Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

drh. NIKMATUL ULFA

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI KALIBARU
JL. JEMBER NO. 122 KALIBARU - BANYUWANGI
2021
DAFTAR ISI

Lembar Identitas ......................................................................Error! Bookmark not defined.


Lembar Pengesahan ................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1. 1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1. 2 Tujuan: .......................................................................................................................... 2
BAB 2 PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI ....................................................... 4
2.1 Pengembangan Diri 1 .................................................................................................... 9
2.2 Pengembangan Diri 2.....................................................................................................9
2.3 Pengembangan Diri 3...................................................................................................10
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI .......................................... 17
BAB 3 PENUTUP .............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

i
BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Upaya pemerintah di bidang pendidikan, salah satunya agar pembelajaran
menghasilkan output yang memiliki kecakapan hidup abad ke-21 yang meliputi
comunications skill, colaboration skill, creativity & inovations dan critical thinking
Merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam rangka mewujudkan
transformasi pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan menghapus Ujian
Nasional (UN) diganti Asesmen Kompetensi. Asesmen nasional sendiri terdiri dari tiga
bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei
Lingkungan Belajar.
Diterapkannya kebijakan ini merupakan penanda perubahan paradigma
evaluasi pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Tujuan utamanya
mendorong perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
“Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah kompetensi yang benar-benar
minimum, dimana melalui AKM kita bisa memetakan sekolah-sekolah di daerah
berdasarkan kompetensi minimum yang harus dipersiapkan,” jelas Dra. Sri Wahyuningsih,
M.Pd., Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu, 10 Oktober 2020.
Hal itu disampaikan Sri Wahyuningsih ketika membuka Webinar Nasional
untuk Guru yang diselenggarakan Direktorat Sekolah Dasar bekerja sama dengna
pendidikan.id. Webinar dengan tema “Ayo Persiapkan AKM mu, Menuju Sekolah
Berkualitas” ini diikuti oleh ratusan ribu guru dari seluruh Indonesia melalui aplikasi Zoom
dan channel Youtube Video Pendidikan Indoensia. Hingga Sabtu petang, video di channel
Youtube itu sudah ditonton hampir 200.000 kali.
Sri Wahyuningsih melanjutkan, Kompetensi Minimun adalah kompetensi dasar
yang dibutuhkan murid untuk bisa belajar, apapun materinya dan apapun mata
pelajarannya. Sehingga materi AKM ada dua yaitu terkait literasi atau baca tulis, serta
literasi numerasi.

1
Literasi yang dimaksudkan di sini bukan sekedar kemampuan membaca, tapi
juga kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk mengerti atau
memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan numerasi adalah kemampuan
menganalisis menggunakan angka. Serta menekankan literasi dan numerasi bukan tentang
mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan murid agar dapat
menggunakan konsep literasi ini untuk menganalisa sebuah materi.
”AKM dan Survei Karakter terdiri dari soal-soal yang mengukur kemampuan
bernalar menggunakan bahasa, kemampuan bernalar menggunakan numerasi, dan
penguatan pendidikan karakter. Dan AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta
didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi yang saya jelaskan tadi,” papar
Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud.
Kedua aspek kompetensi minimun ini, lanjutnya, menjadi syarat bagi peserta
didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat. Terlepas dari bidang kerja dan karir yang
ingin mereka tekuni di kemudian hari.
Namun demikian, Sri Wahyuningsih mengingatkan, fokus pada kemampuan
literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti dari pentingnya mata pelajaran.
Karena justru dengan literasi dan numerasi ini membantu murid-murid untuk mempelajari
bidang ilmu lain, terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis
dan dalam bentuk angka atau kuantitatif.
Bagian lain dari Asesmen Nasional adalah Survei Karakter yang dirancang
untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosio emosional berupa pilar
karakter untuk mencetak profil Pelajar Pancasila. Ada enam indikator profil Pelajar
Pancasila yaitu berakhlak mulia, kreativitas, gotong royong, kebhinekaan global, bernalar
kritis dan kemandirian.
Para pembicara yang tampil dalam Webinar Nasional untuk Guru adalah Bagus
Hary Prakoso, Ph.D dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran pada Balitbang Kemendikbud,
A. Riza Wahono, Ph.D., Msc, yang merupakan Top 50 Finalis Global Teacher Prize
Varkey Foundation, Nur Fitria, M.A., yang merupakan PTP Ahli Muda Direktorat Sekolah
Dasar Kemendikbud, dan Dessy Anggraini dari Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud.

