Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup

manusia, Melalui pendidikan manusia menjadi cerdas, memiliki skill, sikap

hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula dimasyarakat dan

dapat menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi

investasi yang memberi keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan

bangsa bermartabat dan menjadikan individunya menjadi manusia yang memi-

liki derajat (Engkoswara, 2020) Dalam agama Islam pun disebutkan bahwa

setiap orang yang berilmu akan mendapatkan derajat yang tinggi. Firman Al-

lah SWT. Dalam surat Al Mujadalah ayat 11 menjelaskan sebagai berikut:

َ ِ‫ح ٱهَّلل ُ لَ ُكمۡ ۖ َوِإ َذا ق‬


‫يل‬ ۡ ْ ‫س فَ ۡٱف َسح‬
ِ ‫ُوا يَف َس‬
ۡ َ ِ‫ٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ْا ِإ َذا ق‬
ْ ‫يل لَ ُكمۡ تَفَ َّسح‬
ِ ِ‫ُوا فِي ٱل َم ٰ َجل‬

ٖ ۚ ‫وا ۡٱل ِع ۡل َم د ََر ٰ َج‬


‫ت َوٱهَّلل ُ بِ َما‬ ْ ُ‫وا ِمن ُكمۡ َوٱلَّ ِذينَ ُأوت‬
ْ ُ‫وا يَ ۡرفَ ِع ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ‫وا فَٱن ُش ُز‬
ْ ‫ٱن ُش ُز‬

ٞ ِ‫ت َۡع َملُونَ َخب‬


١١ ‫ير‬

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-la-

panglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

1
2

Adapun menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pen-

didikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan ne-

gara. Selain itu dalam pembukaan Undang-Undang dasar 1945 yaitu “mencerdaskan ke-

hidupanbangsa“ kemudian dalam pasal 31 Undang-Undang dasar 1945 “ setiap warga

negara berhak mendapat pendidikan”

Menurut Arifin.hm, ( 2011) pendidikan islam adalah suatu sistem kependidikan

yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah, seba-

gaimana islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia, baik

duniawi maupun ukhrowi.

Sesuai dengan pengertian diatas maka pendidikan pasti memiliki tujuan, salah satu

dari tujuan pendidikan itu adalah hasil belajar peserta didik. Hasil dari proses belajar

mengajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku secara keseluruhan, baik dari segi

kognitif, afektif maupun psikomotorik peserta didik (Supratiknya 2015:).

Adanya proses belajar nantinya akan memberikan gambaran perubahan pada siswa,

baik berupa pengetahuan atau tingkah laku yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan

siswa dalam belajar yang disebut dengan prestasi belajar. Menjadi titik akhir dalam

menentukan keberhasilan pendidikan dalam mendidik siswanya dengan terencana dan

terstandarisasi.
3

Seperti kita ketahui bahwa tidak semua peserta didik memiliki prestasi belajar yang

baik, prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi

factor kognitif, afektif, dan psikomotorik. setiap individu peserta didik akan memiliki

kemampuan belajar yang berbeda dimana akan mempengaruhi hasil belajar nya itu

sendiri, prestasi belajar menurut para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil dari suatu kegiatan pembelajaran yang disertai perubahan yang dicapai

seseorang yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat sebagai

ukuran tingkat keberhasilan siswa dengan standarisasi yang telah ditetapkan dan men-

jadi kesempurnaan bagi siswa baik dalam berpikir dan berbuat.

Ada 2 faktor yang mempengaruhi dalam prestasi belajar siswa, yaitu factor internal,

dan factor eksternal. Factor internal adalah factor yang datangnya dari diri siswa berupa

factor psiologis (kesehatan dan keadaan tubuh), psikologis (minat, bakat, I telegensi,

emosi, kelelahan, dan cara belajar). Sedangkan factor eksternal adalah factor nya yang

datang dari luar diri siswa yang dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah,

lingkungan masyarakat dan lingkungan alam. Semua factor tersebut harus berkon-

tribusi sinergik satu sama lain karena mempengaruhi prestasi belajar dan dalam rangka

membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik - baiknya.

