Fakultas : Tarbiyah
LEMBAR JAWABAN :
Lebih lanjut dalam pasal 36 ayat 2 dan 3 dikemukakan kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan
satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Kurikulum disusun sesuai
dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
dengan memperhatikan: peningkatan iman dan taqwa, peningkatan akhlak mulia,
peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah
dan lingkungan, tuntunan pembangunan daerah dan nasional, tuntunan dunia kerja,
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika
perkembangan global dan persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaaan.
Selain dalam pasal 35 dan pasal 36 diatas, landasan pengembangan KTSP dalam
Undang-Undang Sisdiknas adalah Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
Selain dari pasal 1 ayat (1), (13) dan (15) diatas, ketentuan di dalam PP 19/2005 yang
mengatur KTSP, adalah Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat (6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3),
(4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat (1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat
(1), (2), (3), (4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3); Pasal 16 ayat
(1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18 ayat (1), (2), (3); Pasal 20.
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk
dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK)
dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap
jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan
Kepmendiknas No. 22 Tahun 2006.
2. Pengertian :
3. Mengutip dari laman Reed, lifelong learning adalah aktivitas yang perlu dilakukan
oleh setiap orang, dengan belajar di luar sekolah atau pasca pendidikan formal. Secara
spesifik pembelajaran berkelanjutan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan
kemampuan bekerja/karier, berkomunikasi, dan memahami diri sendiri. Jadi seseorang
bisa meningkatkan kemampuannya secara lebih spesifik di bidang tertentu. Dalam
bahasa Indonesia, istilah ini disebut dengan belajar sepanjang hayat.
Sebenarnya secara harfiah tidak terdapat definisi resmi dari prinsip ini. Lifelong
learning pada dasarnya adalah sebuah perjalanan seseorang mencari pengetahuan
dalam hidupnya. Perlu ditekankan bahwa pengetahuan di sini tidak hanya akademik
saja. Jadi selain ilmu yang didapatkan dari pendidikan formal, corporate training, atau
institusi edukasi lain dapat dikatakan sebagai lifelong learning. Banyak pakar psikologis
mendefinisikan istilah ini sebagai pengalaman hidup.
Contoh :
1. Membaca menarik.
6. Menulislah.
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan
3. Sistematis
4. Konsisten
Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan
sistem penilaian.
5. Memadai
8. Menyeluruh
7.
Langkah Menyusun Kompetensi Dasar
1. Membuat penjabaran kompetensi dasar yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu.
2. Menuliskan rumusannya.
3. Melakukan pengkajian guna identifikasi indikator yang tepat, lalu
merumuskan indikator tanpa melihat urutannya.
8.belajara secara langsung :
Oleh karena itu, ada kalanya guru mengenal model pembelajaran tertentu
kemudian menuangkannya ke dalam rencana pembelajaran, namun ketika
diimplementasikan ternyata tidak bisa.
Akhirnya, apa yang telah direncanakan hanya sebatas tulisan saja. Hal ini
menunjukkan bahwa guru mengenal namun tidak memahami model
pembelajaran yang dipilihnya.
Contohnya :
a. Kelebihan
a) Mendorong kebenaran dan keingintahuan peserta didik
b) Menciptakan alternatif dan menyesuaikan masalah
c) Mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal
dan kemampuan yang lebih baik.
d) Mengekpresikan pemahaman.
e) Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
f) Strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan diatas rat-rata. Artinya siswa yang memiliki kemampuan
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
b. Kelemahan
a) Sulit mengontrol kegiatan dan kebersihan siswa
b) Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar
c) Dalam mengimplementasikannya memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan.
d) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran maka SPI akan sulit di implementasikan
oleh setiap guru.
e) Hasil belajar sulit diprediksi
f) Strategi pembelajaran ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu
mengingat materi dengan cepat.
9.
1. . Mengamati
Kegiatan mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran. Kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu murid, sehingga proses pembelajaran
memiliki kebermaknaan yang tinggi. Melalui cara ini murid dapat
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan guru.
2. Menanya
Menanya adalah kegiatan bertanya atau mempertanyakan hal-hal
yang berhubungan dengan objek yang telah diamati. Kegiatan ini
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan/soal tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan terkait apa yang diamati.
Kompetensi yang akan dikembangkan pada kegiatan menanya
adalah mengembangkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis.
3. Mencoba
Mencoba atau mengumpulkan informasi atau mengeksplorasi
merupakan kegiatan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya
tentang identifikasi masalah yang telah dihasilkan melalui berbagai
macam kegiatan. Kegiatan belajar dapat dilakukan melalui
percobaan, penelusuran, perlakuan, dan lain-lain. Kompetensi yang
dikembangkan dalam proses mengumpulkan data adalah
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar, dan belajar sepanjang hayat.
4. Mengasosiasi/Menalar
Kegiatan ini merupakan pengolahan informasi yang sudah
dikumpulkan, baik hasil kegiatan eksperimen maupun hasil dari
kegiat an mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi.
Melalui kegiatan mengasosiasi/menalar, murid diharapkan dapat
mengaitkan satu kejadian yang diperoleh dari hasil diskusi dengan
pengetahuan yang dikaji pada saat pembelajaran. Karakter yang
diharapkan dari tahapan kegiatan ini, murid diharapkan lebih
memiliki sikap ketelitian dan dapat mengembangkan rasa ingin
tahu yang tinggi.
5. Mengomunikasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai penyampaian informasi atas hasil
dari tahapan asosiasi ataupun menalar. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengembangkan mental murid dalam berbicara di depan teman-
teman atau orang lain. Melalui kegiatan ini, murid diharapkan dapat
memiliki sikap tanggung jawab pada saat mereka diberikan sebuah
penugasan.
10. Kompetensi inti (KI) adalah kompetensi utama yang diuraikan ke dalam beberapa
aspek, yaitu aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dan harus dipelajari oleh
peserta didik di setiap jenjang dan mata pelajaran.