Anda di halaman 1dari 41

ANALISIS KONTEKS

SMK PGRI 1 MARTAPURA


2020/2021

Disusun Oleh:
TIM MANAJEMEN
SMK PGRI 1 MARTAPURA

YAYASAN PEMBINA LEMBAGA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (PPLPDM)


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (PGRI)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
SMK PGRI 1 MARTAPURA
Jalan Sekumpul Sei Kacang Martapura Kab. Banjar 70614
HP: 0812- 4987-3333
Email: smkgrionemtp@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga laporan hasil analisis konteks SMK
PGRI 1 Martapura dapat kami susun.
Laporan hasil analisis konteks disusun setelah Tim Manajemen SMK PGRI 1
Martapura menghimpun hasil analisis yang dilakukan oleh Kelompok kerja yang terdiri dari
para guru dan karyawan. Laporan dari kelompok kerja dibahas oleh Tim Manajemen SMK
PGRI 1 Martapura, kemudian dirangkum dan disusun menjadi laporan oleh Tim Manajemen.
Tujuan dari anlisis konteks adalah untuk mengkaji kodisi riil sekolah dan dibandingkan
dengan kondisi ideal seperti yang tercantum dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan).
Analisis konteks disusun bertujuan untuk mengetahui secara detail kondisi sekolah dan dapat
dijadikan sebagai acuan sekolah untuk menyusun dokumen I Kurikulum, juga sebagai bahan
pertimbangan dari pihak-pihak yang terkait untuk mengambil kebijakan tentang SMK PGRI
1 Martapura. Dengan tersusunnya laporan hasil analisis konteks ini, maka kami mengucapkan
terima-kasih kepada ;
1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar
3. Kepala Bidang SMK
4. Komite SMK PGRI 1 Martapura
5. Dewan Pendidik dan karyawan SMK PGRI 1 Martapura

Semoga laporan hasil analisis konteks yang telah tersusun ini dapat bermanfaat bagi
kemajuan SMK PGRI 1 Martapura khususnya dan Dunia Pendidikan pada umumnya. Amiin.

Martapura, Agustus 2020

Tim Manajemen
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan pertimbangan Komite SMK PGRI 1 Martapura, Laporan Hasil Analisis Konteks
SMK PGRI 1 Martapura telah disetujui dan disahkan pada tanggal 10 Agustus 2020,
kemudian digunakan sebagai salah satu acuan penyusunan untuk Dokumen Kurikulum SMK
PGRI 1 Martapura Tahun Pelajaran 2020/2021

Komite Sekolah Kepala SMK PGRI 1 Martapura

Fakrrurazie, M.Si Dra. Hj. Nada Fauzana, kons.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kondisi ideal sekolah menurut Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia nomor 19 tahun 2005, yang meliputi delapan ( 8 ) standar,
yaitu ; 1. Standar Isi, 2. Standar Kompetensi Lulusan, 3 Standar Proses, 4. Standar
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, 5. Standar Pengelolaan, 6. Standar Sarana, 7. Standar
Pembiayaan dan 8. Standar Penilaian.
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga
untuk dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi
yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta
didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perecanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/ kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur
komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah,
perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan
berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya
operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat
hubungannya dengan keuangan yang hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua
siswa, sementara siswa tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan
menengah ke bawah, maka sangat sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk
standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah agar dapat mencapai kondisi ideal adalah
selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta didik, sehingga melalu
pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif dan menyebabkan
SMK PGRI 1 Martapura menjadi sekolah pilihan masyarakat. Dengan jumlah siswa yang
cukup dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan, maka upaya mencapai delapan
standar Nasional pendidikan dapat tercapai.

B. Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan penyusunan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Wewenang antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/ Kota;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2008 tentang
PembiayaanPendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar
Kompetisi Lulusan;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/ Madrasah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar
Standar Proses;
14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kualifikasi dan
Kompetensi Konselor;
15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan
Kesiswaan;
16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya;
17. Panduan Penyusunan KTSP yang dikembangkan oleh BSNP Tahun 2006.
C. Tujuan dan manfaat
Tujuan pembuatan laporan hasil analisis konteks adalah ;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional
pendidikan
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMK
PGRI 1 Martapura
D. Penyesuaian Kurikulum Masa Pandemi Covid-19
Tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi
Khusus. Pemerintah pusat memikirkan secara siginifikan mengenai keberlangsungan pembelajaran di
seluruh daerah di Indonesia.Adapun kurikulum darurat yang dimaksud adalah penyederhanaan
dari kurikulum nasional. Ada pengurangan kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran dan
juga tidak mewajibkan seluruh sekolah untuk mengikuti kurikulum darurat ini. Berikut 3 opsi
yang diberikan:

1. Tetap mengacu pada Kurikulum Nasional


2. Menggunakan kurikulum darurat
3. Melakukan penyederhanaan kurikulum secara mandiri

Dengan salah satu poin penguatan bahwa satuan Pendidikan dalam kondisi khusus tidak
diwajibkan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas atau
kelulusan. Menindak lanjuti hal tersebut SMK PGRI 1 Martapura menerapkan opsi dalam
melakukan penyerdehanaan kurikulum secara maandiri. Dalam hal ini para guru diberikan
kebebasan untuk menentukan KI/KD yang essential saja dan masih mengacu pada masa
pandemic covd-19

E. Strategi Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19

Pembelajaran di tengah Pandemik Covid-19 mau tak mau kita akan melaksanakan secara
online atau daring (dalam jaringan), dan beberapa strategi pembelajaran yang tentu saja
meringankan pesdik dan guru.
Untuk RPP kami menggunakan aplikasi RPP 1 lembar dan untuk KI –KD disepakati hanya
KI-KD yang menurut guru mapel essential untuk diberikan serta yang berkaitan dengan
kearifan lokal dan pembelajaran mitigasi di sekolah
F. Strategi Pembelajaran
PBM Daring dengan memanfaatkan platform Google Classroom dipilih karena lebih mudah
digunakan, dan juga pada platform ini berlaku seperti kelas yang sesungguhnya hanya saja
bersifat kelas maya. Guru akan memberikan materi di Classroom seperti memberikan materi
pada kelas yang sebenarnya (kelas nyata). Guru juga bisa berinteraksi dengan pesdik di
Classroom ini. Pada classroom ini juga pesdik dapat langsung melihat berapa nilai yang
mereka dapatkan pada mapel tertentu.
PBM daring dengan memanfaatkan group WA dipilih karena lebih efisien dan lebih murah
karena tidak banyak menggunakan kuota khusus. Guru akan mapel akan membuat group
mapel per jenjang dan tugas yang diberikan bisa berupa video pendek, Voice note, dan
memanfaatkan fitur lain dalam aplikasi WA
PBM semi daring dengan memanfaatkan LKS cetak yang akan diberikan pada pesdik secara
gratis (Bagi yang tidak mampu) dan tugas langsung diberikan dengan mendai halaman serta
waktu pengumpulan tugas secara manual per 2 minggu sekali. PBM dengan portofolio kami
gunakan untuk mapel PJOK dikelas X dengan pertimbangan lebih menghemat waktu pesdik

Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan Tim
Manajemen SMK PGRI 1 Martapura untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum SMK PGRI 1
Martapura.
BAB II
ANALISIS STANDAR KONTEKS

A. Analisis Standar Nasional Pendidikan

1. Analisis Standar Isi


Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
Lanjut
1. Kerang 1. 
Kelompok Me Melakukan  Melaksanakan
ka mata mbentuk secara rutin
kebiasaaan doa
Dasar pelajaran peserta didik  Lebih
Kurikul a.Agama dan menjadi untuk memulai mengefektifkan
um akhlak manusia yang pembimbingan
belajar (pagi) dan
mulia beriman dan tadarus Al-
b. Kewar bertakwa sesudah proses Qur’an setiap
ganegara kepada Tuhan hari 15 menit
pembelajaran,Sholat
an dan Yang Maha Esa sebelum
budi serta berakhlak jama’ah, memulai
pekerti mulia pelajaran dan
mengadakan
15 menit
perayaan HBI,Doa sebelum waktu
bersama, sholat hajat dzuhur

berjamaah

Kembangkan
 Peni Pelaksanaan perlu
ngkatan solidaritas dengan
secara konsisten
kesadaran dan mengikuti kegiatan
wawasan
peserta didik kemasyarakatan
akan status, hak diantaranya :
dan
kewajibannya melakukan kegiatan
dalam sosial, bakti sosial,
kehidupan
bermasyarakat upacara peringatan
dan bernegara hari besar
serta
peningkatan kenegaraan.
kualitas diri
sebagai
manusia.
Mengefektifkan
c. Ilmu  Me Menerapkan diskusi pemanfaatn
pengetahua mperoleh kelompok dalam perpustakaan,
n dan kompetensi
teknologi lanjut ilmu pembelajaran internet sebagai
pengetahuan Penyediaan buku- sumber belajar
dan teknologi
serta buku sebagai sumber siswa serta
membudayakan belajar menambah buku-
berpikir ilmiah
secara kritis, diperpustakaan dan buku pegangan
kreatis dan pemanfaatan internet siswa
mandiri.
belum efektif.
 Men
ingkatkan Memanfaatkan Memperbanyak
sensitivitas,
kemampuan limbah menjadi kelompok-
mengekspresika suatu barang yang kelompok belajar
n dan
kemampuan bernilai seni
d. Estetik mengapresiasi Membentuk grup
a keindahan dan
harmoni. Latihan olah band yang lebih
vokal/band solid
berjalan,tetapi belum
tampak grup yang
solid, unjuk
kemampuan masih
pada momen-momen
PSB.
Pemilihan bakat Pemilihan
tidak berdasar atas bakat/minat
 Men talent berdasar atas
ingkatkan
potensi fisik skouting,sehingga angket dan talent
serta belum jelas bakat scouting
membudayakan
sikap sportif, yang sebenarnya dari
disiplin kerja siswa
sama dan hidup
sehat. Masih banyak siswa Diarahkan pada
yang tidak memiliki kegiatan-kegiatan
bakat/minat tertentu ketrampilan
Pemberian tertentu
a. kesempatan kepada Analisa minat
potensi,
e. Jasma siswa/siswi pada peserta didik.
perkembangan,
ni,
kebutuhan dan minat yang
olahraga
kepentingan
dan diinginkannya
peserta didik
kesehatan
dan Pembinaan logika Psikotes
lingkungannya.
berpikir (proses
teori)
b.
terpadu
Kegiatan apresiasi
Praktek (kegiatan
c.
keorganisasian)
2. Prinsip
perkembangan
pengemban ilmu Terbuka akan Pemanfaatan alat
gan pengetahuan,
perkembangan teknologi.
kurikulum teknologi, dan
seni. teknologi

Peningkatan daya
d.
Sesuai dengan dukung
kebutuhan hidup
kondisi fasilitas yang
ada
e.
berkesinambung
an

Pemahaman tujuan
f. Mengacu pada pendidikan.
hayat
tujuan pendidikan
pada umumnya
g.
kepentingan
nasional dan
kepentingan
daerah
Dalam Dilakukan reviuw
KTSP
pengembangan
dokumen KTSP
dikembangkan oleh KTSP belum
memperhatikan sehingga
sekolah dan komite
prinsip-prinsip memenuhi setiap
sekolah
pengembangan
prinsip
berpedoman pada kurikulum terutama
prinsip pengembangan
standar isi dan
perkembangan,
kurikulum
standar kompetensi kebutuhan, dan
kepentingan peserta khususnya prinsip
lulusan serta
didik dan
perkembangan,
panduan lingkungannya.
kebutuhan, dan
penyusunan KTSP
kepentingan
yang disusun oleh
peserta didik dan
BSNP
lingkungannya
a. Peserta didik
3. Prinsip a. Pelaksanaan a. Peserta didik
harus
Pelaksanaan kurikulum belum maksimal
mendapatkan
Kurikulum didasarkan pada mendapatkan
pelayanan
potensi, pelayanan
pendidikan yang
perkembangan pendidikan yang
bermutu, serta
dan kondisi bermutu, serta
memperoleh
peserta didik memperoleh
kesempatan
untuk kesempatan untuk
untuk
menguasai mengekspresikan
mengekspresikan
kompetensi dirinya secara
dirinya secara
yang berguna bebas, dinamis dan
bebas, dinamis
bagi dirinya. menyenangkan.
dan
b. Kurikulum b.Penegakkan kelima menyenangkan
dilaksanakan pilar belajar dalam
dengan pelaksanaan
menegakkan kurikulum belum
kelima pilar maksimal b. Perlu
belajar peningkatan
pelaksanaan lima
pilar belajar
yaitu
(a) belajar untuk
beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan Yang
Maha Esa,
(b) belajar untuk
memahami dan
menghayati,
(c) belajar untuk
mampu
melaksanakan
dan berbuat
secara efektif,
(d) belajar
untuk hidup
c. Pelaksanaan bersama dan
kurikulum masih berguna bagi
c. Pelaksanaan klasikal dan belum orang lain, dan
kurikulum memungkinkan (e) belajar untuk
memungkinkan peserta didik membangun dan
peserta didik mendapat menemukan jati
mendapat pelayanan yang diri, melalui
pelayanan yang maksimal sesuai proses
maksimal sesuai dengan kondisi pembelajaran
dengan kondisi peserta didik yang aktif,
peserta didik inovatif kreatif,
efektif, gembira
dan
menyenangkan.
c. Pelayanan
terhadap peserta
d. Kurikulum didik sesuai
dilaksanakan d.Kurikulum dengan potensi,
dalam suasana dilaksanakan tahap
hubungan dalam suasana perkembangan,
peserta didik hubungan peserta dan kondisi
dan pendidik didik dan pendidik peserta didik
dalam suasana dalam suasana dengan tetap
yang kondusif yang formal memperhatikan
keterpaduan
pengembangan
pribadi peserta
didik yang
berdimensi
kemandirian,pen
guatan akhlak,
dan jiwa sosial,