1. 2 Tujuan:

Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan


tujuan:

2
a. Mendapatkan pengetahuan tentang AKM.

b. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan


pelayanan yang lebih baik kepada peserta didik.

c. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat /


jabatan setingkat lebih tinggi.

3
BAB 2

PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri dilakukan dalam kurun waktu Januari 2021 sampai Maret
2021, dalam kurun waktu tersebut penulis telah megikuti sebanyak 3 (tiga) kegiatan
dengan rincian sebagai berikut :

2.1 Pengembangan Diri 1

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan tanggal 22 s.d 25 Februari 2021 secara Daring ( Online )
yang dilaksanakan oleh Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Jawa Barat .

2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah mengikuti kegiatan
Workshop Nasional Penguatan Vocasional Skill dan Percepatan Peningkatan Karir
Guru dalam Konteks PKB di Era Digital

3. Tujuan Pengembangan Diri


Tujuan dari pengembangan diri ini adalah :
a. Menambah Pengetahuan tentang AKM SMK
b. Menambah Pengetahuan tentang Gerakan Sekolah Menyenangkan
c. Menambah Pengetahuan tentang Percepatan Karir Guru
d. Menambah Pengetahuan tentang Penulisan Karya Tulis yang APIK
e. Menambah Pengetahuan tentang Pembuatan artikel jurnal
f. Menambah Pengetahuan tentang PAK secara On line

4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam pelatihan ini adalah :
a. Asesmen Kompetensi Minimum SMK
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian kompetensi
mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan
kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi

4
mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi matematika (numerasi).
Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup
keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep
serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah serta mengolah
informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam konteks yang
diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi literasi
membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur
kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami,
menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk
mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan
untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta,
dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis
konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

b. Gerakan Sekolah Menyenangkan GSM SMK

Gerakan Sekolah Menyenangkan merupakan gerakan akar rumput yang


mempromosikan dan membangun kesadaran guru, kepala sekolah, orang tua, dan
pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun ekosistem sekolah sebagai
tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan dan keterampilan
hidup agar anak-anak menjadi pembelajar yang adaptif, mandiri, tangkas, dan cepat
menghadapi perubahan dunia yang sangat cepat dan tak menentu.
Gerakan ini mempromosikan dan membangun kesadaran guru-guru, kepala
sekolah dan pemangku kebijakan pendidikan untuk membangun sekolah sebagai
tempat yang menyenangkan untuk belajar ilmu pengetahuan dan bekal
keterampilan hidup agar anak-anak bergairah menjadi pembelajar yang sukses dan
mandiri.

c. Peningkatan Kompetensi dan Karir Guru SMK

Pengembangan dan peningkatan kompetensi bagi guru yang sudah memiliki


sertifikat pendidik dilakukan dalam rangka menjaga agar kompetensi
keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,

5
seni, dan budaya dan/atau olah raga. Pengembangan dan peningkatan kompetensi
dimaksud dilakukan melalui sistem pembinaan dan pengembangan keprofesian
guru berkelanjutan yang dikaitkan dengan perolehan angka kredit jabatan
fungsional. Pembinaan dan pengembangan keprofesian guru meliputi pembinaan
kompetensi-kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Sementara
itu, pembinaan dan pengembangan karier meliputi penugasan, kenaikan pangkat,
dan promosi. Upaya pembinaan dan pengembangan karir guru ini harus sejalan
dengan jenjang jabatan fungsional mereka. Pengembangan profesi dan karir
diarahkan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja guru dalam rangka
pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Inisiatif
meningkatkan kompetensi dan profesionalitas ini harus sejalan dengan upaya untuk
memberikan penghargaan, peningkatan kesejahteraan dan perlindungan terhadap
guru. Menurut PP No. 74 Tahun 2005 tentang Guru mengamanatkan bahwa
terdapat dua alur pembinaan dan pengembangan profesi guru, yaitu: pembinaan dan
pengembangan profesi, dan pembinaan dan pengembangan karir. Pembinaan dan
pengembangan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional. Pembinaan dan pengembangan profesi guru
sebagaimana dimaksud dilakukan melalui jabatanfungsional.

d. Penulisan Ragam Karya Tulis Ilmiah yang APIK.

