A. Judul
Pengaruh Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Pada Mata
Surabaya
B. Pendahuluan
negara.”1
beberapa faktor, antara lain; guru, peserta didik, kurikulum, pengelolaan atau
tidak dapat diabaikan adalah faktor guru. Guru merupakan faktor utama di
1
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bab I pasal 1
ayat 1.
2
dalam belajar.
profesional dalam menjalankan tugasnya. Hal ini menjadi tugas berat bagi
seorang guru. Namun, hal ini hanya dapat terlaksana bila guru yang
Kompetensi yang memadai menjadi hal wajib yang dimiliki oleh setiap
guru. Perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup pesat saat ini menuntut
guru untuk lebih sigap dalam mempersiapkan masa depan bangsa melalui
Saw.:
ِ ِ ِ قُل ي َق
َ ن َع ِام ٌل فَ َس ْو
ُف تَ ْعلَ ُم ْو َن َم ْن تَ ُك ْو ُن لَه ّْ ِلى َمكاَ نَت ُك ْم ا َ ع
َ اوْ ُل م
َ اع
ْ وم َْ
َعا قِبَةُ الدَّا ِر اِنَّهُ الَ يُ ْفلِ ُح الظَّلِ ُم ْو َن
”Katakanlah:"Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu,
sesungguhnya Akupun berbuat (pula). kelak kamu akan mengetahui,
siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini.
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan
keberuntungan”.(QS. Al An’am;135)2
ان َحدَّثَنَا فُلَْي ُح بْ ُن ُسلَْي َما َن َحدَّثَنَا ِه ََل ُل بْ ُن َعلِ ٍّي َع ْن ٍ َحدَّثَنَا ُُمَ َّم ُد بن ِسن
ُْ َ
َُّ صلَّى
اَّلل َِّ ول
َ اَّلل ُ ال َر ُس َ َال ق َّ َعطَ ِاء بْ ِن يَ َسا ٍر َع ْن أَِِب ُهَريْ َرَة َر ِض َي
َ َاَّللُ َعْنهُ ق
َّ ت ْاْل ََمانَةُ فَانْتَ ِظ ْر ِ
ول
َ اعتُ َها ََي َر ُس
َض َ ِف إ َ اع َة قَ َال َكْي
َ الس ْ ضيِّ َعُ َعلَْيه َو َسلَّ َم إِ َذا
)اع َة (رواه البخارى َّ ُسنِ َد ْاْل َْم ُر إِ ََل َغ ِْْي أ َْهلِ ِه فَانْتَ ِظ ْر
َ الس ْ ال إِذَا أ
َِّ
َ َاَّلل ق
“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sinan, telah
menceritakan kepada kami Fulaih bin Sulaiman, telah menceritakan
kepada kami Hilal bin Ali dari 'Atho' bin yasar, dari Abu Hurairah Ra.
mengatakan; Rasulullah Saw. bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan,
tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang sahabat bertanya;
'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan
diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR.
Bukhari) 3
2
Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahnya (Semarang: Tanjung Mas Inti, 2000), h.
190.
3
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al-Bukhari,
tjm. Muhammad Fuad Abdul Baqi, Shahih Bukhari, (Jakarta: Cordova, 2016), h. 354.
4
Kinerja guru adalah hasil dari suatu proses yang dilakukan oleh guru.
sekolah maka dilakukan penilaian kinerja guru. Penilaian kinerja guru (PKG)
adalah penilaian dari setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka
4
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16
Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, bab I pasal 1 ayat 8.
5
secara langsung oleh kinerja guru adalah hasil belajar. Hasil belajar dapat
dituntut untuk memiliki kinerja yang memadai. Terdapat tiga indikator dalam
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI dan Budi Pekerti)
menyeluruh (kaffah). Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam dan Budi
maupun ekstrakurikuler. 5
5
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Silabus Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti, (Jakarta: Ditjen. Dikdas, 2016), h. 1.
6
pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam PAI dan Budi
(PAI) dituntut untuk dapat memenuhi tugas pokok dan fungsinya sebagai
tindak lanjut hasil analisis. Pelaksanaan dari tugas pokok dan fungsi guru
tersebut pada setiap akhir semester dievaluasi oleh kepala sekolah dan
Pendidikan Kota Surabaya dan untuk mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti
dibina oleh Pengawas PAI dari Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.
dilaksanakan dengan baik sesuai kurikulum yang berlaku. Guru PAI di SMP
6
Ibid., h. 3.
