Anda di halaman 1dari 177

BAB I

PENDAHULUAN

A. Karakteristik Satuan Pendidikan


Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan UPTD SD
NEGERI 65 PAREPARE disesuaikan kekhasan, kondisi dan pontensi daerah
dengan menyelaraskan kondisi satuan pendidikan dan karakteristik peserta didik
dalam satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, kurikulum operasional
sekolah akan mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disusun oleh pusat
dan diterjemahkan dalam alur tujuan pembelajaran yang dikonkretkan dalam
proses pembelajaran.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum operasional di satuan
pendidikan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE berfokus kepada pemenuhan
kebutuhan peserta didik dengan mengembangkan kompetensi dalam perubahan
kehidupan abad ke-21 yang memuat ciri khas dan potensi lokal sekolah. UPTD SD
NEGERI 65 PAREPARE berdomisili pada daerah yang strategis di pinggir jalan.
Perekonomian penduduk mayoritas mengandalkan dari hasil bercocok tanam dan
melaut dengan keterjangkauan lokasi yang mudah ditempuh dengan sarana
transportasi yang ada. Lingkungan sekolah berada dekat dengan sarana kesehatan,
olahraga dan keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam
proses pembelajaran.
Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi rata-rata dengan
sarana prasarana yang cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik
intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Latar belakang keagamaan yang mayoritas
bahkan hingga 100% adalah peserta didik beragama Islam. Secara sosial budaya,
peserta didik memiliki latar belakang orang tua yang berbeda budaya yang
disebabkan dari sebagian orang tua merupakan petani meskipun sebagian lagi
sebagai karyawan dan wiraswasta. Selain itu, minat bakat peserta didik juga yang
sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat
alasan Profil Pelajar Pancasila mampu diimplemetasikan secara utuh di UPTD SD
Negeri 65 Kota Parepare dengan motto ”Perbedaan itu Indah (Differences ara
Beautiful)”. Maka dalam penyusunan Kurikulum Operasional, karakteristik peserta
didik dengan segala latar belakangnya menjadi satu pertimbangan utama agar
menjadi pendidikan yang berkeadilan dalan kebhinekaan.
Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 1


Pancasila. Secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik untuk
menumbuhkan iman, takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan
mengakomodir keragamantersebut.

B. Landasan Pengembangan Kurikulum

Landasan yuridis dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan


UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE. mengacu pada Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional sebagai arah tujuan pendidikan sekolah. Dan juga mengacu pada (Landasan
hukum penyusunan Kurikulum Operasional)
Landasan filosofis sebagai dasar penyusunan kurikulum operasional di satuan
pendidikan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE adalah dengan mempertimbangkan
budaya bangsa sebagai akar penopang pendidikan yang akan tumbuh membentuk
pendidikan berkelanjutan. Generasi penerus tetaplah menjadi generasi penjaga kelestarian
budaya namun peka terhadap perkembangan zaman. Pengalaman belajar menjadi poin
utama dalam menguasai kompetensi.
Peserta didik merupakan pewaris budaya bangsa yang kreatif, mandiri dan inovatif.
Proses pendidikan sebagai suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya sehingga dapat memiliki kecakapan hidup yang
sesuai minat bakat yang mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan kinestetik.
Berdasarkan landasan tersebut, UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE dengan
kekuatan, kemampuan, dan keinginan untuk selalu berkembang, berharap akan menjawab
tantangan pendidikan dalam memfasilitasi suatu suasana belajar penuh aktivitas, berkarya
dan menyenangkan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan membentuk peserta didik sebagai agen Profil Pelajar Pancasila
yang memiliki kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang
lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Landasan Yuridis atau Landasan Hukum dalam penyusunan kurikulum
operasional di satuan pendidikan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE mengacu pada :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
3. PP No 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Permendikburistek nomor 5 tabun 2020 standar Kompetensi lulusan pada
pendidikan anak usia dini,jenjang pendidikan dasar dn pendidikan menengah

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 2


5 Permendikbud Permendikburistek nomor 7 tahun 2022 standar isi pendidikan
anak usia dini pendidikan dasar dn pendidikan menegah
6 Permendikbud Permendikburistek nomor 56 tahun 2022 tentang pedoman
penerapan kurikulm pemulihasn pembelajaran
7 Keputusan Kepala BSKAP Nomo r008/H/KR/2022 Pencapaian
Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini,Jenjang Pendidikan Dasar Dn
Pendidikan
Menengah
8 Keputusan Kepala BSKAP Nomor 009/H/KR/2022 Deensi Elemen Dn Sub
Elemen profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka
9 Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 3


BAB II
VISI, MISI DAN
TUJUAN

A. Visi
UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE mengusung visi:
“Meningkatkan prestasi mandiri berlandaskan iman dan taqwa, ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berwawasan lingkungan”

B. Misi
Dalam upaya mengimplementasikan visi sekolah, UPTD SD
NEGERI 65 PAREPARE menjabarkan misi sekolah sebagai berikut:
1. Menciptakan proses pembelajaran yang bermutu, menyenangkan, professional
untuk memacu prestasi siswa.
2. Menciptakan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar dalam rangka membentuk
karakter yang menyenangkan.
3. Melestarikan budaya hidup bersih dan sehat bagi warga sekolah.
4. Berperan aktif mencegah pencemaran lingkungan sekolah dan cinta lingkungan
hijau.
5. Menggalang kerjasama antara semua stake holder pendidikan di sekolah secara
bersinergi.
C. Tujuan
Tujuan yang diharapkan oleh UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE dalam
implementasi kurikulum sebagai bentuk dan cara mewujudkan misi sekolah yang telah
ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Jangka Pendek (1 Tahun ke depan)
a. Mengoptimalkan sarana prasana sekolah untuk menunjang
rancangan pembelajaran yang memotivasi keinginan selalu belajar.
b. Menyelenggarakan sistem penilaian dengan sistem digitalisasi
c. Membentuk peserta didik yang taat dan tepat waktu melaksanakan ibadah.
d. Meningkatkan simpati dan empati peserta didik dalam kepedulian sosial
dan lingkungan
e. Merancang program sekolah untuk mengenalkan implementasi
kebhinekaan global di masyarakat.
f. Merancang pembelajaran yang bangga akan potensi daerah.
g. Menerapkan pondasi gotong royong dalam kegiatan kelas hingga sekolah.
h. Melaksanakan program dan pembelajaran HOTs untuk memperkuat
bernalar kritis dan kreativitas.
i. Melaksanakan pembelajaran untuk mengasah kemampuan literasi

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 4


dan numerasi.
j. Mempertahankan prestasi yang sudah tercapai sebelumnya.

2. Tujuan Jangka Menengah (2-3 tahun ke depan)


a. Merancang pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perbedaan kemampuan
kognitif peserta didik mengarahkan pada keterampilan dan kecakapan hidup
sesuai bakat dan minatnya.
b. Sekolah mampu melaksanakan penilaian secara akuntabel dan valid
dengan sistem digitalisasi.
c. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal surat-surat pendek.
d. Membudayakan gerakan kebersihan sebagian daripada iman.

e. Melakukan kerjasama dengan stakeholder.


f. Memotivasi peserta didik untuk menggagas inovasi sederhana untuk
memberikan solusi dalam kehidupannya.
g. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang optimal dalam
mengembangkan prestasi sesuai bakat dan minta dan potensi peserta didik.
3. Tujuan Jangka Panjang (4 tahun ke depan)
a. Merancang pembelajaran dengan model pembelajaran yang menjadi ciri khas
sekolah.
b. Menghasilkan lulusan yang memiliki mental pembelajar sejati.
c. Membentuk peserta didik yang berakhlakul mulia dan selalu peduli sosial dan
peduli lingkungan serta toleransi beragama.
d. Menyusun pembelajaran dengan bahan ajar mandiri untuk meningkatkan
kecintaan pada budaya lokal.
e. Menjalin kerjasama dengan pihak luar (sanggar, perguruan tinggi, dan dunia
usaha dan industri) untuk melengkapi program sekolah yang memfasilitasi
berbagai keragaman potensi, minat dan bakat peserta didik.
f. Membudayakan lingkungan belajar dan karakter inovatif cepat tanggap di
lingkungan sekolah.
g. Membangun budaya dan kultur sekolah yang kompetitif yang positif.
h. Menyediakan fasilitas untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan minat
bakat peserta didik.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 5


4. Kompetensi Karakteristik Kekhasan Lulusan Sekolah
Sekolah sebagai tempat menempuh ilmu pengetahuan dan pembentukan
karakter generasi bangsa. Profil Pelajar Pancasila diharapkan mampu membentuk
sumber daya manusia yang unggul sebagai pembelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai
Pancasila.
Dalam pencapaian visi, misi dan tujuan sekolah, maka disusun kompetensi
lulusan peserta didik UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE sebagai alat ukur
pencapaian kurikulum dan target pelaksanaan proses pembelajaran pelaksanaan
kurikulum operasional UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE.
Adapun kompetensi lulusan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE
mempertimbangkan dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan secara
berimbang sesuai capaian pembelajaran pada setiap fase di sekolah dasar,
membentuk Profil Pelajar Pancasila, dan inovatif, tangguh dan memiliki kecakapan
hidup yang dibutuhkan untuk masa depannya.

Berikut adalah kompetensi lulusan yang ingin dicapai UPTD SD


NEGERI 65 PAREPARE.
1. Memiliki perilaku yang menunjukkan akhlak mulia.
2. Memiliki dan menjunjung nilai harmonisasi keragaman dan gotong royong.
3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai dasar
mengembangkan kecakapan hidup.
4. Memiliki kemampuan bernalar kritis dan berkomunikasi efektif.
5. Memiliki kreativitas, kemandirian dan inovatif dalam menjawab
tantangan perkembangan zaman.
6. Membentuk individu sebagai pembelajar sepanjang hayat yang berpikir global
dengan tetap menjunjung nilai budaya bangsa.
Adapun kriteria untuk kelulusan peserta didik dari UPTD SD
NEGERI 65 PAREPARE adalah sebagai berikut:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
b. memiliki deskripsi sikap minimal baik sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan,
c. lulus ujian sekolah,
d. mencapai nilai rata-rata pencapaian minimal sekolah paling rendah 70,
e. ditetapkan rapat pleno dewan guru dan kepala sekolah.
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 6
BAB III

PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
DAN RENCANA PEMBELAJARAN

A. Pengorganisasian Pembelajaran
1. Alur Penyusunan Rancangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
Kurikulum operasional di satuan pendidikan UPTD SD NEGERI 65
PAREPARE merupakan sebuah bentuk kurikulum operasional untuk melaksanakan
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang telah dibuat oleh pusat, baik capaian
pembelajaran, prinsip pembelajaran dan asesmen serta Profil Pelajar Pancasila.
Kurikulum operasional di satuan Pendidikan ini merupakan bentuk penyesuaian
dari kerangka yang disusun pusat dengan menyelaraskan potensi daerah,
kemampuan sekolah dan latar belakangpeserta didik.

Gambar 1. Alur Perancangan Kurikulum

Kurikulum operasional di satuan pendidikan disusun mulai dengan


menganalisis mata pelajaran yang akan dimuat dalam kegiatan intrakurikuler
dengan sistem reguler. Kegiatan intrakurikuler ini dikemas sebagai pembelajaran
rutin enam hari efektif setiap minggunya. Hasil analisis mata pelajaran akan
dilanjutkan dengan mengemas pilihan pembelajaran dalam bentuk tematik dan atau
parsial dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila di dalamnya,
kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih mengerucut dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran yang bersifat reflektif.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 7


Dalam menentukan pembelajaran tematik dan parsial. UPTD SD NEGERI
65 PAREPARE mempertimbangkan prinsip pembelajaran, penentuan materi
esensial dan juga pengolaborasian pembelajaran terpadu dengan mengambil tema-
tema yang kontekstual dengan peserta didik, mudah dipahami dan dieksplorasi, dan
up-date dengan perkembangan informasi.

2. Intrakurikuler

a. Mata Pelajaran Umum


Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE
tahun pelajaran 2023-2024 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama
mayoritas peserta didik, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial, Seni dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Untuk
Pendidikan Agama yang lain maka tetap mendapatkan porsi yang sama dengan
Pendidikan Agama Islam dengan melakukan kerjasama dengan pihak terkait untuk
penyediaan tenaga pendidik. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni, UPTD SD
NEGERI 65 PAREPARE mengakomodir Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari.
Pembelajaran dibuat tematik terpadu untuk mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia dan IPAS dan Seni. Sedangkan untuk Pendidikan Agama Islam.
Matematika dan PJOK dilakukan parsial. Rencana pembelajaran tematik dan mata
pelajaran memuat tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang
lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progress dan
umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implentasi
model pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning
dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam
untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi
model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik
dalam menemukan “AHA”, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi,
menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi.
Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat
terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran
sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal
pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam
kegiatan pembelajaran selanjutnya.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 8


Gambar 2. Alur Pelaksanaan Pembelajaran

Selain mata pelajaran umum, UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE pun


mengakomodir bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran wajib. Bahasa Jawa
merupakan bahasa ibu bagi masyarakat Jawa Tengah di wilayah tertentu. Bahasa
daerah juga menjadi bahasa pengantar pembelajaran di kelas-kelas awal SD.
Melalui pembelajaran bahasa daerah diperkenalkan kearifan lokal sebagai landasan
etnopedagogis. Pembelajaran bahasa dan sastra daerah diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa
Daerah dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan
apresiasi terhadap budaya dan hasil karya sastra daerah.
Desain pembelajaran mata pelajaran Bahasa Daerah diturunkan dari
kompetensi yang telah disusun oleh tim pengembang kurikulum Bahasa Daerah
Kabupaten Bengkulu Utara. Konten dalam Bahasa Daerah sama halnya dengan
Bahasa Indonesia yang terdiri dari 4 elemen kebahasaan.

b. Pengembangan Diri

Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik


untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan
pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif. Adapun tahapan

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 9


kegiatan pengembangan diri dilakukan dengan cara:
1) Identifikasi yang meliputi daya dukung, potensi bakat dan minat peserta didik
dan potensi daerah.
2) Pemetaan untuk :
a) Jenis layanan pengembangan diri
b) Petugas yang melayani
c) Peserta didik yang dilayani
3) Pelaksanaan program
a) Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b) Monitoring Pelaksanan
c) Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
4 Analisi hasil penilaian (berbasis data, proporsional, realistis,
) s valid,
transparan dan akuntabel)
5) Pelaporan berupa format deskripsi dalam buku laporan pengembangan diri.
Pilihan pengembangan diri di UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE adalah
sebagai berikut:
1) Bahasa Inggris. Pembelajaran Bahasa Inggris merupakan program unggulan
UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan berbahasa Inggris peserta didik melalu berbicara, menulis dan
mendengarkan. Konten materi lebih mengedepankan kepada hal-hal
sederhana yang dapat ditemukan dalan kehidupan sehari-hari seperti
perkenalan diri, keadaan di rumah, kelas, sekolah dan lingkungan sekitar.
2) TIK. Pembelajaran TIK merupakan program unggulan UPTD SD NEGERI
65 PAREPARE yang bertujuan mempersiapkan peserta didik dalam
menyongsong abad milenial,revolusi Industri 4.0 yang dilakukan serba
komputerisasi dan serba digital. Materi pembelajaran komputer diawali dari
pengenalan sederhana komputer, tool-tool yang yang ada di komputer.
3) Pencak Silat, merupakan salah satu kearifan lokal di kabupaten Bengkulu
Utara yang dikenalkan di sekolah untuk meningkatkan rasa cinta terhadap
budaya lokal sebagai salah satu seni bela diri tradisional.
c. Program Inklusif

UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE belum termasuk sekolah inklusif,


namun UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE tetap mengusung keadilan dalam
pendidikan dimana satuan pendidikan menerima peserta didik dengan berbagai latar
belakang kemampuan diri. Untuk alasan tersebut, SD merancang program inklusif
dalam bentuk program individu yang dapat memfasilitasi peserta didik
berkebutuhan khusus dengan kategori rendah.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 10


Program individu disusun dengan penyesuaian kebutuhan masing- masing
peserta didik, baik akademik maupun non-akademik. Program ini disusun oleh tim
guru dengan melibatkan orang tua dan terapis atau psikolog. Hal utama yang
diperhatikan dalam proses penyusunan program ini adalah bagaimana peserta didik
dengan kebutuhan khusus mampu melakukan kecakapan dasar, keterampilan hidup,
dan penumbuhan percaya diri. Kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan
kompetensi baca, tulis hitung, cara bersosialisasi dan kemandirian merupakan
bentuk program individu tersebut. Program ini pun akan dilakukan evaluasi secara
berkala setiap tiga bulan sekali atau bisa lebih cepat jika ada kondisi khusus untuk
penyesuaian sehingga dapat terlihat bagaimana perkembangan peserta didik.
Pengondisian dalam lingkungan belajar dan bermain menjadi fokus utama
lainnya sehingga peserta didik mampu belajar hal positif dari lingkungan
sekitarnya, penerimaan yang baik dari lingkungan sekitar dan terhindar dari kasus
bullying.
3. Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Dalam kurikulum operasional di satuan pendidikan UPTD SD NEGERI 65


PAREPARE dirancang pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Pembelajaran ini masuk ke dalam ko-kurikuler yang dirancang
dalam sesuai tema besar yang telah ditentukan dengan mengintegrasikan beberapa
mata pelajaran sebagai bentuk proyek implementasi Profil Pelajar Pancasila di
satuan pendidikan.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dikemas dalam dua proyek utama yang dapat
ditampilkan secara terpadu dari mulai kelas 1 sampai 6. Pengalokasian waktu untuk
kegiatan ini terpisah dari alokasi waktu kegiatan intrakurikuler sehingga tidak
mengurangi kegiatan regular mingguan. Selain kedua proyek besar tersebut,
dimensi Profil Pelajar Pancasila pun dikembangkan dalam proses pembelajaran
intrakurikuler dalam pembelajaran tema dan mata pelajaran, dan kegiatan
ekstrakurikuler.
Pembelajaran berbasis proyek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila
diselaraskan dengan potensi lokal yang menjadi ciri khas satuan pendidikan,
capaian operasional pembelajaran, dapat mengakomodir keragaman minat bakat
peserta didik dan mampu mengembangkan kecakapan hidup peserta didik.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi yaitu beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan
global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 11


Gambar 3. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek

Dalam membuat rancangan pembelajaran berbasis proyek terdapat langkah-


langkah yang harus disusun secara bertahap mulai dari mengidentifikasi masalah
dengan pertanyaan pemicu yang diambil dari permasalahan kontekstual
implementasi Profil Pelajar Pancasila kemudian merancang proyek secara
kolaboratif antara guru dan peserta didik disertai program penjadwalan yang
disepakati, setelah itu dilanjut ke tahap pelaksanaan. Di bagian akhir ada presentasi
hasil yang akan dievaluasi dan kemudian menjadi refleksi untuk perbaikan.

Gambar 4. Langkah-langkah pembelajaran berbasis proyek

Pada tahun pelajaran 2023-2024, pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila mengusung implemetasi nilai-nilai Pancasila. Diawali dengan menganalisis
permasalahan kontekstual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari kemudian menentukan
proyek dalam bentuk hasil karya tulis, gerak dan seni, jiwa kewirausahaan dan potensi sumber
daya alam dan budaya lokal di sekitar satuan pendidikan. Proyek ini dikembangkan per jenjang
kelas dengan bimbingan guru kelas dan guru mata pelajaran yang kemudian digabungkan

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 12


dalam satu event di akhir proyek di tiap-tiap akhir semester. Proyek pertama yang akan
dilaksanakan pada bulan Desember 2022 dengan mengambil tema kewirausahaan yang
mengusung pemanfaatan potensi dan budaya daerah dalam menanggulangi masalah lingkungan
di sekitar sekolah. Proyek kedua dilaksanakan pada bulan Mei bertema Cerlang Budaya Daerah
yang mengemas drama musikal untuk menampilkan proses riset budaya peserta didik untuk
menjadi duta budaya JawaTengah. Proyek ini pun sebagai bentuk peringatan Hari Pendidikan
Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional yang merupakan tonggak sejarah dalam dunia
pendidikan yang mengusung persatuan dan kesatuan bangsa.
Tahap terakhir adalah tercapainya tujuan akhir dari pembelajaran berbasis proyek
ini, yaitu selain untuk mengimplementasikan dalam keseharian sebagai agen Profil Pelajar
Pancasila, juga untuk merancang pembelajaran ko-kurikuler yang inovatif, menarik dan capaian
pembelajaran yang terkemas berbeda. Pembelajaran ini juga bentuk penguatan karakter yang
membudaya pada satuan pendidikan.
4. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan penunjang di UPTD SD NEGERI 65


PAREPARE sebagai suplemen dalam pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan dan
keterampilan peserta didik sesuai dengan bakat dan minat serta kompetensi lainnya.
Kegiatan ekstrakurikuler UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE meliputi:

Indikator Keberhasilan dan Implemetasi


N Jenis Kegiatan Profil Pelajar Pancasila Sasaran
O
A Studi klub
1 Science Club Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 4-5
menghadapi kompetisi atau kejuaraan untuk
menjadi yang terbaik dalam bidangnya
masing-masing dengan
karakter yang mandiri dan memiliki kreativitas.
B Olah raga
1 Bola Volli Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 3-6
mengembangkan dan meningkatkan
kemampuan olah raga karate, catur, silat dan
futsal dengan
karakter yang mandiri dan gotong royong
C Seni dan budaya
1 Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1-6
Seni lukis mengembangkan dan meningkatkan
2 Seni musik kemampuan seni lukis dan musik yang
berkarakter
kebhinekaan global, mandiri dan kreatif.
NO Jenis Indikator Keberhasilan dan Sasaran
Kegiatan Implemetasi Profil Pelajar Pancasila

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 13


2 Kriya Mempersiapkan peserta didik dalam Kelas 1, 2, 3
mengembangkan dan meningkatkan pengelolaan
kreativitas dan inovasi dalam pembuatan sampah
kriya dari bahan dasar alam dan plastik.
pengelolaan sampah.
Kelas 4, 5, 6
pembuatan
kriya dari
bambu

D Keorganisasian

Mempersiapkan peserta didik agar 4,5 kelas 6


memiliki sikap kepemimpinan,
1 Pramuka kebhinekaan global, kemandirian,
kreatif,
disiplin,
tanggungjawab dan semangat nasionalisme.
UKS dan Mempersiapkan peserta didik agar Kelas 4, 5
2 Dokter Kecil memiliki sikap yang mengutamakan dan 6
kebersihan sebagian daripada iman yang
mengembangkan nilai ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia
dalam kemandirian, bergotong royong,
bernalar kritis dan kreatif dalam menjadi
agen pelopor cinta kebersihan dan
kesehatan.
3 Kelas 1
Mempersiapkan peserta didik agar sampai dengan
Pramuka memiliki sikap kelas 6
kepemimpinan,
kebhinekaan global, kemandirian, kreatif,
disiplin, tanggungjawab dan semangat
nasionalisme.

5. Aktualisasi Budaya Sekolah

Kegiatan pembiasaan merupakan budaya sekolah yang dilaksanakan setiap hari sebagai
upaya pendidikan pembentukkan karakter peserta didik sebagai implementasi Profil Pelajar
Pancasila. Kegiatan pembiasaan dilaksanakan secara rutin, baik harian, mingguan, bulanan dan
tahunan, dan tehnik pelaksanaannya ada yang terstruktur dan spontan atau berupa direct dan
indirect learning, yang bertujuan melatih dan membimbing peserta didik bersikap dan
berperilaku dengan menananmkan nilai-nilai karakter baik sehingga menjadi habituasi yang
terinternalisasi dalam hati dan jiwa peserta didik.
Berikut adalah budaya sekolah yang dilaksanakan di UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE:
a) Kegiatan Harian, terdiri dari kegiatan:
1) Penyambutan peserta didik

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 14


2) Pembiasaan cuci tangan
3) Membaca Asmaul Husna di depan kelas masing-masing
4) One day one surah (Surat pendek Al Quran)
5) Menyanyikan lagu daerah dan kebangsaan
6) Infaq shodaqoh
7) Gerakan Pungut Sampah (GPS)
8) Literasi pagi
b) Kegiatan Mingguan, terdiri dari kegiatan:
1) Upacara
2) Pramuka
3) Kerja Bakti
c) Kegiatan bulanan merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan pada hari Sabtu
ke-4 bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kompettitif, sportif dan keberanian, yaitu
dengan melaksanakan student’s performances. Kegiatan bulanan terdiri dari kegiatan:
1) Cerita pengalaman diri
2) Tantangan Mendongeng
3) Pidato dan pildacil
d) Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setahun sekali yang bertujuan menanamkan dan
meningkatkan kesadaran peserta didik untuk menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa,
menumbuhkan rasa cinta tanah air, membentuk kecakapan hidup dan mengembangkan minat
bakat peserta didik yang percaya diri, seperti:
1) Bakti sosial di bulan Ramadhan.
2) Peringatan hari kemerdekaan Indonesia
3) Pameran kelas
4) Class’ Competition
e) Kegiatan insidentil yaitu kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu disesuaikan dan kondisi
riil dan situasi nyata seperti aksi donasi korban Bencana Alam, menengok teman yang sakit,
aksi donasi buku dan lain sebagainya.
f) Kegiatan life skill merupakan kegiatan yang dilaksankan baik di sekolah maupun di
rumah yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada peserta didik untuk berinteraksi dalam
sosial kemasyarakatan dan keterampilan dirinya. Materi pengembangan life skill antara lain:
1) Cara mengambil dan menyimpan buku.
2) Tata carra bertamu
3) Cara mengucapkan salam.
4) Cara berbicara yang santun.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 15


6. Pengaturan Waktu Belajar

Pengaturan waktu belajar intrakurikuler setiap mata pelajaran di UPTD SD NEGERI 65


PAREPARE dari kelas 1 dan kelas 4 akan dikemas tematik dan sebagian parsial secara reguker
per minggu. Selain itu teerdapat pembelajaran berbasis proyek penguatan Profil Pelajar
Pancasila dalam bentuk kegiatan kokurikuler.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 16


UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 17
Banyak Kegiat Proye Tot
Mata Pelajaran JP Per an k al
N Minggu Regul Profil Per
o er Per Pelaja Tah
Mingg r un
u Pancas
ila
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 JP 108 36 144

2 PPKn 4 JP 144 36 180


3 Bahasa Indonesia 6 JP 198 54 252

4 Matematika 5 JP 170 46 216

5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 5 JP 170 46 216


Seni (Pilihan
minimal 1) Seni
Musik
Seni
6 Rupa 3 JP 108 36 144
Seni
Teater
Seni
Tari
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
7 3 JP 108 36 144
Kesehatan (PJOK)
8 Muatan Lokal (Bahasa Rejang) 2 JP 76 -

Tot 28 JP 1006 290 1296


al
Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia,
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 18
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal satu sub mata
pelajaran, yaitu seni suara, seni rupa, seni kriya atau seni tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 19


Budi Pekerti, Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dilaksanakan secara
parsial
Pengemasan Proyek Profil Pelajar Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular
dengan komposisi 20-30% dari alokasi waktu selama satu tahun. Sehingga proyek ini tidak
mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran intrakurikuler.
Setelah analisis kebutuhan mapel, maka akan disusun analisis operasional sebagai turunan
dari capaian pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang telah disediakan pusat. Analisis ini
akan diselaraskan dengan muatan lokal dan potensi daerah juga program sekolah dengan
menghitung alokasi waktu yang tidak membebani peserta didik agar kenyamanan dan
kebahagiaan dalam belajat tetap terjaga utuh. Kurikulum operasional di satuan Pendidikan
UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE mempertimbangkan karakteristik peserta didik yang
beragam dan mengedepankan proses dinamis yang reflektif dalam proses pelaksanaannya
sehingga tujuan akhir profil peserta didik sesuai dengan yang diharapkan pada visi, misi dan
tujuan sekolah.
7. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengembangan Kalender Pendidikan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE. mengacu pada
rambu-rambu sebagai berikut:
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan, yaitu pada bulan Juli 2022.
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan

3. Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan
dan Kepala Daerah tingkat kabupaten/kota.
4. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah
jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal.
5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
6. Kalender Pendidikan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE disusun dengan berpedoman
kepada kalender pendidikan Kabupaten Bengkulu Utara yang
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 20
disesuaikan dengan

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 21


program sekolah.
Berikut alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya beserta
kalender pendidikan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE tahun pelajaran 2023-2024.

N Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


o
1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk
36 minggu kegiatan pembelajaran
dan efektif pada setiap
maksimum satuan pendidikan
40 minggu
2 Jeda tengah semester Maksimu Satu minggu setiap semester
m2
minggu
3 Jeda antarsemester Maksimu Antara semester I dan II
m2
minggu
4 Libur akhir Maksimu Digunakan untuk
tahun pelajaran m3 persiapan kegiatan dan
minggu administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran

5 Hari libur keagamaan 2 – 4 minggu Libur keagamaan yang


disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah
6 Hari libur Maksimu Disesuaikan
umum/nasional m2 dengan Peraturan
minggu Pemerintah
7 Hari libur khusus Maksimu Untuk kegiatan tertentu
m1
minggu
8 Kegiatan khusus sekolah Maksimu Digunakan untuk
m3 kegiatan yang
minggu diprogramkan secara
khusus oleh sekolah
tanpamengurangi
jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu pembelajaran
efektif

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 22


KALENDER PENDIDIKAN UPTD SD
NEGERI 65 PAREPARE
TAHUN 2023-2024

N Kegiatan Alokasi Keterangan


o Waktu
1 Minggu efektif belajar Minimum Digunakan untuk
36 minggu kegiatan
dan pembelajaran efektif
maksimum pada setiap satuan
43 minggu
pendidikan

2 Liburan tengah 1
semester minggu

3 Liburab semester I 1
minggu

4 Libur Semester 2 Digunakan untuk


II minggu persiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran

5 Hari libur keagamaan 1 Bulan Libur Ramadhan


disesuaikan dengan
kebijakan pemerintah
daerah

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 23


B. Rencana Pembelajaran
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 24
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan
merencanakan proses pembelajaran secara rimci. Rencana pembelajaran merupakan
kompas bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada
peserta didik yang tetap mengusung kegiatan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan dan memotivasi peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran adalah sebagai berikut.
1. Pembelajaran menjadi lebih sistematis.
2. Memudahkan analisis keberhasilan belajar peserta didik.
3. Memudahkan guru dalam penyampaian materi ajar.
4. Mengatur pola pembelajaran.
Rencana pembelajaran UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE terdiri dari
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun rutin secara
sederhana, aktual
dan mudah dipahami untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga
melalui Rencananya seorang guru bisa memastikan seluruh proses pembelajaran bisa efektif
dan efisien.
Silabus UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE dibuat dalam bentuk
matriks yang memuat alur tujuan pembelajaran, materi ajar, kegiatan pembelajaran,
penilaian dan sumber belajar.
1. Alur tujuan pembelajaran disusun untuk menerjemahkan capaian pembelajaran
yang berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi
dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.. Alur
pembelajaran mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran sesuai kebutuhan,
meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu
yang meliputi konten/ materi, keterampilan dan konsep inti untuk mencapai
Capaian Pembelajaran setiap fase dan menjelaskan kedalaman setiap konten.
2. Materi ajar merupakan materi esensial yang telah disusun pada alur tujuan
pembelajaran.
3. Kegiatan pembelajaran dikemas secara umum sebagai acuan untuk menyusun
rencana pelaksaanaan pembelajaran.
4. Penilaian merupakan penilaian otentik yang memadukan dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan selama dan setelah proses pembelajaran.
Sumber belajar dipilah sesuai kebutuhan peserta didik dan merupakan sumber
belajaryang mudah digunakan, berbasis lingkungan, dan mendukung pembelajaran
yang kontekstial dan menyenangkan.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 25


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) UPTD SD NEGERI 65
PAREPARE disusun dalam bentuk sederhana dengan keterbacaan yang baik yang
memuat tiga poin utama dalam proses pembelajaran, yaitu tujuan pembelajaran,
aktivitas atau kegiatan pembelajaran dan penilaian. Tujuan pembelajaran
merupakan penerjemahan tujuan capaian pembelajaran yang dapat terukur
pencapaian dan keberhasilannya. Kegiatan pembelajaran disusun dalam langkah-
langkah aktivitas peserta didik yang menarik dan menyiratkan model dan strategi
pembelajaran yang kontekstual dan menarik sesuai diferensiasi karakteristik peserta
didik serta mampu mengakomodir minat bakat peserta didik. Dalam kegiatan
pembelajaran pun diintegrasikan penumbuhan dan penguatan Profil Pelajar
Pancasila. Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran disusun prediksi respon peserta
didik sehingga menjaga alur pembelajaran yang tetap terkondisikan dengan baik.
Untuk penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan pasca pembelajaran
yang dirancang
untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran baik dari dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Di akhir bagian RPP, terdapat kolom refleksi untuk
mengulas kekurangan dan kelebihan proses pembelajaran untuk perbaikan pembelajaran
selanjutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sebagai dokumen yang hidup dan dinamis.
C. Asesmen Capaian Pembelajaran

Asesmen hasil belajar peserta didik terdiri atas Asesmen hasil belajar
oleh pendidik, Asesmen hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Asesmen hasil
belajar oleh pemerintah. Asesmen hasil belajar oleh pendidik sebagai proses
pengumpulan informasi dan data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis yang bertujuan untuk:
1. Memantau proses pembelajaran,
2. Memetakan kemajuan belajar dan penguasaan kompetensi,
3. Perbaikan atau pengayaan hasil belajar melalui penugasan dan evaluasi hasil belajar,
4. Memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
Konsep asesmen otentik yang dilakukan mengukur dimensi sikap,
pengetahuan dan keterampilan. Variasi bentuk asesmen akan lebih memperlihatkan
kemampuan peserta didik. Rubrik asesmen dibuat berdasarkan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Materi pengayaan hanya diperuntukkan peserta didik yang telah
melampaui capaian pembelajaran dan bersifat optional. Sedangkan remedial
merupakan kegiatan wajib dilaksanakan sehingga pembelajaran tetap berkelanjutan.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 26


Asesmen hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan
pada prinsip asesmen. Dimana asesmen dilakukan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik pada setiap kelas berdasarkan pada hasil proses
pembelajaran dalam mencapai semua aspek kompetensi yang tertera pada tujuan
pembelajaran sehingga jelas kemampuan yang akan diukur dengan prosedur dan
kriteria yang jelas. Prosedur asesmen, kriteria dan dasar pengambilan keputusan
terhadap hasil asesmen dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Asesmen di
UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE bersifat kontinuitas tidak tersekat per kelas,
sehingga hasil asesmen sebelumnya merupakan referensi untuk asesmen kemudian.
Sistem asesmen yang sistematis dan mengacu pada kriteria harus dapat
dipertanggungjawabkan secara teknis, prosedur dan hasil akhirnya.
Lingkup asesmen hasil belajar oleh pendidik mencakup aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Adapun mekanisme asesmen hasil
belajar oleh pendidik meliputi:
Rencana strategi asesmen oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
1. Asesmen Hasil Belajar oleh pendidik dilakukan untuk memantau proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan
pengukuran pencapaian satu atau lebih capaian pembelajaran.
2. Asesmen aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan sebagai sumber
informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau
guru kelas.
3. Hasil asesmen pencapaian sikap oleh pendidik disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
4. Asesmen aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai disampaikan dalam bentuk
deskripsi.
5. Asesmen keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
6. Hasil asesmen pencapaian pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.
Hasil asesmen kemudian dilakukan analisis atau evaluasi hasil belajar.
Evaluasi ini bertujuan untuk menentukan ketercapaian pemahaman peserta didik
terhadap tujuan capaian pembelajaran dan penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Analisis untuk pengetahuan juga dilakukan untuk menentukan umpan balik pasca
penilaian terhadap peserta didik, yaitu pelaksanaan program remedial dan
pengayaan. Proses evaluasi ini dilakukan baik setelah peserta didik mengerjakan
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 27
post tes harian, penilaian harian, penilaian tengah semester dan penilaian akhir
semester serta Asesmen akhir tahun.
Kriteria kenaikan kelas setidak-tidaknya harus memenuhi kriteria, yaitu
pertama, keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, kedua, ketuntasan mata
pelajaran pada kompetensi pengetahuan dan keterampilan, dan ketiga, penilaian
baik pada kompetensi sikap.
D. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional

Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional UPTD SD


NEGERI 65 PAREPARE dilakukan secara internal oleh satuan pendidikan untuk
memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang dianggap
sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan
pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi
peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan
kemampuan satuan pendidikan.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingandirancang
sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Kepala Sekolah dan/atau guru yang
berkompetensi berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi. Proses pendampingan
dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
a. Program Regular Supervisi Sekolah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali
oleh Kepala Sekolah.
b. Kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE,
yang dilaksanakan sesuai program kerja KKG secara reguler, seperti kegiatan
mingguan untuk pendampingan penyusunan atau revisi alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar. Kegiatan ini merupakan pendampingan oleh
Kepala Sekolah dan guru yang berkompetensi.
c. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD),
dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan
mengundang narasumber yang berkompeten dari beberapa perguruan tinggi
yang telah bekerja sama, instansi terkait dan praktisi pendidikan.
UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE melakukan evaluasi kurikulum secara
regular, yaitu jangka pendek satu tahun sekali dan jangka panjang 4 tahun sekali
dengan mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan
maupun update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran. Evaluasi
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 28
kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan
secara reflektif, yaitu:
1. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah pembelajaran
berdasarkan catatan anekdotal selama proses pembelajaran, penilaian dan
refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk
perbaikan rencana pembelajaran atau RPP pada hari berikutnya.
2. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara kelompok (team teaching) setelah
satu unit pembelajaran atau tema selesai. Hasil ini digunakan untuk
merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan
maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur
tujuan pembelajaran dan modul ajar.
3. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu
semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan
hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta
didik.
4. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan
sekolah, misi dan visi sekolah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE
dilakukan oleh tim pengembang kurikulum sekolah bersama kepala sekolah dan
komite sekolah serta pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan
sekolah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada
evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Sekolah, laporan kegiatan Kelompok
Kerja Guru, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua.
Informasi yang berimbang dan berdasarkan data tersebut diharapkan menjadi bahan
evaluasi untuk semakin meningkatkan kualitas pelayanan sekolah kepada peserta
didik, peningkatan prestasi dan hubungan kerja sama dengan pihak la

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 29


BAB IV
CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti secara bertahap dan holistik diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki
pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan agama Islam dan Budi
Pekerti secara umum harus mengarahkan peserta didik kepada (1) kecenderungan kepada
kebaikan (al-ḥanīfiyyah), (2) sikap memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak mulia (makārim
al-akhlāq), dan (4) kasih sayang untuk alam semesta (raḥmat li al-ālamīn). Dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh
peserta didik dalam beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., menjaga diri, peduli atas
kemanusiaan dan lingkungan alam. Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa
elemen Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terutama dalam akhlak pribadi dan sosial,
akidah, syari’at dan sejarah peradaban Islam. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti bisa
menjadi pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan menerapkan akhlak mulia setiap
hari. Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis akhlak, radikalisme dan krisis
lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban dalam tradisi agama Islam. Dengan
mempelajari dan menghayati Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, peserta didik mampu
menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak mengganggu
perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, sesama warga
negara, sesama manusia, maupun alam semesta. Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang
semakin kompleks, pemahaman yang mendalam tentang agama sangat dibutuhkan, terutama
dalam menghormati dan menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya membahas
hubungan manusia dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun juga hubungan dengan diri sendiri,
sesama warga negara, sesama manusia (ḥabl min al-nās) dan alam semesta. Untuk itu,
dibutuhkan pendekatan yang beragam dalam proses belajar agama yang tidak hanya berupa
ceramah, namun juga diskusi- interaktif, proses belajar yang bertumpu pada keingintahuan dan
penemuan (inquiry and discovery learning), proses belajar yang berpihak pada anak (student-
centered learning), proses belajar yang berbasis pada pemecahan masalah (problem based
learning), pembelajaran berbasis proyek nyata dalam kehidupan (project based learning),
dan proses belajar yang kolaboratif (collaborative learning). Berbagai pendekatan ini memberi
ruang bagi tumbuhnya keterampilan yang berharga seperti budaya berpikir kritis, kecakapan
berkomunikasi dan berkolaborasi, dan menjadi peserta didik yang kreatif. Melalui muatan

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 30


materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti antara lain al ;Quran dan hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam,
pelajaran agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil pelajar
pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-laḥdi) yang beriman dan
bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian dari penduduk dunia dengan
berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri, kreatif, kritis, dan bergotong
royong.
B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pada praktiknya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ditujukan untuk:
1. memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual, berakhlak mulia,
selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam hidupnya;
2. membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik prinsip-
prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (‘aqīdah ṣaḥīḥah) berdasar
paham ahlus sunnah wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan sejarah 48 peradaban Islam,
serta menerapkannya dalam kehidupan seharihari baik dalam hubungannya dengan sang
pencipta, diri sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun lingkungan
alamnya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam berfikir
sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan mengambil keputusan;
4. Mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisa perbedaan
pendapat sehingga berperilaku moderat (wasaṫiyyah) dan terhindar dari
radikalisme ataupun liberalisme;
5. Membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan
menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan demikian
dia aktif dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat lingkungan
sekitarnya; dan
6. Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dengan
demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah),
persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa dan
senegara (ukhuwwah waṫaniyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku
dan budayanya.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 31


C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1)
Al- Qur’an-Hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah Peradaban Islam.

Elemen-Elemen Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti;


NO ELEMEN DISKRPSI ELEMEN
1 Al- Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
Qur’an kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis dengan
dan
baik dan benar. Ia juga mengantar peserta didik dalam
Hadis
memahami makna secara tekstual dan kontekstual serta
mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-
hari. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti juga
menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada Al-
Qur’an dan Hadis Nabi sebagai pedoman hidup utama
seorang muslim
2 Akidah Berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang
akan mengantarkan peserta didik dalam
mengenal Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah,
para Nabi dan Rasul, serta memahami konsep tentang
hari akhir serta qadā’ dan qadr. Keimanan inilah yang
kemudian menjadi landasan dalam melakukan amal
saleh, berakhlak mulia dan taat
hukum.
3 Akhlak Merupakan perilaku yang menjadi buah dari ilmu dan
keimanan. Akhlak akan menjadi mahkota
yang mewarnai keseluruhan elemen
dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.
Ilmu akhlak mengantarkan peserta didik dalam
memahami pentingnya akhlak mulia pribadi dan
akhlak sosial, dan dalam membedakan antara
perilaku baik (maḥmūdah) dan
tercela (mażmūmah). Dengan memahami
perbedaan ini, peserta didik bisa menyadari
pentingnya menjauhkan diri dari perilaku tercela dan
mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi
maupun sosialnya. Peserta didik juga akan memahami
pentingnya melatih (riyāḍah),
disiplin (tahżīb)dan upaya
sungguhsungguh dalam

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 32


mengendalikan diri (mujāhadah).
Dengan akhlak, peserta didik menyadari bahwa landasan
dari perilakunya, baik untuk Tuhan, dirinya
sendiri, sesama manusia dan alam sekitarnya
adalah cinta
(maḥabbah). Pendidikan Akhlak juga mengarahkan
mereka untuk menghormati dan menghargai sesama
manusia sehingga tidak ada kebencian atau prasangka
buruk atas perbedaan agama atau ras yang ada. Elemen
akhlak ini harus menjadi mahkota yang masuk pada
semua topik bahasan pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti, akhlak harus
menghiasai keseluruhan konten dan menjadi buah dari
pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti .
4 Fiqih Merupakan interpretasi atas syariat. Fikih merupakan
aturan hukun yang berkaitan dengan perbuatan manusia
dewasa (mukallaf) yang mencakup ritual atau hubungan
dengan Allah Swt. (‘ubudiyyah) dan kegiatan yang
berhubungan dengan sesama manusia (mu‘āmalah).
Fikih mengulas berbagai pemahaman mengenai tata
cara pelaksanaan dan ketentuan hukum dalam Islam
serta
implementasinya dalam ibadah dan mu‘āmalah.
5 Sejarah Menguraikan catatan perkembangan perjalanan
hidup
Peradaban Islam manusia dalam membangun peradaban dari masa
ke
masa. Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam
(SPI)
menekankan pada kemampuan mengambil hikmah
dari
sejarah masa lalu, menganalisa pelbagai macam
peristiwa
dan menyerap berbagai kebijaksanaan yang
telah
dipaparkan oleh para generasi terdahulu. Dengan
refleksi
atas kisah-kisah sejarah tersebut, peserta
didik
mempunyai pijakan historis dalam
menghadapi
permasalahan dan menghindari dari
terulangnya
kesalahan untuk masa sekarang maupun masa
depan.
Aspek ini akan menjadi keteladanaan (‘ibrah)
dan
menjadi inspirasi generasi penerus bangsa
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 33
dalam
menyikap dan menyelesaikan fenomena sosial,
budaya,
politik, ekonomi, iptek, seni, dan lain-lain dalam rangka
membangun peradaban di zamannya.
Capaian Pembelajaran Tiap Fase FASE A (Umumnya Kelas 1-2)
Fase A (kelas I dan II SD)
Pada akhir Fase A, pada elemen Al-Qur’an-Hadis peserta didik dapat mengenal
huruf hijaiah dan harakatnya, huruf hijaiah bersambung, dan mampu membaca surah-surah
pendek AlQur’an dengan baik. Dalam elemen akidah, peserta didik mengenal rukun iman,
iman kepada Allah melalui nama-namanya yang agung (asmaulhusna) dan mengenal para
malaikat dan tugas yang diembannya. Pada elemen akhlak, peserta didik
terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-
ungkapan positif baik untuk dirinya maupun sesama manusia, terutama orang tua dan guru.
Peserta didik juga memahami pentingnya tradisi memberi dalam ajaran agama Islam.
Mereka mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 34


terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar menghargai
pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan tugas kelompok serta
memahami pentingnya mengenalikekurangan diri dan kelebihan temannya demi
terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain. Dalam elemen fikih, peserta didik
dapat mengenal rukun Islam dan kalimah 51 syahadatain, menerapkan tata cara bersuci,
salat fardu, azan, ikamah, zikir dan berdoa setelah salat. Dalam pemahamannya tentang
sejarah, peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah beberapa nabi yang
wajib diimani.

Fase A berdasarkan elemen

Ele Capaian
m Pembelajar
en an
Al-Qur’an dan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti menekankan
Hadis kemampuan mengenal huruf hijaiah dan harakatnya, huruf
hijaiah bersambung, dan kemampuan membaca surahsurah
pendek Al-
Qur’an dengan baik.
Akidah Peserta didik mengenal rukun iman kepada Allah
melalui namanamanya yang agung (asmaulhusna)
dan
mengenal para malaikat
dan tugas yang diembannya.
Akhlak Peserta didik terbiasa mempraktikkan nilai-nilai baik dalam
kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik
untuk dirinya maupun sesama manusia, terutama orang tua dan
guru. Peserta didik juga memahami pentingnya tradisi memberi
dalam ajaran agama Islam. Mereka mulai mengenal norma yang
ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga terbiasa percaya
diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan belajar menghargai
pendapat yang berbeda. Peserta didik juga terbiasa melaksanakan
tugas kelompok serta memahami
pentingnya mengenali kekurangan diri dan kelebihan
temannya
demi terwujudnya suasana saling mendukung satu sama lain.
Fikih Peserta didik mampu mengenal rukun Islam dan kalimah
syahadatain, menerapkan tata cara bersuci, salat fardu, azan,
ikamah, zikir dan berdoa setelah salat.
Sejarah Peserta didik mampu menceritakan secara sederhana kisah
Peradaban beberapa nabi yang wajib diimani.
Islam

FASE B (Umumnya Kelas 3-4)


Pada akhir fase B, peserta didik mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, dan
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 35
mempraktikkannya dalam bacaan surah-surah pendek Al-Qur’an. Peserta didik juga mengenal
definisi Al-Qur’an dan hadis secara sederhana dan mampu menerapkan nilai- nilainya dalam

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 36


kehidupan sehari-hari dalam ungkapan-ungkapan positif baik untuk dirinya maupun sesama
manusia, terutama orang tua dan guru. Peserta didik juga mampu menjelaskan sifat-sifat wajib,
jaiz dan mustahil bagi Allah. Peserta didik juga memahami pentingnya cinta ilmu dan
pentingnya berpengetahuan luas dengan senang membaca. Peserta didik juga mengenal para nabi
dan rasul Allah Swt., dan kitab-kitab yang wajib diimani. Peserta didik mulai memahami arti
perbedaan dan penekanan kembali akan adanya keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah
Swt. (sunnatullâh) sehingga memberikan pengalaman baru yang berharga untuk mereka. Peserta
didik mulai mengenal norma yang ada di lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas.
Peserta didik juga terbiasa percaya diri mengungkapkan pendapat pribadinya dan memahami
pentingnya pelaksanaan musyawarah untuk mencapai kesepakatan tertentu serta pentingnya
persatuan. Pada aspek ibadah, peserta didik mampu melaksanakan salat fardu dan salat sunah
rawatib serta puasa dengan baik, serta mampu mempraktikkan ajaran memberi dalam lingkungan
sosial yang beragam. Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu menceritakan
kisah-kisah beberapa nabi serta masa remaja Nabi Muhammad saw. hingga beliau diutus menjadi
rasul dan membangun Kota Madinah.
Fase B berdasarkan elemen

Elem Capaian
en Pembelajaran
Al-Qur’an Peserta didik mampu membaca surah-surah pendek atau ayat Al
dan Hadis Qur’an dan menjelaskan pesan pokoknya dengan baik. Peserta
didik mengenal hadis tentang kewajiban salat dan menjaga
hubungan baik
dengan sesama serta mampu menerapkan dalam kehidupan seharihari.
Akidah Peserta didik memahami sifat-sifat bagi Allah, beberapa asmaulhusna,
mengenal kitab-kitab Allah, para nabi dan rasul Allah yang wajib
diimani.
Akhlak Pada elemen akhlak, peserta didik menghormati dan berbakti
kepada orang tua dan guru, dan menyampaikan ungkapan-ungkapan
positif (kalimah ṫayyibah) dalam keseharian. Peserta didik
memahami arti keragaman sebagai sebuah ketentuan dari Allah Swt.
(sunnatullāh). Peserta didik mengenal norma yang ada di
lingkungan sekitarnya dan lingkungan yang lebih luas, percaya diri
mengungkapkan pendapat pribadi, memahami pentingnya
musyawarah untuk mencapai kesepakatan dan pentingnya persatuan.
Fikih Pada elemen fikih, peserta didik dapat melaksanakan puasa, salat
jumat
dan salat sunah dengan baik, memahami konsep balig dan
tanggung jawab yang menyertainya (taklīf).
Sejarah Dalam pemahamannya tentang sejarah, peserta didik mampu
Peradaban menceritakan kondisi Arab pra Islam, masa kanak-kanak dan remaja
Islam Nabi Muhammad saw. hingga diutus menjadi rasul, berdakwah,
hijrah
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 37
dan membangun Kota Madinah.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 38


2. CAPAIAN PEMBELAJARAN UNTUK SD PADA KURIKULUM
MERDEKA
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA
A. RASIONAL
Pendidikan merupakan kunci untuk menumbuh kembangkan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berdasarkan Pancasila sesuai tujuan
pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pancasila adalah dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa
Indonesia. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah-mufakat, dan
keadilan adalah nilai-nilai yang harus ditumbuhkembangkan dan
diinternalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Nilai-nilai itu kemudian ditetapkan sebagai norma dasar atau
grundnorm Indonesia dan diberi nama Pancasila, sehingga menjadi landasan
filosofis bagi pengembangan seluruh aturan di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa Indonesia,
nilai-nilai Pancasila semestinya mewujud dalam setiap sikap dan
perbuatan segenap warga negara Indonesia. Keterwujudan dalam sikap dan
perbuatan tersebut akan dapat mengantarkan seluruh bangsa pada kehidupan
yang adil makmur sebagaimana cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.
Gambaran ideal cita-cita bangsa tersebut masih jauh dari terwujud walaupun
negara Indonesia telah menempuh perjalanan lebih dari tiga perempat abad.
Masih banyak tantangan yang harus diatasi baik dalam kehidupan
bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.
Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap warga negara
perlu diarahkan menjadi warga negara yang cerdas dan baik (smart and good
citizen), sehingga dapat memahami negara dan bangsa Indonesia, memiliki
kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai
tanah air. Dengan demikian, warga negara Indonesia dapatmelaksanakan hak
dan kewajibannya sebagai warga negara, juga turut aktif membentengi
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dari berbagai ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan yang akanmerusak ketahanan bangsa
dan negara Indonesia.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 39


Pendidikan Pancasila memuat nilai-nilai karakter Pancasila yang
ditumbuhkembangkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk menyiapkan warga negara yang cerdas dan baik.
Pendidikan Pancasila berisi elemen: Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan keyakinan dan pemahaman filosofi bangsa perlu
dilakukan perbaikan secara konten maupun proses pembelajaran pada mata
pelajaran Pendidikan Pancasila yang di dalamnya terkandung
penumbuhkembangan karakter, literasi-numerasi, dan kecakapan abad 21
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perubahan zaman. Dengan
demikian, Pendidikan Pancasila akan menghasilkan warganegara yang
mampu berpikir global (think globally) dengan cara-cara bertindak lokal (act
locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas bangsa.
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila mempunyai kedudukan strategis dalam
upaya menanamkan dan mewariskan karakter yang sesuai dengan Pancasila
kepada setiap warga negara, dengan menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai
bintang penuntun untuk mencapai Indonesia emas.

B. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA


Setelah mempelajari Pendidikan Pancasila, peserta didik mampu:
1. Berakhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa melalui sikap mencintai sesama manusia,
mencintai negara dan lingkungannya untuk mewujudkan persatuan dan
keadilan sosial;
2. Memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya
sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa, serta
mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari;
3. Menganalisis konstitusi dan norma yang berlaku, serta menyelaraskan
hak dan kewajibannya dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan
bernegara di tengah-tengahmasyarakat global;
4. Memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang
berbineka, serta mampu bersikap adil dan tidak membeda-bedakan jenis
kelamin, SARA (Suku Agama, Ras, Antargolongan), status sosial-
ekonomi, dan penyandang disabilitas;
5. Menganalisis karakteristik bangsa Indonesia dan kearifan lokal
masyarakat sekitarnya, dengan kesadaran dan komitmen untuk menjaga
lingkungan, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI, serta berperan
aktif dalam kancah global.

C. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN PANCASILA

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 40


1. Wahana pengembangan pendidikan Pancasila dan pendidikan
kewarganegaraan dengan untuk mewujudkan warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab dalam rangka membangun
peradaban bangsa Indonesia;
2. Wahana edukatif dalam pengembangan peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yangdijiwai
oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
3. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan,
dan keadilan sosial yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika;
4. Berorientasi pada penumbuhkembangan karakter peserta didik untuk
menjadi warga negara yang cerdas dan baik serta memiliki wawasan
kebangsaan yang menekankan harmonisasi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan;
5. Berorientasi pada pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik untuk
menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa depan yang
amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung jawab.
D. ELEMEN PENDIDIKAN PANCASILA
Pendidikan Pancasila memiliki empat elemen kunci beserta
cakupan/substansinya, sebagai berikut:
N Elemen Deskripsi Elemen
o
1 Pancasila Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara,
. ideologi, dan pandangan hidup bangsa.
Mengkaji nilai-nilai Pancasila, proses
perumusan Pancasila, implementasi Pancasila
dari masa ke masa, serta reaktualisasi nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan
sehari-hari. Penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan keseharian. Penerapan nilai-
nilai Pancasila secara kolektif dalam beragam
kegiatan kelompok dengan membangun kerja
sama untuk mencapai tujuan bersama.
Mengembangkan potensi sebagai kualitas
personal yang bermanfaat dalam kehidupannya,
memberi bantuan yang dianggap penting dan
berharga kepada orang-orang yang
membutuhkan di masyarakat yang lebih luas
dalam konteks Indonesia dan kehidupan global.
2. Undang- Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma
Undang yang berlaku mulai dari lingkup terkecil
Dasar (keluarga, dan masyarakat) sampai pada
Negara lingkup negara dan global sehingga dapat
Republik mengetahui dan mempraktikkan hak dan
Indonesia kewajibannya baik sebagai manusia, bangsa
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 41
Tahun1945 Indonesia maupun sebagai warga negara
Indonesia dan dunia, termasuk menyuarakan
secara kritis terhadap pelanggaran hak asasi
manusia. Mempraktikkan sistem musyawarah
dari lingkup kelas, sekolah, dan keluarga.
Menyadari dan menjadikan musyawarah
sebagai pilihan penting dalam mengambil
keputusan, menjaga persatuan, dan kehidupan
yang demokratis. Peserta didik dapat
menganalisis konstitusi, hubungan antarregulasi
yang berlaku sehingga segala peraturan
perundang-undangan dapat diterapkan secara
kontekstual dan aktual.
3. Bhinneka Mengenali dan menunjukkan rasa
bangga
Tunggal Ika terhadap jati dirinya sebagai anak
Indonesia yang
berlandaskan Pancasila, sikap hormat
kepada
bangsa yang beragam, serta memahami
dirinya
menjadi bagian dari warga negara dunia.
Peserta
didik dapat menanggapi secara memadai
terhadap
kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan
dan
masyarakat untuk menghasilkan kondisi
dan
keadaan yang lebih baik. Peserta didik
juga
menerima adanya kebinekaan bangsa
Indonesia,
baik dari segi suku, ras, bahasa, agama
dan
kelompok sosial. Terhadap kebinekaan
tersebut,
peserta didik dapat bersikap adil dan
menyadari
bahwa dirinya setara yang lain, sehingga ia
tidak
membeda-bedakan jenis kelamin dan
SAR
A.
Terhadap kebinekaan itu, peserta didik juga
dapat
memiliki sikap tenggang rasa,
penghargaan,
toleransi dan cinta damai sebagai bagian dari

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 42


jati
diri bangsa yang perlu dilestarikan. Peserta
didik
secara aktif mempromosikan
kebinekaan,
mempertautkan kearifan lokal dengan
budaya
global, serta mendahulukan produk dalam
negeri.
4. Negara Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan
Kesatuan lokal,
Republik mengenali bahwa dirinya adalah bagian
dari
Indonesia lingkungan sekitarnya, sehingga
muncul
kesadaran untuk menjaga lingkungan
sekitarnya
agar tetap nyaman dihuni. Bermula
dari
kepedulian untuk mempertahankan
lingkungan
sekitarnya yang nyaman tersebut, peserta
didik
dapat mengembangkan ke dalam skala yang
lebih
besar, yaitu negara, sehingga dapat
berperan
dalam mempertahankan keutuhan wilayah
Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan
menumbuh
kembangkan jiwa kebangsaan akan hak
dan
kewajiban bela negara sebagai suatu
kehormatan
dan kebanggaan.Peserta didik dapat
mengkaji
secara nalar dan kritis sebagai bagian dari
sistem
keamanan dan pertahanan Negara
Kesatuan
Republik Indonesia, serta berperan aktif
dalam
kancah global.

E. CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA SETIAP


FASE
1. FASE A (umumnya kelas 1 dan 2 SD)
Pada fase ini, peserta didik mampu:
Mengenal dan menceritakan simbol dan sila-sila Pancasila dalam
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 43
lambang negara Garuda Pancasila; mengidentifikasi dan menjelaskan
hubungan antara simbol dan sila dalam lambang negara Garuda
Pancasila; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan
sekolah; mengenal aturan di lingkungan keluarga dan sekola;
menceritakan contoh sikap mematuhi dan tidak mematuhi aturan di
keluarga dan sekolah; menunjukkan perilaku mematuhi aturan di
keluarga dan sekolah.
Menyebutkan identitas dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri
fisik, dan hobinya; menyebutkan identitas diri (fisik dan non fisik)
keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan di sekolah;
menceritakan dan menghargai perbedaan baik fisik (contoh : warna
kulit, jenis rambut, dll) maupun nonfisik (contoh: miskin, kaya, dll)
keluarga dan teman-temannya di lingkungan rumah dan sekolah.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 44


Mengidentifikasi dan menceritakan bentuk kerja sama dalam
keberagaman di lingkungan keluarga dan sekolah; mengenal ciri-ciri
fisik lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian tidak
terpisahkan dari wilayah NKRI; dan menyebutkan contoh sikap dan
perilaku menjaga lingkungan sekitar serta mempraktikkannya di
lingkungan keluarga dan sekolah.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran

1.Pancasila Peserta didik mampu mengenal dan menceritakan


simbol dan sila-sila Pancasila dalam lambang
negara Garuda Pancasila. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara
simbol dan sila dalam lambang negara Garuda
Pancasila. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga dan sekolah
2. Undang- Peserta didik mampu mengenal aturan di
Undang Dasar lingkungan keluarga dan sekolah. Peserta didik
Negara Republik mampu menceritakan contoh sikap mematuhi dan
Indonesia tidak mematuhi aturan di keluarga dan sekolah.
Tahun1945 Peserta didik mampu menunjukkan perilaku
mematuhi aturan
di keluarga dan sekolah.
3. Peserta didik mampu menyebutkan identitas
Bhinneka dirinya sesuai dengan jenis kelamin, ciri-ciri fisik,
Tunggal dan hobinya. Peserta didik mampu menyebutkan
Ika identitas diri (fisik dan non fisik) keluarga dan
teman- temannya di lingkungan rumah dan di
sekolah.
Peserta didik mampu menceritakan dan menghargai
perbedaan baik fisik (contoh : warna kulit, jenis
rambut, dll) maupun nonfisik (contoh : miskin, kaya,
dll) keluarga dan teman-temannya di lingkungan
rumah dan sekolah.
4. Negara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
Kesatuan menceritakan bentuk kerja sama dalam
Republik keberagaman di lingkungan keluarga dan sekolah.
Indonesia Peserta didik mampu mengenal ciri-ciri fisik
lingkungan keluarga dan sekolah, sebagai bagian
tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta didik
mampu menyebutkan contoh sikap dan perilaku
menjaga lingkungan sekitar serta
mempraktikkannya di lingkungan
keluarga dan sekolah.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 45


2. FASE B (umumnya kelas 3 dan 4 SD)
Pada fase ini, peserta didik mampu:
Memahami dan menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta
menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari; menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah,
dan masyarakat; mengidentifikasi aturan di keluarga, sekolah, dan
lingkungan sekitar tempat tinggal serta melaksanakannya dengan
bimbingan orang tua dan guru; mengidentifikasi dan menyajikan hasil
identifikasi hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan sebagai
warga sekolah; dan melaksanakan kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah.
Menjelaskan identitas diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai
budaya, minat, dan perilakunya; mengenali dan menyebutkan
identitas diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan sekitarnya;
menghargai perbedaan karakteristik baik fisik (contoh : warna kulit,
jenis rambut, dll) maupun non fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di
lingkungan sekitar; menghargai kebinekaan suku bangsa, sosial budaya,
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika; mengidentifikasi dan menyajikan
berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial budaya di
lingkungan sekitar; memahami lingkungan sekitar
(RT/RW/desa/kelurahan, dan kecamatan) sebagai bagian tidak
terpisahkan dari wilayah NKRI; dan menampilkan sikap kerja sama
dalam berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan
budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan kesatuan.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu memahami dan


menjelaskan makna sila-sila Pancasila serta
menceritakan contohpenerapan sila Pancasila
dalam kehidupan sehari- hari sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik.
Peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai
Pancasila di
lingkungan keluarga, sekolah,dan masyarakat.
Undang- Peserta didik mampu mengidentifikasi aturan di
Undang keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar tempat
Dasar tinggal serta melaksanakannya dengan
Negara bimbingan orang tua dan guru. Peserta didik
Republik mampu
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 46
Indonesia mengidentifikasi dan menyajikan hasil
identifikasi
Tahun1945 hak dan kewajiban sebagai anggota keluarga dan
sebagai warga sekolah. Peserta didik
melaksanakankewajiban dan hak sebagai
anggota
keluarga dan sebagai warga sekolah.
Bhinne Peserta didik mampu menjelaskan identitas
ka diri, keluarga, dan teman-temannya sesuai
Tungga budaya, minat,dan perilakunya. Peserta didik
l Ika mampu mengenali danmenyebutkan identitas
diri (fisik dan non-fisik) orang di lingkungan
sekitarnya.
Peserta didik mampu menghargai
perbedaan karakteristik baik fisik (contoh
: warna kulit, jenis rambut, dll) maupun non
fisik (contoh : miskin, kaya, dll) orang di
lingkungan sekitar. Peserta didik mampu
menghargai kebinekaansuku bangsa, sosial
budaya, dalam
bingkai BhinnekaTunggal Ika.
Negara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
Kesatu menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku
an bangsa, sosial budaya di lingkungan sekitar.
Republi Pesertadidik mampu memahami lingkungan
k sekitar (RT/RW/desa/kelurahan, dan
Indones kecamatan) sebagai bagian tidak terpisahkan
ia dari wilayah NKRI. Pesertadidik mampu
menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai
bentuk keberagaman suku bangsa, sosial,dan
budaya di Indonesia
yang terikat persatuan dankesatuan.

3. FASE C (umumnya kelas 5 dan 6 SD)


Pada fase ini, peserta didik mampu:
Memahami dan menyajikan hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai
suatu kesatuan yang utuh; mengidentifikasi dan menyajikan makna
nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan bernegara;
menerapkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat; menganalisis dan menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk
sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban dalam kedudukannya
sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat;
menganalisis secara sederhana dan menyajikan hasil analisis
pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban sebagai anggota

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 47


keluarga, dan warga sekolah; melaksanakan kewajiban dan hak sebagai
anggota keluarga, warga sekolah, dan bagian dari masyarakat; dan
mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan bersama serta
menaatinya dalam kehidupan sehari-hari di keluarga dan di sekolah.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 48


Menganalisis, menyajikan hasil analisis, menghormati, menjaga, dan
melestarikan keragaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ikadi
lingkungan sekitarnya; mengenal wilayahnya dalam konteks
kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
wilayah NKRI; dan membangun kebersamaan, persatuan, dan
berkontribusi menciptakan kenyamanan di sekolah dan lingkungan
sekitar.
Capaian Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran

Pancasila Peserta didik mampu memahami dan menyajikan


hubungan antarsila dalam Pancasila sebagai suatu
kesatuan yang utuh. Peserta didik mampu
mengidentifikasi dan menyajikan makna nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dan
bernegara. Peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah,
dan
masyarakat.
Undang- Peserta didik mampu menganalisis dan
Undang menyajikan hasil analisis bentuk-bentuk
Dasar sederhana norma, aturan, hak, dan kewajiban
Negara dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga,
Republik warga sekolah, dan bagian dari masyarakat.
Indonesia Peserta didik mampu menganalisis secara
Tahun1945 sederhana dan menyajikan hasil analisis
pelaksanaan norma, aturan, hak, dan kewajiban
sebagai anggota keluarga, dan warga sekolah.
Pesertadidik melaksanakan kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan
bagian dari masyarakat. Peserta didik mampu
mempraktikkan membuat kesepakatan dan aturan
bersama serta menaatinya dalam kehidupan
sehari-
hari di keluarga dan di sekolah.
Bhinne Peserta didik mampu menganalisis, menyajikan
ka hasil analisis, menghormati, menjaga, dan
Tungga melestarikan keragaman budaya dalam bingkai
l Ika Bhinneka Tunggal
Ika di lingkungan sekitarnya.
Negara Peserta didik mampu mengenal wilayahnya dalam
Kesatu konteks kabupaten/kota, provinsi sebagai bagian
an yang tidak terpisahkan dari wilayah NKRI. Peserta
Republi didik mampu membangun kebersamaan,
k persatuan, dan berkontribusi menciptakan

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 49


Indones kenyamanan di
ia sekolah dan lingkungan sekitar.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 50


3. CAPAIAN PEMBELAJARAN UNTUK SD PADA KURIKULUM
MERDEKA
I.1 CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari
kemampuan literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan
tujuan-tujuan sosial menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi
kemampuan sangat penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar
sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa Indonesia
merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi
dalam konteks sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi
dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan
memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai
tujuan berbasis genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam
kehidupan. Setiap genre memiliki tipe teks yang didasarkan pada alur
pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks merupakan alur pikir
yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja dan
belajar sepanjang hayat.
Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu:
penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the
context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi genre,
pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan denganmodel-
model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan
dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesiaakan membentuk
pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepadaTuhan yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri,kreatif, bergotong
royong, dan berkebinekaan global. Rasionalsebagaimana diuraikan
di atas dapat dipaparkan pada gambar 1sebagai berikut.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 51


Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia
B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta
didik mengembangkan:
1. akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun;
2. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia
sebagai bahasa resmi negara Republik Indonesia;
3. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis,
visual, audio, audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre)
dankonteks;
4. kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis-kreatif)
dalam belajar dan bekerja;
5. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap,
mandiri, bergotong royong, dan bertanggung jawab;
6. kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
7. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia
yang demokratis dan berkeadilan.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan
bekerja karena berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan
berpikir). Kemampuan literasi menjadi indikator kemajuan dan
perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik sebagai
komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warganegara Indonesia
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 52
yang menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa
Indonesia membina dan mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan literasi dalam semua peristiwa komunikasi yang
mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa
reseptif (menyimak, membaca dan memirsa) danketerampilan berbahasa
produktif (berbicara dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi
berbahasa ini berdasar pada tiga hal yang saling berhubungan dan saling
mendukung untuk mengembangkan kompetensi peserta didik, yaitu
bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan), sastra (kemampuan
memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan mencipta
karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan
kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan membentuk
peserta didik yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan berkarakter
Pancasila.
1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif
(menyimak, membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif
(berbicara dan mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis
genre melalui pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal
(lisan, tulis, visual, audio, audiovisual). Model pembelajaran
menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan untuk membangun
konteks (explaining, building the context), pemodelan (modelling),
pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent
construction); serta kegiatan yang mendorong peserta didik untuk
berpikir kritis, kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri danlingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkunganalam,
sosial, dan budaya.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 53


Area Pembelajaran Kemampua Sub-kemampuan
n

Reseptif Menyimak

Bahasa Membaca dan memirsa

Berbicara dan
Produktif Mempresentasik
an

Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai


berikut.
Elemen Deskrip
si
Menyimak Menyimak adalah kemampuan peserta didik
menerima, memahami, dan memaknai informasi
yang didengar dengan sikap yang baik agar dapat
menanggapi mitra tutur. Proses yang terjadi dalam
menyimak mencakup kegiatan seperti
mendengarkan dengan konsentrasi,
mengidentifikasi, memahami pendapat,
menginterpretasi tuturan bahasa, dan memaknainya
berdasarkan konteks yang melatari tuturan
tersebut. Komponen-komponen yangdapat
dikembangkan dalam menyimak di antaranya
kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat,
kosakata,struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 54


Membaca Membaca adalah kemampuan peserta didik untuk
danMemir memahami, memaknai, menginterpretasi, dan
sa merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya
untuk mengembangkan sikap, pengetahuan,
keterampilan, dan potensinya. Memirsa merupakan
kemampuan peserta didikuntuk memahami,
memaknai, menginterpretasi, dan merefleksi sajian
cetak, visual dan/atau audiovisual sesuai tujuan
dan kepentingannya untuk mengembangkan sikap,
pengetahuan, keterampilan, dan potensinya.
Komponen- komponen yang dapat dikembangkan
dalam membaca dan memirsa di antaranya
kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem isyarat,
kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan
metakognisi.
Berbicara Berbicara adalah kemampuan peserta didik
dan untuk menyampaikan gagasan, tanggapan, dan
Memprese perasaan dalambentuk lisan dengan santun.
n- tasikan Mempresentasikan merupakan kemampuan
memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih,
akurat, bertanggungjawab, mengajukan dan/atau
menanggapi pertanyaan/pernyataan , dan/atau
menyampaikan perasaan secara lisan sesuai
konteks dengan cara yang komunikatif dan santun
melalui beragam media (visual, digital, audio, dan
audiovisual).
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam berbicara dan mempresentasikan di
antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem
isyarat, kosakata, strukturbahasa (tata bahasa),
makna, dan
metakognisi.
Menulis Menulis adalah kemampuan menyampaikan
gagasan, tanggapan, dan perasaan dalam bentuk
tulis secara fasih,akurat, bertanggung jawab,
dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks.
Komponen-komponen yang dapat dikembangkan
dalam menulis di antaranya penggunaan ejaan,
kosakata, kalimat,paragraf, struktur bahasa ,
makna,
dan metakognisi dalam beragam jenis teks.

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Setiap Fase


1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD)
Peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan
bernalar, sesuai dengan tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasa di
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 55
sekitar tentang diri dan lingkungannya. Peserta didik menunjukkan minat
serta mampu memahami dan menyampaikan pesan; mengekspresikan
perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan diskusi
sederhana dalam interaksi antarpribadi serta di depan banyak pendengar
secara santun. Peserta didik mampumeningkatkan penguasaan kosakata baru
melalui berbagai kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang
beragam. Peserta didik juga mulai mampu mengungkapkan gagasannya
secara lisan dan tulisan dengan sikap yang baik menggunakan kata-kata yang
dikenalinya sehari-hari.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 56


Fase A Berdasarkan Elemen.
Elemen Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu bersikap menjadi
Menyimak pendengar yangpenuh perhatian. Peserta didik
menunjukkan minat pada tuturan yang didengar
serta mampu memahami pesan lisan dan
informasi dari media audio, teks aural (teks
yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi
lisan, dan percakapan yang
berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Peserta didik mampu bersikap menjadi pembaca
Memb dan pemirsa yang menunjukkan minat terhadap
ac a teks yang dibaca atau dipirsa. Peserta didik mampu
dan membaca kata-kata yang dikenalinya sehari-hari
Memir dengan fasih. Peserta didik mampu memahami
sa informasi dari bacaandan tayangan yang dipirsa
tentang diri dan lingkungan,narasi imajinatif, dan
puisi anak. Peserta didik mampu memaknai
kosakata baru dari teks yang dibaca atau tayangan
yang dipirsa dengan bantuan
ilustrasi.
Peserta didik mampu berbicara dengan santun
Berbicara tentang beragam topik yang dikenali menggunakan
dan volume danintonasi yang tepat sesuai konteks.
Mempresent Peserta didik mampu merespons dengan bertanya
asi kan tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi
komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa)
dengan baik dan santun dalam suatu percakapan.
Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan
secara lisan dengan atau tanpa bantuan
gambar/ilustrasi.
Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi
informasi yang dibaca atau didengar; dan
menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan
atau dibaca dengan
topik diri dan lingkungan.
Menulis Peserta didik mampu menunjukkan keterampilan
menulis permulaan dengan benar (cara memegang
alattulis, jarak mata dengan buku, menebalkan
garis/huruf, dll.) di atas kertas dan/atau melalui
media digital. Peserta didik mengembangkan
tulisan tangan yang semakin baik.
Peserta didik mampu menulis teks deskripsi
dengan beberapa kalimat sederhana, menulis teks
rekon tentang pengalaman diri, menulis
kembali narasi berdasarkan teks fiksi yang dibaca
atau didengar, menulis teks prosedur tentang
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 57
kehidupan sehari- hari,dan menulis teks eksposisi
tentang kehidupan
sehari-hari.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 58


2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD) Peserta didik memiliki
kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar, sesuai dengan
tujuan, kepada teman sebaya dan orang dewasatentang hal-hal
menarik di lingkungan sekitarnya. Peserta didik menunjukkan minat
terhadap teks, mampu memahami danmenyampaikan gagasan dari teks
informatif, serta mampu mengungkapkan gagasan dalam kerja kelompok
dan diskusi, serta memaparkan pendapatnya secara lisan dan tertulis. Peserta
didik mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam. Peserta didik
mampu membaca dengan fasih dan lancar.
Fase B Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu memahami ide pokok
(gagasan) suatu pesan lisan, informasi dari media
audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau
didengar), dan instruksi lisan yang berkaitan dengan
tujuan berkomunikasi. Peserta didik mampu
memahami dan
memaknai teks narasi yang dibacakan atau dari
mediaaudio.
Membaca Peserta didik mampu memahami pesan dan
danMemir informasi tentang kehidupan sehari-hari, teks
sa narasi, dan puisianak dalam bentuk cetak atau
elektronik. Peserta didik mampu membaca kata-
kata baru dengan pola kombinasi huruf yang telah
dikenalinya dengan fasih. Peserta didik mampu
memahami ide pokok dan ide pendukung pada
teks informatif.
Peserta didik mampumenjelaskan hal-hal yang
dihadapi oleh tokoh cerita pada teks narasi.
Peserta didik mampu memaknai kosakata baru
dari teks yang dibaca atau tayangan yang dipirsa
sesuai
dengan topik.
Berbicara dan Peserta didik mampu berbicara dengan pilihan
Mempresentasik kata dan sikap tubuh/gestur yang santun,
an menggunakan volume dan intonasi yang tepat
sesuai konteks.
Peserta didik mengajukan dan menanggapi
pertanyaan, jawaban, pernyataan, penjelasan
dalam suatu percakapan dan diskusi dengan
aktif. Peserta didik mampu mengungkapkan
gagasan dalam suatu percakapan dan diskusi
dengan mematuhi tata caranya. Peserta didik
mampu menceritakan kembalisuatu informasi
yang dibaca atau didengar
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 59
dari teks narasi dengan topik yang beraneka ragam.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks narasi, teks
deskripsi, teks rekon, teks prosedur, dan teks
eksposisi dengan rangkaian kalimat yang beragam,
informasi yang rinci dan akurat dengan topik yang
beragam. Peserta didik terampil menulis tegak
bersambung.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD


Pada akhir fase C, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan dan konteks sosial. Peserta
didik menunjukkan minat terhadap teks, mampu memahami, mengolah, dan
menginterpretasi informasi dan pesan dari paparan lisan dan tulis tentang
topik yang dikenali dalam teks narasi dan informatif.
Peserta didik mampu menanggapi dan mempresentasikan informasi yang
dipaparkan; berpartisipasi aktif dalam diskusi; menuliskan tanggapannya
terhadap bacaan menggunakan pengalaman dan pengetahuannya; menulis
teks untuk menyampaikan pengamatan dan pengalamannya dengan lebih
terstruktur. Peserta didik memiliki kebiasaan membaca untuk hiburan,
menambah pengetahuan, dan keterampilan.

Fase C Berdasarkan Elemen.


Elemen Capaian Pembelajaran
Menyimak Peserta didik mampu menganalisis informasi
berupa fakta, prosedur dengan
mengidentifikasikan ciri objekdan urutan proses
kejadian dan nilai-nilai dari berbagai jenis teks
informatif dan fiksi yang disajikan dalam bentuk
lisan, teks aural (teks yang
dibacakan dan/atau didengar) dan audio.
Membaca Peserta didik mampu membaca kata-kata dengan
danMemir berbagai pola kombinasi huruf dengan fasih dan
sa indah serta memahami informasi dan kosakata
baru yang memiliki makna denotatif, literal,
konotatif, dankiasan untuk mengidentifikasi
objek, fenomena, dan karakter. Peserta didik
mampu mengidentifikasi ide pokok dari teks
deskripsi, narasi dan eksposisi, sertanilai-nilai
yang terkandung dalam teks sastra (prosa dan
pantun,
puisi) dari teks dan/atau audiovisual.
Berbicara dan Peserta didik mampu menyampaikan informasi
Mempresentasik secaralisan untuk tujuan menghibur dan
an meyakinkan mitra tutur sesuai kaidah dan
konteks. Menggunakan kosakata baru yang
memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan;
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 60
pilihan kata yang tepat sesuai dengan norma
budaya; menyampaikan informasi dengan fasih
dan santun. Peserta didik menyampaikan perasaan
berdasarkan fakta, imajinasi(dari diri sendiri dan
orang lain) secara indah dan menarik dalam
bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan
kosakata secara kreatif. Peserta didik
mempresentasikan gagasan, hasil pengamatan,
dan pengalaman dengan logis, sistematis, efektif,
kreatif, dan kritis; mempresentasikan imajinasi
secara kreatif.
Menulis Peserta didik mampu menulis teks eksplanasi,
laporan, dan eksposisi persuasif dari gagasan,
hasil pengamatan, pengalaman, dan imajinasi;
menjelaskan hubungan kausalitas, serta
menuangkan hasil pengamatan untuk meyakinkan
pembaca.
Peserta didik mampu menggunakan kaidah
kebahasaan dan kesastraan untuk menulis teks
sesuai dengan konteksdan norma budaya;
menggunakan kosakata baru yangmemiliki makna
denotatif, konotatif, dan kiasan.
Peserta didik menyampaikan perasaan
berdasarkan fakta, imajinasi (dari diri sendiri dan
orang lain) secara
indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi
dengan penggunaan kosakata secara kreatif.

4. CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA


A. Rasional Mata Pelajaran Matematika
Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir
logis yang sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari
perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyaiperan penting dalam
berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Matematika
dipandang sebagai materi pembelajaran yang harus dipahami sekaligus
sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan merekonstruksi materi
tersebut, mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan. Belajar matematika dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar pembelajar

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 61


memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi
untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan
ketidakpastian, dan bersifat kompetitif.
Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir,
bernalar, dan berlogika melalui aktivitas mental tertentuyang membentuk alur
berpikir berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, relasi, masalah, dan solusi matematis tertentu yang bersifat formal-
universal. Proses mental tersebut dapat memperkuat disposisi peserta didik
untuk merasakan makna dan manfaat matematika dan belajar matematika serta
nilai- nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran Matematika, meliputi
kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan, kerasionalan,
kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan, kepercayaan
diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan demikian relevansinya
dengan profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran Matematika ditujukan untuk
mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar kritis, dan kreativitas
peserta didik.
B. Tujuan Mata Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar
dapat:
1. memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi matematis dan mengaplikasikannya
secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah
matematis (pemahaman matematis dan kecakapan prosedural),
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematis dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika (penalaran dan
pembuktian matematis),
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematis, menyelesaikan model atau
menafsirkan solusi yang diperoleh (pemecahan masalah matematis).
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta
menyajikan suatu situasi ke dalam simbol atau model matematis
(komunikasi dan representasi matematis),
5. mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas
bidang kajian, lintas bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi
matematis), dan
6. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 62


mempelajari matematika, serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun,
terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri dalam pemecahan masalah
(disposisi matematis).
C. Karakteristik Mata Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen
konten (dengan tambahan 1 elemen sebagai pilihan untuk kelas XI dan XII)
dan lima elemen proses.
1. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan
pandangan bahwa matematika sebagai materi pembelajaran
(subject matter) yang harus dipahami peserta didik. Pemahaman
matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal.
Elemen Deskrip
si
Bilangan Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai
simbol bilangan, konsep bilangan, operasi hitung
bilangan, dan relasi antara berbagai operasi hitung
bilangan dalam subelemen representasi visual,sifat urutan,
dan operasi
Aljabar Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non-
formal dalam bentuk simbol gambar sampai dengan
aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang mewakili
bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan
pertidaksamaan, relasi dan pola bilangan, serta rasio dan
proporsi.
Pengukuran Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran-
besaran pengukuran, cara mengukur besaran tertentu,
dan membuktikan prinsip atau teorema terkait besaran
tertentu dalam subelemenpengukuran besaran
geometris
dan non-geometris.
Geometri Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai
bentuk bangun datar dan bangun ruang baik dalam kajian
Euclides maupun Non-Euclides serta ciri- cirinya dalam
subelemen geometri datar dan geometriruang.
Analisis Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang
Data dan pengertian data, jenis-jenis data, pengolahan data dalam
Peluang berbagai bentuk representasi, dan analisis data kuantitatif
terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang
munculnya suatu data atau kejadiantertentu dalam
subelemen data dan representasinya, serta ketidakpastian dan
peluang.
2. Elemen proses dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan
pandangan bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk
mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika
berupa aktivitas mental yang membentuk alur berpikir dan alur
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 63
pemahaman yang dapat mengembangkan kecakapan- kecakapan.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 64


Elemen Deskrip
si
Penalaran Penalaran terkait dengan proses penggunaan pola
dan hubungan dalam menganalisis situasi untuk
Pembukti menyusun serta menyelidiki praduga.
an Pembuktianmatematis terkait proses membuktikan
Matemati kebenaransuatu prinsip,
s rumus, atau teorema tertentu.
Pemecah Pemecahan masalah matematis terkait dengan proses
an penyelesaian masalah matematis atau masalah sehari-hari
Masalah dengan cara menerapkan dan mengadaptasi berbagai
Matemat strategi yang efektif. Proses ini juga mencakup konstruksi
is dan rekonstruksi pemahaman matematika melalui
pemecahan masalah.
Komunik Komunikasi matematis terkait dengan pembentukan
asi alur pemahaman materi pembelajaran matematika
melalui cara mengomunikasikan pemikiran matematis
menggunakan bahasa matematis yang tepat.
Komunikasi matematis juga mencakup proses
menganalisis dan mengevaluasi pemikiran
matematis
orang lain.
Represent Representasi matematis terkait dengan proses membuat
asi dan menggunakan simbol, tabel, diagram, atau bentuk
Matematis lain untuk mengomunikasikan gagasan dan pemodelan
matematika. Proses ini juga mencakupfleksibilitas
dalam mengubah dari satu bentuk representasi ke
bentuk representasi lainnya, dan memilih representasi
yang
paling sesuai untuk memecahkan masalah.
Koneksi Koneksi matematis terkait dengan proses mengaitkan
Matema antar materi pembelajaran matematika pada suatu
tis bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas bidang ilmu,
dan
dengan kehidupan.

