METODE PENELITIAN
Definisi operasional merupakan unsur dalam penelitian yang berisi suatu pola
penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
variabel penelitian dalam penelitian ini adalah segala sesuatu sebagai subjek dan
52
53
Kepribadian guru yakni merupakan faktor yang sangat dominan dan penting
dalam pendidikan Formal. Bagi siswa SMA Negeri I Pusakanagara guru sering
dijadikan sebagai tokoh teladan, bahkan bisa menjadi tokoh untuk identifikasi diri.
guru memberikan saran, nasihat, perhatiannya kepada anak siswanya, maka siswa
tidak cukup hanya dengan menguasai materi pembelajaran, tetapi juga dibutuhkan
54
keahlian khusus, itu karena mendidik adalah proses perubahan tingkah laku siswa
dari yang kurang baik menjadi lebih baik, dari yang tidak tahu menjadi tahu.
Disamping itu, kepribadian guru yang harus bertindak sesuai dengan norma
agama, norma hukum, norma sosial dan kebudayaan nasional Indonesia, agar
2. Sikap Siswa
Sikap siswa merupakan bentuk respon dan reaksi dari perlakuan guru
merupakan proses yang kompleks dalam diri siswa yang melibatkan siswa
bersangkutan dalam situasi dan ruang lingkup itu terbentuk. Sehingga, sikap itu
tumbuh dan berkembang sebagaimana terjadi pada pola-pola tingkah laku siswa
dalam mental dan emosi lainnya, sebagai bentuk reaksi siswa terhadap
lingkungannya.
pengalamannya seperti menerima atau meniru dari guru-guru nya dan teman-
informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang
petanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk
dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu
sebagai berikut:
1. Studi Perpustakaan
untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan
atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan
yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Teori-teori yang mendasari
masalah dan bidang yang akan diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi
2. Dokumentasi
penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto), dan karya-karya
ataupun tulisan sebagi bukti dan dapat memberikan keterangan yang penting
dan mendukung kebanaran dan keabsahan dari hasil yang diperoleh dari
penelitian ini.
3. Observasi
merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap
dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat digunakan untuk
57
merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan
gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
tertentu saja.
4. Wawancara
kita harus memilik topik yang menarik dan sesuai dengan narsumber
yang akan kita wawancarai. Topik yang menarik adalah topik yang
penting. Hal ini agar menciptakan kesan yang baik serta agar tidak perlu
5. Angket
penelitian untuk dijawab sesuai dengan keadaan subjek yang sebenarnya. Yang
dirinya dan pengalamannya sendiri, bahwa apa yang dinyatakan oleh responden
pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan yang dimaksudkan oleh
Dalam keadaan seperti ini peneliti dapat memberi petunjuk secara langsung
bagaimana cara memberi jawaban tanpa mempengaruhi isi jawaban yang harus
metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Kuesioner atau angket memang
kuesioner baik, asal cara dan pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah
prosedur:
tunggal.
populasi yang diteliti”. Dalam penentuan sampel ini penulis mengacu kepada
pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2002: 112), sebagai berikut : “apabila
subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, jika jumlah subjeknya lebih
dari 100, maka dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih
Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih
Selanjutnya, jika jum;ah subyeknya besar, dapat diambil antara 10 -15% atau 20-
kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Jadi, peneliti mengambil semua subjek
menyamakan dengan sampel variabel X. Sampel yang 22 dari 756 orang tersebut
didapat berdasarkan rumus dari Taro Yamane (Riduwan dan Akdon, 2010:249)
random sampling yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak
dan berstrata secara proporsional dengan rumus alokasi proportional dari Riduwan
yang objektif. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah
sebagai berikut :
1. Studi Perpustakaan
yang tepat guna memperoleh bahan-bahan dan informasi yang relevan untuk
misalnya kartu katalog, referensi umum dan khusus, buku-buku pedoman, buku
demikian peneliti akan memperoleh informasi dan sumber yang tepat dalam
waktu yang singkat. Bahkan tidak menutup kemungkinan, penulis juga mencari
dokumen melalui internet yang tetap memperhatikan informasi yang sah dan
dapat dipercaya.
