Anda di halaman 1dari 83

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah yang digunakan sebagai acuan utama
dalam pengembang standar isi, standar proses, standar penilaian, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasaranadan standar
pembiayaan. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Permendikbud no 21 tahun 2016 tentang standar isi pendidikan Dasar


dan menengah yang memuat tentang Tingkat Kompetensi dan Kompetensi inti
sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang lingkup materi yang
spesifik untuk tiap mata pelajaran dirumuskan berdasarkan Tingkat Kompetensi
2

dan Kompetensi Inti untuk mencapai Kompetensi lulusan minimal yang


diharapkan. Permendikbud no 21 tahun 2016 ini merupakan perubahan dari
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 64 tahun 2013 tentang standar isi
pendidikan dasar dan menengah.

Permendikbud no 22 tahun 2016 tentang standar proses Pendidikan Dasar


dan Menengah yang merupakan kriteria mengenaipelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengahuntuk
mencapai kompetensi lulusan. Permendikbud no 22 tahun 2016 ini merupakan
perubahan dari Peraturan Menteri pendidikan Nasional nomor 65 tahun 2013
Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan menengah.

Permendikbud no 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan


yang merupakan kriteria mengenai lingkup tujuan , manfaat , prinsip,
mekanisme, dan instrument penilaian hasil belajarpeserta didik yang digunakan
sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan menengah. Permendikbud no 23 tahun 2016 ini merupakan perubahan dari
Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan nomor 66 tahun 2013 dan
peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan nomor 104 tahun 2014.

Melengkapi permendikbud nomor 22, 21, 22, 23 maka Permendikbud no


24 tahun 2016 tentang Kompetensi inti dan kompetensi Dasar yang merupakan
pelaksanaan Kurikulum 2013 .

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mengacu


pada standar nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas: standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar
nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi
3

Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam


mengembangkan kurikulum.

Untuk memenuhi amanat Undang-undang tersebut di atas dan guna


mencapai tujuan pendidikan nasional pada umumnya, serta tujuan pendidikan
sekolah pada khususnya, SMA Negeri 2 Teluk Bintan sebagai lembaga
pendidikan tingkat menengah memandang perlu untuk mengembangkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Melalui KTSP ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya


sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu,
dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan
berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mengacu
pada standar Nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Standar Nasional pendidikan meliputi: (1) Standar Isi, adalah ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentangan
kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu; (2) Standar Proses, adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan
untuk mencapai standar kompetensi lulusan; (3) Standar Kompetensi Lulusan,
adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan; (4) Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, adalah kriteria
pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan; (5) Standar Sarana dan Prasarana, adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja,
4

tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi; (6) Standar Pengelolaan, adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan,
kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan; (7) Standar Pembiayaan, adalah standar yang
mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku
selama satu tahun; (8) Standar Penilaian Pendidikan, adalah standar nasional
pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik.

B. VISI dan MISI

Perkembangan dan tantangan masa depan seperti: perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi; globalisasi yang sangat cepat; era informasi; dan
berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan memicu
sekolah untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Negeri 2 Teluk
Bintan memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang
diinginkan di masa datang yang diwujudkan dalam Visi sekolah berikut:

VISI SMA NEGERI 2 TELUK BINTAN

MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG UNGGUL, BERAKHLAK DAN


BERBUDAYA

Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke


depan dengan memperhatikan potensi yang ada, sesuai dengan norma dan
harapan masayarakat.
5

Untuk mewujudkannya, Sekolah menentukan langkah-langkah strategis


yang dinyatakan dalam misi berikut:

MISI SMA NEGERI 2 TELUK BINTAN

1. Mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif


2. Meningkatkan minat baca siswa
3. Melaksanakan disiplin sekolah dengan baik
4. Meningkatkan minat belajar peserta didik
5. Mengikuti berbagai pertandingan akademik maupun non akademik
6. Melaksanakan aktifitas keagamaan
7. Menciptakan suasana yang harmonis warga sekolah dan lingkungan.
8. Melestarikan budaya daerah melalui kegiatan-kegiatan kedaerahan yang
dilaksanakan

STRATEGI

1. Bidang Kurikulum

a. Menyusun Kurikulum SMA Negeri 2 Teluk Bintan


b. Menyusun Program pembelajaran secara terinci
c. Menyusun program pembinaan IMTAQ dan mengefektifkan
pelaksanaannya
d. Memantau dan mengevaluasi tertib administrasi guru dalam PBM
e. Memantau dan mengevaluasi efektifitas pelaksanaan proses
pembelajaran
f. Merencanakan dan melaksanakan program evaluasi secara terjadwal
g. Melakukan revitalisasi program evaluasi secara terjadwal
h. Komputerisasi data SMAN 2 Teluk Bintan

2. Bidang Kesiswaan
a. Menyusun program kegiatan kesiswaan
6

b. Membuat dan menyusun peraturan dan tata tertib siswa dengan


melibatkan partisipasi aktif siswa
c. Membentuk dan mengefektifkan komisi sanksi bagi siswa yang
melanggar peraturan dan tata tertib
d. Memantau efektifitas setiap kegiatan yang dilakukan OSIS
e. Memfasilitasi setiap kegiatan / kompetisi yang diikuti siswa baik di
dalam maupun diluar sekolah
f. Melakukan optimalisasi pembinaan siswa oleh wali kelas dan
konselor

3. Bidang Humas
a. Mempromosikan sekolah melalui berbagai jalur dan media
b. Menyusun program kegiatan Humas
c. Membangun kerjasama yang sinergis dengan instansi / lembaga dan
stekeholder
d. Membangun harmonisasi diantara warga sekolah
e. Membangun komunikasi dan informasi secara internal

4. Bidang Sarana
a. Melakukan penyempurnaan penataan fisik sekolah
b. Menyusun program kegiatan Sarana Prasarana
c. Melakukan renovasi ruang yang sudah tidak memadai
d. Melengkapi fasilitas setiap ruangan sesuai kebutuhan
e. Melakukan optimalisasi fungsi sarana dan prasarana yang tersedia

C. Tujuan Sekolah

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah


meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
7

a. Sekolah mampu menanamkan sikap peduli lingkungan, dan bertata krama


serta sopan santun
b. Siswa dapat mencapai belajar tuntas 100%.
c. Siswa dan guru mampu mengembangkan kreasi dan inovasi di bidang
pendidikan.
d. Sekolah mampu menciptakan lulusan yang akrab teknologi dan mampu
mengikut perkembangan zaman.
e. Sekolah mampu menghijaukan sekolah melalui kepedulian lingkungan.
f. Semua guru mampu mengkaji, memiliki, menerapkan materi dan
instrumen penilaian yang efektif demi keberhasilan proses mengajar.
g. Terciptanya disiplin di lingkungan sekolah maupun di lingkungan sekitar
sekolah
h. Melestarikan budaya daerah setempat

D. Standar Kompetensi Lulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat


dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP
sebagai berikut ini.
a. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan
perkembangan remaja
b. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
c. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
d. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial
ekonomi dalam lingkup global
8

f. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,


kritis, kreatif, dan inovatif
g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
h. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
i. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
j. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia
k. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
l. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
m. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
n. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
o. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
p. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis
dan estetis
q. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

E. SASARAN PROGRAM :

Kepala Sekolah dan Para Guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah
menetapkan sasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan
jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi
sekolah.

SASARAN PROGRAM SEKOLAH


9

SASARAN PROGRAM 1 SASARAN PROGRAM 4 SASARAN PROGRAM 8


TAHUN( 2018/2019 ) TAHUN (2018/2022) TAHUN( 2018/2026 )
(Program Jangka (Program Jangka Menengah) (Program Jangka Panjang)
Pendek)

1. Kehadiran Peserta 1. Kehadiran Peserta 1. Kehadiran


didik, Guru dan didik, Guru dan Peserta didik, Guru
Karyawan lebih Karyawan mencapai 100 dan Karyawan
dari 90%. mencapai 100%
2. Target pencapaian 2. Target pencapaian 2. Target
rata-rata Nilai Ujian rata-rata Nilai USBN pencapaian rata-rata
Akhir 7,0 7,5 Nilai USBN 8,0
3. 50% peserta didik 3. 80% peserta didik 3. 100% peserta
yang beragama yang beragama Islam didik yang beragama
Islam dapat dapat membaca Al- Islam dapat membaca
membaca Al- Qur’an dengan baik dan Al-Qur’an dengan
Qur’an dengan baik benar. baik dan benar.
dan benar.
4. Memiliki ekstra 4. Penambahan 4. Ekstrakurikuler
kurikuler unggulan kegiatan Extra kurikuler unggulan dapat
(Pramuka ) ( Pramuka, Olimpiade meraih prestasi
dan Olahraga ) tingkat Propinsi dan
Nasional
5. 25 % peserta didik 5. 40 % peserta didik 5. 100 % peserta
dapat aktif dapat aktif berbahasa didik dapat aktif
berbahasa Indonesia Indonesia dengan baik berbahasa Indonesia.
dengan Baik
6. 40% peserta didik 6. 50% peserta didik 6. 70% peserta didik
jurusan IPA mampu jurusan IPA mampu jurusan IPA mampu
melakukan melakukan percobaan - melakukan
10

percobaan - percobaan sederhana percobaan -


percobaan percobaan sederhana
sederhana
7. 70% peserta didik, 7. 80% peserta didik, 10. 90% peserta didik,
tenaga pendidik, tenaga pendidik, dan tenaga pendidik, dan
dan tenaga tenaga kependidikan tenaga kependidikan
kependidikan mampu menggali, mampu menggali,
mampu menggali, menggolah informasi menggolah informasi
menggolah melalui media audio melalui media audio
informasi melalui visual dan internet visual dan internet
media audio visual
dan internet
8. 50% guru 8. 70% guru 7. 100% guru telah
mengikuti kegiatan mengikuti kegiatan mengikuti kegiatan
Seminar dan pelatihan , workshop pelatihan workshop
Workshop pembelajaran pembelajaran
pembelajaran
kurikulum
9. 30% Penambahan 9. Penambahan RKB Penambahan sarana
sarana Sekolah dan Perpustakaan Olahraga dan
Sekolah Laboratorium IPA
Sasaran program tersebut selanjutnya ditindaklanjuti dengan strategi
pelaksanaan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah sebagai
berikut:
1. mengadakan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara
berkelanjutan;
2. mengadakan jam tambahan pada pelajaran tertentu;
11

3. melakukan kerjasama dengan pihak Propinsi dan perusahaan yang ada di


wilayah Kep. Riau untuk membantu pembiayaan bagi peserta didik yang
mempunyai semangat dan motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke
perguruan tinggi;
4. mengadakan kerohaniann pada jum’at pagi, kegiatan kajian Islam setiap hari
Jum’at pagi, siswa pecinta Alam, peringatan hari besar Islam, dan
membentuk kelompok-kelompok sains dan kelompok belajar;
5. menjalin komunikasi yang baik dengan Dinas Pendidikan Propinsi dan
Instansi lain
6. membentuk kelompok gemar Bahasa Inggris;
7. membentuk kelompok belajar;
8. pengadaan buku penunjang;
9. pengadaan komputer;
10. mengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua;
11. pelaporan kepada orang secara berkala;

BAB II
KEADAAN DAN POTENSI SEKOLAH
A. Letak Geografis
12

SMA Negeri 2 Teluk Bintan terletak digugusan Kepulauan Riau, tepatnya di


Pulau Pangkil. Wilayahnya termasuk ke dalam Kabupaten Bintan Kepulauan
Riau.

Peta Kabupaten Bintan

Kecamatan : Tambelan
Ibu Kota : Tambelan
Luas Wil : 169,42 Km2
Penduduk : 4,397 Jiwa

Kecamatan : Teluk Sebong Kecamatan : Gnng.Kijang


Ibu Kota : Sebong Pereh Ibu Kota : Kawal
Luas Wil : 376,55 Km2 Luas Wil : 548,00 Km2
Penduduk : 10,944 Jiwa Penduduk : 17.797 Jiwa

Kec : Bintan Timur


Ibu Kt : Kijang
L Wil : 416,00 Km2
Penduduk : 42.623 Jiwa

Kec : Bintan Utara


Ibu Kt :Tanjung Uban
L Wil : 251,04 Km2 2
Penddk : 31,369 Jiwa

Kecamatan : Teluk Bintan


Ibu Kota : Tembeling WILAYAH KOTA TANJUNG PINANG
Luas Wil : 185 Km2
Penduduk : 12.202 Jiwa

Sumber Peta : Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan


13

Pangkil merupakan pulau yang berada di gugusan laut Kepulauan Riau.


Pulau ini terletak didaerah dompak pelabuhan Tanjung siambang Kepulauan
Riau. Tata tempat tinggal dan sanitasi Pulau Bintan cukup baik, sedangkan
sarana dan prasarana cukup memadai mulai dari masjid, polindes, sekolah,
dermaga, tempat pelelangan ikan

Untuk pengembangan wilayah, transportasi laut memang sangat strategis


dan dibutuhkan, namun sarana ini relatif mahal namun cukup memadai. Kondisi
jalan darat berupa jalan semenisasi yang mudah dijangkau.