D. Capaian Pembelajaran Matematika Setiap Fase


1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD) Pada akhir fase A,
peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan cacah sampai 100, termasuk
melakukan komposisi (menyusun) dandekomposisi (mengurai)
bilangan tersebut. Mereka dapatmelakukan operasi penjumlahan
dan pengurangan pada bilangan cacah sampai 20, dan dapat
memahami pecahan setengah dan seperempat. Mereka dapat
mengenali, meniru, dan melanjutkanpola-pola bukan bilangan.
Mereka dapat membandingkan panjang, berat, dan durasi
waktu, serta mengestimasi panjangmenggunakan satuan tidak baku.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 65


Peserta didik dapat mengenal berbagai bangun datar dan bangun ruang, serta
dapat menyusun dan mengurai bangun datar. Mereka dapat menentukan posisi
benda terhadap benda lain.
Peserta didik dapat mengurutkan, menyortir, mengelompokkan, membandingkan,

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 66


dan menyajikan data menggunakan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.
Fase A Berdasarkan Elemen

Eleme Capaian
n Pembelajaran
Bilang Pada akhir fase A, peserta didik menunjukkan pemahaman
an dan memiliki intuisi bilangan (number sense) pada bilangan
cacah sampai 100, mereka dapatmembaca, menulis,
menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
serta melakukan komposisi (menyusun) dan dekomposisi
(mengurai) bilangan.
Peserta didik dapat melakukan operasi penjumlahan dan
pengurangan menggunakan benda-benda konkret yang
banyaknya sampai 20.
Peserta didik menunjukkan pemahaman pecahan sebagai
bagian dari keseluruhan melalui konteks membagi sebuah
benda atau kumpulan benda sama banyak, pecahan yang
diperkenalkan adalah setengah dan seperempat.
Aljabar Pada akhir Fase A, peserta didik dapat menunjukan
pemahaman makna simbol matematika "=" dalam suatu
kalimat matematika yang terkait dengan penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai 20 menggunakan
gambar. Contoh:

Peserta didik dapat mengenali, meniru, dan


melanjutkanpola bukan bilangan (misalnya, gambar, warna,
suara)
Penguk Pada akhir Fase A, peserta didik dapat membandingkan
ur an panjang dan berat benda secara langsung, dan
membandingkan durasi waktu. Mereka dapat mengukur dan
mengestimasi panjang benda menggunakan satuan tidak baku.

Geome Pada akhir Fase A, peserta didik dapat mengenal berbagai


tri bangun datar (segitiga, segiempat, segibanyak, lingkaran) dan
bangun ruang (balok, kubus, kerucut, dan bola). Mereka
dapat menyusun (komposisi) dan mengurai (dekomposisi)
suatu bangun datar (segitiga, segiempat, dan segibanyak).
Peserta didik juga dapat menentukan posisi benda terhadap
benda lain
(kanan,kiri, depan belakang).
Anal Pada akhir fase A, peserta didik dapat mengurutkan,
isi s menyortir, mengelompokkan, membandingkan, dan
Data menyajikan data dari banyak benda dengan menggunakan
dan turus dan piktogram paling banyak 4 kategori.
Pelu
an g
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 67
2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD) Pada akhir fase B,

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 68


peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah sampai
10.000. Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 1.000, dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian
bilangan cacah, dapat mengisi nilai yang belum diketahui dalam sebuah kalimat
matematika, dan dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan polagambar
atau obyek sederhana dan pola bilangan yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah sampai
100. Mereka dapat menyelesaikan masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor,
masalah berkaitan dengan uang menggunakan ribuan sebagai satuan. Mereka
dapat membandingkan dan mengurutkan antar-pecahan, serta dapat mengenali
pecahan senilai. Mereka dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan desimal, dan dapat menghubungkan pecahan
desimal dan perseratusan dengan persen.
Peserta didik dapat mengukur panjang dan berat benda menggunakan satuan
baku, dan dapat menentukan hubungan antar-satuan baku panjang. Mereka dapat
mengukur dan mengestimasi luas dan volume menggunakan satuan tidak baku dan
satuan baku berupa bilangan cacah. Peserta didik dapat mendeskripsikan ciri
berbagai bentuk bangun datar dan dapat menyusun (komposisi) dan mengurai
(dekomposisi) berbagai bangun datar dengan satu cara atau lebih jika
memungkinkan.
Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, menganalisis dan
menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar, piktogram, dan
diagram batang (skala satusatuan).

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 69


Fase B Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian Pembelajaran


Bilangan Pada akhir fase B, peserta didik menunjukkan pemahaman
dan intuisi bilangan (number sense) pada bilangan cacah
sampai 10.000. Mereka dapat membaca, menulis,
menentukan nilai tempat, membandingkan, mengurutkan,
menggunakan nilai tempat, melakukan komposisi dan
dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah berkaitan dengan uang
menggunakan ribuan sebagai satuan.peserta didik dapat
melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah sampai 1.000. Mereka dapat melakukan operasi
perkalian dan pembagian bilangan cacah sampai
100 menggunakan benda-benda konkret, gambar dan
simbol matematika. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah berkaitan dengan kelipatan dan faktor.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan
antar-
pecahan dengan pembilang satu (misalnya, 1 , 1 , 1)
dan antar-pecahan dengan penyebut yang sama 23 4
(misalnya,
pecahan 8 8 8 ,
2 4
, ).
7
Mereka dapat mengenali
senilai menggunakan gambar dan simbol matematika.
Peserta didik menunjukkan pemahaman dan intuisi
bilangan (number sense) pada bilangan desimal. Mereka
dapat menyatakan pecahan desimal persepuluhan dan
perseratusan, serta menghubungkan pecahan desimal
perseratusan dengan
konsep persen.
Aljabar Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengisi nilai yang
belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah sampai 100 (contoh: 10 + … = 19, 19 -

= 10 )
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola gambar atau obyek sederhana dan
pola bilangan membesar dan mengecil yang melibatkan
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah sampai
100.
Pengukuran Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mengukur panjang
dan berat benda menggunakan satuan baku. Mereka dapat
menentukan hubungan antar-satuan baku panjang (cm, m).
Mereka dapat mengukur dan mengestimasi luas dan
volume menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku
berupa
bilangan cacah.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 70


Geometri Pada akhir Fase B, peserta didik dapat mendeskripsikan ciri
berbagai bentuk bangun datar (segiempat, segitiga,
segibanyak). Mereka dapat menyusun (komposisi) dan
mengurai (dekomposisi) berbagai bangun datar dengan
lebih
dari satu cara jika memungkinkan.
Analisa Pada akhir fase B, peserta didik dapat mengurutkan,
Data dan membandingkan, menyajikan, menganalisis dan
Peluang menginterpretasi data dalam bentuk tabel, diagram gambar,
piktogram, dan diagram batang (skala satusatuan).
3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD) Pada akhir fase C,
peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan intuisi bilangan
(number sense) pada bilangan cacah dengan
1.000.000. Mereka dapat melakukan operasi aritmetika pada
bilangan cacah sampai 100.000. Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan
berbagai pecahan, melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan,
serta melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan dengan bilangan asli.
Mereka dapat membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal dan mengubah
pecahan menjadi desimal. Mereka dapat mengisi nilai yang belum diketahui
dalam sebuah kalimat matematika yang berkaitan dengan operasi aritmetika
pada bilangan cacah sampai 1000. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan KPK dan FPB dan masalah yang berkaitan dengan uang. Mereka
dapat mengidentifikasi, meniru, dan mengembangkan pola bilangan membesar yang
melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat bernalar secara proporsional
dan menggunakan operasi perkalian dan pembagian dalam menyelesaikan masalah
sehari-hari dengan rasio dan atau yang terkait dengan proporsi.
Peserta didik dapat menentukan keliling dan luas beberapa bentuk bangun datar dan
gabungannya. Mereka dapat mengonstruksi dan mengurai beberapa bangun ruang
dan gabungannya, dan mengenali visualisasi spasial. Mereka dapat
membandingkan karakteristik antar bangun datar dan antar bangun ruang. Mereka
dapat menentukan lokasi pada peta yang menggunakan sistem berpetak.
Peserta didik dapat mengurutkan, membandingkan, menyajikan, dan menganalisis
data banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk beberapa visualisasi
dan dalam tabel frekuensi untuk mendapatkan informasi. Mereka dapat
menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih besar dalam suatu percobaan
acak.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 71


Fase C Berdasarkan Elemen

Elemen Capaian
Pembelajaran
Bilangan Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan
pemahaman dan intuisi bilangan (number sense) pada
bilangan cacah sampai 1.000.000. Mereka dapat
membaca, menulis, menentukan nilai tempat,
membandingkan, mengurutkan, melakukan komposisi
dan dekomposisi bilangan tersebut. Mereka juga dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan uang.
Mereka dapat melakukan operasi penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian bilangan cacah
sampai 100.000. Mereka juga dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB.
Peserta didik dapat membandingkan dan mengurutkan
berbagai pecahan termasuk pecahan campuran, melakukan
operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan, serta
melakukan operasi perkalian dan pembagian pecahan
dengan bilangan asli. Mereka dapat mengubah pecahan
menjadi desimal, serta membandingkan dan mengurutkan
bilangan
desimal (satu angka di belakang koma)
Aljabar Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengisi nilai yang
belum diketahui dalam sebuah kalimat matematika yang
berkaitan dengan penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian pada bilangan cacah sampai 1000
(contoh : 10 x … = 900, dan 900 : … = 10)
Peserta didik dapat mengidentifikasi, meniru, dan
mengembangkan pola bilangan membesar dan mengecil
yang melibatkan perkalian dan pembagian. Mereka dapat
bernalar secara proporsional untuk menyelesaikanmasalah
sehari-hari dengan rasio satuan. Mereka dapat
menggunakan operasi perkalian dan pembagian dalam
menyelesaikan masalah
sehari-hari yang terkait dengan proporsi.
Pengukuran Pada akhir fase C, peserta didik dapat menentukan keliling
dan luas berbagai bentuk bangun datar (segitiga,segiempat,
dan segibanyak) serta gabungannya. Mereka dapat
menghitung durasi waktu dan mengukur besar sudut.
Geometri Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengonstruksi dan
mengurai bangun ruang (kubus, balok, dan gabungannya)
dan mengenali visualisasi spasial (bagian depan, atas, dan
samping). Mereka dapat membandingkan karakteristik
antar bangun datar dan antar bangun ruang. Mereka dapat
menentukan lokasi pada peta yang menggunakan sistem
berpetak.
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 72
Analisa Pada akhir fase C, peserta didik dapat mengurutkan,
Data dan membandingkan, menyajikan, dan menganalisis data
Peluang banyak benda dan data hasil pengukuran dalam bentuk
gambar, piktogram, diagram batang, dan tabel frekuensi
untuk mendapatkan informasi. Mereka dapat
menentukan kejadian dengan kemungkinan yang lebih
besar dalam suatu
percobaan acak.
5. CAPAIAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL
(IPAS)SD
A. Rasional Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Tantangan yang dihadapi umat manusia kian bertambah dari waktu ke
waktu. Permasalahan yang dihadapi saat ini tidak lagi sama dengan
permasalahan yang dihadapi satu dekade atau bahkan satu abad yang
lalu. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus dikembangkan untuk
menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi. Oleh karenanya, pola
pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) perlu disesuaikan
agar generasi muda dapat menjawab dan menyelesaikan tantangan-
tantangan yang dihadapi di masa yang akan datang.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) adalah ilmu pengetahuanyang
mengkaji tentang makhluk hidup dan benda mati di alam semesta serta
interaksinya, dan mengkaji kehidupan manusia sebagai individu sekaligus
sebagai makhluk sosial yang berinteraksi dengan lingkungannya. Secara
umum, ilmu pengetahuan diartikan sebagai gabungan berbagai
pengetahuan yang disusun secara logis dan bersistem dengan
memperhitungkan sebab dan akibat (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2016). Pengetahuan ini melingkupi pengetahuan alam dan pengetahuan
sosial.
Pendidikan IPAS memiliki peran dalam mewujudkan Profil Pelajar
Pancasila sebagai gambaran ideal profil peserta didik Indonesia. IPAS
membantu peserta didik menumbuhkan keingintahuannya terhadap
fenomena yang terjadi di sekitarnya. Keingintahuan ini dapat memicu
peserta didik untuk memahami bagaimana alam semesta bekerja dan
berinteraksi dengan kehidupan manusia di muka bumi. Pemahaman ini
dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang
dihadapi dan menemukan solusi untuk mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan. Prinsip-prinsip dasar metodologi ilmiah dalam
pembelajaran IPAS akan melatih sikap ilmiah (keingintahuan yang tinggi,
kemampuan berpikir kritis, analitis dan kemampuan mengambil
kesimpulan yang tepat) yang melahirkan kebijaksanaan dalam diri peserta
didik.
Sebagai negara yang kaya akan budaya dan kearifan lokal, melalui IPAS
diharapkan peserta didik menggali kekayaan kearifan lokal terkait IPAS
termasuk menggunakannya dalam memecahkan masalah. Oleh karena
itu, fokus utama yang ingin dicapai dari pembelajaran IPAS di SD
bukanlah pada seberapa banyak konten materi yang dapat diserap oleh
peserta didik, akan tetapi dari seberapa besar kompetensi peserta didik

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 73


dalam memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki. Dengan
mempertimbangkan bahwa anak usia SD masih melihat segala sesuatu
secara apa adanya, utuh dan terpadu maka pembelajaran IPA dan IPS
disederhanakan menjadi satu mata pelajaran yaitu IPAS. Hal ini juga
dilakukan dengan pertimbangan anak usia SD masih dalam tahap
berpikir konkrit/sederhana, holistik, komprehensif, dan tidak detail.
Pembelajaran di SD perlu memberikan peserta didik kesempatan untuk
melakukan eksplorasi, investigasi dan mengembangkan pemahaman
terkait lingkungan di sekitar nya. Jadi mempelajari fenomena alam serta
interaksi manusia dengan alam dan antar manusia sangat penting
dilakukan di tahapan ini.
B. Tujuan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Dengan mempelajari IPAS, peserta didik mengembangkan dirinya
sehingga sesuai dengan profil Pelajar Pancasila dan dapat:
1. mengembangkan ketertarikan serta rasa ingin tahu sehingga peserta
didik terpicu untuk mengkaji fenomena yang ada di sekitar manusia,
memahami alam semesta dan kaitannya dengan kehidupanmanusia;
2. berperan aktif dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan
alam, mengelola sumber daya alam dan lingkungan dengan bijak;
3. mengembangkan keterampilan inkuiri untuk mengidentifikasi,
merumuskan hingga menyelesaikan masalah melalui aksi nyata;
4. mengerti siapa dirinya, memahami bagaimana lingkungan sosial dia
berada, memaknai bagaimanakah kehidupan manusia dan masyarakat
berubah dari waktu ke waktu;
5. memahami persyaratan yang diperlukan peserta didik untuk
menjadi anggota suatu kelompok masyarakat dan bangsa serta
memahami arti menjadi anggota masyarakat bangsa dan dunia,
sehingga dia dapat berkontribusi dalam menyelesaikanpermasalahan
yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di sekitarnya; dan
6. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep di dalam IPAS
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS)
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan
juga senantiasa mengalami perkembangan. Apa yang kita
ketahui sebagai sebuah kebenaran ilmiah di masa lampau boleh jadi
mengalami pergeseran di masa kini maupun masa depan. Itu sebabnya
ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan merupakan sebuah upaya terus
menerus yang dilakukan oleh manusia untuk mengungkap kebenarandan
memanfaatkannya untuk kehidupan (Sammel, 2014).
Daya dukung alam dalam memenuhi kebutuhan manusia dari waktu ke waktu juga
semakin berkurang. Pertambahan populasi manusia yang terjadi secara
eksponensial juga memicu banyaknya permasalahan yangdihadapi. Seringkali
permasalahan yang muncul tidak dapat diselesaikan dengan melihat dari satu sudut
pandang: keilmuan alam atau dari sudut pandang ilmu sosial saja, melainkan
dibutuhkan pendekatan yang lebih holistik yang meliputi berbagai lintas disiplin
ilmu (Yanitsky, 2017). Untuk memberikan pemahaman ini kepada peserta didik,

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 74


pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial perlu
dipadukan menjadi satu kesatuan yang kemudian kita sebut dengan istilah IPAS.
Dalam pembelajaran IPAS, ada 2 elemen utama yakni pemahaman IPAS (sains dan
sosial), dan keterampilan Proses.

E
Deskrip
le
si
m
en
Pemaha Ilmu pengetahuan mengambil peran penting dalam
ma n mengembangkan teori-teori yang membantu kita
IPAS memahami bagaimana dunia kitabekerja. Lebih jauh lagi,
(sainsd ilmu pengetahuan telah membantu kita mengembangkan
an teknologi dan sistem tata kelola yang mendukung
sosial) terciptanya kehidupan yang lebih baik. Dengan menguasai
ilmu pengetahuan kita dapat melakukan banyakhal untuk
menyelesaikan permasalahan atau menghadapi tantangan
yang ada.
Memiliki pemahaman IPAS merupakan bukti ketika
seseorang memilih dan mengintegrasikan pengetahuan
ilmiah yang tepat untuk menjelaskan serta memprediksi
suatu fenomena atau fakta dan menerapkan pengetahuan
tersebutdalam situasi yang berbeda. Pengetahuan ilmiah
ini berkaitan dengan fakta, konsep, prinsip, hukum, teori
dan
model yang telah ditetapkan oleh para ilmuwan
Keteram Dalam profil Pelajar Pancasila, disebutkan bahwa peserta
pil an didik Indonesia yang bernalar kritis mampu memproses
proses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif secara
objektif, membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan
menyimpulkannya. Dengan memiliki keterampilan proses
yang baik maka profil tersebut dapat dicapai.
Keterampilan proses adalah sebuah proses intensional
dalam melakukan diagnosa terhadap situasi,
memformulasikan permasalahan, mengkritisi suatu
eksperimen dan menemukan perbedaan dari alternatif-
alternatif yang ada, mencari opini yang dibangun
berdasarkan informasi yang kurang lengkap, merancang
investigasi, menemukan informasi, menciptakan model,
mendebat rekan sejawat menggunakan fakta, serta
membentuk argumen yang koheren (Linn, Davis, & Bell
2004). Inkuiri sangat direkomendasikan sebagai bentuk
pendekatan dalam pengajaran karena hal ini terbukti
membuat peserta didik lebih terlibat dalam pembelajaran
(Anderson, 2002).
Dalam pengajaran IPAS, terdapat dua pendekatan
pedagogis: pendekatan deduktif dan induktif
(Constantinou et.al, 2018). Peran guru dalam pendekatan
deduktif adalah menyajikan suatu konsep berikut logika
terkait dan memberikan contoh penerapan. Dalam
pendekatan ini, peserta didik diposisikan sebagai
pembelajar yang pasif (hanya menerima materi).
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 75
Sebaliknya, dalam pendekatan induktif, peserta didik
diberikan kesempatan yang lebih leluasa untuk melakukan
observasi, melakukan eksperimen dan dibimbing oleh
guru untuk membangun konsep
berdasarkan pengetahuan yang dimiliki (Rocard, et.al.,
2007).
Pembelajaran berbasis inkuiri memiliki peran penting
dalam pendidikan sains (e.g. Blumenfeld et al., 1991;
Linn, Pea, & Songer, 1994; National Research Council,
1996; Rocard et al., 2007). Hal ini didasarkan pada
pengakuan bahwa sains secara esensial didorong oleh
pertanyaan, proses yang terbuka, kerangka berpikir yang
dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diprediksi.
Oleh karenanya peserta didik perlu mendapatkan
pengalaman personal dalam menerapkan inkuiri saintifik
agar aspek fundamental IPAS ini dapat membudaya dalam
dirinya (Linn, Songer, & Eylon, 1996; NRC, 1996).
Menurut Ash (2000) dan diadopsi dari Murdoch
(2015), sekurang-kurangnya ada enamketerampilan
inkuiri yang perlu dimiliki pesertadidik.
1. Mengamati
Mengamati sebuah fenomena dan peristiwa merupakan awal
dari proses inkuiri yang akan terus berlanjut ke tahapan
berikutnya. Pada saat melakukan pengamatan, peserta didik
memperhatikan fenomena dan peristiwadengan saksama,
mencatat, serta membandingkan informasi yang
dikumpulkanuntuk melihat persamaan dan perbedaannya.
Pengamatan bisa dilakukan langsung atau
menggunakan instrumen lain seperti kuesioner,
wawancara.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Peserta didik
didorong untuk mengajukanpertanyaan tentang
hal- hal yang ingin
diketahui pada saat melakukan pengamatan.Pada tahap
ini peserta didik juga menghubungkan pengetahuan yang
dimiliki dengan pengetahuan baru yang akan dipelajari
sehingga bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan
hukum sebab akibat.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan Setelah
mempertanyakan dan membuat prediksi berdasarkan
pengetahuan dan informasi yang dimiliki, peserta
didik membuat rencana dan menyusun langkah-
langkah operasional berdasarkan referensi yang
benar. Peserta didik dapat menjawab pertanyaan dan
membuktikan prediksi dengan melakukan
penyelidikan. Tahapan ini juga mencakup identifikasi
dan inventarisasi faktor- faktor operasional baik
internal maupun eksternal di lapangan yang
mendukung dan menghambat kegiatan. Berdasarkan
perencanaan tersebut, peserta didik mengambil data
dan melakukan serangkaian tindakan yang dapat
digunakan untuk mendapatkan temuan- temuan.
4. Memproses, menganalisis data dan informasi Peserta
didik memilih dan mengorganisasikaninformasi yang
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 76
diperoleh. Ia menafsirkan informasi yang didapatkan
dengan jujur dan bertanggung jawab. Selanjutnya,
menganalisismenggunakan alat dan metode yang
tepat, menilai relevansi informasi yang ditemukan
dengan
mencantumkan referensi rujukan, serta menyimpulkan
hasil penyelidikan.
5. Mengevaluasi dan refleksi
Pada tahapan ini peserta didik menilai apakahkegiatan
yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang direncanakan
atau tidak. Pada akhir siklus ini, peserta didik juga
meninjau kembali proses belajar yang dijalani dan hal- hal
yang perlu dipertahankan dan/ataudiperbaiki pada masa
yang akan datang. Peserta didik melakukan refleksi
tentang bagaimana pengetahuan baru yang dimilikinya
dapat bermanfaat bagi diri sendiri,orang lain, dan
lingkungan sekitar dalam perspektif global untuk masa
depan berkelanjutan.
6. Mengomunikasikan hasil
Peserta didik melaporkan hasil secara terstruktur melalui
lisan atau tulisan, menggunakan bagan, diagram maupun
ilustrasi, serta dikreasikan ke dalam media digital dan
non- digital untuk mendukung penjelasan. Peserta didik
lalu mengomunikasikan hasil temuannya dengan
mempublikasikan hasil laporan dalam berbagai media,
baik digital dan atau non digital. Pelaporan dapat
dilakukan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Keterampilan proses tidak selalu merupakan urutan langkah,
melainkan suatu siklus yangdinamis yang dapat disesuaikan
berdasarkan perkembangan dan kemampuan peserta didik

D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial


(IPAS) Setiap Fase
1. Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD)
Di fase ini, umumnya peserta didik bisa mengoptimalkan kemampuan indranya
untuk mengamati, bertanya, mencoba, dan menceritakan pengalaman belajar yang
telah diperolehnya terkait peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitarnya baik
secara verbal maupun nonverbal dengan menggunakan berbagai media (gambar/
simbol/karya).
Di akhir fase A, peserta didik diharapkan belajar untuk melakukan proses inkuiri,
yaitu: mengamati dan mengajukan pertanyaan terkait apa yang ada pada dirinya
maupun kondisi/fenomena/peristiwa sederhana yang terjadi di lingkungan sekitar
rumah dan sekolah. Selanjutnya peserta didik mengusulkan ide/menalar, melakukan
investigasi/ penyelidikan/ percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan,
merefleksikan, dan mengaplikasikan pengalaman belajar dari proses inkuiri yang
sudah dilakukannya.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 77


Elemen Capaian
Pembelajaran
Pemaham Di akhir Fase A, peserta didik mengidentifikasi dan
an mengajukan pertanyaan tentang apa yang ada pada dirinya
IPAS(sain maupun kondisi di lingkungan rumah dan sekolah serta
s dan mengidentifikasi permasalahan sederhana yang berkaitan
sosial) dengankehidupan sehari-hari.
Peserta didik mengoptimalkan penggunaan pancaindra
untuk melakukan pengamatan dan bertanya tentang
makhluk hidup dan perubahan benda ketika diberikan
perlakuan tertentu. Peserta didik menggunakan hasil
pengamatan untuk menjelaskan pola sebab akibat
sederhana dengan menggunakan beberapa media/alat
bantu.
Peserta didik mengenal anggota tubuh manusia
(pancaindra), menjelaskan fungsinya dan cara
merawatnya dengan benar. Peserta didik dapat
membedakan antara hewan dan tumbuhan sesuai dengan
bentuk dan ciri-ciri umumnya.
Peserta didik mampu mengelaborasikan pemahamannya
tentang konsep waktu (pagi- siang-sore-malam),
mengenal nama-nama hari, nama bulan, kondisi cuaca
dalam keterkaitannya dengan aktivitas sehari-hari.
Peserta didik mampu mendeskripsikan identitasdiri (ciri-
ciri fisik, kegemaran) dan orang-orang di sekitarnya
(keluarga, teman dan tetangga) sehingga dapat menerima
perbedaan yang ada pada diri manusia.
Peserta didik mampu mendeskripsikan silsilah keluarga,
peran serta tanggung jawabnya sebagai anggota
keluarga/kelompok/sekolah.
Peserta didik dapat mendeskripsikan benda- benda di
lingkungan sekitar sebagai bagian darilingkungan alami
dan buatan, mendeskripsikan kondisi lingkungan rumah
dan sekolah dalam bentuk gambar/denah sederhana.
Peserta didik dapat membedakan lingkungan sehat dan
tidak sehat,
mencerminkan perilaku hidup sehat dan ikut serta menjaga
kebersihan lingkungan rumah dan sekolah.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 78


