Anda di halaman 1dari 15

KOHERENSI SNP DENGAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

(KKNI)

Dosen Pengampu: Irvina Restu Handayani, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh

Ni Putu Pradnya Suari 2212021142

Putu Aditya Maesa Putra 2212021149

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

TAHUN 2022/2022
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puja dan puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena telah memberikan kami kesempatan untuk mengerjakan makalah ini dalam
waktu yang ditentukan. Karena tanpa anugerah-Nya kami tidak akan bisa
mengerjakan makalah ini tepat waktu dan dengan baik. Rasa syukur kami haturkan
kepada Tuhan Yang Maha Esa juga atas kesehatan yang kami terima selama
mengerjakan makalah ini.

Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada anggota kelompok kami
yang saling membantu dalam mengumpulkan data sekaligus mengerjakan makalah
ini. Juga kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Yeni, S.Pd. M.Pd. selaku dosen
pengampu kami dalam mata kuliah Wawasan Kependidikan ini. Sehingga makalah
dengan judul “KOHERENSI SNP DENGAN KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA (KKNI)” ini dapat terselesaikan.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Wawasan


Kependidikkan, selain itu makalah ini dususun dengan tujuan yang jelas untuk
menambah wawasan tentang Standar Nasional Pendidikan dengan kerangka
kualifikasi nasional Indonesia bagi pembaca dan juga penulis

Kami menyadari nakalah ini masih jauh dari sempurna, kami juga menyadari
bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan mungkin terdapat kesalahan
yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritikan yang
membangun dari teman-teman sekelas dan juga dosen pengampu demi tercapainya
kesempurnaan makalah ini.

Singaraja, September 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................... i

Daftar Isi ................................................................................................................ ii

Bab.1 Pendahuluan ................................................................................................1

Bab.2 Pembahasan .................................................................................................3

2.1 Standar dari koherensi SNP dengan KKNI .............................................3

2.2 Koherensi dari SNP dengan KKNI ...........................................................7

2.3 Peran Kerangka Kualifikasi Nasional Pendidikan dalam Standar


Nasional Pendidikan ..................................................................................8

2.4 Tujuan KKNI yang Berkoherensi dengan Standar Nasional


Pendidikan ..................................................................................................9

Bab.3 Penutup ......................................................................................................11

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................11

Daftar Pustaka ......................................................................................................12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam kependidikan, tedapat dua hal penting didalamnya yang harus


diperhatikan yaitu: Ilmu pendidikan (Pendagogi) sebagai ilmu yang mempelajari
tentang pembimbingan anak menuju yang lebih baik. Dan Pendidikan (Pendagogik)
sebagai praktik kependidikan itu sendiri. Terpadat pengertian-pengertian dari
banyak pihak mengenai pendidikan itu sendiri. Salah satunya pendidikan menurut
KBBI yang mengartikan pendidikan sebagai “proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik“. Lalu ada
pendidikan menurut UU. No.20 Tahun 2003 (SISDIKNAS) yeng mengartikan
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana dalam berupaya untuk mewujudkan
suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual ataupun keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian diri, kecerdasan, akhlak yang mulia, serta keterampilan yang
diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sistem Pendidikan Nasional atau SNP merupakan upaya yang telah


direncanakan dalam mewujudukan proses dan suasana dalam pembelajaran agar
pelajar aktif dalam mengembangkan potensi dirinya. Dengan sistem pendidikan
yang ada, diharapkan peserta didik memiliki kecerdasan, akhlak, pengendalian diri,
maupun keterampilan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakat, maupun negara.
Sedangkan pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap
terhadap tuntutan perubahan zaman. Sistem pendidikan nasional memiliki banyak
aspek yang sangat relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional.Dalam
koherensinya sistem pendidikan nasional dengan Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia sebagai negara yang berpendidikan tinggi.

