Anda di halaman 1dari 40

MAKALAH ANALISIS 8 STANDAR NASIONAL PENDIDKAN ( SNP )

PADA SD PENERUS BANGSA


Disusun untuk memenuhi tugas kelompok

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hj. Herlina Usman, M. Pd
KELOMPOK 4

Ayu Diah Pratiwi


1113822025
Rizma Fanillasari 1113822029

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENERUS BANGSA JAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu. Segala puji bagi Allah yang


telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya
dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang " Analisis 8
Standar Nasional Pendidkan ( SNP ) ", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Filsafat ilmu yaitu Ibu
Prof. Dr. Hj. Herlina Usman, M. Pd yang telah membimbing penyusun agar dapat
mengerti lebih dalam tentang materi makalah kami. Diharapkan agar nantinya
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, Maka penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Jakarta, Februari 2023

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ............................................................................................................... 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

1. Penjelasan Mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP) ............................................ 3

2. Profil Sekolah.................................................................................................................. 3

3. Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan Sekolah Dasar/ Madrasah ...................... 5

1) Standar Isi .................................................................................................................... 5

2) Standar Proses ........................................................................................................... 11

3) Standar Kompetensi Kelulusan ( SKL ) .................................................................... 20

4) Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan............................................................ 22

5) Standar Sarana Dan Prasarana................................................................................... 24

6) Standar Pengelolaan .................................................................................................. 25

7) Standar Pembiayaan .................................................................................................. 26

8) Standar Penilaian Penidikan ...................................................................................... 28

Lampiran .............................................................................................................................. 30

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemenuhan delapan Standar Nasioal Pendidikan (SNP) merupakan
serangkaian proses memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional yang menjadi
acuan pada setiap jenjang satuan pendidikan. Implementasinya diatur secara bertahap,
terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan local, nasional, dan
global. UndangUndang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Pasal 1 Ayat (17)
berbunyi “Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Standar Nasional Pendidikan (SPN) Pasal 2 ayat (1) ditetapkan lingkup
standar nasional pendidikan, meliputi: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar
kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana
dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar
penilaian pendidikan. Pasal 3 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Selanjutnya, Pasal 4 Standar
Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


menjadi pedoman dalam penyelenggaran pendidikan nasional. Bab II disebutkan
Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan Nasional. Pasal 2 berbunyi pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Tahun 1945. Pasal 3 menyatakan
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yan demokratis serta
bertanggung jawab. Sementara SNP dijadikan sebagai instrumen penetapan kriteria
minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. SNP berfungsi sebagai dasar penjaminan dan pengendalin dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan
1
kualitas pendidian nasional yang dilakukan melalui evaluasi, akreditasi dan sertifikasi.
Berikut diuraikan dalam tabel indikator pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP). Keterpenuhan SNP pada tingkat satuan pendidikan (sekolah) merupakan
tanggung jawab kepala sekolah sebagai top leader dalam kaitannya penjaminan mutu
sekolah. Pemenuhan 8 SNP pada SD Penerus Bangsa menjadi fokus pengkajian dalam
makalah ini. Hal ini dipandang penting untuk perumus an kebijakan peningkatan
pemenuhan Standar Nasional Pendidikan pada SD Penerus Bangsa secara
berkelanjutan. Lokasi penelitian dilaksanakan di Tangerang.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran - gambaran pemenuhan 8 standar nasional pendidikan (SNP)
pada SD Penerus Bangsa di Tangerang ?

C. Tujuan Masalah
Mengetahui gambaran - gambaran pemenuhan 8 standar nasional pendidikan (SNP)
pada SD Penerus Bangsa di Tangerang ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Penjelasan Mengenai Standar Nasional Pendidikan (SNP)


Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia telah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2022 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang
Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Pendidikan merupakan kunci untuk
mewujudkan sistem pendidikan yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan adalah
kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Cakupan SNP terdiri dari 8 (delapan) standar, yaitu: (i)
standar kompetensi lulusan; (ii) standar isi; (iii) standar proses; (iv) standar penilaian
pendidikan; (v) standar tenaga kependidikan; (vi) standar sarana dan prasarana; (vii)
standar pengelolaan; dan (viii) standar pembiayaan. Penyusunan dan pengembangan
Standar Nasional Pendidikan mempunyai 9 (sembilan) prinsip, yaitu: umum, inklusif,
memantik inisiatif dan inovasi, esensial, substantif, relevan dan universal, selaras,
holistik, ringkas, serta mutakhir. Tim Penyusun Standar Nasional Pendidikan
merupakan tim yang dibentuk oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk
menyusun draf standar. Tim Penyusun Standar Nasional Pendidikan berasal dari
berbagai unsur, yaitu: BAN S/M, BAN PAUD dan PNF, akademisi, pakar, praktisi,
organisasi kependidikan, perwakilan unit teknis kementerian terkait, dan pemangku
kepentingan lainnya yang terkait dengan standar yang disusun.