d. Perlu
e. Kurikulum ditingkatkan
dilaksanakan hubungan antara
dengan e. Pelaksanakan peserta didik
menggunakan kurikulum belum danm pendidik
pendekatan maksimal yang saling
dengan menggunakan menerima dan
memperhatikan pendekatan dengan menghargai,
perkembangan memperhatikan akrab, terbuka,
yang berkiblat perkembangan dan hangat,
pada era yang berkiblat dengan prinsip
globalisasi pada era tut wuri
dengan globalisasi dengan handayani, ing
mendekatan pendekatan yang madia mangun
yang berbasis berbasis pada karsa, ing
ngarsa sung
pada perkembangan
tulada (di
perkembangan teknologi dan
belakang
teknologi dan berbasis pada alam
memberikan
berbasis pada sekitar
daya dan
alam sekitar f. Kurikulum kekuatan, di
f. Kurikulum dilaksanakan tengah
dilaksanakan dengan membangun
dengan mendayagunakan semangat dan
mendayagunaka kondisi yang sesuai prakarsa, di
n kondisi yang dengan kultur depan
sesuai dengan budaya di memberikan
kultur budaya di lingkungan sekolah contoh dan
lingkungan teladan).
sekolah e. Pendekatan
g.Kurikulum yang perlu
g. Kurikulum yang mencakup seluruh ditingkatkan
mencakup komponen dalam hal
seluruh kompetensi mata pendekatan
komponen pelajaran terhadap peserta
kompetensi
mata pelajaran didik adalah
pendekatan yang
multistrategi dan
multimedia,
sumber belajar
dan teknologi
yang memadai,
dan
memanfaatkan
lingkungan
sekitar sebagai
sumber belajar.

2. Struktur a. Terdiri atas ..... a. Terdiri atas ..... Jam produktif


Kurikulu mata pelajaran mata pelajaran
ditambah dengan
m termasuk muatan termasuk
lokal, dan produktif dan adanya Prakerin
pengembangan BTA
diri
b. Alokasi waktu b. Alokasi waktu
satu jam satu jam
pelajaran adalah pelajaran adalah
45 menit 45 menit
c. Minggu efektif c. Minggu efektif
dalam satu tahun dalam satu tahun
pelajaran (dua pelajaran (dua
semester) adalah semester) adalah
38 – 39 minggu 47 minggu
Hari Sabtu lebih
1. Jumlah Jam Jumlah jam dimanfaatkan
pelajaran Jumlah jam
Setiap pembelajaran tatap untuk kegiatan
pembelajaran tatap
minggu muka per minggu Pengembangan
muka per minggu
adalah 47 jam Diri
adalah 43 s.d. 47
3. Beban pembelajaran Ekstrakurikuler
Belajar jam pembelajaran
Seni,Olahraga
Prestasi dan Imtaq
2. Waktu Waktu penugasan Diadakan
untuk Waktu untuk terstruktur dan
Workshop untuk
penugasan penugasan kegiatan mandiri
terstruktur tidak terstruktur penguatan
dan terstruktur dan belum maksimal
pelaksanaan
kegiatan kegiatan mandiri digunakan oleh
mandiri guru program
tidak tidak terstruktur
pembelajaran.
terstruktur bagi peserta didik
bagi peserta
didik pada maksimum
60% dari jumlah
waktu kegiatan
tatap muka dari
mata pelajaran
yang bersangkutan.

4. Kalender 3. Alokasi Dibuat berdasarkan Dipertahankan


Kegiatan : Minggu
Pendidik atas Kalender
Waktu
an efektif belajar, Pendidikan dari
Disdik Provinsi
Jeda tengah
Kalimantan Selatan
semester, Jeda
antarsemester,
Libur akhir tahun
pelajaran, Hari
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
4. Penetapan a. Permulaan tahun a. Permulaan tahun
Kalender pelajaran adalah pelajaran adalah
Pendidikan bulan Juli dan tanggal 16 Juli
berakhir pada dan berakhir pada
bulan juni tahun bulan 30 juni
berikutnya tahun berikutnya
b. Hari libur b. Hari libur sekolah
sekolah mengikuti
ditetapkan ketentuan dari
berdasarkan pemerintah
keputusan pusat/pemerintah
Menteri daerah , Majelis
Pendidikan Dikdasmen dan
Nasional, sekolah
dan/atau Menteri menetapkan hari
Agama, Kepala tidak efektif untuk
Daerah tingkat KBM/ insidental
kab/kota, Sekolah
dan/atau
organisasi
penyelenggara
dapat
menetapkan hari
libur khusus c. Kalender
pendidikan
c. Pemerintah disusun oleh
Pusat/Provinsi/k sekolah
abupaten/kota berdasarkan
dapat alokasi waktu
menetapkan hari pada SI dengan
libur serentak memperhatikan
untuk satuan- ketentuan
satuan pemerintah/pemer
pendidikan intah daerah, dan
d. Kalender Majelis
pendidikan Dikdasmen
disusun oleh
sekolah
berdasarkan
alokasi waktu
pada SI dengan
memperhatikan
ketentuan
pemerintah/pem
erintah daerah
2. Analisis Standar Kompetensi Lulusan
SKL SKL
KET.
No SKL SATUAN PENDIDIKAN KELOMPOK KELOMPOK
MAPEL MAPEL
1 Berperilaku sesuai dengan ajaran agama  Agama dan  Pend. Agama
yang dianut sesuai dengan Akhlak  PKn
Mulia
perkembangan remaja
2 Mengembangkan diri secara optimal  Agama dan  PKn
dengan memanfaatkan kelebihan diri Akhlak  Pend. Agama
Mulia
serta memperbaiki kekurangannya

3 Menunjukkan sikap percaya diri dan  5 kelompok  Semua Mapel


mapel
bertanggung jawab atas perilaku,
perbuatan, dan pekerjaannya
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan-  Iptek  IPS
aturan social  Produktif
5 Menghargai keberagaman agama,  Agama dan  Agama
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial Akhlak  PKn
Mulia
ekonomi dalam lingkup global  Kewraganega
raan dan
Kepribadian
 Iptek
6 Membangun dan menerapkan informasi  Iptek  Semua mapel
Iptek
dan pengetahuan secara logis, kritis,
kreatif, dan inovatif
7 Menunjukkan kemampuan berpikir  Iptek  Semua mapel
Iptek
logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam
pengambilan keputusan
8 Menunjukkan kemampuan  5 kelompok  Semua mapel
mapel
mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan  5 kelompok  Semua mapel
mapel
sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis  Iptek  Semua mapel
iptek
dan memecahkan masalah kompleks
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis  Iptek  Semua mapel
iptek
gejala alam dan social
12 Memanfaatkan lingkungan secara  Agama dan  Pend. Agama
produktif dan bertanggung jawab Akhlak  Semua mapel
Mulia iptek
 Iptek  PKn
 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
13 Berpartisipasi dalam kehidupan  Kewarganega  PKn
raan dan
bermasyarakat, berbangsa, dan
Kepribadian
bernegara secara demokratis dalam
wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan  Estetika  Seni budaya
seni dan budaya
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya  Estetika  Seni budaya
16 Menghasilkan karya kreatif, baik  Estetika  Seni budaya
individual maupun kelompok  Iptek  Ketrampilan
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri,  Penjaskes  Penjaskes
kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara  Iptek  Bahasa
Indonesia
efektif dan santun
 Bahasa Inggris

