PENDAHULUAN
akhlak dan kecerdasan pikiran. Bagi umat Islam pendidikan adalah hal yang
sangat penting dan tidak bisa ditolak lagi, karena sampai diujung umur pun
hidup dan pembentukan karakter. Sedangkan kita sebagai warga negara Indonesia
Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1-5 dan menindaklanjuti pelaksanaan Undang-
2016:143)
sekarang ini bukanlah tantangan yang dibiarkan begitu saja, tetapi memerlukan
pemikiran yang luas demi tercapainya kualitas yang baik. Persoalan yang
pembelajaran.
1
2
Tugas seorang guru yang pertama dan terpenting sebagai pengajar (murabbiy,
mu’allim).(Majid 2012:11).
Berdasarkan ayat tersebut dijelaskan Al bayan yang berarti nyata dan jelas,
pengajaran al-bayan oleh Allah tidak hanya terbatas pada ucapan, tetapi
Akal merupakan salah satu potensi yang diberikan Allah kepada manusia dan
merupakan pembeda dengan makhluk lainnya. Oleh karena itu lah manusia
menjadi makhluk yang paling mulia dimuka bumi ini. Hal ini sesuai dengan
ِ ولََق ْد َك َّر ْمنَا بنِيْٓ ٰا َد َم وحمل ْٰن ُهم فِى الْب ِّر والْب ْح ِر ور َزق ْٰن ُهم ِّمن الطَّيِّ ٰب
َّ َت َوف
ضل ْٰن ُه ْم َ ْ ََ َ َ َ ْ ََ َ َ َ
Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka
di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan
merupakan makhluk yang paling mulia. Akan tetapi, manusia tidak mulia begitu
saja, harus ada yang membina, memimpin dan mengarahkannya. Perbuatan itu
yang cerdas, kompetitif serta kreatif. Oleh karena itu, pembahasan dalam dunia
ini tercantum dalam UU Nomor 20 pasal 3 Tahun 2003 tentang tujuan pendidikan
nasional bahwa :
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
dapat merubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak
bahwa:
4
itulah yang akan menentukan bagi anak didiknya bersikap, karena guru akan
Pribadi guru memiliki pengaruh dalam proses pendidikan, selain itu juga
Karena guru adalah sosok figur sentral yang “mempola” siswa yang akan
terpenting dalam membentuk pribadi siswa, sikap yang akan terlihat oleh diri
(1984 : 341)
mengelilingi individu itu. Dengan kata lain sikap adalah dihasilkan dari
sebagai penyebab atau sebagai hasil dari kelakuan. Sifatnya pribadi, dan
penglihatan seorang siswa yang memandang seorang guru, yang menentukan pula
anak didik nya menjadi generasi penerus. Dengan melihat dan memperhatikan
guru maka sikap akan terbentuk dengan sendirinya, ditambah dengan adanya
berkomunikasi yang baik, seperti halnya guru bisa menjadikan dirinya sebagai
watak siswa, guru bisa memahami dan memperlakukan siswanya dengan baik,
disiplin, tingkah laku, sosial, prestasi dan hasrat belajar yang terus
kemampuan pribadi guru dapat berpengaruh pada sikap siswa dan begitu pun
memberikan menumbuhkan sikap siswa yang awalnya kurang baik atau dikatakan
buruk, namun setelah guru dapat mencontohkan kepada muridnya maka siswa pun
akan sendirinya akan menerapkan tingkah laku guru. Karena dengan kepribadian
didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Salah satu upaya tersebut adalah
dengan menanamkan sikap atau akhlakul karimah yang di contohkan nya pada
teori yang sudah dikemukakan, dimana kompetensi kepribadian guru yang sudah
sikap siswa masih kurang, seperti berperilaku tidak bersyukur, sikap tidak
toleransi dalam beribadah, sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli
Oleh karena itu, hal ini membuat penulis merasa perlu untuk melaksanakan
B. Rumusan Masalah
SMAN 1 Pusakanagara ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasrkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
Pusakanagara.
D. Kerangka pemikiran
baik adalah guru yang berhasil dalam pengajaran dan mampu mempersiapkan
Selain itu, kepribadian salah satu unsur yang sangat menetukan keakraban
hubungan guru dengan anak didik. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap
1. Disiplin
3. Stabil
4. Dewasa
5. Arif
6. Berwibawa
Sikap mempunyai peranan di dalam pola pola tingkah laku yang spesifik dan
pengaruh yang penting atas diri seseorang, sebagai suatu bentuk reaksi individu
9
Guru harus mampu menjadi pendidik yang baik bagi anak didiknya yang
menjadi panutan, memberikan semangat mereka agar melakukan sikap yang baik.
Menurut (Nuh, 2014 : 36) menyatakan bahwa penilaian sikap terdiri dari
2. Sikap Sosial, antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab santun peduli,
percaya diri.