7
belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP
2. Rumusan Masalah
b. Bagaimana prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI dan
didik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 13
Surabaya?
3. Tujuan Penelitian
untuk mengetahui:
b. Prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti
c. Pengaruh kinerja guru terhadap prestasi belajar peserta didik pada mata
4. Manfaat Penelitian
sekolah/madrasah.
penelitian sejenis.
a. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
b. Definisi Operasional
1) Kinerja Guru
7
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Tarbiyah (Sidoarjo: Yayasan KH. Abdul Mujib
Abbas Al Khoziny, 2019) h. 15.
8
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 19
10
2) Prestasi Belajar
adalah prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI dan
a. Asumsi
9
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Super Normal dan Program Pendidikannya (Jakarta: Bina
Aksara, 2001), h. 43.
10
Tim Penyusun, Op. Cit., h. 16.
11
PAI dan Budi Pekerti yang baik pula, baik pada ranah afektif, ranah
b. Keterbatasan
terhadap prestasi belajar PAI dan Budi Pekerti peserta didik di SMP
Negeri 13 Surabaya.
C. Kajian Pustaka
1. Deskripsi Teori
a. Kinerja Guru
Kinerja guru terdiri atas kata kinerja dan kata guru. Kata kinerja
11
Tim Penyusun, Ibid, h. 16.
12
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2008), h. 570.
12
sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar kerja yang
menerjemahkan kata dari bahasa asing prestasi bisa pula berarti hasil
antara lain:
13
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2010), h. 425.
14
id.wikipedia.org/wiki/kinerja, diunduh 22 April 2020 pukul 00,38 WIB.
15
Prawirosentono dalam Husaini Usman, Manajeman Teori Praktek dan Riset Pendidikan,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h,12
16
id.wikipedia.org/wiki/kinerja, diunduh 22 April 2020 pukul 00,59 WIB.
13
kemampuan kerja.
guru berasal dari bahasa Sansakerta yang arti harfiahnya adalah berat,
antara lain:
17
Robert L. Mathis & John H. Jackson (tjm.) Angelica Diana, Human Resource Management;
Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Salemba Empat, 2006), h. 478.
18
Sudarwa Danim, Inovasi Pendidikan; Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Kependidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2002), h. 23.
19
Mungin Eddy Wibowo dalam Rulam Ahmadi, Ensiklopedi Pendidikan, (Surabaya: Jagad
Alimussirry, 2016), h. 207.
20
https://id.wikipedia.org/wiki/guru, diunduh 22 April 2020 pukul 01,08 WIB.
21
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Op. Cit., h. 377.
14
masalah. 23
belajar mengajar. 24
pembelajaran.
22
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017, jo. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru, bab I pasal 1 ayat 1.
23
Catharina Tri Anni, dkk., Psikologi Belajar, (Semarang: Unnes Press, 2006), h. 102.
24
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), h. 94.
25
Alfika Indria Cristina dalam Rulam Ahmadi, Ensiklopedi Pendidikan, (Surabaya: Jagad
Alimussrriy, 2016), h. 143.
15
(2) Kinerja guru adalah hasil pekerjaan yang dilakukan oleh guru
(4) Kinerja guru adalah hasil dari suatu proses pembelajaran yang
hasil belajar. 29
26
Supardi, Op. Cit.
27
Muhammad Fathurrohman, Meretas Pendidikan Berkualitas Dalam Pendidikan Islam,
(Yogyakarta: CV. Teras, 2012), h. 203.
28
Kunandar, Guru Profesional; Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 46.
29
Departemen Pendidikan Nasional, Penilaian Kinerja Guru. (Jakarta: Ditjen. Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 2008), h. 21.
16
30
Departemen Pendidikan Nasional, Ibid, h. 22-26.