1
KKNI atau singkatan dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
merupakan kerangka yang menjenjang untuk terwujudnya mutu pendidikan dan jati
diri bangsa Indonesia melalui metode penyetaraan dan penyandingan dalam
berbagai sistem pendidikan seperti, sistem pendidikan nasional, sistem pengalaman
penyetaraan pendidikan dan juga sistem pelatihan kerja pendidikan. Semua sistem
ini akan menghasilkan sumber daya manusia yang produktif dan mampu
menjadikan sumber daya manusia tau akan mutu pendidikan nasional Indonesia.
Setiap warga negara Indonesia menghasilakan karya yang berkontribusi dalam
bidang pekerjaan yang dimiliki untuk mencapai mutu pendidikan yang dimiliki
bangsa Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Standar dari koherensi SNP dengan KKNI

Indonesia dikenal dengan negara yang memiliki sistem pendidikan


yang cukup rendah dimana Indonesia saat ini berada di peringkat 55 dari 73
negara data ini diperoleh pada tahun 2021 dimana disetiap tahunnya
Indonesia menaiki peringkat dari tahun ke tahun. Indonesia sangat
membutuhkan SNP (Standar Nasional Pendidikan) dimana standar ini akan
menjadikan Indonesia memiliki metode atau cara agar para pelajar dapat
mengembangkan potensi diri. Dengan adanya sistem yang sangat menunjang
berkembangnya perserta didik untuk mengendalikan diri dan memiliki
kecerdasan yang berguna bagi diri sendiri, masyarakan dan orang sekitar
khususnya di bidang pendidikan. Indonesia sangat kental akan budaya dan
Pancasila msebagai jati idiri bangsa maka dari itu pendidikan Nasional
Indonesia berlandasan dari Budaya dan Pancasila.

Untuk mewujudkan proses pendidikan yang bermutu diperlukan juga


penunjang untuk mewujudkan mutu pendidikan dan mebangun jati diri
bangsa dengan cara menyandingkan atau menyetarakan. Penyandingan dan
Penyetaraan ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang
bermutu dan produktif dalam bidang kerja masing-masing. Dalam hal ini
KKNI atau Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia sangat mengambil
peran yang menjadi landasan dan cara untuk mewujudkan mutu pendidikan.
KKNI harus dilengkapi dengan mekanisme dan peraturan yang diperlukan
untuk mewujudkan kesetaraan. Dalam ranah pendidikan, dunia kerja dan
keprofesian, mekanisme dan aturan-aturan mungkin telah ada dan disusun
dengan baik, akan tetapi untuk ranah unsur-unsur mutu, akuntabilitas dan
integritas.

Kriteria minimal tentang kesatuan sikap merupakan standar minimal


kelulusan, keterampilan, dan pengetahuan adalah hasil dari jenjang

3
pendidikan akhir yang dicapai selama pembelajaran berlangsung. Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan dalam penentuan kelulusan
peserta didik dari satuan pendidikan, berbeda demgam pendidikan anak usia
dini pendidikan ini memiliki standar pencapaian anak usia dini. Dalam SKL
ada 8 ciri-ciri yang menjadi kompetensi dan disusun terpadu. Sebagai pelajar
Pancasila memiliki 6 (enam) ciri-ciri yang mencerminkan kualitas generasi
sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yang ingin meningkatkan
pendidikan nasional. Untuk dua kompetensi lainnya adalah literasi dan
numerasi. Standar dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan) memiliki 8
tahapan standar yang menjadi pedoman dalam standar pendidikan nasional.

• Standar Isi
Standar isi adalah perkembangan yang melalui proses ruang lingkup
untuk kompetensi kelulusan, penyusunan standar isi dilakukan dengan
ruang lingkup yang telah disesuaikan dengan kemajuan zaman
pendidikan (learning progression) Peserta didik pada setiap jenjang.
Ruang lingkup materi adalah kajian yang memuat pembelajaran dan
disusun berdasarkan
1. Muatan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Konsep keilmuan.
3. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

• Standar Proses
1. Standar pendidikan sangat berguna dalam melaksanakan proses
pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga peserta didik
memiliki potensi, prakarsa, kemampuan, dan kemandirian secara
optimal.
2. Dalam standar proses perencanaan pembelajaran sangat diperlukan
untuk mencapai aktivitas merumuskan tujuan belajar dari suatu unit
pembelajaran.