2. Profil Sekolah
SD Penerus bangsa merupakan salah satu SD yang ada di Kecamatan Periuk Kota
Tangerang. SD Penerus Bangsa merupakan sekolah sekolah swasta yang ada di
wilayah Tangerang SD Penerus Bangsa memiliki tujuan sebagai institusi yang
berusaha melatih, membimbing, dan mendidik siswanya agar memiliki sejumlah
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangannya disertai sikap
saling mengahragai, santun dan malaksanakan ajaran agama yang dianutnya. SD
Penerus Bangsa sampai saat ini menjadi sekolah yang memiliki akreditasi A agar
lebih jelas berikut Profil SD Penerus Bangsa sebagai berikut ini:
3
1) Nama Sekolah : SD Penerus Bangsa
2) Nomor Statistik Sekolah : 102286112038
3) Nomor Induk Sekolah : 20607213
4) Tahun Berdiri : 2002
5) Status Tanh : Milik Sendiri
6) Luas Tanh : 1,000 m2
7) Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidikan : 19 Orang
8) Jumlah Rombongan Belajar : 11 Rombel
9) Alamat : Griya Sangiang Mas 6 -7 Kec. Periuk
Tangerang

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD PENERUS BANGSA
2 NPSN : 20607313
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Swasta
Griya Sangiang Mas Jln. Anggrek No. 6-
5 Alamat Sekolah :
7
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 15132
Kelurahan : Gebang Raya
Kecamatan : Kec. Periuk
Kabupaten/Kota : Kota Tangerang
Provinsi : Prov. Banten
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -6,1689 Lintang
106,5931 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 642/Kep-1090/KPMP/IMB/200
8 Tanggal SK Pendirian : 2007-10-26
9 Status Kepemilikan : Yayasan
10 SK Izin Operasional : 421.2/3134-TU
11 Tgl SK Izin Operasional : 2007-11-12
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening :
14 Nama Bank : BPD JABAR BANTEN...
BPD JABAR BANTEN CABANG GLOBAL
15 Cabang KCP/Unit :
MANTION...
16 Rekening Atas Nama : SDPENERUSBANGSA...
17 MBS : Ya
4
18 Memungut Iuran : Tidak
19 Nominal/siswa : 0
YAYASAN PENDIDIKAN PENERUS
20 Nama Wajib Pajak :
BANGSA
21 NPWP : 001251875416000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 0215584727
21 Nomor Fax : 0215522309
22 Email : penerubangsa@gmail.com
23 Website : http://www.penerusbangsa.com

3. Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan Sekolah Dasar/ Madrasah


1) Standar Isi
Standar yang pertama adalah standar isi berdasarkan Permen Nomor 22
Tahun 2006 Standar Isi Pendidikan Nasional diatur dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 23 Mei 2006. Standar isi
adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Yang diatur dalam standar isi mencakup
komponen materi dan tingkat kompetensi minimal yang dimiliki oleh siswa pada
suatu jenjang pendidikan. Standar isi memuat beberapa hal, yaitu kerangka dasar
dan struktur kurikulum, beban belajar, kalender akademik. Dengan kata lain,
standar isi merupakan standar yang mengatur materi dan kompetensi dari suatu
jenjang pendidikan demi terwujudnya lulusan yang kompeten.

Dalam penerapan kurikulum, SDS Penerus Bangsa biasanya menyusun dan


mengembangkan kurikulum sekolah berdasarkan acuan Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). Artinya pelaksanaan kurikulum yang dilakukan oleh SD
Penerus Bangsa tersebut menyusun dan mengembang-kan kurikulum sesuai
kebutuhan sekolah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan sesuai
dengan standar (SNP). Pada tahun pelajaran 2022-2023, SDS Penerus Bangsa
SDS Penerus Bangsa menetapkan kurikulum mandiri belajar. Dan walapun pada
saat ini masih mengunakan kurikulum mandiri belajar tetapi SDS Penerus Bangsa
juga masih menggunakan kurikulum 2013 dalam pembelajarannya diantara nya
yang mengunakan kurikumlum 2013 yaitu: Kelas II, III, V dan VI sedangkan
Kelas I dan kelas IV mengunakan kurikulum merdeka belajar. Kurikulum SDS

5
Penerus Bangsa disusun oleh kepala sekolah, guru, ketua komite sekolah SDS
Penerus Bangsa, Kurikulum SDS Penerus Bangsa biasanya disusun oleh tim
pengembang kurikulum sekolah berdasarkan rapat kerja yang diadakan sebelum
dimulainya tahun ajaran 2022-2023 yang akan dilaksanakan pada bulan Juni
2022. Dan di setiap tahunnya akan diadakan kegiatan evaluasi terhadap
kurikulum yang diterapkan di SDS Penerus Bangsa yang dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum bersama kepala sekolah, komite, guru, tenaga pendidik,
dan pengawas. Kegiatan evaluasi dilaksanakan berdasarkan hasil data-data pada
evaluasi pembelajaran, hasil supervisi kepala sekolah, laporan kegiatan kelompok
kerja guru (KKG), hasil kerja peserta didik, dan angket yang diisi oleh peserta
didik maupun orang tua tentang pengembangan kurikulum pembelajaran yang
telah dilakukan. Dari data yang telah dikumpulkan akan menjadi bahan evaluasi
dan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas pelayanan sekolah,
peningkatan prestasi akademik atau non-akademik dan hubungan kerja sama
dengan berbagai pihak,

Di SDS Penerus Bangsa dalam menggunakan struktur kurikulum adalah


kurikulum mandiri merdeka belajar dan kurikulum (2013) di SDS Penerus
Bangsa untuk mata pelajaran nya hampir atau serupa yang membeda kan
pembelajaran adalah dengan menekan kan kegiatan P5 pembelajaran berbasis
pyoyek penguatan profil pancasia dalam bentuk kegiatan kokurikuler. Pengaturan
waktu belajar ini terbagi menjadi dua bagian. Pengaturan waktu belajar untuk
kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka sebagai berikut:

Struktur Kurikulum SDS Penerus Bangsa


Tahun Ajaran 2022-2023
Pengaturan Waktu Belajar Kurikulum 2013

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


NO MATA PELAJARAN
II III V VI

Kelompok A
Pendidikan Agama dan
1 4 4 4 4
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 6 6 5 5
Kewarganegaraan

6
3. Bahasa Indonesia 8 10 7 7

4. Matematika 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 4


Pendidikan Jasmani,
2. 4 4 4 4
Olahraga
Kelompok C

1. Bahasa Inggris 2 2 2 2

2. Budi Pekerti 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per
36 38 40 40
Minggu

Pengaturan Waktu Belajar Kurikulum Merdeka


KELAS 1

7
KELAS 4-5

8
Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih
minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni music, seni rupa, seni teater atau seni
tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah mapel terpisah.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam
pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu
tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam
pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang
telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan
potensi daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang
tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat
tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan UPT SDS
PENERUS BANGSA mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang
beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses
pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang
diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.
Beban belajar di SDS Penerus Bangsa disesuaikan dengan kalender
pendidikan tahun pelajaran 2022-2023, sebagai berikut:

Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Kota Tangerang


Tahun Pelajaran 2022-2023

9
Alokasi
waktu
minggu
efektif
belajar,
waktu
libur
UPT
SDS
PENERU
S
BANGS
A
Tahun
Pelajaran
2022/202
3

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Min 36 minggu Digunakan untuk kegiatan
Minggu efektif
1 dan maks 40 pembelajaran efektif pada setiap
belajar
minggu satuan pendidikan
Jeda tengah Maksimum 2
2 Satu minggu setiap semester
semester minggu
Jeda antar Maksimum 2
3 Antara semester I dan II
semester minggu

10
Libur akhir Digunakan untuk persiapan kegiatan
4 Maksimum 3
tahun dan administrasi akhir dan awal
minggu
pelajaran tahun pelajaran
Libur keagamaan yang disesuaikan
Hari libur
5 2 – 4 minggu dengan kebijakan pemerintah
keagamaan
daerah
Hari libur
Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
6 umum/nasiona
minggu Pemerintah
l
Hari libur Maksimum 1
7 Untuk kegiatan tertentu
khusus minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus
Kegiatan Maksimum 3 oleh sekolah tanpa mengurangi
8 jumlah minggu efektif belajar
khusus sekolah minggu
dan waktu
pembelajaran efektif

2) Standar Proses
Yang kedua adalah standar proses standar proses ini berkaitan dengan proses
pelaksanaan pembelajaran di masing-masing jenjang pendidikan. Dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran, setiap instansi pendidikan harus
melakukannya dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan partisipatif atau
mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran berdasarkan Permen
Pendidikan Nomor 41 Tahun 2007 sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar
yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan 3 pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi
kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan
menengah di seluruh wilayah hukum Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk pada sistem paket
maupun pada sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien.

Temuan penelitian menunjukkan indikator standar proses yang terpenuhi


sekaligus menjadi kekuatan antara lain: guru-guru mengembangkan Silabus
secara mandiri, guru-guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai Kurikulum

11
mandiri merdeka belajar dan kurikulum 2013, guru-guru menyusun RPP dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik yaitu: kemampuan awal peserta didik,
tingkat intelektuan, minat dan bakat, motivasi belajar, kemampuan social, gaya
belajar, kebutuhan khusus, dan latar belakang budaya (multi kultur). Demikian
juga kepala sekolah telah melaksanakan supervisi pembelajaran yang mencakup:
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian, kepala sekolah menindak lanjuti hasil
supervise. Kepala sekolah melaksanakan supervise pembelajaran dengan
memperhatikan 4 tahap pembelajaran: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi
pembelajaran, dan (4) rencana tindak lanjut. Dari sejumlah indikator standar
proses yang dikemukakan telah tersedia di sekolah dan dilaksanakan sesuai
standar. Namun demikian masih terdapat beberapa indikator pelaksanaan yang
perlu ditingkatkan kualitasnya. Penelitian ini menemukan beberapa indikator
yang masih lemah antara lain lain; masih banyak guru belum menerapkan
berbagai jenis tes dalam mengevaluasi pembelajaran melalui penilaian formatif
dan summative dan pembelajaran juga masih banyak berpusat terhadap guru nya
masih kurang banyak melibatkan siswa secara langsung pada hal dengan
melibatkan anak secara langsung dapat meningkatkan daya berfikir anak menjadi
lebih kritis dan terbuka dengan hal - hal baru. Dan penggunaan jenis-jenis tes
dalam menilai pembelajaran amat penting dalam memberikan pengalaman siswa
unuk memahami penerapan jenis-jenis tes. Demikian juga perilaku supervisi
akademik kepala sekolah, masih banyak yang belum menerapkan teknik-teknik
supervisi akademik secara simultan dalam mengembangkan kemampuan
profesionalisme guru. Temuan penelitian menunjukan teknik supervisi akademik
kunjungan kelas yang paling sering dilakukan oleh kepala sekolah, sementara
teknik observasi kelas, teknik pertemuan individual, teknik kunjungan antar kelas,
teknik menilai diri sendiri, dan teknik supervisi kelompok sangat jarang
diterapkan.

