Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks
SMK Ma’arif NU Kencong dapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK
Ma’arif NU Kencong menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Kelompok kerja
yang terdiri dari para guru dan karyawan. Laporan dari kelompok kerja dibahas oleh
TPK SMK Ma’arif NU Kencong, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan oleh
TPK. Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan
dibandingkan dengan kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar
Nasional Pendidikan). Analisis konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara
detail kondisi sekolah dan dapat dijadikan sebagai acuan sekolah untuk menyusun
dokumen I Kurikulum, juga sebagai bahan pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait
untuk mengambil kebijakan tentang SMK Ma’arif NU Kencong. Dengan tersusunnya
laporan hasil analisis konteks ini, maka kami mengucapkan terima-kasih kepada ;
1. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jember Provinsi Jawa Timur
2. Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Jember Provinsi Jawa Timur
3. Komite SMK Ma'arif NU Kencong
4. Dewan Pendidik dan Tenaga Pendidikan SMK Ma'arif NU Kencong
Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan SMK Ma’arif NU Kencong khususnya dan Dunia Pendidikan pada umumnya.
Amiin.

Kencong, 15 September
2021
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan.............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................5
B. Dasar Kebijakan........................................................................................6
C. Tujuan dan Manfaat................................................................................7
Bab II Hasil Analisis............................................................................................8
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan


berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang
meliputi delapan ( 8 ) standar, yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3
Standar Proses, 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar
Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan
sekuat tenaga untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi
dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan,
kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria
pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam
jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang
berkait dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan
pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar
tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan
adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan
pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Standar
sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan


dengan perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar
penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.Tetapi kondisi
riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana
sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMK Ma’arif NU Kencong tidak banyak dan
kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat sulit
untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan
sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan
kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik
diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan menyebabkan SMK Ma’arif NU
Kencongmenjadi sekolah pilihan masyarakat di Gunungkidul dan sekitarnya. Dengan
jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka
upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.
B. Dasar Kebijakan

Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
PembiayaanPendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar
Kepala Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Standar Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi
dan Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar
Biaya;
17. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 162 Tahun
2021 tentang Program Sekolah Penggerak;
18. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 165 Tahun
2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan.

C. Tujuan dan manfaat

Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;

1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran


sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional
pendidikan.
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada
SMK Ma’arif NU Kencong.
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan
pertimbangan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) SMK Ma’arif NU Kencong untuk
menyusun dokumen 1 Kurikulum SMK Ma’arif NU Kencong.
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS

A. ANALISIS STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


1. Analisis Standar Isi
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana Tindak Lanjut
1. Kerangka Dasar 1. Kelompok mata
Kurikulum pelajaran • Membentuk peserta  Melakukan kebiasaaan  Melaksanakan secara rutin
didik menjadi manusia
a. Agama dan doa untuk memulai  Lebih mengefektifkan pelaksanaan
akhlak mulia yang beriman dan belajar (pagi) dan sholat wajib dan sholat dhuha
Kewarganeg bertakwa kepada sesudah proses berjamaan.
Tuhan Yang Maha Esa
araan dan budi pembelajaran,Sholat  Lebih mengefektifkan pembacaan
pekerti serta berakhlak mulia jama’ah, Kultum siswa, asmaul husna, membaca surat al-
• Peningkatan mengadakan perayaan waqiah sebelum memulai
kesadaran dan HBI, Doa bersama pembelajaran.
wawasan peserta  Kembangkan
didik akan status, hak solidaritas dengan  Mengefektifkan pemanfaatn
dan kewajibannya mengikuti kegiatan perpustakaan, internet sebagai
dalam kehidupan kemasyarakatan sumber belajar siswa serta
bermasyarakat dan diantaranya : menambah buku- buku pegangan
bernegara serta melakukan kegiatan siswa
peningkatan kualitas sosial, bakti sosial,
diri sebagai manusia.  Mengembangkan aplikasi
upacara peringatan
• Memperoleh pembelajaran berbasis LMS
hari besar kenegaraan.
b. Ilmu pengetahuan kompetensi lanjut (Learning Manajemen System)
 Menerapkan diskusi
dan teknologi ilmu pengetahuan  Meningkatkan kompetensi guru
kelompok dalam
dan teknologi serta dalam pembelajaran
pembelajaran
membudayakan menggunakan model
Penyediaan buku-buku
berpikir ilmiah secara sebagai sumber belajar pembelajaran Project Base
kritis, kreatis, mandiri diperpustakaan dan Learning, Inquiry, dan Problem
dan komputasi. pemanfaatan internet base Learning).
• Meningkatkan belum efektif.  Melaksanakan kegiatan
sensitivitas,  Kompetensi dasar ekstrakurikuler berbasis
c. Jasman i, kemampuan mata pelajaran kewirausahaan/teacing Factory.
olahraga dan mengekspresikan dan kejuruan masih belum  Menyelaraskan kurikum
kesehatan kemampuan sesuai/selaras dengan kompetensi dengan dunia usaha
mengapresiasi kompetensi yang dan industri sesuai dengan
keindahan dan dibutuhkan dengan kompetnsi keahlian.
harmoni. dunia usaha dan  Mengefektifkan Budaya Kerja 5R
• Memiliki kompetensi industri. ((Ringkas, Resik, Rawat, Rapi,
d. Kompetensi kejuruan yang selaras  Potensi karakter Rajin).
Kejuruan dan dengan kompetensi keberwirausahaan
Keberwirausahaan  Menjadikan karakter profil pelajar
yang kebutuhan peserta didik masih
pancasila budaya kerja sebagai
dunisa usaha dan belum dikembangkan
budaya sehari-hari warga sekolah.
industri serta jiwa dengan optimal dalam
keberwirausahaan kegiatan-kegiatan
ektrakurikuler yang
e. Pengembangan • Profil pelajar indonesia  Dilakukan reviuw dokumen KTSP
berbasis
Profil Pelajar merupakan pelajar sebelumnya dan mengembangan
keberwirausahaan.
pancasila dan sepanjang hayat yang dokumen KOS sehingga memenuhi
 Nilai – nilai profil
Budaya Kerja kompeten, berkarakter setiap prinsip pengembangan
pancasila dan budaya
dan berperilaku sesuai kurikulum khususnya prinsip
kerja masih belum
nilai-nilai pancasila : pengembangan sesuai dengan
menjadi budaya
Beriman dan bertakwa Permendikbudristek Nomor 165
sehari-hari warga
kepada Tuhan YME dan tahun 2021.
sekolah (pendidik dan
berakhlak mulia,
tenaga pendidik serta
Berkebhinekaan Global,
peserta didik).
Bergotong Royong,
Kreatif, mandiri, dan
Bernalar Kritis.

• KOS dikembangkan oleh  Dalam pengembangan


2. Prinsip dan Proses sekolah dan komite KTSP belum
Pengembangan sekolah berpedoman memperhatikan
Kurikulum pada standar isi dan prinsip - prinsip
standar kompetensi pengembangan
lulusan serta panduan kurikulum terutama
penyusunan KOS yang prinsip
sesuai dengan perkembangan,
Permendikbudristek kebutuhan, dan
Nomor 165 tahun 2021. kepentingan peserta
didik dan
lingkungannya.

2. Struktur Kurikum 1. Kurikulum kelas X a. Terdiri atas 19 mata a. Terdiri atas 19 mata a. Terdiri atas 19 mata pelajaran
pelajaran, muatan pelajaran dimana dimana Agama terdiri Kelompok
lokal, dan Projek Agama terdiri Umum, kelompok Kejuruan, Mata
Pengembangan Kelompok Umum, Pelajaran Pilihan dan Lokal serta
Profil Pelajar kelompok Kejuruan, Projek Pengembangan Profil
Pancasila Mata Pelajaran Pelajar Pancasila
b. Alokasi waktu satu Pilihan dan Lokal b. Alokasi waktu satu jam pelajaran
jam pelajaran adalah serta Projek adalah 45 menit
45 menit Pengembangan c. Minggu efektif dalam satu tahun
c. Minggu efektif dalam Profil Pelajar pelajaran (dua semester) adalah
satu tahun pelajaran Pancasila 36 minggu
(dua semester) b. Alokasi waktu satu
adalah 36 – 38 jam pelajaran
minggu adalah 35 menit