B. PROFIL SEKOLAH

 Identitas Sekolah
1. NPSN : 69963195
2. Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 TELUK BINTAN
3. Alamat
a. Jalan : Jalan M. Khasim RT 008 RT 004
Desa Pangkil Kab. Bintan
b. Kelurahan : Pangkil
c. Kecamatan : Teluk Bintan
d. Kabupaten : Bintan
e. Propinsi : Kepulauan Riau
f. Kode Pos : 29152
g. Telepon / Fax :
h. E-mail : smanduatelukbintan@yahoo.com
i. Website : -
j. Jarak Sekolah : 1 KM
Sejenis terdekat
4. Sekolah Dibuka Tahun : 2016
14

5. Status Sekolah : Negeri


6. Waktu Penyelenggaraan : Pagi
7. Tempat Penyelenggaraan : Sekolah Sendiri
C. Pimpinan Sekolah

SMA Negeri 2 Teluk Bintan didirikan pada tahun 2016 yang merupakan Unit
Sekolah Baru dari Dinas Pendidikan Propinsi. Pimpinan sekolah yang pernah
bertugas di SMA Negeri 2 Teluk Bintan sejak awal berdirinya (2016 ) adalah:

NAMA PERIODE TUGAS


1. Martelia Puspa, S.Pd Tahun 2016 sampai sekarang

D. SARANA DAN PRASARANA

1. Status Kepemilikan

Keadaan Luas Tanah dan Bangunan



Status Tanah dan Bangunan : Hibah

Luas Tanah : 6.000 m2

Luas Bangunan : 300 m2

Luas Halaman : 2.400 m2

Luas Lapangan Olah Raga : -

Luas Kebun : -

Pagar Sekolah luar dan dalam : Belum ada
2. Sarana dan Prasarana
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Ruang belajar cukup
presentatif dalam menunjang proses pembelajaran.

Kondisi SMA Negeri 2 Teluk Bintan


No Saran / Prasara Ada / Tidak Keadaan
15

1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik


2 Ruang TU -
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Kelas 2 Baik
5 Ruang Lab. IPA 1 Baik
6 Ruang Labor Komputer 1 Baik
7 Ruang Perpustakaan 1 Baik
8 Musholla -
9 Ruang Osis - -
10 Ruang Olahraga - -
11 Lapangan Bermain Memadai
12 Ruang Fodium -

Sarana Pendukung
Instalasi listrik Belum memadai, sudah menggunakan PLN tetapi hanya pada
malam hari
Pendukung lain :
- Diesel

Anggaran Belanja Sekolah.


Anggaran sekolah merupakan dana dari pemerintah dan dana yang
dihimpun dari orang tua peserta didik. Setiap peserta didik dikenai biaya Rp.
75.000,- per bulan ( untuk semua jenjang kelas )

Sumber Dana Pendidikan SMA Negeri 2 Teluk Bintan

Tahun Dana BOS Dana Rutin Komite Jumlah


16

Pelajaran (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)


2016/2017 Rp. 560.000 Rp. 560.000
2017/2018 Rp. 37.800.000 Rp. 11.000.000 Rp.12.960.000 Rp. 61.760.000
2018/2019 Rp. 46.000.000 Rp. 11.000.000 Rp. 40.320.000 Rp. 97.320.000
2019/2020 Rp. 56.000.000 Rp. 11.000.000 Rp. 36.000.000 Rp. 103.000.000

Alokasi dana terutama diperuntukan untuk menunjang kegiatan-kegiatan


intrakurikuler dan ekstrakurikuler, dan juga untuk memenuhi kelengkapan sarana
belajar peserta didik. Dana tersebut sangat tidak mencukupi untuk operasional
sekolah.

E. TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


Daftar Nama tenaga pendidik dan Kependidikan
Jenjang
No Nama Lengkap JK Status Tugas
Pendidikan
1 Martelia Puspa, S.Pd.,M.M P Kepsek S1 Kimia

2 Haryati, S.Pd P Non ASN S1 Biologi


Fisika
3 Syahnirati, S.Pd.I P Non ASN S1 PAI
Sosiologi
4 Adi Agus Suroto, S.Pd L Non ASN S1 Olah Raga
5 Nurmaya, S.Pd.I P Non ASN S1 Prakarya
6 Hanis Maghfiroh, S.Pd P Non ASN S1 Matematika

7 Ramli, S.Sos L Non ASN S1 PPKN


Sosiologi
Juweniah, S.Pd Non ASN S1 PAI
8 P
Sejarah
Fenti Lusiana Uba Paji, S.Pd Non ASN S1 Bahasa Inggris
9 L
Prakarya
10 Rini Miranti, S.Pd P Non ASN S1 Seni dan Budaya
11 Nurul Fajri Handayani , S.Pd P Non ASN S1 Bahasa Indonesia
12 Harry Triwibowo, S.Pd L Non ASN S1 Ekonomi
17

Jenjang
No Nama Lengkap JK Status Tugas
Pendidikan
13 Andi Asni, S.Pd.I P Non ASN S1 Bahasa Inggris
14 Indah Permatasari, S.Pd L Non ASN S1 Kimia
15 Ella Sri Yolanda P Non ASN SMA TU/Operator
16 Muhamad Okrarian L Non ASN SMA Penjaga Sekolah
Jumlah seluruh personil sekolah ada sebanyak 16 orang, terdiri atas 15
orang ( PTK Non ASN ) dan 1 orang kepala Sekolah (PNS ).

DATA GURU

A. Pendidikan

JUMLAH
IJAZAH TERTINGGI
GURU TETAP GURU TIDAK TETAP
S1 1 13
JUMLAH 1 13

B. Kepangkatan / Golongan PNS

JUMLAH
GOLONGAN / RUANG
GURU TETAP GURU TIDAK TETAP
III / a - -
III / b
III / c
III / d
IV / a 1 -
IV / b

JUMLAH 1 -
C. Guru berdasarkan Jenis Kelamin
18

JUMLAH
JENIS KELAMIN
GURU TETAP GURU TIDAK TETAP
LAKI – LAKI - 3

PEREMPUAN 1 10

JUMLAH 1 13
DATA TENAGA ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Pendidikan

JUMLAH
IJAZAH TERTINGGI
TU TETAP TU TIDAK TETAP
SMA - 2
D3 - -
S1 - -
JUMLAH - 2

Kepangkatan

JUMLAH
GOLONGAN / RUANG
TU TETAP TU TIDAK TETAP
II / a - -
III / a - -
JUMLAH - -

Tenaga TU Berdasarkan Jenis Kelamin

JENIS KELAMIN JUMLAH


TU TETAP TU TIDAK TETAP
19

Laki – Laki - 1
Perempuan - 1
JUMLAH 2

F. KEADAAN PESERTA DIDIK


Jumlah peserta didik
Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2018/2019 seluruhnya
berjumlah 48 orang. Persebaran jumlah peserta didik antar kelas merata. Peserta
didik di kelas X ada sebanyak 1 rombongan belajar, kelas XI sebanyak 1 rombel
dan kelas XII juga 1 rombel.
JUMLAH PESERTA DIDIK
TAHUN KELAS / PROGRAM
NO JUMLAH
PELAJARAN X XI IA XI IS XII IA XII IS
1 2016/2017 14 14
2 2017/2018 11 15 26
3 2018/2019 21 11 15 47
4 2019/2020 8 20 12 40

G. ORANG TUA PESERTA DIDIK


Keadaan Orang tua Peserta didik
No Pekerjaan Jumlah Prosentase
1 Nelayan/Petani 40 100%
2 PNS - -
3 Pegawai Swasta - -
4 Pedagang - -
20

Keadaan orang tua peserta didik seluruhnya ( 100 %) memiliki mata


pencaharian sebagai nelayan.

H. KERJA SAMA SEKOLAH


1. Kerja sama dengan Orang Tua
Kerja sama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui Komite
Sekolah. Ada lima peran orang tua dalam pengembangan sekolah, yaitu
sebagai:
a. donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah, namun belum
berjalan optimal mengingat kondisi ekonominya;
b. mitra sekolah dalam pembinaan pendidikan;
c. mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik;
d. mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan; dan
e. sumber belajar.

2. Prestasi yang pernah diraih/dicapai.


1) Bidang Akademis : Belum ada prestasi yang bisa
ditampilkan
2) Bidang Non akademis : Belum ada prestasi yang diraih

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
21

Kurikulum yang dilaksanakan di SMAN 2 Teluk Bintan ada 2 kurikulum


yakni untuk kelas X dan XI dilaksanakan kurikulum 2013 dan untuk kelas XII
dilaksanakan kurikulum 2006 ( KTSP ). Hal ini terjadi karena pada tahun 2016 dan
2017 SMAN 2 Teluk Bintan masih melaksanakan kurikulum 2006 dan belum
mendapat izin untuk melaksanakan kurikulum 2013.
Sruktur Kurikulum 2013 :
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut.

1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik
harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya
belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;

2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-


lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu
dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui
internet);

4. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari


semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);

5. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);

6. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

7. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap


memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8. Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan

9. Penguatan pola pembelajaran kritis.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.


22

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,


pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan


pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat
sebagai sumber belajar;

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai


sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi


inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi


(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti;

6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,


saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Kompetensi Inti

Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)


merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat
kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti,
sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas
23

yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMA/MA dapat dilihat pada
Tabel berikut.
Tabel 1: Kompetensi Inti SMA/MA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
KELAS X KELAS XI KELAS XII
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan
mengamalkan mengamalkan ajaran mengamalkan
ajaran agama yang agama yang ajaran agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya

2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan


mengamalkan mengamalkan mengamalkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, disiplin, disiplin,
tanggungjawab, tanggungjawab, tanggungjawab,
peduli (gotong peduli (gotong peduli (gotong
royong, kerjasama, royong, kerjasama, royong, kerjasama,
toleran, damai), toleran, damai), toleran, damai),
santun, responsif santun, responsif dan santun, responsif
dan pro-aktif dan pro-aktif dan dan pro-aktif dan
menunjukkan menunjukkan sikap menunjukkan sikap
sikap sebagai sebagai bagian dari sebagai bagian dari
24

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
bagian dari solusi solusi atas berbagai solusi atas berbagai
atas berbagai permasalahan dalam permasalahan dalam
permasalahan berinteraksi secara berinteraksi secara
dalam berinteraksi efektif dengan efektif dengan
secara efektif lingkungan sosial lingkungan sosial
dengan lingkungan dan alam serta dalam dan alam serta
sosial dan alam menempatkan diri dalam
serta dalam sebagai cerminan menempatkan diri
menempatkan diri bangsa dalam sebagai cerminan
sebagai cerminan pergaulan dunia bangsa dalam
bangsa dalam pergaulan dunia
pergaulan dunia.

3. Memahami,mener 3. Memahami, 3. Memahami,


apkan, menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis dan
pengetahuan pengetahuan faktual, mengevaluasi
faktual, konseptual, pengetahuan
konseptual, prosedural, dan faktual, konseptual,
prosedural metakognitif prosedural, dan
berdasarkan rasa berdasarkan rasa metakognitif
ingintahunya ingin tahunya berdasarkan rasa
tentang ilmu tentang ilmu ingin tahunya
pengetahuan, pengetahuan, tentang ilmu
teknologi, seni, teknologi, seni, pengetahuan,
budaya, dan budaya, dan teknologi, seni,
humaniora dengan humaniora dengan budaya, dan
wawasan wawasan humaniora dengan
kemanusiaan, kemanusiaan, wawasan
kebangsaan, kebangsaan, kemanusiaan,
25

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
kenegaraan, dan kenegaraan, dan kebangsaan,
peradaban terkait peradaban terkait kenegaraan, dan
penyebab penyebab fenomena peradaban terkait
fenomena dan dan kejadian, serta penyebab fenomena
kejadian, serta menerapkan dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan menerapkan
pengetahuan prosedural pada pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan minatnya untuk
memecahkan masalah memecahkan
masalah masalah

4. Mengolah, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar,


menalar, dan dan menyaji dalam menyaji, dan
menyaji dalam ranah konkret dan mencipta dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait ranah konkret dan
ranah abstrak dengan ranah abstrak terkait
terkait dengan pengembangan dari dengan
pengembangan yang dipelajarinya di pengembangan dari
dari yang sekolah secara yang dipelajarinya
dipelajarinya di mandiri, bertindak di sekolah secara
sekolah secara secara efektif dan mandiri serta
mandiri, dan kreatif, serta mampu bertindak secara
mampu menggunakan efektif dan kreatif,
menggunakan metoda sesuai kaidah dan mampu
metoda sesuai keilmuan menggunakan
kaidah keilmuan metoda sesuai
26

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS X KELAS XI KELAS XII
kaidah keilmuan

Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum


kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan
akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C
dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan
mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat
ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian
Agama.
Struktur kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut.
Tabel 2: Struktur Kurikulum SMA/MA
ALOKASI WAKTU PER MINGGU
MATA PELAJARAN
X XI XII
KELOMPOK A (UMUM)
1. Pendidikan Agama dan Budi
3 3 3
Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
3 3 3
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
KELOMPOK B (UMUM)
7 Seni Budaya 2 2 2
27

.
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga,
3 3 3
. dan Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan
2 2 2
.
Jumlah jam pelajaran kelompok A
24 24 24
dan B per minggu
KELOMPOK C (PEMINATAN)
Mata pelajaran peminatan akademik 9 atau 12 12 atau 16 12 atau 16
Mata pelajaran pilihan lintas minat
6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8
dan/atau pendalaman minat
Jumlah jam pelajaran kelompok A,
42 44 44
B, dan C per minggu
Keterangan:
a. Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran
yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang


muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal.

c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal


yang berdiri sendiri.

d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit.

f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal


60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
28

g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai


dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang
diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu.

h. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2
aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu
aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
diganti setiap semesternya.

i. Khusus untuk Madrasah Aliyah struktur kurikulum dapat dikembangkan


sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.

j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),


usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan
lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan
pendidikan.