17
siswa.
sebagainya.
c) Evaluasi/Penilaian Pembelajaran
yang dijawab dengan benar oleh siswa. Dalam PAP ada passing
grade atau batas lulus, apakah siswa dapat dikatakan lulus atau
20
Alat evaluasi meliputi: tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.
adalah soal tes yang diajukan dalam bentuk pertanyaan lisan dan
bersangkutan.
bimbingan siswa.
berikut: 31
kurangnya meliputi:
31
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru bab II bagian kesatu pasal 3 ayat
4-7.
23
kepribadian yang:
(4) demokratis;
(5) mantap;
(6) berwibawa;
(7) stabil;
(8) dewasa;
(9) jujur;
(10) sportif;
untuk:
fungsional;
kebersamaan.
pendidikan.32
dan pengabdian.
32
Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011 tentang Pengembangan Standar
Nasional Pendidikan Agama Islam di Sekolah.
26
pendidikan.
pelayanan.
ketakwaan.
(f) Menyadari dengan sepenuh hati bahwa mengajar adalah seni dan
profesi.
satuan pendidikan.
pendidikan.
28
pendidikan.
sekolah.
b. Prestasi Belajar
prestasi berarti hasil yang telah dicapai sedangkan kata belajar berarti
berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh latihan atau
33
pengalaman. Dengan demikian secara etimologis prestasi belajar
33
Tim Penyusun Kamus, Op. Cit., h. 896 dan 7.
34
Wilis dan Murjono dalam Rulam Ahmadi, Op. Cit., h. 371.
35
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Gutu, (Surabaya: Usaha Nasional,
2004), h. 23.
30
diterapkan. 36
seseorang. 37
Prestasi belajar adalah seluruh hasil yang telah dicapai oleh peserta
dua faktor, yakni faktor internal yang datangnya dari dalam diri peserta
didik dan faktor eksternal atau yang datang dari faktor luar peserta
didik. Kedua faktor tersebut saling berkontribusi sinergik satu sama lain
36
Saifuddin Azwar, Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015) h. 19.
37
WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT. Gramedia, 2006), h.
37.
38
https://id.wikipedia.org/wiki/prestasi, diunduh 24 April 2020 pukul 01,08 WIB.
31
a) Faktor Internal
b) Faktor Eksternal
eksternal lainnya adalah dari peran guru. Guru harus punya kekuatan
39
Moh. Zaiful Rosyid, Prestasi Belajar, (Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2019), h. 10
40
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Pembelajaran, (Bandung: Sinar Baru Algensindo,
2017), h.39
32
niat dan yakin bahwa peserta didiknya akan berhasil. Keyakinan ini
dan tidak putus asa dalam mengajar peserta didik. Renate Nummela
belajarnya”. 41
a) Kognitif,
dipelajari baik dari buku, guru, dan sumber lain. Hal ini
41
Arif Santoso, Misbakhul Munir, Jurus Sang Guru, (Surabaya, Kualita Mediatama, 2014),
h.137
42
Dimyati dan Mujiono, Op. Cit., h. 26-27.
33
kecil.
b) Afektif
c) Psikomotorik
dan biji-bijian.
43
Ibid. h. 74
36
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terdiri atas dua frase
yaitu frase Pendidikan Agama Islam dan frase Budi Pekerti. Kata
dan an, artinya proses, cara atau perbuatan mendidik.44 Ketika frase
didasarkan kepada ajaran agama Islam. Kata Islam berasal dari bahasa
Arab; aslama, yuslimu, islaman, yang berarti berserah diri, patuh dan
45
tunduk. Dengan demikian PAI merupakan pendidikan yang
Kata budi berarti tingkah laku, perangai, serta akhlak dan watak.
44
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Op. Cit., h. 17 dan 843.
45
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al Munawwir Arab-Indonesia (Surabaya:Pustaka
Progresif, 1995) hal. 654.
46
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Op. Cit., h. 263.
37
47
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Op. Cit., bab X pasal 37 ayat 1.
48
Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: Ruhama, 2005),
h. 35
38
nilai Islam).50
49
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2015), h. 32
50
Muhaimin, Pengembangan Kurikulum PAI di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT. Radja
Grafindo Persada, 2005), h. 331.
51
Departemen Pendidikan Nasional, Kurikulum 2004; Pendidikan Agama Islam, (Jakarta:
Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah, 2004), h. 11.