Keterangan tersebut menunjukkan bahwa sekolah telah melakukan upaya


untuk mengawasi guru dalam penyusunan RPP. Proses pembelajaran
dilaksanakan oleh guru yang menyusun RPP disesuaikan dengan skenario yang
telah dirancangnya dan dicantumkan sesuai dengan urutan pembelajaran yang
sesungguhnya. RPP yang disusun oleh guru dan dilaksanakan dalam proses
pembelajaran mem-berkan kemudahan bagi guru yang bersangkutan untuk
mengingat dan menerapkan langkah-langkah pembelajaran tersebut. Bagi kepala

12
sekolah SD Penerus Bangsa dapat secara langsung melakukan tindak lanjut
terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran yang secara berkelanjutan dan
berkesinambungan. Upaya-upaya tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk
pembinaan intensif, pemberian reward, pemberian teguran pihak sekolah dan
Yayasan.

a. Perencanaan
Sebelum kegiatan awal pembelajaran, maka perlunya menyusun rencana
pembelajaran yang dirancang dalam bentuk analisis minggu efektif, program
tahunan, program semester, pemetaan kompetensi inti serta kompetensi
dasar, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media
pembelajaran, sumber belajar, rubrik penilaian hasil refleksi umpan balik,
program ekstrakurikuler serta kokurikuler, rencana kerja strategis, rencana
kerja jangka menengah (RKJM) 4 Tahun, dan rencana kerja jangka panjang
(RKJP) 8 tahun. Berikut standar proses yang akan dilakukan di SDS Penerus
Bangsa sebagai berikut:
a) Analisis Minggu Efektif
 Menentukan jumlah minggu selama satu tahun atau dua semester.
 Menghitung jumlah minggu tidak efektif selama satu tahun atau dua
semester.
 Menghitung jumlah minggu efektif belajar selama satu tahun atau dua
semester.

Alokasi waktu minggu efektif belajar,


waktu libur UPT SDS PENERUS BANGSA
Tahun Pelajaran 2022/2023

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Min 36 minggu Digunakan untuk kegiatan
Minggu efektif
1 dan maks 40 pembelajaran efektif pada setiap
belajar
minggu satuan pendidikan
Jeda tengah Maksimum 2
2 Satu minggu setiap semester
semester minggu
Jeda antar Maksimum 2
3 Antara semester I dan II
semester minggu
Libur akhir Digunakan untuk persiapan kegiatan
4 Maksimum 3
tahun dan administrasi akhir dan awal
minggu
pelajaran tahun pelajaran

13
Libur keagamaan yang disesuaikan
Hari libur
5 2 – 4 minggu dengan kebijakan pemerintah
keagamaan
daerah
Hari libur
Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
6 umum/nasiona
minggu Pemerintah
l
Hari libur Maksimum 1
7 Untuk kegiatan tertentu
khusus minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus
Kegiatan Maksimum 3 oleh sekolah tanpa mengurangi
8 jumlah minggu efektif belajar
khusus sekolah minggu
dan waktu
pembelajaran efektif

a) Program Tahunan
 Menganlisis kalender pendidikan yang telah dikeluarkan oleh dinas
pendidikan kota Palembang berdasarkan kebutuhan sekolah.
 Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu).
 Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam
satu tahun.
 Menggunakan alokasi waktu 35 menit setiap satu mata pelajaran
pada setiap kompetensi dasar dan materi pada minggu efektif.

Program Tahunan SDS Penerus Bangsa


Tahun Ajaran 2022 - 2023

14
b) Program Semester

15
 Menentukan kompetensi dasar, tema dan subtema dalam format
program semester.
 Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap
muka per minggu untuk mata pelajaran.
 Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan materi pada kolom minggu
dan bulan.

Program Semester SDS Penerus Bangsa


Tahun Ajaran 2022 - 2023

c) Silabus
Silabus disusun untuk membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang akan diharapkan. Di dalam silabus membuat
beberapa kajian, sebagai berikut:
 Identitas mata pelajaran.

16
 Identitas sekolah, memuat nama satuan pendidikan dan kelas.
 Kompetensi inti (KI), mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dicapai peserta didik.
 Kompetensi dasar (KD), merupakan kemampuan spesifik yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait
muatan atau mata pelajaran.
 Indikator pencapaian kompetensi.
 Materi pokok bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
 Pembelajaran dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai tujuan dan kompetensi yang diharapkan.
 Kegiatan pembelajaran.
 Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.
 Sumber belajar, berupa buku materi ajar, media cetak dan
elektronik, laboratorium, lingkungan sekitar atau sumber belajar lain
yang relevan.