Menurut Prof. Dr. H. Endin Nasrudin, M.Si (2018: 66) Pembelajaran akan berlang-

sung apabila guru dan peserta didik saling mempengaruhi. Antara guru dan peserta

didik memiliki hubungan atau komunikasi interaksi. Keberhasilan dari pembelajaran


4

dipengaruhi bagaimana cara dan teknik megajar guru di dalam kelas. Jika guru menggu-

nakan metode yang tepat, menarik, dan mudah di pahami oleh peserta didik maka

tingkat keberhasilan belajar nya pun akan tinggi. Berbeda saat guru menggunakan

strategi yang kurang tepat dan tidak mudah dipahami oleh peserta didik maka tingkat

keberhasilan belajar peserta didik akan rendah.

Strategi pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan pendidik pada proses pem-

belajaran. Dimana strategi pembelajaran yang kreatif adalah hal terpenting agar proses

belajar mengajar menjadi lebih aktif tidak monoton atau membosankan serta dapat

membantu siswa dalam mengembangkan pola berpikir. Salah satu strategi pembelajaran

yaitu strategi pembelajaran inkuiri. Dimana strategi pembelajaran ini merupakan bentuk

dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered ap-

proach) Dengan adanya strategi pembelajaran inkuiri ini diharapkan adanya pengaruh

terhadap hasil belajar yang baik. penggunaan strategi inkuiri ini peserta didik akan ada

banyak pengalaman saat proses belajar mengajar, karena strategi pembelajaran ini

menekankan paa proses mencari dan menemukan. Dengan begitu pengetahuan akan

dibangun peserta didik sehingga pengetahuan nya tersebut akan menjadi miliknya

sendiri. (Sanjaya, 2013)

Berdasarkan hasil observasi di MA Ma’arif Plus Assobariyyah, dengan

mewawancarai salah satu pengajar mata pelajaran Akidah Akhlak yaitu ibu Dede

Supriatini S.Pd. Pada hari Jum’at 1 April 2022.


5

Dari hasil wawancara bahwa pada mata pelajaran Akidah Akhlak di setiap kelas

memiliki hasil belajar yang kurang baik, salah satu faktornya adalah metode yang

kurang menarik sehingga hanya sebagian peserta didik yang memiliki hasil belajar yang

baik. Menanggapi permasalahan di atas diperlukan suatu pembelajaran yang kreatif, ak-

tif, dan efektif. Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri di-

harapkan adanya pengaruh pada hasil belajar peserta didik, sehingga nilai peserta didik

pun akan menjadi lebih baik. Proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Aki-

dah Akhlak akan berhasil apabila hasil kegiatan pembelajaran peserta didik memiliki ni-

lai yang cukup baik. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari pemahaman, penguasan

materi, dan tentunya hasil belajar peserta didik.

Pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran inkuiri diharapkan dapat berpen-

garuh pada hasil belajar peserta didik, meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik

peserta didik. Dengan begitu peserta didik akan mampu berfikir, aktif, dan kreatif. Se-

hingga hasil belajar dari mata pelajaran Akidah Akhlak yang diharapkan akan tercapai.

Dengan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Ter-

hadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Akidah Akhlak Di Ma Ma’arif

Plus Assobariyyah Kota Sukabumi”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan rumusan

masalah sebagai berikut:


6

1. Bagaimana penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran Aki-

dah Akhlak di MA Ma’arif Plus Assobariyyah Kota Sukabumi ?

2. Bagaimana prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak

di MA Ma’arif Plus Assobariyyah Kota Sukabumi ?

3. Bagaimana pengaruh penerapan strategi pembelajaran inkuiri terhadap

prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak di MA

Ma’arif Plus Assobariyyah Kota Sukabumi ?

C. Tujuan Penelitian

Setelah rumusan masalah ditentukan, maka tujuan yang hendak dicapai antara lain

1. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada mata pela-

jaran Akidah Akhlak di MA Ma’arif Plus Assobariyyah Kota Sukabumi

2. Untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah

Akhlak di MA Ma’arif Plus Assobariyyah Kota Sukabumi

3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran inkuiri ter-

hadap prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Akhlak di

MA Ma’arif Plus Assobariyyah Kota Sukabumi

Selain tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti, terdapat pula beberapa

kegunaan dalam penelitian ini, antara lain:

1. Secara teoritis

a. Diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan khususnya dalam Pen-

didikan Agama Islam yang sesuai dengan kaidah dan prosedur ilmiah
7

b. Dapat digunakan untuk para peneliti sebagai pertimbangan untuk men-

gadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penerapan strategi

pembelajaran inkuiri terhadap prestasi belajar peserta didik

c. Untuk bahan referensi bagi guru atau civitas akademika yang lain

2. Secara praktis

a. Bagi sekolah

Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk menjadi seko-

lah yang berkualitas dan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain.

b. Bagi guru

1. Model pembelajaran inkuiri dapat menciptakan suasana kelas yang

aktif yang menyenangkan sehingga siswa merasa nyaman dan tidak

jenuh dalam mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran ini.