Pengembangan kompotensi publikasi ilmiah bagi guru sangat penting karena


merupakan bagian dari peningkatan kompetensi keprofesionalan berkelanjutan.
Publikasi Karya ilmiah guru akan dinilai sebagai salah satu komponen pengajuan
angka kredit dalam kenaikan pangkat yang memenuhi kriteria umum penulisan
karya ilmiah.
Proses penilaian karya tulis mengggunakan kriteria yang umum dalam
penulisan karya publikasi ilmiah dimaksudkan agar tulisan atau artikel tersebut
dapat memenuhi persyaratan untuk dapat dikategorikan sebagai karya ilmiah sesuai
dengan jenisnya seperti publikasi ilmiah dalam bentuk Buku, Laporan Hasil
Penelitian, Artikel Ilmiah Populer dan Artikel Jurnal.
Salah satu unsur yang perlu diperhatikan guru dalam publikasi ilmiah selain
kriteria umum tulisan ilmiah adalah harus memenuhi persyaratan “APIK,” yaitu
Asli, Perlu, Ilmiah dan Konsisten.

6
e. Pembuatan Artikel Jurnal

Pengertian jurnal adalah sebuah publikasi periodik dalam bentuk artikel yang
diterbitkan secara berkala, dalam hal ini biasanya jurnal diterbitkan pada interval
waktu tertentu seperti setiap 4 bulan atau setiap 1 tahun. Jurnal memiliki beberapa
jenis yang diantaranya adalah Professional or Trade Journals, Popular Journals, dan
Scholarly Journals. (wikipedia)
Pada umumnya jurnal memiliki cakupan materi yang luas namun sangat padat,
hanya terdiri dari 6 hingga 8 halaman, namun di setiap kalimatnya bernilai ilmu
pengetahuan. Tujuan pembuatan jurnal adalah untuk mengembangkan sebuah
penelitian yang telah dituliskan serta menjadi acuan untuk para peneliti lainnya
sedang melakukan kegiatan penelitian yang sejenis.
Jurnal pada umumnya berisi sejumlah referensi yang menjadi rujukan
penulisan tiap artikel. Jenis artikel yang ditulis tak sebatas laporan penelitian,
namun bisa pula berupa review literatur.
Susunan Jurnal yang Benar
1. Judul
2. Abstrak
3. Pendahuluan
4. Bahan dan Metode
5. Hasil
6. Pembahasan
7. Kesimpulan
8. Daftar Pustaka

f. Penghitungna PAK secara On line

Angka kredit merupakan satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang Guru dalam
rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.
Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri atas unsur
utama dan unsur penunjang.

7
Penilaian Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk
golongan ruang III/a sampai dengan IVa dilakukan di tingkat
kabupaten.kota/propinsi.
Tujuan dari pengembangan sistem informasi ini adalah menjadikan pengajuan
PAK dosen menjadi lebih murah, mudah dan cepat.
Sedangkan DUPAK untuk guru golongan IV/b ke atas, dilaksanakan oleh
Kemdikbud melalui LPMP yang sudah ditunjuk.
Belum optimalnya pengelolaan informasi tentang status penilaian dan
penetapan angka kredit bagi Guru Golongan IV/b ke atas memerlukan suatu inovasi
untuk mengatasinya.
Caranya adalah dengan membuat suatu program proyek perubahan yang dapat
menginformasikan status dan hasil penilaian dan penetapan angka kredit guru.
Aplikasi E-PAK Guru adalah suatu laman atau web info secara daring
(online) untuk membantu guru menginformasikan usulan PAK golongan IV/b ke
atas secara cepat dan akurat.
Web Info E- PAK Guru adalah aplikasi yang berbasis web sehingga tidak
membutuhkan spesifikasi komputer yang terlalu spesifik.
Akan tetapi, terdapat spesifikasi minimal dan ideal dari komputer yang
digunakan agar aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.
Saat akan menjalankan Web Info E-PAK Guru, diperlukan peramban
(browser). Peramban (browser) yang disarankan ialah Google Chrome.
Terkait dengan penggunaan aplikasi tersebut, maka Dirjen GTK Kemdikbud
telah menerbitkan Panduan Penggunaan Web Info E-PAK.
Panduan Aplikasi E-PAK Guru ini berisi tentang informasi aplikasi,
prasyarat penggunaan aplikas, dan juga cara menggunakan aplikasi.