Mata Pelajaran Umum

Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang


bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang
bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial,
budaya, dan sekolah.
29

Mata Pelajaran Peminatan Akademik


Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran
keilmuan.
Tabel 3: Mata Pelajaran Peminatan Akademik
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
1 Bahasa dan Sastra
3 4 4
Indonesia
Bahasa dan Sastra
2 3 4 4
Inggris
3 Bahasa dan Sastra 3 4 4
Asing Lain (Arab,
Mandarin, Jepang,
Korea, Jerman,
30

KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII
Perancis)
4 Antropologi 3 4 4
Mata pelajaran Pilihan
Pilihan lintas minat
6 atau 4 atau
dan/atau pendalaman 4 atau 8
9 8
minat

Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat


dan/atau Pendalaman Minat

Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada


peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat.
Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada
SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau
yang sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di
SMP/MTs atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika
mendaftar di SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog.
Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat pada awal
semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung peminatan baru masih
tersedia, berdasarkan hasil pembelajaran berjalan pada semester pertama dan
rekomendasi guru bimbingan dan konseling, Peserta didik yang pindah
peminatan wajib mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang belum
dipelajari sebelum pembelajaran pada peminatan baru dimulai.
31

Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4 mata


pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran yang tidak diambil
beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat. Selain mengikuti mata
pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti
mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat. Bila
peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka
peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 9
jam pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 8 jam pelajaran (2
mata pelajaran) di Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta didik mengambil 4
mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat
mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata
pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas
XI dan XII.
Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya
harus diluar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik yang
mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil mata pelajaran
lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian di
luar, peminatan yang dipilihnya. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih
sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII.
Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih Peminatan Bahasa
dan Budaya, dapat mengambil 3 mata pelajaran yaitu Bahasa dan Sastra
Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan Antropologi. Lintas minatnya dapat
mengambil mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan Kimia; (2) Geografi, Sejarah,
dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa
Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang. Alternatif (1), (2), dan (3)
merupakan contoh lintas minat di luar peminatan yang dipilihnya, sedangkan
alternatif (4) merupakan contoh lintas minat di dalam peminatan yang
dipilihnya. Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing, sesuai
32

dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki
SMA/MA.
SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat
menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan
Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok
Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat
diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, sesuai dengan sumber daya
(ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimilikinya.
Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai satu mata
pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu, dianjurkan untuk memilih mata
pelajaran yang sama sejak Kelas X sampai Kelas XII.
Dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga peminatan. Peserta didik di
SMA/MA Kelas XII dapat mengambil mata kuliah pilihan di perguruan tinggi
yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum perguruan tinggi yang
bersangkutan. Pilihan ini tersedia bagi peserta didik SMA/MA yang memiliki
kerjasama dengan perguruan tinggi terkait.
Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam peminatan dapat
diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan
tinggi di kelas XII.
Pengertian Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

Pengertian Peminatan
Peminatan adalah suatu keputusan yang dilakukan peserta didik untuk
memilih kelompok matapelajaran sesuai minat, bakat, dan kemampuan selama
mengikuti pembelajaran di SMA. Pemilihan peminatan dilakukan atas dasar
kebutuhan untuk melanjutkan keperguruan tinggi.
Struktur kurikulum merupakan sekelompok matapelajaran yang dapat
diikuti dan diambil selama peserta didik menempuh pendidikan seperti tertuang
33

dalam PP No. 32 tahun 2013, Pasal 77B ayat (1) Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan Pembelajaran,
matapelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program
pendidikan, dalam ayat (4) Struktur Kurikulum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan pengorganisasian matapelajaran untuk setiap satuan pendidikan
dan/atau program pendidikan, serta ayat (7) Struktur Kurikulum untuk satuan
pendidikan menengah terdiri atas: a. muatan umum; b. muatan peminatan
akademik; c. muatan akademik kejuruan; dan d. muatan pilihan lintas
minat/peminatan.
Demikian juga struktur kurikulum SMA sebagaimana tercantum dalam
Permendikbud nomor 69 tahun 2013 matapelajaran yang dapat diikuti dan
diambil terdiri atas Kelompok Matapelajaran Wajib dan Matapelajaran Pilihan.
Matapelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk Sekolah Menengah
Atas. Matapelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan,
dan didalamnya terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Struktur ini
menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang
memiliki hak untuk memilih matapelajaran sesuai dengan minatnya

Tabel 1: Mata pelajaran Pendidikan Menengah


ALOKASI WAKTU
MATAPELAJARAN PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
34

ALOKASI WAKTU
MATAPELAJARAN PER MINGGU
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Matapelajaran Peminatan Akademik dan Vokasi
(SMK/MAK)
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
42 44 44
DITEMPUH PER MINGGU (SMA/MA)
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
48 48 48
DITEMPUH PER MINGGU (SMK/MA)

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang


substansinya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah
kelompok matapelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat
dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri atas
(a) Kelompok Matapelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; (b)
Kelompok Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas
Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya;
dan (c) Khusus untuk MA, selain pilihan ketiga kelompok peminatan tersebut,
dapat ditambah dengan peminatan lainnya yang diatur lebih lanjut oleh
Kementerian Agama.
35

a. Kelompok Mata pelajaran Wajib

Kelompok Matapelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum


yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan
pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan
penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik,
masyarakat dan bangsa.
Tabel 2: Struktur kelompok matapelajaran wajib dalam kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
ALOKASI WAKTU
MATAPELAJARAN PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran Peminatan Akademik 12 16 16
Matapelajaran Pilihan Lintas Kelompok Peminatan 6 4 4
36

ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
MATAPELAJARAN
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG HARUS
42 44 44
DITEMPUH PER MINGGU

Kelompok Matapelajaran Peminatan

Kelompok matapelajaran peminatan bertujuan: (1) untuk memberikan


kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok
matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk
mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin ilmu atau ketrampilan tertentu.
Sebagaimana tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3: Matapelajaran Peminatan dalam Kurikulum Sekolah Menengah


Atas/Madrasah Aliyah

ALOKASI
WAKTU PER
MATAPELAJARAN
MINGGU
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
37

ALOKASI
WAKTU PER
MATAPELAJARAN
MINGGU

4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
II
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
III Bahasa Asing Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea,
3 3 4 4
Jerman, Perancis)
4 Antropologi 3 4 4
Matapelajaran Pilihan
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan dan/atau Pendalamn Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang Tersedia per Minggu 68 72 72
Jumlah jam pelajaran yang harus Ditempuh per Minggu 42 44 44

Kurikulum SMA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada


peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan
Kelompok Peminatan dan pilihan Matapelajaran antar Kelompok Peminatan
(Lintas Minat).

Pengertian Lintas Minat


38

Dalam Kurikulum 2013, peserta didik selain memilih kelompok


matapelajaran (peminatan), mereka diberi kesempatan untuk mengambil
matapelajaran dari kelompok peminatan lain. Hal ini memberi peluang kepada
peserta didik untuk mempelajari matapelajaran yang diminati namun tidak
terdapat pada kelompok mataplajaran peminatan.

Pengertian Pendalaman Minat


Peserta didik yang memiliki kemampuan akademik di atas peserta didik
lain diberi kesempatan untuk mendalami matapelajaran-matapelajaran pada
kelompok peminatannya. Hal ini memberi kesempatan bagi peserta didik yang
pada matapelajaran tertentu di kelompok peminatannya memiliki kemampuan
dan prestasi tertentu sehingga penguasaan terhadap substansi matapelajaran
bersangkutan menjadi tumpuan bagi kelangsungan pendidikan pada jenjang yang
lebih tinggi.

Konsep Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman Minat

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal


12 ayat (1) butir b, menyatakan bahwa peserta didik berhak mendapatkan
pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Agar bakat, minat, dan kemampuan peserta didik terlayani maka salah
satu kebijakan penting dalam Kurikulum 2013 adalah memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk memilih kelompok matapelajaran (peminatan) yang
diminati.

Pemilihan kelompok matapelajaran tersebut dipilih peserta didik


semenjak masuk ke SMA atau kelas X semester pertama. Seperti tertuang dalam
tabel 3 di atas, peserta didik boleh memilih kelompok matapelajaran, yakni
peminatan Matematika dan Ilmu Alam, atau Ilmu-ilmu Sosial, atau Ilmu Bahasa
dan Budaya.
39

Sebagai contoh pertama, apabila seorang peserta didik X, sesuai minat


dan bakatnya, rekomendasi dari guru BK SMP/MTs, dan angket dari guru BK
SMA, serta didukung oleh data prestasi, baik nilai rapor SMP/MTs dan nilai UN
SMP/MTs memilih peminatan Matematika dan Ilmu Alam, maka peserta didik
ini selama duduk di bangku SMA wajib untuk mempelajari matapelajaran
Matematika, Biologi, Fisika, dan Kimia disamping matapelajaran-matapelajaran
yang ada di kelompok wajib A dan B. Contoh kedua, peserta didk Y memilih
peminatan Ilmu-ilmu Sosial maka dia wajib untuk mempelajari matapelajaran
Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi beserta matapelajaran-matapelajaran
yang ada di kelompok wajib A dan B. Demikian pula peserta didik Z memilih
peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya maka dia wajib mempelajari matapelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Arab
(misalnya sebuah SMA menetapkan Bahasa dan Sastra Arab sebagai bahasa
asing lain wajib pada peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya), dan Antropologi.

Untuk lintas minat, peserta didik kelas X memilih matapelajaran di luar


matapelajaran-matapelajaran wajib A dan B serta di luar kelompok peminatan
yang telah dipilihnya. Peserta didik tersebut harus memilih dua matapelajaran
dari kelompok peminatan yang lain. Misalnya peserta didik X di atas dapat
memilih geografi dan ekonomi; atau geografi dan antropologi; atau bahasa dan
sastra inggris dengan bahasa dan sastra arab. Peserta didik Y dapat memilih
matematika dan biologi; atau matematika dengan bahasa dan sastra inggris; atau
bahasa dan sastra inggris dengan bahasa dan sastra arab. Peserta didik Z bisa
memilih biologi dan kimia; atau sejarah dan ekonomi; atau biologi dan sejarah.

Khusus untuk kelompok peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, satuan


pendidikan boleh membuka matapelajaran bahasa dan sastra asing lainnya,
misalnya Bahasa dan Sastra Jepang dengan Bahasa dan Sastra Korea. Selain itu,
peserta didik yang memilih peminatan ilmu Bahasa dan Budaya dapat memilih
lintas minat di peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya juga. Sebagai contoh peserta
40

didik di peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya selain dapat memilih lintas minat di
peminatan Matematika dan Ilmu Alam atau Ilmu-ilmu Sosial, juga dapat memilih
bahasa Asing yang disediakan sekolah selain bahasa asing yang telah dipilihnya
sebagai peminatan. Dengan demikian peserta didik yang telah memilih
peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya dengan matapelajaran Bahasa dan Satra
Prancis, dapat pula memilih matapelajaranBiologi dan Bahasa dan Sastra Korea
nat, atau matapelajaran Sejarah dan Bahasa dan Sastra Jepang; sebagai
matapelajaran lintas minat. Satuan pendidikan sebaiknya menyarankan peserta
didik untuk mempertahankan matapelajaran lintas minat, salah satu pilihannya
sampai di kelas XII. Peserta didik di kelas X mengikuti dua matapelajaran lintas
minat sebanyak 6 jam pelajaran, dan di kelas XI dan kelas XII mengikuti satu
matapelajaran lintas minat sebanyak 4 jam pelajaran sesuai dengan
Permendikbud No. 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum.
Pemilihan matapelajaran lintas minat dan pendalaman minat bersifat
opsional, artinya seorang peserta didik dapat mengambil dua matapelajaran lintas
minat; atau satu matapelajaran lintas minat dan satu pendalaman minat; atau dua
matapelajaran pendalaman minat
Pada saat kelas XI, peserta didik dapat melanjutkan salah satu
matapelajaran lintas minat atau mengambil matapelajaran untuk pendalaman
minat.
Pendalaman minat dapat dilakukan mulai dari kelas X, akan tetapi karena peserta
didik baru mengenal dan mempelajari beberapa matapelajaran maka dalam
menentukan pendalaman minat sebaiknya diperhatikan hal-hal seperti; 1)
dilakukan mulai kelas XI; 2) mendapat rekomendasi dari guru matapelajaran
yang akan dipilih dan disetujui oleh guru bimbingan konseling; 3) bagi satuan
pendidikan yang telah memiliki kerja sama dengan perguruan tinggi, bentuk dan
pelaksanaan kerja sama diatur dengan perguruan tinggi bersangkutan; dan 4)
memiliki peserta didik yang memang mempunyai potensi lebih untuk
41

matapelajaran tertentu yang terdapat pada perguruan tinggi tersebut dapat


mengikutsertakan pembelajaran peserta didiknya pada perguruan tinggi tersebut.
MEKANISME DAN PROSEDUR

Pengorganisasian

Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik terdiri atas kelompok


Matematika dan Ilmu Alam (MIA), Ilmu-ilmu Sosial (IIS), dan Ilmu Budaya dan
Bahasa (BaBu). Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X seorang peserta didik
sudah harus memilih kelompok peminatan dan lintas minat. mana yang akan
dimasuki.