c. Minggu efektif
dalam satu tahun
pelajaran (dua
semester) adalah
36 minggu
3. Beban Belajar 1. Jumlah Jam pelajaran Jumlah jam Jumlah jam Jumlah jam pembelajaran tatap
Setiap minggu pembelajaran tatap pembelajaran tatap muka per minggu adalah 43 s.d. 48
muka per minggu adalah muka per minggu jam pembelajaran
43 s.d. 48 jam adalah 35 jam
pembelajaran pembelajaran
2. Waktu untuk Waktu untuk Waktu penugasan Diadakan Workshop untuk penguatan
penugasan terstruktur penugasan terstruktur terstruktur dan pelaksanaan program pembelajaran.
dan kegiatan mandiri dan kegiatan mandiri kegiatan mandiri tidak
tidak terstruktur bagi tidak terstruktur bagi terstruktur belum
peserta didik peserta didik pada maksimal digunakan
maksimum 60% dari oleh guru
jumlah waktu kegiatan
tatap muka dari mata
pelajaran yang
bersangkutan.
4. Kalender Pendidikan Dibuat berdasarkan Dipertahankan
3. Alokasi Waktu Kegiatan : Minggu
efektif belajar, Jeda atas Kalender
tengah semester, Jeda Pendidikan dari
antarsemester, Libur Diknas Provinsi
akhir tahun pelajaran, Jawa Timur
Hari libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional, Hari
libur khusus, Kegiatan
khusus
sekolah/madrasah
4. Penetapan Kalender a. Permulaan tahun a. Permulaan tahun
Pendidikan pelajaran adalah pelajaran adalah
bulan Juli dan bulan Juli dan
berakhir pada bulan berakhir pada
juni tahun berikutnya bulan juni tahun
berikutnya sesuai
b. Hari libur sekolah
dengan kalender
ditetapkan
pendidikan
berdasarkan
keputusan Menteri b. Hari libur sekolah
Pendidikan Nasional, mengikuti ketentuan
dan/atau Menteri dari pemerintah
Agama, Kepala pusat/pemerintah
Daerah tingkat daerah , Majelis
kab/kota, dan/atau Dikdasmen dan
organisasi sekolah
penyelenggara dapat menetapkan hari
menetapkan hari tidak efektif untuk
libur khusus KBM/ insidental
Sekolah
c. Pemerintah
Pusat/Provinsi/k c. Kalender pendidikan
abupaten/kota dapat disusun oleh sekolah
menetapkan hari berdasarkan alokasi
libur serentak untuk waktu pada SI
satuan- satuan dengan
pendidikan memperhatikan
ketentuan
d. Kalender pendidikan
pemerintah/pemerint
disusun oleh sekolah
a h daerah
berdasarkan alokasi
waktu pada SI
dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pem
erintah daerah

