Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dapat tercapai bila pengelolaan manajemen

sekolah dan kegiatan pembelajaran berlangsung benar dan baik serta mengacu pada 8

Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) sesuai dengan PP RI Nomor 4 Tahun 2022.

Dalam hal ini kepala sekolah tidak semata-mata sebagai seorang kepala sekolah, tetapi

menjadi seorang pemimpin profesional dengan tanggung jawab yang luas dan langsung

sebagai pengendali terhadap semua keberhasilan di lembaganya, baik tanggung jawab dalam

hal managemen maupun akademik. Semua kegiatan di sekolah yang dilaksanakannya

senantiasa mendapat pengawasan dan social control dari pemerintah dan masyarakat dimana

lembaga itu berada.

Dalam hal ini keberadaan Kepala Sekolah dituntut untuk memiliki kemampuan

dalam tugas dan fungsinya secara professional. Dengan demikian Kepala Sekolah yang

diberi tugas , tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang

untuk melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian pada satuan pendidikan terhadap

penyelenggaraan pendidikan ( bidang manajerial ) dan meningkatkan kualitas Proses

Pembelajaran ( bidang Akademik ).

Dengan adanya penilaian dan pembinaan dari Kepala Sekolah yang terarah dan

terprogram mampu memperbaiki mutu kinerjanya dalam meningkatkan profesionalitasnya

serta untuk peningkatan mutu pendidikan di satuan pendidikan yang senantiasa diharapkan

peningkatannya agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk mewujudkan harapan

tersebut, kepala sekolah harus mempunyai program kerja yang jelas dan terarah. Oleh karena

itu kepala sekolah harus menyusun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) sesuai dengan

hasil analisis Rapor Pendidikan yang menggambarkan kondisi sekolah dilihat dari pencapaian

indikator dan nilai yang dicapai satuan pendidikan berdasarkan hasil Asesmen Nasional yang

1
terdiri dari 5 indikator prioritas Kemendikbudristek yaitu literasi, numerasi, karakter,

keamanan, dan kebhinekaan yang mendukung pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan.

B. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan

Visi Sekolah
“ Mewujudkan Pendidikan Berkualitas, Cerdas, Kompetitif, Berakhlak dan
Berkarakter”

Misi Satuan Pendidikan


Mengacu pada visi di atas maka Misi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan PBM yang efektif, disiplin dantanggung jawab


2. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK
3. Menyiapkan generasi yang berkarakter dan berakhlak mulia
4. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif dan inovativ sesuai
perkembangan zaman
5. Meningkatkan kemampuan guru dalam PBM dan Ekstrakurikuler
6. Membangun kerjasama yang harmonis
7. Meningkatkan kerjasama guru dengan komite sekolah dan wali murid

Tujuan Satuan Pendidikan

Sejalan dengan tujuan pendidikan dasar dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun

2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka

tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut :

1. Tujuan Jangka Pendek (1 tahun ke depan)

Mengacu pada Visi dan Misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, tujuan

sekolah dalam memperoleh pendidikan adalah:

1. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam PBM dikelas berbasis pendidikan karakter

2. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran yang aktif pada semua mata

pelajaran

3. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan

4. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah

2
5. Memanfaat, memelihara fasilitas mendukung proses pembelajaran berbasis TIK

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan kognitif
peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup sesuai bakat dan
minatnya.

b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid dengan sistem
digitalisasi.

c. Meningkatnya kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.

d. Membudayanya gerakan kebersihan sebagian daripada iman.

e. Meningkatnya kecintaan dan kebanggan terhadap potensi daerah.

f. Melakukan kerjasama dengan stakeholder daerah atau perusahaan untuk merancang


program pembelajaran berbasis budaya lokal.

g. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk memberikan solusi
dalam kehidupannya.

h. Terselenggaranya kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam mengembangkan


prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.

3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Terbentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dalam
toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan kecintaan
pada budaya lokal.
e. Terjalinnya kerjasama dengan pihak luar (dunia usaha) untuk melengkapi program
sekolah yang memfasilitasi berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di lingkungan
sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Tersedianya fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat bakat
peserta didik.
3
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar 1945 dan Perubahannya
2. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2022 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2007,
tentang Sistem Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasmen.
5. Permendiknas No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
6. Permendiknas No. 20 tahun 2016, tentang Standar Kompetensi Lulusan.
7. Permendiknas No. 21 tahun 2016, tentang Standar Isi
8. Permendiknas No. 22 tahun 2016, tentang Standar Proses
9. Permendiknas No. 23 tahun 2016, tentang Standar Penilaian.
10. Kemendikbudristek RI nomor 56/m/2022 tentang pedoman penerapan kurikulum
dalam rangka pemulihan pembelajaran
11. Kemendikbudristek RI nomor 5 tahun 2022 tentang Standar Kompetensi Lulusan pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Menengah.
12. Kemendikbudristek RI nomor 7 tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
13. Kemendikbudristek RI nomor 16 tahun 2022 tentang Standar Proses pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan
Menengah
14. Kemendikbudristek RI nomor 21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
Pendidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Jenjang Pendidikan Menengah
15. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan
Kemendikbudristek Nomor 033/H/Kr/2022 sebagai Perubahan Keputusan Kepala
Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Nomor
008/H/KR/2022 tentang Capaian Pembelajaran
16. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan
Kemendikbudristek Nomor 034/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, Dan Sub
Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka

4
BAB II

DESKRIPSI HASIL ANALISIS KONTEKS

A. Karakteristik Lingkungan, Sumber Daya Alam, Sosial dan Budaya

UPT SDN 13 Tigo Jangko terletak di daerah yang berada di ruas jalan Godang
Koto Panjang – Tanjung Bonai Aur, juga merupakan perbatasan 2 Kabupaten antara
Kabupaten tanah datar dengan Kabupaten Sijunjung. Di kanan sekolah rumah penduduk
sedangkan di kiri sekolah ada sedikit lahan pertanian. Di belakang sekolah merupakan area
Peternakan ayam Petelur. Dengan lingkungan sekolah seperti ini menjadikan UPT SDN 13
Tigo Jangko sebagai lembaga pendidikan yang cukup diminati dan siap terbuka bagi siswa
dari berbagai latar belakang.
UPT SDN 13 Tigo Jangko meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar
dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila
siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk
mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi
yang dapat ditemukan siswa di dalam kelas. Lingkungan sekolah memiliki tanaman hias,
dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.
UPT SDN 13 Tigo Jangko berada di lingkungan pedesaan dengan karakteristik yang
cenderung homogen dalam kehidupan sosial budaya kemasyarakatan, adat istiadat, mata
pencaharian. Hal ini menambah referensi Sekolah untuk siswa dalam mengenal dan
melestarikan akan budaya di lingkungan terdekatnya. UPT SDN 13 Tigo Jangko
membiasakan siswa maupun PTK untuk Senyum, Salam, dan Sapa setiap pagi baik ke
sesama siswa, siswa kepada guru, sesama guru dan kepada masyarakat lingkungan sekitar.
Untuk menjaga kebersihan setiap pagi siswa juga dibiasakan untuk memungut sampah yang
diawasi langsung oleh guru. Untuk meningkatkan rasa nasionalisme setiap Senin
dilaksanakan Upacara Bendera . Pada hari Selasa dan Kamis melaksanakan senam pagi
untuk menyegarkan siswa sebelum masuk ke dalam kelas. Di hari Rabu menyanyikan lagu
wajib untuk meningkatkan rasa Cinta Tanah Air. Setiap Jumat pagi dilaksanakan Upacara
Keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sedangkan hari Sabtu dilaksanakan kegiatan Pramuka untuk menjadikan siswa pribadi yang
kuat dan tangguh.

B. Karakteristik Peserta Didik

Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang

5
tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga
siswa yang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka. Siswa
memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki minat di bidang seni,
olahraga, matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan
menyiapkan program pengembangan potensi dan minat mereka. Keberagaman siswa
memperkaya laboratorium sosialisasi di UPT SDN 13 Tigo Jangko. Kondisi ini
diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi, toleransi, rasa syukur,
keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah yang mereka temui dalam
perjalanan belajar mereka sehari-hari. Sekolah memiliki kewajiban untuk mengembangkan
siswa secara seimbang. Dengan demikian, program yang dirancang memperhatikan empat
ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung besar.
Siswa UPT SDN 13 Tigo Jangko berjumlah 210 orang yang terdiri dari 100 siswa
laki – laki dan 110 orang siswa perempuan. Siswa tersebut berasal dari 2 jorong yang ada di
kenagarian Tigo Jangko yaitu Jorong Gunung Seribu dan sebagian kecil Jorong Abdul
Rahman. Siswa UPT SDN 13 Tigo Jangko berasal dari orang tua yang berlatar belakang
mata pencaharian yang berbeda – beda, seperti pegawai, pedagang, guru, tukang, buruh,
tetapi mayoritas sebagai petani.

Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke atas dengan
sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang agama adalah 100% peserta didik
beragama Islam. Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang
berbeda budaya yang disebabkan dari sebagian orang tua merupakan karyawan yang
domisili di sini dikarenakan tempat tugas dan berasal dari luar daerah. Selain itu, minat
bakat peserta didik juga yang sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang
tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara
utuh di UPT SDN 13 Tigo Jangko dengan motto ”Keunikan dalam Harmonisasi (Unieqly in
Harmony)”. Maka dalam penyusunan RKJM, karakteristik peserta didik dengan segala latar
belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar menjadi pendidikan yang berkeadilan
dalam kebhinekaan. Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil
Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan
mengakomodir keragaman tersebut.