2. Guru dapat menjalin keakraban dengan siswa yang menjadikan siswa

lebih berani untuk mengungkapkan segala pendapatnya, penemuan-

nya dan eksplorasi gagasan gagasannya.

3. Sebagai masukan dan dorongan penyemangat bagi semua guru se-

laku pendidik untuk terus memotivasi siswa dengan menggunakan

strategi pembelajaran yang kreatif agar peserta didik menjadi lebih

berkualitas

c. Peneliti lain
8

Dapat menambah pengetahuan dan wacana tentang pentingnya

penerapan strategi pembelajaran inkuiri terhadap prestasi belajar peserta

didik.

D. Kerangka Berpikir

Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri ini digunakan untuk membantu guru

dan peserta didik melakukan pembelajaran yang kreatif,efektif,dan aktif di MA

Ma’arif Plus Assobariyyah Kota Sukabumi. Strategi pembelajaran ini membantu

guru agar peserta didik tidak merasa bosan sehingga tidak ada peserta didik yang

merasa mengantuk saat proses pembelajaran yang akan menghambat pengetahuan

peserta didik. Pengunaan strategi pembelajaran ini pun harus digunakan dengan

langkah-langkah yang baik dan benar sehingga peserta didik akan faham dengan

materi yang dijelaskan menggunakan strategi pembelajaran ini. Dengan begitu tu-

juan pembelajaran khusunya di MA Ma’arif Plus Assobariyyah Kota Sukabumi

akan tercapai dengan baik.

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang

menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan mene-

mukan sendiri jawaban dan suatu masalah yang dipertanyakan. Strategi ini

menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Perkembangan mental . menu-

rut piaget dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, experience, social experience

dan equilibration.
9

Pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran inkuiri diharapkan dapat

berpengaruh pada hasil belajar peserta didik, meliputi aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik peserta didik. Dengan begitu peserta didik akan mampu berfikir, aktif,

dan kreatif. Sehingga hasil belajar dari mata pelajaran Akidah Akhlak yang dihara-

pkan akan tercapai.

Dalam penelitian ini ada dua variabel pokok, yaitu: variabel bebas (X) dan vari-

abel terikat (Y), sebagaimana tergambar dalam skema berikut :


10

Gambar 1.1

Skema Variabel

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

Strategi pembelajaran
inkuiri Prestasi Belajar

Indikator Indikator

(Jumanta Hamdayama,S.Pd,M.Si) 1. Ulangan harian

1. Berorientasi pada pengembangan intelektual. 2. Ulangan tengah semester

2. Merumuskan masalah 3. Ulangan akhir semester

3. Mengajukan hipotesis 4. Nilai raport

4. Mengumpulkan data

5. Menguji Hipotesis

6. Merumuskan Kesimpulan

E. HIPOTESIS.
11

Setelah melakukan penelitian lalu melakukan penelaahan terhadap berbagai

sumber untuk dapat menetukan anggapan dasar, maka dari itu langkah selanjutnya

adalah merumuskan hipotesis.

Menurut Riduwan (2015) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap ru-

musan masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari

landasan teori atau kajian teori dan masalah harus diuji kebenarannya. Karena sifat

nya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empirik

yang terkumpul atau penelitian ilmiah. Hipotesis akan dinyatakan ditolak atau diter-

ima. Hipotesis ini harus dibuat dalam setiap penelitian yang bersifat deskriptif, yang

bermaksud mendeskripsikan masalah yang diteliti, hipotesis tidak perlu dibuat, oleh

karena memang tidak pada tempatnya.

Hipotesis penelitian harus dirumuskan dalam kalimat positif. Hipotesis tidak

boleh dirumuskan dalam kalimat bertanya, kalimat menyeluruh, kalimat men-

yarankan, atau kalimat mengharapkan.

Maka dari penelitian penelitian ini penulis merumuskan hipotesis-hipotesis seba-

gai berikut:

1. Ada pengaruh positif yang signifikan strategi pembelajaran inkuiri terhadap

prestasi belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak

2. Tidak ada pengaruh positif yang signifikan strategi pembelajaran inkuiri

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran Akidah AkhlaK.


12

Anda mungkin juga menyukai