Ketera 1. Mengamati Di akhir fase A, peserta didik
m mengamati fenomena dan peristiwa secara
pilan sederhana dengan mengoptimalkan penggunaan
proses pancaindra
2. Mempertanyakan dan memprediksi Menyusun dan
menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang ingin
diketahui saatmelakukan pengamatan. Peserta didik
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di
lingkungan sekitar. Merencanakan dan melakukan
penyelidikanDengan panduan, peserta didik
berpartisipasi dalam penyelidikan untuk
mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan.
Melakukan pengukuran tidak baku dengancara
sederhana untuk mendapatkan data.
4. Memproses, menganalisis data daninformasi
Menggunakan berbagai metode untuk
mengorganisasikan informasi, termasuk
gambar, tabel. Peserta didik mendiskusikandan
membandingkan antara hasil pengamatan
dengan prediksi.
5. Mengevaluasi dan refleksi Dengan panduan,
peserta didik membandingkan hasil pengamatan
yangberbeda dengan mengacu pada teori.
Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan
hasil penyelidikansecara lisan dan tertulis dalam
format sederhana

2. Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD) Pada Fase B peserta
didik mengidentifikasi keterkaitan antara pengetahuan-pengetahuan
yang baru saja diperoleh serta mencari tahu bagaimana konsep-
konsep Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berkaitan satu sama lain
yang ada di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari.
Penguasaan peserta didik terhadap materiyang sedang
dipelajari ditunjukkan dengan menyelesaikan tantangan
yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnyapeserta didik
mengusulkan ide/menalar, melakukan investigasi/ penyelidikan/
percobaan, mengomunikasikan, menyimpulkan,
merefleksikan, mengaplikasikan dan melakukan tindak lanjut dari
proses inkuiri yang sudah dilakukannya.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 79


Elemen Capaian Pembelajaran

Pemahaman Peserta didik menganalisis hubungan antara bentuk


IPAS(sains serta fungsi bagian tubuh pada manusia(pancaindra).
dan sosial) Peserta didik dapat membuat simulasi menggunakan
bagan/alat bantu sederhana tentang siklus hidup
makhluk hidup.Peserta didik dapat mengidentifikasi
masalah yang berkaitan dengan pelestarian sumber
daya alam di lingkungan sekitarnya dan kaitannya
dengan upaya pelestarian makhluk hidup.
Peserta didik mengidentifikasi proses
perubahanwujud zat dan perubahan bentuk energi
dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik
mengidentifikasi sumber dan bentuk energi serta
menjelaskan proses perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari (contoh: energi kalor, listrik,
bunyi, cahaya). Peserta didik memanfaatkan gejala
kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari,
mendemonstrasikan berbagai jenis gaya dan
pengaruhnya terhadap arah, gerak dan bentuk benda.
Peserta didik mendeskripsikan terjadinya siklus air
dan kaitannya dengan upaya menjaga ketersediaan
air.
Di akhir fase ini, peserta didik menjelaskan tugas,
peran, dan tanggung jawab sebagai wargasekolah
serta mendeskripsikan bagaimana interaksi sosial
yang terjadi di sekitar tempat tinggal dan sekolah.
Peserta didik mengidentifikasi ragam bentang alam
dan keterkaitannya dengan profesi masyarakat.
Peserta didik mampu menunjukkan letak
kota/kabupaten dan provinsi tempat tinggalnyapada
peta konvensional/digital. Peserta didik
mendeskripsikan keanekaragaman hayati,
keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya
pelestariannya.
Peserta didik mengenal keragaman budaya, kearifan
lokal, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di
provinsi tempat tinggalnya serta menghubungkan
dengan konteks kehidupan saat ini. Peserta didik
mampu membedakan antara kebutuhan dan
keinginan, mengenal nilai mata uang dan
mendemonstrasikan bagaimana uang
digunakanuntuk mendapatkan nilai
manfaat/ memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
Keterampilan 1. Mengamati Di akhir fase ini, peserta didik
proses mengamati fenomena dan peristiwa secara
sederhana dengan menggunakan pancaindra
dan dapatmencatat hasil pengamatannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Dengan
menggunakan panduan, pesertadidik
mengidentifikasi pertanyaan yang dapat
diselidiki secara ilmiah dan
membuatprediksi berdasarkan pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya.
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 80
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Dengan panduan, peserta didik membuat
rencana
dan melakukan langkah-langkah operasional
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
Menggunakan alat dan bahan yang sesuai
dengan mengutamakan keselamatan. Peserta
didik menggunakan alat bantu pengukuran
untuk mendapatkandata yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data daninformasi
Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel
dan grafik sederhana untuk menyajikan data
dan mengidentifikasi pola. Peserta didik
membandingkan antara hasil pengamatan
dengan prediksi dan memberikan alasan yang
bersifat ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi
kesimpulan melalui perbandingan dengan
teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan
kekuranganproses penyelidikan.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan
hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis
dalam berbagaiformat.

3. Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD) Pada Fase C peserta


didik diperkenalkan dengan sistem - perangkat unsur yang saling
terhubung satu sama lain dan berjalan dengan aturan-aturan
tertentu untuk menjalankan fungsitertentu - khususnya yang
berkaitan dengan bagaimana alam dan kehidupan sosial saling
berkaitan dalam konteks kebhinekaan. Peserta didikmelakukan suatu
tindakan, mengambil suatu keputusan atau menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
berdasarkan pemahamannya terhadap materi yang telahdipelajari.

Elemen Capaian
Pembelajaran
Pemahaman Peserta didik melakukan simulasi dengan
IPAS(sains menggunakan gambar/bagan/alat/media sederhana
dan sosial) tentang sistem organ tubuh manusia(sistem
pernafasan/pencernaan/peredaran darah) yang
dikaitkan dengan cara menjaga kesehatan organ
tubuhnya dengan benar.
Peserta didik menyelidiki bagaimana hubungansaling
ketergantungan antar komponen biotik- abiotik dapat
memengaruhi kestabilan suatu ekosistem di
lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan pemahamannya terhadap
konsepgelombang (bunyi dan cahaya) peserta didik
mendemonstrasikan bagaimana penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mendeskripsikan adanya ancaman krisis
energi yang dapat terjadi serta mengusulkan upaya-
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 81
upaya individu maupun kolektif yang dapat dilakukan
untuk menghemat penggunaan energidan serta
penemuan sumber energi alternatif yang dapat
digunakan menggunakan sumber daya yang ada di
sekitarnya.
Peserta didik mendemonstrasikan bagaimana sistem tata
surya bekerja dan kaitannya dengangerak rotasi dan
revolusi bumi. Peserta didik merefleksikan bagaimana
perubahan kondisi alam di permukaan bumi terjadi
akibat faktor alam maupun perbuatan manusia,
mengidentifikasi pola hidup yang menyebabkan
terjadinya permasalahan lingkungan serta
memprediksi dampaknya terhadap kondisi sosial
kemasyarakatan, ekonomi.
Di akhir fase ini peserta didik menggunakan peta
konvensional/digital untuk mengenal letakdan
kondisi geografis negara Indonesia. Pesertadidik
mengenal keragaman budaya nasional yang
dikaitkan dengan konteks kebhinekaan.
Peserta didik menceritakan perjuangan bangsa
Indonesia dalam melawan imperialisme,
merefleksikan perjuangan para pahlawan dalamupaya
merebut dan mempertahankan kemerdekaan serta
meneladani perjuangan pahlawan dalam tindakan
nyata sehari-hari. Di akhir fase ini, peserta didik
mengenal berbagai macam kegiatan ekonomi
masyarakatdan ekonomi kreatif di lingkungan sekitar.
Dengan penuh kesadaran, peserta didik melakukan
suatu tindakan atau mengambil suatu keputusan
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
berdasarkan pemahamannya terhadap kekayaan
kearifan lokal yang berlaku di wilayahnya serta nilai-
nilaiilmiah dari
kearifan lokal tersebut.
Keterampilan 1. Mengamati Pada akhir fase C, peserta didik
proses mengamatifenomena dan peristiwa secara
sederhana dengan menggunakan panca indra,
mencatat hasil pengamatannya, serta
mencari persamaan dan perbedaannya.
2. Mempertanyakan dan memprediksi Dengan
panduan, peserta didik dapat mengajukan
pertanyaan lebih lanjut untukmemperjelas
hasil pengamatan dan membuat prediksi
tentang penyelidikan ilmiah.
3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan
Secara mandiri, peserta didik merencanakandan
melakukan langkah-langkah operasional untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan.
Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan. Peserta didik
menggunakan alat bantu pengukuran untuk
mendapatkandata yang akurat.
4. Memproses, menganalisis data daninformasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel atau grafik
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 82
serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola
atau hubungan pada data secara digital atau non
digital. Membandingkan data dengan prediksi
dan menggunakannyasebagai bukti dalam
menyusun penjelasan ilmiah.
5. Mengevaluasi dan refleksi Mengevaluasi
kesimpulan melalui perbandingan dengan teori
yang ada. Merefleksikan proses
investigasi, termasukmerefleksikan
validitas suatu tes.
6. Mengomunikasikan hasil Mengomunikasikan
hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang
dengan argumen, bahasa, serta konvensi
sainsyangumum sesuai format yang ditentukan

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,


DANKESEHATAN (PJOK)
A. Rasional Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
(PJOK)
Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H Freeman (2007:
27-28) adalah pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk
meningkatkan individu peserta didik secara menyeluruh berupa aspek
jasmani, mental, dan emosional. Pendidikan jasmani memperlakukan
setiap peserta didik sebagai satu kesatuan utuh antara jiwa dan raga.
Pernyataan tersebut menjadikan pendidikan jasmani sebagai bidang
kajian yang sangat luas dan menarik dengan titik berat pada
peningkatan pergerakan manusia (human movement).
Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan menggunakan
berbagai pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik sesuai
dengan karakteristik tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan
belajar. Pembelajaran diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif, dan afektif) setiap
peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran jasmani dan
perbendaharaan gerak. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dilaksanakan di sekolah secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan
agar dapat mengembangkan sikap positif peserta didik yang dapat
menghargai manfaat aktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas hidup
secara menyeluruh.
Berbagai penjelasan ini menyiratkan bahwa pendidikan jasmani,olahraga, dan
kesehatan bukan semata-mata berurusan dengan pembentukan raga, tetapi
melibatkan seluruh aspek perkembanganmanusia sesuai dengan cita-cita
terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, kreatif,gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan
mandiri

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 83


6..

B. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan


(PJOK)
Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk
jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah membentuk individu yang
terliterasi secara jasmani, dengan uraian sebagai berikut:
1. Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas jasmani untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan individu, serta gayahidup
aktif sepanjang hayat.
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan diri
dalam upaya meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani,
kesejahteraan diri, serta pola perilaku hidup sehat.
3. Mengembangkan pola gerak dasar (fundamental movement pattern) dan
keterampilan gerak (motor skills) yang dilandasi dengan penerapan
konsep, prinsip, strategi, dan taktik secara umum.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, kerja sama,
pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan
aktivitas jasmani sebagai cerminan rasatanggung jawab personal dan
sosial (personal and socialresponsibility).
5. Menciptakan suasana rekreatif yang berisi keriangan, interaksi sosial,
tantangan, dan ekspresi diri.
6. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong,
berkebinekaan global, bernalar kritis, dan mandiri melalui aktivitas
jasmani.
C. Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK)
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang
kajian memiliki karakteristik:
1. Diorientasikan pada pembentukan peserta didik yang terliterasisecara
jasmani dan mampu menerapkannya dalam kehidupan nyata
sepanjang hayat.
2. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan
otentik untuk meningkatkan kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi,
dan keterampilan berkomunikasi, serta berfikir ke tingkat yang lebih
tinggi melalui aktivitas jasmani.
3. Mempertimbangkan karakteristik peserta didik, tugas gerak
(movement task), dan dukungan lingkungan yang berprinsip
developmentally appropriate practices (DAP).
4. Penyelenggaraan di sekolah didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk
membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Memuat elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak,
pemanfaatan gerak, serta pengembangan karakter dan internalisasi
nilai-nilai gerak. Adapun elemen-elemen tersebut dideskripsikan
sebagaimana dalam tabel berikut.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 84


Elemen-elemen Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PJOK serta
Deskripsinya
No Elemen Deskrip
si
1. Keterampil Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran
an Gerak PJOKyang merupakan proses pendidikan tentang
dan melalui aktivitas jasmani, terdiri dari sub
elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak
Dasar (Fundamental Movement Pattern),
dan
b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan
Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas
Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas
Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta
Aktivitas
Permainan dan Olahraga Air (kondisional)
2. Pengetahu Elemen ini berupa pemahaman, penerapan, analisis,
an evaluasi, serta kreasi konsep, prinsip, prosedur,
Gerak taktik dan strategi gerak sebagai landasan dalam
melakukan keterampilan, kinerja, serta budaya
hidup aktif pada setiap sub elemen:
a) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak
Dasar (Fundamental Movement Pattern),
dan
b) Aktivitas Pengembangan Keterampilan
Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas
Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas
Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta
Aktivitas
Permainan dan Olahraga Air (kondisional)
3. Pemanfaat Elemen ini berupa pengetahuan dan keterampilan
an gerak serta pemanfaatannya dalam kehidupan
Gerak sehari- hari, terdiri dari sub elemen:
a) Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan
Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan dan
Keterampilan, dan
b) Pola Perilaku Hidup Sehat
4. Pengemba Elemen ini berupa pengembangan karakter dan
ng an internalisasi nilai-nilai gerak secara gradual yang
Karakter dirancang melalui berbagai aktivitas jasmani, terdiri
dan dari sub elemen:
Internalisa a) Tanggung Jawab Personal dan Sosial, serta
si Nilai- b) Nilai-nilai Keriangan, Tantangan, Ekspresi Diri,
nilai dan Interaksi Sosial
Gerak

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 85


D. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan (PJOK) Setiap Fase
1. Fase A (Umumnya Kelas I dan II SD)
Pada akhir fase A, peserta didik dapat menunjukkan berbagai
aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak sebagai hasil

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 86


peniruan dari berbagai sumber, memahami konsep dan prinsip gerak
yang benar, memahami dan mempraktikkan aktivitas jasmani untuk
pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat,
menunjukkan perilaku awal tanggung jawab personal dan sosial, serta
menerima nilai-nilai aktivitas jasmani.
Elemen Capaian Pembelajaran
Elemen Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan
KeterampilanGer kemampuan dalam menirukan aktivitas pola gerak
ak dasar, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama,
dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pada akhir fase A peserta didik memahami prosedur
PengetahuanGer dalam melakukan pola gerak dasar, aktivitas senam,
ak aktivitas gerak berirama, danaktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional).
Elemen Pada akhir fase A peserta didik memahami
PemanfaatanGer prosedur dan mampu mempraktikkan
ak latihanpengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan. Peserta didik juga memahami prosedur
dan mampu mempraktikkan pola perilaku hidup
sehat berupa mengenali namadan fungsi anggota
tubuh, serta
menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Elemen Pada akhir fase A peserta didik menunjukkan
Pengembang perilaku bertanggung jawab dalam menyimak
an Karakter arahan dan umpan balik yang diberikan
dan guru,mulai dapat menghormati orang lain, serta
Internalisasi menerima ragam keriangan yang didapat melalui
Nilai-nilai aktivitas jasmani.
Gerak

2. Fase B (Umumnya Kelas III dan IV SD)


Pada akhir fase B, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
memvariasikan dan mengombinasikan berbagai aktivitas pola gerak dasar
dan keterampilan gerak secara mandiri (tanpa meniru contoh) dilandasi
dengan penerapan prosedur gerak yang benar, menerapkan prosedur
aktivitas jasmani untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup
sehat, menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam
jangka waktu tertentu secara konsisten, serta mendukung nilai-nilai
aktivitas jasmani.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 87


Elemen Capaian Pembelajaran

Elemen Pada akhir fase B peserta didik menunjukkan


Keterampil kemampuan dalam mempraktikkan variasi dan
an Gerak kombinasi aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak secara mandiri (tanpa meniru
contoh) berupa permainan dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air (kondisional).
Elemen Pada akhir fase B peserta didik menerapkan
Pengetahu prosedur variasi dan kombinasi pola gerak
an Gerak dasardan keterampilan gerak berupa permainan
dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga
air (kondisional).
Elemen Pada akhir fase B peserta didik dapat menerapkan
Pemanfaat prosedur dan mempraktikkan latihan pengembangan
an Gerak kebugaran jasmani sesuaiukuran dan intensitas
aktivitas jasmani (ringan hingga sedang),
menunjukkan kemampuan dalam menerapkan pola
perilaku hidup sehat
berupa perlunya aktivitas jasmani, istirahat,
Elemen Capaian Pembelajaran

pengisian waktu luang, serta memilih makanan


bergizi dan seimbang. Peserta didik juga dapat
menunjukkan kemampuan dalam menerapkan
prosedur pemeliharaan kebersihan dan kesehatan
alat reproduksi, serta kesehatan diri dan orang
lain
dari penyakit menular dan tidakmenular.
Elemen Pada akhir fase B peserta didik dapat menunjukkan
Pengembangan perilaku bertanggung jawab untukbelajar
Karakter dan mengarahkan diri dalam proses pembelajaran,
Internalisasi menerima dan mengimplementasikan arahan dan
Nilai- umpan balik yang diberikan guru, serta mendukung
nilaiGerak adanya keriangan di dalam aktivitas jasmani.

3. Fase C (Umumnya Kelas V dan VI SD)


Pada akhir fase C, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak, dilandasi dengan penerapan konsep dan prinsip gerak
yang benar, menerapkan konsep dan prinsip aktivitas untuk
pengembangan kebugaran jasmani, serta pola perilaku hidup sehat,
menunjukkan perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka
waktu yang lebih lama secara konsisten, serta meyakini nilai-nilai
aktivitas jasmani.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 88


Elemen Capaian Pembelajaran

Elemen Pada akhir fase C peserta didik dapat


Keterampil menunjukkan kemampuan dalam
an Gerak mempraktikkan modifikasi berbagai aktivitas
pola gerak dasar dan keterampilan gerak
berupa permainan dan olahraga, aktivitas
senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan
dan olahraga air (kondisional).
Elemen Pada akhir fase C peserta didik dapat
Pengetahu menerapkan konsep dan prinsip modifikasi
an Gerak berbagai aktivitas pola gerak dasar dan
keterampilan gerak berupa permainan dan
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak
berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga
air (kondisional).
Elemen Pada akhir fase C peserta didik dapat
Pemanfaat menerapkan konsep dan prinsip serta
an Gerak mempraktikkan aktivitas untuk
pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physical fittness related health),
dan prosedur pengukurannya untuk
mengetahui status kebugaran pribadi. Pada
fase ini, peserta didik juga memiliki
pengetahuan pengembangan polaperilaku
hidup sehat berupa bahaya merokok,
meminum minuman keras, dan
menyalahgunakan narkotika, zat-zat aditif
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya, serta
memiliki pengetahuan dan kemampuan
untuk menghindari cidera dan berbagai
risiko dalam
aktivitas jasmani dan olahraga.
Elemen Capaian Pembelajaran

Elemen Pada akhir fase C peserta didik terlibat


Pengembangan secara aktif dalam proses pembelajaran
Karakter dan yang didasarikesadaran personal dan
Internalisasi tanggung jawab sosialberupa penggunaan
Nilai- alat dan fasilitas pembelajaran, serta
nilaiGerak menghargai orang lain.
Selain itu peserta didik juga
meyakini adanyainteraksi sosial
melalui aktivitas
jasmani.
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 89
V.1. 7. CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
A. Rasional Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa yang dominan digunakan secara
global dalam aspek pendidikan, bisnis, perdagangan, ilmupengetahuan,
hukum, pariwisata, hubungan internasional, kesehatan, dan teknologi.
Mempelajari bahasa Inggris memberikan peserta didik kesempatan untuk
berkomunikasi dengan warga dunia dari latar belakang budaya yang
berbeda. Dengan menguasai bahasa Inggris, maka peserta didik akan
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berinteraksi dengan
menggunakan berbagai teks. Dari interaksi tersebut, mereka
memperoleh pengetahuan, mempelajari berbagai keterampilan, dan
perilaku manusia yang dibutuhkan untuk dapat hidup dalam budaya dunia
yang beraneka ragam.
Pembelajaran bahasa Inggris umum pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program
Paket C) dalam kurikulum nasional memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk membuka wawasan yang berkaitan dengan diri sendiri,
hubungan sosial, kebudayaan, dan kesempatan kerja yang tersedia secara
global. Mempelajari bahasa Inggris memberikan peserta didik kemampuan
untuk mendapatkan akses ke dunia luar dan memahami cara berpikir yang
berbeda. Pemahaman mereka terhadap pengetahuan sosial-budaya dan
interkultural ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Dengan memahami budaya lain dan interaksinya dengan budaya
Indonesia, mereka mengembangkan pemahaman yang mendalam
tentang budaya Indonesia, memperkuat identitas dirinya, dan dapat
menghargai perbedaan.
Pembelajaran bahasa Inggris difokuskan pada penguatan kemampuan
menggunakan bahasa Inggris dalam enam keterampilan berbahasa, yakni
menyimak, berbicara, membaca, memirsa, menulis, dan mempresentasikan
secara terpadu, dalam berbagai jenis teks. Capaian Pembelajaran minimal
keenam keterampilan bahasa Inggris ini mengacu pada Common
European Framework of Reference for Languages: Learning, Teaching,
Assessment (CEFR) dan setara level B1. Level B1 (CEFR)
mencerminkan spesifikasi yang dapat dilihat dari kemampuan peserta
didik untuk:
- mempertahankan interaksi dan menyampaikan sesuatu
yangdiinginkan, dalam berbagai konteks dengan artikulasi jelas;
- mengungkapkan pokok pikiran utama yang ingin disampaikansecara
komprehensif; dan
- mempertahankan komunikasi walaupun terkadang masih terdapat
jeda.
Pembelajaran bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program
Paket C) diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai
kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris sebagai bagian dari life
skills. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Inggris

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 90


umum adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni
pembelajaran difokuskan pada teks, dalam berbagai moda, baik lisan,
tulisan, visual, audio, maupun multimodal. Hal ini sesuai dengan
pernyataan yang dikatakan oleh Halliday dan Mathiesen (2014: 3) bahwa
“When people speak or write, they produce text, and text is what listeners
and readers engage with and interpret.” Ada empat tahapan dalam
pendekatan berbasis teks, dan keempat tahapan ini dilakukan dalam
pembahasan mengenai topik yang sama.
1. Building Knowledge of the Field (BKOF): Guru membangun
pengetahuan atau latar belakang pengetahuan peserta didik terhadap
topik yang akan ditulis atau dibicarakan. Pada tahapan ini, guru
juga membangun konteks budaya dari teks yang diajarkan.
2. Modelling of the Text (MOT): Guru memberikan model/contoh teks
sebagai acuan bagi peserta didik dalam menghasilkan karya, baik
secara lisan maupun tulisan.
3. Joint Construction of the Text (JCOT): Guru membimbing
peserta didik dan bersama-sama memproduksi teks.
4. Independent Construction of the Text (ICOT): peserta didik
memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri (Emilia, 2011).
Komunikasi akan terjadi pada tingkat teks, bukan hanya sekadar kalimat.
Artinya, makna tidak hanya disampaikan oleh kata-kata, melainkan
harus didukung oleh konteks. Setiap teks memiliki tujuan, seperti
mendeskripsikan, menjelaskan, bercerita, dsb. (Agustien, 2020).
Pembelajaran bahasa Inggris umum di dalam kurikulum nasional
membantu peserta didik untuk menyiapkan diri menjadi pembelajar
sepanjang hayat, yang memiliki Profil Pelajar Pancasila seperti beriman
dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, gotong royong, dan
berkebhinekaan global. Profil ini dapat dikembangkan dalam pembelajaran
bahasa Inggris umum, karena pembelajarannya yang bersifat dinamis dan
fluid, yaitu memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat
dalam pemilihan teks atau jenis aktivitas belajarnya. Pembelajaran
bahasa Inggris memiliki peluang untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila
melalui materi teks tertulis, visual, teks oral, maupun aktivitas-aktivitas
yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar.
Mata pelajaran Bahasa Inggris pada jenjang Pendidikan Dasar dan
Menengah (SD; SMP/MTs/Program Paket B; dan SMA/MA/Program
Paket C) dapat diselenggarakan sebagai mata pelajaran pilihan bagi
satuan pendidikan yang memiliki kesiapan sumber daya. Satuan
pendidikan yang belum siap memberikan mata pelajaran Bahasa Inggris
sebagai mata pelajaran pilihan dapat mengintegrasikan muatan Bahasa
Inggris ke dalam mata pelajaran lain dan/atau ekstrakurikuler dengan
melibatkan masyarakat, komite sekolah, relawan mahasiswa, dan/atau
bimbingan orang tua.
B. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mata pelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk memastikan peserta didik
dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 91


1. Mengembangkan kompetensi komunikatif dalam bahasa Inggris
dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulisan, visual, dan
audiovisual).
2. Mengembangkan kompetensi interkultural untuk memahami dan
menghargai perspektif, praktik, dan produk budaya Indonesia dan
budaya asing.
3. Mengembangkan kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai
individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
C. Mengembangkan keterampilan bernalar kritis dan kreatif. Karakteristik
Mata Pelajaran Bahasa Inggris
1. Jenis teks yang diajarkan dalam bahasa Inggris umum beragam,
misalnya narasi, deskripsi, eksposisi, prosedur, argumentasi, diskusi,
teks khusus (pesan singkat, iklan), dan teks otentik. Beragam teks
ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulisan saja, tetapi juga
teks lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks
multimodal (teks yang mengandung aspek verbal, visual dan audio),
baik otentik maupun teks yang dibuat untuk tujuan pengajaran, baik
tunggal maupun teks ganda, yang diproduksi dalam kertas maupun
layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi peserta didik agar
terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi), sehingga dapat
meningkatkan kemampuan mereka dalam menavigasi informasi
digital.
2. Guru dapat menentukan jenis teks yang ingin diajarkan sesuai dengan
kondisi di kelas. Pembelajaran dapat dimulai dari jenis teks yang
memuat topik yang sudah dikenal oleh peserta didik untuk membantu
mereka memahami isi teks yang dibacanya dan kemudian mampu
menghasilkan teks jenis tersebut dalam bentuk lisan dan tulisan.
Selanjutnya, guru dapat memperkenalkan peserta didik dengan jenis
teks yang baru diketahui oleh peserta didik. Guru dapat membantu
mereka membangun pemahaman terhadap jenis teks baru tersebut,
sehingga peserta didik mampu menghasilkan karya dalam jenis teks
tersebut, baik lisan maupun tulisan. Pemilihan jenis teks juga dapat
disesuaikan dengan kondisi yang sering dialami oleh peserta didik baik
di dalam konteks sekolah, maupun konteks di rumah agar peserta didik
memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkan teks
tersebut dalam kehidupan nyata.
3. Proses belajar berfokus pada peserta didik (learner-centred) (Tyler,
1949, 1990), yakni bahwa proses belajar harus difokuskan pada upaya
mengubah perilaku peserta didik (yang asalnya dari tidak mampu
menjadi mampu), dalam menggunakan bahasa Inggris pada enam
keterampilan berbahasa dalam berbagai jenis teks.
4. Pembelajaran bahasa Inggris umum difokuskan pada kemampuan
berbahasa peserta didik sesuai dengan tahapan perkembangan
kemampuan berbahasa. Pembelajaran bahasa Inggris umum mencakup
elemen keterampilan reseptif (menyimak, membaca, dan memirsa),
serta keterampilan produktif (berbicara, menulis, dan

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 92


mempresentasikan).
Berikut elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya
Elemen Deskrip
si
Menyimak Kemampuan memahami informasi, memberikan
apresiasi kepada lawan bicara, dan memahami
informasi yang didengar, sehingga dapat
menyampaikan tanggapan secara relevan dan
kontekstual. Proses yang terjadi dalam menyimak
mencakup kegiatan seperti mendengarkan,
mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi
bunyi bahasa, lalu memahami makna.
Keterampilan menyimak juga merupakan kemampuan
komunikasi non-verbal yang mencakup seberapa baik
seseorang menangkap makna (tersirat dan tersurat) pada
sebuah paparanlisan dan memahami ide pokok dan
pendukung pada konten informasi maupun konteks yang
melatari paparan tersebut (Petri, 2017).
Membaca Kemampuan memahami, menggunakan, dan
merefleksi teks sesuai tujuan dan
kepentingannya,untuk mengembangkan pengetahuan
dan potensi seseorang agar ia dapat berpartisipasi
dengan masyarakat (OECD,
2000).
Memirsa Kemampuan memahami, menggunakan, danmerefleksi
teks visual sesuai tujuan dan kepentingannya.