6
C. Karakteristik Pendidik dan Tenaga Kependidikan

UPT SDN 13 Tigo Jangko memiliki tenaga pendidik dan kependidikan yang
sebagian besar masih berusia muda, ditunjang dengan tingkat pendidikan yang sesuai
dengan tugas yang diampu. UPT SDN 13 Tigo Jangko memiliki 15 orang pendidik dan
tenaga kependidikan yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah lulusan S1 PGSD, 10 orang
guru kelas terdiri dari 9 orang tamatan S-1 Pendidikan Guru SD, 1 orang D2 PGSD, 1 orang
guru Pendidikan Agama Islam tamatan S-1 Pendidikan Agama Islam, 1 orang guru PJOK
tamatan S-1 Pendidikan Jasmanidan Rekreasi dan 1 Orang Penjaga Sekolah tamatan SMA
dan 1 orang Tenaga Administrasi Tamatan D3 Manajemen Informarika. Setiap guru
memiliki keahlian di bidangnya masing – masing yang berperan membimbing siswa dalam
berbagai kegiatan.

D. Karakteristik Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan


Dilihat dari segi sarana dan pra sarana, UPT SDN 13 Tigo Jangko boleh dikatakan
memiliki sarana prasarana yang cukup, hanya tempat bermain peserta didik yang kurang
sesuai Standar Nasional Pendidikan. UPT SDN 13 Tigo Jangko memiliki 10 ruang kelas
yang ukurannya berbeda beda, ada yang 7 x 8 m dan ada yang ukuran lebih kecil yaitu 5 x 7
meter, dimana yang 10 ruang kelas tersebut, Yang fungsionalnya sebagai ruang kelas
sebanyak 7 ruang, 1 ruang Pentas, I ruang Kepala Sekolah dan 1 ruang Rumah Dinas guru.
Selain ruang kelas UPT SDN 13 Tigo Jangko juga memiliki 1 ruang Perpustakaan, Mushalla
dan Ruang Majelis Guru. Sekolah dilengkapi dengan CCTV.. Di samping itu UPT SDN 13
Tigo Jango juga memiliki bermacam alat – alat olah raga, alat – alat kesenian dan alat
peraga mata pelajaran IPA, IPS dan Matematika.

E. Karakteristik Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran di UPT SDN 13 Tigo Jangko Kecamatan Lintau Buo saat ini

sudah berjalan dengan baik pada semua kelas dan sesuai dengan struktur kurikulum yang

berlaku. Pada perencanaan pembelajaran yang dimiliki guru selama ini masih mengadopsi

dan mengembangkan perangkat pembelajaran dari hasil kelompok kerja guru (KKG). Dalam

analisis proses pembelajaran perangkat pembelajaran guru masih belum begitu sempurna

dan kemampuan guru masih perlu bimbingan dan pendampingan dalam penyusunan

perangkat pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran sudah dilakukan dengan baik mulai dari

kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga
7
sangat baik dari proses pembelajaran di kelas. Dalam melaksakanakan pembelajaran baru

sebagian kecil guru menggunakan berbagai model pembelajaran yang mendorong siswa

aktif dalam pembelajaran. Dalam merancang asesmen, guru hanya mampu pada penilaian

pengetahuan dalam bentuk soal. Dalam merancang penilaian pengetahuan guru membuat

kisi – kisi soal, soal dan pedoman penilaian dari kompetensi dasar dengan mengacu kepada

level kognitif yang dikembangkan dalam Taksonomi Bloom sesuai dengan level kognitif.

Sedangkan pada penilaian aspek sikap dan keterampilan guru banyak mengadopsi dari

instrument yang telah ada.

Pada asesmen pembelajaran selama ini sudah dilakukan secara berkesinambungan

baik secara formatif dan sumatif mulai dari PH, Penilaian Tengah Semester dan Penilaian

Akhir Semester. Guru lebih dominan melakukan penilaian pengetahuan dalam bentuk tes

tulis dan penugasan. Pada penilaian sikap masih sangat minim dilakukan selama ini baik

dari lembar observasi, jurnal, penilaian diri sendiri dan penilaian antar teman. Pada penilaian

keterampilan juga belum banyak yang dilakukan guru baik dalam menilai berupa unjuk kerja

dengan menggunakan rubric penilaian, penilaian portofolio, produk serta projek.