39
menyeluruh (kaffah). Oleh karena itu, PAI dan Budi Pekerti sebagai
ekstrakurikuler. 53
PAI dan Budi Pekerti berlandaskan pada aqidah Islam yang berisi
dalam:
52
Keputusan Menteri Agama Nomor 211 Tahun 2011, Op. Cit,. h. 12.
53
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit.
40
toleran, demokratis, dan multikultural. PAI dan Budi Pekerti tidak hanya
54
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit.
41
Budi Pekerti
Hadits, Akidah atau Keimanan, Akhlak atau Budi Pekerti, Fikh dan
55
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit.
56
Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit.
42
sebagai berikut:
57
Departemen Pendidikan Nasional, Op. Cit.
43
2. Kerangka Berpikir
pembelajaran.
guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan
penggunaan media dan sumber belajar dan penggunaan metode serta strategi
guru.
58
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Op. Cit. h. 3.
44
dilakukan. Pada tahap ini seorang guru dituntut memiliki kemampuan dalam
peserta didik termasuk pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti. Menurut ranahnya prestasi belajar peserta didik terdiri atas
belajar peserta didik terdiri atas prestasi belajar pada waktu penilaian harian
3. Penelitian Terdahulu
adalah pada variabel X yakni kinerja guru, kecuali pada penelitian Abdul
59
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/6526-Full_Text.pdf, diunduh 25 April 2020 pukul
22.13 WIB.
60
http://eprintslib.ummgl.ac.id/297/ diunduh 25 April 2020 pukul 22.15 WIB.
61
http://repository.uin-suska.ac.id/30403/1/TESIS%20ABDUL%20AZIS%20OK.pdf diunduh
25 April 2020 pukul 22. 20 WIB.
46
penelitian, meskipun sama-sama meneliti siswa SMP tetapi beda lokasi dan
4. Hipotesis Penelitian
prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti
prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti
D. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
62
Ibid, h. 17.
47
variabel atau lebih yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel
dari pengumpulan data, penafsiran data dan penampilan hasil penelitian yang
kinerja guru PAI dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar peserta didik
pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti di SMP Negeri 13 Surabaya.
a. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IX-A sampai IX-J
63
Winarno Surakhmad , Metodologi Penelitian, (Jakarta: Rajawali, 2015), h. 139.
64
Sugiono, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 192.
65
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta: Rineka Cipta,
2016), h. 270.
66
Suharsimi Arikunto, Ibid, h. 115.
67
Sugiono, Op. Cit. h. 117.
48
berikut ini.
Tabel 1
Populasi Penelitian
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
IX-A 22 18 40
IX-B 19 21 40
IX-C 17 23 40
IX-D 20 20 40
IX-E 19 21 40
IX-F 17 23 40
IX-G 21 19 40
IX-H 20 20 40
IX-I 19 21 40
IX-J 17 23 40
Jumlah 191 209 400
Sumber: Dokumentasi SMP Negeri 13 Surabaya 2020
b. Sampel
populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya lebih besar, maka dapat diambil
68
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 131.
69
Suharsimi Arikunto, Ibid, h.176.
49
mengambil sampel 10% (40 orang) dari jumlah populasi dengan teknik
populasi itu.70
sekunder (penunjang).
a. Angket
responden.71
kinerja guru PAI. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini
b. Dokumentasi
70
Sugiono, Op. Cit. h. 57.
71
Sugiyono, Ibid, h.199.
72
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 158.
50
prestasi belajar peserta didik dan data tambahan seperti; profil sekolah,
c. Observasi
keadaan sarana dan prasarana sekolah serta data tambahan yang belum
d. Wawancara
peneliti74.
73
Suharsimi Arikunto, Ibid, h.272.
74
Suharsimi Arikunto, Ibid., h. 155.
51
ditemukan sebelumnya.
Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri atas teknik Prosentase
a. Teknik Persentase
guru dan prestasi belajar peserta didik yang diperoleh melalui angket,
F
P= 100 %
N
Keterangan:
P = angka persentase
N = banyaknya individu
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya75.
(𝐹𝑜 − 𝐹𝑡)2
𝑥2 = ∑
𝐹𝑡
Keterangan:
𝑥2 = 𝐶ℎ𝑖 𝐾𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡
Fo = Frekuensi yang di observasi
Ft = Frekuensi yang diharapkan.