Tabel 1.1
Variabel X
Variabel Y
Kompetensi kepribadian guru
Sikap siswa
Indikator:
Indikator:
a. Kepribadian yang mantap
b. Kepribadian stabil a. Sikap Spiritual
c. Kepribadian dewasa b. Sikap Sosial
d. Kepribadian arif
e. Kepribadian berwibawa ( Nuh, 2014 : 36)
Rochman dan Gunawan
( 2016 : 36 )
Responden
11
E. Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan
Pusakanagara.
Jika t hitung > t tabel maka tolak Ho artinya terdapat pengaruh yang signifikan
Jika t hitung <t tabel maka terima Ho artinya tidak terdapat pengaruh yang
F. Metode Penelitian
penelitian yang dilakukan untuk mengorganisasi dan menganalisis data angka agar
dapat memberikan gambaran secara teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu
gejala, peristiwa atau keadaan sehingga dapat ditarik pengertian atau makna
yang diteliti merupakan yang tengah di hadapi atau berlangsung sekarang. Adapun
a. Observasi
Menurut Hadi seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2013: 145) bahwa
‘Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis. Ada dua yang terpenting adalah proses-
Negeri Pusakanagara, disamping itu juga ditujukan kepada bagian tata usaha serta
kepala sekolah.
13
penerapan model pembelajaran aktif terhadap motivasi belajar peserta didik dan
b. Wawancara
secara tatap muka, peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan dan orang yang
Wawancara ini peneliti tujukan kepada pendidk dan peserta didik yang
c. Angket
Angket adalah alat untuk mengumpulkan data atau daftar pertanyaan yang
sering disebutkan secara umum dengan nama kuisioner. Pengertian angket di atas
untuk dijawabnya”.
angket atau pernyataan secara terperinci dalam satuan daftar angket, pernyataan
14
Angket ini peneliti tujukan pada beberapa peserta didik di SMA Negeri
Pusakanagara.
2. Analisis Data
Penulis dalam tehnik analisis data ini berlandaskan kepada pendapat Riduwan
berikut:
F
P= x 100 %
N
Keterangan :
P : Hasil Prosentase
Kriteria Persentase
Sangat Lemah 0 % - 20 %
Lemah 21 % - 40 %
Cukup 41 % - 60 %
Kuat 61 % - 80 %
(Riduwan, 2013:194).
Keterangan:
b = Koefisien regresi
Jika: Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak, berarti data tidak Linier(Riduwan, 2013:205).
Y. Peneliti menggunakan salah satu dari dua teknik korelasional yaitu:1) teknik
Data yang berdistibusi normal dan data berpola linier, maka peneliti
r xy =N . ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan:
N = Number of Cases
penulis gunakan adalah (α) = 0,05 atau (α) = 0,01 dengan rumus derajat bebas
Keterangan :
r2 = Koefisien Korelasi
r . √ n−2
t= (Riduwan, 2013:229).
√ 1−r 2
Dengan kriteria pengujian:
“r”, atau “rxy”, maka dipergunakan rumus dari Sudijono (2012:193), yaitu:
Besarnya “r”
xy ”
tinggi.
Jika salah satu data berdistribusi tidak normal atau regresinya tidak linier, maka
Keterangan:
D =Different, yaitu perbedaan antara urutan skor pada variabel pertama (R1),
N = Number of cases, dalam hal ini adalah banyaknya pasangan yang sedang
Besarnya “Rho”
Interpretasi
Rank Order(ρ)
variabel Y),
1. Lokasi Penelitian
menjadi alasan untuk memilih lokasi ini penulis lakukan dengan dasar
diketahui pemecahannya.
2. Populasi
yang terdiri atas; subyek/objek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
Dalam penelitian ini populasi adalah para guru di SMA Negeri 1 Pusakanagara
3. Sampel
2006:131). Dimana sampel penelitian ini diambil dari jumlah populasi guru yang
oleh peneliti.
Merujuk pada pendapat diatas maka dari sejumlah populasi guru (Variabel X)
yang berjumlah 22 orang, diambil seluruhnya karena subjeknya kurang dari 100,
siswa, penulis mengambil sampel dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane
N
n=
N . d 2 +1
N = Jumlah populasi
2
d = Presisi yang ditetapkan (20%)
dana , waktu, dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka
akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin
kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel
tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat kesalahan,
1 %, 5 % , dan 20 %.
menjadi 22
siswa.
23
random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak
dan berstrata secara proporsional dengan rumus alokasi proportional dari Riduwan
Ni
ni = . n
N
sebagai berikut:
Ni 281
ni = .n = . 22 = 8,0 ≈ 8 siswa
N 756
Ni 255
ni = .n = . 22 = 7,4 ≈ 7 siswa
N 756
24
Ni 250
ni = .n = . 22 = 7,1 ≈ 7 siswa
N 756
b. Sampel siswa 22 orang untuk variabel Y. Sampel dari siswa ini diambil secara