4
3. Untuk Pelaksanaan pembelajaran perlu dilaksanakan dalam suasana
belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan kreativitas,
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
peserta didik.

• Standar Kompetensi Pendidikan


Standar ini sangat berkaitan dengan kriteria kemampuan lulusan dari
suatu instansi pendidikan. Setiap peserta didik yang lulus dari satu
jenjang pendidikan diharapkan memiliki kemampuan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang berkualitas dan sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.

• Standar Pendidikan dan Tenaga Pendidikan


Tenaga kerja berarti orang akan melakukan suatu pekerjaan pada standar
ini Pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas mendidik dan
membimbing peserta didik Standar Penilaian Pendidikan. Adapun
kompetensi yang harus dimiliki olrh tenaga pendidik adalah sebagai
berikut :
1. Kompetensi Pagadodik
2. Kompetensi Kebribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial

• Standar Sarana dan Prasarana


Untuk berlangsungnya proses pembelajaran diperlukan fasilitas yang
memadai demi kelancaran dan menunjang pembelajaran yang
berkelanjutan, teratur dan juga nyaman. Prasararana dan sarana yang
harus dimiliki meliputi perabotan, peralatan pendidikan dan adanya
ruang kelas pimpinan, ruang pendidikan dan masih banyak lagi.

5
• Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan dibagi menjadi 3 bagian :
1. Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan
2. Standar pengelolaan oleh pemerintah daerah
3. Standar pengelolaan oleh pemerintah

• Standar Pembiayaan
Untuk pelaksanakan pembelajaran diperlukan biaya yang berkelanjutan
untuk kedepannya. Dalam peraturan Menteri No. 69 pada tahun 2009
telah diatur tentang standar biaya. Pembiayaan dalam bidang pendidikan
terdiri dari 3 kompenen antaranya :
1. Biaya investasi, biaya ini untuk perlengkapan sarana dan prasarana
2. Biaya Personal, biaya yang dibayar oleh peserta didik
3. Biaya operasi, gaji dan tunjangan yang diberikan untuk pendidik
dan tenaga kependidikan

• Standar Penilaian Pendidikan


Standar Penilaian Pendidikan digunakan sebaga acuan bagi pendidik
untuk melakukan penilaian hasil belajar peserta didik secara berkeadilan,
objektif, dan edukatif. Penilaian hasil belajar peserta didik berbentuk
penilaian formatif dan penilaian sumatif.
1. Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian tujuan
pembelajaran.
2. Penilaian sumatif bertujuan untuk menilai pencapaian hasil belajar
peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan kelas dan kelulusan.

6
Pada setiap standar yang akan tercai selalu memiliki koherensi yang
jelas untuk kerangka kualifikasi nasional Indonesia dan setiap
standarnya akan menyesuaikan dengan segala standar yang sudah ada
pada standar pendidikan nasional, namun jika setiap standar yang ingin
dicapai terdapat kendala yang tidak memungkinkan terbentuknya standar
koherensi yang tepat akan disesuaikan Kembali dengan peserta didik
bangsa Indonesia.

2.2 Koherensi dari SNP dengan KKNI

Koherensi yang tercapi dari SNP atau Standar Nasional Pendidikan


dengan Kerangka Kualifikasi terlihat pada kualifikasi formal KKNI,
kualifikasi yang didapat harus menempuh pendidikan formal mulai dari
bangku sekolah sampai dengan perguruan tinggi. Standar Nasional
Pendidikan sangat berperan penting demi berlangsungnya sistem
pembelajaran yang efektif dan efisien agar tercapainya kualifikasi minimal
dari KKNI dari segi sarana, proses maupun tenaga pendidik agar semuanya
berkolaborasi dengan baik, serta dalam rangka mewujudkan pendidikan
nasional yang bermutu. Untuk mencapai sertifikasi KKNI ada 4 indikator,
yaitu kemampuan kerja, sikap, pengetahuan dan kemampuan bagaimana
menjadi pemimpin. Standar Nasional Pendidikan dalam koherensi ini
diwajibkan berjalan sesuai fungsinya yaitu untuk mengatur dan menyusun
agar pendidikan formal dapat menghasilkan lulusan yang bermutu dan
memenuhi 4 indikator yang sudah disebutkan.