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mengimplementasikan materi yang diterima di dalam Pembelajaran, juga
mensosialisasikan pengetahuan tersebut kepada teman sejawat agar mereka memahami
tentang AKM, GSM, Penulisan Ragam Karya Tulis Ilmiah yang APIK, Pembuatan
Artikel Jurnal, dan Penghitungna PAK secara On line.

8
6. Dampak Pengembangan Diri

Dampak dari pengembangan diri yang dilakukan adalah guru mempunyai


pengetahuan dan ketrampilan yang lebih tentang AKM, GSM, Penulisan Ragam
Karya Tulis Ilmiah yang APIK, Pembuatan Artikel Jurnal, dan Penghitungna PAK
secara On line.

2.2 Pengembangan Diri 2

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan tanggal 3 s.d 7 Februari 2021 secara Daring ( Online ) yang
dilaksanakan oleh Direktoral Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan. Peserta Diklat
diminta masuk melalui https://paspor-gtk.belajar.kemdikbud.go.id/ dan https://sim-
gurubelajar.simpkb.id

2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Diklat
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Pelaksanaan Bimtek dilakukan secara Daring
dan setiap peserta diberi waktu untuk membaca materi dan menyelesaikan Quiz yang
diberikan.

3. Tujuan Pengembangan Diri


Tujuan dari pengembangan diri ini adalah :

a. Memahami konsep Asesmen Nasional.

b. Memahami bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional.

c. Menganalisis contoh asesmen literasi membaca pada Asesmen Kompetensi


Minimum.

d. Menganalisis contoh asesmen numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum.

e. Membaca dan menindaklanjuti laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum

4. Uraian Materi
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan penilaian mendasar yang
diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan
berpartisipasi positif pada masyarakat. Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur

9
AKM, yaitu literasi membaca dan literasi matematika (numerasi). Baik literasi
membaca maupun numerasi, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir
logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang
telah dipelajari serta keterampilan memilah dan mengolah informasi. AKM menyajikan
masalah-masalah dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh
murid menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya.
AKM dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar
penguasaan konten
AKM diikuti oleh siswa kelas V, VII, XI. Jumlah peserta setiap sekolah
diambil 45 siswa untuk peserta utama dan 5 siswa untuk cadangan, jika jumlah siswa
kurang dari 50 siswa maka yang ikut AKM semua siswa. Hasil dari AKM untuk
memetakkan kemampuan sekolah dalam mendidik siswanya.
Yang di ujikan dalam AKM pertama adalah kemampuan Literasi membaca
didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu
sebagai warga Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara
produktif kepada masyarakat
Literasi yang dimaksudkan di sini bukan sekedar kemampuan membaca, tapi
juga kemampuan menganalisis suatu bacaan serta kemampuan untuk mengerti atau
memahami konsep di balik tulisan tersebut. Sedangkan numerasi adalah kemampuan
menganalisis menggunakan angka. Serta menekankan literasi dan numerasi bukan
tentang mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan murid agar
dapat menggunakan konsep literasi ini untuk menganalisa sebuah materi.
Kemampuan lain yang diujikan adalah Numerasi yaitu kemampuan berpikir
menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebaga
warga Indonesia dan warga dunia. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dirancang
untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang
pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar murid

10
Level pembelajaran dalam AKM

Dampak dari AKM diharapkan dapat memperbaiki budaya belajar, tidak ada
dikotomi antara mata pelajaran UN dan mapel non UN, tidak ada mata pelajaran utama
dan pelengkap, tidak ada percepatan materi atau bimbingan intensif serta meningkatkan
proses pembelajaran.
Meskipun AKM tidak mengatur secara spesifik capaian belajar pada mata
pelajaran, namun pelaporan hasil AKM dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses
pembalajaran dari mata pelajaran yang diajarkan. Dengan memanfaatkan informasi
hasil AKM, guru dapat menyusun strategi pembelajaran yang efektif dan berkualitas.
Hasil AKM dapat memberi gambaran kepada guru mengenai takaran yang tepat untuk
setiap “teaching at the right level”. Dengan strategi yang sesuai dengan kondisi murid,
tugas atau pembelajaran yang diberikan juga sesuai dengan kondisi murid. Dengan
demikian antusiasme untuk belajar tetap terjaga. Rasa bosan karena tantangan atau
tugas yang terlalu sederhana atau rasa putus asa karena tugas yang terlalu sulit, di luar
jangkauan murid dapat dihindari.

