Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Hj. Herlina Usman, M. Pd
KELOMPOK 4
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang " Analisis 8
Standar Nasional Pendidkan ( SNP ) ", yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Filsafat ilmu yaitu Ibu
Prof. Dr. Hj. Herlina Usman, M. Pd yang telah membimbing penyusun agar dapat
mengerti lebih dalam tentang materi makalah kami. Diharapkan agar nantinya
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca.
Makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, Maka penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
2. Profil Sekolah.................................................................................................................. 3
Lampiran .............................................................................................................................. 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemenuhan delapan Standar Nasioal Pendidikan (SNP) merupakan
serangkaian proses memenuhi tuntutan mutu pendidikan nasional yang menjadi
acuan pada setiap jenjang satuan pendidikan. Implementasinya diatur secara bertahap,
terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan local, nasional, dan
global. UndangUndang Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Pasal 1 Ayat (17)
berbunyi “Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia”.
Selanjutnya, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
Tentang Standar Nasional Pendidikan (SPN) Pasal 2 ayat (1) ditetapkan lingkup
standar nasional pendidikan, meliputi: (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar
kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana
dan prasarana, (6) standar pengelolaan, (7) standar pembiayaan, dan (8) standar
penilaian pendidikan. Pasal 3 Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka
mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Selanjutnya, Pasal 4 Standar
Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran - gambaran pemenuhan 8 standar nasional pendidikan (SNP)
pada SD Penerus Bangsa di Tangerang ?
C. Tujuan Masalah
Mengetahui gambaran - gambaran pemenuhan 8 standar nasional pendidikan (SNP)
pada SD Penerus Bangsa di Tangerang ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Profil Sekolah
SD Penerus bangsa merupakan salah satu SD yang ada di Kecamatan Periuk Kota
Tangerang. SD Penerus Bangsa merupakan sekolah sekolah swasta yang ada di
wilayah Tangerang SD Penerus Bangsa memiliki tujuan sebagai institusi yang
berusaha melatih, membimbing, dan mendidik siswanya agar memiliki sejumlah
pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangannya disertai sikap
saling mengahragai, santun dan malaksanakan ajaran agama yang dianutnya. SD
Penerus Bangsa sampai saat ini menjadi sekolah yang memiliki akreditasi A agar
lebih jelas berikut Profil SD Penerus Bangsa sebagai berikut ini:
3
1) Nama Sekolah : SD Penerus Bangsa
2) Nomor Statistik Sekolah : 102286112038
3) Nomor Induk Sekolah : 20607213
4) Tahun Berdiri : 2002
5) Status Tanh : Milik Sendiri
6) Luas Tanh : 1,000 m2
7) Jumlah Pendidik dan Tenaga Pendidikan : 19 Orang
8) Jumlah Rombongan Belajar : 11 Rombel
9) Alamat : Griya Sangiang Mas 6 -7 Kec. Periuk
Tangerang
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD PENERUS BANGSA
2 NPSN : 20607313
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Swasta
Griya Sangiang Mas Jln. Anggrek No. 6-
5 Alamat Sekolah :
7
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 15132
Kelurahan : Gebang Raya
Kecamatan : Kec. Periuk
Kabupaten/Kota : Kota Tangerang
Provinsi : Prov. Banten
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -6,1689 Lintang
106,5931 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 642/Kep-1090/KPMP/IMB/200
8 Tanggal SK Pendirian : 2007-10-26
9 Status Kepemilikan : Yayasan
10 SK Izin Operasional : 421.2/3134-TU
11 Tgl SK Izin Operasional : 2007-11-12
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening :
14 Nama Bank : BPD JABAR BANTEN...
BPD JABAR BANTEN CABANG GLOBAL
15 Cabang KCP/Unit :
MANTION...
16 Rekening Atas Nama : SDPENERUSBANGSA...
17 MBS : Ya
4
18 Memungut Iuran : Tidak
19 Nominal/siswa : 0
YAYASAN PENDIDIKAN PENERUS
20 Nama Wajib Pajak :
BANGSA
21 NPWP : 001251875416000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 0215584727
21 Nomor Fax : 0215522309
22 Email : penerubangsa@gmail.com
23 Website : http://www.penerusbangsa.com
5
Penerus Bangsa disusun oleh kepala sekolah, guru, ketua komite sekolah SDS
Penerus Bangsa, Kurikulum SDS Penerus Bangsa biasanya disusun oleh tim
pengembang kurikulum sekolah berdasarkan rapat kerja yang diadakan sebelum
dimulainya tahun ajaran 2022-2023 yang akan dilaksanakan pada bulan Juni
2022. Dan di setiap tahunnya akan diadakan kegiatan evaluasi terhadap
kurikulum yang diterapkan di SDS Penerus Bangsa yang dilakukan oleh tim
pengembang kurikulum bersama kepala sekolah, komite, guru, tenaga pendidik,
dan pengawas. Kegiatan evaluasi dilaksanakan berdasarkan hasil data-data pada
evaluasi pembelajaran, hasil supervisi kepala sekolah, laporan kegiatan kelompok
kerja guru (KKG), hasil kerja peserta didik, dan angket yang diisi oleh peserta
didik maupun orang tua tentang pengembangan kurikulum pembelajaran yang
telah dilakukan. Dari data yang telah dikumpulkan akan menjadi bahan evaluasi
dan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas pelayanan sekolah,
peningkatan prestasi akademik atau non-akademik dan hubungan kerja sama
dengan berbagai pihak,
Kelompok A
Pendidikan Agama dan
1 4 4 4 4
Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2. 6 6 5 5
Kewarganegaraan
6
3. Bahasa Indonesia 8 10 7 7
4. Matematika 6 6 6 6
Kelompok B
1. Bahasa Inggris 2 2 2 2
2. Budi Pekerti 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per
36 38 40 40
Minggu
7
KELAS 4-5
8
Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih
minimal satu sub mata pelajaran, yaitu seni music, seni rupa, seni teater atau seni
tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan
Jasmani, Olahraga dan Kesehatan adalah mapel terpisah.
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam
pembelajaran regular dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu
tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam
pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional
sebagai turunan dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang
telah disediakan pusat. Analisis ini akan diselaraskan dengan muatan lokal dan
potensi daerah juga program sekolah dengan menghitung alokasi waktu yang
tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan kebahagiaan dalam belajat
tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan UPT SDS
PENERUS BANGSA mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang
beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses
pelaksanaannya sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang
diharapkan pada visi, misi dan tujuan sekolah.
Beban belajar di SDS Penerus Bangsa disesuaikan dengan kalender
pendidikan tahun pelajaran 2022-2023, sebagai berikut:
9
Alokasi
waktu
minggu
efektif
belajar,
waktu
libur
UPT
SDS
PENERU
S
BANGS
A
Tahun
Pelajaran
2022/202
3
10
Libur akhir Digunakan untuk persiapan kegiatan
4 Maksimum 3
tahun dan administrasi akhir dan awal
minggu
pelajaran tahun pelajaran
Libur keagamaan yang disesuaikan
Hari libur
5 2 – 4 minggu dengan kebijakan pemerintah
keagamaan
daerah
Hari libur
Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
6 umum/nasiona
minggu Pemerintah
l
Hari libur Maksimum 1
7 Untuk kegiatan tertentu
khusus minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus
Kegiatan Maksimum 3 oleh sekolah tanpa mengurangi
8 jumlah minggu efektif belajar
khusus sekolah minggu
dan waktu
pembelajaran efektif
2) Standar Proses
Yang kedua adalah standar proses standar proses ini berkaitan dengan proses
pelaksanaan pembelajaran di masing-masing jenjang pendidikan. Dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran, setiap instansi pendidikan harus
melakukannya dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan partisipatif atau
mengikutsertakan peserta didik dalam proses pembelajaran berdasarkan Permen
Pendidikan Nomor 41 Tahun 2007 sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan salah satu standar
yang harus dikembangkan adalah standar proses. Standar proses adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan 3 pembelajaran pada
satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi
kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan
menengah di seluruh wilayah hukum Indonesia. Standar proses ini berlaku untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah pada jalur formal, balk pada sistem paket
maupun pada sistem kredit semester. Standar proses meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran,
dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien.
11
mandiri merdeka belajar dan kurikulum 2013, guru-guru menyusun RPP dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik yaitu: kemampuan awal peserta didik,
tingkat intelektuan, minat dan bakat, motivasi belajar, kemampuan social, gaya
belajar, kebutuhan khusus, dan latar belakang budaya (multi kultur). Demikian
juga kepala sekolah telah melaksanakan supervisi pembelajaran yang mencakup:
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian, kepala sekolah menindak lanjuti hasil
supervise. Kepala sekolah melaksanakan supervise pembelajaran dengan
memperhatikan 4 tahap pembelajaran: (1) persiapan, (2) pelaksanaan, (3) evaluasi
pembelajaran, dan (4) rencana tindak lanjut. Dari sejumlah indikator standar
proses yang dikemukakan telah tersedia di sekolah dan dilaksanakan sesuai
standar. Namun demikian masih terdapat beberapa indikator pelaksanaan yang
perlu ditingkatkan kualitasnya. Penelitian ini menemukan beberapa indikator
yang masih lemah antara lain lain; masih banyak guru belum menerapkan
berbagai jenis tes dalam mengevaluasi pembelajaran melalui penilaian formatif
dan summative dan pembelajaran juga masih banyak berpusat terhadap guru nya
masih kurang banyak melibatkan siswa secara langsung pada hal dengan
melibatkan anak secara langsung dapat meningkatkan daya berfikir anak menjadi
lebih kritis dan terbuka dengan hal - hal baru. Dan penggunaan jenis-jenis tes
dalam menilai pembelajaran amat penting dalam memberikan pengalaman siswa
unuk memahami penerapan jenis-jenis tes. Demikian juga perilaku supervisi
akademik kepala sekolah, masih banyak yang belum menerapkan teknik-teknik
supervisi akademik secara simultan dalam mengembangkan kemampuan
profesionalisme guru. Temuan penelitian menunjukan teknik supervisi akademik
kunjungan kelas yang paling sering dilakukan oleh kepala sekolah, sementara
teknik observasi kelas, teknik pertemuan individual, teknik kunjungan antar kelas,
teknik menilai diri sendiri, dan teknik supervisi kelompok sangat jarang
diterapkan.
12
sekolah SD Penerus Bangsa dapat secara langsung melakukan tindak lanjut
terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran yang secara berkelanjutan dan
berkesinambungan. Upaya-upaya tindak lanjut dapat dilakukan dalam bentuk
pembinaan intensif, pemberian reward, pemberian teguran pihak sekolah dan
Yayasan.
a. Perencanaan
Sebelum kegiatan awal pembelajaran, maka perlunya menyusun rencana
pembelajaran yang dirancang dalam bentuk analisis minggu efektif, program
tahunan, program semester, pemetaan kompetensi inti serta kompetensi
dasar, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), media
pembelajaran, sumber belajar, rubrik penilaian hasil refleksi umpan balik,
program ekstrakurikuler serta kokurikuler, rencana kerja strategis, rencana
kerja jangka menengah (RKJM) 4 Tahun, dan rencana kerja jangka panjang
(RKJP) 8 tahun. Berikut standar proses yang akan dilakukan di SDS Penerus
Bangsa sebagai berikut:
a) Analisis Minggu Efektif
Menentukan jumlah minggu selama satu tahun atau dua semester.
Menghitung jumlah minggu tidak efektif selama satu tahun atau dua
semester.
Menghitung jumlah minggu efektif belajar selama satu tahun atau dua
semester.
13
Libur keagamaan yang disesuaikan
Hari libur
5 2 – 4 minggu dengan kebijakan pemerintah
keagamaan
daerah
Hari libur
Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
6 umum/nasiona
minggu Pemerintah
l
Hari libur Maksimum 1
7 Untuk kegiatan tertentu
khusus minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus
Kegiatan Maksimum 3 oleh sekolah tanpa mengurangi
8 jumlah minggu efektif belajar
khusus sekolah minggu
dan waktu
pembelajaran efektif
a) Program Tahunan
Menganlisis kalender pendidikan yang telah dikeluarkan oleh dinas
pendidikan kota Palembang berdasarkan kebutuhan sekolah.
Menandai hari-hari libur, permulaan tahun pelajaran, minggu
efektif, dan waktu pembelajaran efektif (per minggu).
Menghitung jumlah minggu efektif setiap bulan dan semester dalam
satu tahun.
Menggunakan alokasi waktu 35 menit setiap satu mata pelajaran
pada setiap kompetensi dasar dan materi pada minggu efektif.
14
b) Program Semester
15
Menentukan kompetensi dasar, tema dan subtema dalam format
program semester.
Menentukan jumlah jam pada setiap kolom minggu dan jumlah tatap
muka per minggu untuk mata pelajaran.
Mengalokasikan waktu sesuai kebutuhan materi pada kolom minggu
dan bulan.
c) Silabus
Silabus disusun untuk membantu guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang akan diharapkan. Di dalam silabus membuat
beberapa kajian, sebagai berikut:
Identitas mata pelajaran.
16
Identitas sekolah, memuat nama satuan pendidikan dan kelas.
Kompetensi inti (KI), mengenai kompetensi dalam aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang harus dicapai peserta didik.
Kompetensi dasar (KD), merupakan kemampuan spesifik yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait
muatan atau mata pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi.
Materi pokok bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator
pencapaian kompetensi yang akan dicapai.
Pembelajaran dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai tujuan dan kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan pembelajaran.
Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun.
Sumber belajar, berupa buku materi ajar, media cetak dan
elektronik, laboratorium, lingkungan sekitar atau sumber belajar lain
yang relevan.
17
18
d) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP disusun untuk perencanaan suatu pembelajaran yang akan
dilakukan selama satu kali pertemuan, satu semester, atau lebih.
Komponen utama RRP, sebagai berikut:
1. Identitas mata pelajaran, terdiri dari:
Satuan pendidikan
Kelas
Semester
Mata pelajaran
Jumlah pertemuan
2. Standar kompetensi,
3. Kompetensi dasar,
4. Indikator pencapaian kompetensi,
5. Tujuan pembelajaran,
6. Materi ajar,
7. Alokasi waktu,
8. Metode pembelajaran,
9. Kegiatan pembelajaran,
10. Penilaian hasil belajar, dan
11. Sumber belajar.
19
3) Standar Kompetensi Kelulusan ( SKL )
Yang ketiga dari 8 standar pendidikan Nasional Indonesia adalah Standar
Kompetensi Lulusan. Standar ini berkaitan erat dengan kriteria kemampuan
lulusan dari suatu instansi pendidikan. Setiap peserta didik yang lulus dari suatu
jenjang pendidikan diharapkan memiliki kemampuan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang memadai dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Kriteria standar kompetensi kelulusan di SDS Penerus Bangsa diperuntukkan
bagi siswa yang sudah menempuh pembelajaran di sekolah mulai dari kelas I
sampai dengan kelas 6. Adapun kriteria kelulusan yang telah ditetapkan di
sekolah melalui rapat guru dan tenaga kependidikan, yaitu:
a) Menyelesaikan semua sistem paket pembelajaran,
20
b) Memperoleh nilai sikap spritual dan sosial yang baik,
c) Nilai ujian sekolah seluruh mata pelajaran mencapai kriteria ketuntasan
minimum (KKM), yaitu 75 dapat berupa tes tertulis, praktik, penugasan, dan
sebagainya.
Kebersihan dan kesehatan juga dibiasakan oleh sekolah kepada siswa agar
mereka peduli pada hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu
luang sebagai wujud kesadaran untuk hidup disiplin dan lebih baik. Hal ini tidak
diberikan secara pilih kasih dan berlaku secara tertentu saja, melainkan secara
keseluruhan, berkeadilan dan memiliki kesamaan dalam menjaga kebersihan,
21
keteriban, serta keindahan sekolah. Hal ini tergambar dari hasil observasi kelas
yang peneliti lakukan di SD Penerus Bangsa yang dalam proses pembelajarannya
dilakukan melalui variasi metode mulai dari ceramah hingga diskusi dan
pengamatan. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk menciptakan siswa
terbiasa hidup bekerja sama baik dalam kelompok maupun dalam lingkungan
secara umum dapat ditanamkan melalui kebiasaan proses pembelajaran yang
kontekstual dan kooperatif.
Pada SDS Penerus Bangsa memiliki 23 orang tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah 17 orang guru, 2 orang
tenaga pendidikan, 1 orang penjaga sekolah, dan 2 orang petugas kebersihan.
Pendidik dan tenaga kependidikan berkualifikasi sebagai berikut:
22
Guru yang mengajar di sekolah ini sudah memiliki kualifikasi akademik
minimum sesuai dengan Undang-undang Guru dan Dosen yakni secara umum
sudah memiliki Akta Mengajar IV dengan kualifikasi pendidikan Sarjana (S1)
oleh karena itu guru secara umum sudah berpendidikan S1, tetapi ada beberapa
yang khusus masih memiliki kualifikasi pendidikan SMA ( Sedang Menjalankan
Kuliah ). SD Penerus Bangsa memiliki pendidik yang berjumlah 23 orang,
jumlah ini telah memenuhi standar yang telah ditentukan. Peran pendidik itu
telah berkualifikasi guru sebagai berikut : Berijazah S1 sebanyak 13 orang.
diantaranya telah bersertifikasi pendidik dan 2 orang belum bersertifikasi
pendidik. Dari data diatas, sekolah memfasilitasi peningkatan kualifikasi
dan peningkatan kompetensi kepala sekolah dan pendidik/guru secara
berkelanjutan. Sementara bidang studi seperti ( B. Inggris, Mandarin, Komputer
dan Penjaskes ) diajar oleh guru bidang studi muatan local yang relevan sudah
memiliki guru yang relevan yakni guru yang tamatan pendidikan ke strata 1 (S-1)
sesuai dengan bidang nya masing – masing dengan kualifikasi dan klasifikasi
keilmuannya. Sehingga dalam penerapan kompetensi pedagogiknya sesuai
dengan prinsipprinsip pembelajaran, demikian juga dengan kompetensi
keperibadian dan profesionalnya.
Jabatan kepala sekolah yang diemban oleh kepala sekolah memiliki SK sebagai
kepala sekolah secara jelas dan sah. Sebagai tenaga pendidik yang telah
menerima sertifikat pendidik profesional tentu sudah memiliki kualifikasi
23
pendidikan minimal S-1 dengan memiliki Akta Mengajar IV, serta telah memiliki
pengalaman mengajar setidaknya 5 tahun. Hal tersebut tentu akan memberikan
pengalaman untuk seorang kepala sekolah dalam kemampuan manajerial yang
ditunjukkan dengan keberhasilan mengelola siswa.
24
terhindar dari gangguan pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah,
dan kebisingan. Dan yang paling penting sekolah yang menjadi objek penelitian
ini menunjukkan adanya upaya kerindangan, seperti banyak tanaman hijau, pagar,
dan pohon pelindung yang sudah besar.
6) Standar Pengelolaan
Yang keenam dari 8 standar pendidikan nasional Indonesia adalah standar
pengelolaan. Standar pengelolaan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu standar
pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh pemerintah daerah, dan
standar pengelolaan oleh pemerintah. Hal-hal yang berkaitan dengan standar
pengelolaan ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia No. 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sekolah merupakan suatu lembaga yang wajib memiliki visi-misi dan tujuan sekolah.
Hal demikian merupakan tuntutan yang mempermudah orang lain mengenal daerah
kita. Umpamanya nenek tua dan tak mampu lagi bekerja maupun makan dan minum
sendiri, apakah sekolah memiliki visi yang dijadikan sebagai acuan utama dalam
pengelolaan sekolah. Artinya sekolah harus jelas persoalan yang dihadapi, semua
sudah memiliki kesadaran untuk memahami visi-misi yang dilakukan.
Penyusunan visi-misi oleh kepala sekolah dilakukan secara bersama oleh beberapa
perwakilan guru dan komite sekolah. Artinya visi misi yang dirumuskan oleh kedua
sekolah ini sama-sama melibatkan unsur guru dan komite dengan maksud agar dapat
secara bersam-sama melaksanakannya dan relevan dengan kondisi sekolah yang
diakui oleh guru dan komite sekolah masing-masing. Adapun visi-misi tersebut
dimaksudkan untuk meningkatkan kemajuan sekolah dan memberikan arah bagi
kebijakan sekolah oleh kepala sekolah.
Kegiatan merumuskan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilakukan dengan
cara bersama-sama dan waktunya juga bersamaan dengan penyusunan visi-misi,
adapun tujuan SD Penerus Bangsa adalaha : 1). Memberikan gambaran yang jelas
tentang hasil -hasil yang telah dicapai program – program yang akan dilaksanakan
sertamasalah – masalah uang di hadapi sekolah dalam untuk waktu jangka waktu 12
Tahun ( Jangka Panjang ), 4 Tahun ( Jangka Menengah ) dan Tahun Pelajaran 2022/
2023 ( Jangka Pendek ). 2) sebagai pedomana kerja semua personal sekolah dalam
melaksanakan tugas mengajar, mengelola dan membina kegiatan pelajaran tahu
pelajaran 2022/ 2023. dan 3). Meberikan landasan dan arah yang jelas dalam
melaksanakan tugas selama kegiatan pendidikan berlangsung. 4) sebagai alat control
pelaksanaaan kegiatan sekolah 5) sebagai tolak ukur dalam menilai hasil kerja. 6).
Sebagai sumber data dan informasi bagi penentuan kebijakan dan keputusan pimpinan
Yayasan. SD Penerus Bangsa telah menyusun dan mensosialisasikan program jangka
pendek, menengah dan panjang. Juga di SD Penerus Bangsa memiliki rencana
strategis yang tersusun atas program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka
Panjang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan
sekolah dalam melaksanakan visi-misi dan tujuan secara berkelanjutan, walaupun
pada akhirnya akan diganti kepala sekolahnya.
7) Standar Pembiayaan
Standar pendidikan yang ketujuh adalah standar pembiayaan. Proses pendidikan bisa
terselenggara karena adanya pembiayaan yang berkelanjutan. Peraturan yang
26
mengatur lebih lanjut mengenai standar pembiayaan adalah Peraturan Menteri No. 69
Tahun 2009. Pembiayaan dalam dunia pendidikan terdiri dari tiga komponen, yaitu :
Biaya investasi Yang termasuk biaya investasi adalah penyediaan sarana dan
prasarana, biaya untuk pengembangan sumber daya manusia, dan biaya untuk modal
kerja tetap. Biaya personal Yang dimaksud dengan biaya personal adalah biaya yang
dibayarkan oleh peserta didik agar bisa mengakses pendidikan secara berkelanjutan.
Biaya operasi Yang termasuk biaya operasi pendidikan adalah gaji serta tunjangan
untuk pendidik dan tenaga kependidikan, perlengkapan habis pakai, termasuk juga
biaya listrik, air, koneksi internet, dan sejenisnya.