Silabus SDS Penerus Bangsa


Tahun Ajaran 2022 - 2023

17
18
d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP disusun untuk perencanaan suatu pembelajaran yang akan
dilakukan selama satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih.
Komponen utama RRP, sebagai berikut:
1. Identitas mata pelajaran, terdiri dari:
 Satuan pendidikan
 Kelas
 Semester
 Mata pelajaran
 Jumlah pertemuan
2. Standar kompetensi,
3. Kompetensi dasar,
4. Indikator pencapaian kompetensi,
5. Tujuan pembelajaran,
6. Materi ajar,
7. Alokasi waktu,
8. Metode pembelajaran,
9. Kegiatan pembelajaran,
10. Penilaian hasil belajar, dan
11. Sumber belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


SDS Penerus Bangsa
Tahun Ajaran 2022 – 2023

19
3) Standar Kompetensi Kelulusan ( SKL )
Yang ketiga dari 8 standar pendidikan Nasional Indonesia adalah Standar
Kompetensi Lulusan. Standar ini berkaitan erat dengan kriteria kemampuan
lulusan dari suatu instansi pendidikan. Setiap peserta didik yang lulus dari suatu
jenjang pendidikan diharapkan memiliki kemampuan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Kriteria standar kompetensi kelulusan di SDS Penerus Bangsa diperuntukkan
bagi siswa yang sudah menempuh pembelajaran di sekolah mulai dari kelas I
sampai dengan kelas 6. Adapun kriteria kelulusan yang telah ditetapkan di
sekolah melalui rapat guru dan tenaga kependidikan, yaitu:
a) Menyelesaikan semua sistem paket pembelajaran,

20
b) Memperoleh nilai sikap spritual dan sosial yang baik,
c) Nilai ujian sekolah seluruh mata pelajaran mencapai kriteria ketuntasan
minimum (KKM), yaitu 75 dapat berupa tes tertulis, praktik, penugasan, dan
sebagainya.

Siswa di SD Penerus Bangsa melalui proses pembelajaran yang kontekstual dan


berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi akan memperoleh pengalaman
belajar untuk menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif
dalam pengambilan keputusan guru dalam mengajar, bila guru mampu
menerapkan kompetensinya secara baik tentu siswa akan memperoleh
pengalaman belajar yang baik, namun terkadang guru tidak memiliki motivasi
yang tinggi untuk menerapkan kompetensi pembelajaran secara maksimal.

Sedangkan pada siswa kelas 1 dan kelas 2, proses pembelajarannya banyak


bermain dan menggunakan media-media yang menarik, baik dilakukan di dalam
maupun di luar kelas. Hal demikian ditujukan agar siswa kelas rendah dapat
mengalami dan merasakan yang sebenarnya tentang beberapa kondisi konkrit
yang harus mereka tahu dan kuasai. Seperti halnya dengan mengenal huruf,
mengenal angka, menyusun huruf dan angka serta menulis. Selanjutnya pada
kelas rendah bahwa membaca dan menulis merupakan syarat mutlak untuk naik
kelas, karena bila belum mampu menulis, membaca dan berhitung akan sangat
berdampak pada jenjang kelas selanjutnya.

Selanjutnya bagi siswa yang mampu memahami dan menerapkan kecintaannya


terhadap tanah air dan bangsa maka ia akan rajin belajar, serta tidak akan berbuat
buruk bagi sekolah dan dirinya, dan akan memiliki berbagai prestasi dalam
berkompetisi sesuai minat dan bakatnya. Sehingga siswa yang berprestasi akan
memberikan kekhususnan baginya untuk dapat naik kelas walaupun nilainya
dianggap memiliki kekurangan. Namun sekolah akan memperhitung-kan siswa
tersebut sebagai siswa yang mampu memberkan yang terbaik untuk sekolah pada
bidang lomba tertentu.

Kebersihan dan kesehatan juga dibiasakan oleh sekolah kepada siswa agar
mereka peduli pada hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu
luang sebagai wujud kesadaran untuk hidup disiplin dan lebih baik. Hal ini tidak
diberikan secara pilih kasih dan berlaku secara tertentu saja, melainkan secara
keseluruhan, berkeadilan dan memiliki kesamaan dalam menjaga kebersihan,
21
keteriban, serta keindahan sekolah. Hal ini tergambar dari hasil observasi kelas
yang peneliti lakukan di SD Penerus Bangsa yang dalam proses pembelajarannya
dilakukan melalui variasi metode mulai dari ceramah hingga diskusi dan
pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk menciptakan siswa
terbiasa hidup bekerja sama baik dalam kelompok maupun dalam lingkungan
secara umum dapat ditanamkan melalui kebiasaan proses pembelajaran yang
kontekstual dan kooperatif.

4) Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan


Yang keempat adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidik adalah
tenaga kependidikan yang bertugas untuk mendidik, membimbing, mengajar,
menilai para peserta didik. Sedangkan tenaga kependidikan adalah semua orang
yang terlibat dalam suatu instansi pendidikan, mulai dari kepala sekolah, tenaga
laboratorium, tenaga administrasi dan tata usaha, pustakawan, pengawas sekolah,
dan sebagainya. Baik pendidik maupun tenaga kependidikan harus memiliki
kualifikasi akademik dan kompetensi yang sesuai agar tujuan pendidikan bisa
tercapai. Kualifikasi akademik yang dimaksud adalah syarat minimal pendidikan
yang harus dimiliki. Tidak hanya kualifikasi akademik, seorang pendidik juga
harus menguasai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.