Berbicara Kemampuan menyampaikan gagasan, pikiran, serta


perasaan secara lisan dalam interaksi sosial.
Menulis Kemampuan menyampaikan, mengomunikasikan
gagasan, mengekspresikan kreativitas dan mencipta
dalam berbagai genre teks tertulis, dengan cara yang
efektif dan dapat dipahami, sertadiminati oleh
pembaca dengan struktur organisasi dan unsur
kebahasaan yang
tepat.
Memprese Kemampuan memaparkan gagasan secara fasih, akurat,
nt asikan dapat dipertanggungjawabkan dengan carayang
komunikatif melalui beragam media (visual, digital, dan
audiovisual), dan dapat dipahami oleh pendengar.
Penyampaian dalam berbicara dan mempresentasikan
perlu disusun dan dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan atau karakteristik penyimak.

Pada pembelajaran bahasa Inggris umum di Fase A difokuskan pada


pengenalan bahasa Inggris dan kemampuan berbahasa Inggris lisan. Pada
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 93
Fase B, pembelajaran difokuskan pada kemampuan bahasaInggris lisan,

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 94


tapi mulai diperkenalkan bahasa tulisan. Pada pembelajaran
fase ini, guru perlu membantu peserta didik memahami bahwa cara
pengucapan bahasa Inggris dengan penulisannya berbeda. Pada Fase C,
di tingkat akhir jenjang (SD), pembelajaran difokuskan pada
kemampuan bahasa Inggris lisan dantulisan.
Pada pembelajaran bahasa Inggris umum di Fase D (SMP/MTs/Program
Paket B), pembelajaran berfokus pada penguatan berbahasa Inggris lisan dan
penguatan kemampuan berbahasa tulisan. Pada pembelajaran bahasa Inggris
umum di Fase E dan F (SMA/MA/Program Paket C), pembelajaran bahasa
Inggris berfokus pada penguatan berbahasa lisan dan tulisan Capaian
Pembelajaran Mata Pelajaran Bahasa Inggris Setiap Fase
5. Fase A, Umumnya untuk Kelas I dan II (SD). Pada akhir Fase A,
peserta didik memahami bahwa bahasa Inggrislisan dapat membantu
mereka berinteraksi dengan orang laindalam situasi sosial sehari-
hari dan konteks kelas. Dalam
mengembangkan keterampilan menyimak dan
berbicara,pesertadidikmengikuti/merespon
instruksi atau pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris
dan mengucapkan dengan baikkosakata sederhana. Pada
Fase A, peserta didik banyak menggunakan alat
bantu visual dan komunikasi non-verbal untuk membantu mereka
berkomunikasi. Peserta didik memahami bahwakegiatan
membacamerupakan kegiatan individu maupun berkelompok yang
bisa dilakukan untuk memberikan kesenangan(reading for pleasure).
Mereka memahami bahwa gambar yang terdapat dalam buku yang
dibacakan oleh guru atau gambar yangpeserta didik amati memiliki
arti. Mereka merespon secara lisan, visual, dan/atau komunikasi non-
verbal terhadap teks sederhanayang dibacakan atau gambar yang
dilihatnya.
Elemen Menyimak – Berbicara

Pada akhir Fase A, peserta didik menggunakan bahasa Inggris sederhana


untuk berinteraksi dalam situasi sosial dan kelas sepertiberkenalan,
memberikan informasi diri, mengucapkan salam danselamat tinggal.
Mereka merespon instruksi sederhana (dengan bantuanvisual) melalui
gerakan tubuh atau menjawab pertanyaan pendek sederhana dengan kata,
frase atau kalimat sederhana. Mereka memahami ide pokok dari
informasi yang disampaikan secara lisan dengan bantuan visual dan
menggunakan kosakata sederhana. Mereka menggunakan alat bantu
visual untuk
membantu mereka berkomunikasi.
Elemen Membaca – Memirsa

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 95


Pada akhir Fase A, peserta didik merespon secara lisan terhadap teks
pendek sederhana dan familiar, berbentuk teks tulis yang dibacakan
oleh guru. Peserta didik menunjukkan pemahaman teks yang
dibacakan atau gambar/ilustrasi yang diperlihatkan padanya,
menggunakan komunikasi non-verbal.

Elemen Menulis –
Mempresentasikan
Belum menjadi fokus pembelajaran pada fase ini, karena peserta didik
belum diminta untuk mengungkapkan gagasan secara tertulis
(composing/producing).

6. Fase B, Umumnya untuk Kelas III dan IV (SD) Pada akhir Fase B,
peserta didik memahami dan merespon tekslisan dan visual sederhana
dalam bahasa Inggris. Dalammengembangkan keterampilan menyimak
dan berbicara, peserta didik mengikuti/merespon instruksi atau
pertanyaan sederhana dalam bahasa Inggris dan membagikan informasi
dengan kosakata sederhana. Peserta didik merespon berbagai
teks/gambar secara lisan dan tulisan sederhana dengan alat bantu
visual dan komunikasi non-verbal. Pada Fase B, peserta didik dapat
berinteraksi dengan menggunakan bahasa Inggris sederhana.
Elemen Menyimak – Berbicara
Pada akhir Fase B, peserta didik menggunakan bahasa Inggris untuk
berinteraksi dalam lingkup situasi sosial dan kelas yang makin luas, namun
masih dapat diprediksi (rutin) menggunakan kalimat dengan pola yang
sesuai dengan konteks yang dibicarakan. Mereka
mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat untuk dapat
berpartisipasi dalam rutinitas kelas dan aktivitas belajar, seperti
menyampaikan perasaan, menyampaikan kebutuhan, dan meminta
pertolongan. Mereka memahami ide pokok dari informasi yang
disampaikan secara lisan dengan bantuan visual, serta
menggunakankosakata sederhana. Mereka mengikuti rangkaian
instruksi sederhanayang berkaitan dengan prosedur kelas dan aktivitas
belajar dengan bantuan visual.
Elemen Membaca – Memirsa
Pada akhir fase B, peserta didik memahami kata-kata yang sering
digunakan sehari-hari dengan bantuan gambar/ilustrasi. Mereka
membaca dan memberikan respon terhadap teks pendek sederhana
dan familiar dalam bentuk tulisan atau digital, termasuk teks visual,
multimodal atau interaktif.

Elemen Menulis –
Mempresentasikan
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 96
Pada akhir fase B, peserta didik mengomunikasikan ide dan
pengalamannya melalui gambar dan salinan tulisan. Dengan bantuan
guru, mereka menghasilkan teks deskripsi dan prosedur sederhana
menggunakan kata/frasa sederhana dan gambar. Mereka menulis
kosakata sederhana yang berkaitan dengan lingkungan kelas dan
rumah dalam bahasa Inggris menggunakan ejaan yang diciptakan
sendiri oleh anak.

7. Fase C, Umumnya untuk Kelas V dan VI (SD) Pada akhir Fase C,


peserta didik memahami dan merespon teks lisan, tulisan, dan visual
sederhana dalam bahasa Inggris. Mereka menggunakan bahasa
Inggris sederhana untuk berinteraksi danberkomunikasi dalam situasi
yang familiar/lazim/rutin. Peserta didik memahami hubungan bunyi
huruf padakosakata sederhana dalam bahasa Inggris dan
menggunakan pemahaman tersebut untuk memahami dan
memproduksi teks tulisan dan visual sederhana dalam
bahasa Inggris dengan bantuan contoh.

Elemen Menyimak – Berbicara


Pada akhir Fase C, peserta didik menggunakan kalimat dengan pola
tertentu dalam bahasa Inggris untuk berinteraksi pada lingkup situasi
sosial dan kelas yang makin luas, namun masih dapat diprediksi atau
bersifat rutin. Mereka mengubah/mengganti sebagian elemen kalimat
untuk dapat berpartisipasi dalam aktivitas belajar, seperti membuat
pertanyaan sederhana, meminta klarifikasi dan meminta izin. Mereka
menggunakan beberapa strategi untuk mengidentifikasi informasi
penting/inti dalam berbagai konteks, seperti meminta pembicara untuk
mengulangi atau berbicara dengan lebih pelan, atau bertanya arti
sebuah kata. Mereka mengikuti rangkaian instruksi sederhana yang
berkaitan dengan prosedur kelas dan aktivitas belajar.

Elemen Membaca – Memirsa


Pada akhir Fase C, peserta didik memahami kata-kata yang sering
digunakan sehari-hari dan memahami kata-kata baru dengan bantuan
gambar/ilustrasi serta kalimat dalam konteks yang dipahami peserta
didik. Mereka membaca dan memberikan respon terhadap beragam teks
pendek, sederhana dan familiar dalam bentuk tulisan atau digital,
termasuk teks visual, multimodal atau interaktif. Mereka menemukan
informasi pada sebuah kalimat dan menjelaskan topik sebuah teks yang
dibaca atau diamatinya.

Elemen Menulis –

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 97


Mempresentasikan
Pada akhir Fase C, peserta didik mengomunikasikan ide dan
pengalamannya melalui salinan tulisan dan tulisan sederhana mereka
sendiri, serta menunjukkan perkembangan pemahaman terhadap proses
menulis. Mereka menunjukkan kesadaran awal bahwa teks dalam
bahasa Inggris ditulis dengan kaidah (konvensi) yang disesuaikan
dengan konteks dan tujuannya. Dengan bantuan guru, mereka
menghasilkan teks deskripsi, cerita, dan prosedur sederhana
menggunakan kalimat dengan pola tertentu dan contoh pada tingkatan
kata dan kalimat sederhana. Mereka menunjukkan kesadaran atas
pentingnya tanda baca dasar dan penggunaan huruf kapital. Mereka
menunjukkan pemahaman terhadap beberapa hubungan bunyi-huruf
dalam bahasa Inggris dan ejaan dari kata-kata yang umum digunakan.
Dalam menulis, mereka menggunakan kosakata yang berkaitan dengan
lingkungan kelas dan rumah, dan mereka juga menggunakan beberapa
strategi dasar seperti menyalin kata atau frasa dari buku atau daftar
kata, menggunakan gambar, dan
bertanya bagaimana cara menuliskan sebuah kata.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 98


BAB V
PENUTUP

Kurikulum operasional di satuan pendidikan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE


disusun sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah
tahun pelajaran 2022-2023. Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan
ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran.
Kurikulum operasional di satuan pendidikan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE
yang telah tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu
kepala sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan
dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE. sesuai
dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah.
Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah mendukung diselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan UPTD SD
NEGERI 65 PAREPARE. Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan
dukungannya menjadi amal kebaikan.

Bengkulu Utara, Juni 2022


Kepala UPTD SD NEGERI 65
PAREPARE.

MAKMUR NONCI
NIP.19680115 xxxxxxxx

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 99


1. CONTOH RUANG LINGKUP MIKRO

SDN 75 KOTA PAREPARE Page


100
2.
A. Rancangan Kurikulum Operasional UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE
a) Mata Pelajaran : PPKn
Potensi Hasil Project Indikator
Kela Eleme Capaian Pembelajaran Loka Based Keberhasil
s n l Learning an
Daer Pencapaia
ah n
1 Pancasila 1. Mengenali simbol-simbol Pancasila - Proyek Individu - Peserta didik dapat
2. Menjelaskan makna simbol Pancasila Membuat buku bergambar memahami
secara sederhana Menghubungka yang menceritakan keadaan perbedaan
3. Menerapkan sikap sesuai n dengan rumah dan keseharian di dirinya
makna simbol Pancasila dengan keadaan rumah terkait aturan dan dengan- temannya
bimbingan umum tempat penerapannya. (Buku ini sebagai anugerah dan
tinggal, dapat dibuat menggunakan keberagaman
Konstitusi 1. Mengidentifikasi aturan yang ada di rumah dan lata kertas kosong bekas printing yang
di sekolah r belakang dan diisi bertahap atau
2. Melaksanakan aturan yang ada di rumah dan di keluarga disebut Buku Tumbuh) harus
sekolah dengan bimbingan. (membuat aturan disyukuri.
kelas bersama) dan Untuk - Peserta didik dapat
3. Mengidentifikasi hak dan kewajiban sederhana aturan menumbuhkan memahami
sebagai anggota keluarga dan peserta didik di dal karakter mandiri setiap keluarga
sekolah a m keluarga dan kreatif memiliki tugas, peran
peserta didik. dan aturan masing-
masing yang harus
dipatuhi.
Jati Diri 1. Menyebutkan identitas diri sendiri - Peserta didik dapat
mengidentifikasi
2. Mengidentifikasi perbedaan
simbol- simbol
yang dimiliki dirinya dengan teman
Pancasila
sekelas.
3. Mengenal perbedaan sebagai keragaman yang
harus saling dihargai.

Negar 1. Menyebutkan ciri-ciri rumah.


a 2. Menyebutkan contoh perilaku dan sikap
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 1
Kesatu yang menjaga lingkungan sekitarnya di
an rumah
Repub
lik
Indonesia

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 2


2 Pancasila 1. Memahami makna simbol sila-sila Pancasila. - Mencari 1. Buku Saku Pancasila, - Peserta didik
2. Memahami makna setiap sila Pancasila keterkait membuat buku dapat
an, bergambar yang memahami
3. Menerapkan nilai-nilai Pancasila
perbedaa menceritakan penerapan perbedaan
n nilai dari setiap dirinya
Pancasila dalam dengan-
dan kehidupan sehari-hari. temannya
persamaan (Tugas mandiri untuk sebagai
karakteristik menumbuhkan anugerah dan
Konstitusi 1. Menjelaskan perbedaan aturan yang ada
individu, kemandirian dan keberagaman
di rumah dan sekolah
sekolah dan kreativitas) yang
dan Norma 2. Mengidentifikasi tugas dan peran dirinya
dalam kegiatan bersama-sama di sekolah. aturan dalam h
lingkungan 2. Poster Harmonisasi a
3. Membuat kesepakatan sederhana
sekitar. dalam Perbedaan, poster r
di besar yang cap tangan us
peserta didik diberikan disyuk
foto dan cerita singkat uri.
dirinya. Diakhiri dengan - Peserta didik dapat
motto kelas sebagai memahami dalam
Jati Diri 1. Menyebutkan identitas dirinya sesuai kesepakatan. (tugas keluarga dan
dan dengan minat dan perilakunya. kelompok untuk sekolah memiliki
Kebhinekaan 2. Mengidentifikasi perbedaan sebagai menumbuhkan perbedaan tugas,
makhluk ciptaan Tuhan. kebhinekaan global, peran dan aturan
3. Menyebutkan perbedaan budaya, bahasa dan kemandirian, gotong masing- masing
pakaian daerah yang ada di lingkungan royong dan kreativitas) yang harus
sekolah. dipatuhi.
- Peserta didik dapat
menerapkan nilai-
nilai
Pancasila
dalam

kehidupan sehari-
hari.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 3


Negara 1. Menyebutkan karakteristik dan ciri-ciri fisik
Kesatuan sekolah.
Republik 2. Mengidentifikasi contoh perilaku dan sikap
Indonesia yang menjaga lingkungan sekitarnya di
sekolah.

3 Pancasila 1. Menyebutkan sila-sila Pancasila. - Mengidentifikasi budaya Proyek kelompok - Peserta didik yang
2. Menjelaskan makna sila-sila Pancasila Jawa dan 1. Membuat poster Aku bangga
3. Memberikan contoh penerapan sila kekhasan Garut dan Pancasila, bisa disertai dan
Pancasila dalam kehidupan sehari- gambar atau photo
hari. tata pemerintahan collage yang mengajak melestarikan
Kabupaten Garut. teman untuk selalu budaya lokal.
Konstit d 1. Mengidentifikasi beberapa aturan - Menjelaskan berperilaku sesuai nilai - Membentuk
usi a yang ada di rumah, sekolah dan keberagaman Pancasila. peserta didik
Norma n lingkungan sekitar. budaya Jawa yang 2. This is Our Class, dengan jiwa
2. Membuat kesepakatan aturan kelas dikaitkan dengan menyusun aturan kebhinekaan
sederhana dengan menyampaikan kebhinekaan global kelas yang dilandasi global dan
pendapat dan mendengarkan teman dan rasa menghargai kreatif yang
yang berpendapat dengan bimbingan. kreativitas hak dan kewajiban menjunjung
3. Mengidentifikasi dan menyebutkan di sekolah. persatuan
hak dan kewajibannya sebagai bangsa.
Proyek Individu
peserta didik di sekolah dan anggota - Pese
keluarga di rumah. 3. Aku Jawa, Kamu?, rta
merupakan buku cerita didi
yang menjelaskan asal k
usul diri, identitas mengidentifikasi
Jati d 1. Mengenal identitas budaya budaya dan kebutuhan dasar
a daerah tempat tinggal peserta didik.
kedudukannya dalam dan cara
Diri n 2. Mengenal lingkungan tempat NKRI pemenuhan
Kebhinek tinggal, sekolah, lingkungan tempat
aan 3. Mengidentifikasi persamaan kebutuhann

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 4


dan perbedaan kebutuhan dasar ya.
Menumbuhkan karakter
manusia - Peserta didik
kebhinekaan global,
mampu
kemandirian, gotong
membudayakan
royong dan kreativitas
taat aturan dan
sikap yang sesuai
dengan penerapan
Pancasila

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 5


Negara 1. Mengenal lingkungan tempat tinggal,
Kesatuan sekolah, lingkungan tempat tinggal
Republik sebagai bagian tak terpisahkan dari
Indonesia wilayah NKRI
2. Memahami arti pentingnya menjaga
kerukunan, persatuan dan kesatuan
di
sekolah.

4 Pancasila 1. Mengidentifikasi makna - Mengidentifikasi Project Kelompok - Peserta didik yang


yang bentuk keragaman 1. Membuat poster bangga
terkandung budaya Jawa di Jawa besar I Love dan
dalam sila Pancasila. Barat sebagai kekayaan Indonesia, berisi
2. Memberikan contoh penerapan sila bangsa. tentang asal usul melestarikan
Pancasila dalam kehidupan sehari- - Tata pemerintahan di masing peserta didik budaya lokal.
hari. Kabupaten Garut dan disertai identitas - Membentuk
3. Menerapkan sikap yang implementasi sila keunikan budaya. peserta didik
menerapkan nilai-nilai Pancasila Pancasila dalam 2. Bermusyawarah dengan jiwa
Konstitusi 1. Menganalisis peraturan yang berlaku kehidupan membuat aturan kebhinekaan
di rumah dan sekolah. bermasyarakat yang kelas. global dan
dan Norma 2. Memahami perbedaan dan berdampingan dengan kreatif yang
menerapkan aturan yang ada di budaya lokal. Proyek Individu menjunjung
rumah, sekolah dan lingkungan 1. Infografis persatuan
sekitar. sederhana Do and bangsa.
3. Memahami pentingnya musyawarah Don’t terkait - Peserta
dalam lingkungan sekolah. contoh perilaku didik
4. bernilai menghargai
Pancasila. kemandirian
Jati Diri 1. Menjelaskan keragaman budaya 2. Membuat video
dan dalam bermasyarakat. dan
pendek ala youtuber perbedaan
Kebhinekaan 2. Memahami keragaman sebagai yang menjelaskan
kekayaan bangsa. pemenuhan
perbedaan pekerjaan kebutuhan
3. Menerapkan toleransi dalam untuk mencukupi
keragaman sebagai bentuk hidup
kebutuhan hidup.
penghargaan terhadap keunikan dalam
identitas diri. masyarakat.
Menumbuhkan karakater
- Peserta
kebhinekaan global,
didik
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 6
kemandirian, gotong membudayakan
royong gotong royong,
nilai kekeluargaan
dan
musyawarah
mufakat

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 7


Negara 1. Menganalisis perbedaan lingkungan dan kreativitas dalam
Kesatuan tempat tinggal, sekolah, lingkungan kegiatan
Republik tempat tinggal kesatuan NKRI. sehari-hari.
Indonesia 2. Menjelaskan pentingnya menjaga
persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan bermasyarakat.
3. Memahami jenis dan cara memenuhi
kebutuhan hidup.

5 Pancasila 1. Menghubungkan kaitan satu sila - Memaknai peran Proyek Kelompok - Peserta didik bangga
dengan sila lainnya. budaya 1. Membuat laporan sebagai bagian dari
2. Menjelaskan perilaku Jawa berupa video tentang masyarakat Jawa.
yang memperlihatkan hubungan luhurnya nilai budaya - Peserta didik bangga
antarsila dalam kehidupan sehari- dan dan bahasa Jawa, dan akan budaya dan
hari. bahasa keberadaannya dalam mampu berbahasa Jawa
3. Menerapkan nilai-nilai Pancasila keragaman Indonesia. yang baik.
dalam kehidupan kesehariannya Jawa sebagai 2. Membuat drama - Membentuk peserta
sebagai kesatuan. identitas diri. yang menceritakan didik sebagai
- Mengaitkan sejarah bangsa makhluksosial yang
Konstitusi 1. Mendiskusikan bentuk tanggung contoh Indonesia selalu menjaga
jawab terhadap hak dan kewajiban penerapan kebhinekaan,
dan Norma sebagai anggota keluarga, peserta budaya Jawa Proyek Individu kemandirian, nilai
didik dan anggota masyarakat.
2. Menyampaikan pendapat secara logis
yang 1. Buku Catatan Harianku, gotong royong dan
luhur berisi refleksi harian nilai
dan argumentatif dan menghargai kebangsaan Indonesia.
berdampingan sikap dan perilaku yang
hak berpendapat setiap orang. - Membentuk peserta
dengan dilakukan hari itu yang
3. Menganalisis tata cara musyawarah didik yang
kebhinekaan berhubungan dengan
yang dilakukan dalam kehidupan bertanggung
Indonesia. tanggung jawab hak
sehari-hari
- Menjelaskan dan kewajiban.
perjuangan jawab
rakyat Jawa terhadap hak
membentuk dan
NKRI. kewajibannya.
- Membentuk profil
pelajar
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 8
Jati Diri 1. Menjelaskan keragaman budaya 2. Poster Musyawarah itu Pancasila
dan dan peran budaya dan bahasa Keren, berisi tata cara yang
Kebhinekaan dalam membentuk identitas melaksanakan menerapkan nilai
2. Menganalisis contoh sikap dan musyawarah dan Pancasila
perilaku yang menjaga dan yang manfaatnya.
merusak kebinekaan. Menumbuhkan karakter dalam kehidupan
3. Menggali manfaat kebhinekaan global, sehari-hari
persatuan dan kesatuan untuk kemnadirian, gotong
membangun kerukunan hidup royong dan kreativitas
Negara 1. Memahami sejarah terbentuknya
Kesatuan NKRI.
Republik
2. Mengidentifikasi perlunya
Indonesia
3. Membentuk persepsi yang sama
tentang arti pentingnya kebersamaan
dalam membentuk persatuan dan
kesatuan bangsa.

6 Pancasila 1. Menjelaskan arti ideologi, nilai dan - Menghubungka Proyek Kelompok - Peserta didik bangga
pandangan hidup n budaya Jawa 1. Ragam sebagai bagian dari
2. Menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai Indonesia, masyarakat Jawa.
dalam kehidupan sehari-hari. kekayaan merupakan - Membentuk peserta
3. Menghargai manusia sebagai budaya booklet yang didik yang inovatif dan
makhluk sosial yang membutuhkan bangsa yang dibuat untuk kreatif membaca
orang lain dalam pemenuhan membanggakan menampilkan peluang dan
kebutuhan . keragaman mencari solusi
hidupnya. - Mengidentifikas budaya Indonesia terkait tantangan
Konstitusi 1. Menganalisis bentuk-bentuk i nilai budaya, termasuk analisis yang
sederhana norma dan aturan dalam norma dan peluang dan muncul
dan Norma masyarakat. aturan dalam tantangannya.
2. Menyampaikan pendapat masyarakat 2. Profil Pelajar sebagai dampak
secara logis Jawa Pancasila, beragaman.
dan ya berupa poster - Membentuk
argumentatif. ng menghargai atau video peserta didik sebagai
3. Menjelaskan dan kebhinekaan. pendek untuk makhluk sosial yang
- Mengambil menampilkan menjaga kebhinekaan,
menerapkan
inspirasi implementasi kemandirian dan nilai
4. Menghargai perbedaan
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 9
pendapat dalam kebangsaan pembentukan gotong royong
musyawarah untuk mencapai dari Profil Pelajar - Membentuk
mufakat. Pancasila di peserta didik
yang

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 10


Jati Diri 1. Menganalisis keragaman tokoh pejuang sekolah. bertanggung
dan budaya sebagai satu NKRI jawab
Kebhinekaan kesetaraan. Proyek Individu terhadap hak dan
2. Mengidentifikasi peluang dan yang 1. Membuat poster untuk kewajibannya
tantangan yang muncul dari berasal menjaga lingkungan di Membentuk
keragaman budaya di Indonesia. sekitar rumah. prof
3. Menganalisis contoh sikap dan dari Jawa Barat 2. Idolaku, il pelajar Pancasila
perilaku yang menjaga dan yang merupakan yang menerapkan
merusak kebinekaan. biografi tokoh norma, aturan
Negara 1. Mengidentifikasi perlunya menjaga NKRI yang yang
Kesatuan lingkungan sekitar sebagai tempat mengisnpirasi. sesuai
Republik hunian yang nyaman bagi semua Menumbuhkan dengan nilai Pancasila
Indonesia warga. karakter kebhinekaan sebagai ideoalogi dan
2. Memahami persamaan tujuan global, pandanganhidup
sebagai pemersatu bangsa. gotong royong, mandiri bangsa.
3. Mengambil inspirasi dari tokoh- dan kreatif
tokoh pendiri bangsa dalam
mempertahankan NKRI.

3. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Kel Elemen Capaian Pembelajaran Potensi Lokal Hasil Project Indikator Keberhasilan
as Daerah Based Pencapaian
Learning
1 Menyimak 1. Menyimak teks petunjuk - Menyisipkan teks Proyek Kelompok Peserta didik mampu :
dengan topik mengenai diri narasi, 1. Tukar Kata, saling - Menyimak
sendiri. informatif dan memilih gambar dan dan memahami informasi
2. Menjelaskan informasi sederhana deskripsi kemudian ditukar dari teks yang disajikan
tentang buku atau teks yang yang dengan teman dan dengna baik.
dibacanya. ditulis kata atau - Menambah kosa kata baru
3. Memahami informasi dalam berkaitan kalimat sederhana. dan memahami artinya
teks yang dibacakan dengan dengan baik.
dengan menggunakan kata tanya Proyek Individu
: apa dan siapa daerah
Jawa

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 11


Barat,
kusususnya
Garut.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 12


Membaca 1. Menjelaskan makna kata yang 1. Aku Pendongeng, - Menyimpulkan isi teks
digunakan sehari-hari di rumah dan belajar menceritakan dengan bahasa sendiri
dan memirsa sekolah. ulang sebuah buku dalam kalimat sederhana.
2. Menjelaskan informasi dengan bimbingan guru - Aktif
dalam 2. Aku berkomunikasi,
Bercerita, menulis menanggapi,
3. Menjelaskan makna ilustrasi
cerita pengalaman mempresentasikan ide
Berbicara 1. Berbicara dengan santun dan sederhana dan bercerita
menggunakan volume yang tepat dengan santun.
dan sesuai tempat berbicara. Menumbuhkan - Menulis cerita sendiri
mempresentasi 2. Menjawab dan menanggapi informasi dengan bentuk variasi teks
yang diterima. karakter kebhinekaan berdasarkan pengalaman.
3. Menceritakan pengalaman pribadi global, kemnadirian, gotong
secara runtut dan jelas royong dan kreativitas

Menulis 1. Mengenal dan menulis huruf


2. Menyalin kata yang didiktekan.
3. Merevisi kesalahan penulisan

2 Menyimak 1. Memahami instruksi lisan yang lebih - Mereferensi Proyek Kelompok Peserta didik mampu:
kompleks buku cerita 1. Kunjungi - Menyimak
2. Mengidentifikasi bagian-bagian dari daerah Jawa Perpustakaan, mencari dan memahami informasi
sebuah buku Barat. satu buku dari teks laporan atau
3. Memaknai informasi dalam teks - Membua referensi, puisi yang disajikan
dongeng atau puisi yang dibacakan t membaca dengan baik.
dengan kata tanya; apa, siapa, di mana, keterkait bersama - Mengidentifikasi
berapa dan kapan. an kosakata yang baru dan
cerita, dan membentuk dalam
teks, dan mengidentifikasi kalimat sendiri.
puisi bagian buku. - Membaca dengan fasih
dengan 2. Poster dan
potensi Book’s Marketing,
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 13
lokal membuat

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 14


Membaca 1. Membaca teks cerita pendek. Garut. sinopsis pendek dari pelafalan yang baik pada
2. Menjelaskan informasi dari buku yang dianggap teks daskripsi dan puisi.
dan memirsa teks yang paling menarik. Isi - Mengomunikasikan,
dibacanya. sinopsis menanggapi,
3. Membuat kalimat sederhana dipresentasikan agar mempresentasikan ide
berdasarkan gambar teman lain dan bercerita
tertarik membaca. dengan santun.
Berbicara 1. Berbicara sesuai topik dan tujuannya. - Menulis cerita sendiri
2. Bertanya sesuai dengan topik yang Proyek Individu dengan bentuk variasi teks
dan sedang didiskusikan 1. Buku berdasarkan pengamatan.
mempresentasi 3. Mempresentasikan ide atau karya Ceritaku,
dengan jelas membuat buku
cerita
tentang kegiatan sehari-
Menulis 1. Menulis teks deskripsi kegiatan sehari- hari.
hari dengan sederhana
2. Menuliskan kalimat sederhana Menumbuhkan
3. Menulis laporan pengamatan
dengan kalimat yang sederhana karakter kebhinekaan
dan sesuai ejaannya. global, kemnadirian, gotong
royong dan kreativitas

3 Menyimak 1. Menyimak instruksi - Mereferensi Proyek Kelompok Peserta didik mampu :


lisan buku cerita 1. Kunjungi Perpustakaan, - Menyimak dengan
yang lebih daerah Jawa mencari satu seksama untuk
kompleks Barat. buku memaknai ide pokok
2. Menyimak dengan saksama teks - Membua referensi, dalam sebuah teks.
informatif tentang lingkungan. t membaca - Menambah kosakata
3. Memaknai ide pokok teks yang keterkait bersama baru yang berkaitan
an dengan
dibacakan.
cerita, dan
teks, mengidentifikasi
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 15
bagian buku.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 16


Membaca 1. Memahami kosakata baru dengan dan 2. Jurnal informasi dalam teks.
bantuan kalimat dan gambar/ilustrasi. materi Buku, - Menjelaskan
dan memirsa 2. Menemukan informasi pada diskusi membuat jurnal buku kesimpulan tentang
beberapa kalimat dengan yang mereview isi isi teks.
yang berhubungan pada teks. potensi buku, - Menanggapi,
3. Memisahkan ide pokok dari teks lokal Garut. kemudian mempresentasikan dan
naratif yang dibaca. - Mencari menggabungkannya menyampaikan ide dalam
dengan jurnal ruang diskusi dengan
sumber tulisan buku teman bahasa santun.
lainnya untuk menjadi - Menulis teks deskriptif,
Berbicara 1. Berbicara santun dalam diskusi. informatif dan prosedur
yang Book Guide di
2. Menanggapi dan mengembangkan ide relevan perrpustakaan sederhana.
dan kunci dalam diskusi dengan - Merevisi dan menyunting
mempresentasi pengetahuan dan pengalamannya. hasil tulisannya sendiri.
dengan ciri Proyek Individu
3. Menceritakan pengamatan khas Garut. 1. Buku
Ceritaku,
membuat buku
cerita
tentang lingkungan

Menulis 1. Menulis teks naratif sederhana Menumbuhkan


2. Menulis teks deskriptif tentang karakter kebhinekaan
lingkungan.. global, kemnadirian,
3. Merevisi dan menyunting tulisannya gotong royong dan
sendiri. kreativitas

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 17


4 Menyimak 1. Menyimak instruksi teks informatif - Mereferensi Proyek Kelompok Peserta didik mampu :
tentang lingkungan. buku sejarah 1. Booklet - Menyimak dan
2. Menyimak teks percakapan atau daerah Jawa Garut, menulis membedakan ide pokok
wawancara terkait Barat. bersama kelompok dan ide pendukung
kebangsaan/sejarah. - Mereferensi tentang sejarah, budaya dalam sebuah teks.
3. Memaknai ide pokok dari teks yang kan potensi dan - Menjelaskan hubungan
dibaca. Garut dalam perkembangan Garut. sebab akibat pada teks
Membaca 1. Memahami kosakata baru dengan menyajikan 2. Wawancara yang dibacanya.
bantuan ilustrasi/gambar - Membuat bertema lingkungan - Menjelaskan pesan moral
- Mencari dan tujuan penulis dalam
dan memirsa 2. Menemukan informasi yang
sumber tulisan Proyek Individu isi teks.
3. Menjelaskan kesimpulan/amanat yang 1. Aku Suka Bercerita, - Berpartisipasi aktif
relevan membuat dalam diskusi dengan
bahasa santun.
dengan ciri kumpulan cerpen yang - Mempresentasikan ide
khas Garut. disukai tentang dan tanggapan.
Berbicara 1. Menceritakan pengamatan lingkungan. - Menulis teks deskripsi,
2. Menyajikan teks wawancara dengan prosedur dan
dan bahasa yang jelas Menumbuhkan karakter argumentatif
mempresentasi 3. Menanggapi dan mengembangkan ide kebhinekaan sederhana.
kunci dalam diskusi dengan - Menggunakan
pengetahuan dan pengalamannya. global, kalimat yang lebih
kemnadirian, kompleks.

gotong royong dan


Menulis 1. Menulis teks deskripsi atau kreativitas
argumentatif sederhana bertema
kebudayaan.
2. Menggunakan kalimat yang
lebih kompleks (majemuk
setara atau bertingkat).
3. Menyunting hasil tulisannya sendiri.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 18


5 Menyimak 1. Menyimak teks penjelasan - Mereferensi Proyek Kelompok: Peserta didik mampu :
sederhana berdasarkan kan potensi 1. Aku Reporter Cilik, - Menyimak
pengamatan. Garut dalam melakukan wawancara informasi yang
2. Menyimak teks pantun dan syair. menyajikan terkait topik yang lebih kompleks.
3. Menjelaskan informasi yang terdapat - Membuat disepakati. (bentuk - Memahami ide pokok
dalam bacaan (poster, infografis dan - Mencari video) dan ide pendukung
iklan) sumber tulisan 2. Membuat lebih rinci.
Membaca 1. Menemukan kata kunci untuk yang laporan hasil - Memaknai teks sastra
menjelaskan informasi dalam bacaan relevan wawancara. lisan (pantun dan puisi)
dan memirsa 3. Kedaiku, dan teks lainnya.
2. Menjelaskan hasil identifikasi
dengan ciri Berbeda!, terintegrasi - Memahami kosakata baru
3. Menggunakan referensi dalam
khas Garut. dengan mapel lain. yang lebih spesifik
membuat pantun dan berkaitan dengan topik.
Membuat iklan tentang
puisi menu yang akan dijual - Menjelaskan informasi,
di hari masalah dan solusi pada
Entrepreneurship Day. teks naratif.
Berbicara 1. Melakukan presentasi - Menjelaskan ide pokok
2. Menyampaikan pendapat Proyek Individu dan ide pendukung.
dan berdasar 1. Infografis, - Menanggapi,
mempresentasi kan membuat infografis mempresentasikan dan
sumber yang relevan terkait tema yang mengemukakan ide
3. Menjelaskan makna atau istilah kata disepakati. dalam
yang kompleks 2. Mari Berpantun,
membuat
ragam

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 19


Menulis 1. Menulis teks naratif / eksposisi dengan pantun hasil karya diskusi.
struktur bahasa yang jelas, baik dan sendiri. Menumbuhkan - Menulis teks
runtut laporan sederhana
2. Menulis teks pantun dan syair karakter kebhinekaan global, dengan merujuk
tentang keragaman suku dan kemnadirian, gotong royong sumber yang
budaya Indonesia dan kreativitas relevan.
3. Menyunting dan merevisi tulisannya - Menulis pantun dan
sendiri, syair dengan baik
dengan struktur bahasa
yang baik

6 Menyimak 1. Menyimak laporan - Mereferensi Proyek Kelompok Peserta didik mampu :


bertema lingkungan buku 1. Ensiklopedia - Menyimak
(pemanansan global) sejarah Garut, menulis informasi yang
2. Menyimak teks sejarah bertema daerah bersama kelompok lebih kompleks.
sejarah Indonesia mengenai Gajah tentang sejarah, - Memahami ide pokok
Mada Jawa Barat. budaya dan dan ide pendukung
3. Menyimak cerita fiksi tentang - Mereferensi perkembangan lebih rinci.
keutuhan wilayah nusantara kan potensi Garut. - Memaknai teks
Indonesia Garut dalam laporan dan paparan
Membaca 1. Menganalisis unsur intrinsik dalam menyajikan lisan.
karya sastra - Membuat Proyek Individu - Memahami kosakata
dan memirsa 2. Membaca dan memahami tokoh, kata - Mencari 1. Cerpenku Karyaku, baru yang lebih
dan istilah dalam teks cerita fiksi sumber membuat kumpulan spesifik.
sejarah. tulisan yang cerpen - Mencari sumber
3. Memahami istilah baru dalam sebuah teks. relevan pr informasi untuk
dengan iba di menggali
tentang lingkungan informasi dalam
teks.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 20


Berbicara 1. Menyampaikan laporan hasil diskusi lingkungan - Mengemukak
tentang pemanasan global dan sejarah Menumbuhkan an pendapat
dan 2. Menyampaikan pendapat Garut. karakt dan
mempresentasi dan gagasan berdasarkan sumber yang er kebhinekaan membanding
relevan global, kan informasi
3. Melakukan diskusi dengan kemandirian, yang
menggunakan kata-kata yang sopan. got disajikan.
Menulis on g - Menulis teks
1. Menulis teks laporan berdasarkan
royong dan kreativitas laporan sederhana
percobaan dengan merujuk
2. Menulis teks pidato persuasif tentang sumber yang
agama dan kerukunan relevan.
3. Menyunting tulisannya sendiri. - Menulis teks pidato.
- Merevisi dan
menyunting
tulisannya sendiri
dengan struktur
bahasa yang baik

B. Silabus
1. Contoh Silabus Tematik Kelas
Silabus UPTD SD NEGERI 65
PAREPARE Tahun Pelajaran 2022-
2023

Mata Ele Alur Tujuan Pembelajaran Materi Kegiatan Penilaian Sumber


Pelajar m Pembelajar Belajar
an en an
Bahas Menyim 5.2 Peserta didik Teks 1. Mengamati Sikap: 1. Bahan
a ak mampu Sastra Dilakukan selam ajar/
Indone memaknai puisi dan Lisan pantun proses pembelajaran buk u
sia pantun yang didengar. Pantun yang dan
teks
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 21
disampaikan guru.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 22


Membac 5.2 Peserta didik 2. Mengidentifikasi pembiasaan diri pelajara
a mampu kesesuaian ciri- ● Kebhinekaan n
mengidentifikasi ciri pantun global (toleransi, )
masalah dari berbagai dengan menghargai) 2. Gambar
sudut pandang pantun ● Mandiri 3. Video
Berbicar 5.2 Peserta didik ● Kretivitas pantun
a mampu yang disampaikan. yang
mempertahankan 3. Menyampaikan biasa
pendapat 4. Mengamati Bahasa Indonesia dipaka
dan sudut beberapa contoh Pengetahuan i di
pandangnya pantun ● Menganalisis ciri- bebera
5. Menyimpulkan ciri pantun pa
dengan rujukan yang persamaan ● Menjelaskan daerah
valid. amanat dalam amanat pantun 4. Cont
Menulis 5.2 Peserta didik pantun tersebut. ● Mengisi bait oh
mampu menyunting 6. Menulis pantun yang rumpang. pant
dan merevisi faktor- yang mengandung un
faktor yang lebih amanat tentang
kompleks dalam tanggung
tulisannya sendiri. jawab
kemudian
saling

berbalas pantun.
7. Menyimpulkan
makna dan
amanat dalam isi
pantun yang
telah
disampaik
an
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 23
temannya.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 24


8. Mengidentifikasi bent Keterampilan
tanggung uk (Proyek individu)
jawab mere ● Menulis pantun
dalam ka
● Mempresentasika
sekit n pantun yang
masyarakat ar dibuat.
rumahnya.
5.2 Mendiskusikan Tangg PPKn
bentuk- bentuk un g Pengetahuan:
Konstit
sederhana norma, Jawab ● Menganalisis
usi dan
aturan, hak dan dalam bentuk tanggung
Norma
kewajiban Hak jawab terhadap
(Hak
d hak dan
dan
sebagai peserta didik, an kewajiban
Kewajib
anggota keluarga, dan Kewaj ● Memberi contoh
a n,
bagian dari masyarakat ib an penerapan hak
dan kewajiban
UUD
45,
Musyaw
ar
ah)
5.2 Mengidentifikasi
keragaman budaya di
sekitarnya Keterampilan:
dan Buku Catatan
Jati menempatkan Harianku, berisi
Di keragaman refleksi harian sikap dan
ri perilaku
tersebut secara setara; yang dilakukan
& hari itu yang
berhubungan
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 25
Kebine dengan tanggung
ka an jawab hak dan kewajiban.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 26


Silabus SD2N.
1C62onBtEohNGSiKlaUbuLsUPUemTbAeRlaAjaran Di Tahun Pelajaran 2022-2023
Luar Kelas

Mata Ele Alur Tujuan Pembelajaran Materi Kegiatan Penilaian Sumber


Pelajar m Pembelajar Belajar
an en an
Bahas Menyim 5.1 Peserta didik dapat Teks Sastra 1. Pembelajaran Sikap: 1.
a ak memilah Lisa diawali Dilakukan Lingkungan beljar
Indone n dengan selam proses alam
sia dan Pant pengondisian Ganding
menggunakan sumber un peserta didik (Kecamatan,
informasi yang beragam sesuai pembelajaran dan penanaman
untuk menulis karangan kelompoknya pembiasaan diri bambu, pengolah
argumentatif/persuasif. masing- masing. ● Kebhineka dan pengrajin
Membac 5.1Peserta didik dapat 2. Nara an global bambu. 2.
a memilah sumber Narasumber
memberikan (toleransi, dari Ganding
dan pemaparan mengharg 3. Media
menggunakan sumber tentang ai) visual (koran
informasi yang beragam ● Mandiri lokal)
untuk menulis karangan Ganding ● Kreativitas
argumentatif/persuasif. sesuai
Bahasa Indonesia
Berbicar 5.1 Peserta didik mengenal dengan materi Pengetahuan
a konsep berdebat narasumber
dan dapat masing- ● Menjelask
berdebat masing. an ciri-ciri
dengan sehat. 3. Kegiatan teks
argumenta
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 27
peserta didik : si
Menulis 5.1 Peserta didik a. mengamati
lingkungan Keterampilan
dapat menulis teks (Proyek individu)
argumentasi sederhana sekitar dan
menyimak ● Menuli
dengan s teks
pemaparan
informasi yang akurat narasumber,
dan b. melakukan
relevan. tanya jawab,

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 28


c. melakukan argu
kegiatan 3H me
(Head, ntasi
Hands and Heart) ● Mempres
seperti menanam ent asikan
bambu hasil
laporan.
dan membuat
anyaman,
d. mengasosiasikan
konsep
dengan
keadaan

yang diamati dan


dicoba dalam
bentuk data
atau

PPKn 5.3 Mendiskusikan bentuk- Tanggung rangkuman, PPKn


bentuk sederhana Jawab e. Pengetahuan:
Konstit
norma, aturan, hak dan dalam ● Menganalisis bentuk
usi dan
kewajiban Hak dan mengomunikasikan tanggung jawab terhadap
Norma
sebag Kewajiban hak dan kewajiban
(Hak
ai peserta didik, terhadap lingkungan
dan
anggota ● Memberi contoh penerapan
Kewajib
keluarga, dan bagian hak dan kewajiban
a n,
dari masyarakat
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 29
lingkungan
UUD
45, Keterampilan:
Musya
war ah)

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 30


5.3 Mengidentifikasi Buku Catatan Harianku, berisi
keragaman budaya di refleksi harian sikap dan perilaku
sekitarnya yang dilakukan hari itu yang
dan berhubungan dengan tanggung
Jati menempatkan jawab hak dan kewajiban.
Di keragaman
ri tersebu
t
& secara setara;
Kebine
ka an

IPA Mengidentifikasi Ekosistem IPA dan Sosial


dan hubungan saling Pengetahuan:
Sosi ketergantungan antar ● Menganalisis bentuk
al komponen biotik-abiotik interaksi dalam ekosistem
dapat memengaruhi di ladang bambu
kestabilan suatu ekosistem ● Mengidentifik
di lingkungan sekitarnya. asi hubungan

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 31


ketergantungan
antar komponen
di ekosistem
lading bambu

Keterampilan:
Laporan Hubungan
Antar Komponen Di
Ekosistem yang
memuat rantai
makana, jarring-jaring
makanan interaksi dan
dampaknya.
.

6. Contoh Silabus Mata Pelajaran

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 32


Ma Elemen Alur Materi Kegiatan Pembelajaran Penilai Sum
ta Tujuan an be r
Pelaj Pembelajar Bel
ara n an aja
r
Matematik Bilangan 6.1 Peserta didik Bilan 1. Menggunakan Sikap: 1. Buku
a mampu ga n masalah kontestual Dilakukan selam teks
merepresentasikan Pecah untuk merepresentasikan proses pembelajaran pelajaran
bilangan an bilangan. dan pembiasaan diri Matemati
pecahan, persen, dan , (menggunakan denah). ● Kebhinekaan ka
desimal Perse 2. Membuktikan posisi global (saling 2. Papan
dalam berbagai bentuk n dan antar bilangan dengan menghargai) garis
visual. Desi peragaan. ● Mandiri bilangan
6.2 Peserta didik mampu mal 3. Menganalisis ● Kretivitas 3. Gam
menentukan posisi bilangan dalam bar
posisi bilangan sebuah cerita. Pengetahuan dena
pecahan, persen, dan 4. Menentukan ● Mengubah h
desimal pada garis bilangan pecahan dan bilangan pecahan ruma
bilangan. desimal dalam garis ke desimal h
bilangan. ● Mengidentifikasi 4. Gambar
bilangan pada rute jalan
garis bilangan. siput
5. Lingkung
Keterampilan an sekitar
● Menyelesaikan
soal cerita yang
berkaitan dengan
pecahan dan
desimal
● Menentukan
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 33
bilangan pecahan
dan decimal dalam
garis bilangan

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 34


berdasarkan ilustrasi

C. Rencana Pembelajaran
1. Contoh RPP Tematik

Satuan Pendidikan : UPTD SD NEGERI 65 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


PAREPARE Kelas / Semester: V (Lima) / 1 (Satu)
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 35
Tema : Ragam Budaya Kebanggaanku
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui mengamati, peserta didik mampu menggali isi dan amanat pantun yang disajikan secara lisan dan tulis dengan baik.
2. Melalui saling bertukar pantun, peserta didik mampu melisankan pantun hasil karya pribadi dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat
3. Melalui mengidentifikasi isi pantun, peserta didik mampu menjelaskan makna tanggung jawab sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
4. Melalui diskusi, peserta didik mampu menganalisis bentuk tanggung jawab sebagai warga masyarakat

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Aktivitas dan Prediksi Respon Peserta Bentuk Fasilitasi Guru Kriteria
Didik Terhadap Penilaian
Peserta Didik Proses
1. Pendahuluan
a. Guru menyiapkan peserta didik untuk memulai Memberikan kesempatan peserta Peserta didik
pembelajaran dengan dimulai dengan berdoa. didik yang ingin memimpin doa memiliki inisiatif,
b. Mengecek kehadiran peserta didik. (Peserta didik peka percaya diri, empati
terhadap kehadiran temannya) dan tanggung jawab.
c. Mengucapkan janji Aku Agen Profil Pelajar Pancasila Bersama dengan peserta
didik mengucapkan
Peserta didik Gentra janji
Masekdas Berkarakter
Pancasila
Taqwa pada Tuhan
Ciri kami berakhlak mulia

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 36


Bertoleransi dalam
kebhinekaan Keunikan dalam
harmonisasi Menjunjung nilai
luhur bangsa Gotong royong
dalam kehidupan

Mandiri dan bernalar


kritis Membangun
kreativitas Mengenalkan
budaya daerah Menanyakan tentang pemahaman
Mengembangkan inovasi materi pantun dan hak kewajiban
sebelumnya.
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran (Peserta didik
dapat memahami keterkaitan dengan
pembelajaran sevelumnya)

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 37


2. Kegiatan Inti
a. Menampilkan pantun sebagai pemantik kegiatan awal. (Peserta Guru memberikan kesempatan Peserta didik yang
didik merespon positif seperti menyebutkan ciri-ciri, membaca peserta didik untuk menanggapi mengidentifikasi ciri-
dengan gaya berpantun dan menyebutkan isi pantun) pantun tersebut dengan menuliskan ciri pantun dengan
jawaban peserta didik. Dan mericek tepat, hampir tepat,
Datang lebih pagi ke jawaban bersama-sama.(ciri-ciri tidak tepat dan tidak
sekolah Bawa bekal berisi pantun) menjawab
makanan
Peserta didik siswi yang sholeh
sholehah Selalu menjaga kebersamaan Peserta didik yang
Menuliskan jawaban peserta didik aktif, menyebutkan
b. Memberikan pertanyaan tentang isi pantun tersebut. (Peserta dan mericek kebenarannya dengan isi pantun dengan
didk akan menjawab dengan variasi jawaban) mengebalkan kata kunci. tepat, hampir tepat
dan tidak tepat/tidak
menjawab

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 38


c. Mengamati isi pantun berikutnya. (Peserta didik diharapkan bisa Menuliskan tanggapan peserta didik
melihat persamaan dari isi ketiga pantun berikut) terhadap pantun yang ditampilan.
Jalan-jalan ke kota Jakarta, Menyimpulkan bersama hasil
Pastinya lewat kota Bandung pengamatan dan meluruskan konsep.
dulu,
Sebelum memutuskan jadwal
ronda, Sebaiknya musyawarah
dahulu.
Simpan pasir dalam karung,
Gotong berdua berat tak
terasa,
Tinggal bersama dalam satu
kampung, Kebersihan tanggung
jawab bersama.
Tengok kiri kanan jika
menyeberang, Ketika lampu merah
Peserta didik yang
sedang menyala, Walaupun hansip
menulis dan percaya
hanya seorang, Warga lain pasti
diri berbalas pantun
ikut meronda.
Mengarahkan peserta ddik dengan yang benar.
d. Menulis pantun dan saling berbalas pantun. (Peserta didik dapat mengikat tema pantun yang sama
menangkap amanat pantun teman dan mebalas dengan yaitu tentang tanggung jawab.
keterkaitan pesan yang sama)

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 39


e. Menyimpulkan amanat pantun dan menghubungkan dengan Menyediakan whiteboarding list Peserta didik yang
bentuk dan contoh tanggung jawab yang ada di masyarakat. untuk memfasilitasi diskusi tentang aktif dan
(Peserta didik mengidentifikasi berbagai contoh tanggung tanggung jawab dalam masyarakat
jawab dalam masyarakat terlepas dari isi pantun) menyebutkan contoh
tanggung jawab yang
bervariasi dan jarang
terpikirkan.

3. Kegiatan Akhir
a. Merefleksikan bersama kegiatan hari ini dengan Guru memfsilitasi peserta didik
menyimpulkan pembelajaran hari ini. untuk membuat kesimpulan.
b. Melaksanankan penilaian akhir
c. Berdoa
C. PENILAIAN
Penilaian proses : pengamatan selama pembelajaran (catatan proses pembelajaran dalam
bentuk rubrik) Penilaian pengetahuan dan keterampilan : instrument terlampir
PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Penilaian Pengetahuan
A. Bahasa Indonesia
Bentuk tes : Tes Pilihan Ganda Soal
Beri tanda silang (x) pada jawaban a, b, c atau d yang paling tepat!
N So Kunci Sko
o al Jawab r
an

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 40


Bacalah pantun berikut ini untuk mengerjakan no 1-3!
Buah mangga manis terasa
Buah pisang tak kalah
enaknya
Gotong royong membersihkan
desa Bentuk tanggung jawab
semua warga
Berdasarkan pantun di atas, kalimat kedua memiliki . . . suku kata. c 20
a. 9
1 b. 10
. c. 11
d. 12
Kalimat sampiran yang dapat mengganti kalimat sampiran pada pantun a 20
di atas . . .
a. Ditambah sirup sungguh enaknya.
2
b. Buah mangga masak di pohon.
.
c. Warnanya hijau kekuningan.
d. Dibuat sop buah semakin enak
Amanat yang sesuai denga isi pantun di atas adalah . . . b 2
a. Warga bergotong royong untuk menjaga kebersihan. 0
3 b. Menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
. c. Kewajiban masyarakat adalah menjaga kebersihan.
d. Kebiasaan bekerja bakti untuk membersihkan desa.
Bacalah pantun rumpang berikut ini untuk mengerjakan no 4-5!
Berwisata sungguh senangnya
Susuri jalan yang menanjak
Membuang sampah pada
tempatnya
....