19 Memahami hak dan kewajiban diri dan  Kewarganega  PKn


raan dan
orang lain dalam pergaulan di
Kepribadian
masyarakat  Iptek
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat  Agama dan  Pend. Agama
dan berempati terhadap orang lain Akhlak  BTA
Mulia  PKn
 Iptek
 Kewarganega
raan dan
Kepribadian
21 Menunjukkan keterampilan membaca  Iptek  Bahasa
dan menulis naskah secara sistematis  Estetika Indonesia
 Bahasa Inggris
dan estetis  Seni budaya
22 Menunjukkan keterampilan menyimak,  Iptek  Bahasa
Indonesia
membaca, menulis, dan berbicara dalam
 Bahasa Inggris
bahasa Indonesia dan Inggris
23 Menguasai pengetahuan yang  Iptek  Semua mapel
iptek
diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi

3. Analisis Standar Proses


TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
I PERENCANAAN

A. Silabus Pada Silabus harus memuat: Dalam Diprogramkan


1. Identitas mata pelajaran pengembangan bimbingan dan
,SK KD, Kegiatan
silabus guru sudah pendampingan
Pembelajaran, Indikator
ketercapaian, Penilaian, melakukan analisis teknik membuat
Alokasi Waktu,
SK-KD, tetapi silabus mulai dari
Sumber/Bahan/Alat.
2. Penyusunan silabus belum menyeluruh. analisis SI
berdasarakan hasil
Dalam penyusunan sehingga seluruh
pemetaan Standar Isi.
silabus guru sudah guru dapat
menyusun silabus menyusun silabus
secara mandiri secara mandiri
tetapi belum sesuai karakteristik
menyeluruh satuan pendidikan
B. RPP 1. RPP memuat: Identitas Masih ada beberapa Diadakan
MP, SK, KD Indiator
guru menyusun pendampingan dan
Pencapaian, tujuan,
Alokasi Waktu , Metode RPP tidak bimbingan
Pembelajaran, Kegiatan
melampirkan pembuatan RPP,
Pembelajaran, Penilaian
belajar, dan sumber instrumen penilaian sehingga RPP yang
belajar.
dan atau soal yang dibuat guru sesuai
2. Pada tahapan kegiatan
pembelajaran terdiri dari tercantum belum standar
tahapan: pendahuluan,
RPP tidak relevan
kegiatan inti, dan
penutup. tujuan pada RPP.
3. Mengacu pada prinsip-
prinsip penyusunan RPP.
II PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Persyaratan
Pelaksanaan
 Rombongan Jumlah maksimal peserta Jumlah maksimal Perlu
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
Belajar didik setiap rombongan peserta didik meningkatkan
belajar adalah 32 peserta setiap rombongan jejaring untuk
didik. belajar adalah 20-30 memenuhi standar,
peserta didik. kelas X setiap
rombel 32 peserta
didik
 Beban kerja beban kerja guru 90 % beban kerja Mendorong guru
minimal guru
sekurang-kurang nya 24 (dua guru mencapai 24 untuk
puluh empat) jam tatap jam tatap muka mememenuhi 24
muka dalam 1 (satu) dengan memenuhi jam dari sekolah
minggu di sekolah lain lain
 Buku teks rasio buku teks pelajaran Rasio buku tek Mengajukan
pelajaran
untuk peserta didik adalah 1 pelajaran untuk kebutuhan buku
: 1 per mata pelajaran; peserta didik belum pegangan siswa
mencapai dalam RAPBS
perbandingan 1 : 3
 Pengelolaan - guru menciptakan - Sebagian besar - Guru yang
kelas ketertiban, kedisiplinan, dapat guru belum dapat
kenyamanan, menciptakan menciptakan
keselamatan, dan ketertiban, ketertiban,
keputusan pada kedisiplinan, kedisiplinan,
peraturan dalam kenyamanan, kenyamanan,
menyelenggarakan keselamatan, keselamatan,
proses pembelajaran dan keputusan dan keputusan
pada peraturan pada peraturan
dalam dalam
menyelenggara menyelenggara
kan proses kan proses
pembelajaran pembelajaran
perlu
pembinaan dan
pelatihan
pengelolaan
dan manajemen
kelas melalui
forum MGMP
- Perlu
- Sebagian besar
pengecekan
- pada tiap awal semester, guru
oleh waka
guru menyampaikan menyampaikan
kurikulum/
silabus mata pelajaran silabus mata
pengajaran
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
pelajaran pada pada guru agar
tiap awal guru
semester menyampaikan
silabus mata
pelajaran pada
tiap awal
semester

B. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Masih ada guru Dalam kegiatan


Pembelajaran
 Pendahuluan melaksanakan pembelajaran guru
- Penyampaian tujuan
pembelajaran wajib membawa
- Motivasi
 Kegiatan inti belum sesuai RPP sebagai
- eksplorasi
dengan RPP, dalam kontrol dalam
- elaborasi
- konfirmasi kegiatan inti pelaksanaan
 Penutup
pembelajaran pembelajaran dan
- Rangkuman
- Penialaian/refleksi masih perlu
- Umpan balik menggunakan form mengoptimalkan
- Tugas
lama. MGMP untuk
peningkatan
kualitas proses
pembelajaran.

Perlu ada
workshop untuk
penyusunan RPP
sesuai dengan
format yang sudah
sesuai dengan
format baku yang
ditetapkan
III PENILAIAN  Penilaian dilakukan oleh Hasil penilaian Setiap guru
HASIL guru terhadap hasil
pembelajaran tidak diwajibkan untuk
PEMBELAJARAN pembelajaran untuk
mengukur tingkat dilakukan analisis melakukan analisis
pencapaian kompetensi
sebagai bahan hasil ulangan
peserta didik, serta
digunakan sebagai acuan dalam harian dan analisis
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
hahan penyusunan program perbaikan butir soal serta
laporan kemajuan hasil
proses implementasi
belajar, dan
memperbaiki proses pembelajaran bagi dalam tugas
pembelajaran.
guru. penilaian oleh guru
1. Pemantauan
IV PENGAWASAN Pemantauan Peningkatan
a. Pemantauan
PROSES
proses pembelajaran dilaksanakan oleh kerjasama antara
PEMBELAJARAN
dilakukan pada tahap Kepala Sekolah dan sekolah dengan
perencanaan,
pelaksanaan, dan Kurikulumn Pengawas Satuan
penilaian hasil dengan dalam
pembelajaran.
b. Pemantauan dilakukan pengumpulan dan melaksanakan
dengan cara diskusi
penandatangan pemantauan proses
kelompok terfokus,
pengamatan, perangkat pembelajaran pada
pencatatan, pembelajaran pada saat awal semester
perekaman, wawan-
cara, dan awal semester
dokumentasi.
Pemantauan Peningkatan
c. Kegiatan dilaksanakan frekuensi
pemantauan dengan cara
dilaksanakan oleh pemantauan
kepala dan diskusi,
pengawas satuan oleh pengawas
wawancara, dan
pendidikan pendidikan.
dokumentasi.