Pada SDS Penerus Bangsa memiliki 23 orang tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah 17 orang guru, 2 orang
tenaga pendidikan, 1 orang penjaga sekolah, dan 2 orang petugas kebersihan.
Pendidik dan tenaga kependidikan berkualifikasi sebagai berikut:

22
Guru yang mengajar di sekolah ini sudah memiliki kualifikasi akademik
minimum sesuai dengan Undang-undang Guru dan Dosen yakni secara umum
sudah memiliki Akta Mengajar IV dengan kualifikasi pendidikan Sarjana (S1)
oleh karena itu guru secara umum sudah berpendidikan S1, tetapi ada beberapa
yang khusus masih memiliki kualifikasi pendidikan SMA ( Sedang Menjalankan
Kuliah ). SD Penerus Bangsa memiliki pendidik yang berjumlah 23 orang,
jumlah ini telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Peran pendidik itu
telah berkualifikasi guru sebagai berikut : Berijazah S1 sebanyak 13 orang.
diantaranya telah bersertifikasi pendidik dan 2 orang belum bersertifikasi
pendidik. Dari data diatas, sekolah memfasilitasi peningkatan kualifikasi
dan peningkatan kompetensi kepala sekolah dan pendidik/guru secara
berkelanjutan. Sementara bidang studi seperti ( B. Inggris, Mandarin, Komputer
dan Penjaskes ) diajar oleh guru bidang studi muatan local yang relevan sudah
memiliki guru yang relevan yakni guru yang tamatan pendidikan ke strata 1 (S-1)
sesuai dengan bidang nya masing – masing dengan kualifikasi dan klasifikasi
keilmuannya. Sehingga dalam penerapan kompetensi pedagogiknya sesuai
dengan prinsipprinsip pembelajaran, demikian juga dengan kompetensi
keperibadian dan profesionalnya.

Jabatan kepala sekolah yang diemban oleh kepala sekolah memiliki SK sebagai
kepala sekolah secara jelas dan sah. Sebagai tenaga pendidik yang telah
menerima sertifikat pendidik profesional tentu sudah memiliki kualifikasi
23
pendidikan minimal S-1 dengan memiliki Akta Mengajar IV, serta telah memiliki
pengalaman mengajar setidaknya 5 tahun. Hal tersebut tentu akan memberikan
pengalaman untuk seorang kepala sekolah dalam kemampuan manajerial yang
ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa.

Tenaga administrasi memiliki kemampuan mengoperasikan komputer secara


baik, staf tata usaha ini memiliki kemampuan yang bagus dalam mengoperasikan
komputer dengan berbagai aplikasi dan officenya. Penjaga sekolah yang
diinginkan oleh sekolah adalah penjaga sekolah yang memiliki kemampuan
dalam tata kelola keruangan sekolah, seperti kebersihan lingkungan, penataan
ruang, penataan taman, penataan fasilitas lainnya sehingga berfungsi sepenuhnya,
walaupun kewenangannya berbeda tapi keinginan memiliki tenaga yang
berkompetensi pada bidangannya sudah menjadi target dalam prekrutan tenaga
oleh suatu instansi atau lembaga. Sehingga benar - benar dapat memiliki penjaga
sekolah yang bisa dan rajin bekerja dan memiliki pemahaman tentang tata cara
pelaksanaan tugasnya sebagai cleaning service.

5) Standar Sarana Dan Prasarana


Yang kelima adalah standar sarana dan prasarana. Demi berlangsungnya proses
pembelajaran, setiap instansi pendidikan perlu memiliki sarana dan prasarana
yang memadai untuk menunjang proses pembelajaran yang berkelanjutan, teratur,
dan juga nyaman. Dalam standar ini, diatur mengenai sarana dan prasarana yang
wajib dimiliki oleh setiap satuan pendidikan. Sarana pendidikan yang wajib
dimiliki meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku atau
sumber belajar lainnya, perlengkapan habis pakai, dan perlengkapan lainnya yang
dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran. Prasarana pendidikan yang
wajib dimiliki meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan, ruang pendidik, ruang
TU, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, kantin, tempat olahraga, tempat
ibadah, dan ruangan lain yang diperlukan untuk kelancaran proses pembelajaran.

Berkenaan dengan lahan sekolah di SD Penerus Bangsa memiliki lahan yang


cukup sebersar 1,000 dan mampu menampung jumlah siswa baik saat baris
berbaris, senam, maupun upacara bendera. Artinya sekolah memiliki lahan yang
memenuhi ketentuan luas minimal sesuai dengan rasio jumlah siswa. Keadaan di
sekitar sekolah berdasarkan hasil observasi peneliti tidak terdapat adanya gejala
pencemaran yang berbahaya, artinya lahan sekolah berada di lokasi yang

24
terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah,
dan kebisingan. Dan yang paling penting sekolah yang menjadi objek penelitian
ini menunjukkan adanya upaya kerindangan, seperti banyak tanaman hijau, pagar,
dan pohon pelindung yang sudah besar.

Fasilitas dalam pengelolaan proses pembelajaran yang dimiliki oleh sekolah


memiliki fasilitas penunjang pembelajaran yang memadai seperti media, alat
peraga, lab Komputer, perpustakaan dan alat-alat olah raga. Mebeler yang
dimiliki sekolah ini berdasarkan studi dokumentasi dan observasi oleh peneliti ke
kelas-kelas dan keruangan - ruangan yang memiliki mebeler menunjukkan bahwa
mereka memiliki dan sudah memenuhi kebutuhan terhadap mebeler, akan tetapi
tentunya mebeler tersebut akan rentan sekali untuk rusak atau hancur yang
diakibatkan oleh berbagai faktor. Selain mebeler, di SD Penerus Bangsa juga
memiliki instalasi listrik dengan daya minimum 3300 watt.

