Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PRODUK PERUNDANG-UNDANGAN 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)”

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Manajamen Kepala Sekolah

Dosen Pengampu : Dr. H. Amir Syaripudin S, M. Ag

Oleh :

Husnun Ramadhan

Miftahul Hasanah

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


MIFTAHUL HUDA PAMANUKAN SUBANG
2021
Sekretraiat Jl. Rancasari dalam No. B.33 Tlp (0260) 550647
Pamanukan Subang 41256, Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Berkat limpahan rahmat, karunia dan
kuasa-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat beserta salam juga
disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat dari alam kebodohan kepada
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis melakukan metode penelaahan melalui studi
pustaka dan dari bahan bacaan media lainnya yang bertujuan untuk melengkapi materi atau data-data
dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan makalah ini telah diupayakan semaksimal mungkin, namun disadari bahwa masih
terdapat berbagai kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Karena itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaannya dan semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak. AamiinYa Rabbal ’Alamin.

Subang , 20 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................1
A. Latar belakang ,,.......................................................................................................................1
B. Rumusan masalah ......................................................................................................................1
C. Tujuan penulisan ........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................2
A. Definisi Dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan...................................................................2
B. Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan............................................................................2
C. Strategi Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.................................................................... 2
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................6
Kesimpulan .............................................................................................................................................6
Kritik dan Saran ......................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan pembukaan UUD 1945 bahwa salah satu tujuan nasional Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini diperkuat dalam UUD
1945 pasal 31 yang intinya menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak
memperoleh pengajaran (pendidikan). Jadi, ini mengindikasikan bahwa negara mempunyai
kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi pendidikan tiap-tiap warga negaranya guna
mewujudkan tujuan nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan sebagai suatu proses yang bertujuan, dikatakan beijalan baik manakala
pendidikan mampu berperan secara proporsif, konteksual dan komprehensif dalam menjawab
sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat serta tuntutan perubahan dan perkembangan
zaman. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan suatu sistem/perangkat pendidikan,
baik yang bersifat lunak (software) maupun keras (hardware). Adapun dalam undang -
undang sistem pendidikan nasional pada prosesnya memerlukan standar pendidikan nasional.
Pemerintah telah melakukan berbagai pembenahan dalam sistem standarisasi pendidikan,
seperti yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang yang ada adalah, sebagai berikut:
1. Definisi dan tujuan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
2. Ruang lingkup Standar Nasioal Pendidikan (SNP)
3. Strategi pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP)

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi Standar Nasional Pendidikan (SNP)
2. Untuk mengetahui lingkup Standar Nasional Pendidikan (SNP)
3. Untuk mengetahui strategi dalam pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP).

BAB l l
PEMBAHASAN

A. Definisi dan Tujuan Standar Nasional Pendidikan (SNP)


Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005, Standar Nasional Pendidkan
adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa sistem pendidikan indonesia diarahkan pada
tercapainya cita-cita pendidikan yang ideal dalam rangka mewujudkan peradaban bangsa
Indonesia yang bermartabat. Sebagaimana terungkap dalam UU No.20/2003 tentang
Sisdiknas pasal 4 ayat 1 yang menyebutkan, “Pendidikan nasional bertujuan membentuk
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berbudi
mulia, sehat, berilmu, cakap, serta menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab terhadap kesejahteraan masyarakat dan tanah air”.
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
B. Ruang Lingkup Standar Pendidikan Nasional
Menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomor 32 tahu 2013 pasal 2
ayat (1), Standar Pendidikan Nasional terdiri atas 8 lingkup, yaitu standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
1. Standar Isi
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu, yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran.
2. Standar Proses
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Secara garis besar standar proses
pembelajaran dapat dideskripskan sebagai berikut:
a. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotiasi peserta didik, untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik dan psikologis peserta didik.
b. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran,
pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil Pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien.
3. Standar Kompetensi Lulus
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Secara garis besar standar kompetensi
lulusan tersebut apt dideskripsikan sebagai berikut:
A. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.
B. Standar Kompetensi Lulusan meliputi Kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau
mata kuliah.
C. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria mengenai pendidikan
prajabatan dan kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan
ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi
Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial. Dan yang penting mereka juga
harus memiliki kompetensi moral dan kompetensi spiritual secara proporsional.
Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan
pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga kependidikan meliputi kepala
sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga
kebersihan.
5. Standar Sarana dan Prasarana
Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel keija, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Setiap lembaga pendidikan wajib memiliki sarana dan prasarana yang telah ditentukan. Ada
pun sarana tersebut antara lain meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Sedangkan prasarananya antara lain lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,
ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel
keija, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
6. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional
agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah menerapkan
manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi,
keterbukaan, dan akuntabilitas. Sedangkan pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan tinggi menerapkan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur
dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong
kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia, keuangan, dan area
fungsional kepengelolaan lainnya yang diatur oleh masing-masing perguruan tinggi.
7. Standar Pembiayaan
Standar Pembiayaan adalah kriteria mengenai komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.
Ada tiga macam biaya dalam standar ini :
a. Biaya investasi satuan pendidikan yaitu biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumberdaya manusia, dan modal keija tetap.
b. Biaya personal sebagaimana adalah biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh
peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
Biaya operasi satuan pendidikan, meliputi :
a. Gaji dan tunjangan pendidik dan tenaga kependidikan
b. Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
c. biaya operasi pendidikan tak langsung seperti air, pemeliharaan sarana dan prasarana,
pajak, asuransi, lain sebagainya.