Materi Diklat AKM

No Materi Jumlah Jam

Konsep Asesmen Nasional


1 6

Tehnik Pelaksanaan Asesmen Nasional


2 4

3 Asesmen Literasi Membaca 5

11
Asesmen Numerasi
4 5

Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum


5 10

Asasmen Pra dan Pasca Program


6 2

Jumlah 32

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mengimplementasikan materi yang diterima di dalam Pembelajaran, juga
mensosialisasikan pengetahuan tersebut kepada teman sejawat agar mereka memahami
Perbedaan AN dan AKM

6. Dampak Pengembangan Diri


Adapun dampak dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
b. Adanya semangat baru untuk menyampaikan dan mempraktekan apa yang telah
didapat.
c. Lebih mendalami lagi materi tentang Asesmen Ketuntasan Minimal
d. Mampu memperbaiki Budaya Belajar pada lingkungan Kerja

2.3 Pengembangan Diri 3

1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan


Kegiatan dilaksanakan tanggal 21 - 25 Agustus 2021 secara Daring ( Online ) yang
dilaksanakan oleh Direktoral Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan. Peserta Diklat
diminta masuk melalui https://paspor-gtk.belajar.kemdikbud.go.id/ dan https://sim-
gurubelajar.simpkb.id

2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Bimtek Guru
Belajar dan Berbagi Seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022. Pelaksanaan
Bimtek dilakukan secara Daring dan setiap peserta diberi waktu untuk membaca materi
dan menyelesaikan Quiz yang diberikan.

12
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan dari Bimtek ini adalah :
a. Memandu guru dan tenaga kependidikan dalam merancang, memfasilitasi,
melaksanakan dan merefleksikan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.

b. Memandu guru dan tenaga kependidikan dalam melakukan penyesuaian


pembelajaran ketika ada perubahan kondisi pada satuan pendidikan dan/atau status
daerah terkait pandemi COVID-19.

c. Memandu warga satuan pendidikan dalam melakukan pemantauan dan evaluasi


terhadap efektivitas pembelajaran di masa pandemi COVID-19.
4. Uraian Materi
Pandemi COVID-19 mengakibatkan hilangnya kesempatan belajar (learning
loss) yang berakibat pada penurunan penguasaan kompetensi peserta didik. Oleh
karena itu, dibutuhkan strategi pembelajaran yang berdasar pada kemampuan dasar
anak untuk dikembangkan sesuai kontinum perkembangan kompetensi. Pola
pembelajaran yang berubah dari tatap muka menjadi BDR berdasarkan simulasi dapat
menyebabkan learning loss peserta didik lebih besar daripada penurunan kemampuan
peserta didik akibat libur sekolah (Beatty dkk, 2020). Selain itu, kesenjangan capaian
belajar yang disebabkan oleh perbedaan akses dan kualitas selama PJJ dapat
mengakibatkan kesenjangan capaian belajar, terutama untuk peserta didik dari sosio-
ekonomi menengah bawah. Pada masa pandemi COVID-19 ini peserta didik
menunjukkan sedikit ataupun tidak ada kemajuan saat BDR dimana learning loss
paling menonjol berada pada peserta didik yang kondisinya kurang beruntung
(Engzell, Frey dan Verhagen, 2021). Surat Edaran Pelaksana Tugas Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Nomor 4 Tahun 2021 berisi Tentang Panduan Pembelajaran Tatap
Muka Tahun Akademik 2021/2022
Untuk itu dalam melakukan persiapan pembelajaran tatap muka terbatas
diperlukan persiapan – persiapan yang maksimal, dengan tujuan sekolah tidak menjadi
pusat terjadinya penularan pandemi Covid-19 jika siswa diwajibkan datang ke sekolah
untuk melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.