75
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), h. 40
52
5. Tahapan Penelitian
Tabel 2
Jadwal Penelitian
Minggu Ke
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyusunan Proposal x
2 Seminar Proposal x
3 Perbaikan Proposal x
4 Penyusunan Bab I dan Bab III x
5 Revisi Bab I dan Bab III x
6 Penyusunan Bab II x
7 Revisi Bab II x
8 Penyusunan Bab IV x
9 Revisi Bab IV x
10 Penyusunan Bab V x
11 Revisi Bab V x
12 Penyusunan Laporan x
53
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah
al-Bukhari, tjm. Muhammad Fuad Abdul Baqi, Shahih Bukhari, (Jakarta:
Cordova, 2016).
Arif Santoso dan Misbakhul Munir, Jurus Sang Guru, (Surabaya, Kualita
Mediatama, 2014).
Catharina Tri Anni, dkk., Psikologi Belajar, (Semarang: Unnes Press, 2006).
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2009).
Husaini Usman, Manajeman Teori Praktek dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011).
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2010).
Moh. Zaiful Rosyid, Prestasi Belajar, (Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2019).
54
Robert L. Mathis & John H. Jackson (tjm.) Angelica Diana, Human Resource
Management; Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Salemba Empat,
2006).
Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Gutu, (Surabaya: Usaha
Nasional, 2004).
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2008).
http://repository.uin-
suska.ac.id/30403/1/TESIS%20ABDUL%20AZIS%20OK.pdf, diunduh 25
April 2020 pukul 22. 20 WIB.
56
G. Lampiran
1. Angket
ANGKET KINERJA GURU
Skor Perolehan
Nilai = -------------------- x 100
Skor Maksimal
Predikat:
76 – 100 = Sangat Baik 26 – 50 = Kurang
51 – 75 = Baik > 25 = Sangat Kurang
60
2. Pedoman Dokumentasi
a. Dokumentasi Utama:
Nilai Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mapel PAI dan Budi Pekerti
1) Rata-rata Nilai Sikap (Afektif)
2) Nilai Kognitif
a) Rata-rata Nilai Penilaian Harian
b) Nilai Sub Sumatif (Penilaian Tengah Semester)
c) Nilai Sumatif (Penilaian Akhir Semester/Akhir Tahun)
d) Rata-rata Nilai Kognitif
3) Rata-rata Nilai Psikomotor
b. Dokumentasi Tambahan
1) Nilai PKG PAI
2) Profil Sekolah
3) Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah
4) Visi-Misi dan Tujuan Sekolah
5) Keadaan Guru dan Tenaga Kependidikan
6) Keadaan Peserta Didik
7) Keadaan Sarana dan Prasarana
8) Keadaan Kurikulum
61
3. Pedoman Observasi
Kesimpulan:
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
62
4. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
Responden Guru Mata Pelajaran
1. Sejak kapan bapak/ibu mengampu mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti?
2. Apakah mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti sesuai dengan kualifikasi
akademik bapak/ibu?
3. Apakah bapak/ibu telah lulus sertifikasi guru?
4. Apakah bapak/ibu memiliki dokumen Penilaian Kinerja Guru?
5. Siapa saja yang menilai kinerja bapak/ibu?
6. Apakah bapak/ibu menyusun sendiri perencanaan pembelajaran setiap awal
semester?
7. Kalau ya, apa saja perencanaan pembelajaran yang bapak/ibu susun?
8. Kalau tidak, dari mana bapak/ibu memperoleh perencanaan pembelajaran?
9. Apakah bapak/ibu menyusun atau mereview RPP setiap hendak mengajar?
10. Apakah pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang ada?
11. Apa saja kendala yang bapak/ibu temui dalam pembelajaran di kelas?
12. Apa yang bapak/ibu lakukan untuk mengatasi kendala tersebut?
13. Apakah bapak/ibu melaksanakan Penilaian Harian setiap menyelesaikan satu
KD?
14. Apakah bapak/ibu melaksanakan penilaian Otentik?
15. Bagaimana prestasi peserta didik pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti?
63
PEDOMAN WAWANCARA
Responden Wakil Kurikulum
PEDOMAN WAWANCARA
Responden Kepala Sekolah