8. Standar Penilaian Pendidikan


Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar Peserta Didik.
Penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada prinsip penilaian yaitu: sahih, objektif,
adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis,beracuan kriteria, dan
akuntabel (Lampiran Permendiknas No.20 Tahun 2007 Bagian B).
Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes,
observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik (Lampiran Permendiknas
No.20 Tahun 2007 Bagian C.l).
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas (PP No. 19 Tahun 2005 Pasal
64 ayat 1)
C.Strategi Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Satuan pendidikan pada tahap awal harus mampu menyusun dan melaksanakan program
pemenuhan SNP yang realistis dan sesuai kondisi nyata (berdasarkan hasil analisis konteks),
dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya yang tersedia baik di dalam maupun di luar
sekolah, melalui berbagai strategi antara lain:
1. Pemenuhan standar isi (SI) dapat dilaksanakan melalui pengembangan dan
pemberlakuan KTSP sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku;
mensosialisasikan KTSP baik internal maupun eksternal; mengevaluasi dan
memvalidasi dokumen KTSP secara periodik.
2. Pemenuhan standar proses dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas dan
kelengkapan perangkat pembelajaran (RPP dan bahan Ajar); optimalisasi
sarana prasarana dan lingkungan yang tersedia baik di dalam maupun di luar
sekolah; peningkatan pengawasan/pengendalian dan melaksanakan perbaikan
pelaksanaan pembelajaran secara periodik.
3. Pemenuhan standar kompetensi lulusan (SKL) dapat dilaksanakan melalui
pengkajian/pemetaan SKL satuan pendidikan, kelompok mapel dan mata
pelajaran (keterkaitannya dengan SK dan KD dalam SI); memanfaatkan hasil
UN dan US dalam penyusunan program perbaikan pembelajaran berdasarkan
hasil UN dan US untuk meningkatkan mutu lulusan.
4. Pemenuhan standar ketenagaan dapat dilaksanakan melalui optimalisasi
tenaga yang ada, pelatihan peningkatan kompetensi dan profesional,
pemanfaatan sumber daya manusia yang ada di luar sekolah (keijasama
dengan instansi lain), serta pengusulan mutasi antar sekolah dan atau
pengangkatan guru baru kepada dinas pendidikan kabupaten/kota/provinsi.
5. Pemenuhan standar sarana dan prasarana dapat dilaksanakan melalui
optimalisasi penggunaan, pemeliharaan dan perawatan sarana yang ada,
penghapusan/hibah ke sekolah lain yang memerlukan dan atau penambahan
sarana baru.
6. Pemenuhan standar pengelolaan dapat dilaksanakan melalui optimalisasi
seluruh sumber daya yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, sesuai kewenangan sekolah dan kepala sekolah; menerapkan
prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) dalam keseluruhan proses
pengelolaan sekolah, mulai penyusunan program keija, pelaksanaan dan
evaluasi keterlaksanaan program; melaksanakan validasi/perbaikan program
keija secara periodik; meningkatkan peranserta para pembina mulai dari
tingkat kabupaten/kota, provinsi, pusat dan atau masyarakat di lingkungan
setempat dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, baik
dalam bentuk kebijakan, program, ketenagaan, sarana dan prasarana maupun
pembiayaan;
7. Pemenuhan pembiayaan di setiap satuan pendidikan dapat dilaksanakan
melalui optimalisasi seluruh dana yang diterima oleh sekolah baik melalui
dana APBD, APBN maupun dana dari masyarakat.
8. Pemenuhan standar penilaian melalui peningkatan kualitas dan kelengkapan
perangkat penilaian; melaksanakan dan mengelola hasil penilaian peserta didik
secara sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku; melibatkan
orangtua dan masyarakat dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005, Standar Nasional Pendidkan
adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia.Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Repulik Indonesia Nomor 32 tahu 2013 pasal 2
ayat (1), Standar Pendidikan Nasional terdiri atas 8 lingkup, yaitu standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
B. Saran
Agar Standar Nasional Pendidikan dapat terlakasana dengan baik, maka hal-hal yang
merupakan lingkup Standar Nasional Pendidikan harus terpenuhi dengan baik. Agar
pendidikan di seluruh indonesia menjadi lebih mampu bersaing maka perlunya standarisasi
pendidikan di berbagai jenjang pendidikan atau satuan pendidikan di manapun berada.

DAFTAR PUSTAKA

ElQomi, Ahmad Kumia. 2013. Standar Nasional Pendidikan.


http://elqomi.wordpress.com/2013/06/29/standar-nasional-pendidikan-snp/
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan : Pengembangan Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Mustofa, Sulihin. 2012. Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.
http://sulihinmustafa.blogspot.com/2012/04/pemenuhan-standar-nasional-pendidikan.html
Republik Indonesia. 2013. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Thun 2013 Tentang Pembahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Zaenuri, Moch. 2013. Makalah 8 Standar Nasional Pendidikan Zaenuri pai,
http://mochzaenuri7.blogspot.com/2013/10/makalah-8-standar-pendidikan-nasional.html

Anda mungkin juga menyukai