13
Berdasarkan SKB yang ditetapkan pada 30 Maret 2021, ada 9 ketentuan pokok,
yaitu:
1. Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-
19 dilakukan dengan: a. pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap
menerapkan protokol kesehatan; dan/atau b. pembelajaran jarak jauh.
2. Dalam hal pendidik dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan telah
divaksinasi COVID-19 secara lengkap, maka pemerintah pusat, pemerintah
daerah, kantor wilayah Kementerian Agama provinsi, kantor Kementerian Agama
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya mewajibkan satuan pendidikan
anak usia dini, pendidikan dasar,
2. Pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi di wilayahnya menyediakan
pembelajaran tatap muka terbatas dan pembelajaran jarak jauh.
3. Orang tua/wali peserta didik dapat memilih pembelajaran tatap muka terbatas atau
pembelajaran jarak jauh bagi peserta didiknya.
4. Penyediaan layanan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam poin nomor 2 di
atas dilaksanakan paling lambat tahun ajaran dan tahun akademik 2021/2022.
5. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, kantor wilayah Kementerian Agama
provinsi, kantor Kementerian Agama kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam poin nomor 1.
6. Dalam hal berdasarkan hasil pengawasan di atas ditemukan kasus terkonfirmasi
COVID-19 di satuan pendidikan, maka Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Kantor Wilayah Kementerian Agama provinsi, Kantor Kementerian Agama
kabupaten/kota, dan kepala satuan pendidikan, wajib melakukan penanganan
kasus yang diperlukan dan dapat memberhentikan sementara pembelajaran tatap
muka terbatas di satuan pendidikan
7. Dalam hal satuan pendidikan belum dapat memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud pada poin nomor dua di atas, maka penyelenggaraan pembelajaran pada
satuan pendidikan mengacu pada SKB yang diterbitkan pada tanggal 30 Maret
2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).
8. Dalam hal terdapat kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat untuk
mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19 pada suatu wilayah

14
tertentu, maka pembelajaran tatap muka terbatas dapat diberhentikan sementara
sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan dalam kebijakan dimaksud.
9. Ketentuan mengenai Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) tercantum dalam Lampiran SKB

Materi Diklat AKM

No Materi Jumlah Jam


Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 Sebagai Langkah
1 6
Kenormalan Baru
Kerangka Dasar Pembelajaran Tahun Ajaran Baru 2021/2022
2 6
untuk Guru
Prinsip dan Strategi Tahun Ajaran Baru 2021/2022 untuk
3 6
Guru
Rancangan Pembelajaran Kelas dan Mata Pelajaran Tahun
4 7
Ajaran Baru 2021/2022 untuk Guru
Penjaminan Mutu Pembelajaran Tahun Ajaran Baru
5 5
2021/2022 untuk Guru

Assesmen Pra dan Pasca


6 2

Jumlah 32

15
5. Tindak Lanjut
Ukuran keberhasilan dari Satuan pendidikan yang menyelenggarakan PTM
a. Tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam pelaksanaan pembelajaran
di masa pandemi COVID-19 pada satuan pendidikan.
b. Tingkat efektivitas pengelolaan pembelajaran di masa pandemi COVID-19 di
satuan pendidikan
c. Tingkat pelibatan guru dalam merencanakan, melaksanakan, memberi umpan
balik dan mengembangkan rencana tindak lanjut pengembangan pembelajaran di
masa pandemi COVID-19
d. Tingkat pelibatan orang tua dalam merencanakan dan memberi umpan balik
terhadap pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.

6. Dampak Pengembangan Diri


Adapun dampak dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Adanya arahan untuk penyesuaian konsep dan rencana pembelajaran di masa
pandemi COVID-19 bagi guru dan tenaga kependidikan
b. Adanya acuan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dan satuan
pendidikan bagi peserta didik dan warga satuan pendidikan
c. Adanya rujukan bagi guru dan peserta didik dalam melakukan penyesuaian
pembelajaran campuran di masa pandemi COVID-19

16
REKAPITULASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Materi PD/ Peran Tempat


No Nama Kegiatan Waktu/ Jam PD Nama Fasilitator Institusi Penyelenggara
Kompetensi Guru Kegiatan