6) Standar Pengelolaan
Yang keenam dari 8 standar pendidikan nasional Indonesia adalah standar
pengelolaan. Standar pengelolaan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu standar
pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh pemerintah daerah, dan
standar pengelolaan oleh pemerintah. Hal-hal yang berkaitan dengan standar
pengelolaan ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Sekolah merupakan suatu lembaga yang wajib memiliki visi-misi dan tujuan sekolah.
Hal demikian merupakan tuntutan yang mempermudah orang lain mengenal daerah
kita. Umpamanya nenek tua dan tak mampu lagi bekerja maupun makan dan minum
sendiri, apakah sekolah memiliki visi yang dijadikan sebagai acuan utama dalam
pengelolaan sekolah. Artinya sekolah harus jelas persoalan yang dihadapi, semua
sudah memiliki kesadaran untuk memahami visi-misi yang dilakukan.

SD Penerus Bangsa memiliki visi “Terwujudnya peserta didik yang beriman,


bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mandiri, kreatif, bernalar
kritis, dan menjunjung tinggi toleransi, serta mampu beradaptasi di era globalisasi.
Misi 1). Menerapkan nilai agama yang dianut dalam kehidupan social. 2).
Melaksanakan KBM secara disiplin untuk mengembangkan potensi kreatifitas
pendidik dan peserta didik. 3). Meningkatkan kegiatan intrakurikuler dan
25
ekstrakurikuler untuk mewujudkan peserta didik yang mandiri, aktif dan kreatif. 4).
Menerapkan budaya perilaku hidup bersih dan sehat sehingga terwujud lingkungan
sekolah yang hijau dan asri . 5). Membentuk karakter peserta didik agar dapat
menjunjung tinggi nilai - nilai toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. 6). Menciptakan lulusan yang mampu bersaing dalam dunia IPTEK.

Penyusunan visi-misi oleh kepala sekolah dilakukan secara bersama oleh beberapa
perwakilan guru dan komite sekolah. Artinya visi misi yang dirumuskan oleh kedua
sekolah ini sama-sama melibatkan unsur guru dan komite dengan maksud agar dapat
secara bersam-sama melaksanakannya dan relevan dengan kondisi sekolah yang
diakui oleh guru dan komite sekolah masing-masing. Adapun visi-misi tersebut
dimaksudkan untuk meningkatkan kemajuan sekolah dan memberikan arah bagi
kebijakan sekolah oleh kepala sekolah.

Kegiatan merumuskan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilakukan dengan
cara bersama-sama dan waktunya juga bersamaan dengan penyusunan visi-misi,
adapun tujuan SD Penerus Bangsa adalaha : 1). Memberikan gambaran yang jelas
tentang hasil -hasil yang telah dicapai program – program yang akan dilaksanakan
sertamasalah – masalah uang di hadapi sekolah dalam untuk waktu jangka waktu 12
Tahun ( Jangka Panjang ), 4 Tahun ( Jangka Menengah ) dan Tahun Pelajaran 2022/
2023 ( Jangka Pendek ). 2) sebagai pedomana kerja semua personal sekolah dalam
melaksanakan tugas mengajar, mengelola dan membina kegiatan pelajaran tahu
pelajaran 2022/ 2023. dan 3). Meberikan landasan dan arah yang jelas dalam
melaksanakan tugas selama kegiatan pendidikan berlangsung. 4) sebagai alat control
pelaksanaaan kegiatan sekolah 5) sebagai tolak ukur dalam menilai hasil kerja. 6).
Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan
Yayasan. SD Penerus Bangsa telah menyusun dan mensosialisasikan program jangka
pendek, menengah dan panjang. Juga di SD Penerus Bangsa memiliki rencana
strategis yang tersusun atas program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
Panjang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan
sekolah dalam melaksanakan visi-misi dan tujuan secara berkelanjutan, walaupun
pada akhirnya akan diganti kepala sekolahnya.

7) Standar Pembiayaan
Standar pendidikan yang ketujuh adalah standar pembiayaan. Proses pendidikan bisa
terselenggara karena adanya pembiayaan yang berkelanjutan. Peraturan yang

26
mengatur lebih lanjut mengenai standar pembiayaan adalah Peraturan Menteri No. 69
Tahun 2009. Pembiayaan dalam dunia pendidikan terdiri dari tiga komponen, yaitu :
Biaya investasi Yang termasuk biaya investasi adalah penyediaan sarana dan
prasarana, biaya untuk pengembangan sumber daya manusia, dan biaya untuk modal
kerja tetap. Biaya personal Yang dimaksud dengan biaya personal adalah biaya yang
dibayarkan oleh peserta didik agar bisa mengakses pendidikan secara berkelanjutan.
Biaya operasi Yang termasuk biaya operasi pendidikan adalah gaji serta tunjangan
untuk pendidik dan tenaga kependidikan, perlengkapan habis pakai, termasuk juga
biaya listrik, air, koneksi internet, dan sejenisnya.