Penentuan pemilihan kelompok peminatan di SMA dilakukan dengan


mempertimbangkan;

1. nilai rapor SMP/MTs,


2. nilai ujian nasional SMP/MTs,
3. rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP/MTs,
4. hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA, dan
5. tes bakat minat oleh psikokog.

Untuk mengolah nilai rapor dan nilai ujian nasional SMP/MTs, satuan
pendidikan dapat membentuk tim pengolah data. Nilai-nilai tersebut selajutnya
diurutkan sesuai kebutuhan, bisa diurutkan berdasarkan nilai keseluruhan atau
berdasarkan nilai setiap matapelajaran. Pengurutan berdasarkan nilai
matapelajaran sangat disarankan karena akan membantu pihak SMA
menempatkan peserta didik sesuai minat dan bakat serta didukung oleh data nilai
matapelajaran yang akan ditempuh di SMA. Sebagai contoh seorang peserta
didik yang memiliki minat mendalami kelompok matapelajaran Matematika dan
Ilmu-ilmu Alam, maka nilai matematika dan IPA di SMP/MTs dapat dijadikan
rujukan untuk menempatkan peserta didik bersangkutan sesuai kriteria yang
ditetapkan SMA. Demikian juga nilai bahasa Indonesia dan bahasa inggris
42

menjadi rujukan bagi peserta didik yang berminat mengambil kelompok


peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.

Agar pelaksanaan peminatan dan lintas minat berjalan sesuai yang


dikehendaki maka perlu kerja sama antara panitia penerimaan peserta didik baru
(PPDB) dengan tim kurikulum di bawah koordinasi kepala sekolah. Unsur-unsur
yang terlibat dalam peminatan dan lintas minat, sebagai berikut.

1. Kepala sekolah sebagai penangungjawab seluruh kegiatan.


2. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum sebagai pelaksana PPDB dan
koordinator peminatan-lintas minat.
3. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan sebagai pelaksana PPDB dan anggota
tim peminatan-lintas minat.
4. Wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat sebagai pelaksana PPDB
dan anggota tim peminatan-lintas minat.
5. Wakil kepala sekolah bidang sarana/prasarana sebagai anggota peminatan-
lintas minat yang bertugas selaku koordinator analisis SDM dan
sarana/prasarana.
6. Guru BK sebagai anggota tim peminatan-lintas minat yang bertugas membuat
kuesioner peminatan-lintas minat dan salah satu unsur penentu pemilihan
peminatan.
7. Tim kurikulum sebagai anggota peminatan-lintas minat yang bertugas
mengimput data peserta didik baru.

Langkah-langkah Penentuan Peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman


Minat

Langkah awal penentuan peminatan, Lintas Minat, dan Pendalaman


Minat adalah melaksanakan Analisis kondisi riil sekolah focus terhadap analisis
standar sarana dan prasarana dan analisis pendidik dan analisis struktur
kurikulum. Pendalaman minat dilaksanakan di awal tahun kelas XI.
43

 Sumber daya listrik 18.000 watt.


 Jumlah ruang kelas lebih dari jumlah rombongan belajar, akan
meningkatkan pemeliharaan dan merehab ruang kelas.
 Tersedia perabot dan alat pendidikan, akan meningkatkan
pemeliharaannya.
 Seluruh ruang kelas tidak terpasang perangkat TIK, penggunaan secara
terjadwal.
 Ruang perpustakaan luas minimum terpenuhi, dan dilengkapi dengan
buku, perabot sesuai aturan perpustakaan. Sudah dilengkapi dengan bahan
ajar berbasis TIK.
 Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan sarana yang cukup.
 Ruang Tata usaha, luas sesuai standar kondisi ideal yang dilengkapi
dengan peralatan yang diperlukan. Meningkatkan pemeliharaan TIK.
 Jamban/WC min rasio 1:30 untuk putri, dan 1:40 untuk putra, juga
tersedia 6 unit untuk tendik.
 Ruang sirkulasi memadai sesuai dengan kondisi ideal.
 Jaringan telekomunikasi dan internet 2 Mega.
 Selain di lab. komputer, lebih dari satu tempat komputer yang terhubung
internet untuk mencari sumber belajar baik untuk peserta didik maupun
guru.
38

Angket Peminatan dan Lintas Minat


ANGKET PERHATIAN ORANG TUA/ WALI CALON PESERTA DIDIK
BARU
Pengantar
Angket ini dimaksudkain untuk memperoteh informasi tentang identitas dan
harapan peminatan belajar bagi siswa. Informasi/data ini akan dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan penerimaan dan penempatan pilihan bidang
keahlian bagi siswa di sekolah ini. Untuk itu, angket ini diisi secara hati-hati
dan benar sesuai dengan harapan dan perhatian sekolah, sebab kekeliruan isian
ini akan berpengaruh terhadap karir siswa dimasa yang akan datang, Semoga
Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan harapan.

Petunjuk pengisian
1. Bacalah secara teliti
2. Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan diri Anda.

Pertanyaan-pertanyaan
1. Identitas Ayah
a. Nama lengkap : ...............................................
b. Tempat dan tanggal lahir : ...............................................
c. Agama : ...............................................
d. Alamat tempat tinggal : …………...............................
e. Pendidikan terakhir : …...........................................
f.Pekerjaan : ................................................
g. Jabatan : ...............................................
2. Identitas Ibu
a. Nama lengkap : ...............................................
b. Tempat dan tanggal lahir : ...............................................
c. Agama : ...............................................
d. Alamat tempat tinggal : …….......................................
e. Pendidikan terakhir : ...............................................
f. Pekerjaan : ................................................
g. Jabatan : ...............................................
3. Identitas Wali (penanggung biaya pendidikan)
39

a. Nama lengkap : ...............................................


b. Tempat dan tanggal lahir : ...............................................
c. Agama : ...............................................
d. Alamat tempat tinggal : ...............................................
e. Pendidikan terakhir : ..............................................
f. Pekerjaan : ...............................................
g. Jabatan : ...............................................

4. Apabila diterima di sekoiah ini, harapan kami dapat di terima pada peminatan :
(beri tanda silang yang dipilih)
a. Sepenuhnya kami serahkan kepada anak,
b. Sepenuhnya kami serahkan hasi! seteksi tim sekolah,
c. Harus sesuai dengan pilihan kami yaitu :
1. Pilihan pertama :
a) Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam;
b) Peminatan Ilmu-ilmu Sosial;
c) Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
2. Pilihan kedua :
a) Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam;
b) Peminatan Ilmu-ilmu Sosial;
c) Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
3. Pilihan ketiga :
a) Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam;
b) Peminatan Ilmu-ilmu Sosial;
c) Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya
4. Lintas minat dari pilihan tersebut adalah sebagai berikut: (beri tanda silang pada
dua mata pelajaran pilihan)
1. Jika memilih peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam:
a) Geografi
b) Sosiologi
c) Ekonomi
d) Bahasa dan Sastra Inggris
e) Bahasa dan Sastra Jepang
f) Bahasa dan Sastra Jerman
40

g) Antropologi

2. Jika memilih peminatan Ilmu-ilmu Sosial:


a) Fisika
b) Kimia
c) Biologi
d) Bahasa dan Sastra Inggris
e) Bahasa dan Sastra Jepang
f) Bahasa dan Sastra Jerman
g) Antropologi
3. Jika memilih peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya:
a) Fisika
b) Kimia
c) Biologi
d) Geografi
e) Sosiologi
f) Ekonomi
g) Bahasa dan Sastra Jerman
4. Bila tidak sesuai dengan pilihan peminatan kami, maka : (beri tanda silang
yang dipilih)
1. kami diundang untuk klarifikasi
2. anak kami tidak pedu diterima di sekolah ini

5. Apabila putra kami diterima di sekolah ini, maka kebutuhan fasifitas belajar
peserta didik selama pendidikan :
a. seluruh kebutuhan belajar akan kami penuhi
b. sebagian besar kebutuhan belajar akan kami penuhi
6. Fasiltas belajar yang akan kami siapkan sebagai berikut :
a. Ruang belajar: ya/tidak*)
b. Buku pelajaran : ya/tidak*)
c. Bahan bacaan tambahan : ya / tidak*)
d. Alat komunikasi: ya/tidak*)
e. Komputer: ya / tidak*)
f. Jaringan internet: ya / tidak*)
41

g. Transpotasi ke sekolah : jalan kaki, diantar jemput, sepeda, sepeda motor,


angkutan umum*) *
h. Uang saku : ya / tidak*)
i. .................................................................
j. .................................................................
*) coref yang tidak pertu
7. Apabila putra kami diterima belajar di sekolah ini, maka aktivitas betejar putra di
luar sekolah, adalah sbb. :
a. kami dampingi sendiri di rumah
b. didampingi guru privat di rumah
c. mengikuti bimbingan belajar
d. belajar mandiri
e. belajar mandiri dan kadang dengan temannya
f. .........................................................
g. ..........................................................
8. Setelah piitra kami setesai belajar di sekolah ini, harapan kami adalah : (beri tanda
silang yang dipilih dan lengkapi biia pertu),
a. bekerja sambil kuliah
b. bekerja
c. kuliah dengan jurusan …………………………………………………
d. Kami serahkan sepenuhnya kepada anak kami

Demikian isian ini saya tulis dengan sesungguhnya sesuai dengan harapan dan
keadaan kami.

…………………, ………………
Orang tua/ wali peserta didik

(………………………………)
42

a. Program Pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta


didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan.

RUTIN SPONTAN KETELADANAN


Upacara membiasakan Berpakaian rapi
antri
Senam Membiasakan Meningkatkan
gerak aktif kedisipilinan
sholat Tepat waktu Mendekatkan diri
berjamaah pada sang pencipta
Kajian Ceramah Sholat berjamaah
Islam Agama
kunjungan Membiasakan Rajin Membaca
pustaka membaca

Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di sekolah.


Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah
ditetapkan oleh sekolah.

Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi,


ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio
yang digunakan untuk penilaian.

8.1. Pendidikan Kecakapan Hidup

Pendidikan kecakapan hidup yang diterapkan oleh sekolah merupakan


bagian integral dari pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Dengan
demikian, materi kecakapan hidup akan diperoleh peserta didik melalui
kegiatan pembelajaran sehari-hari yang emban oleh mata pelajaran yang
bersangkutan.

1. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku akibat interaksi


dengan lingkungan yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1)
perubahan dilakukan secara sadar, 2) berkesinambungan dan fungsional, 3)
permanen, 4) positif dan aktif, 5) memiliki arah tujuan, dan 6) terdiri atas
43

tiga aspek, yaitu pengetahuan, sikap, dan psikomotor

2. Beban belajar untuk SMA Negeri 2 Teluk Bintan, atau bentuk lain yang
sederajat menggunakan jam pembelajaran setiap minggu setiap semester
dengan sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing
(Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Bab III pasal 10);
3. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan
oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.

4.Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses


interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, guru, dan lingkungan
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, Glosarium butir
15);

5.Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan
lainnya pada kegiatan TM. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan
oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan
pengayaan,dan percepatan (PeraturanMenteri Pendidikan Nasional Nomor 22
Tahun 2006, Glosarium butir 16);

6. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran


yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata
pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu
penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasiona Nomor 22 Tahun 2006, Glosarium butir 17);
44

7. Tidak semua KD memerlukan kegiatan PT dan KMTT, akan tetapi


mempertimbangkan kompleksitas materi, daya dukung, intake peserta didik,
dan alokasi waktu;

8. Secara umum ada dua pendekatan pembelajaran yaitu berpusat pada


guru yang biasanya menggunakan strategi ekspositorik dengan metode
ceramah dan tanya jawab, sedang yang berpusat pada peserta didik
biasanya menggunakan strategi discovery inquiri, dengan metode observasi,
diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi (panduan pembelajaran
TM, PT, dan KMTT yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA, BAB
II A.1);
9. Strategi ekspositori adalah kegiatan pembelajaran berupa instruksional
langsung (direct instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan
adalah ceramah atau presentasi, diskusi kelas, dan tanya jawab. Namun demikian,
ceramah atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapat
meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran (Panduan TM, PT
dan KMTT yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Bab II);

10. Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:

a. Karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;


b. Sumber referensi terbatas;
c. Jumlah pesera didik dalam kelas banyak;
d. Alokasi waktu terbatas; dan
e. Jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan)atau
bahan ajar;

11. Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai


berikut:

a. Preparasi, guru menyiapkan bahanmateri pembelajaran;


b. Apersepsi diperlukan untuk penyegaran;
c. Presentasi (penyajian) materi pembelajaran;
d. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau
45

materi pembelajaran;
12. Strategi discoveri inquiri adalah kegiatan pembelajaran berbentuk
Problem Based Learning yang difasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan
aktivitas peseserta didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi,
diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan sebagainya (Panduan
TM, PT dan KMTT yang diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA Bab II);

2. Penetapan KKM

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan


belajar (KKM) yang ditentukan oleh satuan pendidikan (Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007);

. KKM harus ditetapkan pada awal tahun pelajaran. Acuan kriteria tidak
diubah serta merta karena hasil empirik penilaian, yang berarti KKM tidak
bisa diubah pada tengah semester (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan
Minimal, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas,);

Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik


dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 -100 (angka
100% merupakan kriteria ideal). Satuan pendidikan dapat menentukan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) di bawah nilai ketuntasan belajar ideal
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik
Serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran (Panduan Penyusunan KTSP dan Keputusan Direktur
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional Nomor 12/C/KEP/TU/2008,);

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi secagai acuan bagi:


a. guru dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar
mata pelajaran yang diikuti;
b. peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran
(Panduan
Penetapan KKM, Dit Pembinaan Sekolah Menengah Atas).
46

Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat


dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif.

. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh guru


dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik
mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Metode ini dilakukan dengan cara
memberikan justifikasi terhadap indicator pencapaian yang terdapat pada
kompetensi dasar dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan
intake siswa dengan hasil tinggi, sedang, dan rendah;

Metode kuantitatif dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada


setiap indikator dengan memperhatikan tingkat kompleksitas, daya
dukung, dan intake siswa untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan
standar kompetensi. Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis
setiap indikator, KD, dan SK dengan menggunakan poin/skor atau
skala/rentang yang telah ditetapkan (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan
Minimal, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas);

Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan/kerumitan setiap indikator,


kompetensi dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta
didik. Sebagai contoh, suatu indikator dikatakan memiliki tingkat
kompleksitas tinggi apabila dalam pencapaiannya perlu didukung oleh
komponen dengan sejumlah kondisi sebagai berikut:

a. Pendidik

1) memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada


peserta didik;
2) kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi;
3) menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan.

b. Peserta didik
1) kemampuan penalaran tinggi;
2) cakap/terampil menerapkan konsep;
47

3) cermat, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan;


4) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan tinggi agar dapat mencapai
ketuntasan belajar.

c. Waktu
Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut
sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan.

Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas, maka
dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak
memerlukan kondisi tersebutindicator dapat dinyatakan memiliki
kompleksitas rendah(Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, );

Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang dapat
mendukung penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan prasarana
meliputi perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses
pembelajaran, ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,
manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah (Panduan
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit. P-SMA );

Kemampuan (intake) rata-rata peserta didik atau kompetensi awal peserta


didik yang dapat dimanfaatkan dalam mencapai kompetensi dasar (KD) dan
Standar Kompetensi (SK) yang telah ditetapkan dalam jangka waktu
tertentu. Untuk kelas X, kemampuan rata-rata peserta didik dapat
didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru,
nilai ujian nasional, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; Sedangkan
penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik
di kelas sebelumnya dengan selalu mempertimbangkan keterkaitan antara
indikator dengan indikator sebelumnya yang telah dicapai oleh peserta
didik. (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
48

3. Kenaikan Kelas
1. Kenaikan Kelas
Dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap semester genap.
Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap,
dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang belum tuntas pada semester ganjil,
harus dituntaskan sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir
semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery
learning), dimana peserta yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai
dengan KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti
pembelajaran remidi sampai yang bersangkutan mampu mencapai KKM
dimaksud.

Artinya, nilai kenaikan kelas harus tetap memperhitungkan hasil belajar


peserta didik selama satu tahun pelajaran yang sedang berlangsung.
1. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XI, apabila yang
bersangkutan memiliki 3 mata pelajaran yang tidak tuntas dan atau tidak
tuntas pada mata pelajaran ( Budi Pekerti dan Akhlak Mulia ) yaitu : agama
atau PKn atau Bahasa Indonesia. Kepada siswa yang tidak naik kelas diberikan
waktu selama 10 hari untuk dibina sehingga dapat melanjutkan kekelas
berikutnya.

2. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, apabila yang


bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajaran jurusan ,
atau tidak tuntas pada 3 mata pelajaran umum atau tidak tuntas pada mata
pelajaran ( Budi Pekerti dan Akhlak Mulia ) yaitu : agama atau PKn atau Bahasa
Indonesia. Kepada siswa yang tidak naik kelas diberikan waktu selama 10 hari
untuk dibina sehingga dapat melanjutkan kekelas berikutnya

3. Satuan pendidikan dapat menambah kriteria kenaikan kelas sesuai dengan


karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan, melalui rapat dewan
pendidik.
49

2. Kriteria penjurusan program

Penentuan penjurusan program dilakukan dengan mempertimbangkan potensi,


minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi
akademik yang sesuaii dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan. Apabila terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan nilai akademik
seorang peserta didik, maka guru harus mengkaji dan melakukan perbaikan dalam
memberikan layanan belajar kepada yang bersangkutan.
a. Potensi dan Minat Peserta Didik
Untuk mengetahui potensi dan minat peserta didik dapat dilakukan melalui
angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat digunakan untuk
mendeteksi potensi, minat, dan bakat.
b. Nilai akademik
Peserta didik yang naik ke kelas XI dan akan mengambil program tertentu
yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang bersangkutan memilih salah satu
program jurusan dengan ketentuan yang dapat diikuti oleh peserta didik,
contoh :
 Apabila mata pelajaran yang nilai nya lebih rendah adalah Fisika,
Kimia dan Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas
program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan ke
program Bahasa.
 Apabila mata pelajaran yang nilai nya rendah adalah Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa
dan 1 ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan
ke program IPS.
 Apabila mata pelajaran yang nilainya rendah adalah Ekonomi,
Sosilologi, dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1
ciri khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik
dapat dimasukkan ke program IPA.
 Apabila mata pelajaran yang yang nilainya rendah adalah Fisika,
Ekonomi, dan Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang
menjadi ciri khas ketiga program di SMA) maka peserta didik tersebut:
- perlu diperhatikan minat peserta didik.
50

- perlu diperhatikan prestasi Pengetahuan, Praktik dan Sikap pada


mata pelajaran yang menjadi ciri khas program IPA seperti Fisika, Kimia,
dan Biologi dibandingkan dengan mata pelajaran yang menjadi ciri khas
program IPS ( Ekonomi, Geografi, Sosiologi) dan dibandingkan dengan
mata pelajaran yang menjadi ciri khas program Bahasa (Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris). Perbandingan nilai prestasi siswa dimaksud dapat
dilakukan melalui program remidial dan diakhiri dengan ujian. Apabila
pada nilai dari setiap mata pelajaran yang menjadi ciri khas program
tertentu terdapat nilai prestasi yang lebih unggul daripada program lainya,
maka siswa tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata
pelajarannya lebih unggul tersebut. Apabila antara minat dan prestasi
ketiga aspek tidak cocok/sesuai, wali kelas dengan pertimbangan masukan
dari guru Bimbingan dan Konseling dapat memutuskan program apa yang
dapat dipilih oleh peserta didik.
c. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk
masuk ke semua program, diberi kesempatan untuk pindah jurusan apabila ia
tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan
kemajuan belajarnya. Sekolah harus memfasilitasi agar peserta didik dapat
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dimiliki di
kelas baru.
d. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh
sekolah paling lambat 1 (satu) bulan.
e. Satuan pendidikan dapat menambah kriteria penjurusan
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan setiap satuan pendidikan.

4.KEHADIRAN & ABSENSI SISWA

A. Kehadiran
1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai pukul 07.30 WIB dan diakhiri
pukul 15.45 WIB
2. Siswa wajib hadir selambat-lambatnya pukul 07.15 WIB
3. Hadir dan mengikuti semua proses KBM
4. Siswa yang terlambat di sekolah ;
1) Wajib lapor ke piket
51

2) Terlambat lebih dari 3 kali dalam jangka waktu 1 minggu maka orang
Tua/wali siswa yang bersangkutan akan di panggil ke sekolah
5. Siswa dilarang keluar masuk kelas/lingkungan sekolah pada saat KBM
berlangsung kecuali seizin guru

B. Waktu tidak ada pelajaran.


1. Pada jam istirahat siswa di haruskan berada di luar kelas
2. Pada waktu guru berhalangan hadir ketua atau piket kelas wajib lapor kepada
guru piket

C. Meninggalkan KBM dan Sekolah


1. Siswa yang akan meninggalkan kelas pada waktu KBM diwajibkan meminta
izin kepada guru kelas yang mengajar dan melapor ke piket
2. Siswa yang akan meninggalkan sekolah karena tugas sekolah wajib lapor ke
piket dan seijin wakil kepala sekolah/guru pembimbing.
3. Siswa yang akan meninggalkan sekolah karena kondisi tertentu wajib lapor
ke piket dan diteruskan ke wakil kepala sekolah

ABSENSI
A. Ketidakhadiran
1. Jika siswa tidak hadir ke sekolah lebih dari 2 hari berturut-turut
maka harus membawa surat keterangan dokter bagi yang sakit dan surat
keterangan orang tua/wali siswa karena suatu keperluan disertai Orang tua.
2. Jika dalam 1 minggu siswa tidak hadir lebih dari 2 hari maka
orang tua/wali siswa di undang untuk hadir bertemu dengan Wali kelas/BK
3. Jika siswa tidak bisa menunjukkan surat keterangan dokter
atau surat keterangan orang tua/wali siswa atau tidak menghadirkan orang
tua/wali siswa dianggap absen

B. Ketidakhadiran Ujian semester dan Ujian Remedial


1. Siswa yang tidak hadir lebih dari 10% (minimm kehadiran 90%)
dalam satu bidang studi tidak diperkenankan mengikuti ujian semester, siswa
tersebut hanya diperkenankan mengikuti ujian remedial
52

2. Siswa yang tidak hadir pada saat ujian semester tanpa keterangan
yang dapat dipertanggung jawabkan tidak diperkenankan mengikuti ujian
semester susulan dan hanya diperkenankan mengikuti ujian remedial
3. Batas waktu untuk siswa yang akan mengikuti ujian semester susulan
adalah 2 hari setelah ujian semester berakhir, dan jika sampai batas waktu
yang ditentukan siswa bersangkutan tidak hadir maka hanya diperkenankan
mengikuti ujian remedial.

3. Laporan Hasil Belajar (LHB) Peserta Didik

Laporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
pada akhir semester dalam bentuk buku laporan pendidikan (raport), dan
menyampaikan laporan dimaksud kepada orang tua/wali peserta didik.

1. Laporan hasil belajar peserta didik oleh satuan pendidikan harus dapat
menggambarkan pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata
pelajaran. Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 2005 pasal 25 ayat (4) dijelaskan bahwa, Kompetensi Lulusan
mencakup SIKAP, PENGETAHUAN dan KETERAMPILAN, oleh karena
itu penilaian hasil belajar harus mencerminkan ketiga aspek kompetensi
dimaksud dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing mata
pelajaran.

2. Bentuk LHB dapat berupa buku , dengan catatan harus memenuhi seluruh
komponen LHB, yang mencakup
1. Identitas peserta didik
2. Format nilai hasil belajar peserta didik
3. Format ketercapaian kompetensi peserta didik
4. Program pengembangan diri
5. Akhlak mulia dan kepribadian
6. Ketidakhadiran
7. Catatan wali kelas
8. Keterangan pindah sekolah
9. Catatan prestasi peserta didik.
53

3. Nilai laporan hasil belajar per semester merupakan nilai kumulatif dari
hasil pencapaian standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) selama
peserta didik mengikuti pembelajaran pada semester yang terkait, yang diperoleh
melalui ulangan harian, ulangan tengah semerter, ulangan akhir semester dan
ulangan kenaikan kelas (untuk semester genap) termasuk hasil remedial. Hal ini
sesuai dengan karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
dikembangkan berbasis kompetensi. Proses pembelajaran berbasis kompetensi
menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) dan penilaian
berkelanjutan.
4. Pengisian LHB dapat dilakukan secara manual atau komputerisasi.
5. Penulisan buku induk dapat dilakukan secara manual atau komputerisasi
(disesuaikan dengan pelaksanaan penulisan LHB).
6. LHB disampaikan kepada peserta didik dan orang tua/wali peserta didik
setiap akhir semester.
54

TATA TERTIB, POINT DAN SANKSI PELANGGARAN SISWA


SMA NEGERI 2 TELUK BINTAN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

BAB 1
UPACARA
Pasal 1
Upacara setiap Hari Senin
1. Seluruh siswa SMA Negeri 2 Teluk Bintan diwajibkan mengikuti upacara
bendera setiap hari senin pagi, yang dipimpin oleh Kepala sekolah/Wakil Kepala
sekolah dan guru
2. Petugas Upacara terdiri dari pelajar secara bergiliran
3. Setiap pelajar harus mengikuti (mendengarkan dan memperhatikan) dengan
seksama dan hikmat.
4. Susunan upacara diatur oleh sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dalam upacara bendera. Untuk kerapian dan kelengkapan barisan dilapangan dibantu
oleh ketua kelas, Anggota paskib,Wali Kelas, Guru piket, Pembina OSIS, dan
WAKA Kesiswaan.

Pasal 2
Upacara Hari Besar nasional
1. Tertib Upacara Hari Besar nasional dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
atau petunjuk yang diterima oleh sekolah.
2. Setiap siswa mentaati tata tertib pelaksanaan dan melakukan/mengikuti
secara tertib dan teratur.

BAB II
TUGAS DAN KEWAJIBAN SISWA

Pasal 1
1. Sebelum berangkat ke sekolah atau ketempat lain siswa harus mohon diri
terlebih dahulu kepada orang tua/wali.
55

2. Sepulang dari sekolah siswa harus pulang langsung kerumah masing-


masing.
3. Dalam perjalanan pulang siswa harus dapat menunjukkan sikap yang baik
dengan mematuhi peraturan dan norma-norma yang berlaku dimasyarakat,
mematuhi peraturan lalu lintas.
4. Saat siswa mendapat tugas lain dari sekolah ke tempat lain, siswa harus
melaporkan kepada orang tua/wali terlebih dahulu
5. Bertemu dengan guru, orang tua, TU, Kepala Sekolah atau orang yang lebih
tua di jalan atau dimana saja harus memberi hormat/memberi salam

Pasal 2
Kegiatan Belajar
1. Siswa wajib mengikuti pelajaran yang dimulai dari jam 07.30 WIB masuk
pagi, sampai dengan selesai pembelajaran seperti yang diatur dalam jadwal
pelajaran.(wajib sholat berjamaah bagi muslim)
2. Siswa wajib berada disekolah sebelum pelajaran berlangsung.
3. Bagi siswa yang piket wajib hadir 15 menit sebelum lonceng tanda masuk
jam pertama.
4. Setelah lonceng tanda masuk jam pertama dibunyikan siswa harus berbaris
didepan ruang kelas masing –masing.
5. Pada saat jam pertama dan jam terakhir siswa harus berdo’a sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
6. Siswa wajib memberikan salam/penghormatan kepada guru yang masuk ke
kelas
7. Siswa wajib mengikuti kegiatan ulangan harian yang diberikan guru
8. Siswa wajib mengikuti pelajaran dengan tertib, sehingga tercipta suasana
yang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar
9. Siswa dilarang membawa barang atau alat elektronik (seperti Handphone, I-
phod, MP3 dan sejenisnya) yang tidak ada hubungannya dan dapat
mengganggu dalam proses belajar mengajar, bagi siswa yang melanggar,
barang/alat elektronik tersebut akan diamankan oleh pihak sekolah.
56

Pasal 3
Perijinan
1. Siswa yang tidak masuk sekolah karena suatu hal (sakit, keperluan lain)
wajib mengirimkan surat keterangan izin dari orang tua dan dilampiri surat
keterangan dokter bagi yang sakit.
2. Surat izin tidak mengikuti pelajaran dari orang tua /wali berlaku untuk 1
hari dan dikirimkan pada hari itu atau satu hari setelah masuk dan apabila lebih
dianggap alpa (tidak hadir).
3. Tidak menerima izin melalui sms.
4. Surat izin harus disampaikan pada Guru petugas piket harian dan
wali kelas
5. Siswa yang meninggalkan jam pelajaran karena sesuatu hal harus
ada izin dari orang tua diteruskan kepada guru kelas, dan guru piket.
6. Siswa tidak diijinkan meninggalkan jam pelajaran tanpa keterangan
izin dari guru piket atau kepala sekolah.
Pasal 4
Waktu istirahat
1. Pada waktu istirahat siswa dilarang berada didalam ruangan kelas
kecuali ada tugas yang diberikan, sakit, dan alasan lain yang dapat diterima

Pasal 5
Waktu Pulang
1. Para pelajar boleh pulang apabila jadwal pelajaran berakhir/selesai
dilaksanakan, kecuali ada izin pulang sebelum waktunya karena sesuatu hal
(mendadak sakit, guru rapat dan lain-lain)
2. Pada waktu pulang siswa harus segera pulang ke rumah.

Pasal 6
Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan
1. Setiap siswa bertanggung jawab terhadap keamanan, kebersihan,
keindahan, kekeluargaan, ketertiban dalam kelas, halaman gedung sekolah.
2. Setiap kelas harus membentuk regu kerja/ piket harian bersama
untuk melaksanakan hal tersebut di atas sesuai dengan tanggung jawabnya
masing-masing.
3. Dilarang membawa senjata tajam, narkoba, dan sejenisnya lainnya.
57

4. Para pelajar yang membawa kendaraan bermotor roda dua, roda


empat diwajibkan mempunyai SIM dan mematuhi segala peraturan yang telah
ditetapkan oleh satlantas, memarkir kendaraannya ditempat yang telah
ditetapkan untuk siswa atau tempat lain lain yang diperbolehkan.
5. Diwajibkan memakai helm demi keselamatan.

Pasal 7
Pakaian Seragam sekolah
1. Selama masih berstatus sebagai siswa SMA Negeri 2 Teluk Bintan,
maka siswa wajib menggunakan pakaian seragam sekolah dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Umum
1) Sopan, rapi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan sekolah.
2) Seragam putih abu-abu pada hari senin dan selasa
3) Seragam khusus pada hari Rabu
4) Seragam pramuka pada hari kamis
5) Seragam baju kurung pada hari jum’at
b. Ketentuan pakaian seragam putra
1) Celana panjang warna abu-abu dan baju putih dengan dilengkapi
lambang Osis, Lokasi sekolah, papan nama dan lambang sekolah.
2) Memakai kaos dalam berwarna putih dan baju harus dimasukkan
rapi dengan memakai ikat pinggang warna hitam OSIS sesuai dengan petunjuk
sekolah
3) Model celana dan baju dibuat sesuai dengan petunjuk sekolah
4) Memakai sepatu hitam (bukan sepatu fashion) dan berkaos kaki
putih
5) Panjang baju minimal 15 cm dibawah pinggang.
c. Ketentuan pakaian seragam putri
1) Rok panjang warna abu-abu dan baju putih dengan dilengkapi
lambang Osis, Lokasi sekolah, papan nama dan lambang sekolah.
2) Bagi yang beragam muslim diwajibkan memakai kerudung/Jilbab
sesuai yang sudah diatur.
3) Memakai kaos dalam berwarna putih dan baju harus dimasukkan
dengan memakai ikat pinggang OSIS warna hitam sesuai dengan petunjuk
sekolah
58

4) Model rok dan baju dibuat sesuai dengan petunjuk sekolah


5) Memakai sepatu hitam (bukan sepatu fashion) dan berkaos kaki
putih
6) Panjang baju minimal 15 cm dibawah pinggang.
2. Pakaian Olahraga
1. Pada saat mengikuti pelajaran olahraga siswa wajib mengenakan
pakaian olah raga yang ditetapkan sekolah
2. Setelah selesai olahraga siswa diwajibkan memakai pakaian seragam
sekolah kembali sesuai dengan ketentuan sekolah
3. Pakaian olah raga wajib dipakai pada hari kamis.

Pasal 8
Penampilan
1. Siswa putra
a. Rambut dipotong pendek dan rapi, serta tidak dicat berwarna.
b. Kuku dipotong pendek dan tidak dicat
c. Tidak memakai asesoris (gelang/kalung/cincin dan sejenisnya)
d. Tidak bertato, bertulis atau bergambar sekalipun dengan alat tulis
e. Tidak bertindik
2. Siswa putri
a. Rambut siswi putri yang panjang harus di ikat rapi.
b. Tidak bermake up dan memakai perhiasan secara berlebihan
c. Rambut siswa putri tidak boleh dicat
d. Kuku dipotong pendek dan tidak dicat
e. Tidak bertato, bertulis atau bergambar sekalipun dengan alat tulis
f. Tidak bertindik lebih dari satu pasang

Pasal 9
Etika pergaulan
Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah siswa hendaknya:
1. Menerapkan 5 S saat bertemu dengan guru, karyawan, teman, dan tamu
diikuti dengan berjabat tangan.
2. Menerapkan nilai-nilai kesopanan dan nilai-nilai agama dalam pergaulan.
3. Menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, teman, sekolah. Masyarakat dan
agama dimanapun berada.
59

4. Tidak boleh menikah selama menjadi siswa


5. Tidak boleh berpacaran dan berzina selama berstatus siswa

Pasal 10
Kegiatan Pengembangan Diri, Kegiatan Ekstrakurikuler
Dan Kegiatan lain
1. Siswa wajib hadir dalam kegiatan kerohanian setiap hari jum’at
2. Siswa wajib mengikuti senam pagi setiap hari kamis
3. Siswa kelas X dan XI wajib mengikuti kegiatan pengembangan diri setiap
hari jumat sesuai dengan pilihan siswa.
4. Siswa wajib mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri
sesuai dengan pilihan siswa
5. Siswa wajib mengikuti kegiatan-kegiatan yang ditentukan oleh sekolah.
6. Setiap kegiatan yang diadakan di luar sekolah yang melibatkan siswa
disertai dengan pemberitahuan resmi dari sekolah untuk orang tua/wali siswa.
7. Siswa wajib mengikuti kegiatan adiwiyata
Pasal 11
Ulangan Umum
1. Siswa wajib mengikuti Ulangan Umum
2. Syarat kenaikan kelas atau kelulusan :
a. Mempunyai nilai tugas, ulangan harian dan ulangan umum
b. Mempunyai nilai ekstrakurikuler dan pengembangan diri untuk siswa kelas
X dan XI
c. Mempunyai nilai kesopanan dan keagamaan
d. Kehadiran minimal 85 %
e. Jumlah poin pelanggaran ≤ 60
Lunas administrasi sekolah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
f. Mematuhi tata tertib sekolah

Pasal 12
Keuangan
1. BP3 harus dilunasi selambat-lambatnya pada tangal 10 pada bulan yang
bersangkutan.
2. Dana-dana lain yang sah dilunasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Dana-dana sosial yang sifatnya insidentil diatur dikelas masing-masing.
60

BAB III
Pasal 1

LARANGAN-LARANGAN DAN POIN PELANGGARAN

NO PELANGGARAN POIN
A KEGIATAN BELAJAR
1 PROSES BELAJAR MENGAJAR
a. Membuat gaduh di dalam dan di luar sehingga
2
  mengganggu proses belajar
  b. Tidur dikelas saat pelajaran berlangsung 2
c. Tidak konsentrasi mengikuti pelajaran karena
2
  bermain dengan suatu benda
  d. Makan/minum saat pelajaran berlangsung 2
  e. Meninggalkan jam pelajaran tanpa keterangan dari guru piket 3
f. Membuat gaduh saat pelajaran berlangsung sehingga
4
  mengganggu proses belajar
  g. Melakukan kecurangan pada saat ulangan/ ujian berlangsung 5
  h. Menjual belikan bocoran soal ujian semester atau ujian akhir 30
   