8
BAB III

RENCANA KERJA SEKOLAH


A. PROGRAM-PROGRAM STRATEGIS UNTUK MENCAPAI VISI, MISI, DAN
TUJUAN.
No Masalah Akar Masalah Rekomendasi Program Tahun pencapaian
2023 2024 2025 2026

1 D.4 Iklim Kesejahteraan Pemanfaatan platform merdeka


keamanan psikologis guru mengajar untuk peningkatan
sekolah kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi
Kesejahteraan psikologis guru
(Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi
komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Kesejahteraan psikologis
guru (Benahi 4)
Pelatihan guru dan kepala
sekolah serta pembelajaran
terkait Kesejahteraan psikologis
guru (Benahi 7)

2 D.4 Iklim Perundungan Pemanfaatan platform merdeka


keamanan mengajar untuk peningkatan
sekolah kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi
Perundungan (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi
komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Perundungan
(Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala


sekolah serta pembelajaran
terkait Perundungan (Benahi 7)

Sekolah mengadopsi program


ROOTS untuk pencegahan
perundungan (Benahi 8)
Pembuatan peraturan dan tata
tertib sekolah terkait
perundungan (Benahi 9)
3 A.3 Karakter Refleksi dan Pemanfaatan platform merdeka
perbaikan mengajar untuk peningkatan
pembelajaran oleh kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi refleksi
guru
pembelajaran (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kemampuan melakukan
refleksi (Benahi 4)

9
Refleksi pembelajaran oleh guru
dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

4 D.8 Iklim Toleransi agama Pemanfaatan platform merdeka


Kebinekaan dan budaya mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi Toleransi
beragama dan budaya (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Toleransi beragama dan
budaya ( Benahi 4 )

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait
Toleransi beragama dan budaya
(Benahi 6)

Pelatihan guru dan kepala


sekolah serta pembelajaran
terkait Toleransi beragama dan
budaya (Benahi 7)

Kegiatan pembelajaran dengan


menonton dan diskusi terkait
materi Toleransi beragama dan
budaya (Benahi 10)

5 D.4 Iklim Kekerasan seksual Pemanfaatan platform merdeka


keamanan mengajar untuk peningkatan
sekolah kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi Kekerasan
Seksual (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi
komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Kekerasan Seksual
(Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala


sekolah serta pembelajaran
terkait Kekerasan Seksual
(Benahi 7)

Sekolah mengadopsi program


ROOTS untuk pencegahan
Kekerasan Seksual (Benahi 8)

Pembuatan peraturan dan tata


tertib sekolah terkait Kekerasan
Seksual (Benahi 9)

6 A.3 Karakter Kualitas Pemanfaatan platform merdeka

10
pembelajaran mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

7 A.3 Karakter Kebinekaan global Pemanfaatan platform merdeka


mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi
Kebhinekaan Global (Benahi 1)

Penguatan pembelajaran
karakter Kebhinekaan Global
dengan menggunakan sumber
lain di luar platform merdeka
mengajar (Benahi 2)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait karakter Kebhinekaan
Global (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran karakter
Kebhinekaan Global dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait
peningkatan karakter
Kebhinekaan Global sesuai
dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah (Benahi 6)

8 D.4 Iklim Kesejahteraan Pemanfaatan platform merdeka


keamanan psikologis murid mengajar untuk peningkatan
sekolah kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi
Kesejahteraan psikologis siswa
(Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
11
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Kesejahteraan psikologis
siswa (Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala


sekolah serta pembelajaran
terkait Kesejahteraan psikologis
siswa (Benahi 7)

9 D.8 Iklim Dukungan atas Pemanfaatan platform merdeka


Kebinekaan kesetaraan agama mengajar untuk peningkatan
dan budaya kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi Dukungan
atas kesetaraan agama dan
budaya (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 4)

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait
Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 6)

Pelatihan guru dan kepala


sekolah serta pembelajaran
terkait Dukungan atas kesetaraan
agama dan budaya (Benahi 7)

Kegiatan pembelajaran dengan


menonton dan diskusi terkait
materi Dukungan atas
kesetaraan agama dan budaya
(Benahi 10)

10 A.3 Karakter Kemandirian Pemanfaatan platform merdeka


mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi karakter
Kemandirian (Benahi 1)

Penguatan pembelajaran
karakter Kemandirian dengan
menggunakan sumber lain di luar
platform merdeka mengajar
(Benahi 2)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait karakter Kemandirian
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran karakter
Kemandirian dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah
12
(Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait
peningkatan karakter
Kemandirian sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah (Benahi 6)