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penganggaran di SD Penerus Bangsa,


maka sekolah memiliki rencana kerja dan anggaran sekolah, ungkap Tri Handayani,
S.Pd selaku bendahara sekolah bahwa sekolah setiap awal tahun anggaran menyusun
Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) hal ini berkenaan dengan kegiatan dan
anggaran yang terutama dari dana BOS. RKAS yang didokumentasikan oleh sekolah
memuat semua anggaran yang bersumber dari seluruh sumber keuangan sekolah,
seperti dari BOS, komite sekolah, investasi lain yang ikut berpartisipasi dalam
pengembangan sekolah.

SD Penerus Bangsa ada donatur tetap dan donatur tidak tetap yang ikut berpartisipasi
menanamkan investasi untuk pengembangan sekolah seperti orang tua asuh, hal ini
sesuai dengan dokumentasi yang diarsipkan oleh bendahara dan perangkat staf
sekolah. Keyakinan donatur dalam memberikan investtasinya ke sekolah ini karena
mereka melihat kebersamaan sekolah dalam mengembangkan dan membangun
sekolah secara terbuka dan saling mengisi. Semua unsur dilibatkan secara bersama-
sama dalam melaksanakan program kerja sekolah, termasuk diantaranya dalam hal
penysusunan anggaran (RKAS) dan pelaporan penggunaan anggaran, sehingga arah
dan tujuan pendanaan sekolah sangat jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Anggaran yang dituangkan dalam RKAS dijabarkan dalam beberapa item kegiatan,
termasuk di dalamnya item kegiatan kesiswaan, yang tujuannya adalah untuk
memberikan anggaran yang leluasa bagi kegiatan kesiswaan menyelenggarakan
semua kegiatan yang dapat dibiayai dan dikerjakan secara nyata oleh penyelenggara
kegiatan. Sekolah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan secara lebih besar
dan lebih banyak itemnya untuk mencapai kualitas kegiatan secara bersama-sama dan
dapat berjalan sesuai tujuan yang diharapkan oleh sekolah dalam mengemas kegiatan
yang berkualitas
27
8) Standar Penilaian Penidikan
Standar Nasional Pendidikan yang terakhir adalah standar penilaian pendidikan. Ini
mengatur segala hal yang berkaitan dengan prosedur penilaian pada peserta didik.
Penilaian dilakukan untuk mengukur keberhasilan pemahaman peserta didik dan
keberhasilan proses pembelajaran selama ini. Penilaian pendidikan terdiri dari tiga
bagian, yaitu penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian oleh satuan pendidikan
(sekolah), dan penilaian oleh pemerintah. Secara lebih lanjut, standar penilaian
pendidikan ini diatur dalam Peraturan Menteri No. 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan.

Sekolah melakukan segala bentuk persiapan dalam pelaksanaan penilaian, diantaranya


membuat kepanitiaan kerja, menyiapkan kisi-kisi soal, menyiapkan soal dan
melaksanakan tes, dilanjutkan dengan kegiatan koreksi dan analisis. Rancangan kisi-
kisi dan soal didokumentasikan secara jelas dan rapi oleh tim kerja. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah bagi guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan
evaluasi pembelajaran, baik harian, mingguan, bulanan maupun semester.

Hasil pelaksanaan evaluasi tersebut dilakukan analisis dan tindak lanjut sesuai dengan
hasil yang diperoleh, bisa berupa pengayaan bagi siswa yang sudah dianggap mampu,
dan bisa perbaikan atau remedial bagi siswa yang dianggap masih kurang dalam
mencapai hasil belajar dengan ketetapan KKM berikut kriteria ketuntasan minimal
SDS Penerus Bangsa Sebagai berikut:

Kriteria Ketuntasan Minimal


SDS Penerus Bangsa

28
Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru, dimulai dari penilaian kelas pada
saat pembelajaran berlangsung sampai dengan penilaian akhir semester dan penilaian
kenaikan kelas. Artinya pada kenyataan yang dijelaskan, bahwa antara sekolah swasta
dan sekolah negeri terdapat persamaan yang diatur dan dipandu dalam SNP tentang
standar penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Persamaan ini dimulai dari penetapan
tugas guru yang termasuk dalam tim perumus, penyusun dan pelaksana ujian, hingga
pelaksanaan dan peninjauan secara keseluruhan melalui analisis hasil kerja yang
dilakukan, sesuai dengan konsep dan sistematika SNP.

Berkenaan dengan hasil yang diperoleh siswa dan telah dilakukan analisis, perbaikan
dan pengayaan, maka guru harus melakukan pelaporan secara tertulis tentang hasil
belajar siswa kepada kepala sekolah dan pengawas serta orang tua siswa secara
berkala, yang setidak-tidaknya satu semester satu kali pelaporan hasil belajar siswa
enam bulan sekali, melalui penyerahan buku rapor kepada wali murid sebagai laporan
hasil belajar siswa dalam satu semester. Selanjutnya dijelaskan bahwa “guru
memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.” pemanfaatan hasil belajar siswa sebagai
umpan balik dalam proses pembelajaran disemester yang akan datang dan akan
menjadi acuan dasar dalam memperbaiki pengelolaannya.

29
Lampiran
FOTO LINGKUNGAN SEKOLAH
SD PENERUS BANGSA

30
31
32
33
KALENDER PENDIDIKAN

34
JADWAL MATA PELAJARAN

35
Pengaturan Waktu Belajar Kurikulum Merdeka

KELAS 1

KELAS 4-5

36
37

Anda mungkin juga menyukai