Pemantauan
dilaksanakan oleh
kepala sekolah dan
pengawas satuan
pendidikan
2. Supervisi Supervisi proses Pengawas perlu
a. Supervisi proses
pembelajaran dilakukan oleh melaksanakan
dilakukan pada Kepala Sekolah dan supervisi secara
tahap perencanaan,
Tim Supervisi berkala dan dapat
pelaksanaan, dan
penilaian hasil pem- minimal satu kali memberi contoh
belajaran. setiap semester pembelajaran yang
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
b. Supervisi Supervisi efektif bagi guru
pembelajaran
diselenggarakan pembelajaran Perlu pemberian
dengan cara dilakukan dengan contoh oleh guru
pemberian contoh,
diskusi, dan
diskusi, pelatihan, dan sejenis atau kepala
konsultasi. konsultasi sekolah

c. Kegiatan supervisi Kegiatan supervisi Perlu peningkatan


dilakukan oleh dilakukan oleh frekuensi supervisi
kepala dan pengawas kepala sekolah /
satuan pendidikan. dari pengawas
guru senior dan satuan pendidikan
pengawas satuan
pendidikan
3. Evaluasi Evaluasi proses Kinerja Guru yang
a. E
valuasi proses pembelajaran belum sesuai
pembelajaran dilaksanakan setiap standar dapat
dilakukan untuk me-
semester satu kali dilakukan supervisi
nentukan kualitas
pembelajaran secara dalam bentuk rapat klinis agar guru
keseluruhan, koordinasi Kepala dapat mengatasi
mencakup tahap
Sekolah dengan permasalahan
perencanaan,
pelaksanaan proses menggunakan pembelajaran
pembelajaran, dan pedoman standar
penilaian hasil
pembelajaran. proses

Belum semua guru


Mewajibkan semua
b. E melakukan
valuasi proses guru untuk
Evaluasi proses
pembelajaran dengan melaksanakn
cara: pembelajaran
evaluasi proses
1) membandingkan dilakukan dengan
proses sesuai standar.
cara
pembelajaran
yang dilaksanakan membandingkan
guru dengan proses yang
standar proses,
dilakukan guru
2)
kinerja guru dengan standar
TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
LANJUT
dalam proses
pembelajaran
sesuai dengan
kompetensi guru.

4. Pelaporan Pelaporan Perlaporan Hasil


Hasil kegiatan
pemantauan, supervisi, dilaksanakan oleh Supervisi
dan evaluasi proses Pengajaran kepada pembelajaran perlu
pembelajaran dilaporkan
Kepala Sekolah disampaikan
kepada pemangku ke-
pentingan. kepada pengawas
untuk pembinaan
guru dan satuan
pendidikan

5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan Satuan Pendidikan Perlu reward dan
penghargaan
belum memberikan punisment bagi
diberikan kepada
guru yang telah penghargaan guru yang telah
memenuhi standar. kepada guru yang memenuhi standar
b. Teguran yang
bersifat mendidik telah memenuhi dan yang belum
diberikan kepada standar dan belum memenuhi standar
guru yang belum melakukan
memenuhi standar.
c. Guru diberi pembinaan optimal
kesempatan untuk bagi guru yang
mengikuti
belum memenuhi
pelatihan/penataran
Iebih lanjut. standar

4. Analisis Standar Pengelolaan


Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2
I KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal V
2 Usia Maksimal V
3 Pengalaman mengajar minimal V
4 Pangkat minimal V
5 Status Guru (Guru SMK) V
6 Kepemilikan sertifikat V
pendidik
7 Kepemilikan sertifikat kepala V
sekolah
8 Kompetensi kepribadian V
9 Kompetensi manajerial V
10 Kompetensi kewirausahaan V
11 Kompetensi supervisi V
12 Kompetensi sosial V
II WAKIL KEPALA SEKOLAH
1 Jumlah minimal V
2 Kriteria pengangkatan V
wakasek
3 Kemampuan dan keterampilan
yang dimiliki:
Wakasek Bidang Kurikulum
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Kesiswaan
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Ssarana
Prasarana
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
c. kemitraan dan kerjasama V
Wakasek Bidang Humas
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan teknis V
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2
c. kemitraan dan kerjasama V

5. Analisis Standar Penilaian


KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT

1 Prinsip Semua RPP RPP yang Sekitar 33 % Kepala Sekolah


penilaian mencantumkan mencantumkan RPP belum melakukan supervisi
(sahih, kegiatan dan kegiatan dan mencantum-kan dengan cara
objektif, adil, program program kegiatan dan berdiskusi dan
terpadu, penilaian penilaian sekitar program memberi contoh
terbuka, 67 % penilaian kepada guru-guru
menyeluruh yang belum
dan mencantumkan
berkesinamb kegiatan dan
ungan, program penilaian
sistematis, dalam RPP
beracuan
kriteria, dan Guru meleng- kapi
akuntabel) RPP