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 41


Pola rima pantun di atas yang tepat adalah . . . . c 20
a. a-a-a-a
4 b. a-b-b-a
. c. a-b-a-b
d. b-a-a-b
Kalimat isi yang tepat untuk melengkapi pargraf rumpang di atas adalah . d 20
...
5 a. kewajiban semua masyarakat
. b. tanggung jawab semuanya
c. kewajiban warga semua
d. tanggung jawab warga yang bijak
Skor maksimal : 100
Nilai Akhir = x 100

B. PPKn
Bentuk soal : Betul Salah Soal
Lingkari B jika penyataan tersebut betul dan S jika pernyataan itu salah!
N So Kunci Sk
o al Jawab or
an
Tanggung jawab melekat jika kita melaksanakan kewajiban Salah 20
saja. Karena kewajiban sifatnya penting. Sedangkan
1. tanggung jawab tidak melekat pada hak karena hak boleh
digunakan sebebasnya.
(B-S)

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 42


Dalam sebuah lingkungan perumahan, warga diwajibkan Benar 20
untuk ronda malam. Jadwal piket tersebut disusun oleh
2 Ketua RW setelah melakukan musyawarah dengan semua
. warga. Semua warga diwajibkan untuk mematuhi jadwal
tersebut sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keamanan
lingkungan.
(B-S)
Anita membantu ibunya setiap pagi sebelum berangkat Salah 20
sekolah. Ia membereskan kamarnya kemudian ia menyapu
halaman depan. Sebagai imbalannya, Anita meminta uang
jajan kepada ibunya.
3
Sikap Anita itu tepat karena orang tua berkewajiban
.
memberikan imbalan atas bantuan yang telah diberikan
anaknya.
(B-S)
Pak Samin bekerja sebagai petugas kebersihan di Desa Benar 20
Sehat. Meskipun sudah ada Pak Samin, warga masyarakat
tetap melakukan kerja bakti setiap hari Minggu untuk
4
membersihkan desa. Kegiatan tersebut menunjukkan bentuk
.
tanggung jawab warga terhadap kebersihan lingkungan.
(B-S)
Hak warga adalah mendapatkan kenyamanan dan Salah 20
ketenangan di lingkungan tempat tinggal. Pada suatu hari,
Pak Amir mengadakan pesta syukuran pernikahan anaknya
dengan membuat hiburan malam untuk rakyat. Pak Samin
5
yang tinggal tak jauh dari rumah Pa Amir merasa keberatan
.
karena istrinya sedang sakit. Namun karena merasa haknya,
Pak Amir tidak mau membatalkan hiburan malam tersebut.
(B-S)

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 43


Skor maksimal : 100

Nilai Akhir = x 100

2. Penilaian Keterampilan
Aspek Keterampilan 4 3 2 1
Bahasa Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak
Indonesia minimal 4- 2- satu aspek memenuhi
Membuat 5 sub aspek 3 sub penilaian sub aspek
pantun penilaian aspek keterampil penilaian
- mengidentifikasi keterampila penilaian an. keterampil
jumlah baris dalam n dengan keterampil an
bait pada pantun sangat baik an dengan .
- mengidentifikasi baik.
banyak suku kata dalam
satu baris pantun
- mengidentifikasi pola
rima dalam satu bait
- membuat sampiran dan
isi
- melisankan pantun

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 44


PPKn Memenuhi Memenuhi Memenuhi Tidak
Menuliskan bentuk tanggun ketiga sub dua dari satu dari memenuhi
jawab sebagai warg aspek tiga sub tiga sub ketiga sub
masyarakat dalam kehidupa penilaian aspek aspek aspek
sehari-hari. keterampilan penilaian penilaian penilaian
- menjelaskan tanggung keterampil keterampil keterampil
jawab yang melekat an an an
pada kewajiban
-
- menjelaskan tanggung
jawab yang melekat
pada hak
- mengidentifikasi
tanggung jawab sebagai
warga

Refleksi proses pembelajaran


2. Contoh RPP Tematik Pembelajaran di Luar Kelas Alur Pembelajaran di Luar Kelas

SDN 162 BENGKULU UTARA KOSP 2022_BU Page 31


Tujuan Pembelajaran
• Menganalisis ketergantungan makhluk hidup dengan lingkungannya dalam sebuah ekosistem secara langsung.
• Menjelaskan keterkaitan hak dan kewajiban manusia terhadap dalam kehidupannya bermasyarakat dan
lingkungannya.
• Menulis laporan hasil pembelajaran dengan baik dan benar.
• Implementasi Profil Pelajar Pancasila pada lingkungan dan masyarakat secara nyata

Konsep Materi
Pembelajaran disampaikan dalam bentuk termatik terpadu yang menggabungkan muatan pelajaran IPAS, PPKn dan Bahasa Indonesia.
Secara umum, pembelajaran ini menyampaikan konsep yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat
bagaimana manusia memanfaatkan alam sebagai penopang kehidupan untuk mencukupi kebutuhannya, mengeksplor sumber daya alam
sebagai kegiatan yang berbatas dengan tetap melestarikannya, mencegah dampak negatif terhadap keseimbangan alam akibat eksploitasi
berlebihan. Sinergis dengan hak hidupnya , manusia juga dibatasi dengan kewajibannya sebagai warga negara yang tertata oleh
pemerintahan daerah dan tanggung jawab yang melekat dalam dirinya. Materi disampaikan dalam bentuk berpikir komputasi dengan
penugasan akhir membuat bahan presentasi.

Desain Langkah-langkah Pembelajaran


1. Pembelajaran diawali dengan pengondisian peserta didik sesuai kelompoknya masing-masing.
2. Desain aktivitas peserta didik, prediksi respon dan bantuan guru yang dilakukan:

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 1


Aktivitas Peserta didik Bantuan Guru
dan Prediksi
Respon
1. Apa yang diberikan lingkungan alam Memberikan teks bacaan tentang
kepada masyarakat? manusia mengolah dan memanfaatkan
(Decomposition) Padi, kayu, sumber daya alam. (Mapel Bahasa
hewan ternak, berdagang, jagung, Inonesia)
singkong, sayur mayur, ikan, bahan
tambang

2. Apa yang disediakan dari alam untuk Memberikan gambaran umum kondisi
masyarakat Ganding memenuhi geografis kecamatan Ganding melalui
kebutuhannya? (Decomposition) tayangan foto ( Mapel IPA dan Sosial)
Padi, bambu, sayur mayur, singkong

3. Mengapa masyarakat Ganding Memberikan slide berisi beberapa


memanfaatkan tumbuhan bambu? (Data gambar tentang mata pencaharian dan
Representation and Abstraction) gambar masyarakat yang sedang
Karena Ganding termasuk dataran menanam, menebang dan mengolah
rendah, karena bambu banyak di bambu. (Mapel IPA dan Sosial)
Ganding, karena masyarakatnya banyak
yang menjadi pengrajin

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 2


4. Apa saja yang dibuat dari bambu oleh Diberikan LKS, tentang mata
pencaharian
masyarakat Ganding? Mengapa membuat yang ada di Ganding dibandingkan
daerah
benda-benda itu? lain, dan barang-barang sehari-hari
yang
(Data Representation and Abstraction) terbuat dari bambu dan bukan
bambu.
Boboko, sangkar burung, piring, (Mapel Bahasa Indonesia, kata baku
dan
anyaman, tikar, bilik. tidak baku)
Karena dipakai sehari-hari oleh
masyarakat, karena bisa dijual, karena
aneh
5. Bagaimana cara masyarakat Diperlihatkan gambar dan benda hasil
Ganding
membuat kriya anyam itu? (Pattern karya masyarakat Ganding
Recognition) (Mapel Seni)
Dianyam, digergaji, digunting, dirangkai,
dipotong

6. Buat flowchart / bagan cara membuat Beberapa kalimat yang harus disusun
anyaman! (Algorithms) Memilah jenis bambu
Meraut bambu
Memotong bambu
Menganyam
Menambah hiasan
Membuat desain anyaman
Mengecat/ vernis

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 3


(Mapel Bahasa Indonesia)

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 4


7. Membuat flowchart membuat Beberapa kalimat yang sudah disusun :
kriya anyaman. 1. Memilah jenis bambu
(Algorithms) 2. Memotong bambu
3. Meraut bambu
4. Membuat desain anyaman
5. Menganyam
6. Menambah hiasan
7. Mengecat/ vernis
(Mapel Bahasa
Indonesia)
8. Setelah menghasilkan produk, apa yang Sediakan konsep:
harus dilakukan agar hasil kriya anyam Hak, kewajiban dan tanggung jawab
dapat dijadikan sumber kehidupan masyarakat tentang pengolahan sumber
masyarakat Ganding? daya alam dan oeran serta pemerintah
(Data Representation and Abstraction) dalam memajukan daerah dan
masyarakatnya melalui bacaan. (Mapel
PPKN dan Bahasa Indonesia)

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 5


HASIL : (Pattern Recognition)
a) Hak masyarakat adalah menadapatkan
penghidupan yang layak, mengolah dan
memanfaatkan sumber daya alam,
mendapatkan edukasi tentang pengolahan
sumber daya alam yang baik dan kreatif.
b) Kewajiban masyarakat adalah mengolah
sumber daya alam dengan bijaksana,
menanam kembali pohon bambu tidak
hanya menebang dan memanfaatkannya.
Menanam dengan cara yang tepat.
c) Tanggung jawab masyarakat memelihara
kesimbangan ekosistem di sekitar pohon
bambu, merawat pohon bambu.
d) Pemerintah mendukung kegiatan ekonomi
masyarakat, mengenalkan hasil karya
melalui pameran, membuat penyuluhan
dan kerjasama dengan pihak lain.

Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pembelajaran diawali dengan pengondisian peserta didik sesuai kelompoknya masing-masing.
2. Nara sumber memberikan pemaparan tentang Ganding sesuai dengan materi narasumber masing-masing.
3. Kegiatan peserta didik :
a. mengamati lingkungan sekitar dan menyimak pemaparan narasumber,
b. melakukan tanya jawab,
c. melakukan kegiatan 3H (Head, Hands and Heart) seperti menanam bambu dan membuat anyaman,
d. mengasosiasikan konsep dengan keadaan yang diamati dan dicoba dalam bentuk data atau rangkuman,
e. mengomunikasikan hasil kesimpulan kegiatan untuk meluruskan kesalahpemahaman materi sebagai tahap awal penyusunan
bahan presentasi dan laporan akhir.
Penilaian
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 6
1. Penilaian sikap selama proses pembelajaran menggunakan rubrik penilaian.
2. Penilaian pengetahuan disesuaikan dengan konten yang dipelajari yang sesuai dengan capaian pembelajaran.
3. Penilaian Keterampilan berupa laporan akhir yang dinilai menggunakan rubrik penilaian.

Refleksi proses pembelajaran


3. Contoh RPP Mata Pelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan : UPTD SD NEGERI 65


Pendidikan PAREPARE
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas :V
Waktu : 2 x 35 menit

A. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan melihat denah perjalanan peserta didik mampu mengubah pecahan biasa ke pecahan decimal.
2. Dengan melakukan eksperimen tentang menentukan posisi bilangan desimal pada garis bilangan, peserta didik
mampu menentukan bilangan desimal dengan teliti.
3. Dengan kegiatan eksplorasi dan latihan peserta didik mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
dengan menggunkan konsep desimal dengan benar.
B. Materi Pelajaran
Bilangan Desimal
Konsep
Bilangan
decimal
C. Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Belajar (pertanyaan guru atau respon peserta didik yang Peran/Dukungan Fokus Asesmen

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 7


diharapkan) Guru

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 8


1. Pendahuluan
Guru menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. Materi Mengulas Apakah anak
yang akan dipelajari. masih ingat
Apersepsi kemampuan prasarat dengan mengajukan pertanyaan : masih kembali tentang
pecahan secara klasikal tentang pecahan.
ingatkah dengan pecahan , , , ,

Gambarkan dalam persegi berikut ini!(perwakilan beberapa peserta didik ke depan Memberikan Apakah peserta
untuk mengarsir gambar yang ada di papan tulis) kesempatan kepada didik bisa
peserta didik untuk
berani tampil dan mengarsir gambar
mengarsir gambar yang
telah disediakan.. sesuai
dengan pecahan
yang

telah
disediakan.
Mengorganisasikan
peserta didik
kedalam
kelompok belajar yang
berjumlah 4 sampai 6
orang, dalam kelompok
tersebut
merepresentasikan
kemampuan anak
tinggi,
sedang dan rendah.
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 9
2. Kegiatan Inti
a. Menggunakan masalah Yakinkan peserta didik Dapatkah
kontekstual. Kegiatan 1 untuk memahami skala peserta didik
Desi berlari sejauh 180 meter, kemudian ia belok ke kiri. dan bilangan bulat memahami
Perhatikan denah berikut ini! yang berada perintah.

diantara keduanya.

a. Dimanakah posisi Desi sekarang? Guru Apakah peserta


b. Apa yang dapat kamu temukan diantara jarak 100 meter dan 200 meter? didik dapat
c. Apakah ada bilangan diantara 0 samapai 100? mengarahkan peserta menemukan
d. Coba kamu peragakan di depan kelas, bagaimana membuktikan bahwa didik untuk ke depan bilangan antara100
diantara bilangan ternyata masih ada bilangan yang lain. kelas dan 200.
memperagak Apakah anak dapat
Diskusikan dengan teman kelompokmu! an menemukan
permainan. bilangan antara 0
dan 100.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 10


b. Menggunakan model Berikan kesempatan Apakah peserta
Desi berjalan di Jalan Buah. Ia berjalan sejauh 24 meter, dan belok ke kiri masuk peserta didik untuk didik dapat
sebuah gang. berdiskusi menemukan
Perhatikan perjalanan Desi pada denah berikut! informasi yang
dengan tepat dari
temannya permasalahan yang
diberikan.
dalam
menemukan
Apakah peserta
solusi terhadap didik dapat
permasalahan yang menemukan posisi
diberikan Desi .
Apakah peserta
a. Berada di gang manakah Desi sekarang? Berikan kesempatan didik dapat
b. Jelaskan! pada peserta didik memberikan
c. Apa kesimpulanmu? untuk mengajukan alasan yang tepat.
pertanyaan atas
permasalahan yang
belum dipahami.
Kegiatan 3
Apakah peserta
didik dapat
menemukan posisi
siput setelah
Berikan merayap sejauh
1,2 meter.
bimbingan kepada
peserta didik yang
Apakah peserta
SDN 75 KOTA PAREPARE Page 11
mengalami kesulitan didik menemukan
dengan bilangan
memberikan
pertanyaan yang desimal
membantu mereka dengan
terhadap kesulitan caranya
yang dialami. sendiri

berdasarkan
pengalaman.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 12


Arahkan anak
untuk
menemukan
kesimpulan

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 13


SDN 75 KOTA PAREPARE Page 14
dari kegiatan yang
telah dilakukan.

Perhatikan denah jalan siput pada batang pohon di atas!


Siput merayap di batang pohon sejauh 1,2 meter dan belok ke kiri. Arahkan peserta didik Apakah peserta
a. Berada di ranting manakah siput sekarang? untuk menyelesaikan didik dapat
b. Ranting manakah yang berada di antara 1 meter dan 2 meter! permasalahan menentukan jarak
c. Jelaskan! selanjutnya yang ada di sesuai dengan
d. Apa kesimpulanmu LKS. gambar pada garis
bilangan.
Kegiatan 4 Arahkan peserta didik
dalam Apakah peserta
didik dapat
meletakkan bilangan memberikan
dalam garis bilangan. alasan yang tepat.

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 15


SDN 75 KOTA PAREPARE Page 16
Nilai
N Bilan Temp
o ga n at
Satuan Persepuluha Perratusa Perribua
n n n
1 0,4
2 3, 27
3 3,035
4 3,302

SDN 75 KOTA PAREPARE Page 17


SDN 75 KOTA PAREPARE Page 18
Batang Pohon
Sekarang siput berada di posisi semula. Siput kembali merayap, kemudian belok Arahkan peserta didik
kearah kiri dan berada di ranting 1. untuk menyelesaikan
a. Berdasarkan arah perjalanan, berapa jauhkah jarak siput berjalan sampai ke permasalahan
ranting 1? selanjutnya yang ada di
b. Jelaskan ! LKS.
c. Letakkan bilangan desimal antara angka 0 dan 1 pada garis bilangan berikut!
d. Apa kesimpulanmu? Bimbinglah

0 1 dalam mengambil
kesimpulan

Kegiatan 5
Berdasarkan perjalanan siput tersebut
Lengkapilah tabel berikut ini sesuai dengan nilai tempat dari masing-masing
bilangan

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 19


3. Interaktivitas Pemahaman
Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk menghasilkan jawaban yang benar. Berikan kesempatan peserta didik
kepada peserta didik terhadap
Menampilkan hasil kerja peserta didik secara bergantian. untuk menampilkan konsep
Memberi kesempatan kepada kelompok peserta didik yang telah hasil diskusinya. bilangan
menyelesaikan terlebih dahulu dan yang bersedia untuk presentasi, kemudian decimal.
dilanjutkan oleh kelompok lain. Fasilitasi

startegi berpikir Aktivitas


peserta didik yang peserta
tampil. didik dalam
Berikan penghargaan menyampai
pada kelompok yang ka n
tampil paling baik. pendapatny
a.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 20


4. Penutup Membantu Apakah yang telah
Mereview dan merefleksi kegiatan yang telah dilaksanakan. merumuskan hal anda pelajari hari
Guru mengemukakan kekurangan dan kemampuan yang telah dikuasai selama penting dari hasil ini?
pembelajaran berlangsung. kegiatan belajar.
Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi pembelaran
Memberikan arahan
kepada peserta didik
agar memperbaiki
kekurangan selama

proses pembelajaran

Memberi tugas pada


peserta didik agar
bekerjasama
dengan
orang tua dalam
mendiskusikan
masalah yang

berhubungan dengan
bilangan desimal.
D.Penilaian
1. Tehnik Penilaian : Lisan
2. Instrument Penilaian : Terlampir
3. Penilaian Proses : Pengamatan dan Tanya jawab selama
kegiatan Berlangsung

Refleksi proses pembelajaran


D. Contoh Analisis Hasil Evaluasi Pembelajaran
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 21
ANALISIS HASIL PENILAIAN UPTD SD NEGERI 65
PAREPARE

Kelas : Mata Pelajaran :


Semester : Materi :
Hari/Tanggal : Jenis Tes :

N Nama Siswa Nomer Sk Ketuntasa Ump


o Soal or n an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tot Bali
0 al k

Jumlah

Ha Bentuk Pembelajaran Remedial


N Nama Siswa sil Indikator Yang Belum Individ Kelompo Tuga Tuto
o Te Dikuasai u k s r
s Sebay
a

E. Contoh RPP Remedial


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN REMEDIAL
Satuan Pendidikan : UPTD SD NEGERI 65
PAREPARE Kelas / Semester : V (Lima) / 1
(Satu) Mata Pelajaran : Matematika
Jenis Remedial : Individu dan Kelompok
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 22
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan permainan pembagian, peserta didik mampu mengubah pecahan biasa ke pecahan desimal.
2. Dengan menggunakan garis bilangan, peserta didik mampu menentukan bilangan desimal dengan teliti.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 23


B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Aktivitas dan Prediksi Respon Peserta Bentuk Fasilitasi Guru Kriteria
Didik Terhadap Penilaian
Peserta Didik Proses
1. Pendahuluan
a. Guru menyiapkan peserta didik untuk memulai Memberikan kesempatan peserta Peserta didik
pembelajaran dengan dimulai dengan berdoa. didik yang ingin memimpin doa memiliki inisiatif,
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran (Peserta didik percaya diri, empati
dapat memahami keterkaitan dengan pembelajaran dan tanggung jawab.
sebelumnya)
Menanyakan tentang alasan tidak
2. Kegiatan Inti memahami konsep materi. Apakah peserta didik
a. Peserta didik membuat bilangan pecahan menggunakan Diberikan ulang konsep dengan cara sudah paham mana
kartu angka. yang berbeda dengan pembelajaran pembilang
klasikal sebelumnya.
b. Peserta didik menentukan pembilang dan penyebutnya. dan penyebut
(Peserta didik akan membuat pecahan sesuai keinginannya)

c. Mengulang konsep mengubah pecahan menjadi desimal


dengan lagu. (nada Balonku)
Ayo kita mengubah
Pecahan jadi desimal
Pakai cara yang
mudah Pembagian
bagi kurung

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 24


Pembilang ada di Membantu dan meluruskan konsep
dalam Penyebut ada jika diperlukan.
di luar Ayo mulai Ingatkan kembali jika pembagian Apakah peserta didik
membagi Sampai tidak bersisa maka cukup ambil dua sudah
tidak bersisa angka di belakang koma.
d. Peserta didik melakukan kegiatan c untuk beberapa kartu lancer pembagian?
pecahan yang dibuatnya. (Peserta didik akan bertanya jika
pembagian tidak habis dibagi).
e. Peserta didik membuat garis bilangan dari kertas yang Apakah peserta didik
kemudian dilipat beberapa bagian. sudah
f. Peserta didik menentukan pecahan dari bekas lipatan kertas.
Jika kertas dibagi dua maka kertas hasil lipatannya adalah mampu mengerjakan
pecahan ½ dan seterusnya untuk beberapa lipatan. soal-soal remedial
g. Peserta didik menentukan bentuk desimal pada pecahan yang yang
telah ditulis di garis bilangan. diberikan. (Jika ya,
h. Peserta didik mengerjakan soal-soal. remedial berhasil,
peserta didik sudah
3. Penutup tuntas. Jika tidak,
a. Guru mereview pembelajaran. lanjut ke remedial 2)
b. Peserta didik mengerjakan soal remedial.
2. CONTOH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Tema : Kewirausahaan
Judul Proyek : Sampah No, Hayu Olah
dengan 3H Peserta : Kelas 1 sampai 6
Deskripsi kegiatan :
Proyek Sampah No, Hayu Olah dengan 3H merupakan proyek utama yang akan menggabungkan beberapa sub proyek yang
dilaksanakan di kelas masing-masing. Proyek ini didasari atas permasalahan lingkungan yang masih sering terjadi di sekitar lingkungan
sekolah, yaitu sampah. Banyak pedagang dan kantin sekolah masih menggunakan plastik sebagai pembungkus atau kantongnya yang
mengakibatkan penumpukan sampah. Proyek ini merupakan bentuk aktualisasi dari pembiasaan dan pembudayaan karakter siswa yang
mencintai lingkungan. Sampah plastik harus dikurangi dengan cara mengolah atau memberikan solusi penggantinya. Potensi alam yang

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 25


banyak terdapat pelepah pisang dan bambu menginspirasi untuk memanfaatkannya menjadi bahan pengganti plastik yang memiliki

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 26


nilai guna sama atau lebih baik dari plastik, Selain kedua tumbuhan tersebut yang merupakan bahan yang mudah didapat,
pengolahannya pun cenderung lebih mudah. Kegiatan pembuatan proyek disesuaikan dengan kemampuan masing-masing peserta didik
dalam jenjangnya. Di kelas 6, dibuat karya seni membatik yang menuangkan bentukan pelepah pisang atau bamboo dalam karya batik
pada kain kaos. Semua hasil ini dijadikan pameran yang sebagian karya dapat dijual. Peserta didik juga membuat iklan yang menarik
untuk hasil karya yang dibuat. Untuk pameran, peserta didik membuat poster dan infografis budaya. Hasil pendapatannya selama
kegiatan ini akan disisihkan untuk panti asuhan. Proyek ini mengakomodir 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila dan merupakan integrasi
beberapa mata pelajaran, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni, Matematika dan Bahasa Indonesia.

N B Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6


o u
l
a
n
1 Agustus 2021 Pengorganisasian masalah atau identifikasi masalah tentang potensi alam, potensi budaya dan permasalahan lingkungan
2 September 2021 Pengumpulan data potensi budaya Jawa Pengumpulan data potensi alam Pengumpulan data
. (minggu ke 1 - sekitar masalah
2) lingkungan
Merancang desain proyek yang akan dibuat sesuai dengan kemampuan masing-masing jenjang dan review di
akhir
bulan.
September 2021 Pemanfaatan Pemanfaatan Pembuatan kriya dari plastik Pembuatan Pembuata
(minggu ke 3 - karton atau bambu dan bekas dengan nilai guna kriya n batik di
3
4) dus pelepah pisang dari kaos polos
.
bekas sederhana sederhana bambu, sederhana
pelepah
pisang

dengan nilai
guna
(sebagai

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 27


tas
pengganti
kantong
plastik)
4 Oktober 2021 Penyusunan jadwal program proyek
(minggu ke 1-2) (disisipi progress check dan review secara berkala untuk melihat kemajuan
proyek)
Oktober
2021
5 Pembuatan proyek disertai dengan monitoring dan progress check berkala
sampai
.
November
minggu ke
1

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 28


6. November Penyelesaian Penyusunan Panitia dan Persiapan
( minggu ke 2-4) Proyek Entrepreneurship Day and
Exhibition
7. Desember Persiapan akhir (review, progress check akhir, pembuatan iklan dan
(minggu ke 1-2) sebagainya)
8 18 Entrepreneurship Day and Exhibition

Desember
2021
9. Desember Evaluasi, refleksi kegiatan, pembuatan laporan dan penyerahan sebagian pendapatan ke Panti Asuhan
(minggu ke 4)
2. Tema : Cerlang Budaya Daerah
Judul Proyek : Aku Bangga Menjadi Orang
Jawa
Peserta : Kelas 1 sampai 6

Deskripsi kegiatan :
Proyek kedua dari Profil Pelajar Pancasila UPTD SD NEGERI 65 PAREPARE mengemas unsur dan nilai-nilai luhur budaya
daerah yang tidak meninggalkan identitasnya sebagai bangsa Indonesia. Proyek ini mengangkat bagaimana keragaman dan
kebhinekaan menjadi sebuah kekuatan dan harmonisasi yang indah. Permasalahan utama yang muncul adalah rendahnya keinginan
untuk mempelajari budaya daerah. Tergerus dengan masuknya budaya-budaya luar yang seolah justru menjadi kebanggaan dan
identitas mereka. Proyek ini pun tetap terintegrasi dengan mata pelajaran dalam intrakurikuler. Proyek kedua ini merupakan proyek
seni yang dikemas dalam drama musikal. Drama musikal ini menceritakan kabayan versi modern yang mengajak teman-temannya
untuk menjadi duta budaya Jawa setelah melalui perjalanan lintas waktu yang mengenalkan mereka tentang nilai luhur budaya Jawa.
Selain drama musikal, diadakan pula pameran tahunan yang menampilkan semua hasil karya dan potret pembelajaran selama
satu tahun untuk semakin mengenalkan SD Keseluruhan proyek ini sangat menggambarkan 6 dimensi nilai Profil Pelajar Pancasila.
Berikut adalah timeline proyek kedua Profil Pelajar Pancasila.

N Bul Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6


o an

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 29


Pengorganisasian masalah atau identifikasi masalah rendahnya minat peserta didik terhadap budaya Jawa. Mengapa banyak
1 Januari 2023 peserta didik yang lebuh menyukai budaya luar (Korea)? Mengapa jarang sekali peserta didik yang mampu berbahasa Jawa
dengan baik

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 30


Pengumpulan data jenis budaya
Februari 2023 Jawa melalui wawancara keluarga
2 Audisi pemeran drama, penari dan
(minggu ke 1-2) dan perbedaan budaya yang ada
. penyanyi
selain
Jawa.
Mengeksplorasi perkembangan
Februari 2023 Audisi pemeran drama, penari dan perubahan budaya Audisi pemeran drama, penari
3
(minggu ke 3-4) dan penyanyi Jawa di Garut dan penyanyi
.
berdasarkan data yang dikumpulkan
kelas 1 dan 2
N Bul Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6
o an
Mengembangkan data dan hasil riset
Maret 2023 Latihan sesuai dengan hasil audisi yang dibimbing oleh guru dan pelatih dari kelas 1,2,3,dan 4 dengan menganalisis
4 konsep dan nilai luhur budaya Jawa
(minggu ke 1-2) sanggar
. yang diterapkan dalam kehidupan
sehari-
hari.
Maret 2023 Latihan sesuai dengan hasil audisi yang dibimbing oleh guru dan pelatih dari Menyusun cerita drama
5 (minggu ke 3-5) sanggar dengan bimbingan guru
. dan menyusun
kepanitiaan.
Latihan sesuai dengan hasil audisi yang dibimbing oleh guru dan pelatih dari
sanggar.
6 April 2023 Pengumpulan hasil karya untuk pameran tahunan.
. Melakukan review dan progress check secara
berkala
Latihan sesuai dengan hasil audisi yang dibimbing oleh guru dan pelatih dari
Mei 2023 sanggar. ngumpulan hasil karya untuk pameran tahunan dan penjualan tiket
7
(minggu ke 1-2) Melakukan review dan progress check secara berkala
.
UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 31
8 16-18 Mei 2023 Gladi resik
.
9 19-20 Mei 2023 Persiapan untuk pameran
.
1 21 Mei 2023 Unjuk Kabisa Drama Musikal dan Pameran Tahunan UPTD SD NEGERI 65
0 PAREPARE
.

UPTD SD NEGERI 65 KOTA PAREPARE Page 32

Anda mungkin juga menyukai