2 PENAMPILAN
  a. Memakai sepatu sandal, sepatu fashion, sandal, dan selop 2
b. Anggota bagian tubuh tertentu di tindik, diberi asessoris dan
2
  tato
c. Memakai make up berlebihan (menggunakan lipstik, rambut
3
  alis Dihilangkan /dicukur, asesoris berlebihan.
d. memakai ikat pinggang yang diberi ornamen logam atau benda
4
  lain yang dapat difungsikan sebagai senjata
  e. Membawa alat elektronik (handphone, i-Pod, dan sejenisnya) 10
3 KENDARAAN
a. Menghidupkan sepeda motor ditempat parkir atau dihalaman
3
sekolah sehingga mengganggu proses belajar mengajar
  b. Mengendarai kendaraan di halaman sekolah sehingga 4
61

mengganggu kegiatan belajar mengajar


c. Tidak memakai helm bagi yang menggunakan kendaraan
3
bermotor
d. Tidak Memakai knalpot motor diluar standard / memakai
4
  knalpot motor yang menimbulkan keributan
MAKAN/MINUM DILUAR LINGKUNGAN SEKOLAH SAAT
3
4 ISTIRAHAT
5 BERBICARA KOTOR/ MENGUMPAT 5
TIDAK MEMBAYAR SAAT MAKAN/MINUM/ MEMBELI
10
6 BARANG DI KANTIN/ KOPERASI SEKOLAH
7 MEROKOK
  a. Membawa rokok dilingkungan SMA Negeri 2 Teluk Bintan 5
  b. Merokok dilingkungan SMA Negeri 2 Teluk Bintan 50
c. Merokok diluar lingkungan SMA Negeri 4 dengan memakai
  atribut
  SMA Negeri 2 Teluk Bintan 25
8 MEMPROVOKASI BERBUAT NEGATIVE 15
9 MERUSAK FASILITAS SEKOLAH
  a. Merusak fasilitas sekolah 20
  b. Merusak fasilitas umum 15
10 KEJUJURAN
a. Berbohong, sehingga menimbulkan perasaan tidak senang pada
5
orang lain
b. Menipu orang, sehingga menimbulkan kerugian moral dan
40
material
MEMALAK/MENGOMPAS/ MEMERAS/ DILINGKUNGAN
SEKOLAH ATAU DILUAR SEKOLAH DENGAN 40
11 MENGGUNAKAN ATRIBUT SEKOLAH
12 ORGANISASI
a. Ramai/ mengganggu kekusyukan saat mengikuti rangkaian
20
ibadah Shalat
b. Memakai atau menggunakan atribut atau simbol organisasi
20
yang tidak sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah
c. Membentuk, mengikuti dan mengembangkan organisasi 40
62

yang tidak sesuai dengan visi, misi sekolah


13 JUDI
Membawa,menyediakan tempat,bermain alat judi dan berjudi 90
14 MENCURI DAN MENGGELAPKAN BARANG ATAU UANG 40
MELAKUKAN PERBUATAN ASUSILA DIDALAM ATAU
60
15 DILUAR LINGKUNGAN SEKOLAH
16 MELAKUKAN PELECEHAN SEKSUAL 50
17 PORNOGRAFI
Membawa,menampilkan,menggunakan dan menjual
belikan/mengedarkan sesuatu benda/ barang yang mengandung 40
unsur pornografi/ haram
18 SENJATA
a. Membawa senjata tajam 25
b. Membawa dan menggunakan senjata api 100
19 MENGANCAM
a. Mengancam teman secara lisan atau tulisan 45
b. Mengancam kepala sekolah, guru atau karyawan secara lisan
80
atau Tertulis
c. Mengancam orang lain secara lisan atau tertulis 45
d. Mengancam teman dengan sesuatu alat atau benda 60
e. Mengancam kepala sekolah, guru atau karyawan dengan
80
dengan sesuatu benda
f. Mengancam orang lain dengan sesuatu benda 50
20 MELUKAI ORANG LAIN 70
21 BERKELAHI SESAMA WARGA SEKOLAH
a. Memprovokasi terjadinya perkelahian 40
b. Memulai terjadi perkelahian 45
c. terlibat dalam perkelahian 50
BERKELAHI DENGAN ORANG LAIN SELAIN WARGA
22 SEKOLAH
a. Memprovokasi terjadinya perkelahian 50
b. Memulai terjadi perkelahian 55
c. Terlibat dalam perkelahian 60
63

23 PENGANIAYAAN
a. Menganiaya atau mengeroyok teman sekolah atau orang lain 60
b. Menganiaya atau mengeroyok kepala sekolah, guru, karyawan 100
24 BAHAN PELEDAK
a. Membawa bahan peledak 40
b. Meledakkan bahan peledak dengan akibat ringan 50
c. Meledakkan bahan peledak dengan akibat berat/ fatal 100
25 MINUMAN KERAS
Membawa,mengedarkan,meminum,menyediakan tempat untuk
100
minuman keras di sekolah
26 NARKOBA
Membawa,Mengkonsumsi,Mengedarkan,menyediakan tempat
100
untuk NARKOBA disekolah
Melakukan zinah ( hubungan mengacu ke sex/ sex, menikah,
100
27 hamil, menghamili diluar nikah)
28 Melakukan tindakan kriminal Membunuh 100
B KERAJINAN /DISIPLIN
1 KEGIATAN BELAJAR
a. Terlambat mengikuti pelajaran lebih dari 5 menit setelah
1
pergantian pelajaran tanpa keterangan
b. Tidak mengikuti kegiatan pratikum tanpa keterangan 2
c. Tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tanpa keterangan 2
d. Tidak mengikuti pelajaran/meninggalkan jam pelajaran tanpa
20
ijin
e. Bagi siswa yang pergi kekantin pada jam efektif pelajaran 2
2 KEHADIRAN
a. Terlambat hadir lebih dari jam 07.00 WIB dengan tidak
1
disengaja
b. Terlambat hadir lebih dari jam 07.00 WIB dengan disengaja 5
c. Masuk kelas tidak dari jam pertama tanpa keterangan yang
5
benar
d. Tidak mengikuti upacara bendera 10
64

e. Tidak masuk selama satu hari tanpa keterangan atau dengan


10
keterangan palsu
3 KEGIATAN KEAGAMAAN
a. Tidak Mengikuti jam'ah sholat dzuhur 10
b. Tidak mengikuti kegiatan rohani pada hari jum’at 10
c. Tidak mengikuti Kegiatan Hari Besar Islam 10
C KERAPIAN
1 PAKAIAN SERAGAM
a. Baju laki-laki tidak dimasukkan 2
b. Ujung celana/ rok dibelah lebih dari 10 cm 2
c. Ujung celana/rok tidak jahit 2
d. Memakai celana rangkap berupa celana seragam dan training
2
saat pelajaran olahraga
e. Bahan baju, rok, kerudung yang tidak sesuai dengan ketentuan
2
sekolah
f. Tidak memakai tanda lokasi sekolah dll 2
g. Tidak memakai seragam sesuai dengan ketentuan harinya 2
h. Tidak memakai kaos dalam warna putih polos 2
i. Tidak memakai seragam olahraga saat pelajaran olahraga 2
j. Tidak memakai ikat pinggang 2
k. Memakai baju, celana yang tidak sesuai dengan ketentuan
10
sekolah
2 Rambut
a. Rambut dipotong mengikuti mode yang aneh-aneh 5
b. Rambut menutup alis mata, tengkuk atau telinga 5
3 KENDARAAN
a. Memarkir kendaraan tidak tertib sehingga mengganggu
3
pengguna parkir yang lain
b. Memarkir kendaraan tidak ditempat parkir yang sudah
4
ditentukan
  c. Berada di luar lokasi parkir kendaraan selama jam sekolah 5
D KEBERSIHAN
  a. Baju, Celana, rok, tas/buku,atribut sekolah ditulisi/digambari 4
dengan tulisan/gambar-gambar tertentu yang dinilai tidak etis
65

menurut etika
  b. Kuku panjang/dicat 4
  c. Rambut dicat berwarna 5
  d. Membuang sampah tidak pada tempatnya 3
  e. Merusak tanaman/taman yang ada dilingkungan sekolah 3
E MENGOTORI FASILITAS
a. Mengotori fasilitas sekolah dengan bahan yang sulit
15
  dibersihkan
b. Mengotori fasilitas umum dengan bahan yang sulit dibersihkan 15
c. Tidak melaksanakan tugas piket sesuai jadwal
5

BAB IV
PASAL 1
KETENTUAN PENGURANGAN POIN PELANGGARAN

Ayat 1
Pengurangan poin pelanggaran dapat diambil oleh siswa yang telah mencapai poin ≥60 dan
berfungsi untuk mengurangi poin pelanggaran
Ayat 2
Batas maksimum poin siswa apa bila poin sudah mencapai 60

PASAL 2
JENIS-JENIS KEGIATAN PENGURANGAN POIN PELANGGARAN

JENIS-JENIS KEGIATAN
PENGURANGAN POIN POIN
  PELANGGARAN
A KEDISIPLINAN  
1. KEHADIRAN  
Masuk sekolah dan tidak terlambat selama
6 hari berturut-turut, apabila 1 hari 3
  melanggar poin hangus
66

2. KEGIATAN BELAJAR  
Mengikuti kegiatan belajar dengan tertib
3
  dan disiplin selama 6 hari berturut
3. JAMAAH SHOLAT DZUHUR 5
  Melantunkan Adzan dan Iqomah 2
4. PRATIKUM
Mengikuti kegiatan pratikum sebanyak 3 x
3
  berturut-turut dengan tertib dan disiplin
EKSTRAKURIKULER DAN
5. PENGEMBANGAN DIRI
a. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan
pengembangan diri sebanyak 3 x 5
berturut-turut dengan tertib dan disiplin
b. Aktif sebagai pengurus inti kegiatan
3
ekstrakurikuler
MENGADAKAN KEGIATAN
5
6. KEAGAMAAN YANG DISETUJUI
MENGADAKAN KEGIATAN SOSIAL
3
7. YANG DISETUJUI
B. ORGANISASI DAN PRESTASI
1. PRESTASI AKADEMIK DISEKOLAH
a. a. Juara I di kelas 10
b. b. Juara II di kelas 8
c. c. Juara III di kelas 6
d. d. Juara I paralel di kelas 14
e. e. Juara II paralel di kelas 12
f. f. Juara III paralel di kelas 10
2. PRESTASI UMUM
A. a. Tingkat Kota/kabupaten
  a) Juara I 15
  b) Juara II 14
  c) Juara III 13
B. b. Tingkat Propinsi
67

  a) Juara I 20
  b) Juara II 19
  c) Juara III 18
C. c. Tingkat Nasional
  a) Juara I 25
  b) Juara II 24
  c) Juara III 23
d.Prestasi dalam kegiatan tingkat
30
internasiol
C. KEAGAMAAN
1. Menjadi muazin dan iqomah di sekolah
2
(1 x)
2. Membersihkan tempat wudu dan
3
mengisinya 1 x
3. Mengisi ceramah / kultum 1 x 5
D. UMUM
a. Bertindak sebagai petugas upacara di
sekolah maupun mewakili sekolah 2
dengan baik
b. Bertindak sebagai petugas upacara
diluar sekolah mewakili sekolah 5
  dengan baik
c. Menjadi peserta dalam lomba
(akademik dan non akademik ) tingkat 3
sekolah
d. Menjadi peserta dalam lomba
(akademik dan non akademik ) tingkat 5
kota/kabupaten
e. Menjadi wakil sekolah (peserta) dalam
lomba (akademik dan non akademik ) 10
tingkat Propinsi
f. Membersihkan atau mengadakan
penghijauan di lingkungan sekolah 5
dengan baik (Adiwiyata)
68

Pasal 3
WAKTU PENGURANGAN POIN

Pengurangan poin pelanggaran dilakukan 1x dalam satu tahun dengan melakukan kegiatan yang
ditentukan sekolah

BAB IV
POIN, SANKSI, JENIS PEMBINAAN DAN PELAKSANA PEMBINAAN

Jumlah poin di hitung dan diberlakukan selama menjadi siswa SMA N 2 TELUK BINTAN

NO POIN SANKSI TAHAPAN PEMBINAAN KETERANGAN


1. pengarahan/ bimbingan
Pembinaan (keagamaan, fisik, sosial 1. guru BK
1 0-24 tahap 1 dll)
    2. tim ketertiban /guru piket
3. Wali Kelas
2. Surat pernyataan 4.Guru Agama dan PKN
      5.Semua Guru
peringatan 1. Surat peringatan tertulis
1. wali kelas
2 25-30 tertulis 1 pertama
2. Surat Pemberitahuan ke
2. Guru BK
    ortu/wali murid
3. pengarahan/bimbingan
(keagamaan, fisik, sosial 3. Tim ketertiban /guru piket
    dll)
      4. Guru Agama dan PKN
1. pengarahan/ bimbingan
pembinaan (keagamaan, fisik, sosial 1. guru BK
3 31-60 tahap II dll)
2. Surat Pemberitahuan/
panggilan ke ortu/wali  2. tim ketertiban /guru piket
    murid
3. Orang tua/wali murid
 3. wali kelas
    mendampingi siswa di
ruang BK selama 1minggu
 
     
Peringatan 1. Surat peringatan tertulis
1. guru BK
4 61-75 tertulis 2 kedua bermatrai
2. Surat pemberitahuan/
panggilan ke ortu/wali 2. tim ketertiban /guru piket
    murid kedua
3.pengarahan/bimbingan 3. wali kelas
(keagamaan, fisik, sosial 4. Waka Kesiswaan
    dll) 5. Semua guru
      4. Konferensi kasus  
5 76-99 Pembinaan 1. pengarahan/ bimbingan 1. wali kelas
tahap III (keagamaan, fisik, sosial
69

dll)
2.Surat pemberitahuan/
panggilan ke ortu/wali 2. Guru BK
    murid
3. Surat pernyataan
3. tim ketertiban / guru piket
    bermaterai
4. Orang tua mendampingi
siswaruang BK selama 2 4. Waka kesiswaan
    minggu
5. kepala sekolah
    5. Konferensi kasus
       6. Semua Guru
Dikembalikan
6 100 Orang tua menarik siswa Orang tua
ke Orang tua
dari SMA N 2 TELUK
pihak sekolah
      BINTAN