2 Teknik dan Instrumen Sebagian guru Sebagian besar Sekolah menyiapkan


Instrumen penilaian hasil telah guru belum format penelaahan
Penilaian belajar yang melaksanaan melaksanaan butir soal dan
digunakan penelaahan penelaahan meminta semua guru
pendidik instrumen instrumen melakukan telaah
memenuhi penilaian hasil penilaian hasil butir soal sebelum
persyaratan belajar belajar diujikan kepada
substansi, peserta didik
konstruksi, dan
bahasa.
3 Mekanisme a. Rancangan a. Rancangan a. - a. -
penilaian dari penilaian dari
dan Prosedur b. - b. -
silabus yang silabus yang
Penilaian penjabaranny penjabaranny c. - c. -
a merupakan a merupakan d. Penil hasil d. Perlu sosialisasi
bagian RPP bagian RPP belajar dan pemahaman
b. UH,UTS, b. UH,UTS, kelompok kepada guru ttg
UAS, UKK UAS, UKK estetika dan Penil hasil belajar
dilakukan dilakukan kelompok kelompok estetika
oleh pendidik oleh pendidik perjasorkes dan kelompok
di bawah di bawah belum sesuai perjasorkes
koordinasi koordinasi pedoman e. Perlu sosialisasi
Satuan Satuan e. Penil hasil dan pemahaman
Pendidikan Pendidikan belajar kepada guru tt
c. Penilaian UN c. Penilaian UN kelompok Penil hasil belajar
dan Usek dan Usek agama dan kelompok agama
adalah salah adalah salah akhlag dan akhlag mulya
satu syarat satu syarat mulya dan dan kelompok
kelulusan kelulusan kelompok kewarganegaraan
kewarganega dan kepribadian
d. Penilaian d. Penilaian raan dan
hasil belajar hasil belajar kepribadian
kelompok kelompok belum sesuai
estetika dan estetika dan pedoman
kelompok kelompok
perjasorkes perjasorkes f. - f. -
ditentukan ditentukan g. -
melalui rapat pendidik g. Kegiatan
dewan h. Kegiatan pengembangan
e. Penil hasil pengembang diri perlu
pendidik belajar an diri belum dibuktikan dengan
berdasarkan kelompok
hasil dibuktikan surat keterangan
agama dan dengan surat h. KS menghimbau
penilaian akhlag mulya keterangan
pendidik guru untuk
dan kelompok
e. Penil hasil kewarganegar i. 40 % guru memberikan hasil
belajar aan dan belum UH kepada siswa
kelompok kepribadian memberikan sebelum UH
agama dan ditentukan hasil UH berikutnya, yang
akhlag mulya pendidik kepada siswa belum tuntas
dan kelompok f. Kegiatan sebelum UH mengikuti pembel
kewarganegar berikutnya, remidi
Ujian Sekolah yang belum
aan dan (menyusun tuntas
kepribadian kisi-kisi, mengikuti
ditentukan mengembang pembel
melalui rapat kan remidi
dewan instrumen,
pendidik melaksanakan
berdasarkan ujian,
hasil
penilaian mengolah dan
pendidik menentukan
dengan kelulusan,
memperhatika melaporkan
n hasil ujian hasil ujian)
sekolah g. Penil muatan
f. Kegiatan lokal
Ujian Sekolah mengikuti
(menyusun penil
kisi-kisi, kelompok
mengembang mata
kan pelajaran
instrumen, yang relevan.
melaksanakan h. Kegiatan
ujian, pengembanga
mengolah dan n diri
menentukan dibuktikan
kelulusan, dengan nilai
melaporkan pada LHBS
hasil ujian)
i. 60 % guru
g. Penil muatan memberikan
lokal hasil UH
mengikuti kepada siswa
penil sebelum UH
kelompok berikutnya,
mata yang belum
pelajaran tuntas
yang relevan. mengikuti
h. Kegiatan pembel
pengembanga remidi
n diri
dibuktikan
dengan surat
keterangan
pembina dan
KS
i. Hasil UH
harus
dikembaliaka
n kepada
siswa
sebelum UH
berikutnya,
yang belum
tuntas
mengikuti
pembel
remidi
4 Penilaian oleh a. menginforma a. menginform a. - a. -
sikan silabus asikan
Pendidik b. - b. -
pada awal silabus pada
semester awal c. Mengolah c. Dilaksanakan
kepada siswa semester hasil penil pendampingan
kepada siswa untuk Guru dlm
b. Melaksanaka mengetahui Mengolah hasil
n tes, b. Melaksanaka kesulitan penil untuk
pengamatan, n tes, belajar mengetahui
penugasan, pengamatan, siswa kesulitan belajar
atau bentuk penugasan, siswa
lain atau bentuk d. Mengembal
lain ikan hasil d. Guru diingatkan
c. Mengolah pekerjaan untuk memberi
hasil penil c. Mengolah siswa belum komentar yang
untuk hasil penil disertai mendidik saat
mengetahui untuk komentar mengembalikan
kemajuan mengetahui yang hasil pekerjaan
dan kesulitan kemajuan mendidik siswa
belajar siswa d. Mengembali
e. - e. -
d. Mengembalik kan hasil
an hasil pekerjaan f. - f. -
pekerjaan siswa
siswa e. Memanfaatk
disertai an hasil penil
komentar untuk
yang perbaikan
mendidik pembel
e. Memanfaatka f. Melaporkan
n hasil penil hasil belajar
untuk siswa setiap
perbaikan akhir
pembel semester
f. Melaporkan
hasil belajar
siswa setiap
akhir
semester
5 Penilaian oleh a. Menentukan a. Menentukan a. – a. –
KKM melalui KKM melalui
Satuan
rapat dewan rapat dewan
Pendidikan pendidik pendidik
b. Mengkoordin b. Mengkoordin b. – b. –
asikan pelaks asikan pelaks
UTS, UAS, UTS, UAS,
UKK UKK
c. Menentukan c. Menentukan c. – c. –
kriteria kriteria
kenaikan kenaikan
kelas melalui kelas melalui
rapat dewan rapat dewan
pendidik pendidik
d. Menentukan d. Sekolah d. Sekolah d. Sekolah akan
program belum masih menuju SSN
pembel SKS menentukan katagori
melalui rapat program standar
dewan pembel SKS dengan
pendidik pembelajara
e. Menentuka
e. Menentuka penil 4 n system
penil 4 kelompok paket
kelompok mata e. Menentuka e. Menentuka penil
mata pelajaran oleh penil 4 4 kelompok mata
pelajaran pendidik kelompok pelajaran harus
melalui rapat mata melalui rapat
dewan pelajaran dewan pendidik
pendidik belum
melalui
rapat dewan
pendidik
f. Menyelengga f. Menyelengga
f. – f. –
rakan US dan rakan US dan
menentukan menentukan
kelulusan kelulusan
sesuai POS sesuai POS
g. Melaporkan g. Melaporkan
hasil penil hasil penil g. – g. –
mata mata
pelajaran pelajaran
kepada orang kepada orang
tua/wali tua/wali
dalam bentul dalam bentuk
LHBS LHBS
h. Melaporkan h. Melaporkan
pencapaian hasil h. Belum h. Sekolah
hasil belajar kenaikkan melaporkan melaporkan hasil
kepada dan kelulusan hasil pencapaian
Disdik kab kepada pencapaian belajar akhir
Disdik kab belajar tiap semester dua
i. Menerbitkan
i. Menerbitkan semester kepada Disdik
SKHUN
SKHUN kepada kab
j. Menerbitkan Disdik kab
Ijazah bagi j. Menerbitkan
Ijazah bagi i. -
siswa yang i. -
lulus siswa yang j. -
j. -
lulus
6 Penilaian oleh a. Penil hasil a. Penil hasil - -
belajar oleh belajar oleh
Pemerintah
pemerintah pemerintah
dalam bentuk dalam bentuk
UN UN
b. Hasil UN b. Hasil UN
menentukan menentukan
kelulusan kelulusan

C. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan


KONDISI TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI RIIL KESENJANGAN
IDEAL LANJUT
Kemampuan rata- Kemampuan Kemampuan rata- Pengelolaan
1 Peserta Didik
rata intake siswa rata-rata intake rata intake siswa Proses
minimal 7,0 siswa minimal masih dibawah pembelajaran
dibawah 7,00 7,00 ditingkatkan
sehingga
menghasilkan
output yang
maksimal
dengan nilai
murni di atas
6,00
Pendidik dan 100% pendidik 93 % pendidik 5% persentase Mempermudah
2
Tenaga berijazah S-1 memiliki ijazah pendidik belum dan memberi
S-1 memiliki ijasah S-1 bantuan kepada
Kependidikan
guru untuk
melanjutkan
pendidikan
ke S-1
a) RKB :luas a)RKB.:luas a)Kelas belum ada -Untuk jangka 4
3 Sarana
ruang 8x9m,
8x9m, LCD th ke depan
Prasarana mebel per
siswa (mdh mebelair minimal 33%
diatur),ada
kurang,ada ruang kelas
LCD tetap
LCD dipasang LCD
b)TI:AC belum b) TI : Daya -Menambah
KONDISI TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI RIIL KESENJANGAN
IDEAL LANJUT
b)Lab TI:ber dapat listrik,kurang daya listrik
AC,Komputer berfungsi krna 1200 watt,LCD menjadi 3200
20 unit daya tidak terpasang watt,
,Printer,Laptop kuat, tetap,bandwich mengajukan
,LCD,Hot spot Komputer minimal 1,5MB bantuan
dengan yang berfungsi c) komputer
bandwich yang 12 unit,,LCD sehingga
dapat diakses masih terpenuhi 20
oleh minimal mobiling dan unit,memasang
20 siswa secara laptop belum LCD yang
bersamaan terpenuhi,band permanen
wich kecil
c)Lab.IPA : c)Lantai tidak
c)LabIPA.:meme belum keramik,kurang
nuhi memenuhi bersih,administr
syarat,administ syarat,belum asi belum tertib
rasi berkeramik,ad
lengkap,bersih ministrasi
berkeramik kurang lengkap
d)Perputakaan: d)Perpust:Kepala
belum ada Perpust.,Softwar Memanfaatkan
kepala perpust, Sistem Softwar Sistem
d)Perpustakaan:a Manajemen Aplikasi,Penem Aplikasi perpust
da kepala perpust patan buku. dari Mahasiswa
perpust,tenaga manual, Ruang praktek,Menyiap
perpust,ada belum tertata kan tempat
Sistem rapi,pengadaan untuk buku-
Aplikasi buku bertahap, buku, pengadaan
Manajemen buku-buku buku scr
Perpust ,ruang baru masih bertahap,
tertata rapi, sangat minim perpust digital
jumlah buku diprogramkan
KONDISI TINDAK
NO KOMPONEN KONDISI RIIL KESENJANGAN
IDEAL LANJUT
siswa 100% jangka panjang.
terpenuhi,perpu
stakaan digital
4 Pembiayaan Terpenuhi biaya Siswa mampu 75% siswa kurang - Efektifitas
pengembangan membayar mampu dana 75%
keunggulan lokal: penuh kurang siswa kurang
a) Sarana dari 25% mampu dengan
prasarana Penggunaan mengajukan
b) Peserta Didik dana dg skala pengusulan
c) Pendidik prioritas beasiswa
d) Tenaga - Kebijakan
Kependidikan skala prioritas
pendanaan
tetap menjadi
alternatip
pengelolaan
dana
Sekolah memiliki Sekolah - Lebih
5 Program
RKJM memiliki RKJM disempurnakan
Sekolah
sesuai dengan
Sekolah memiliki Sekolah kebijakan Dinas
RKAS memiliki RKAS dan Majlis serta
menyesuaikan
dengan kondisi
internal sekolah

D. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan

KONDISI RIIL RENCANA


KOMPO KESENJANGA
NO KONDISI IDEAL TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN N
LANJUT
1 Komite/ Komite Sekolah  Komite  Periode  Belum  Masih
sekolah kepenguru tampak ada memperta
berperan sebagai :
Dewan memiliki s Komite pengurus hankan
1. Pemberi
potensi yang ada baru yang pengurus
Sekolah
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO KESENJANGA
NO KONDISI IDEAL TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN N
pertimbangan sebagai hampir lebih LANJUT
komite
2. Pendukung
nara selesai potensial yang
finansial dan sumber  Isu dan  Sekolah potensial,
pemikiran dalam Peraturan butuh dana mengganti
3. Pengontrol
peningkata daerah dan komite yang
transparansi dan n mutu tentang sekolah kurang
akuntabilitas sekolah kebijakan dapat potensial
4.  Komiteantara pendidika
Mediator menggalang  Mengunda
pemerintah dan sekolah n gratis dana ng unsur
masyarakat memiliki  Komite masyarakat komite
Fungsi Komite potensi Sekolah namun sekolah
membantu kurang kebijakan yang
Sekolah :
sekolah berperan daerah berpotensi
1. Komitmen mutu dalam aktif mengharapk sebagai
pendidikan pemenuha dalam an yang nara
2. Melakukan kerja n sarpras memberik berbeda sumber
sama yang an  Komite dalam
3. Menampung dibutuhkan masukan, sekolah peningkata
aspirasi dengan pertimban belum bisa n mutu
4. Memberikan menggalan gan dan selalu hadir sekolah,
masukan dan g dana dari rekomend dalam setiap Wakil
rekomendasi masyarakat asi koordinasi kepala
5. Mendorong . dan kegiatan Sekolah
partisipasi  Sekolah sekolah Bidang
6. Menggalang memprogr  Sekolah Kurikulum
dana amkan mempunyai  Mengunda
7. Melakukan koordinasi kewenangan ng
evaluasi reguler untuk pemerinta
untuk menarik h Daerah
setiap dana dan untuk
kegiatan Komite duduk
dan Sekolah bersama
membiasak dapat dalam
an menggalang menyukse
berkoordin dana, namun skan
asi untuk kebijakan program
kegiatan tentang sekolah
insidental pendidikan yang
 Sekolah gratis membutuh
mempuyai meghambat kan dana
kewenanga nya dari
n untuk masyaraka
menarik t Wakil
dana dari Kepala
masyarakat Sekolah
sebagai Bidang
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO KESENJANGA
NO KONDISI IDEAL TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN N
pendukung LANJUT
Humas
an 
program
sekolah

