar yang baik maka diperlukan motivasi yang baik pula.
Peserta didik yang mengikuti pelajaran tanpa adanya motivasi maka tidak
akan mendapatkan hasil yang baik dari proses belajar mengajar tersebut.
energi di dalam diri pribadi seorang yang ditandai dengan munculnya perasaan
yang dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa agar dapat
lebih baik. Bagaimana seseorang akan dapat belajar dengan baik tanpa adanya
motivasi. Oleh sebab itu untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Lightening The Learning Climate. Di mana sebuah kelas dapat dengan cepat
secara langsung. Pada saat yang sama, membuat peserta didik berfikir, kira-
kira materi apa yang akan diajarkan oleh guru, dalam pikiran siswa otomatis
bertanya-tanya, dengan adanya pertanyaan dari guru tentang materi apa yang
9
akan disampaikan yang terkait dengan persoalan, konsep atau topik yang
seperti itu siswa akan aktif dan mereka akan tertarik, berminat,
memperhatikan. Dengan seperti itu maka siswa akan termotivasi untuk belajar.
pembelajaran.
Sukabumi)
B. Rumusan Masalah
adalah :
SMK Azzainiyyah?
10
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
1. Bagi lembaga
2. Bagi Guru
4. Bagi Peneliti
D. Kerangka Berfikir
12
Penelitian ini difokuskan pada duan hal yang akan diteliti, yaitu yang
motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI).
guru sebagai upaya menciptakan suasana belajar siswa yang nyaman dan
kondusif serta dapat membuat siswa berkonsentrasi dalam proses belajar dan
dikemukakan empat strategi dasar dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai
berikut :
yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan
proses belajar mengajar adalah merupakan hal yang sangat penting dalam
pencapain tujuan pembelajaran itu sendiri sesuai dengan harapan yang akan
dicapai. Sedangkan harapan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah
5. Tanyakan ; Apa yang mereka pelajari tentang materi kita dari latihan ini?
adalah suatu perubahan energi di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai
1. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang murni yang timbul dari dalam diri
2. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul berkat dorongan dari luar
diri seseorang.
penting diketahui dan dipahami oleh murid maupun guru. Motivasi penting
bagi murid dan guru, bagi murid pentingnya motivasi belajar adalah sebagai
berikut
terkondisi.
2. Belajar Kontiquitas
3. Belajar Operan
5. Belajar kognitif yang terjadi di dalam kepala kita ketika kita melihat dan
adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat
Oleh karena itu indikator yang akan digunakan peneliti dalam pengaruh
1. Menggairahkan siswa
3. Memberikan insentif
strategi Lightening The Learning Climate yang digunakan dalam penelitian ini
PENGARUH
RESPONDEN
E. Hipotesis Penelitian
suatu penelitian yang patut diuji kebenarannya, adapun hipotesis yang penulis
belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas X
SMK Azzainiyyah.
motivasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI)