“ Koherensi SNP dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kajian
tentang 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) ”
DOSEN PENGAMPU :
OLEH :
KELOMPOK 2
SINGARAJA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat
– Nya lah, penulis dapat membuat makalah dengan judul Koherensi SNP dengan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kajian tentang 8 Standar Nasional Pendidikan
(SNP) dengan tepat waktu dan tanpa ada kendala yang berarti. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Parwati, M. Pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Wawasan Kependidikan, karena atas ilmu dan dampingan beliaulah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak
yang sudah membantu dalam pembuatan makalah, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan. Dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...........iii
BAB I PENDAHULUAN
1.4. Manfaat..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………...........15
3.2. Saran………………………………………………………………………….............15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………........…16
BAHAN DISKUSI………………………………………………………………….........17
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sistem pendidikan di Indonesia merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh
pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya pendidikan, maka akan terwujudnya
masyarakat Indonesia yang bertaqwa, berakhlak mulia, mandiri, cinta tanah air,
berdasarkan hukum dan lingkungan, disiplin, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta memiliki etos kerja yang tinggi sehingga mampu terwujudnya Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berakhlak, maju, berkeahlian, dan mampu bersaing. Semakin tinggi jenjang
pendidikan di Indonesia, maka akan semakin banyak tantangan yang harus dipenuhi sesuai
dengan perkembangan zaman. Dengan adanya banyak tantangan yang harus dihadapi,
pemerintah menetapkan parameter kualitas dengan tujuan menstandarkan mutu dan
kualitas lulusan. Sehingga pada tahun 2012 dikeluarkannya Peraturan Presiden no 08
Tahun 2012 sebagai dorongan dan dukungan untuk mengembangkan ukuran kualifikasi
lulusan pendidikan Indonesia dalam bentuk kerangka kualifikasi, sehingga dikenal dengan
nama Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Dalam pencapaian kualifikasi lulusan
pendidikan, hal ini tentunya harus disesuaikan dengan sistem pendidikan nasional yang
harus mampu menghadapi menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan lokal
hingga global dengan pendidikan terencana, terarah, dan berkesinambungan. Maka,
diciptakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang dikenal dengan Standar Nasional Pendidikan.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Standar Nasional Pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan KKNI?
3. Bagaimana koherensi SNP dengan KKNI?
4. Bagaimana sistem Standar Nasional Pendidikan di Indonesia?
1.3.Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu :
1. Mengetahui pengertian Standar Nasional Pendidikan
2. Mengetahui penjabaran KKNI
3. Mengetahui koherensi SNP dengan KKNI
2
1.4.Manfaat
Manfaat yang diperoleh dengan adanya pembuatan makalah Koherensi SNP dengan
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kajian tentang 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) ini, yaitu :
a. Bagi Pembaca
Manfaat yang diperoleh bagi pembaca yaitu bertambahnya ilmu pengetahuan mengenai
Koherensi SNP dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kajian
tentang 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan mampu meningkatkan minat baca
masyarakat.
b. Bagi Penulis
Manfaat yang diperoleh bagi penulis yaitu meningkatkan kemampuan serta menambah
ilmu dalam penyusunan makalah, menambah ilmu pengetahuan tentang Koherensi SNP
dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kajian tentang 8 Standar
Nasional Pendidikan (SNP), serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam
menyelesaikan masalah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja
nasional dan sistem penilaian kesetaraan nasional, yang dimiliki Indonesia untuk
menghasilkan sumberdaya manusia dari capaian pembelajaran, yang dimiliki setiap
insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya serta kontribusi yang bermutu
di bidang pekerjaannya masing- masing.
Prinsip dasar yang dikembangkan dalam KKNI adalah menilai unjuk kerja
seseorang dalam aspek-aspek keilmuan, keahlian dan keterampilan sesuai dengan
capaian pembelajaran (learning outcomes) yang diperoleh melalui proses pendidikan,
pelatihan atau pengalaman yang telah dilampauinya, yang setara dengan deskriptor
kualifikasi untuk suatu jenjang tertentu. Terkait dengan proses pendidikan, capaian
pembelajaran merupakan hasil akhir atau akumulasi proses peningkatan keilmuan,
keahlian dan keterampilan seseorang yang diperoleh melalui pendidikan formal,
informal atau nonformal. Dalam arti yang lebih luas, capaian pembelajaran juga
diartikan sebagai hasil akhir dari suatu proses peningkatan kompetensi atau karir
seseorang selama bekerja. Prinsip dasar ini sesuai dengan pendekatan yang dilakukan
oleh negara-negara lain dalam mengembangkan kerangka kualifikasi masing-
masing.
Capaian pembelajaran untuk jenis pendidikan akademik, vokasi maupun profesi
untuk jenjang kualifikasi yang sama atau setara, bahkan dapat disetarakan dengan
hasil pendidikan nonformal atau informal, mendapat perhatian dalam KKNI. Oleh
karena itu, KKNI di Indonesia disusun sebagai satu kesatuan kerangka kualifikasi
untuk seluruh sektor pendidikan, pelatihan, dan ketenagakerjaan. Implementasi
KKNI diharapkan dapat :
a. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan nasional
b. Meningkatkan pengakuan masyarakat internasional terhadap hasil pendidikan dan
pelatihan nasional
c. Meningkatkan pengakuan terhadap hasil pendidikan non formal dan informal oleh
sistem pensisikan formal
d. Meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kualitas dan
relevansi tenaga kerja yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dan pelatihan
nasional
1. Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan yaitu suatu sistem metodologi ilmiah untuk membangun
pengetahuan melalui hasil peneltian dalam bidang pengetahuan
2. Pengetahuan
Pengetahuan yaitu penguasaan teori dan keterampilan pada bidang keahlian
tertentu atau pemahaman tentang fakta dan informasi yang diperoleh melalui
pengalaman dan pendidikan
3. Pemahaman
Pemahaman yaitu penguasaan teori dan keterampilan pada bidang keahlian
tertentu atau pemahaman tentang metodeologi dan keterampilan teknis yang
didapat melalui pendidikan atau pengalaman
4. Keterampilan
Keterampilan yaitu kemampuan psikomotorik yang dicapai melalui pelatihan
yang terukur dilandasi oleh pemahaman atau pengetahuan sehingga
menghasilkan unjuk kerja atau produk
5. Afeksi
Afeksi yaitu sikap seseorang terhadap aspek kehidupan disekitarnya yang
tumbuh dari diri sendiri, lingkungan, atau proses pembelajaran
6. Kompetensi
Kompetensi adalah akumulasi kemampuan dalam melakukan deskripsi kerja
yang terukur dan terstruktur yang memuat aspek tanggung jawab dan
kemandirian.
2.1.3 Koherensi SNP dengan KKNI
Karena KKNI merupakan wujud mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait
dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional dan sistem
penilaian kesetaraan nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan
sumberdaya manusia dari capaian pembelajaran, yang dimiliki setiap insan pekerja
Indonesia dalam menciptakan hasil karya serta kontribusi yang bermutu di bidang
pekerjaannya masing- masing, maka diperlukannya SNP yang merujuk pada KKNI
untuk memenuhi parameter utama yang harus dipenuhi oleh tiap jenjang kualifikasi
KKNI. Merujuknya SNP pada KKNI sebagai tolak ukurnya dapat dilihat pada
penyusunan kurikulum dengan menciptakan capaian pembelajaran yang efektif dan
efisien agar proses pembelajaran mampu memenuhi jenjang kualifikasi minimal
KKNI.
8
Permen No. 22 Tahun 2006 pasal 1 ayat(1), Standar isi untuk satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi
mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Permen No. 14 Tahun 2007 pasal 1 ayat (1),Standar Isi Untuk Program
Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C yang selanjutnya disebut
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada program Paket
A, Paket B, dan Paket C .
2. Standar Proses
Yang kedua adalah standar proses. Standar proses ini berkaitan dengan
proses pelaksanaan pembelajaran di masing-masing jenjang pendidikan. Dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran, setiap instansi pendidikan harus
10
Permen No. 41 Tahun 2007 pasal 1 ayat (1), Standar proses untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
Permen No. 3 Tahun 2008 pasal 1 ayat (1),Standar Proses Pendidikan
Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C
mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses
pembelajaran.