2. Analisis Standar Proses


NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
I PERENCANAAN
A. Silabus/Alur Tujuan Pada Alur Tujuan Pembelajaran: Dalam pengembangan Diprogramkan bimbingan dan
Pembelajaran 1. Tujuan pembelajaran harus sesuai silabus guru sudah pendampingan teknik membuat Alur
dengan elemen-elemen yang ada melakukan analisis SK-KD, Tujuan Pembelajaran mulai dari
pada Capaian Pembelajaran tetapi belum menyeluruh. analisis Capaian Pembelajaran
2. Penyusunan Alur Tujuan Dalam penyusunan silabus sehingga seluruh guru dapat
Pembelajaran berdasarakan guru sudah menyusun menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
hasil pemetaan Tujuan silabus secara mandiri secara mandiri sesuai karakteristi kk
Pembelajaran. tetapi belum menyeluruh Programkeahlianpada satuan pendidikan
B. RPP/MODUL/RPP+ 1. RPP+ memuat: Identitas MP, Masih ada beberapa guru Diadakan pendampingan dan
Konteks, Capaian Pembejaran, menyusun RPP tidak bimbingan pembuatan RPP+, sehingga
tujuan, Alokasi Waktu , Metode melampirkan instrumen RPP+ yan g dibuat guru sesuai standar
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
Pembelajaran, Kegiatan penilaian dan atau soal yang
Pembelajaran, Penilaian belajar, tercantum belum RPP tidak
dan sumber belajar. relevan tujuan pada RPP.
2. Pada tahapan kegiatan
pembelajaran terdiri dari
tahapan: pendahuluan, kegiatan
inti, dan penutup.
3. Memuat penilaian Diagnostik,
Formatif dan Sumatif.
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan
Pelaksanaan
▪ Rombongan Belajar Jumlah maksimal peserta didik Jumlah maksimal peserta Perlu menambah ruang teori maupun
setiap rombongan belajar adalah 32 didik setiap rombongan praktik
peserta didik. belajar adalah 25 - 37 peserta
didik.
▪ Buku teks rasio buku teks pelajaran untuk Rasio buku tek pelajaran Mengajukan kebutuhan buku
pelajaran peserta didik adalah 1 : 1 per mata untuk peserta didik belum pegangan siswa dalam RAPBS
pelajaran; mencapai
perbandingan 1 : 3
▪ Pengelolaan kelas - guru menciptakan ketertiban, - Sebagian besar dapat - Guru yang belum dapat
kedisiplinan, kenyamanan, guru menciptakan menciptakan ketertiban,
keselamatan, dan keputusan ketertiban, kedisiplinan, kedisiplinan, kenyamanan,
pada peraturan dalam kenyamanan, keselamatan, dan keputusan pada
menyelenggarakan proses keselamatan, dan peraturan dalam menyelenggara
pembelajaran keputusan pada kan proses pembelajaran perlu
peraturan dalam pembinaan dan pelatihan
menyelenggara kan pengelolaan dan manajeme kelas
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
proses pembelajaran melalui forum MGMP/Workshop
- Perlu pengecekan oleh waka
kurikulum/ pengajaran pada guru
agar guru menyampaikan tujuan
pembejaran mata pelajaran pada
tiap awal semester
- Sebagian besar guru - Diperlukan traning/workshop
- pada tiap awal semester, guru menyampaikan alur pembelajaran saintifik untuk guru
menyampaikan Alur Tujuan tujuan pembejaran /
Pembelajaran mata pelajaran silabus mata pelajaran
- Guru melaksanakan pada tiap awal semester
pembelajaran model – model
saintifik - Sebagian guru masih ada
yang belum
menggunakan model
saintifik
B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Masih ada guru Dalam kegiatan pembelajaran guru
Pembelajaran ▪ Pendahuluan melaksanakan wajib membawa RPP+ sebagai kontrol
- Penyampaian tujuan pembelajaran belum sesuai dalam pelaksanaan pembelajaran dan
- Motivasi dengan RPP, dalam kegiatan perlu mengoptimalkan MGMP untuk
▪ Kegiatan inti inti pembelajaran masih peningkatan kualitas proses
- eksplorasi menggunakan bentuk lama. pembelajaran.
- elaborasi
Perlu ada workshop untuk penyusunan
- konfirmasi
▪ Penutup RPP+ sesuai dengan pemebelajaran
- Rangkuman paradigma baru
- Penialaian/refleksi
- Umpan balik
- Tugas
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
III PENILAIAN HASIL ▪ Penilaian dilakukan oleh guru Hasil penilaian Setiap guru diwajibkan untuk
PEMBELAJARA N terhadap hasil pembelajaran pembelajaran tidak melakukan analisi hasil ulangan harian
untuk mengukur tingkat dilakukan analisis sebagai dan analisi butir soal serta
pencapaian kompetensi peserta bahan acuan dalam implementasi dalam tugas penilaian
didik, serta digunakan sebagai program perbaikan proses oleh guru
bahan penyusunan laporan pembelajaran bagi guru.
kemajuan hasil belajar,
dan memperbaiki proses
pembelajaran.
1. Pemantauan
IV PENGAWASAN PROSES Pemantauan dilaksanakan Peningkatan kerjasama antara sekolah
a. Pemantauan proses
PEMBELAJARA N oleh Kepala Sekolah dan dengan Pengawas Satuan dalam
pembelajaran dilakukan pada
Kurikulumn dengan melaksanakan pemantauan prose
tahap perencanaan,
pengumpulan dan pembelajaran pad saat awal semeste
pelaksanaan, dan penilaian
penandatangan perangkat Peningkatan frekuensi pemantauan
hasil pembelajaran.
pembelajaran pada awal oleh pengawas pendidikan.
Pemantauan dilakukan dengan
semester
cara diskusi kelompok
terfokus, pengamatan, Pemantauan dilaksanakan
pencatatan, perekaman, dengan cara diskusi,
wawancara, dan wawancara, dan
dokumentasi. dokumentasi.
Pemantauan dilaksanakan
b. Kegiatan pemantauan oleh kepala sekolah dan
dilaksanakan oleh kepala pengawas satuan
dan pengawas satuan pendidikan
pendidikan
2. Supervisi
Supervisi proses dilakukan Pengawas perlu melaksanakan
a. Supervisi proses pembelajaran
oleh Kepala Sekolah dan Tim supervisi secara berkala dan dapat
dilakukan pada tahap
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
perencanaan, pelaksanaan, Supervisi minimal satu kali memberi contoh pembelajaran yan
dan penilaian hasil pem- setiap semester efektif bagi guru
belajaran.
b. Supervisi pembelajaran Supervisi pembelajaran Perlu pemberian contoh oleh guru
diselenggarakan dengan cara dilakukan dengan diskusi, sejenis atau kepal sekolah
pemberian contoh, diskusi, dan konsultasi Perlu peningkatan frekuensi supervis
pelatihan, dan konsultasi. Kegiatan supervisi dari pengawas satuan pendidikan
dilakukan oleh kepala
c. Kegiatan supervisi dilakukan sekolah / guru senior dan
oleh kepala dan pengawas pengawas satuan
satuan pendidikan. pendidikan
3. Evaluasi
Evaluasi proses Kinerja Guru yang belum sesuai standar
a. Evaluasi proses pembelajaran
pembelajaran dilaksanakan dapat dilakukan supervi klinis agar guru
dilakukan untuk me- nentukan
kualitas pembelajaran secara setiap semester satu kali dapat mengatasi permasalahan
keseluruhan, mencakup tahap dalam bentuk rapat pembelajaran.
perencanaan, pelaksanaan koordinasi Kepala Sekolah
proses pembelajaran, dan dengan menggunakan Mewajibkan semu guru untuk
penilaian hasil pembelajaran. pedoman standar proses melaksanakn evaluasi proses sesuai
Belum semua guru standar.
b. Evaluasi proses pembelajaran melakukan Evaluasi proses
dengan cara: pembelajaran dilakukan
1) membandingkan proses dengan cara
pembelajaran yang membandingkan proses
dilaksanakan guru dengan yang dilakukan guru dengan
standar proses, standar
2) mengidentifikasi kinerja guru
dalam proses pem- belajaran
sesuai dengan kompetensi
guru.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
4. Pelaporan
Pelaporan dilaksanakan Perlaporan Hasil Supervisi
Hasil kegiatan pemantauan,
oleh Pengajaran kepada pembelajaran perl disampaikan
supervisi, dan evaluasi proses
Kepala Sekolah kepada pengawas untuk pembinaan
pembelajaran dilaporkan kepada
guru dan satuan pendidikan
pemangku ke- pentingan.

5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan penghargaan Satuan Pendidikan belum Perlu reward dan punisment bagi guru
diberikan kepada guru yang memberikan penghargaan yang telah memenuhi standar dan
telah memenuhi standar. kepada guru yang telah yang belum memenuhi standar
b. Teguran yang bersifat memenuhi standar dan
mendidik diberikan kepada belum melakukan
guru yang belum memenuhi pembinaan optimal bagi
standar. guru yang belum memenuhi
Guru diberi kesempatan untuk standar
mengikuti pelatihan/penataran
Iebih lanjut.

3. Analisis Standar Kompetensi Kelulusan

4. Analisis Standar Penilaian


NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN TINDAK LANJUT

1 Prinsip penilaian (sahih, Semua RPP+ RPP yang Sekitar 33 % RPP Kepala Sekolah melakukan
objektif, adil, terpadu, mencantumkan mencantumkan belum mencantum-kan supervisi dengan cara
terbuka, menyeluruh kegiatan dan kegiatan dan program kegiatan dan program berdiskusi dan memberi
dan berkesinam program penilaian penilaian sekitar 67 % penilaian contoh kepada guru-guru
bungan, sistematis, yang belum mencantumkan
beracuan kriteria, dan kegiatan dan program
akuntabel) penilaian dalam RPP+