Dewan Pendidikan Sekolah Keberadaan Tidak semua Mensosialisas


2 Dewan
Pendidik berperan sebagai menerapkan Dewan anggota ikan peran
mitra kerja sekolah Manajemen Pendidikan sekolah dan fungsi
an
Peningkatan kurang mengerti Dewan
Dan berfungsi Mutu disosialisasik tentang Pendidikan
sebagai wadah Berbasis an di keberadaan pada anggota
kegiatan sekolah Sekolah sekolah- Dewan sekolah,
(Perlu checking di sekolah Pendidikan Waka Humas
Keputusan
Mendiknas No
044/U/2002, Lamp 1 Mengundang
Butir A.1.1) Sekolah Dewan Dewan Dewan
mempunyai Pendidikan Pendidikan Pendidikan
link yang belum tidak pernah sebagai salah
bisa berperan dilibatkan satu nara
mendukung dalam dalam sumber dalam
terlaksanany kegiatan kegiatan penyusunan
a program sekolah sekolah program
sekolah,
Waka Humas
Dinas Pendidikan Sekolah Dinas Sekolah tidak Mengundang
3 Dinas
berperan sebagai : selalu Pendidikan mempunyai PEMDA dan
Pendidik
1.Pemberi mengundang kurang wewenang Dinas
an
pertimbangan Dinas memaksimal untuk dapat Pendidikan
2.Pendukung Pendidikan kan peran memaksimalk untuk bisa
pemikiran dan sebagai nara dan an peran dan bersama-
kegiatan sumber di fungsinya fungsi Dinas sama
3.Penyelenggara setiap Pendidikan menyukseska
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO KESENJANGA
NO KONDISI IDEAL TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN N
pelatihan dan kegiatan Dinas LANJUT
n siswa dan
kompetisi Pendidikan Sekolah tidak guru yang
4.Pengontrol Sekolah kurang mempunyai menjadi duta
transparansi dan selalu memberikan akses untuk daerah yang
akuntabilitas melibatkan kontribusi bisa membutuhka
5Mediator antara Dinas pendanaan memperoleh n partisipasi
sekolah dengan Pendidikan untuk dukungan dana dan
PEMDA di setiap pembinaan dana pembinaan,
kegiatan siswa dan pembinaan Waka
Dinas Pendidikan guru Kurikulum
berfungsi sebagai: Sekolah berprestasi dan Waka
1.Komintmen mutu selalu yang menjadi Humas.
pendidikan melaporkan duta
2.Memberikan semua Kabupaten
masukan dan kegiatan
rekomendasi
3.Melakukan
pelatihan dan
kompetisi
4.Melakukan
evaluasi

Perguruan Tinggi Sekolah Perguruan Perguruan Mengundang


4 Pergurua
berperan sebagai: mengundang Tinggi belum Tinggi belum pihak
n Tinggi
1.Fasilitator program dosen dari berperan bisa Perguruan
peningkatan mutu Perguruan secara maksimal Tinggi
2.Pendamping Tinggi maksimal dalam sebagai nara
bilingual sebagai dalam mengiplemen sumber dalam
3.Pendukung pendamping pendampinga tasikan penyusunan
program guru mata n fungsinya program
pelajaran bilingualnya pada pokok sekolah
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO KESENJANGA
NO KONDISI IDEAL TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN N
Perguruan Tinggi pengabdian LANJUT

berfungsi sebagai: Sekolah Perguruan pada Mengundang


1.Komitmen mutu mengontrak Tinggi masyarakat Perguruan
pendidikan satu dosen kurang Tinggi untuk
2.Melakukan Perguruan mendapatkan Sekolah bersama-
pengabdian pada Tinggi kontra kurang sama
masyarakan sebagai prestasi dari berhasil berkomitmen
3.Melakukan fasilitator kerjasama dalam dalam rangka
kerjasama program membangun peningkatan
4.Memberikan komitmen kualitaas diri
masukan dan Sekolah anggota sebagai
rekomendasi mengundang sekolah pendidik
sejumlah
dosen
sebagai nara
sumber
MKKS berperan Sekolah
6 Musyaw
sebagai: berperan
arah
1.Pemberi aktif dalam
Kerja
Pertimbangan kegiatan dan
Kepala
2.Pendukung kepengurusa
Sekolah,
pemikiran n MKKS
(MKKS)
3.Mediator antara
sekolah dan Dinas Sekolah
Pendidikan dan menjadi
Pemda alamat
sekretariat
MKKS berfungsi MKKS
sebagai:
1.Komitmen mutu
pendidikan
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO KESENJANGA
NO KONDISI IDEAL TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN N
2.Melakukan LANJUT

kerjasama
3.Memberikan
masukan dan
rekomendasi
MGMP Kabupaten Sekolah Belum semua Tidak ada Mengundang
7 Musyaw
berperan sebagai: mempunyai MGMP kebijakan MKKS, Dias
arah
1.Pelaksana kegiatan MGMP Kabupaten yang Pendidikan,
Guru
pengembangan guru sekolah dan berperan mengikat dan LPMP, dan
Mata
Pelajaran matapelajaran memberikan maksimal/ mengharuska Pemda untuk
2.Pendukung dukungan aktif n guru ikut
,
(MGMP) pemikiran dana untuk matapelajaran menyukseska

Kabupat 3. Mediator antara kegiatan Adanya tergabung n program


guru matapelajaran MGMP kecenderung dalam MGMP
en
dengan MKKS, an hari MGMP Kabupaten
Dinas Pendidikan, Sekolah MGMP Kabupaten yang
dan LPMP memberikan sebagai hari membutuhka
satu hari libur guru MGMP n dukungan
MGMP Kabupaten MGMP Kabupaten dana dan
berfungsi sebagai: kurang kebijakan,
1.Komitmen mutu mempunyai Waka Humas
pendidikan program yang
2.Melakukan jelas dan Mengundang
pertemuan rutin pada kurang MGMP
hari MGMP adanya sekolah untuk
3.Melakukan sosialisasi menyusun
kerjasama program program dan
4.Melakukan lesson MGMP ke pe-
study sekolah. ngembangan
pembelajaran
5.Melakukan Sekolah serta
KONDISI RIIL RENCANA
KOMPO KESENJANGA
NO KONDISI IDEAL TINDAK
NEN PELUANG TANTANGAN N
evaluasi masih LANJUT
komitmen
membatasi bersama
jumlah guru untuk hari
yang bisa MGMP
aktif dalam adalah bukan
MGMP libur kelas
Kabupaten yang
dimanfaatkan
Kurangnya untuk
Komitmen pengembanga
MGMP n diri,Waka
adalah libur Kurikulum
kelas yang
dimanfaatkan
untuk pe-
ngembangan
pembelajaran
BAB III

PENUTUP

Demikianlah Analisi Konteks ini kami susun sebagai acuan dan dasar dalam pelaksanaan
Kurikulum KTSP, serta pembiayaannya agar proses pendidikan di sekolah kami berjalan
lancer.

Besar harapan kami, semua pihak akan berkontribusi memberikan dukungan bagi
terwujudnya SMK PGRI 1 Martapura dengan visi yang telah dirumuskan bersama melalui
berbagai kegiatan yang telah dijabarkan dalam Analisis konteks ini. Semua kegiatan tersebut
dirancang berdasarkan kesenjangan kondisi riil sekolah dengan kondisi yang ditargetkan
sesuai dengan sasaran sekolah yang diwujudkan pada tahun pelajaran ini.

Mudah – mudahan dengan adanya analisis konteks ini menjadi kontrol bagi kami, terutama
dalam pengukuran kinerja dan hasil capaian sekolah dalam memenuhi tuntutan 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan.

Martapura, Agustus 2020


Tim Manajemen

Anda mungkin juga menyukai