Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Bismiilahirrahman nirrahim
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta nikmat kepada kita, sehingga dapat menyelesaikan tugas
kelompok membuat makalah dengan judul “Kebijakan Desentralisasi dan
Otonomi Pendidikan” dengan lancar, baik, dan tepat pada waktu yang telah
disediakan. Sholawat serta salah selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang
telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman Islamiyah. Semoga
kita mendapat syafaat beliau di yamuil qiyamah. Aamiin
Dalam makalah yang kami susun ini tentu masih banyak kesalahan. Oleh
karena itu, kami mengharap saran dan pendapat dari teman-teman dan juga
bimbingan dari Bapak Arif Shaifudin, M.Pd.I supaya makalah ini menjadi baik
dan sesuai dengan ketentuan yang telah ada.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Penelitian...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Kesimpulan............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menghadapi tantangan global pada pendidikan abad 21,
mengharuskan peserta didik dapat menguasai berbagai kecakapan hidup
yangpokok. Peserta didik harus memiliki kecakapan belajar dan
berinovasi,kecapakan menggunakan tekonologi informasi, kecapakan hidup
untukbekerja dan berkontribusi pada masyarakat.
Asesmen Nasional dianggap sebagai kebijakan yang sangat
penting untuk meningkatkan mutu sistem pendidikan di Indonesia. Asesmen
Nasional tidak lagi berorientasi pada pencapaian peserta didik dalam
menguasai konten pelajaran dan nilai ujian akhir melainkan lebih
mengutamakan penguasaan kompetensi yang dapat dimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Asesmen Nasional dijadikan sebagai alat ukur untuk mengetahui
ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Asesmen Nasional
tidak hanya menilai hasil belajar kognitif peserta didik seperti yang berlaku
pada Ujian Nasional namun juga menilai hasil belajar sosial emosional seperti
sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan
kinerja siswa di berbagai konteks yang relevan.
Asesmen nasional bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem
pendidikan secara menyeluruh di Indonesia. Hasil Asesmen Nasional tidak
lagi berdampak pada pencapaian proses belajar peserta didik akan tetapi dapat
memberikan umpan balik untuk tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi
peserta didik atau sebagai dasar perbaikan kualitas pembelajaran pada tingkat
selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian asesmen nasional?
2. Apa tujuan dari asesmen nasional?
3. Apa saja jenjang Pendidikan objek asesmen nasional?
4. Bagaimana pelaksanaan asesmen nasional?
1
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengertian asesmen nasional?
2. Mengetahui tujuan dari asesmen nasional?
3. Mengetahui saja jenjang Pendidikan objek asesmen nasional?
4. Mengetahui pelaksanaan asesmen nasional?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kemdikbud, “Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021,” Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi, 2021, 1–10.
2
Jihad Ahmad Muta’ali, “Opini Masyarakat Tentang Asesmen Nasional Sebagai Penganti
Ujian Nasional: Studi Kasus Terhadap Masyarakat Awam Dan Masyarakat Intelektual,” Journal of
Chemical Information and Modeling, 2020.
3
Dhina Cahya Rohim, “Konsep Asesmen Kompetensi Minimum Untuk Meningkatkan
Kemampuan Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar,” Jurnal VARIDIKA 33, no. 1 (2021): 54–62,
https://doi.org/10.23917/varidika.v33i1.14993.