11 A.2 Sebagian besar Pemanfaatan platform merdeka


Kemampuan peserta didik dalam mengajar untuk peningkatan
numerasi kategori cakap dan kapasitas guru dan kepala
dasar terutama sekolah terkait materi numerasi
dalam hal (Benahi 1)
kompetensi pada
domain bilangan Penguatan pembelajaran
(38.23)*, kompetensi numerasi dengan menggunakan
pada domain aljabar modul numerasi berbasis tema
(36.32)*, kompetensi dan sumber lainnya di luar
pada domain platform merdeka mengajar
geometri (37.78)*, (Benahi 2)
kompetensi pada
domain data dan Pembentukan dan optimalisasi
ketidakpastian komunitas belajar untuk
(44.87)*, kompetensi peningkatan kompetensi guru
mengetahui (L1) dan kepala sekolah dengan
(46.45)*, kompetensi berbagi pengetahuan dan diskusi
menerapkan (L2) terkait numerasi (Benahi 4)
(36.56)*, dan
kompetensi menalar Refleksi pembelajaran oleh guru
(L3) (35.91)* dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
*Angka dalam pembelajaran numerasi dengan
kurung "()" melibatkan pemangku
merupakan nilai kepentingan sekolah (Benahi 5)
domain tersebut
Penyusunan dan Penerapan
kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait
peningkatan numerasi sesuai
dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah (Benahi 6)

12 D.8 Iklim Sikap Inklusif Pemanfaatan platform merdeka √


Kebinekaan mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi Sikap
Inklusif (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Sikap Inklusif (Benahi 4)

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait Sikap
Inklusif (Benahi 6)

13
Pelatihan guru dan kepala
sekolah serta pembelajaran
terkait Sikap Inklusif (Benahi 7)

Kegiatan pembelajaran dengan √


menonton dan diskusi terkait
materi Sikap Inklusif (Benahi 10)

13 A.1 Sebagian besar Pemanfaatan platform merdeka


Kemampuan peserta didik dalam mengajar untuk peningkatan
literasi kategori cakap dan kapasitas guru dan kepala
mahir terutama sekolah terkait materi literasi
dalam hal (Benahi 1)
kompetensi
membaca teks Penguatan pembelajaran literasi
informasi (61.24)*, dengan menggunakan modul
kompetensi literasi berbasis tema dan
membaca teks sumber lainnya di luar platform
sastra (61.52)*, merdeka mengajar (Benahi 2)
kompetensi
mengakses dan Kegiatan membaca dan
menemukan isi teks mendiskusikan beragam buku
(L1) (67.76)*, dari berbagai sumber dan genre
kompetensi secara rutin oleh guru dan siswa
menginterpretasi (Benahi 3)
dan memahami isi
teks (L2) (56.62)*, Pembentukan dan optimalisasi
dan kompetensi komunitas belajar untuk
mengevaluasi dan peningkatan kompetensi guru
merefleksikan isi dan kepala sekolah dengan
teks (L3) (54.79)* berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait literasi (Benahi 4)
*Angka dalam
kurung "()" Refleksi pembelajaran oleh guru
merupakan nilai dan kepala sekolah untuk
domain tersebut mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran literasi dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait
peningkatan literasi sesuai
dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah, contohnya,
dengan penerapan kurikulum
merdeka atau kurikulum darurat
(Benahi 6)

14 A.2 Refleksi dan Pemanfaatan platform merdeka


Kemampuan perbaikan mengajar untuk peningkatan
numerasi pembelajaran oleh kapasitas guru dan kepala
guru sekolah terkait materi refleksi
pembelajaran. (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kemampuan melakukan
14
refleksi. (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah. (Benahi 5)

15 A.1 Refleksi dan Pemanfaatan platform merdeka


Kemampuan perbaikan mengajar untuk peningkatan
literasi pembelajaran oleh kapasitas guru dan kepala
guru sekolah terkait materi refleksi
pembelajaran (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kemampuan melakukan
refleksi (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

16 D.4 Iklim Narkoba Pemanfaatan platform merdeka √


keamanan mengajar untuk peningkatan
sekolah kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi
Penyalahgunaan Narkoba
(Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Penyalahgunaan Narkoba
(Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala


sekolah serta pembelajaran
terkait Penyalahgunaan Narkoba
(Benahi 7)

Pembuatan peraturan dan tata


tertib sekolah terkait
Penyalahgunaan Narkoba
(Benahi 9)

17 A.2 Kualitas Pemanfaatan platform merdeka


Kemampuan pembelajaran mengajar untuk peningkatan
numerasi kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi

15
komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

18 A.1 Kualitas Pemanfaatan platform merdeka


Kemampuan pembelajaran mengajar untuk peningkatan
literasi kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran (Benahi 1)
Pembentukan dan optimalisasi
komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kualitas pembelajaran
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
kualitas pembelajaran dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