62
a. Peneliti berhadapan langsung dengan teks dan data angka dan bukannya
c. Data pustaka umumnya adalah sumber sekunder yang bukan data orisinil
2. Dokumentasi
data atau informasi dengan cara membaca surat-surat, pengumuman, iktisar rapat,
pencarian data ini sangat bermanfaat karena dapat dilakukan dengan tanpa
oleh obyek yang diteliti. Pengumpulan data perlu didukung pula dengan
pendokumentasian, dengan foto, video, dan VCD. Dokumentasi ini akan berguna
mengumpulkan. Maksudnya, jika nanti ada yang terbuang atau kurang relevan,
ada data yang berupa tatacara dan perilaku budaya serta sastra lisan.
a. Bahan dokumenter itu telah ada, telah tersedia, dan siap pakai;
untuk mempelajarinya;
c. Banyak yang dapat ditimba pengetahuan dari bahan itu bila dianalisis
penelitian;
c. Berguna dan sesuai karena sifatnya yang alamiah, sesuai dengan konteks,
dan
64
3. Observasi
berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Dari hasil observasi kita akan
berikut:
dengan observasi;
atau hanya sebagian peristiwa, atau kita batasi hanya satu perilaku tertentu
saja;
4. Wawancara
66
Salah satu metode pengumpulan data adalah dengan jalan wawancara, yaitu
salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti akan
kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung
penelitian survey.
sebagai berikut :
peranan pewawancara;
kuisioner;
wawancara.
67
5. Angket
dijawab atau dikerjakan oleh responden yang ingin diselidiki. Angket ini
menjawabnya.
Konsep alat ukur ini berupa kisi-kisi angket. Kisi-kisi angket tersebut
instrumen penelitian
b. Pembuatan butir soal. Item atau butir soal angket dibuat berdasarkan kisi-
angket sebagai berikut:
alternatif jawabannya
68
kemungkinan jawaban.
terdiri dari 22 butir soal untuk tingkat keterpaan skor ukur pertama dan 22 soal
sesuatu.
menyederhanakan jawaban.
dan teliti, kemudian dihitung dan dijumlahkan dan disajikan dalam bentuk
tabel. Berdasar tabel tersebut akan dipakai untuk membuat data agar didapat
F
P= x 100 %
N
atas.
Tabel 3.1
Kriteria Persentase
Kriteria Persentase
Sangat Lemah 0 % - 20 %
Lemah 21 % - 40 %
Cukup 41 % - 60 %
Kuat 61 % - 80 %
71
dengan syarat “Data yang terkumpul harus merupakan data jenis interval”
Keterangan:
R = Range
Keterangan:
K = Banyaknya kelas
R
P= (Subana dan sudrajat, 2000:40)
K
Keterangan:
72
R = Rentang (jangkauan)
K = Banyaknya kelas
masing-masing variabel.
∑ FX
Mx = (Sudijono, 2012:86)
∑N
Keterangan:
M= Mean yang kita cari
masing- masing
N= Number of Cases
Mdn = l+ (
½ N −fk b
fi )
x i (Sudijono, 2012:101)
Keterangan:
Mdn=Median
N = Number of Cases
i = Interval
fa
(
Mo = l+ fa+ fb x i ) (Sudijono, 2012:106)
Keterangan:
Mo = Modus
yangmengandung median
yangmengandung median
mengandung median)
N = Number of Cases
i=Interval
SDx= i
√ ∑ Fx ' ²
N
−¿ ¿ ¿ (Sudijono, 2012:162).
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
i= Interval
N = Number of Cases
i) Membuat tabel frekuensi obsevasi dan ekspetasi skor masing-
masing variabel
x = ∑ ¿¿ ¿
2
(Subana dan Sudrajat, 2000:125).
m) Menentukan nilai chi kuadrat (X2) dari tabel dengan taraf dengan
Sudrajat, 2000:126).
Ỳ = a + bX
Keterangan:
b = Koefisien regresi
75
n . ∑ XY −∑ X . ∑ Y
b=
n . ∑ X 2 −¿ ¿¿
a=
∑ Y −b . ∑ X (Sugiyono, 2012: 188).
n
J KE
RJKE =
n−K
RJ K TC
F=
RJ K E
Jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.
Jika nilai uji F > nilai tabel F, maka maka distribusi berpola
Tabel 3.2
Tabel ANAVA
Rata-rata
Derajat Jumlah
Sumber Variasi Jumlah Fhitung Ftabel
Bebas (db) Kuadrat (JK)
Kuadrat (RJK)
Total
Regresi (a)
Regresi (b|a)
Kesalahan (Error)
77
terhadap motivasi belajar siswa (variavel y). Untuk mengetahuinya maka peneliti
menggunakan salah satu dari dua tehnik korelasional yaitu: 1) tehnik korelasi
r xy =N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan:
N = Number of Cases.
Keterangan:
r2 = Koefisien Korelasi
r . √ n−2
t= (Riduwan, 2013:229).
√ 1−r 2
Keterangan:
r¿ Nilai Koefisien
n= Number of Cases
(2012:193) yaitu:
Tabel 3.3
6∑ D
2
rhoXY = 1 - 2
N ( N – 1)
Keterangan:
rhoXY = Koefisien korelasi tata jenjang
N = Banyak subjek.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika: ρ hitung ≥ ρ tabel, maka Ha diterima
2012:232), yaitu:
Tabel 3.4