3
kegiatan dimana hanya dilakukan dengan cara mendengar, mencatat materi
dan juga menghafal. Sejak tahun 1971 acuan pembelajaran ini sering ingin
diganti, namun terdapat berbagai alasan tentang tersedianya dana yang
membuat ujian harus tetap dijalankan. Melalui Undang-Undang Tahun 2003
hal semacam ini ingin segera diganti, akan tetapi malah dijadikan patokan
sebagai penentu kelulusan. Adanya UN pun dirasa kurang bagus karena
kurang dalam kemampuan kognitif dalam artian kognitif yaitu kemampuan
menganalisis permasalahan di luar pelajaran. Kemampuan dari hal tersebut
perlu di kembangan menjadi bagian dari sistem kepribadian setiap peserta
didik. Untuk itu sangat dibutuhkan suatu penilaian ujian nasional yang dirasa
belum cukup bagus yang digunakan sebagai penilaian pembelajaran dalam
penentuan kelulusan siswa. Asesmen ini juga berpatok dan memiliki tujuan
dalam memberikan perbaikan setiap individu, pembimbing, dan bahkan suatu
sekolah Asesmen nasional sebagai pengganti Ujian Nasional memiliki tujuan
untuk menghasilkan informasi mengenai peserta didik. Pelaksanaan UN di
Indonesia cenderung berdasarkan materi pembelajaran dari buku ajar siswa.4
Asesmen nasional merupakan suatu program yang dibuat oleh
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim Asesmen nasional
akan dijadikan pengganti Ujian Nasional (UN) pada tahun 2021, pada asesmen
nasional peserta didik tidak akan dititik beratkan pada pemaham materi
kurikulum ataupun berdasarkan mata pelajaran, namun akan diarahkan kepada
dua kompetensi minimum yaitu literasi membaca dan numerisasi. Literasi
membaca dalam konteks asesmen nasional bukan hanya kemampuan
membaca peserta didik, namun juga pemahaman peserta didik tentang
menganalisis suatu teks dan memahami makna teks tersebut. Numerisasi pada
asesmen nasional berarti kemampuan perserta didik dalam menganalisis
menggunakan angka.
Asesmen nasional sebagai pengganti Ujian Nasional memiliki tujuan
untuk menghasilkan informasi mengenai peserta didik, kemudian informasi
4
T A Al Fajri et al., “Analisis Kritis Sistem Evaluasi Pendidikan Indonesia,” Ma’arif Journal
of … 1, no. 1 (2022): 1–11.
4
peserta didik tersebut digunakan oleh pendidik untuk meningkatkan kualitas
kegiatan belajar mengajar, hasil dari tujuan tersebut ialah adanya peningkatan
hasil belajar peserta didik kegiatan asesmen nasional dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter,
Survei Lingkungan Belajar.5
5
Muta’ali, “Opini Masyarakat Tentang Asesmen Nasional Sebagai Penganti Ujian
Nasional: Studi Kasus Terhadap Masyarakat Awam Dan Masyarakat Intelektual.”
6
Nanda Novita, Mellyzar Mellyzar, and Herizal Herizal, “Asesmen Nasional (AN):
Pengetahuan Dan Persepsi Calon Guru,” JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan) 5, no. 1 (2021),
https://doi.org/10.36312/jisip.v5i1.1568.
7
Rohim, “Konsep Asesmen Kompetensi Minimum Untuk Meningkatkan Kemampuan
Literasi Numerasi Siswa Sekolah Dasar.”
5
lagi diadakan sebagaimana PP tersebut dikeluarkan per Maret tahun 2021.
Dan sebagai penggantinya adalah Asesmen nasional yang mulai berlaku per
tahun 2021.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai yang mewakili Pemerintah
Pusat memberikan konsep pembelajaran yang terdiri dari tiga komponen
penting, yaitu; 1) kurikulum, 2) pembelajaran, dan 3) asesmen. Asesmen
dilakukan untuk mendapatkan infomasi mengetahui capaian siswa terhadap
kompetensi yang diharapkan yakni kualitas belajar mengajar, yang pada
akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa. Laporan hasil kompetensi
asesmen nasional, digunakan sebagai rancangan untuk menyusun strategi
pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat capaian
siswa. Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat capaian
siswa akan memudahkan siswa menguasai konten atau kompetensi yang
diharapkan pada suatu mata pelajaran.
Untuk memastikan asesmen nasional mengukur kompetensi yang
diperlukan dalam kehidupan, dan sesuai dengan pengertian literasi membaca
dan numerasi maka soal-soal pertanyan asesmen nasional diharapkan tidak
hanya mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai
konteks, dan pada beberapa tingkat proses kognitif.7 Dalam kegiatan belajar
mengajar, maka arah asesmen sebagai berikut: a) Asesmen menyertakan
semua komponen belajar dan pembelajaran yang dapat dilakukan pada awal
kegiatan, saat kegiatan berlangsung, maupun di akhir pembelajaran; b) Fokus
utama asesmen adalah mengetahui pencapaian dan kemajuan peserta didik
dalam belajar serta memperbaiki proses pembelajaran dan kegiatan peserta
didik dalam belajar; c) Asesmen harus terfokus, menuntut perhatian kolektif
serta menciptakan hubungan atau keterpautan, dan memperkaya koherensi
kurikulum; d) Perbedaan penekanan antara asesmen untuk memperbaiki dan
akuntabilitas harus dikelola dengan baik, sehingga menekankan titik temu
yang saling menguntungkan.8
8
N Novrizal, “Implikasi Asesmen Nasional Terhadap Pengajaran Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam (Pai),” Tarbawi: Jurnal Pemikiran Dan Pendidikan … 5, no. 1 (2022): 54–
68.