19 A.3 Karakter Beriman, Bertakwa Pemanfaatan platform merdeka


kepada Tuhan yang mengajar untuk peningkatan
Maha Esa, dan kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi beriman,
Berakhlak Mulia
bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia (Benahi 1)
Penguatan pembelajaran
karakter terkait tema Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia dengan
menggunakan sumber lain di luar
platform merdeka mengajar
(Benahi 2)

Pembentukan dan optimalisasi √


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait karakter Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia (Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru √


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran karakter Beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia dengan
melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan √


16
kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait
peningkatan karakter beriman,
bertakwa kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia sesuai
dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah (Benahi 6)

20 D.4 Iklim Hukuman fisik Pemanfaatan platform merdeka √


keamanan mengajar untuk peningkatan
sekolah kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi Hukuman
Fisik (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi √


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Hukuman Fisik (Benahi 4)

Pelatihan guru dan kepala √


sekolah serta pembelajaran
terkait Hukuman Fisik (Benahi 7)
21 A.3 Karakter Nalar Kritis Pemanfaatan platform merdeka √
mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi karakter
nalar kritis (Benahi 1)

Penguatan pembelajaran √
karakter nalar kritis dengan
menggunakan sumber lain di luar
platform merdeka mengajar
(Benahi 2)

Pembentukan dan optimalisasi √


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait karakter nalar kritis
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru √


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran karakter nalar kritis
dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan √


kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait
peningkatan karakter nalar kritis
sesuai dengan kebutuhan siswa
dan kondisi sekolah (Benahi 6)

22 D.8 Iklim Komitmen Pemanfaatan platform merdeka


Kebinekaan kebangsaan mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala

17
sekolah terkait materi Komitmen
Kebangsaan (Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait Komitmen Kebangsaan
(Benahi 4)

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan sesuai dengan
kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah, terutama terkait
Komitmen Kebangsaan (Benahi
6)

Pelatihan guru dan kepala √


sekolah serta pembelajaran
terkait Komitmen Kebangsaan
(Benahi 7)

Kegiatan pembelajaran dengan


menonton dan diskusi terkait
materi Komitmen Kebangsaan
(Benahi 10)

23 A.3 Karakter Kepemimpinan Pemanfaatan platform merdeka


instruksional mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi
kepemimpinan Instruksional
(Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait
kepemimpinan instruksional
(Benahi 4)

24 A.3 Karakter Kreativitas Pemanfaatan platform merdeka


mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi kreativitas
(Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait karakter kreativitas
(Benahi 1)

Penguatan pembelajaran
karakter terkait tema kreativitas
dengan menggunakan sumber
18
lain di luar platform merdeka
mengajar (Benahi 2)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran karakter kreativitas
dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah (Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait
peningkatan karakter kreativitas
sesuai dengan kebutuhan siswa
dan kondisi sekolah (Benahi 6)

25 A.3 Karakter Gotong Royong Pemanfaatan platform merdeka


mengajar untuk peningkatan
kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi karakter
gotong royong (Benahi 1)

Penguatan pembelajaran √
karakter gotong royong dengan
menggunakan sumber lain di luar
platform merdeka mengajar
(Benahi 2)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi guru
dan kepala sekolah dengan
berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait karakter gotong royong
(Benahi 4)

Refleksi pembelajaran oleh guru


dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam
pembelajaran karakter gotong
royong dengan melibatkan
pemangku kepentingan sekolah
(Benahi 5)

Penyusunan dan Penerapan


kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait
peningkatan karakter gotong
royong sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah
(Benahi 6)

26 A.2 Kepemimpinan Pemanfaatan platform merdeka


Kemampuan instruksional mengajar untuk peningkatan
numerasi kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi
kepemimpinan Instruksional.
(Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi

19
pengetahuan dan diskusi terkait
kepemimpinan instruksional.
(Benahi 4)

27 A.1 Kepemimpinan Pemanfaatan platform merdeka


Kemampuan instruksional mengajar untuk peningkatan
literasi kapasitas guru dan kepala
sekolah terkait materi
kepemimpinan Instruksional
(Benahi 1)

Pembentukan dan optimalisasi √


komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala
sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait
kepemimpinan instruksional
(Benahi 4)

B. STRATEGI YANG DILAKSANAKAN

1. Kemampuan Literasi

a. Dalam pencapaian program pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk


peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi sekolah strategi
yang dilaksanakan adalah pemasangan jaringan internet untuk mempermudah dalam
mengaksesnya.
b. Dalam pencapaian program penguatan pembelajaran karakter nalar kritis dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar strategi yang
dilaksanakan adalah dengan memanfaatkan buku referensi yang ada di sekolah untuk
menambah wawasan.
c. Dalam pencapaian program Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari
berbagai sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa strategi yang dilaksanakan
adalah penambahan koleksi buku bacaan.
d. Dalam pencapaian program Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kepemimpinan instruksional strategi yang dilaksanakan adalah kepala sekolah
mengikuti kegiatan KKKS dan kegiatan kolektif lainnya.
e. Dalam pencapaian program Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah strategi yang dilaksanakan adalah dengan mengikuti kegiatan
KKG/KKKS dan kegiatan kolektif lainnya .