Jika kualitas sumber daya semakin tinggi maka dapat meningkatnya


pembangunan nasional dan memajukan bangsa. Sehingga di harapkan agar
SNP dapat disusun dan ditingkatkan untuk semakin suksesnya proses
pendidikan yang nantinya meningkatkan kualifikasi level KKNI dari sumber
daya manusia. Perancangan pendidikan dikatakan sukses jika kompetensi
kelulusan yang sudah ditargetkan tercapai dengan sempurna. Kealian guru
menjadi ujung dari segala kesuksesan dan berjalan baiknya standar nasional
pendidikan, dimana para guru dituntut memiliki kemampuan berkreativitas

7
yang tinggi agar dapat menjalankan proses pendidikan sesuai dengan
koherensi yang dicapai.

2.3 Peran Kerangka Kualifikasi Nasional Pendidikan dalam Standar


Nasional Pendidikan

Secara umum KKNI diharapkan dapat melahirkan suatu sistem


penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan di Indonesia dan memiliki peran
sebagai berikut :

• KKNI diwajibkan mampu secara menyeluruh dan berkeadilan mengemas


kebutuhan semua pihak yang terkait dengan ketenagakerjaan serta
mendapat kepercayaan masyarakat luas

• KKNI diharapkan memiliki jumlah jenjang dan deskripsi kualifikasi


yang jelas dan terukur serta secara transparan dapat dipahami oleh pihak
penghasil dan pengguna tenaga kerja baik di tingkat nasional, regional
maupun internasional

• KKNI yang akan dikembangkan harus bersifat lentur (flexible) sehingga


dapat mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
kebutuhan keilmuan, keahian dan keterampilan di tempat kerja serta
selalu dapat diperbaharui secara berkelanjutan. Sifat lentur yang dimiliki
KKNI harus dapat pula memberikan peluang seluas-luasnya bagi
seseorang untuk mencapai jenjang kualifikasi yang sesuai melalui
berbagai jalur pendidikan, pelatihan atau pengalaman kerja termasuk
perpindahan dari satu jalur ke jalur kualifikasi yang lain.

• KKNI hendaknya menjadi salah satu pendorong program-program


peningkatan mutu baik dari pihak penghasil maupun pengguna tenaga
kerja sehingga kesadaran terhadap peningkatan mutu sumber daya
manusia dapat diwujudkan secara nasional.

• KKNI harus mencakup pengembangan sistem penjaminan mutu yang


memiliki fungsi pemantauan (monitoring) dan pengkajian (assessment)
terhadap badan atau lembaga yang terkait dengan proses-proses

8
penyetaraan capaian pembelajaran dengan jenjang kualifikasi yang
sesuai.

• KKNI harus secara akuntabel dapat memberikan peluang pergerakan


tenaga kerja dari Indonesia ke negara lain atau sebaliknya.

• KKNI harus dapat menjadi panduan bagi para pencari kerja yang baru
maupun lama dalam upaya meningkatkan taraf hidup atau karir ditempat
kerja masing-masing.

• KKNI diharapkan dapat menguatkan integrasi dan koordinasi badan atau


lembaga penjaminan atau peningkatan mutu yang telah ada, seperti
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Badan Akreditasi Nasional
(BAN), Badan Nasional Sertifikasi Pekerja (BNSP), Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) dan lain-lain.

• KKNI diharapkan mencakup sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau


(RPL) sedemikian sehingga dapat menjamin terjadinya fleksibilitas
pengembangan karir atau peningkatan jenjang kualifikasi.

2.4 Tujuan KKNI yang Berkoherensi dengan Standar Nasional Pendidikan

Koherensi antara Standar Nasional Pendidikan dengan Kerangka


Kualifikasi Nasional Indonesia, yang berfungsi sebagai kerangka
perjenjangan kualifikasi yang menyetarakan sektor pendidikan dengan sektor
pelatihan serta pengalaman kerja sesuai dengan struktur di sektor pekerjaan.
Dengan standar pendidikan yang ingin dicapai dalam sistem pendidikan
untuk Standar Nasional Pendidikan dengan KKNI tersebut yang juga
diharapkan bisa membuat peserta didik maupun pelajar lebih aktif dalam
mengembangkan potensinya untuk memiliki kepribadian diri, kecerdasan,
serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Penerapan KKNI dengan tujuan
menetapkan dan menyetarakan kualifikasi serta skema pengakuan kualifikasi
pencapaian dalam pembelajaran yang telah diperoleh dengan melalui
pendidikan formal, informal, atau pengalaman kerja yang didapat.

9
Koherensi antara SNP dan KKNI ini diharapkan dapat mewujudkan
peningkatan dalam standar pendidikan di Indonesia yang terbilang masih
cukup rendah. Juga diharapkan dapat mewujudkan tujuan untuk
meningkatkan kualitas dalam sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Dengan
koherensi yang terjadi, juga bisa mewujudkan pemerataan pendidikan di
seluruh Indonesia yang mana saat ini masih belum merata di seluruh wilayah
Republik Indonesia. Pentingnya pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia
berperan dalam peningkatan kualitas atau mutu peserta didik.

Selain bagi peserta didik, kualitas dan mutu para tenaga pengajar juga
diharapkan meningkat guna kualitas atau mutu sistem pembelajaran yang
lebih baik. Para tenaga pengajar cenderung mendapatkan atensi yang kurang
dalam sistem pendidikan yang ada karena fokus yang lebih tertuju kepada
peserta didik nya saja. Ketimpangan ini menyebabkan kurangnya kesetaraan
mutu antara tenaga pengajar dan peserta didik. Jika kualitas sumber daya
semakin tinggi maka dapat meningkatnya pembangunan nasional dan
memajukan bangsa. Sehingga di harapkan agar koherensi antara SNP dengan
KKNI dapat disusun dan ditingkatkan untuk semakin suksesnya proses
pendidikan yang nantinya meningkatkan kualifikasi level terutama KKNI
dari sumber daya manusia.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Jadi, kesimpulan dari makalah ini yaitu bahwa koherensi antara SNP
(Standar Nasional Prosedur) dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
atau KKNI sangatlah penting demi mencapai kualitas sumber daya yang
tinggi maka dapat meningkatnya pembangunan nasional dan memajukan
bangsa. Sehingga di harapkan agar SNP dapat disusun dan ditingkatkan untuk
semakin suksesnya proses pendidikan yang nantinya meningkatkan
kualifikasi level KKNI dari sumber daya manusia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Eka Cahyono, Budi Wibowo, Juli Murwani, 2015, ‘Analisis Penerapan 8 Standar
Nasional Pendidikan pada SMP Negeri 2 Dolopo Kabupaten Madiun’, Jurnal
Akuntansi dan Pendidikan, vol. 4, No. 2.

Jafriansen Damanik, 2015, ‘Upaya dan Strategi Pemenuhan SNP’, Vol. 8, No. 3,
151-160

Kemnaker. 2018. “Tentang KKNI”, https://skkni.kemnaker.go.id/tentang-


kkni/dokumen, diakses pada 21 September 2022 pada pukul 08.19.

Wikipedia. 2022. “Standar Nasional Pendidikan“,


https://id.wikipedia.org/wiki/Standar_Nasional_Pendidikan, diakses pada 19
September 2022 pada pukul 16.18.

Disdikpora Buleleng. 2014. “ Definisi Pendidikan Menurut UU No.20 Th 2003”,


https://disdikpora.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/definisi-pendidikan-
menurut-uu-no-20-th-2003-79, diakses pada 19 September 2022 pada pukul 16.48.

12

Anda mungkin juga menyukai