BAB V
Pasal 1
NILAI KEPRIBADIAN SISWA (PERILAKU, KERAJINAN/ KEDISIPLINAN,
KERAPIAN, DAN KEBERSIHAN)

1. Perhitungan poin pelanggaran dilakukan selama Satu tahun dan pelaporan dilakukan setiap
akhir pecan

POIN KRITERIA NILAI RAPOR


0-15 Baik sekali A
16-30 Baik B
31-50 Cukup C
51-75 Kurang D
76-99 Sangat kurang E
≥ 100 Dikembalikan ke orang tua  

2. Siswa yang mencapai poin ≥ 75 akan dipertimbangkan dalam penentuan naik


kelas atau kelulusan

BAB VI
KETENTUAN LAIN

1. Hal- hal yang belum tercantum dan diatur dalam ketentuan ini akan diatur kemudian dan
akan dituangkan dalam ketentuan tambahan tersendiri yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
2. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam perjanjian ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
70

Kepala SMA Negeri 2 Teluk Bintan Pangkil, Juli 2019


Waka
Kesiswaan

MARTELIA PUSPA, S.Pd SYAHNIRATI, S.Pd.I


NIP.19750304 200312 2 007 NRPTK. 2017.01.1.0247

Mengetahui
Ketua Komite

LIYANA
71

Penetapan Kelulusan Ujian Sekolah


1.Sekolah penyelenggara ujian menetapkan nilai minimal /batas kelulusan untuk setiap mata
pelajaran yang diujikan.
2.Penentuan batas kelulusan perlu mendapat pertimbangan dari Komite Sekolah dan dilaporkan
ke Dinas Pendidikan Provinsi / Kanwil dan Dinas Pendidikan Kota
3.Penentuan batas kelulusan diumumkan kepada siswa, orang tua siswa,dan masyarakat paling
lambat 2 ( dua) bulan sebelum ujian dilaksanakan.
4.Peserta Ujian dintyatakan lulus apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki nilai rata-rata 6,00 , baik untuk ujian tertulis maupu praktek
b. Mencapai nilai minimal batas lulus untuk setiap matapelajaran sesuai yang telah ditentukan
sekolah .
5. Penentuan Kelulusan Ujian Sekolah ditentukan melalui rapat dewan pendidik.

BAB. IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan disusun dan disesuikan setiap tahun oleh sekolah untuk mengatur waktu
kegiatan pembelajaran. Pengaturan waktu belajar mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
72

KALENDER PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2018/2019


BULAN BULAN BULAN
JULI 2018 AGUSTUS 2018 SEPTEMBER 2018
HARI HARI HARI
MINGGU 1 8 15 22 29 MINGGU 5 12 19 26 MINGGU 2 9 16 23 30
SENIN 2 9 16 23 30 SENIN 6 13 20 27 SENIN 3 10 17 24
SELASA 3 10 17 24 31 SELASA 7 14 21 28 SELASA 4 11 18 25
RABU 4 11 18 25 RABU 1 8 15 22 29 RABU 5 12 19 26
KAMIS 5 12 19 26 KAMIS 2 9 16 23 30 KAMIS 6 13 20 27
JUM'AT 6 13 20 27 JUM'AT 3 10 17 24 31 JUM'AT 7 14 21 28
SABTU 7 14 21 28 SABTU 4 11 18 25 SABTU 1 8 15 22 29
16 - 18 Juli : LPS 17 Agustus : HUT Kemerdekaan RI 11 September : Tahun Baru Islam 1440 H
22 Agustus : Hari Raya Idul Adha 1439 H

BULAN BULAN BULAN


OKTOBER 2018 NOVEMBER 2018 DESEMBER 2018
HARI HARI HARI
MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 4 11 18 25 MINGGU 2 9 16 23 30
SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 5 12 19 26 SENIN 3 10 17 24 31
SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 6 13 20 27 SELASA 4 11 18 25
RABU 3 10 17 24 31 RABU 7 14 21 28 RABU 5 12 19 26
KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 1 8 15 22 29 KAMIS 6 13 20 27
JUM'AT 5 12 19 26 JUM'AT 2 9 16 23 30 JUM'AT 7 14 21 28
SABTU 6 13 20 27 SABTU 3 10 17 24 SABTU 1 8 15 22 29
20 Nov : Maulid Nabi Muhammad SAW 3 - 14 Des : Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil
15 Des : Pembagian Raport Smt Ganjil
17 - 29 Des 2018 : Libur Smt Ganjil
25 Des : Hari Natal

BULAN BULAN BULAN


JANUARI 2019 FEBRUARI 2019 MARET 2019
HARI HARI HARI
MINGGU 6 13 20 27 MINGGU 3 10 17 24 MINGGU 3 10 17 24 31
SENIN 1 7 14 21 28 SENIN 4 11 18 25 SENIN 4 11 18 25
SELASA 1 8 15 22 29 SELASA 5 12 19 26 SELASA 5 12 19 26
RABU 2 9 16 23 30 RABU 6 13 20 27 RABU 6 13 20 27
KAMIS 3 10 17 24 31 KAMIS 7 14 21 28 KAMIS 7 14 21 28
JUM'AT 4 11 18 25 JUM'AT 1 8 15 22 JUM'AT 1 8 15 22 29
SABTU 5 12 19 26 SABTU 2 9 16 23 SABTU 2 9 16 23 30
1 Januari : Tahun Baru Masehi 2019 5 Feb : Tahun Baru Imlek 2570 6 Maret : Hari Raya Nyepi
18 - 23 maret : USBN Tingkat SLTA

BULAN BULAN BULAN


APRIL 2019 MEI 2019 JUNI 2019
HARI HARI HARI
MINGGU 7 14 21 28 MINGGU 5 12 19 26 MINGGU 2 9 16 23 30
SENIN 1 8 15 22 29 SENIN 6 13 20 27 SENIN 3 10 17 24
SELASA 2 9 16 23 30 SELASA 7 14 21 28 SELASA 4 11 18 25
RABU 3 10 17 24 RABU 1 8 15 22 29 RABU 5 12 19 26
KAMIS 4 11 18 25 KAMIS 2 9 16 23 30 KAMIS 6 13 20 27
JUM'AT 5 12 19 26 JUM'AT 3 10 17 24 31 JUM'AT 7 14 21 28
SABTU 6 13 20 27 SABTU 4 11 18 25 SABTU 1 8 15 22 29
8 - 9 April : UN Utama SLTA 5 - 6 Juni : Hari raya Idul Fitri 1440 H
3 April : Isra Mi'raj 19 Mei : Hari Raya W aisak 30 Mei - 11 Juni : libur sebelum dan sesudah
19 April : Wafat Isa Almasih 30 Mei : Kenaikan Isa Almasih Hari Raya Idul Fitri
4 Mei : libur satu hari sebelum ramadhan 12-27 Juni : Penilaian Akhir Semester (PAS) genap
5-6 Mei : libur dua hari pertama bulan ramadhan 29 Juni : Pembagian rapor Smt genap

BULAN Banyak Pekan Semester Ganjil Banyak Pekan Semester Genap


JULI 2019
HARI Bulan Tidak Bulan Tidak
semua Ef ektif
Efektif semua Ef ektif
Efektif
MINGGU 1 8 15 22 29
SENIN 2 9 16 23 30 Juli 4 3 1 Jan 5 0 4
SELASA 3 10 17 24 31 Agst 5 0 5 Feb 4 0 5
RABU 4 11 18 25 Sept 4 0 4 Mar 4 1 3
KAMIS 5 12 19 26 Okt 5 0 4 April 4 1 3
JUM'AT 6 13 20 27 Nov 4 0 5 Mei 5 0 5
SABTU 7 14 21 28 Des 4 4 0 Juni 4 4 0
2 - 14 juli : Libur Semester Genap Jumlah 26 7 19 Jumlah 26 6 20
73

Pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran adalah
sebagi berikut:

Permulaan Tahun Pelajaran

Permulaan tahun pembelajaran dimulai pada hari Senin minggu ketiga bulan Juli, atau apabila hari
tersebut merupakan hari libur, maka permulaan tahun pelajaran dimulai pada hari berikutnya yang
bukan hari libur.

Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan pengaturan sebagai
berikut:

- kelas X melaksanakan Masa Orientasi Sekolah (MOS)

- kelas XI melaksanakan Pembagian Jadwal belajar

- kelas XII Melaksanakan Pembagian Jadwal belajar.

Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran menjadi semester 1
(satu) dan semester 2 (dua).

Kegiatan pembelajaran Rombel Page ( kelas X, XI dan XII ) :

HARI WAKTU BELAJAR


Senin 07.30 – 14.00
Selasa 07.30 – 14.00
Rabu 07.30 – 14.00
Kamis 07.00 – 13.30
Jum’at 07.30 – 11.10
Sabtu 07.30 – 13.30

Sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah, waktu pembelajaran efektif belajar ditetapkan
sebanyak 42 minggu untuk setiap tahun pelajaran.
74

Kegiatan Tengah Semester

Kegiatan tengah semester direncanakan selama 5 (lima) hari. Kegiatan tengah semester akan
dilaksanakan sesuai dengan jadwal harian mengajar

Libur Sekolah

Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, pemerintah pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota untuk tidak diadakan proses pembelajaran di sekolah. Penentuan hari libur
memperhatikan ketentuan berikut ini.:

 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan.

 Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal penentuan hari libur


umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Jadwal Kegiatan
Rencana kegiatan sekolah tahun pelajaran 2019/2020 adalah sebagaimana tertera pada tabel
berikut ini.
JADWAL KEGIATAN TAHUN 2018/2019

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN

1 Rapat Persiapan PPDB    


Penerimaan Peserta Didik
2 01 - 06 Juli 2019
Baru  
Rapat Persiapan KBM
3 15 Juli 2019
Semester I  
Hari pertama tahun pelajaran
4 15 Juli 2019
2019/2020  
Pengenalan Lingkungan
5 Sekolah (PLS) Peserta didik 15-17 Juli 2019
Kelas X  
Setiap Hari Senin
6 Rapat Koordinasi TU
Minggu Kedua 1 X 1 bulan
Setiap Hari Rabu
7
Rapat Kordinasi Wali kelas Minggu Ketiga 1 X 1 bulan
75

Setiap Hari Rabu


8 Rapat Koordinasi Staf & wakil
Minggu Kedua 1 X 1 bulan
Rapat Pleno Komite ( OT
9
Peserta didik Baru )  
10 Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus 2019 Upacara
11 Ujian Tengah semester 7 - 12 Oktober 2019  
12 Remedial/Pengayaan 14-19 Oktober. 2019 Diluar jam Intra
13 Ujian Semester 2-9 Desember 2019  
14 Remedial/Pengayaan 10 - 12 Desember 2019 Diluar jam Intra
15 Pembagian LHB 14 Desember 2019  
16 Desember 2019 - 01
16 Libur Semester 1
Januari 2020 Tadabur Alam
17 Hari pertama semester 2 02 Januari 2020  
Rapat Pembentukan Panitia
18 13 Februari 2020
US/UN
19 Mid semester 02-7 Maret 2020  
20 Remedial/Pengayaan 9-12 Maret 2020  
21 Ujian Praktik 04 - 09 Maret 2020 Perkiraan
22 USBN 16 – 24 Maret 2020
23 Ujian Nasional 13 – 15 April 2020 Perkiraan
Libur 1 hari sebelum
24
Ramadhan 23 April 2020
25 Libur 2 hari awal Ramadhan 24 – 25 April 2020
26 Rapat Kelulusan 16 Mei 2020
Libur sebelum dan sesudah
27
Idul Fitri 22 Mei – 1 Juni 2020
Penilaian Akhir Semester
28
(PAS) Genap 8 -16 Juni 2020 Perkiraan
29 Remedial/Pengayaan 16 -20 Juni 2020  Perkiraan
30 Rapat Kenaikan Kelas 26 Juni 2020 Perkiraan
31 Pembagian LHB 27 Juni 2020  Perkiraan
32 Rapat Kerja Sekolah 01 Juli 2020  Perkiraan
76

BEBERAPA PENGERTIAN / ISTILAH

KURIKULUM adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) adalah kurikulum operasional


yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, dan silabus.

SILABUS adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus
merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN merupakan bagian dari perencanaan proses


pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

PENUGASAN TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi


pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.

KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

KALENDER PENDIDIKAN adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu
efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

PERMULAAN TAHUN PELAJARAN adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada


awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
77

MINGGU EFEKTIF BELAJAR adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran.

WAKTU PEMBELAJARAN EFEKTIF adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,


meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

WAKTU LIBUR adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal.

Anda mungkin juga menyukai