20
f. Dalam program Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah strategi yang dilaksanakan adalah penyusunan Kurikulum dengan
melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui kegiatan Loka karya.

2. Kemampuan Numerasi

a. Dalam pencapaian program Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar untuk


peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi numerasi strategi yang
dilaksanakan adalah pemasangan jaringan internet untuk mempermudah dalam
mengaksesnya.
b. Dalam pencapaian program Penguatan pembelajaran karakter bernalar kritis dengan
menggunakan sumber lain di luar Platform Merdeka Mengajar strategi yang
dilaksanakan adalah dengan memanfaatkan buku referensi yang ada di sekolah untuk
menambah wawasan.
c. Dalam pencapaian program Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kepemimpinan instruksional strategi yang dilaksanakan adalah kepala sekolah
mengikuti kegiatan KKKS dankegiatan kolektif lainnya.
d. Dalam pencapaian program Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah strategi yang dilaksanakan adalah dengan mengikuti kegiatan
KKG/KKKS dan kegiatan kolektif lainnya .
e. Dalam pencapaian program Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah strategi yang dilaksanakan adalah penyusunan Kurikulum
dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui kegiatan Loka karya.

3. Karakter
a. Dalam pencapaian program Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait karakter strategi yang
dilaksanakan adalah pemasangan jaringan internet untuk mempermudah dalam
mengaksesnya

21
b. Dalam pencapaian program Penguatan pembelajaran karakter nalar kritis dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar strategi yang
dilaksanakan adalah dengan memanfaatkan buku referensi yang ada di sekolah untuk
menambah wawasan
c. Dalam pencapaian program Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kepemimpinan instruksional strategi yang dilaksanakan adalah kepala sekolah
mengikuti kegiatan KKKS dankegiatan kolektif lainnya.
d. Dalam pencapaian program Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah strategi yang dilaksanakan adalah dengan mengikuti kegiatan
KKG/KKKS dan kegiatan kolektif lainnya .
e. Dalam pencapaian program Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah strategi yang dilaksanakan adalah penyusunan Kurikulum
dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui kegiatan Loka karya.

4. Iklim Keamanan Sekolah


a. Dalam pencapaian program Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait iklim keamanan sekolah strategi
yang dilaksanakan adalah pemasangan jaringan internet untuk mempermudah dalam
mengaksesnya
b. Dalam pencapaian program Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kepemimpinan instruksional strategi yang dilaksanakan adalah kepala sekolah
mengikuti kegiatan KKKS dankegiatan kolektif lainnya.
c. Dalam pencapaian program Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran
terkait Perundungan strategi yang dilaksanakan adalah dengan mengikuti kegiatan
seminar maupun kegiatan kolektif lainnya.
d. Dalam pencapaian program pencegahan perundungan strategi yang dilaksanakan
adalah dengan mengadakan kegiatn parenting yang melibatkan orang tua siswa.
e. Dalam pencapaian program Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait
perundungan strategi yang dilaksanakan adalah dengan mengadakan kegiatan kerja
sama dengan berbagai pihak pemangku kepentingan maupun melalui rapat koordinasi.

22
5. Iklim Kebhinekaan
a. Dalam pencapaian program Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk
peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait iklim kebhinekaan strategi yang
dilaksanakan adalah pemasangan jaringan internet untuk mempermudah dalam
mengaksesnya
b. Dalam pencapaian program Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk
peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi
terkait kepemimpinan instruksional strategi yang dilaksanakan adalah kepala sekolah
mengikuti kegiatan KKKS dankegiatan kolektif lainnya.
c. Dalam pencapaian program Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan
pendidikan yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah strategi yang dilaksanakan adalah penyusunan Kurikulum
dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui kegiatan Loka karya.
d. Dalam pencapaian program Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran
terkait Perundungan strategi yang dilaksanakan adalah dengan mengikuti kegiatan
seminar maupun kegiatan kolektif lainnya.
e. Dalam pencapaian program Kegiatan pembelajaran dengan menonton dan diskusi
terkait materi Komitmen Kebangsaan strategi yang dilaksanakan adalah
memanfaatkan jaringan internet yang ada di sekolah untuk mengaksesnya.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Kemampuan Literasi

a. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi literasi
sekolah
b. Terwujudnya penguatan pembelajaran karakter nalar kritis dengan menggunakan
sumber lain di luar platform merdeka mengajar.
c. Terwujudnya Kegiatan membaca dan mendiskusikan beragam buku dari berbagai
sumber dan genre secara rutin oleh guru dan siswa
d. Terwujudnya Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait
kepemimpinan instruksional

23
e. Terwujudnya Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah
f. Terwujudnya Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah.

2. Kemampuan numerasi
a. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi numerasi
b. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait numerasi
c. Terwujudnya peningkatan numerasi sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi
sekolah
d. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi kualitas
pembelajaran
e. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kualitas pembelajaran
f. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi refleksi
pembelajaran.
g. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait kemampuan melakukan refleksi
h. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi
kepemimpinan Instruksional.
i. Terwujudnya peningkatan kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan
dan diskusi terkait kepemimpinan instruksional

3. Karakter
a. Terwujudnya Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
guru dan kepala sekolah terkait karakter
b. Terwujudnya Penguatan pembelajaran karakter nalar kritis dengan menggunakan
sumber lain di luar platform merdeka mengajar
c. Terwujudnya Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait
kepemimpinan instruksional.

24
d. Terwujudnya Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran dengan melibatkan pemangku
kepentingan sekolah.
e. Terwujudnya Penyusunan dan Penerapan kurikulum operasional satuan pendidikan
yang terkait peningkatan karakter kreativitas sesuai dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah
f. Terwujudnya Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait
materi karakter gotong royong
g. Penguatan pembelajaran karakter gotong royong dengan menggunakan sumber lain di
luar platform merdeka mengajar
h. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait karakter gotong royong
i. Terwujudnya Refleksi pembelajaran oleh guru dan kepala sekolah untuk
mengidentifikasi tantangan dalam pembelajaran karakter gotong royong dengan
melibatkan pemangku kepentingan sekolah
j. Terwujudnya peningkatan karakter gotong royong sesuai dengan kebutuhan siswa dan
kondisi sekolah
k. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi
Kebhinekaan Global
l. Terwujudnya Penguatan pembelajaran karakter Kebhinekaan Global dengan
menggunakan sumber lain di luar platform merdeka mengajar
m. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait karakter Kebhinekaan Global
n. Terwujudnya Peningkatan karakter Kebhinekaan Global sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah

4. Iklim Keamanan Sekolah


a) Terwujudnya Pemanfaatan platform merdeka mengajar untuk peningkatan kapasitas
guru dan kepala sekolah terkait iklim keamanan sekolah
b) Terwujudnya Pembentukan dan optimalisasi komunitas belajar untuk peningkatan
kompetensi kepala sekolah dengan berbagi pengetahuan dan diskusi terkait
kepemimpinan instruksional.
c) Terwujudnya Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait
Perundungan.
d) Terwujudnya pencegahan perundungan.
25
e) Terwujudnya Pembuatan peraturan dan tata tertib sekolah terkait perundungan

5. Iklim Kebhinekaan
a. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Sikap
Inklusif
b. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait Sikap Inklusif)
c. Terwujudnya kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa
dan kondisi sekolah, terutama terkait Sikap Inklusif
d. Terwujudnya Pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Sikap
Inklusif
e. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Toleransi
beragama dan budaya
f. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait Toleransi beragama dan budaya
g. Terwujudnya a kurikulum operasional satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan
siswa dan kondisi sekolah, terutama terkait Toleransi beragama dan budaya
h. Terwujudnya a pelatihan guru dan kepala sekolah serta pembelajaran terkait Toleransi
beragama dan budaya
i. Terwujudnya peningkatan kapasitas guru dan kepala sekolah terkait materi Dukungan
atas kesetaraan agama dan budaya
j. Terwujudnya peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah dengan berbagi
pengetahuan dan diskusi terkait Dukungan atas kesetaraan agama dan buday

BAB IV
PENUTUP
26
Demikianlah Rencana Kerja Jangka Menengah ( RKJM ) UPT SDN 13 Tigo Jangko

kami buat, dengan harapan rencana tersebut dapat diimplementasikan ke dalam rencana

pengembangan sekolah dan menjadi acuan bagi pemangku kepentingan ( Dinas Pendidikan

Kabupaten Tanah Datar, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga Propinsi Sumatera Barat,

Kementrian Pendidikan Nasional ) sebagai bahan pertimbangan untuk membantu sekolah

dalam upaya memenuhi delapan Standar Nasional Pendidikan yang berdampak kepada

primanya layanan bagi peserta didik, orang tua, masyara kat dan pemangku kepentingan.

27
1

Anda mungkin juga menyukai