6
C. Jenjang Pendidikan Objek Nasional
Dalam asesmen jenjang pendidikan yang dijadikan objek tertuang pada pasal 4
yaitu:
7
keberhasilan siswa dalam menguasai kompetensi tertentu dan guna untuk
memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga harapnya akan dapat
memperbaiki pula hasil belajar siswanya.
Pelaksanaan asesmen tidak hanya mengukur penguasaan materi
pengetahuan sesuai dengan kurikulum, namun dirancang khusus untuk
mengetahui kualitas pendidikan secara menyeluruh dan melakukan perbaikan
atas mutu pendidikan yang dirasa masih kurang.
Fokus utama AKM yaitu terpenuhinya kemampuan literasi membaca
dan literasi numerasi pada siswa dimaksudkan untuk memaparkan informasi
tentang tingkat kemampuan yang dimilki siswa. Hal inilah yang dimanfaatkan
guru atau pendidik dalam merancang pembelajaran menggunakan strategi
pembelajaran yang inovatif yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat
pencapaian siswa. Pembelajaran yang dirancang sesuai dengan tingkat
pencapaian siswa ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam menguasai
konten suatu pelajaran. Instrumen soal AKM tidak hanya berisi topik atau
konten suatu materi tertentu melainkan mencakup konten, konteks dan proses
kognitif yang harus dilalui oleh siswa. Pelaksanaan asesmen kompetensi ini
membuat guru atau pendidik harus lebih kreatif dalam menyusun penilain
untuk siswa .
Pelaksanaan asesmen bertujuan untuk mendeskripsikan keberhasilan
penguasaan kompetensi siswa, mendeskripsikan keberhasilan proses
pembelajaran, menentukan tindak lanjut hasil penilaian, sebagai bentuk
pertanggungjawaban pihak sekolah kepada orang tua dan masyarakat, serta
sebagai bahan perbaikan proses kegiatan pembelajaran.10
10
Dhina Cahya Rohim, “Konsep Asesmen Kompetensi Minimum Meningkatkan Kemampuan
Literasi Numerasi Sekolah Dasar Untuk Siswa,” 2021, 54–62,
https://doi.org/10.23917/varidika.v33i1.14993.
8
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asesmen nasional adalah suatu program yang dibuat oleh Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan, Nadiem Makarim Asesmen nasional akan dijadikan pengganti
Ujian Nasional (UN) pada tahun 2021, pada asesmen nasional peserta didik tidak
akan dititik beratkan pada pemaham materi kurikulum ataupun berdasarkan mata
pelajaran, namun akan diarahkan kepada dua kompetensi minimum yaitu literasi
membaca dan numerisasi. Literasi membaca dalam konteks asesmen nasional
bukan hanya kemampuan membaca peserta didik, namun juga pemahaman peserta
didik tentang menganalisis suatu teks dan memahami makna teks tersebut.
Numerisasi pada asesmen nasional berarti kemampuan perserta didik dalam
menganalisis menggunakan angka. Pelaksanaan asesmen bertujuan untuk
mendeskripsikan keberhasilan penguasaan kompetensi siswa, mendeskripsikan
keberhasilan proses pembelajaran, menentukan tindak lanjut hasil penilaian,
sebagai bentuk pertanggungjawaban pihak sekolah kepada orang tua dan
masyarakat, serta sebagai bahan perbaikan proses kegiatan belajar mengajar.
Objek asesmen merupakan sekolah dasar dan menengah pendidikan
formal.Pelaksanaan asesmen bertujuan untuk mendeskripsikan keberhasilan
penguasaan kompetensi siswa, mendeskripsikan keberhasilan proses
pembelajaran, menentukan tindak lanjut hasil penilaian, sebagai bentuk.
DAFTAR PUSTAKA
10