1 Workshop Peserta 22 s.d 25 februari Team Online Cabang Dinas Pendidikan


Nasional 2021 Wilayah XII Jawa Barat
Penguatan
Vocasional Skill APIK,” yaitu Asli,
dan Percepatan Perlu, Ilmiah dan
Peningkatan Konsisten.
Karir Guru
dalam Konteks
PKB di Era
Digital

2 Diklat AKM Konsep Asesmen Peserta 23 s.d 27 Februari Team Dir Jen GTK Online Direktoral Jendral Guru dan
Nasional dan 2021 Tenaga Kependidikan
Asesmen Ketuntasan
Minimal

17
3 Bimtek Guru Peserta 6 Agustus 2021 s.d Team Dir Jen GTK Online Direktoral Jendral Guru dan
Belajar dan 10 Agustus 2021 Tenaga Kependidikan

Berbagi Seri
Persiapan
Panduan
pembelajaran
Pembelajaran
Tahun Ajaran
2021/2022

18
BAB 3
PENUTUP

Merdeka belajar adalah kebijakan besar dalam rangka mewujudkan transformasi


pengelolaan pendidikan di Indonesia. Salah satunya dengan menghapus Ujian Nasional
(UN) diganti Asesmen Kompetensi. Asesmen nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Diterapkannya kebijakan ini merupakan penanda perubahan paradigma evaluasi
pendidikan dan peningkatan sistem evaluasi pendidikan. Tujuan utamanya mendorong
perbaikan mutu pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi guru merupakan tuntutan dalam
memberikan pelayanan di bidang pendidikan. Sejalan dengan itu kami akan selalu
meningkatkan kompetensi melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan tugas mengajar
sehari-hari.
Banyak manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pengembangandiri,
karena dalam kegiatan pengembangan diri tersebut banyak hal-hal baru yang belum saya
ketahui, sehingga dengan mengikuti kegiatan pengembangan diri tersebut, pengetahuan,
serta wawasan dan keterampilan saya akan bertambah.
Demikian laporan pengembangan keprofesian berkelanjutan ini saya buat dengan
sebenarnya dan masih banyak kekurangan. Untuk itu agar laporan ini lebih sempurna,
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran.pdf (kemdikbud.go.id)

Buku AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran (amongguru.com)

Buku Saku Tentang AKM dan Implikasinya Pada Pembelajaran I PDF -


INFORMASIGURU.COM
https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/

https://spab.kemdikbud.go.id/

Arsip

Arsip pribadi Nikmatul Ulfa Foto pelaksaan Bimtek Program Guru Belajar Seri Asesmen
Kompetensi Minimum diambil tanggal 23 Februari 2021 s.d 27 Februari 2021

Arsip pribadi Nikmatul Ulfa Foto pelaksaan Workshop Nasional Penguatan Vocasional
Skill dan Percepatan Peningkatan Karir Guru dalam Konteks PKB di Era Digital diambil
tanggal 22 Februari 2021 s.d 25 Februari 2021

Arsip pribadi Nikmatul Ulfa Foto pelaksaan Bimtek Program Guru Belajar Bimtek Guru
Belajar dan Berbagi Seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 diambil tanggal
tanggal 6 Agustus 2021 s.d 10 Agustus 2021

Arisp pribadi Nikmatul Ulfa Sertifikat Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum
tanggal 27 Februari 2021

Arisp pribadi Nikmatul Ulfa Sertifikat Workshop Nasional Penguatan Vocasional Skill dan
Percepatan Peningkatan Karir Guru dalam Konteks PKB di Era Digital tanggal 25 Februari
2021

Arisp pribadi Nikmatul Ulfa Sertifikat Guru Belajar Seri Bimtek Guru Belajar dan Berbagi
Seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran 2021/2022 tanggal 12 Agustus 2021

20
Foto Kegiatan
Diklat AKM

Materi pengenalan AKM Materi Kecakapan abad 21

Materi Manfaat AKM Materi tentang kriteria peserta AKM

Bentuk Soal AKM Materi AKM

21
Bimtek Guru Belajar dan Berbagi Seri Panduan Pembelajaran Tahun Ajaran
2021/2022

Pembukaan Bimtek Materi Bimtek

Materi Bimtek Materi Bimtek

Materi Bimtek Materi Bimtek

22

Anda mungkin juga menyukai