Guru meleng- kapi RPP+

2 Teknik dan Instrumen Instrumen penilaian Sebagian guru telah Sebagian besar guru Sekolah menyiapkan format
Penilaian hasil belajar yang melaksanaan belum melaksanaan penelaahan butir soal dan
digunakan pendidik penelaahan instrumen penelaahan instrumen meminta semua guru
memenuhi persyaratan penilaian hasil belajar penilaian hasil belajar melakukan telaah butir soal
substansi, konstruksi, sebelum diujikan kepada
dan bahasa. peserta didik
3 Mekanisme dan a. Rancangan penilaian a. Rancangan penilaian a. Penil hasil belajar a. Perlu sosialisasi dan
Prosedur Penilaian dari tujuan dari silabus yang kelompok estetika pemahaman kepada
pembelajaran yang penjabaran nya dan guru ttg Penilaian
penjabarannya merupakan bagian kelompokperjasorke hasil
merupakan bagian RPP s belum sesuai belajarkelompok
RPP+ pedoman estetika dan
b. UH,UTS, UAS, UKK
b. Penilaian dilaksanakan kelompok
dilakukan oleh b. Penil hasil belajar
secara fleksibel sesuai perjasorkes
pendidik di bawah kelompok agama dan
dengan prinsip-prinsip koordinasi Satuan akhlag mulya dan b. Perlu sosialisasi dan
penilaian. Pendidikan kelompok pemahaman kepada
c. Bentuk penilaian harus kewarganegar aan guru tt Penilaian hasil
c. Penilaian hasil
sesuai dengan tujuan dan kepribadian belajar kelompok agama
belajar kelompok
pembelajaran. belum sesuai dan akhlag mulya dan
estetika dan
pedoman kelompok
g. Penilaian muatan kelompok
kewarganegaraa n dan
lokal mengikuti perjasorkes c. Kegiatan
kepribadian
penilaian ditentukan pendidik pengembanga n diri
kelompok mata d. Penilaian hasil belajar belum dibuktikan c. Kegiatan
pelajaran yang kelompok agama dan dengan surat pengembangan diri
relevan. akhlag mulya dan keterangan perlu dibuktikan dengan
h. Kegiatan kelompok d. 40 % guru belum surat keterangan
pengembangan diri kewarganeg araan memberikan hasil
d. KS menghimbau guru
dibuktikan dengan dan kepribadian UH kepada siswa
untuk memberikan hasil
surat keterangan ditentukan pendidik sebelum UH
UH kepada siswa
pembina dan KS e. Kegiatan Ujian berikutnya, yang
sebelum UH berikutnya,
Sekolah (menyusun belum tuntas
yang belum tuntas
kisi-kisi, mengemban mengikuti pembel
mengikuti pembel
gkan instrumen, remidi
remidi
melaksanak an ujian,
mengolah dan
menentukan
kelulusan,
melaporkan hasil
ujian)
g. Penilaian
muatan lokal
mengikuti
penilaiana
kelompok mata
pelajaran yang
relevan.
h. Kegiatan pengemban
gan diri dibuktikan
dengan nilai pada
LHBS
i. 60 % guru
memberikan hasil
UH kepada siswa
sebelum UH
berikutnya, yang
belum tuntas
mengikuti pembel
remidi
4 Penilaian oleh a. menginformasika n a. menginfor masikan a. Mengolah hasil a. Dilaksanakan
Pendidik tujuan pembelajaran silabus pada awal penilaian untuk pendampingan Guru
pada awal semester semester kepada mengetahui dalam mengolah hasil
kepada siswa siswa kesulitan belajar penilaian untuk
c. Melaksanakan tes, b. Melaksanakan tes, siswa mengetahui kesulitan
pengamatan, pengamatan, b. Mengembali kan belajar siswa
penugasan, atau penugasan, atau hasil pekerjaan b. Guru diingatkan untuk
bentuk lain bentuk lain siswa belum memberi komentar yang
disertai komentar mendidik saat
d. Mengolah hasil c. Mengolah hasil
yang mendidik mengembalikan hasil
penil untuk penilaian untuk
mengetahui pekerjaan siswa
mengetahui
kemajuan dan kemajuan belajar
kesulitan belajar siswa
siswa
d. Mengemba likan
e. Mengembalikan hasil pekerjaan
hasil pekerjaan siswa
siswa disertai
e. Memanfaat kan
komentar yang
hasil penilaian untuk
mendidik
perbaikan
f. Memanfaatkan hasil pembelajaran
penilaian untuk c. Melaporkan hasil
perbaikan belajar siswa setiap
pembelelajaran akhir semester
b. Melaporkan hasil
belajar siswa setiap
akhir semester

5. Analisis Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


6. Analisis Standar Pengelolaan
7. Analisis Standar Penilaian

B. ANALISIS KONDISI SATUAN PENDIDIKAN

C. ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN SATUAN PENDIDIKAN

Anda mungkin juga menyukai