Kompetensi pedagogik
Kompetensi kepribadian
Kompetensi profesional
Kompetensi social
6. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan (Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan). Pengaturan mengenai standar pengelolaan tertuang
dalam Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan yang meliputi perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja,
pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah/madrasah, sistem informasi
manajemen, serta penilaian khusus yaitu keberadaan sekolah/madrasah yang
pengelolaannya tidak mengacu kepada SNP dapat memperoleh pengakuan
pemerintah atas dasar rekomendasi BSNP.
sebagai bagian dari keseluruhan dana pendidikan agar satuan pendidikan dapat
melakukan kegiatan pendidikan secara teratur dan berkelanjutan sesuai SNP.
Proses pendidikan bisa terselenggara karena adanya pembiayaan yang
berkelanjutan. Peraturan yang mengatur lebih lanjut mengenai standar
pembiayaan adalah Peraturan Menteri No. 69 Tahun 2009. Pembiayaan dalam
dunia pendidikan terdiri dari tiga komponen, yaitu :
a. Biaya investasi
Yang termasuk biaya investasi adalah penyediaan sarana dan prasarana,
biaya untuk pengembangan sumber daya manusia, dan biaya untuk modal
kerja tetap.
b. Biaya personal
Yang dimaksud dengan biaya personal adalah biaya yang dibayarkan oleh
peserta didik agar bisa mengakses pendidikan secara berkelanjutan.
c. Biaya operasi
Yang termasuk biaya operasi pendidikan adalah gaji serta tunjangan untuk
pendidik dan tenaga kependidikan, perlengkapan habis pakai, termasuk juga
biaya listrik, air, koneksi internet, dan sejenisnya.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan , standar tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
KKNI merupakan wujud mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem
pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional dan sistem penilaian kesetaraan
nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumberdaya manusia dari capaian
pembelajaran, yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya
serta kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannya masing- masing. KKNI terdiri dari
9 jenjang kualifikasi yang disusun oleh 6 parameter utama yaitu ilmu pengetahuan,
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, afeksi, dan kompetensi. Jenjang kualifikasi KKNI
terdiri atas :
a) Jenjang 1 sampai dengan jenjang 3 dikelompokkan dalam jabatan operator
b) Jenjang 4 sampai dengan jenjang 6 dikelompokkan dalam jabatan teknisi atau analis
c) Jenjang 7 sampai dengan jenjang 9 dikelompokkan dalam jabatan ahli.
Koherensi SNP dengan KKNI yaitu SNP yang merujuk pada KKNI berperan sangat
penting untuk memenuhi parameter utama yang harus dipenuhi oleh tiap jenjang kualifikasi
KKNI dengan menciptakan capaian pembelajaran yang efektif dan efisien agar proses
pembelajaran mampu memenuhi jenjang kualifikasi minimal KKNI.
3.2.Saran
Dengan dibuatnya makalah Koherensi SNP dengan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) dan Kajian tentang 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) ini, diharapkan
kepada pembaca dan pihak terkait untuk dapat melakukan penelitian dan pengamatan lebih
lanjut agar dapat mengembangkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia
menjadi lebih baik kedepannya serta terpenuhinya luaran yang diharapkan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, F., 2017. Standar Nasionall Pendidikan Dasar dan Menengah. Aspirasi, 8(1), pp. 81-
92.
Arifin, Z., & Rahmawati, L. E. (2016). SNPT and KKNI Based Curriculum Organization. In
The Progressive & Fun Education Seminar (Vol. 20, pp. 212-19).
Damanik, J. (2015). Upaya dan Strategi Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan. Jurnal
Dinamika Pendidikan, 8(3), 151-160.
Hidayati, 2014. Manajemen Pendidikan, Standar Pendidik, Tenaga Kependidikan, dan Mutu
Pendidikan. Al-Ta'lim, 21(1), pp. 42-53.
Lt, Gedung D., and Mandikdasmen Jl RS Fatmawati. "Badan Standar Nasional Pendidikan."
(2006).
Raharjo, Sabar Budi. "Evaluasi trend kualitas pendidikan di indonesia." Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan 16.2 (2012): 511-532.
BAHAN DISKUSI