SD Penerus Bangsa ada donatur tetap dan donatur tidak tetap yang ikut berpartisipasi
menanamkan investasi untuk pengembangan sekolah seperti orang tua asuh, hal ini
sesuai dengan dokumentasi yang diarsipkan oleh bendahara dan perangkat staf
sekolah. Keyakinan donatur dalam memberikan investtasinya ke sekolah ini karena
mereka melihat kebersamaan sekolah dalam mengembangkan dan membangun
sekolah secara terbuka dan saling mengisi. Semua unsur dilibatkan secara bersama-
sama dalam melaksanakan program kerja sekolah, termasuk diantaranya dalam hal
penysusunan anggaran (RKAS) dan pelaporan penggunaan anggaran, sehingga arah
dan tujuan pendanaan sekolah sangat jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Anggaran yang dituangkan dalam RKAS dijabarkan dalam beberapa item kegiatan,
termasuk di dalamnya item kegiatan kesiswaan, yang tujuannya adalah untuk
memberikan anggaran yang leluasa bagi kegiatan kesiswaan menyelenggarakan
semua kegiatan yang dapat dibiayai dan dikerjakan secara nyata oleh penyelenggara
kegiatan. Sekolah membelanjakan dana untuk kegiatan kesiswaan secara lebih besar
dan lebih banyak itemnya untuk mencapai kualitas kegiatan secara bersama-sama dan
dapat berjalan sesuai tujuan yang diharapkan oleh sekolah dalam mengemas kegiatan
yang berkualitas
27
8) Standar Penilaian Penidikan
Standar Nasional Pendidikan yang terakhir adalah standar penilaian pendidikan. Ini
mengatur segala hal yang berkaitan dengan prosedur penilaian pada peserta didik.
Penilaian dilakukan untuk mengukur keberhasilan pemahaman peserta didik dan
keberhasilan proses pembelajaran selama ini. Penilaian pendidikan terdiri dari tiga
bagian, yaitu penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian oleh satuan pendidikan
(sekolah), dan penilaian oleh pemerintah. Secara lebih lanjut, standar penilaian
pendidikan ini diatur dalam Peraturan Menteri No. 20 tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan.
Hasil pelaksanaan evaluasi tersebut dilakukan analisis dan tindak lanjut sesuai dengan
hasil yang diperoleh, bisa berupa pengayaan bagi siswa yang sudah dianggap mampu,
dan bisa perbaikan atau remedial bagi siswa yang dianggap masih kurang dalam
mencapai hasil belajar dengan ketetapan KKM berikut kriteria ketuntasan minimal
SDS Penerus Bangsa Sebagai berikut:
28
Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru, dimulai dari penilaian kelas pada
saat pembelajaran berlangsung sampai dengan penilaian akhir semester dan penilaian
kenaikan kelas. Artinya pada kenyataan yang dijelaskan, bahwa antara sekolah swasta
dan sekolah negeri terdapat persamaan yang diatur dan dipandu dalam SNP tentang
standar penilaian hasil pembelajaran di sekolah. Persamaan ini dimulai dari penetapan
tugas guru yang termasuk dalam tim perumus, penyusun dan pelaksana ujian, hingga
pelaksanaan dan peninjauan secara keseluruhan melalui analisis hasil kerja yang
dilakukan, sesuai dengan konsep dan sistematika SNP.
Berkenaan dengan hasil yang diperoleh siswa dan telah dilakukan analisis, perbaikan
dan pengayaan, maka guru harus melakukan pelaporan secara tertulis tentang hasil
belajar siswa kepada kepala sekolah dan pengawas serta orang tua siswa secara
berkala, yang setidak-tidaknya satu semester satu kali pelaporan hasil belajar siswa
enam bulan sekali, melalui penyerahan buku rapor kepada wali murid sebagai laporan
hasil belajar siswa dalam satu semester. Selanjutnya dijelaskan bahwa “guru
memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
meningkatkan pencapaian tujuan sekolah.” pemanfaatan hasil belajar siswa sebagai
umpan balik dalam proses pembelajaran disemester yang akan datang dan akan
menjadi acuan dasar dalam memperbaiki pengelolaannya.
29
Lampiran
FOTO LINGKUNGAN SEKOLAH
SD PENERUS BANGSA
30
31
32
33
KALENDER PENDIDIKAN
34
JADWAL MATA PELAJARAN
35
Pengaturan Waktu Belajar Kurikulum Merdeka
KELAS 1
KELAS 4-5
36
37